ARTYANI PUTRI BINTA 071.

0007

1.a. Kesalahan Salah cara pemberian obat perplug. b. Kronologis Pada saat Bed Site Teaching pertama kali pada tahun 2009 di RSAL dr. Ramelan Surabaya tepatnya di ruang X, mahasiswa A memberikan obat jenis analgesic yaitu ceftriaxon kepada pasien B dengan diagnose medis DM+gangren. Pada saat itu pasien B sudah tidak terpasang cairan infuse, tetapi terpasang plug untuk memudahkan pemberian obat yang masih berlanjut. Mahasiswa A menginjeksikan ceftriaxon ke plug pasien B, tetapi mahasiswa itu meninjeksikan di bagian plug yang keras (karet). Dan itu adalah kesalahan, karena saat jarum masuk di karet akan menyumbat perjalanan obat yang masuk ke pembuluh darah. Ekspresi pasien pada saat itu menunjukkan kesakitan. Ceftriaxon jenis analgesic jika diinjeksikan efeknya terasa panas. Apalagi kalau terlalu cepat memasukkan obatnya. Seharusnya obat diiinjeksikan jika melalui plug sebaiknya di injeksikan pada bagian atasnya yang bisa dibuka dan memasukkannya secara pelan-pelan.

2.a. Kesalahan Kelalaian dalam pemakaian APD. b. Kronologis pada tahun 2009 saat Bed Site Teaching di RSAL dr. Ramelan Surabaya ruang X. saat itu pasien Y dengan diagnose medis HIV/AIDS. Perawat yang bertanggung jawab pada saat itu adalah perawat A (shift pagi). Saat melakukan prasat ke pasien Y, perawat A tidak memakai APD lengkap. Padahal perawat A mengetahui bahwa pasien Y dengan diagnose yang sangat menular jika tidak hati-hati. Seharusnya meskipun hal ini sepele sebagai seorang perawat harus lebih waspada dan memakai APD lengkap seperti handscon, masker,skort, dll.

3.a. Kesalahan Kelalaian dalam penyampaian informasi b. Kronologis Pada Bed Site Teaching tahun 2010 di RSAL dr. Ramelan Surabaya ruang X, perawat Y yang pada saat itu menjadi perawat pelaksana pada pasien A dengan diagnose post appendic. Tetapi perawat Y melakukan kelalaian yaitu lupa mengingatkan kepada pasien dan keluarga pasien A tentang SAB yang diberikan dari ruangan anastesi. Sehingga pasien A tidak tahu apa yang tidak boleh dan yang boleh dilakukan pasca operasi. Hal ini akan menimbulkan efek pada luka post appendic tadi. Meskipun sepele tetapi ini merupakan kelalaian seorang perawat yang mungkin menimbulkan kejadian tidak diharapkan pada kesembuhan pasien.