Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI PELESTARIAN PENYU KURMA ASIH BERBASIS WEB

(Studi Kasus : Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana)

Oleh : I MADE LEO SUANDINATHA NIM. 0905021037

Pembimbing : Ni Ketut Kertiasih, S.Si

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2011

A. Judul

Sistem Informasi Pelestarian Penyu Kurma Asih Berbasis Web


(Studi Kasus : Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana)

B. Latar Belakang

Penyu merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudra Pasifik dan Asia Tenggara. Kondisi populasi penyu saat ini semakin berkurang dan keberadaannya telah lama terancam, baik oleh faktor alam maupun faktor kegiatan manusia yang membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan habitat pantai dan ruaya pakan, kematian akibat interaksi dengan aktivitas perikanan, pengelolaan teknik-teknik konservasi yang tak memadai, perubahan iklim, penyakit serta pengambilan penyu dan telurnya yang tak terkendali merupakan faktor-faktor penyebab penurunan populasi penyu. Demikian juga lokasi yang semakin terbuka, dan jumlah produksi telur penyu yang semakin menurun. sehingga segala bentuk pemanfaatan dan peredarannya harus mendapat perhatian secara serius. Selain itu karakteristik siklus hidup penyu sangat panjang dan unik, sehingga untuk mencapai kondisi stabil (kondisi dimana kelimpahan populasi relatif konstan) dapat memakan waktu cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan tindakan nyata dalam melakukan pelestarian penyu. Upaya-upaya penyelamatan perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian penyu. Upaya tersebut antara lain dengan melindungi telur penyu di alam dan melepaskan tukik kembali ke laut. Upaya penyelamatan ini harus berkelanjutan meskipun biaya yang disediakan dalam kegiatan ini cukup besar. Salah satu upaya penyelamatan tersebut telah dilakukan oleh Kurma Asih. Kurma Asih ini satu-satunya kelompok pelestari penyu yang ada di Kabupaten Jembrana yang bertempat di Desa Perancak Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana dan desa ini jarang dijumpai oleh masyarakat umum karena lokasi pelestari ini sangat terpencil yaitu di bagian selatan kota Negara tepatnya di tepi pantai desa Perancak. Masyarakat luas tentunya banyak yang belum tahu tempat pelestari penyu ini sedangkan Kurma Asih memiliki peran yang sangat

penting dalam melestarikan satwa langka yang mungkin menghabiskan infrastruktur yang besar untuk merawat dan melestarikan penyu-penyu dan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan lainnya. Akan tetapi kenyataan yang sudah terjadi di lapangan, kelompok pelestari ini hanya mengandalkan bantuan sukarela dari pengunjung-pengunjung yang melakukan observasi ke tempat ini dan bekerja dengan peralatan sederhana. Belum lagi jumlah karyawan yang sangat minim dengan pekerjaan yang bisa dikatakan besar karena harus mengawasi dan merawat telur-telur serta tukik-tukik yang sekian banyak jumlahnya. Maka dari itu, diharapkan bagi masyarkat sekitar terketuk hatinya untuk membantu kegitankegiatan di Kurma Asih ini. Dengan melihat kondisi seperti itu dan seirinng perkembangan teknologi yang berkembang pesat, penulis ingin memperkenalkan keberadaan kelompok pelestari ini melalui web yaitu dengan membuatkan website kelompok pelestari penyu Kurma Asih dengan harapan masyarakat luas lebih tahu dan memahami lebih detail tentang kelompok pelestari Kurma Asih, seperti kegiatan-kegiatan yang dilakukan terkait dengan pelestarian penyu, penghargaan yang diperoleh dan halhal lain dari Kurma Asih itu sendiri.

C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan, sebagai berikut.
1. Bagaimana rancang bangun Website Kelompok Pelestari Penyu Kurma

asih ?
2. Bagaimana implementasi Website Kelompok Pelestari Penyu Kurma

Asih dengan bahasa pemroraman PHP dan basis datanya My SQL ?

A. Batasan Masalah Pembuatan website Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.
1. Dalam media informasi berbasis web ini akan memberikan informasi

Kurma Asih secara mendetail termasuk di dalamnya kegiatan yang dilakukan, informasi penghargaan yang pernah diraih.

2. Menampilkan detail jenis-jenis penyu yang berkembang di Kurma Asih

3. Menampilkan infomasi cara pembudidayaan penyu 4. Menampilkan langkah-langkah perawatan penyu dari pengambilan telur di pantai sampai dengan pelepasan kembali anak penyu ke pantai 5. Menampilkan morfologi dari penetasan penyu hingga penyu dewasa

A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih ini yaitu :
1. membuat rancang bangun Website Kelompok Pelestari Penyu Kurma

Asih,
2. mengimplementasikan Website Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih

dengan bahasa pemroraman PHP dan basis datanya My SQL

A. Manfaat Penelitian Penelitian Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih ini memiliki manfaat yaitu :
1. Membantu memperkenalkan Kurma Asih di masyarakat luas melalui

internet 2. Memberikan pengertian tentang pelestarian penyu

A. Kajian Pustaka 1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.(Nash dalam Midjan dan Susanto tahun 1995) Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. (Lucas dalam Jugianto tahun 1988) Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi pentingm, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal.(Nash dan Robert dalam Jugianto tahun 1988) Dari ketiga pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan. Selain itu pengertian sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.(Rommey dalam Krismiaji tahun 2002) Tujuan Sistem Informasi :
a.

Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan

b. c.

2.

Sistem Informasi yang Berbasis Web Sistem berbasis web merupakan aplikasi atau layanan yang berada

dalam server dan dapat diakses dengan menggunakan penjelajah web atau web browser melalui Internet. Karena aplikasi ini berjalan di Internet sehingga pemakai dapat mengakses layanan ini dari mana saja di seluruh dunia ini selama bisa tersambung ke Internet. Sistem informasi berbasis web sangat mendukung bagi setiap usaha, Sistem informasi berbasis web mampu menutupi berbagai kelemahan sistem informasi yang pada komputer biasa yang tidak tekoneksi dengan internet.

Sistem informasi tersebut memiliki kekurangan dalam mengakses data-data dan informasi dan harus tatapmuka langsung dengan komputer dimana data atau informasi tersebut berada. Dengan adanya Sistem informasi berbasis web masyarakat dapat mencari hampir semua informasi yang kita butuhkan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, Sistem informasi berbasis web juga memberikan layanan penampilan yang sangat menarik, dinamis dan interaktif serta file yang ditampilkan dapat disimpan dari satu komputer ke komputer yang lain dimana saja dengan mudah dan cepat. Kelebihan lain yang diberikan oleh Sistem informasi berbasis web ialah website tidak hanya merupakan sebuah halaman on-line yang hanya dapat dibaca namun telah berkembang menjadi web yang hanya dapat dan interaktif yang mampu memberikan serta menerima respon dari dan ke pengakses website tersebut. 1. Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Kurma asih merupakan satu-satunya kelompok pelestari penyu yang ada di Kabupaten Jembrana yang letaknya sangat terpencil yaitu di desa Perancak Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Kurma Asih ini terletak ditepi pantai perancak yang bediri sejak tahun 1997 hingga sekarang. Kelompok pelestari ini dibangun turun-temurun dari perorangan yang menemukan beberapa telur penyu didaerah tersebut. Beliau mengambil telur tersebut hingga menjadi tukik-tukik yang nantinya beliau kembalikan ke habitatnya. Dari kegiatan perorangan tersebut dan ditemukannya banyak telur penyu setiap saat,maka tersentuhlah hati masyakat sekitar untuk melestarikan penyu didaerah tersebut hingga terbentuklah suatu kelompok pelestari penyu yang dinamakan Kurma Asih yang memiliki sebuat kata yang unik bagi pengunjungnya yaitu Telur-telur akan menjadi penyu dihari esok. Jika telur diambil tak akan ada penyu dimasa depan Di Kurma Asih dapat kita jumpai beberapa jenis tukik atau anak penyu yang baru menetas dari telurnya. Selain dapat melihat tukik-tukik,pengujung juga bisa membantu para pekerja Kurma Asih untuk melepaskan tukik-tukik tersebut untuk kembali lagi ke habitatnya. Jika waktu berkunjung sangat

bagus maka pengunjung dapat melihat induk penyu yang bertelur di sekitaran pantai tempat Kurma Asih tersebut. Itu sebabnya Kurma Asih mempunyai nama yang sangat bagus dikalangan pecinta alam karena kegiatan-kegitan yang dilakukan sangatlah unik. Seperti kunjungan para siswa pecinta alam atau SISPALA. Di sana para siswa akan diberikan penjelasan bagaimana cara melestarikan hewan yang langka terutama bagi penyu-penyu disana hingga perawatan jika melestarikan penyu tersebut. Secara morfologi, penyu mempunyai keunikan-keunikan tersendiri dibandingkan hewan-hewan lainnya.Tubuh penyu terbungkus oleh tempurung atau karapas keras yang berbentuk pipih serta dilapisi oleh zat tanduk. karapas tersebut mempunyai fungsi sebagai pelindung alami dari predator.Penutup pada bagian dada dan perut disebut dengan plastron.Ciri khas penyu secara morfologis terletak pada terdapatnya sisik infra marginal (sisik yang menghubungkan antara karapas, plastron dan terdapat alat gerak berupa flipper. Flipper pada bagian depan berfungsi sebagai alat dayung danflipper pada bagian belakang befungsi sebagai alat kemudi.Pada penyupenyu yang ada di Indonesia mempunyai ciri-ciri khusus yang dapat dilihat dari warna tubuh, bentuk karapas, serta jumlah dan posisi sisik pada badan dankepala penyu. Penyu mempunyai alat pecernaan luar yang keras, untuk mempermudah menghancurkan, memotong dan mengunyah makanan (Rifqi, 2008). Penyu memiliki sepasang tungkai depannya yang berupa kaki pendayung, ini memberinya ketangkasan berenang di dalam air.Walau selama bertahun-tahun berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus naik ke permukaan air untuk mengambil napas.Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru.Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama.Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari. Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu.Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa.Itupun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan predator alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik

(anak penyu) tersebut menyentuh perairan dalam.Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jurassic (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus.Penyu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, atau juga penyu cimochelys, yang berenang di laut purba seperti penyu masa kini. Berikut adalah jenis-jenis penyu yang dilindungi undang-undang.
1. Penyu hijau (Chelonia mydas)

Penyu Hijau merupakan jenis penyu yang paling sering ditemukan dan hidup di laut tropis. Dapat dikenali dari bentuk kepalanya yang kecil dan paruhnya yang tumpul. Dinamai penyu Hijau bukan karena sisiknya berwarna Hijau, tapi warna lemak yang terdapat di bawah sisiknya berwarna Hijau. Tubuhnya bisa berwarna abu-abu, kehitam-hitaman atau kecoklat-coklatan. Daging jenis penyu inilah yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia terutama di Bali. Mungkin karena orang memburu dagingnya maka penyu ini kadang-kadang pula disebut penyu daging. Penyu Hijau dewasa hidup di hamparan lamun dan ganggang. Berat penyu Hijau dapat mencapai 400 kg, namun di Asia Tenggara yang tumbuh paling besar sekitar separuh ukuran ini. Penyu hijau dapat dilihat pada gambar 1. Penyu Hijau di barat daya kepulauan Hawai kadang kala

Gambar 1. Penyu Hijau

ditemukan mendarat pada waktu siang untuk berjemur panas. Anak-anak penyu Hijau (tukik), setelah menetas, akan menghabiskan waktu di pantai untuk mencari makanan. Tukik penyu Hijau yang berada di sekitar Teluk Carifornia hanya memakan alga merah. Penyu Hijau akan kembali ke

pantai asal ia dilahirkan untuk bertelur setiap 3 hingga 4 tahun sekali. Ketika penyu Hijau masih muda mereka makan berbagai jenis biota laut seperti cacing laut, udang remis, rumput laut juga alga. Ketika tubuhnya mencapai ukuran sekitar 20-30 cm, mereka berubah menjadi herbivora dan makanan utamanya adalah rumput laut.
2. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

Penyu Sisik atau dikenal sebagai Hawksbill turtlekarena paruhnya tajam dan menyempit/meruncing dengan rahang yang agak besar mirip paruh burung elang. Demikian pula karena sisiknya yang tumpang tindih/over lapping(imbricate) seperti sisik ikan maka orang menamainya penyu sisik. Seperti terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Penyu Sisik

Ciri-ciri umum adalah warna karapasnya bervariasi kuning, hitam dan coklat bersih, plastron berwarna kekuning-kuningan. Terdapat dua pasang sisik prefrontal. Sisiknya (disebut bekko dalam bahasa Jepang)banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri kerajinan tangan terutama di Jepang untuk membuat pin, sisir, bingkai kacamata dll. Sebagian besar bertelur di pulau-pulau terpencil. Penyu Sisik selalu memilih kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur.Paruh penyu sisik agak runcing sehingga memungkinkan mampu menjangkau makanan yang berada di celah-celah karang seperti sponge dan anemon. Mereka juga memakan udang dan cumi-cumi. Penyu Sisik termasuk dalam phylum chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), kelas Reptilia, ordo Testudines, suborder Crypyodira, superfamily Cheloniidae, Family Cheloniidae, spesies Eretmochelys imbricata.
3. Penyu lekang kempii (Lepidochelys kempi)

Tubuhnya mirip dengan penyu lekang hanya sedikit lebih besar. Di depan namanya disebut Kemps untuk mengenang Richard Kemp yang telah meneliti jenis ini sehingga bisa dibedakan dengan penyu lekang. Seperti halnya Olive ridley turtle, Kemps ridley turtle memiliki tiga kata untuk penyebutan namanya. Tidak seorangpun tahu makna kata ridley di tengah nama mereka. Sebagian orang berpendapat kata tersebut mungkin berasal dari kata riddle atau riddler (teka-teki) karena memang teka-teki selalu ditimbulkan oleh penyu jenis ini. Tidak ada yang tahu dari mana mereka datang dan di mana feeding ground mereka. Genus Lepidochelys ini sering kali melakukan peneluran secara bersama-sama dalam jumlah yang sangat besar yang dikenal dengan sebutan arribada (Spanyol) yang berarti arrival (Inggris). Seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Penyu Lekang Kempii Pada 1947, Kemps ridley turtle melakukan peneluran yang sangat spektakuler dengan jumlah induk sekitar 40 ribu ekor bertelur secara bersamaan di pantai sepanjang 300 km di Rancho Nuevo (Mexico) di siang hari, kemungkinan bertujuan untuk memastikan sebahagian telur akan terselamat walaupan sebahagian lagi akan dimakan pemangsa. Seperti halnya penyu tempayan, penyu Lekang Kempii termasuk jenis carnivora. Mereka juga memakan kepiting, kerang, udang dan kerang remis. Penyu lekang Kempii ini phylum Chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), kelas Reptilia, ordo Testudines, suborder Crypyodira, superfamily Cheloniidae, Family Cheloniidae, spesies Lepidochelys kempii.
4. Penyu lekang (Lepidochelys olivachea)

Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Olive Ridley turtle. Penampilan penyu Lekang ini adalah serupa dengan penyu Hijau tetapi kepalanya secara komparatif lebih besar dan bentuk karapasnya lebih langsing dan besudut. Seperti terlihat pada gambar 4.

Gambar 4. Penyu Lekang Tubuhnya berwarna Hijau pudar, mempunyai lima buah atau lebih sisik lateral di sisi sampingnya dan merupakan penyu terkecil diantara semua jenis penyu yang ada. Diperkirakan ada 1000 sarang yang ditemukan. saat ini. Seperti halnya penyu tempayan, penyu Lekang juga carnivora. Mereka juga memakan kepiting, kerang, udang dan kerang remis.
5. Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)

Penyu Belimbing adalah satu-satunya penyu yang tidak bersisik dan merupakan penyu terbesar. Dinamai leatherback turtle karena tubuhnya diselimuti oleh lapisan tipis, lunak namun sangat kuat lagi elastis layaknya kulit. Seperti terlihat pada gambar 5

Gambar 5. Penyu Belimbing

Demikian pula karena di tubuhnya terdapat tonjolan bergaris seperti belimbing sebanyak tujuh garis sehingga kita menamainya penyu belimbing. Penyu ini memiliki kemampuan menyelam yang sangat luar biasa. Tercatat mampu menyelam sampai kedalaman 1,000 meter. Sangat fantastis. Berbeda dengan jenis penyu lainnya, penyu belimbing tidak

memiliki rahang yang cukup kuat untuk memecahkan biota laut yang keras. Mereka umumnya hanya memakan ubur-ubur saja. Penyu Belimbing tergolong phylum Chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), Dermochelys kelas Reptilia, ordo Testudines, dua dari Family perkataan Dermochelyidae, spesies Dermochelys coriacea. Nama ilmiah Family berasal daripada Yunani Greek yaitu derma (kulit) and chelys (penyu). Nama spesies pula berasal daripada perkataan Yunani corium (kulit lembu leather). Oleh karena itu nama ilmiah penyu Belimbing, Dermochelys coriacea bererti penyu berkulit seperti kulit lembu leather.
6. Penyu pipih (Natator depressus)

Penyu Pipih atau dalam bahasa Dinamai flatback turtle karena sisik marginal sangat rata (flat) dan sedikit melengkung di sisi luarnya. Seperti terlihat pada gambar 6

Gambar 6. Penyu Pipih Biasa pula dinamai Australian flatback karena species ini hanya ditemui bertelur di Australia meskipun kadang-kadang dijumpai di perairan Indonesia, meskipun tidak bertelur di sini. Hal ini mungkin saja terjadi karena kedekatan geografis kedua negara. Di awal abad 20, species ini sempat agak ramai diperdebatkan oleh para ahli. Sebagian orang memasukkannya ke dalam genus Chelonia, namun setelah diteliti dengan seksama para ahli sepakat memasukkannya ke dalam genus Natator, satu-satunya yang tersisa hingga saat ini. Jenis ini carnivora sekaligus herbivora. Mereka memakan timun laut, ubur-ubur, kerang-kerangan, udang dan invertebrata lainnya. Penyu Pipih tergolong dalam phylum Chordata, bertulang belakang (subphylum Verterbrata), kelas Reptilia, ordo Testudines, suborder Crypyodira, superfamily

Cheloniidae, family Cheloniidae, spesiesNatator depressus. Penyu pipih selalu memilih kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur.
7. Penyu tempayan (Caretta caretta)

Disebut dalam bahasa Inggris Loggerhead turtle. Warna karapasnya coklat kemerahan, kepalanya yang besar dan paruh yang bertumpuk (overlap) salah satu ciri mengenali penyu tempayan. Seperti terlihat pada gambar 7.

Gambar 7. Penyu Tempayan Disamping itu terdapat lima buah sisik di kepala bagian depan (prefrontal), umumnya terdapat empat pasang sisik coastal. Lima buah sisik vertebral. Plastron berwarna coklat muda sampai kuning. Sebagian besar bertelur di daerah sub-tropis. Kadang-kadang ditemukan di perairan Indonesia namun tidak ditemukan bertelur di sini. Penyu Tempayan termasuk jenis carnivora yang umumnya memakan kerang-kerangan yang hidup di dasar laut seperti kerang remis, mimi dan invertebrata lain. Penyu tempayan memiliki rahang yang sangat kuat untuk menghancurkan kulit kerang. Dari tujuh jenis penyu yang telah di jelaskan, penyu yang dilestarikan atau penyu yang bertelur di daerah Kurma Asih kebanyakan jenis penyu lekang dan sebagian kecil adalah penyu sisik
4. Sistem Informasi Pelestarian Penyu Berbasis Web

Sistem informasi pelestarian penyu berbasis web ini merupakan salah satu alat untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang salah satu kelompok pelestari penyu yang ada di Kabupaten Jembrana yaitu kelompok

pelestari penyu Kurma Asih yang merupakan satu-satunya penangkaran penyu yang ada di Kabupaten Jembrana. Selain memperkenalkan Kurma Asih, Sistem informasi ini juga memberikan informasi tentang gambaran umum dari Kurma Asih, foto-foto dari Kurma Asih, data penetasa telur penyu, dan kegiatan-kegiatan mulai dari kegiatan yang sudah dilakukan maupun kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain informasi tersebut, sistem informasi ini juga menampilkan proses perawatan penyu,mulai dari pengambilan telur penyu dipantai hingga telur tersebut menetas menjadi tukik.

A. Metode Penelitian a. Metode pendekatan Produk dari penelitian ini berupa sebuah website tentang Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih. Pengembangan sistem informasi ini mengikuti paradigma pengembangan prototiping yang meliputi enam tahapan: (a) pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, (b) desain cepat, (c) membangun prototipe, (d) evaluasi prototipe oleh pengguna, (e) perbaikan prototipe dan (f) rekayasa produk seperti digambarkan pada gambar 8.
M u la i S to p P e n g u m p u la n k e b u tu h a n & P e r b a ik a n R ekayas a p ro d u k D e s a in cepat

P e rb a i k a n p ro to tip e E v a l u a s i p ro t o t i p e o le h p e n g g u n a

M em bangun P ro to t ip e

Gambar 8. Paradigma Prototiping Pengumpulan Kebutuhan dan Perbaikan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun yang meliputi pendataan data-data apa yang dibutuhkan, data mana yang sudah tersedia, serta data mana yang perlu dikaji lebih jauh. Implementasi kegiatan pada tahap ini meliputi studi literatur, diskusi dan observasi. Dalam hal ini penulis melakukan observasi ke Kurma Asih untuk memperoleh data yang akan dikaji lebuh lanjut. Desain Cepat Hasil pada tahap pengumpulan kebutuhan kemudian dimanfaatkan sebagai data awal untuk mendesain spesifikasi global dari produk yang hendak dihasilkan. Tahap ini lebih terfokus pada aspek-aspek produk yang akan dimunculkan pada bagian tampilan. Setalah melakukan observasi, penulis merancang desain untuk website Kurma Asih . Membangun prototipe Desain awal yang sudah dihasilkan selanjutnya diimplementasikan untuk mendapatkan simulasi dari hasil akhir yang diinginkan. Pekerjaan pada tahap ini belum menyentuh aspek detail dari produk yang dibangun dan lebih difokuskan untuk mempermudah pemahaman terhadap proses. Pada tahap ini penulis mengerjakan kembali produk yang akan diterbitkan tetapi belum menyentuh kepada Kurma Asih. Evaluasi prototipe Sesuai dengan tujuan pada pembangunan prototipe, dengan lebih dipahaminya gambaran awal dari produk yang akan dihasilkan maka pada tahap ini kita dapat melakukan evaluasi terhadap prototipe yang dihasilkan sehingga dapat dihasilkan produk yang lebih bagus. Dalam tahap ini penulis mengevaluasi hasil dari racangan sebelumnya untuk mengetahui kekurangan yang akan timbul pada website Kurma Asih. Perbaikan prototipe Kekurangan-kekurangan yang didata dari hasil evaluasi terhadap desain cepat selanjutnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi pada desain cepat. Siklus yang meliputi desain cepat, membangun prototipe, evaluasi prototipe oleh pengguna, dan perbaikan prototipe

kemungkinan berulang lebih dari sekali sampai diperoleh kesepakatan antara pengembang dengan pengguna. Setelah mengetahui kekurangan yang timbul, penulis melakukan revisi dari masukan-masukan yang telah diperoleh. Rekayasa produk Hasil desain cepat yang disepakati antara pengembangan dengan pengguna selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat lunak riil yang nantinya akan diserahkan ke user. Tahapan ini penulis mengembangkan website Kurma Asih setelah disetujui dan diterima oleh pengguna.
a.

Rancangan Sistem Diagram Use Case Aplikasi Diagram use case ini meyangkut tentang fungsi-fungsi yang di jalankan dalam web. Diagram use case menunjukkan actor eksternal dan hubungannya pada use case. Diagram use case adalah deskripsi fungsional yang disediakan dalam web. Dimana pengguna web dibagi atas duan yaitu user dan admin. Adapun fasilitas dari masing-masing pengguna akan digambarkan pada diagram use case seperti pada gambar 9.

Gambar 9. Diagram Uses Case User Sistem Informasi Kelompok Pelestai Penyu Dari diagram uses case diatas terlihat bahwa User dapat mengakses web ini tanpa melakukan login. Hal-hal yang dapat di akses seperti melihat profil kurma asih, gambaran umum Kurma Asih, hingga kegitan-kegiatan Kurma Asih baik yang sudah lewat maupun yang akan direncanalan.User juga dapat melihat gallery dimana pada bagian gallery terdapat kumpulan

foto-foto dari kegiatan Kurma Asih. Disamping itu user juga bisa mengisi buku tamu. Admin adalah orang yang mengelola sebuah situs web dan dapat melakukan proses antara lain : login, mengelola baik itu input maupun mengedit informasi dari kurma asih, kegiatan dan informasi lainnya, mengupoad foto-foto,mengisi data penetasan telur penyu seta log out.
b. Rancangan Basis Data Sistem Informasi kurma Asih

. Database adalah sekumpulan data-data yang saling berhubungan Data merupakan fakta yang dapat direkam dan mempunyai arti secara implisit. Dalam implementasinya, web Kurma Asih ini menggunakan beberapa tabel antara lain
1. Tabel Tamu

Tabel tamu digunakan untuk menyimpan data tamu yang selanjutnya digunakan dalam penyimpanan data pada buku tamu.
No. 1. Nama Field Type Data Keterangan Tabel 1. Tabel Tamu Sistem Informasi Kurma Asih Id Int (3) Nomor id (Primary Key ) 2. 3. 4. 5. Tanggal Nama Alamat Email Date Varchar (30) Varchar (50) Varchar (50) Tanggal Nama pengunjung Alamat pengunjung Alamat pengunjung email

Adapun struktur tabel dapat dilihat pada Tabel 1.

2. Tabel Admin Tabel Admin digunakan untuk menyimpan data admin yang selanjutnya digunakan untuk masuk pada proses login, dimana tabel ini akan digunakan dalam proses penyimpanan nama user dan
No. Nama Field 1. Username Int (3) Nomor id (Primary Key ) 2. 3. 4. 5. Password Nama Alamat Email Varchar(30) Varchar (30) Varchar (50) Varchar (50) Password admin Nama admin Alamat admin Alamat admin email Type Data Keterangan

password untuk proses login. Struktur Tabel dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2. Table Admin System Informasi Kurma Asih .

3. Tabel Artikel

Tabel artikel berfungsi untuk menyimpan data artikel yang akan diterbitkan pada web system informasi kurna asih. Tabel artikel dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Tabel Artikel Sistem Informasi Kurma Asih

No. 1.

Nama Field Id

Type Data Int(3)

Keterangan Id artikel (Primary key)

2.

Kategori

Varchar (20)

Artikel kurma asih

b.

Rancangan Antarmuka Sistem Informasi Kurma Asih 1. Form Utama Form ini akan yang akan tampil pertama kali saat masuk pada

web site Sistem Informasi Kurma Asih. Pada form ini akan memampilkan gambaran umum tentang Kurma Asih. Rancangan antarmuka form utama dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Rancangan Form Utama Sistem Informasi Kurma Asih 2. Form Galery Form galery ini memiliki tiga submenu, yaitu form galery penyu, form galery kegiatan-kegiatan Kurma Asih, dan form galery tahapan penetasa telur penyu dimana pada form galery ini akan menampilkan jenis-jenis penyu yang ada di Kurma Asih.Rancangan antarmuka form galery dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Rancangan Form Galeri Kurma Asih 3. Form Informasi Form informasi ini akan menampilkan informasi-informasi tentang Kurma Asih mulai dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, penghargaan yang pernah diperoleh Kurma Asih. Rancangan antarmuka form informasi dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Rancangan Form Informasi tentang Kurma Asih

A. Daftar Pustaka Dimas, Galih, 7 Jenis Penyu yang Dilindungi Undang-Undang, Tersedia pada http://dymasgalih.wordpress.com/2010/01/04/7-jenis-penyuyang-dilindungi-undang-undang/ Erwanto, Bambang, Jenis-Jenis Penyu Laut , Tersedia pada http://www.scribd.com/doc/7678534/BAB-II-jenis-jenis-penyuoleh-bambang-Erwanto Kadir, Abdul. 2005. Pengenalan Sistem Informasi. Yogjakarta: Andi Purwanto, 2007, Kajian Pengelolaan Penangkaran Penyu Suka Maju Lampung Barat, Tersedia pada http://www.scribd.com/doc/7678477/BAB-I-Kajian-pengelolaanpenangkaran-penyu-sukamaju-lampung-barat

Putroe, Intan, 2011, Dunia Alam Flora Fauna dan Lingkungan, Tersedia pada http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7352301

Anda mungkin juga menyukai