Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Manajemen Mutu

Merancang dan Meningkatkan Mutu Rempeyek


Anggoronadhi D. (4111201002)

Teknik Perancangan Bangunan Laut PPSTK FTK - ITS 3/20/2012

1. PENELITIAN PASAR Rempeyek atau peyek adalah sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan. Secara umum, rempeyek adalah gorengan tepung terigu yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan bawang putih), dan diberi bahan pengisi yang khas, biasanya biji kacang tanah atau kedelai. Peran tepung disini adalah sebagai pengikat. Pengisi dapat juga berupa bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti ikan teri, ebi, udang kecil, atau laron. Saat ini orang juga membuat rempeyek dari daun bayam Sebagai makan pelengkap, fungsi rempeyek sama dengan krupuk. Makanan ini mudah ditemukan di warung makan, pasar, ataupun di pasar swalayan. Biasanya makanan ini disajikan dalam acara pernikahan atau acara lain di desa. Rempeyek merupakan makanan pelengkap yang berasal dari Indonesia dan salah satu makanan khas di pulau jawa. Cita rasa yang khas dari rempeyek membuat makanan ini bisa bertahan di masa sekarang. Bahkan kalangan elite pun menggemari rempeyek. Sehingga rempeyek mampu bertransformasi dari makanan desa menjadi makanan semua kalangan. Perbaikan-perbaikan dari segi rasa, komposisi, bentuk, maupun kemasan seharusnya dilakukan agar makanan ini semakim mendunia. Bukan hal yang tak masuk akal jika beberapa tahun kedepan, rempeyek bisa menjadi kegemaran negara-negara tetangga. Asal konsep dan faktor-faktor lainnya terus dibenahi. Sehingga bisa menjadi penerus batik, sebagai salah satu warisan Indonesia. 2. PENELITIAN KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETETIF Ada dua kutub yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu perencanaan mutu. Yaitu penelitian dalam mutu suatu produk dan keekonomisan suatu produk. Dua hal ini sesungguhnya saling berkaitan satu dengan yang lain. Sehingga jika salah satu dikesampingkan, bisa diproyeksikan dalam beberapa waktu kedepan produk tersebut tidak akan mampu bersaing di pasaran. Pada umumnya, banyak sekali pedagang berjualan rempeyek, baik sebagai oleh-oleh, makanan pelengkap untuk seuatu menu makanan, bahkan hanya sebagai cemilan. Namun, kebanyakan rempeyek dijual dengan sajian yang biasa-biasa saja, dengan isi yang biasa, dan tingkat gizi yang tidak begitu diperhatikan. Dalam hal ini, sebaiknya rempeyek diperhatikan secara cermat, dari tangan produsen sampai mulut konsumen. Di sisi lain, produsen mengusung asas ekonomi untuk mendapat laba yang sebesar-besarnya, dengan mematok harga yang tidak sebanding dengan kualitas rempeyek. Sehingga dibutuhkan analisa kompetetif, dalam hal ini sisi ekonomis rempeyek, sehingga mampu bersaing di pasaran. 3. PENENTUAN KARAKTERISTIK Karakteristik Kritis Berdasarkan Analisa pasar dan sudah menjadi rahasia publik, rempeyek adalah makanan pelengkap berjenis gorengan yang komposisinya terdiri atas gorengan tepung dan isi. Dalam hal ini, yang termasuk dalam karakteristik kritis adalah gorengan tepung. Tanpa gorengan tepung makanan ini tidak bisa disebut rempeyek.

Dalam peningkatan mutu rempeyek, adonan tepung sebaiknya menggunakan bahan yang baik, sehingga lebih renyah, gurih dan tidak berminyak ketika dinikmati. Karakteristik Utama Karakteristik rempeyek adalah isi rempeyek. Sesuai analisa pasar, isi rempeyek sangat bervariasi. Antara lain ikan teri, ebi, udang kecil, atau laron. Karena tanpa isi ini, rempeyek dinilai kurang sempurna. Dalam peningkatan mutunya, isi rempeyek sebaiknya dipilih dari bahan yang lebih bergizi dan sedang marak disukai konsumen. Sebagai contoh adalah rempeyek isi jamur. Paduan rempeyek yang renyah dipadu jamur yang lembut, menjadikan rempeyek jenis ini sangat diminati konsumen. Karakteristik Minor Berbentuk abstrak atau bahkan sudah menjadi rempeyek yang hancur, itu adalah hasil analisa pasar. Kurang menariknya bentuk sajian rempeyek menyebabkan konsumen enggan untuk membeli. Dalam penigkatan mutunya, sebaiknya dilakukan produksi untuk rempeyek yang berbentuk lingkaran, sehingga konsumen merasakan perbedaan dari segi bentuk dibandingkan rempeyek pada umumnya. Hal ini bisa jadi langkah terobosan untuk meningkatkan daya tarik konsumen kepada rempeyek. Karakteristik Insidental Kemasan rempeyek bisa dikategorikan menjadi karakteristik insidental pada rempeyek. Pada umumnya, rempeyek dikemas dengan plastik tembus pandang yang tipis dan rawan bocor sehingga membuat rempeyek tidak lagi renyah. Dalam peningkatan mutunya, hal yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kualitas kemasan. Sehingga kemasan tidak mudah bocor dan tidak menyebabkan kerenyahan pempeyek berkurang.

Anda mungkin juga menyukai