Anda di halaman 1dari 14

MERINTIS BISNIS RESTORAN : Suatu Pengalaman Praktis Bisnis Kuliner Rasane Seafood John Bojono Indrajaya Rasane Seafood

Selasa, 11 Oktober 2011 Dalam berbagai jenis usaha banyak sekali hambatan dan peluang yang membuat perusahaan dapat terus tumbuh atau sebaliknya jika tidak mampu memanfaatkannya. Usaha dibidang kuliner seperti restoran merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan saat ini. Perubahan gaya hidup masyarakat seperti munculnya kecenderungan bagi sebagian besar kalangan masyarakat yang menginginkan makan bersama dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja di luar seperti restoran dan meningkatnya daya beli masyarakat merupakan pendorong bagi bisnis ini untuk tetap eksis, tumbuh dan berkembang. Dalam merintis bisnis restoran, ada lima kunci sukses yang harus diperhatikan yaitu segmentasi, lokasi, menu, bahan baku dan rantai pasok, serta layanan. Setiap usaha harus mempunyai segmen pasar yang menjadi target tak terkecuali bisnis restoran, yang menjadi fokus segmen dari bisnis ini adalah segmen keluarga karena dari pengamatan selama ini segmen keluarga merupakan konsumen terbesar dari restoran. Segmen selanjutnya adalah para karyawan, dengan keterbatasan waktu dan banyaknya relasi yang mereka miliki menjadikan segmen ini sangat potensial karena sebagai sebuah segmen pasar dari bisnis ini, mereka juga menjadi media pemasaran yang cukup efektif (mouth to mouth). Dengan kepuasan yang mereka peroleh dalam mengkonsumsi menu-menu yang ada di restoran, mereka akan memberitahu relasi dan keluarga mereka untuk mencicipi menu di restoran yang mereka pernah datangi. Segmen berikutnya adalah wisatawan, para pengusaha, dan anak-anak. Penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci sukses kedua. Lokasi harus mudah dijangkau oleh konsumen dan berada di daerah yang tingkat traffic nya tidak terlalu padat atau terlalu cepat (walk in customer), kapasitas tempat duduk harus disesuaikan dengan luas restoran, luas area parkir sekitar 30% dari kapasitas tempat duduk. Ketersediaan fasilitas umum seperti air, listrik serta pengelolaan sampah juga penting diperhatikan dan perhatikan lokasi dari pesaing. Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

Ketiga adalah menu, menu yang unik serta harga yang tepat merupakan alasan pengunjung mendatangi restoran kita. Proses produksi serta penyajian yang cepat dan higienis memberikan nilai tambah tersendiri bagi restoran untuk selalu ada dibenak konsumen. Kunci keempat adalah bahan baku dan rantai pasok. Bahan baku didatangkan langsung dari Indonesia Timur karena ukuran yang besar menjadi nilai tambah tersendiri. Manajemen persediaan yang tepat merupakan kunci akan ketersediaan bahan baku yang efisien karena bahan baku dari bisnis ini bersifat perishable atau mudah rusak. Selain itu dalam menjalin kerjasama dengan pihak lain jangan mengandalkan hanya dengan satu supplier, karena akan memperlemah posisi tawar kita jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Layanan merupakan hal terakhir yang harus diperhatikan. Hal yang terpenting adalah kebersihan serta kecepatan. Saat ini open kitchen menjadi tren bagi restoran dengan tujuan pengunjung dapat melihat kebersihan dan bagaimana menu yang mereka pesan dihidangkan. Kecepatan harus dipertahankan baik diwaktu ramai pengunjung maupun tidak agar konsumen tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang lama. Kemudian semua pelayan harus mempunyai sikap friendly, hangat, dan kemampuan berkomunikasi yang baik agar konsumen merasa nyaman dan senang dengan pelayanan yang diberikan. Dalam pelaksanaannya diperlukan strategi seperti memasarkan keunikan produk yang dimiliki dan melakukan promosi yang tepat dengan mengundang orang-orang untuk datang dan memberi potongan harga. Hal ini karena pengunjung yang datang merupakan media yang efektif dalam memasarkan produk (below the line). Seiring berkembangnya gaya hidup, bisnis restoran harus selalu mengadaptasi perubahan tersebut dengan selalu berinovasi membuat konsep baru yang menarik. Dalam mengembangkan skala usaha dapat dilalui dengan cara memperluas jaringan dan mengembangkan outlet yang diiringi dengan peningkatan layanan, operasi, dan produk yang berkelanjutan. Dengan lima kunci sukses tersebut dan diferensiasi yang ada baik itu berupa menu, lokasi, suasana, dan lainnya dalam membangun bisnis harus membentuk suatu sistem yang terpadu dan terintegrasi seperti membuat SOP, sistem accounting yang baik, serta sistem perekrutan dan pengelolaan karyawan (HRD).

Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

PROSPEK BISNIS CATERING SERVICE : SUATU PENGALAMAN PRAKTIS Ade Sutarsa Selasa, 18 Oktober 2011 Munculnya kecenderungan menyerahkan pengelolaan pelayanan makanan bagi para karyawan di lingkungan industri kepada pihak ketiga merupakan salah satu alasan bisnis catering sampai saat ini terus mengalami pertumbuhan. Dalam proses bisnisnya, banyak hal yang menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh pengusaha dalam bidang ini seperti standar kualitas pelayanan yang diminta oleh pengguna jasa, persyaratan administrasi, persyaratan teknis, dan sertifikat baik dari Dinas Kesehatan maupun MUI. Dengan semakin tingginya tingkat persaingan, membuat para pengusaha catering meningkatkan pelayanan yang diberikan dengan cara memadukan aktivitas seperti layanan makanan dan snack hingga pengelolaan sampah menjadi satu paket pengelolaan terpadu yang ditawarkan. Secara umum alur kerja dalam usaha ini cukup sederhana, setelah ditandatanginya kontrak antara pemilik catering dan client yang disertai dengan pembayaran uang muka, pihak catering akan membuat rancangan mulai dari pegawai, menu, operasional pelayanan, penyediaan bahan baku, peralatan dan perlengkapannya serta alat dukung lainnya. Rancangan tersebut dikompilasikan ke masing-masing bagian seperti bagian keuangan yang mengatur arus kas baik dalam pembayaran penyediaan bahan baku maupun upah bagi pegawai, bagian HRD, dan bagian logistik yang mencari semua kebutuhan yang diperlukan. Kemudian melakukan operasional layanan kepada client dan menerima pembayaran akhir/pelunasan. Dalam paparan yang diberikan oleh Pak Ade, berbisnis dalam bidang ini juga mempunyai banyak masalah seperti kepastian ketersediaan bahan baku, masih banyak pengelola catering belum berbadan hukum, banyak pula yang belum mengerti akan sistem kemanan pangan seperti HACCP, rendahnya budget sementara persayaratan yang harus dipenuhi sangat tinggi dan harga bahan baku terus meningkat, kontrak harga dengan pemasok sangat terbatas, dan sulitnya mendapat pegawai yang setia, baik, dan professional. Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

Menjalin kemitraan dengan pemasok merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menghadap berbagai persoalan yang dihadapi dalam usaha ini. Kondisi petani saat ini yang selalu dirugikan karena rantai distribusi yang panjang yang diciptakan oleh para tengkulak. Dengan kemitraan, bisnis catering dapat memperoleh kepastian pasokan untuk kebutuhan operasional catering. Selain itu dapat memanfaatkan hasil panen para petani dan menyederhanakan rantai distribusi sehingga kesejahteraan petani meningkat. Dalam menerapkan kemitraan ini, dapat dilakukan dengan sistem kemitraan melalui koperasi, pemberdayaan dan melakukan pendampingan kepada petani sehingga dapat meningkatkan kemampuan teknis budidaya petani. Manfaat kemitraan ini bagi para petani adalah mengetahui adanya informasi akan kebutuhan bahan baku sehingga dapat menghasilkan produk usaha tani yang bermutu dan selaras dengan kebijakan mutu pengguna jasa catering, dapat menyesuaikan pola panen sehingga memberikan jaminan pasokan yang berkesinambungan dan pada akhirnya akan menciptakan suatu produksi yang efektif dan efisien. Dalam jangka pendek bisnis catering berperan dalam meningkatkan kesejahteraan para petani di mana pengelola catering dapat memanfaatkan sumberdaya lokal yang mendukung operasional usaha dengan memperpendek jalur distribusi. Sedangkan dalam jangka panjang, pengelola catering akan menerapkan kewajiban sosial terhadap lingkungan masyarakat khususnya para petani di sekitar lingkungan tempat usaha catering. Hubungan kemitraan ini akan saling menguntungkan satu sama lain, pihak pengelola catering akan mendapat pasokan bahan baku yang berkualitas, sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, dan berkelanjutan sedangkan bagi petani dapat memperoleh tambahan pengetahuan, bantuan pinjaman/modal dan alat pendukung lain sesuai dengan kebutuhan, pengenalan teknologi tepat guna, dan pembinaan aspek budidaya. Kemitraan ini akan berdampak pada pengembangan ekonomi lokal sehingga kesejahteraan seluruh stakeholder yang terlibat akan meningkat.

Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

EVOLUSI MANAJEMEN MARKOM DI DUNIA YANG SEMAKIN DATAR Amalia Susilowati Managing Director Euro RSCG Selasa, 25 Oktober 2011 Euro RSCG merupakan salah satu perusahaan advertising terkemuka di dunia dengan 233 kantor cabang yang tersebar di 75 negara dan mempekerjakan 11.000 karyawan. Saat ini dunia dihadapkan oleh empat fakta menarik. Pertama Convergence, konvergensi merupakan suatu keadaan di mana terjadinya perubahan teknologi. Secara alamiah, manusia hidup secara sosial tetapi hanya teknologi yang mengalami perubahan. Dewasa ini, akses akan informasi dapat diperoleh hanya dengan satu proses. Pertukaran informasi juga berlangsung sangat cepat. Hal ini disebabkan karena kemajuan dan pemanfaatan teknologi canggih seperti internet berbasis Broadband di mana suara, video, dan data menjadi satu kesatuan. Kedua Change, perubahan dalam berbagai aspek sangat diperlukan dalam menghadapi dan menjawab dinamika persoalan yang ada. Perubahan yang terjadi haruslah dihadapi dengan cara yang berbeda dengan sebelumnya seperti yang dikatakan Obama The World has changed and we must change with it. Ketiga Conversation, komunikasi saat ini dan masa depan akan berbeda. Komunikasi di masa depan akan banyak diciptakan dengan berbagi pengalaman (give experiences) di mana media sosial merupakan bagian pengukuhan akan suatu brand, komunikasi akan lebih transparan, dan lebih merakyat. Fakta keempat In Par Position, saat ini kehidupan manusia sebagai konsumen terletak pada tingkatan yang sama dengan Brand. Sebuah merek akan disampaikan melalui sebuah pesan ke konsumen dan akhirnya konsumen akan berbagi dengan yang lain karena pesan yang disampaikan menyentuh emosional mereka (Brand TalK to Consumer). Sudut pandang baru harus digunakan dalam model advertising baru guna menggugah hati konsumen. Perusahaan melalui Marketing Communication and Promotion Department dituntut agar pesan dari sebuah merek yang disampaikan menyentuh para konsumen tidak hanya sebagai pemenuhan akan kebutuhan fungsional saja melainkan memenuhi kebutuhan emosional. Saat ini, seorang ahli Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

marketing

communication

harus

menjadi

orchestrator

yang

mampu

mengkombinasikan Creation, Empowerment, dan Network. Brand Reproposition saat ini diperlukan dengan menciptakan Conversation with Consumer dengan tujuan increase competitiveness, extend product life cycle, refresh brand image, and enter new market segments seperti yang telah dilakukan Kodak dengan merubah brand nya menjadi Makes Memories dari sebelumnya Makes Film. Dalam waktu yang berbeda, sebuah merek juga diperkenalkan dengan cara yang berbeda pula. Pada puluhan tahun lalu banyak merek diperkenalkan dengan hiburan yang menarik di mana memasarkan sebuah merek hanya sebatas membedakan dengan merek pesaing (positioning), menciptakan chemistry sebuah merek produk dengan konsumennya serta memberikan kesempatan bagi konsumen untuk memilki pengalaman pribadi dengan merek tersebut (brandconsumer relationship), dan memberikan konsumen peluang memperoleh keuntungan lebih dengan cara membantu penjualan (sales contribution). Seiring berjalannya waktu, perubahan dalam memperkenalkan sebuah merek dari sebelumnya hanya membuat sebuah transaksi menjadi mengembangkan hubungan dan saat ini berubah bagaimana sebuah merek dapat menciptakan sebuah komunikasi (creating conversation). Perbedaan yang sangat jelas pada model mengenalkan merek (Brand Activation) yang hanya bertujuan menciptakan transaksi dan menciptakan komunikasi terletak pada visi jangka waktunya, pada model pemasaran merek yang hanya menciptakan transaksi berfokus ada jangka pendek saja tetapi model yang menciptakan komunikasi lebih berorientasi pada jangka panjang sehingga nilai terus meningkat sepanjang waktu. Produk atau jasa yang bernilai akan berdampak pada kesetiaan konsumen. Pemenuhan akan kebutuhan fungsional saja tidak cukup dalam membuat konsumen setia melainkan harus menyentuh emosional mereka. Saat ini sebagian besar iklan hanya memenuhi kebutuhan fungsional konsumen saja. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa iklan akan jauh lebih efektif ketika hubungan emosional direfresh dan membangun sebuah struktur memori akan membuat suatu brand akan lebih mudah untuk diingat dan diucapkan.

Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM GLOBAL TERHADAP PENGEMBANGAN AGIBISNIS DI INDONESIA Yonny Koesmaryono Guru Besar Agrometeorologi FMIPA IPB Selasa, 1 November 2011 Memasuki abad ke-21, banyak perubahan yang datang mengancam manusia seperti pertumbuhan populasi yang pesat, komunikasi global yang tidak mengenal batas satu sama lain, ekonomi global yang saling berkaitan bahkan saling bergantung, pangan, energi, kerusakan lingkungan, persaingan antar entitas dalam memperebutkan sumberdaya yang langka, dan perubahan iklim. Secara umum tingkat konsumsi masyarakat pendukung kehidupan (pangan) meningkat tajam seiring bertambahnya populasi tetapi sumberdaya yang ada terus menurun. Iklim dan cuaca memiliki perbedaan yang jelas, iklim merupakan rata-rata nilai dari unsur cuaca dalam jangka panjang sedangkan cuaca adalah nilai sesaat dari keadaan atmosfer serta perubahannya dalam jangka pendek. Peningkatan suhu rata-rata atau lebih dikenal dengan pemanasan global yang disebabkan dari efek rumah kaca saat ini menjadi sebuah permasalahan yang cukup serius, dalam waktu yang cukup lama pemanasan global akan merubah pola curah hujan, mencairnya glaciers, dan meningkatkan kejadian iklim ekstrim lainnya sehingga merubah unsur-unsur iklim (perubahan iklim). Perubahan iklim terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pertumbuhan ini akan mengakibatkan meningkatnya konsumsi energi berbahan dasar fosil, pembukaan lahan, dan peningkatan gas rumah kaca yang pada akhirnya akan meningkatkan suhu global. Perubahan iklim akan berdampak bagi kesehatan, sumberdaya air, keberlangsungan hidup makhluk hidup, dan tentu saja juga berdampak pada pengembangan agribisnis di Indonesia. Penurunan produktivitas, banjir, kekeringan, kebakaran, serangan hama dan penyakit yang tingkat resistensinya semakin tinggi akan membuat ketahanan pangan terganggu. Ada dua strategi yang dapat digunakan dalam menghadapi perubahan iklim. Pertama mitigasi yaitu suatu upaya dalam menurunkan sumber-sumber gas rumah kaca atau meningkatkan penyerapannya serta melakukan penanggulangan dalam menurunkan emisi. Kedua adalah adaptasi yakni suatu upaya mengurangi dampak dan memanfaatkan Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

peluang dalam bentuk kegiatan antisipatif maupun reaktif serta melakukan penyesuaian dan mengubah kebiasaan hidup dan pola pembangunan yang rendah karbon. Dalam menurunkan emisi yang dihasilkan suatu negara, telah diterapkan suatu mekanisme Kyoto atau pemenuhan komitmen akan suatu capaian target penurunan emisi bagi negara Annex. Ada tiga mekanisme seperti Joint Implementation, Emission Trading, dan Clean Development Mechanism (CDM). CDM merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan negara maju melaksanakan proyek mitigasi perubahan iklim di negara berkembang dan membuka peluang bagi negara berkembang untuk memaksimumkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari pelaksanaan proyek. Perubahan iklim di Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan. Pertama tantangan pendanaan perubahan iklim, saat ini sumber pendanaan dalam negeri masih sangat terbatas karena hanya mengandalkan dari APBN. Sedangkan yang bersumber dari pihak swasta dan kemitraan antara pemerintah dan swasta belum ada kerangka pengaturan yang jelas sehingga belum dimanfaatkan secara maksimal. Di lain sisi sumber pendanaan perubahan iklim dari pihak internasional/eksternal yang ada belum dikelola dengan baik sehingga diperlukan peningkatan kapasitas lembaga keuangan nasional dalam pengelolaan dana yang masuk dan membuat mekanisme penyaluran yang sesuai. Kedua tantangan konsumsi, konsumsi beras nasional sangat besar dibandingkan dengan negara lain sebaliknya konsumsi protein hewani masih rendah. Banyak potensi lokal dimanfaatkan oleh pihak asing sementara dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagian besar diperoleh dari impor terutama beras yang didatangkan dari Thailand. Dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap pengembangan agribisnis diperlukan peningkatan network of partnerships baik ditingkat nasional, regional, dan global sehingga agribisnis yang dikembangkan memiliki

keunggulan komparatif. Pembangunan pertanian harus memperhatikan daya dukung lingkungan secara holistik dan berkelanjutan. Pengembangan agribisnis harus memanfaatkan IPTEK yang dikembangkan dan berbasis inovasi sehingga mampu memitigasi dan beradaptasi terhadap variasi perubahan iklim . Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

PERSONALITY DEVELOPMENT UNTUK MERAIH PRESTASI PUNCAK Aris Ahmad Jaya Trainer/CEO PT ABCo Sugesti Motivatindo Selasa, 8 November 2011 Setiap manusia menginginkan sebuah capaian atau kesuksesan yang disebut dengan impian. Impian dapat diraih dengan melakukan empat hal. Pertama, Keyakinan diri atau sugesti merupakan kunci sukses setiap individu dalam berkarya dan menghasilkan sesuatu yang dapat dibanggakan. Dengan memiliki keyakinan yang kuat manusia dapat menggali, menemukan, dan mengetahui potensi diri yang dimilikinya. Hal pertama yang harus diyakini, sukses adalah ANDA dan keyakinan ini harus diinginkan dengan niat yang kuat untuk melakukan lalu berkeinginan kuat melakukan apa yang diharapkan dan siap memilih dari resiko yang dipilih. Selama yang ANDA lakukan tidak bertentangan dengan aturan dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat maka lakukanlah. Kesuksesan merupakan impian setiap manusia. Sukses adalah ketika apa yang diinginkan tercapai dan bahagia merupakan kondisi saat dapat menikmati apa yang didapatkan. Kesuksesan yang diperoleh belum tentu membahagiakan namun seseorang dapat merasakan bahagia meskipun belum sukses. Oleh karena itu, hal kedua yang harus dilakukan adalah perencanaan yakni mengarahkan aksi dengan impian dan keyakinan yang dimiliki. Perencanaan itu penting namun jauh lebih penting adalah meyakini apa yang telah direncanakan, meyakini apa yang diimpikan kemudian berani bermimpi untuk melakukannya. Berani melakukan berani merencanakan berani membangun sebuah keyakinan. Sebagai makhluk mulia, manusia harus selalu memiliki keyakinan oleh karena itu yakinlah selama masih mampu bermimpi kemudian yakin atas impian tersebut dan diikuti dengan aksi nyata maka tidak ada seorang pun yang mampu menghambat anda kecuali diri sendiri. Aksi nyata merupakan hal ketiga yang diperlukan dalam meraih impian dan kesuksesan yang mulia. Dengan melakukan dari apa yang diyakini membuat selangkah lebih dekat menuju kesuksesan sesungguhnya karena lebih baik orang yang ragu-ragu tapi melakukan sesuatu dibandingkan orang yang tidak ragu-ragu tetapi justru tidak melakukan apapun. Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

Hal tersebut sesuai dengan istilah ribuan kata yang diucapkan akan kalah dengan satu aksi nyata. Seorang pemenang bukanlah melakukan sesuatu yang luar biasa tetapi melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa. Seorang pemenang tidak mengeluh atas hambatan yang menghadang melainkan terus berupaya agar mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun contoh yang diberikan, terdapat sebuah eskalator dan tangga di tempat umum. Setelah diamati ternyata lebih banyak orang menggunakan eskalator dibandingkan dengan tangga. Lalu bagaimana cara merubah perilaku orang-orang tersebut agar mau menggunakan tangga. Caranya bukan dengan mematikan eskalator tersebut melainkan dengan merubah tangga menjadi lebih menarik sehinga orang-orang akan beralih dengan sendirinya menggunakan tangga. Hal terakhir adalah fokus pada tujuan dan membuang jauh-jauh elemen negatif dari perkataan dan perasaan karena dengan perkataan dan perasaan yang positif akan membuat keyakinan seseorang menjadi lebih besar untuk dapat meraih sukses. Seorang pemenang mampu mengontrol emosi, mampu mengenali emosi orang lain sehingga mampu bekerja sama, dan peka untuk saling menolong. Dengan memilki fokus yang kuat maka setiap sesuatu keadaan membuat gagal atau jatuh maka bangkitlah dengan cara yang berbeda karena kemenangan terbesar adalah bukan pada saat tidak pernah gagal tetapi kemenangan besar adalah disaat tiap kali jatuh, kita mampu bangkit dari kegagalan yang menimpa. Setiap manusia memiliki lebih dari satu impian yang ingin diraih dan bahagia dengan pencapaian impian tersebut. Sebagai pendorong motivasi dan mengetahui target mana dari impian yang ingin diraih terlebih dahulu dapat dilakukan dengan menuliskan impian-impian yang diinginkan pada sebuah kertas dan ditempelkan di tempat yang bisa dilihat setiap saat. Ukiran tulisan impian tersebut akan memacu untuk terus berusaha dan yakin bahwa impian itu akan tercapai. Setiap kali suatu impian telah terwujud, maka coretlah impian tersebut dan berkata Alhamdulillah sebagai wujud rasa syukur. Dengan dicoretnya satu impian yang telah terwujud tersebut akan memotivasi lebih tinggi untuk dapat meraih impian selanjutnya. Hal tersebut dilakukan terus hingga semua impian tercapai dan seiring berjalannya waktu, impian-impian yang belum dituliskan hendaknya kembali dituangkan pada kertas yang sama. Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

MOENA FRESH - TOKO BUAH KELUARGA Pengalaman Berwirausaha Buah-Buahan Dari Bali Menuju Dunia Ir. I Made Donny Waspada Direktur Utama Moenaputra Nusantara Dengan semangat berubah yang tinggi, kerja keras, tekun, dan fokus merupakan kunci sukses Donny Melon dalam menjalankan usaha toko buahnya. Moena Fresh merupakan perusahaan penyalur buah-buahan. Usaha yang diawali dengan membuka kebun melon pada tahun 1983 di samping kampus IPB Baranang Siang dn menuai sukses hingga dapat mengembangkan di daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Lampung. Dalam jangka waktu sepuluh tahun Donny Melon memiliki luas areal kebun melon hingga dua ratus hektar. Pada tahun 1985, Beliau mencoba menanam buah semangka tanpa biji dan mempunyai lahan seluas seratus hektar. Semenjak tahun 1995, usaha berkebun tidak dijalankan lagi melainkan hanya sebagai pengumpul dan penyalur buah melon dan semangka tanpa biji saja. Naik turun dalam usaha terjadi baik dari permasalahan internal maupun dari pesaing. Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1997, membuat Donny Melon harus menutup cabangnya yang berada di Bandung dan modal yang tersisa dipindahkan untuk membuka cabang di Bali dan sebagian sebagai tambahan modal untuk cabang di Jakarta. Hingga saat ini Moena Fresh memiliki dua belas gerai di Bali dengan omzet mencapai 3-4 milyar rupiah tiap bulannya dan mempunyai 250 karyawan. Sedangkan cabang yang berada di Jakarta mempunyai omzet sebesar 500-750 juta rupiah tiap bulan dengan 30 karyawan. Kunci sukses dalam membuka toko buah adalah pertimbangan lokasi yang strategis, meminimumkan biaya investasi dengan menggunakan peralatan bekas yang masih layak pakai, menjalin jaringan dengan pemasok buah berkualitas, selalu berinovasi dengan mengoptimalkan tempat usaha (tidak hanya menjual buah melainkan memperbanyak jenis dagangan seperti juice, asinan, dan camilan) serta memberikan pelayanan prima bagi pelanggan. Inovasi lain yang dikembangkan Donny Melon di gerai yang berada di Bali adalah membuka counter Moena Balinese Snack yang ditujukan pada tamu, keluarga yang sedang

Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

berlibur, dan pengusaha yang melakukan rapat kerja. Inovasi ini secara signifikan meningkatkan pendapatan yang diperoleh. Beberapa hal yang menjadikan Moena Fresh memiliki keunggulan dibandingkan dengan toko buah lain. Pertama, mempertahankan dan

meningkatkan kualitas produk yang mereka jual dengan membeli dari petani dengan harga yang lebih tinggi sehingga membuat petani menjadi lebih setia dan jujur dalam melakukan sortasi (better). Kedua, Harga produk yang dijual oleh Moena Fresh cukup bersaing dengan para pesaingnya sehingga dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah, konsumen akan setia pada Moena Fresh (cheaper). Ketiga, manajemen waktu dalam hal ketepatan pengiriman barang sangat baik sehingga kemungkinan barang cepat busuk atau rusak sangat kecil (faster). Keempat, Moena Fresh dapat menjual semua grade buah yang ada sehingga kerugian yang ditimbulkan karena ada barang yang tidak sesuai dengan grade diminimalkan. Salah satu pemanfaatan yang dilakukan adalah menjual buah dengan grade menengah ke bawah dalam bentuk juice. Dalam aktifitas bisnisnya, Donny Melon mensyaratkan empat komponen agar selalu terpuaskan. Pertama, dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat terus berkembang. Kedua, pemilik mendapatkan hasil sesuai dengan bagiannya. Setiap bulan Donny Melon selalu menyisipkan dana pribadi sebagai dana taktis perusahaan yang akan digunakan jika hal buruk menimpa perusahaan. Ketiga, karyawan yang berkerja di perusahaan selalu meningkat kesejahteraannya. Selain pemberian bonus keuntungan, SDM yang ada mulai dari staf, manajemen hingga pemilik juga diberikan berbagai pelatihan guna mendukung pekerjaan masing-masing. Hal ini sesuai dengan impian Donny Melon untuk menciptakan Moena Great yang tadinya Moena Good. Keempat, kepedulian terhadap sosial dan lingkungan harus terjaga terutama di daerah tempat usaha. Moena Fresh memiliki program kepedulian terhadap lingkungan Baliku Bersih dengan bergotong royong bersama warga Bali membersihkan sampah-sampah serta memberikan tong-tong sampah. Selain itu Moena Fresh juga mempromosikan dan menjual buah lokal Indonesia sebagai bentuk kepedulian agar buah lokal menjadi primadona di negaranya sendiri.

Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

KERAGAAN BISNIS PERIKANAN DAN STUDI KASUS : Bisnis Budidaya Ikan Kakap Putih (BARAMUNDI) Ahmad Jauzi Direktur PT. Pusaka Benjina Nusantara Selasa, 25 November 2011 Sektor perikanan Indonesia merupakan salah satu sektor bisnis yang menguntungkan. Dengan produksi hampir mencapai 11 juta ton dan tingkat konsumsi dalam negeri sebesar 33 kg/kapita/tahun pada tahun 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat ditahun berikutnya menjadikan bisnis di sektor ini mempunyai prospek yang cerah. Produk perikanan Indonesia sangat heterogen dan tersebar di seluruh nusantara. Tiga komoditas perikanan unggulan Indonesia yaitu ikan tuna, udang, dan rumput laut. Namun, hal yang sangat membuat prihatin yaitu lebih dari 80% komoditas tersebut diekspor dalam bentuk bahan baku atau olahan dasar. Hal ini tentu saja tidak memberikan nilai tambah karena produk yang diperdagangkan bersifat generic sehingga daya saing pun lemah. Gaya dan pola konsumsi masyarakat Indonesia mengalami perubahan dari red meal menjadi white meal, siap saji, praktis, cepat, mudah didapatkan serta aman dan menyehatkan. Ikan merupakan salah satu komoditas yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena mengandung banyak vitamin, protein, dan mineral yang berfungsi untuk membangun jaringan tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menurunkan kolesterol. Ikan dapat diperoleh dari hasil tangkapan maupun budidaya di mana masing-masing memiliki faktor kunci sukses yang berbeda (key success factor). Kunci sukses dalam penangkapan ikan diantaranya harus adaptif dengan dinamika regulasi dalam negeri, aturan regional dan internasional, menggunakan teknologi agar efisien dalam operasinya, dan didukung manajemen operasional yang baik. Sedangkan kunci sukses dari budidaya adalah menjaga kualitas air, menjaga ketersediaan induk agar benih selalu ada, penggunaan teknologi tepat guna, pakan yang cukup, sumberdaya manusia yang professional, serta penanggulangan penyakit yang terpadu. Saat ini masih sedikit sekali perusahaan yang berorientasi ke value added product sehingga peluang masuk kebisnis ini masih sangat besar. Tetapi dengan kondisi persaingan yang cukup ketat dan meningkatnya standar serta persyaratan Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

yang ditetapkan, perusahaan harus berupaya semaksimal mungkin dalam bisnisnya. Selain permasalahan eksternal, kondisi internal juga kurang mendukung. Pemerintah belum berpihak pada industri secara utuh sehingga industri masih kesulitan mencari bahan baku, biaya retribusi tinggi, biaya bunga pinjaman dan energi yang tinggi, serta tidak adanya insentif dan kurang bantuan pemasaran menjadikan produk mempunyai daya saing yang lemah. Selain itu standar mutu dalam negeri belum ada standar bakunya, dan kurangnya kontrol sedangkan di negara-negara lain standar mutu sudah sangat ketat dijalankan. Indonesia menempati posisi ke-3 dalam volume produksi, ke-6 dalam volume ekspor, dan ke-16 negara industri perikanan (FAO,2008). Kondisi tersebut menggambarkan bahwa posisi produk perikanan Indonesia masih lemah. PT. Indomarine Industry yang dimiliki PT. Pusaka Strategic Group dan PT.Ocean Mitra Mas merupakan salah satu perusahaan domestik yang membudidayakan ikan kakap putih dan kerapu yang berlokasi di Kabupaten Karimun-Kepri. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan kualitas air, suhu, ombak, ketersediaan benih, SDM, pasar, serta efisiensi biaya transportasi. Perusahaan ini berkomitmen untuk selalu mendukung ketahanan pangan nasional, meningkatkan devisa, membuka lapangan kerja, mengembangkan kawasan terpencil, dan memanfaatkan potensi perikanan budidaya. Komoditas utama perusahaan ini adalah ikan kakap putih dengan populasi mencapai 1,1 juta ikan. Ikan kerapu macan, kakap merah, dan kerapu sunu juga dibudidayakan dengan populasi yang lebih sedikit. Benih kakap putih masih diperoleh dari Singapura sedangkan ikan lainnya diperoleh dari domestik. Dukungan Pemda, kualitas air, dukungan regulasi, serta infrastruktur yang baik menjadikan usaha ini berjalan optimal dan sukses. Namun masih ada hal yang belum memuaskan, yakni pemasaran hasil olahan kakap putih masih dipegang penuh oleh perusahaan asal Australia karena sudah memiliki merek terkenal dan terbenam dalam benak konsumen sehingga pendapatan yang diterima pun tidak maksimal. Oleh karena itu dalam rencana kedepan, perusahaan akan mengembangkan Hatchery dengan menyediakan induk dan menghasilkan telur sendiri yang nantinya akan menghemat biaya pengadaan benih, mengembangkan pabrik pengolahan sendiri dengan merek dan pasar yang diciptakan sendiri. Aditia Soelaksono Magister Manajemen & Bisnis IPB

Anda mungkin juga menyukai