Anda di halaman 1dari 17

DIODA

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Teknik Penggerak

Oleh 3 AEB 2010

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR & MEKATRONIKA POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG 2012

Kelompok 1 : 1. Ady Prasetya 2. Agung Wicaksono 3. Akbar Visgita 4. Andra Sandika

Review Question 2.1 Jenis-Jenis Dioda Daya a. Dioda standard Dioda standar ini merupakan jenis dioda yang digunakan untuk keperluan umum. Dioda ini digunakan dalam aplikasi-aplikasi kecepatan rendah, seperti penyearah dan konverter dengan frekuensi masukan sampai 1 kHz. Dioda ini mempunyai rating arus dari 1 sampai ribuan ampere dan tegangan dari 50 V sampai 5 kV. b. Dioda kecepatan tinggi Dioda jenis ini mempunyai kemampuan penyaklaran dengan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari dioda standard. Oleh karena itu, dalam penggunaannya biasa diaplikasikan pada rangkaian DC-chopper (DC-DC) dan inverter (DC-AC) di mana aspek kecepatan merupakan faktor yang sangat penting. Diode jenis ini mempunyai rating arus lebih kecil dari 1 A sampai ratusan ampere, dengan dari 50 V sampai 3 kV. c. Dioda Schottky Dioda Schottky dibangun dengan merekayasa pada sambungan PN sehingga sangat cocok untuk aplikasi-aplikasi catu daya DC dengan arus tinggi dan tegangan rendah. Rating tegangan dibatasi sampai 100 V dengan arus dari 1 300 A. Walaupun begitu, diode ini juga cocok digunakan untuk catu daya arus rendah untuk meningkatkan efisiensinya.

2.2

Kebocoran arus adalah Arus balik yang sangat kecil yang dialirkan dioda saat terminal katoda dan anoda diberi tegangan negatif(pada saat dioda bekerja revrese bias ).

2.3

Reverse Recovery Time Of Diodes adalah Waktu dimana pembawa muatan minoritas berekombinasi dengan pembawa muatan yang berlawanan dan dinetralisir.

Problem 2.1 Diketahui : trr = 5 s di/dt = 80 A/s SF = Ditanya : a. QRR = ? b. IRR = ? Penyelesaian : SF = tb/ta 0,5 = tb/ta Tb = 0,5ta

Trr = ta + tb Ttt = ta + 0,5ta Trr = 3/2 ta 3/2ta = trr Ta = 5 : 3/2 s Ta = 3,33 s

Irr = 2.Qrr Trr

Qrr = irr . trr 2

Qrr= 266,67 . 5 Irr = ta . di/dt Irr = 3,33 . 80 Irr = 266,67 A Qrr = 666,76 A s 2

Kelompok 2 : 1. Bobby Surya 2. Chandra Purnama Saripudin 3. Danang Ahmad Diansyah 4. Danang Suprianto

Review Question 2.4 Arus reverse recovery pada dioda adalah arus yang dihasilkan oleh perbandingan besaran pengisian pada reverse recovery dengan waktu tunda reverse recovery (waktu tunda pemulihan mundur). 2.5 Softness factor pada dioda adalah perbandingan antara penyimpanan beban terbesar pada material semikonduktor (tb) dengan penyimpanan beban dalam wilayah deplesi dari junction dan waktu diantara zero crossing dan arus puncak balik (ta). 2.6 Tipe recovery dioda diantaranya 1. Reverse Recovery Time, interval waktu diantara arus instan yang mencapai nol ketika perubahan dari konduksi forward ke kondisi blocking dan waktu arus balik berkurang hingga 25% dari nilai puncak balik iRR.trr yang bergantung pada temperatur junction, nilai dari turunnya arus forward dan arus forward sebelumnya untuk komutasi. Karakteristik pemulihan/recovery tersebut diantaranya adalah: a. Dioda Keperluan Umum (Dioda Standard). Dioda ini memiliki waktu pemulihan yang relatif tinggi, dengan nilai tipikal 25s. Dioda ini tersedia dengan rating yang lebih kecil dari 1A sampai beberapa ratus ampere dengan rating tegangan dari 50 V 5 kV. b. Dioda Pemulihan Cepat (Fast-Recovery Diodes). Dioda pemulihan cepat memiliki waktu pemulihan yang rendah, yaitu kurang dari 5s. Dioda ini biasanya digunakan pada rangkaian chopper atau inverter dan tersedia dengan rating kurang dari 1A sampai beberapa ratus ampere dengan rating tegangan dari 50 V 3 kV. c. Dioda Schottly.

Problem penyimpanan muatan pada sambungan P-N dapat dieliminasi (diminimalisasi) pada dioda Schottly. Pengaruh pemulihan hanya disebabkan oleh kapasitansi sendiri dari sambungan semikonduktor. Dioda ini tersedia dengan rating arus dari 1A hingga 300A. Biasanya digunakan pada tegangan rendah dengan arus tinggi.

2.

Reverse Recovery Charge, kuantitas pembawa beban yang mengalir melintasi dioda dengan arah balik berdasarkan perubahan dari konduksi forward ke kondisi reverse blocking. Nilainya di tentukan dari area yang ditutup oleh jalur dari arus reverse recovery.

Problem 2.2 Temperatur dioda 250C, VD = 1.0 V at Io = 50 A, VD = 1.5 V at Io = 600 A. Asumsi n = 2, VT = 25.8 mA, maka a. VD = 1.0 V at Io = 50 A, ( ( ) )

b. VD = 1.5 V at Io = 600 A, ( ( ) )

Kelompok 3 : 1. Dandy Aditya 2. Eriec Rahmatullah Barezy 3. Hasan Basri 4. Irawan Soemaryono

Review Question 2.7 Waktu pemulihan balik (reverse recovery time) disebabkan oleh atom-atom pembawa arus di dalam dioda membutuhkan waktu tertentu untuk bergabung kembali dengan atom-atom yang berlawanan muatan untuk dinetralkan

2.8

Efek dari Waktu tunda pemulihan mundur (trr) dapat didefinisikan sebagai interval waktu antara arus yang melewati titik nol selama peralihan dari mode konduksi forward/maju ke mode reverse/mundur ketika momen arus mundur mencapai 25% dari nilai puncak mundur (Irr).

Gambar.1 effect recovery 2.9 Karena dioda pemulihan cepat mempunyai karakteristik recovery time yang lambat, normalnya kurang dari 5 mikro sekon . dioda ini digunakan dalam tegangan balik. Ada waktu tunda daam pergantuan dari on ke off. Hal ini membuat kebocoran arus diode. Kebocoran ini menyebabkan dioda sangat panas.

Problem 2.3 Dik : VD1 = VD2 = 2000V R1 = 100k Is1 = 15 mA ls2 = 25 mA Dit : Is dan R2 yang melewati D2 Jawab : IR1 = = = 20 mA

Is = Is1 + IR1 = Is2 + IR2 = 15 mA + 20mA = 25 mA + IR2 IR2 = 35 mA 25 mA IR2 = 10 Ma

Kelompok 4 : 1. Jamil Nur Mumin 2. Marvel Arinitalikrama 3. Muhamad Maulana 4. Naza Hadiramadan

Review Question

2.10

Forward recovery time tfr adalah selisih waktu antara saat dimana dioda memiliki 10% tegangan awal dan waktu pada saat mencapai 10% tegangan akhirnya. Forward recovery time pada umumnya tidak menimbulkan masalah praktis yang mengganggu. Perbedaan antara pn-juction dengan schottky. a. Pengisian beban dan pemulihan arus kembali pada schottky dioda jauh lebih kecil dibandingkan dengan pn-juction dioda. b. Dioda schottky memilki nilai drop forward voltage yang relatif rendah. c. Kebocoran arus pada schottky dioda lebih besar dibandingkan dengan pn-juction. Dioda schottky dengan tegangan yang ralatif rendah memiliki kemungkinan kebocoran arus yang besar, begitupun sebaliknya. d. Schottky dioda idealnya digunakan untuk tegangan yang rendah dan arus tinggi pada catu daya dc. Rating tegangan dibatasi hingga 100 V dengan arus 1-30 A. Walaupun demikian, schottky dioda dapat digunakan pada catu daya arus rendah untuk peningkatan efesiensi.

2.11

2.12

kerugian schottky dioda. Apabila dioda schottky dioperasikan pada tegangan rendah memiliki tingkat kebocoran arus yang besar. Sehingga, dioda ini kurang cocok digunakan pada catu daya yang bertegangan tinggi.

Problem 2.4
D1 D2

IF1

IF2

DIK; 2 DIODA DIRANGKAI PARALEL VF=1.5V (Forward voltage) VFD1=VFD2 ID=50 mA TENTUKAN IF pada masing-masing diode PENYELESAIAN IF= ID/2 = 50 mA/2= 25 mA IF=IF1=IF2

Kelompok 5 : 1. R. Senja Sonia Nur Asyiah 2. Rahmat Fatony 3. Rifqi Amirul Mukminin 4. Rizkya Octaviana

Review Question Pada saat dioda berubah dari kondisi reverse-biased ke kondisi forward-bias, terdapat transien (proses peralihan) pada respon dioda dan dioda memerlukan waktu (recovery time) untuk mengembalikan kondisi steady-state-nya. Forward recovery time tfr adalah selisih waktu antara saat dimana diode memiliki 10% tegangan awal dan waktu pada saat mencapai 10% tegangan akhirnya. Tfr pada umumnya tidak menimbulkan masalah praktis yang mengganggu. Diode Reverse Recovery Time Pada saat p-n junction mendapat tegangan luar berupa forward-bias, kerapatan minority carrier dalam keadaan steady state terlihat seperti gambar 3.14a. Jumlah minority carrier sangat besar. Minority carrier ini dipasok oleh sisi berlawanan, yang memiliki banyak persediaan karena di sisi lawan merupakan majority carrier. Jika tegangan eksternal pada rangkaian tiba-tiba dibalik, arus pada dioda tidak bisa langsung memasuki kondisi steady-state tegangan-balik. Akan terjadi proses peralihan hingga akhirnya tercapai keadaan steady-state baru (untuk tegangan balik) seperti pada gambar 3.14b. Dalam kondisi peralihan itu, dioda akan tetap mengalirkan arus hingga pn pn0 (atau np np0) mencapai nilai nol.

Ada yang perlu dipahami untuk pemilihan jenis diode, yaitu parameter yang disebut diode recovery time. Diode umum yang digunakan untuk penyearah, sebagai contoh pada sirkit power suply 50Hz, saat mendapat tegangan bias maju diode akan menghantar (on). Kemudian jika tegangan bias berubah terbalik maka diode berubah menjadi tidak menghantar (off). Jika diode tersebut kemudian dipasang pada tegangan ac dengan frekuensi tinggi. Maka saat diberi tegangan bias maju diode akan menghantar (on) seperti biasa. Tetapi saat tegangan bias berubah terbalik, ternyata diode tidak langsung mampu berubah menjadi off secara cepat. Ada kelambatan waktu sebentar untuk off sehingga ketika tegangan bias berbalik off masih ada sedikit arus bocor balik. Jika frekuensi ac makin diperbesar ternyata arus bocor balik makin besar pula. Arus balik bocor inilah yang menyebabkan diode menjadi panas. Diode recovery time adalah merupakan parameter sebuah diode yang menunjukkan waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi on ke posisi off. Makin kecil nilai recovery time makin bagus digunakan pada frekwensi tinggi.

Saat dioda dalam operasi konduksi maju dan kemudian arus maju ini dikurangi hingga nol (disebabkan oleh tanggapan alami rangkaian dioda atau dengan memberikan bias mundur), dioda masih terus konduksi yang disebabkan oleh pembawa muatan minoritas yang bertahan tersimpan pada sambungan P-N atau dalam bulk bahan semikonduktor. Pembawa muatan minoritas memerlukan waktu yang tertentu untuk berekombinasi dengan pembawa muatan yang berlawanan dan dinetralisir. Waktu ini disebut waktu pemulihan mundur (reverse recovery time) dari dioda. Waktu ini diukur dari awal titik nol hingga 25% arus mundur maksimum. Dibandingkan dengan kondisi switching-on, pada kondisi switching-off memerlukan waktu pemulihan mundur yang lebih besar, sehingga besarnya rugi daya pada kondisi ini pun menjadi cukup besar. Idealnya suatu dioda tidak memiliki waktu pemulihan mundur. Dalam beberapa pemakaian, pengaruh waktu pemulihan mundur tidak begitu berarti, dan suatu dioda yang tidak mahal dapat dipergunakan. Berdasarkan karakteristik pemulihannya, dioda daya dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori:

2-13

Dioda Keperluan Umum (Diode Standard) Dioda ini memiliki waktu pemulihan yang relatif tinggi, dengan nilai tipikal 25s. Dioda ini tersedia dengan rating yang lebih kecil dari 1A sampai beberapa ratus ampere dengan rating tegangan dari 50 V 5 kV.

2-14

Dioda Pemulihan Cepat (Fast-Recovery Diodes) Dioda pemulihan cepat memiliki waktu pemulihan yang rendah, yaitu kurang dari 5s. Dioda ini biasanya digunakan pada rangkaian chopper atau inverter dan tersedia dengan rating kurang dari 1A sampai beberapa ratus ampere dengan rating tegangan dari 50 V 3 kV. Untuk tegangan rating di atas 400 V, diode pemulihan cepat umumnya dibuat secara difusi dan waktu pemulihan yang terkontrol dengan difusi berupa platina atau emas.

Problem 2.5

Arus di D1 = D2 , berarti spesifikasi konduksinya sama yaitu 0,5, seperti yang tertera pada tabel Fig. P2-3:

1. Jadi , Vdioda

= 2,5-0,5

=2V 2. Itotal = 200 A, karena diode dipasang parallel sehingga I = V = I.R I= = = 20 m = 100 A.

Kelompok 6 : 1. Ryan Hasan Sidik 2. Tommy Januari 3. Trian Yustrian 4. Yusup Priyono 5. Aditya Wijayanto

Review Question 2.15 Hubungan dua buah dioda dengan secara seri digunakan untuk meningkatkan kemampuan menahan tegangan reverse, namun penggunaan rangkaian dioda hubungan seri secara langsung ini pada saat kondisi reverse, hasil tegangan reverse pada dioda tidak akan sama besar antara satu dengan yang lainnya dikarenakan dioda yang satu secara langsung menahan tegangan reverse dari sumber tegangan sedangkan dioda yang lain hanya menahan sebagian kecil dari hasil dari kebocoran arus.

Gambar 1

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini yaitu menggunakan rangkaian pembagi tegangan dengan menambahkan resistor yang dipasang bersilang dengan dioda.

Is = Is1 + IR1 = Is2 + IR2

Gambar 2

2.16

Hubungan dioda secara paralel digunakan untuk keperluan pembagian arus sesuai dengan kebutuhan arus. Pada kondisi forward, pembagian arus pada dioda secara paralel ini bergantung pada pencapaian tegangan drop / karakteristik pada masing-masing dioda dan pemakaian besaran tahanan. Untuk mengurangi masalah pembagian arus ini dengan cara pemilihan dioda dengan tipe yang sama atau pemakaian besaran tahanan yang sama.

Gambar3 2.17 Pembagian tegangan pada dioda seperti gambar 2a. Jika resistansi R = R1 = R2 dan dioda akan mempunyai perbedaan tegangan yang kecil sekali tetapi arus Is1 dan Is2 yang berbeda dikarenakan dioda yang dipasang secara reverse seperti tahanan yang tak terhingga dan diparalel dengan R maka arus akan terbagi sebagian besar akan melawati R.

Problem 2.6 Terdapa dua dioda yang dipasang secara seri. Nilai hambatan dari kedua resistor tersebut adalah = = 10 k. Nilai tegangan output DC sebesar 5 kV. Nilai dan . Tentukan nilai tegangan pada kedua dioda tersebut.

=150+5Kv= =2575v = 5000-2575 = 2425v

Anda mungkin juga menyukai