Teori Dasar Turbin Gas
Teori Dasar Turbin Gas
1.1. Definisi Konversi energi adalah cara untuk merubah energi dari satu sistem ke sistem yang lain. Misalnya energi listrik diubah menjadi energi mekanik, energi mekanik diubah menjadi energi listrik, energi elektromagnetik diubah menjadi energi mekanik dan lain sebagainya. 1.2. Jenis dan Klasifikasi Energi Dua jenis umum energi, yaitu : - Energi transisional : peralihan/hasil, misalnya kerja. - Energi tersimpan : laten, misal bentuk energi kinetik. Klasifikasi utama : - Energi mekanik - Energi listrik - Energi elektromagnetik - Energi kimia (reaksi eksotermis) - Energi nuklir - Energi panas (termal)
BAB 1 PENDAHULUAN
Energi termal adalah bentuk energi dasar, artinya semua bentuk energi lain dapat dikonversi secara penuh ke energi ini, tetapi pengkonversian energi termal menjadi bentuk energi lain dibatasi oleh hukum kedua termodinamika. 1.3. Sumber Energi Energi perolehan (income energy) Energi yang mencapai bumi dari luar angkasa. Sumber energi perolehan yang berguna hanyalah energi elektromagnetik dari matahari (energi surya) dan energi potensial dari bulan yang menghasilkan aliran pasang. Keuntungan : Sumber yang kontiyu/tak terhabiskan Bebas polusi Energi modal (capital energy)
BAB 1 PENDAHULUAN
Energi yang telah ada pada atau di dalam bumi. Energi modal berupa energi atom dan panas bumi. Energi atom dilepaskan sebagai hasil reaksi yang melibatkan atom-atom (reaksi nuklir, kinetik). Energi panas bumi adalah energi panas yang terperangkap di bawah dan di lapisan padat bumi. Energi panas bumi berbentuk uap panas, air panas, bahan bakar fosil.
1.4. Produksi Energi Termal Bentuk-bentuk energi dapat dikonversi menjadi energi termal.
Pengkonversian energi termal menjadi bentuk energi lain adalah terbatas pada harga yang lebih kecil dari 100%.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.4.1. Konversi energi mekanik - Gesekan adalah hasil konversi energi mekanik menjadi energi termal. Proses-proses teknik banyak berkaitan dengan gesekan baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. 1.4.2. Konversi energi listrik
Konversi menjadi energi termal muncul sebagai bentuk kerugian sebesar IE atau I2R. Kerugian terjadi pada kawat yang dialiri arus IA dengan tahanan R sebagai hasil perbedaan potensial E V. besaran laju konversi adalah Watt.
1.4.3. -
Energi termal dihasilkan dari reaksi kimia eksotermis, yaitu reaksi pembakaran.
BAB 1 PENDAHULUAN
Contoh : produksi CO2 dari C 2 C + O2 2 CO + 2 Qc c o Qc-co = 110,38 kJ/(kg.mol c) 2 CO + O2 2CO2 + 2 Qco co2 Qco-co2 = 283,18 kJ/(kg.mol.CO) 1.4.4. Konversi Energi Nuklir
Dikenal tiga reaksi utama yang menghasilkan energi termal, yaitu : peluruhan radioaktif, fisi dan fusi.
1.4.5.
Konversi energi elektromagnetik menjadi energi termal dilangsungkan dalam beberapa jenis proses absorpsi.
BAB 1 PENDAHULUAN
Absorpsi volumetrik : untuk radiasi energi tinggi (sinar x, sinar ) Absorpsi permukaan : untuk beberapa bahan.
th
=
=
keluaran energi yang bermanfaat energi yang disuplai keluaran daya laju masuk energi (2.1)
Keluaran bersih
Sistem
W
Perpindahan Kalor TL
Penyerap Kalor
(2.2.a) (2.2.b)
W th = Q H
Sumber dan penyerap kalor adalah bagian sekeliling dimana sistem menukar energi dengan perindahan kalor. Menurut gambar 2.1, besar daya adalah :
W = Q H QL
Sehingga,
(2.3)
th =
QH QL QH QL QH
(2.4)
th = 1
Menurut Keenan, reversibel bila sistem dan elemen sekelilingnya dapat dikembalikan secara menyeluruh ke keadaan semula sesudah menjalani beberapa proses. Dalam prakteknya tidak ada proses reversibel. Semua proses alami adalah irreversibel.
Ada tiga siklus daya ideal yang merupakan siklus daya yang secara total dapat-balik, yaitu siklus Carnot, siklus Ericson dan siklus Stirling.
2.4. Siklus Carnot Carnot adalah yang pertama memakai suatu siklus dalam penalaran termodinamik, siklus itu secara eksternal dapat-balik.
b C a QL E
c G d Penukar kalor
TL a
b d QH c a QL Tc d
penyerap
(a) (b)
Va
(c)
Vd
W ' = dU
d c
= m Cv dT T
TL
H
Va ) Vb
W = W2 + W '+W1 + W " Vc Va = m.R.TH .ln( ) + m.Cv.(TH TL ) + m.R.TL .ln( ) m.Cv.(TH TL ) Vb Vd Vc Vd = m.R.TH .ln( ) m.R.TL .ln( ) (2.5) Vb Va
Dari proses ekspansi adiabatik c-d dan kompresi adiabatik a-b diperoleh : TH.Vc-1 = TL.Vd-1 TH.Vb-1 = TL.Va-1 (2.6)
Vc Vd = Vb Va
Cp Cv
(2.9)
QL QH
TL = TH
(2.10)
Proses melingkar Carnot adalah proses reversibel, maka proses dapat dibalik. Proses yang dibalik ini disebut refrigerator Carnot.
TH QH W W QH TH
Reservoir panas
QL TL (a)
Reservoir dingin
QL TL (b)
Gambar 2.3.
c=
QL W QL = QH QL TL = TH TL
(2.12)
(2.13)
QL TL = QH TH
Kesimpulan :
(2.14)
Konversi secara kontinyu dari panas menjadi kerja hanya mungkin terjadi pada mesin yang bekerja periodik. Direct cycle terjadi pada mesin-mesin panas sedang reserved cycle terjadi pada pesawat pendingin dan pompa. Panas dari reservoir dingin tidak dapat diubah menjadi kerja.
Efisiensi proses melingkar Carnot yang ideal tidak akan pernah mencapai 1.
T 1 TH p=c TL
QH
P 2 TL = c QL 4 Reg 1 QH TH = c
Reg
p=c
4 QL
QL Kompresor
QH Turbin
Gambar 2.4. Siklus Tenaga dan Mesin Ericson Peristiwa espansi dan kontraksi pada tekanan konstan memerlukan renegerator dimana kalor yang dipindahkan dari fluida kerja selama kontraksi dari 2 ke 3 adalah sama dengan kalor yang diterima fluida kerja selama ekspansi dari 4 ke 1. hal ini dengan anggapan bahwa efektivitas renegerator adalah 100%. Efisiensi termal siklus Ericson sama dengan efisiensi termal siklus Carnot yang berlangsung di antara temperatur TL- dan TH yang sama.
QH Reg
Kompresor isotermal
Ekspander eksotermal
Gambar 2.5. Siklus Tenaga dan Mesin Stirling Efisiensi termal siklus Stirling sama seperti siklus Carnot dan Ericson untuk temperatur kerja TH dan TL yang sama.
TH
TL
TH 2 TH
TL
TL
3.1. Siklus Otto Siklus Otto adalah siklus daya termodinamika dasar dari motor bakar dengan pembakaran nyala (spark ignition = SI) atau lebih dikenal dengan motor bensin. Terdapat empat proses dalam siklus ini dan diplot pada koordinat P-V dan T-S seperti gambar 3.1.
Gambar 3.1. Siklus Daya Otto Siklus ini dikenal sebagai volume konstan, karena semua penambahan dan penolakan kalor terjadi pada volume konstan. Secara teoritis suatu campuran udara-bahan bakar ditekan (proses 1-2) secara dapat-balik dan adiabatis sampai volume minimum (piston di titik mati atas). Campuran kemudian dibakar dengan mencetuskan nyala api busi dan energi ditimbulkan dalam proses isometris dapat-balik (proses 2-3, V = Vmin). Gas panas kemudian berekspansi dalam proses adiabatis dapat-balik (proses 3-4, S = Smak), dan panas dibuang ke atmosfir (langkah pembuangan dan pembilasan) dalam proses isometris dapatbalik (proses 4-1, V = Vmak). Proses terakhir sebenarnya terjadi di atmosfir karena gas bekas dibuang dan diganti dengan udara baru.
Vmak V1 V4 rv = = = Vmin V2 V3
(3.1)
Dengan pengandaian yang dinyatakan untuk siklus gas ideal, efisiensi siklus Otto adalah :
Harga efisiensi ini lebih rendah daripada siklus Carnot, karena T2 TH. Jika siklus Otto secara total dapat-balik, efisiensi termis menjadi (1 T1/T3) yang mempunyai harga lebih tinggi dari (1 T1/T2). Upaya memperbaiki efisiensi : - Mempertinggi perbandingan kompresi - Memakai fluida dengan tinggi Upaya yang efektif adalah menaikkan rv.
T1 (1 ) th = 1 = 1 rv T2
(3.2)
Gambar 3.2. Siklus Daya Diesel Siklus ideal terdiri dari 4 (empat) proses : Proses 1-2 : proses kompresi adiabatis (S = Smin) Proses 2-3 : proses penambahan panas isobar Proses 3-4 : proses ekspansi adiabatis dapat-balik Proses 4-1 : proses pembuangan panas isometrik
th
1) cf Cv ( T 4 T 1 ) =1 =1 T2 ) .rv( 1 ) ( rcf 1 ) C p (T 3 (r
(3.4)
Karena hanya udara saja yang ditekan (proses 1-2) tidak terdapat persoalan detonasi seperti siklus Otto dan sistem dapat dioperasikan pada rv yang lebih tinggi. Upaya menaikkan efisiensi adalah dengan mengoptimukan rcf yang menghasilkan kerja spesifik tinggi.
Motor bakar torak adalah mesin yang terdiri dari komponen utama piston dan silinder dimana piston bergerak maju mundur (bolak-balik) di dalam silinder. Secara termodinamik, motor bakar torak terdiri dari 2 jenis utama berdasar sistem penyalaan bahan bakar, yaitu : 1. Mesin bensin/motor bensin berdasar siklus Otto 2. Mesin/motor disel berdasar siklus diesel 3.3.1. Istilah umum Sejumlah peristilahan mesin torak didefinisikan pada gambar 3.3.
Tegak
Sudut
1. Kompresi
2.Ekspansi
3. Buang
4. Isap
Injektor api/busi
Saluran pengeluaran
Saluran pemasukan
crankcase
2 PP = ( D L)n 4
(3.5)
PP = 2D 2 d 2 )L 4
(3.6)
dengan d adalah diameter batang piston. Laju isapan isian maksimum teoritis untuk siklus dua langkah,
V' = (PP)N
N adalah putaran dalam tiap menit (spm). Untuk siklus empat langkah
(3.7)
Secara aktual, setiap motor bakar menghisap lebih sedikit daripada volume fluida kerja teoritis. Massa fluida aktual yang dihisap tiap siklus dibanding massa fluida teoritis per siklus yang dihisap disebut efisiensi volumetrik (v).
m/spm v = PP/Va
m : laju aliran massa aktual (udara yang disuplai) Va : volume spesifik fluida pada kondisi sekitar Persamaan efisiensi volumetris menjadi :
(3.9)
v =
mVa (PP)(spm)
(3.10)
(3.11) : gaya reaksi netto dinamometer (lbf) : jari-jari lengan dinamometer (ft) : kecepatan sudut dinamometer (rpm)
dimana
bhp
Gambar 3.7. Ilustrasi Bhp dan Ihp Fhp (friction horse power), daya kuda gesekan Antara daya kuda poros dan daya kuda indikasi selalu terdapat sejumlah kerugian gesekan, sehingga daya berguna lebih kecil dari pada daya masukan. Fhp adalah perbedaan antara Ihp dan Bhp : Bhp = Ihp Fhp Catatan : untuk pompa dan kompresor, Bhp = Ihp + Fhp (3.12)
Bhp Pb m = = Ihp Pi
Pb = bmep Pi = imep = brake mean effective pressure = tekanan efektif rata-rata rem = indicated mean effective preesure = tekanan efektif rata-rata indikasi Efisiensi termal poros
(3.13)
(British) (SI)
(3.14) (3.15)
satuan LHV : Btu/lbm atau kJ/kg konversi satuan bsfc LHV 1 lb/jhp = 0,6084 kg/jkW 1 Btu/lbm = 2,326 kJ/kg
Qa P P mak 2 3 S mak
S min
Siklus Terbuka
Siklus tertutup : Fluida kerjanya bebas Pengeluaran panas di alat penukar panas
network output + process heat delivered u = total heat input W net + Q p = Q in Q = 1 out Q in
P = 3 P 4
( 1)/
T3 T4
T4 T3 = T1 T2
(4.3.d)
th
1 1 (1 = 1 = 1 ( 1)/ = 1 rp )/ T2 /T1 rp
(4.3.e)
Menurut persamaan (4.3.e), kenaikkan rp dan dapat menaikkan efisiensi dari siklus Brayton sederhana. Naiknya rp, menaikkan th dan suhu pembuangan kompresor. Jika suhu masuk turbin dibatasi kondisi material, kenaikan rp bisa menurunkan kerja spesifik siklus sehingga membutuhkan aliran gas yang lebih banyak untuk mendapatkan daya keluaran yang sama. Jadi efisiensi termal turbin gas tergantung pada temperatur maksimum gas yang diijinkan pada sisi inlet turbin. Pemilihan bahan sudu turbin merupakan langkah awal untuk mempertinggi efisiensi termis. Pelapisan sudu turbin dengan keramik biasa dilakukan agar dapat beroperasi pada suhu tinggi.
Wkompresor
Gambar 4.2. Illustrasi Kerja Balik 4.2. Siklus Daya Turbin Aktual Siklus turbin gas aktual berbeda dari siklus ideal Brayton dalam beberapa hal. Penurunan tekanan selama penambahan panas dan pembuangan panas tidak dapat dielakkan. Kerja masukan kompresor aktual berlebihan, dan kerja keluaran turbin aktual kurang berkurang akibat irreversibilitas karena gesekan pada alat ini. Oleh karena itu, perhitungan untuk kondisi aktual harus mempertimbangkan efisiensi kompresor dan turbin :
Ws h 2s h 1 c = Wa h 2a h 1
Wa h 3 h 4a T = Ws h 3 h 4s
Penurunan tekanan selama penambahan panas T 3 2s 2a Qa 1 4s 4a
(4.4)
(4.5)
Qr
th
Wnet (h 3 h 4a ) (h 2a h 1 ) = = Qa h 3 h 2a
(4.6)
4.3. Siklus Brayton Dengan Regenerasi Pada turbin gas, temperatur gas keluar turbin lebih tinggi daripada temperatur udara yang meninggalkan kompresor. Udara tekanan tinggi keluar kompresor dapat dipanaskan sebelum masuk ruang pembakaran memakai alat penukar kalor aliran berlawanan (counter flow heat exchanger) dengan gas keluar turbin. Alat ini disebut regenerator atau recuperator.
R. pembakaran
Kompresor
(a)
Qa 3
Turbin
P=C P=C
T
Regenasi 5 5 2
4 6 6
1 Qr
(4.9)
T5 T2 = T4 T2
(4.10)
th
T1 =1 T 3
(rp )( 1)/
(4.11)
4.4.Siklus Brayton Dengan Intercoding dan Reheating Kerja bersih siklus turbin gas adalah selisih antara kerja output turbin dan kerja input kompresor. Kerja bersih dapat ditingkatkan dengan menambah kerja turbin atau mengurangi kerja kompresor atau dengan keduanya. Kerja kompresor dapat dikurangi dengan memasang intercooler antara dua buah kompresor. Kerja turbin dapat ditingkatkan dengan menambah reheater antara dua buah turbin.
Ruang pembakaran
reheater
Tekanan konstan
Kompresor tingkat 1
Turbin tingkat 1
Turbin tingkat 2
T
Qa 6 4 3 1 2 8 5 Qa 7
P4= P5 P6= P7
Gambar 4.5. Turbin Gas Dua Tingkat Dengan Intercooling dan Reheating (a) skematik
Gambar 4.6. Perbandingan Kerja Input Kompresor Satu Tingkat (1AC) dan Kompresor Dua Tingkat (1ABD) dengan Intercooling
P7 P2 P4 P5 = , = P1 P3 P6 P8
(4.13)
Rasio kerja balik turbin gas dapat diperbaiki sebagai hasil intercooling dan reheating. Bagaimanapun, hal ini tidak berarti bahwa efisiensi termis dapat pula diperbaiki. Pada kenyataannya, intercooling dan reheating akan mengurangi efisiensi termis kecuali kalau dipasang juga regenerator. Hal ini disebabkan intercooling mengurangi temperatur rata-rata dimana panas ditambah (Qa) dan reheating menambah temperatur rata-rata dimana panas dibuang (Qr).
Regenerator
Intercoder
5 Ruang pembakaran 6 Reheater 9 2 3 4 7 8
Gambar 4.7. Turbin Gas Dua Tingkat Dengan Intercooling, Reheating dan Regenerasi (a) skematik
(4.14)
Pada proses ideal, seluruh proses adalah reversibel secara internal dan tidak terjadi penurunan tekanan selama intercooling dan reheating (P2 = P3 dan P7 = P8). Untuk sistem kompresi dan ekspansi dua tingkat, kerja input dapat diminimalkan serta kerja output dapat dimaksimalkan jika tiap-tiap tingkat kompresor dan turbin mempunyai perbandingan tekanan yang sama (persamaan 4.13).
(4.15)
dimana rp adalah perbandingan tekanan menyeluruh (overall pressure ratio). 4.5. Siklus Propulsi-Jet Ideal Mesin turbin gas secara luas dipakai untuk pembangkit daya pada pesawat terbang karena ringan dan kompal kontruksinya serta mempunyai perbandingan daya-berat yang tinggi. Turbin gas pesawat terbang yang beroperasi pada siklus terbuka disebut siklus propulsi-jet.
P dan T tinggi 4 T P = konstan Qin 3 2 Qo ut 1 P = konstan S difuser kompresor R. bakar turbin nosel Vinlet 5 6 2 1 3 4
5
Vexit
Gambar 4.8. Diagram T-S Siklus Turbo-jet Ideal dan Komponen Dasar mesin Turbo-jet
p =
Wp Q in
Qin adalah energi panas bahan bakar selama pembakaran. Efisiensi propulsi adalah ukuran keefisienan energi pembakaran yang dapat dikonversikan ke energi propulsi.
Air pada kondisi cairan jenuh (satured liquid) masuk pompa di titik 1 dan dikompresi secara adiabatik sampai ke tekanan operasi boiler/ketel (titik 2). Air masuk boiler dalam keadaan bertekanan dan meninggalkan boiler pada kondisi uap panas lanjut (superheated vapor) di titik 3. Boiler adalah sebuah alat penukar kalor yang besar dimana terdapat sumber panas dari pembakaran gas, reaktor nuklir, dan sumber lain. Boiler sering disebut steam generator.
th =
(5.6)
dimana Wnet = Qin Qout = Wturb, out Wpompa, in (5.7) h1 = hf pada P1 dan V V1=V1/2 pada P1 (5.8) hf adalah entalpi cairan jenuh, Vf adalah volume spesifik cairan jenuh. 5.2. Siklus Daya Uap Aktual Siklus daya uap aktual terjadi akibat irreversibilitas pada tiap komponen. Sumber irreversibilitas adalah gesekan fluida dan panas yang hilang ke lingkungan. Gesekan fluida menyebebkan penurunan tekanan pada boileh, kondenser dan pipa-pipa penghubung, sehingga untuk kompensasinya, air harus dipompa pada tekanan yang cukup. Akibat adanya panas hilang, maka lebih banyak panas yang dibutuhkan oleh boiler untuk mempertahankan kerja output. Hal yang penting adalah irreversibilitas pada pompa dan turbin. Sebagai hasil irreversibilitas adalah kebutuhan kerja input yang besar pada pompa dan kecilnya produk kerja output pada turbin.
4s 4a S
(a)
(b)
Gambar 5.2. Siklus Daya Uap Rankine (a) Pergeseran Siklus Aktual dari Siklus Ideal (b) Efek Irreversibilitas Pada Pompa dan Turbin Perbedaan keadaan aktual pompa dan turbin dari keadaan isentropik adalah : Efisiensi pompa, Efisiensi turbin,
Ws h 2s h 1 p = = Wa h 2a h 1
T = Wa h 3 h 4a = Ws h 3 h 4s
(5.9) (5.10)
Boiler
Pemanas air pengisian (feedwater heater) adalah sebuah alat penukar kalor dimana kalor ditranfer dari uap panas ke air pengisian baik dengan mencampur aliran kedua fluida (open feedwater heater) atau tanpa pencampuran (closed feedwater). Open feedwater heater Sebuah pemanas air pengisian terbuka (open feedwater heater) mempunyai kotak pencampur dimana uap dipisah dari turbin dan dicampur dengan air pengisian setelah keluar dari pompa . Idealnya, campuran keluar pemanas sebagai cairan jenuh pada tekanan pemanas.
5 4 y 2 1 3 1 -y 7 6
Boiler
2 1
Pompa II
Pompa I
Gambar 5.4. Skema dan Diagram T-S Open Feedwater Heater pada Siklus Rankine Ideal Analisis energi, Untuk tiap kilogram uap yang keluar boiler qin = h5 h4 qout = (1 y) (h7 h1) Wturb, out = (h5 h6) + (1 y) (h6 h7) Wpoma, in = (1 y) Wpompa I,in + Wpompa II, in (5.14) (5.15) (5.16) (5.17)
Closed Feedwater Heater Sebagian panas dari turbin dipakai untuk memanaskan air dari pompa pertama. Perpindahan panas terjadi tanpa adanya percampuran. Diagram skematik dan diagram T-S seperti gambar berikut :
Pompa I
Gambar 5.5. Diagram Skematik dan T-S Sistem CFWH Analisis energi, Untuk tiap kilogram uap yang keluar boiler, qin = h6 h5 qout = (1 y) (h8 h1) Wturb, out = (h6 h7) + (1 y) (h7 h8) Wpompa, in = (1 y) Wpompa I + Wpompa II Wpompa I = V1(P2 P1) Wpompa II = V3(P4 P3) Keseimbangan energi di CFWH Ein = Eout Yh7 + (1 y)h2 = (1 y)h9 + yh3
5.5. Cogeneration Pada siklus turbin uap, terdapat sejumlah panas terbuang (Qout). Panas ini dapat dimanfaatkan untuk proses pemanasan yang sering dibutuhkan dalam industri, misal untuk produksi uap panas (steam). Cogeneration adalah sebuah siklus turbin uap yang dapat memproduksi sekaligus tenaga listrik (dari turbin) dan energi panas dari kondenser yang dipakai untuk proses pemanasan.
20 kW
Q Q out Q in (5.18a)
= 1
5.6. Combined Gas-Vapor Power Cycles Siklus tenaga uap dan gas dapat dikombinasikan. Kombinasi ini lazim disebut combined cycle atau hybrid cycle. Keuntungan aplikasi ini adalah : - Panas yang ditambah (Qin) dapat setinggi mungkin dan panas yang dibuang (Qout) serendah mungkin. - Produk pembakaran turbin gas mempunyai suhu rendah karena dipakai untuk memanaskan boiler sehingga menurunkan polusi udara/lingkungan.
Qout
ms h8 h9 = =y mg h3 h 2
y adalah rasio laju aliran massa uap dan gas. Kerja bersih,
[(h7 h8) (h6 h5)] [(h3 h4) (h2 h1)] kompresor turbin
Efisiensi termal,
Wnet th = qin