Anda di halaman 1dari 2

Berdiri aku Bait 1 Berdiri aku di senja senyap Camar melayang menepis buih Melayah bakau mengurai puncak

Berjulang datang ubur terkembang. (Aku dalam lirik bait pertama menceritakan kesunyian di dalam dirinya ketika Aku berdiri di sebuah pantai senja hari. Hal itu tersirat dalam baris pertama dan kedua. Berdiri aku di senja senyap//Camar melayang menepis buih. Bukti kesunyian tergambar pada kata senja senyap dan bukti di pantai tersurat dalam kata buih yang di kuatkan dengan konteks camar melayang menggambarkan suasana burung camar yang beterbangan di atas deburan ombak (buih). Selanjutnya Melayah bakau mengurai puncak//Berjulang datang ubur terkembang. Masih menggambarkan burung camar yang beterbangan di pohon bakau yang biasanya terletak di pinggir pantai dengan melewati puncak bakau tersebut. Sedangkan kalimat Berjulang datang ubur terkembang menggambarkan kesukacitaan burung2 camar yang berdatangan dengan penuh rasa bahagia (ubur terkembang). Pencitraan burung camar dalam bait pertama tersebut Identik dengan kebebasan. Aku dalam lirik bait pertama merasakan kedamaian dalam susan hatinya yang sunyi ketika melihat kebebasan burung-burung camar.) Bait ke-2 Angin pulang menyeduk bumi Menepuk teluk mengempas emas Lari ke gunung memuncak sunyi Berayun-ayun di atas alas. (Sedangkan bait kedua, lirik Aku menggambarkan angin yang bisa diartikan sesuatu yang bergerak, bisa dirasakan, memberikan kesejukan bagi manusia. Angin pulang berarti angin sore di tepi pantai yang bergerak ke arah daratan (gunung). Menepuk teluk mengempas emas menggambarkan angin sore di teluk (daratan yang menjorok ke laut) dan menghasilkan kebahagiaan (mengempas emas). (emas= kebahagian). Sedangkan lirik Lari ke gunung memuncak sunyi//Berayun-ayun di atas alas dapat diartikan angin sore di pantai yang bergerak ke daratan menghasilkan kesunyian dan juga bertiup di hutan (alas).) Bait ke-3 Benang raja mencelup ujung Naik marak mengerak corak Elang leka sayap tergulung dimabuk warna berarak-arak. (Benang raja mencelup ujung//Naik marak mengerak corak dapat diartikan sebuah kreasi yang menghasilkan sesuatu yang diinginkan. Tergambar pada kalimat Benang raja mencelup ujung. Sedangkan kata Naik marak mengerak corakmenggambarkan hasil yang diinginkan (mengerak corak). corak=warna yang bisa diartikan warna kehidupan. Selanjutnya Elang leka sayap tergulung//dimabuk warna berarak-arak menggambarkan Elang yang leka=lengah karena melihat warna kehidupan tersebut. Elang terpesona dengan

warna-warni yang tergambar di senja tersebut sampai-sampai elang pun lengah menyebabkan sayapnya tergulung.) Bait ke-4 Dalam rupa maha sempurna Rindu-sendu mengharu kalbu Ingin datang merasa sentosa Menyecap hidup bertentu tuju. (Dalam rupa maha sempurna Rindu-sendu mengharu kalbu)dapat diartikan kesempurnaan Tuhan dalam segala ciptaannya yang telah diuraikan mulai dari bait pertama sampai bait ketiga. Hal itu tergambar dalam kalimat Dalam rupa maha sempurna. Dari keindahan tersebut, aku dalam lirik merasakan kerinduan yang mendalam terhadap Tuhannya, yang tergambar dalam kalimat Rindu-sendu mengharu kalbu.( Ingin datang merasa sentosa Menyecap hidup bertentu tuju) dapat diartikan keinginan aku dalam lirik untuk senantiasa bersyukur sehingga merasakan kedamaian. Hal itu tergambar dalam kalimat datang dan sentosa. Aku dalam lirik ingin menikmati hidup dengan memiliki tujuan, seperti yang tergambar dalam kalimat menyecap dan tuju. Jadi, secara keseluruhan puisi tersebut dapat diartikan bahwa aku dalam lirik merasakan kesunyian dalam dalam hidup, sehingga aku dalam lirik, menyendiri di pantai untuk melepas kegundahan hatinya. Dan di pantai itulah aku menemukan rasa damai, syukur, dan gairah hidup setelah aku menikmati pemandangan pantai yang indah dengan segala suasana yang mewarnainya.)

Anda mungkin juga menyukai