Anda di halaman 1dari 9

Jakarta - Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah rumah makan seafood di Pantai Mut iara yang sangat

bagus - sekalipun hanya dikenal oleh beberapa orang. Pemilik re storan itu dikenal dengan nama Oom Kwik, seorang "tukang" mancing yang sangat pi awai. Bayangkan, bila Presiden Soeharto pada masa itu ingin memancing, pastilah semalam sebelumnya Oom Kwik berangkat ke perairan Pulau Seribu untuk memetakan t empat-tempat yang sedang banyak ikannya. Tidak heran bila restoran seafood milik Oom Kwik selalu menyediakan berbagai ika n segar dengan kualitas istimewa. Tempatnya yang sederhana itu "nyempil" di anta ra rumah-rumah mewah di Pantai Mutiara. Sampai sekarang pun tempat itu masih eks is. Namanya PM Seafood (Pantai Mutiara SF 6, 021 6692825). Tetapi, karena Pantai Mutiara mungkin terlalu jauh bagi sebagian besar pelanggan nya, Oom Kwik pun kemudian membuka sebuah lagi restoran seafood di Clubhouse-nya Springhill Golf di Kemayoran. Tempatnya jauh lebih representatif bila dibanding dengan restorannya yang pertama. Bersiaplah untuk makan besar bila berkunjung ke sini. Mulailah dengan pilihan su p untuk membuka jamuan. Sup ikan sayur asin, sup ikan sedap wangi, atau sup gula i ikan. Ikannya bisa dipilih dari berbagai ikan hidup maupun ikan segar yang ter sedia di sana, antara lain: jenaha, kaci-kaci, kerapu, lodi (kerapu merah). Harg a ikannya pun cukup reasonable. Ikan lodi hidup, misalnya, dihargai Rp 30 ribu p er 100 gram. Kalau sudah mati tetapi segar, harganya Rp 25 ribu. Ikan jenaha ata u kaci-kaci dibandrol Rp 17,5 ribu bila hidup, dan Rp 15 ribu bila segar. Selain dimasak untuk sup, ikannya dapat dibakar atau dikukus (dengan tauco atau a la Hong Kong). Haha, di menu bahkan ada "Ikan Bakar Mak Nyuss" dengan bumbu kh usus yang memang wajib dicoba. Masakan ikan lainnya adalah asam-manis, tahu taus i, dan cah fumak. Favorit saya di sini adalah belut bakar yang sangat mirip unagi (Rp 35 ribu). Be lut berukuran besar (sidat), dibakar dengan lumuran madu dan kecap asin. Sungguh mak nyuss! Terus terang, saya jadi ketagihan menu ini setelah dulu Oom Kwik sen diri yang memasakkannya untuk saya. Mungkin Oom Kwik memakai mantra khusus untuk membuat saya kecanduan masakannya. Springhill juga menyediakan berbagai jenis kerang dan udang. Jangan lewatkan ker ang kampak (sering disebut scallop, Rp 15 ribu per biji) yang dikukus dengan sau s Bangkok. Udang ronggeng-nya juga "sanget dipoedjiken". Masakan udang favorit s aya di sini adalah Udang Garam Cabe. Sederhana, tetapi selalu berhasil menggoyan g lidah. Oh, Anda ternyata alergi seafood? Jangan khawatir. Springhill juga menyediakan a yam rebus (pek cam ke) yang istimewa (Rp 70 ribu per ekor). Sayurnya adalah paki s ditumis dengan trasi atau tauco. Dan minuman yang cocok untuk mendampingi maka nan-makanan gurih ini adalah jus kedondong yang sungguh menyegarkan. Springhill Seafood Springhill Golf Clubhouse Jl. Benjamin Suaeb Blok D7 Jakarta Pusat 021 65866927 Jakarta - Restoran Pondok Kakap ini memang cabang dari rumah makan dengan nama y ang sama di Pontianak, Kalimantan Barat. Tidak heran bila semua makanan dan minu man yang disajikan di sini pun persis sama dengan yang dihidangkan di Pontianak. Di Pontianak sana, selain yang di pusat kota, Pondok Kakap juga hadir di dekat kawasan muara yang menuju ke laut.

Signature dish dari Pondok Kakap adalah kepiting asap. Kepiting dibumbui, kemudi an dibungkus dalam aluminum foil, dan kemudian dipanggang di atas bara api. Kare na dibungkus rapat di dalam aluminum foil, panasnya merata, sehingga tingkat kem atangannya pun rata, tanpa ada bagian yang hangus atau gosong karena jilatan lid ah api. Apalagi karena teknik ini menempatkan bara api agak jauh dari "paket" ya ng dipanggang. Bumbu-bumbu yang diulek halus dan dilumurkan rata ke potongan-potongan kepiting ini setelah matang tampak seperti bumbu rendang. Rasanya yang sangat gurih pun s angat mirip rendang. Padahal, bumbu-bumbu lengkap itu sama sekali tidak memakai santan maupun kelapa. Kepiting asap dari Restoran Pondok Kakap ini sangat mirip penampilan maupun cita rasanya dengan masakan kepiting dari sebuah rumah makan yang sangat terkenal di Comal, dekat Pekalongan, Jawa Tengah. Entahlah, apakah ini merupakan suatu kebet ulan semata-mata. Masakan kepiting ini memang sangat unik, dan top markotop. Berdasarkan ukurannya, ada tiga jenis kepiting yang ditawarkan, yaitu: biasa (40 0-500 gram), jumbo (500-700 gram), dan super jumbo (lebih dari 700 gram). Hargan ya antara Rp 13,5-16 ribu per 100 gram. Bisa juga dipilih yang jantan (dagingnya lebih padat) atau betina (bertelur). Selain disajikan sebagai kepiting asap, ju ga dapat dimasak dengan saus Singapura, rica-rica, saus padang, maupun telur asi n. Pondok Kakap juga menghidangkan berbagi hidangan khas Pontianak lainnya. Jangan lewatkan ikan jelawat kukus-nya yang istimewa. Ikan jelawat adalah sejenis ikan sungai yang bentuknya agak pipih, panjang, sisiknya besar. Sepintas mirip ikan a rwana. Sisiknya yang besar-besar ini setelah dikukus dapat dimakan. Kenyal garin g seperti tulang muda. Bahkan dapat pula digoreng seperti krupuk. Di Sumatra Uta ra, ikan ini disebut ikan jurung. Ikan jelawat cocoknya dikukus dengan sayur asin. Mak nyuss! Bisa juga dikukus da n dibumbui kecap asin model Singapura. Bila ikan jelawat sedang kosong, pilihan lainnya adalah ikan sun hock alias ikan malas, kerapu lumpur, atau kerapu merah (lodi). Selain jelawat, ikan khas daerah yang dihadirkan Pondok Kakap adalah ikan senang in (dimasak bumbu rujak atau dibakar), dan ikan lais (dimasak asam pedas). Seafood lain yang disajikan Pondok Kakap adalah berbagai jenis udang (udang sung ai, udang dogol, maupun udang laut) yang disajikan dalam berbagai cara masak, se perti: garam wangi (dengan minyak wijen), asam manis, telur asin, maupun mayones . Ada juga kerang kampak dan scallop. Sebagai sebuah restoran yang menyandang tu lisan seafood, Pondok Kakap sungguh tidak mengecewakan. Bila rindu masakan Pontianak, di sini juga dapat dipesan tumis pakis, sup kepala ikan dimasak dengan talas, dan hekeng alias lumpia udang yang sungguh medok ras a udangnya. (Bondan Winarno) Pondok Kakap Seafood Restaurant Jl. Danau Sunter Utara Blok A3 No. 1-3 Jakarta Utara 021 6510641

Jakarta - Keberadaan Sekolah Prancis di Cipete agaknya membuat hadirnya beberapa restoran yang menyajikan masakan Prancis di sekitarnya. Setidaknya, ada empat r esto yang saya ketahui berada di radius ini, yaitu: Coquelicot, Praline, Bastill

e, dan Bokabuka. Bokabuka berawal dari sebuah kafe kecil. Sekarang, restoran ini sudah membuka la gi ruang makan yang lebih luas persis di seberang kafe awalnya. Restoran ini men yebut dirinya sendiri sebagai Les Francais Bistro. Bistro adalah restoran kecil, setara dengan trattoria dalam nomenklatur Italia. Tempatnya sederhana, dan harga-harga makanan di sini pun mencerminkan kesederhan aan itu. Namun, harus diakui bahwa Bokabuka berhasil menyajikan masakan Prancis dalam versi yang cukup autentik. Beberapa hidangan pembuka khas Prancis misalnya adalah: escargots de bourgogne ( Rp 115 ribu, 12 butir), salmon pate (Rp 55 ribu), crevettes a la Grecque (kepiti ng dingin, Rp 55 ribu), dan confit du canard (bebek dingin Rp 55 ribu). Bagi say a, jelaslah escargots-nya tidak boleh dilewatkan. Bila terlalu banyak, Anda juga boleh memesan setengah porsi berisi enam butir siput. Juga tersedia berbagai salad dan sup bila Anda memerlukan makan lengkap, sebelum siap memesan hidangan utama. Karena hanya bistro, pilihannya memang tidak terla lu luas. Tetapi, yakinlah, apapun yang Anda pilih tidak akan mengecewakan. Untuk urusan main course - setelah beberapa kali ke sana - rekomendasi saya adal ah hachis parmentier (Rp 75 ribu) atau lamb tagine (Rp 85 ribu). Seperti pernah saya kemukakan sebelumnya, hachis parmentier ini bila di negara-negara yang berb ahasa Inggris disebut sebagai meat pie. Kita pun mengenal masakan ini sebagai sa jian peranakan Indo-Belanda yang disebut pastel tutup. Mirip lasagna, tetapi kar bohidratnya bukan dari pasta, melainkan dari kentang ongklok. Di antara lapisan kentang ongklok itu diisi daging cincang dicampur bumbu dan sayuran. Hachis parmentier dari Bokabuka berkualitas top markotop. Daging cincangnya buka n sapi, melainkan domba, dicampur buah zaitun hitam, bawang bombai, dan lain-lai n. Pie daging ini disajikan dengan sedikit salad. Lamb tagine sebenarnya bukan masakan khas Prancis, melainkan masakan Maroko yang juga populer di Prancis. Masakan tagine dimasak dalam kuali keramik, berbumbu i ntens, dan biasanya merupakan perpaduan antara daging dengan buah (termasuk buah kering). Misalnya: ayam dengan kurma, atau daging domba dengan buah zaitun atau persik. Cara memasak seperti ini membuat dagingnya sangat empuk, dengan bumbu y ang merasuk ke dalam. Karena kedua menu unggulannya terbuat dari daging domba, tentu saja ada pilihan lain (Rp 60-90 ribu), seperti: bistik lidah, lasagna kalkun, berbagai jenis past a, dan boef bourguignonne. Bila Anda penggemar lidah, go for tongue steak-nya ya ng istimewa. Bila anggaran Anda sedang cekak, atau sedang kurang kreatif untuk merangkai menu yang ingin Anda santap, pilih saja set lunch seharga Rp 65 ribu (Senin s/d Juma t, pukul 11-15). Set lunch ini tiap hari berubah menunya, terdiri atas: sup atau salad, pasta atau steak, dan dessert. Value for money. Bokabuka adalah titik awal yang cocok bagi Anda untuk belajar mengenali masakan Prancis - baik dari segi harga, suasana yang casual, maupun citarasanya yang aut entik. (Bondan Winarno) Bokabuka Les Francais Bistro Jl. Cipete Raya 1 dan 7, Jaksel Telp: 021 75917471, 7664308

Jakarta - Kita sudah mengenal beberapa rumah makan yang menyajikan masakan Padan g bernuansa Melayu-Deli (misal: Garuda, Bahagia, Padang Ekspres, dll), tetapi mu ngkin belum mengenal masakan Padang dengan sentuhan Palembang? Kalau belum, sudah waktunya Anda singgah ke RM Pagi-Sore. Pusatnya memang di Pal embang, tetapi sekarang sudah punya tiga cabang di Jakarta. Caveat! Sekalipun namanya sama, rumah makan ini tidak ada hubungannya dengan RM Pagi Sore yang populer di Padang. Uniknya, kedua rumah makan bernama sama ini sa ma-sama mengandalkan ayam goreng sebagai hidangan juara mereka. Dengan melihat s epintas pun, para penggemar fanatik RM Pagi Sore Padang akan sudah dapat menebak bahwa yang ini tidaklah sama. RM Pagi-Sore Palembang ini - bagi saya - unggul dalam hal sambal cabe merahnya. Ini memang unik. Biasanya, rumah makan Padang justru mengunggulkan sambal cabe h ijaunya yang lemak benar. Di sini, saya bisa menghabiskan sepiring kecil sambal cabe merahnya yang juara. Sambal yang sama juga dipakai untuk dendeng batokok-ny a yang harus diacungi jempol mutunya. Ayam goreng-nya sendiri (Rp 12 ribu) - bagi saya - termasuk top markotop. Sama-s ama dibuat dari ayam kampung, di sini bagian dalamnya lebih moist dibanding RM P agi Sore Padang. Ukurannya pun sedikit lebih besar. Disajikan dengan kremesnya y ang banyak disukai orang. Yang mak nyus adalah gulai kepala ikan-nya (Rp 40 ribu). Bahan kepala kakapnya s egar, dengan bumbu gulai yang bernuansa pindang Palembang. Hint rasa asamnya san gat cantik. Santannya juga tidak terlalu kental, sehingga dapat disantap tanpa t erlalu merasa "berdosa". Kepala ikannya dimasak dengan pas, sehingga masih lembu t dan lunak. Kalau Anda pun penyuka gulai kepala ikan, RM Pagi-Sore ini adalah p ilihan tepat. Lauk lain yang harus dicoba bila singgah ke sini adalah: sambal terong dengan ik an gabus asin, bilis cabe hijau, gulai tunjang, rendang, cincang sapi, dan ikan kembung goreng yang disajikan dengan sedikit sambal. Untuk lebih menunjukkan ciri khas Palembang-nya, disediakan srikaya khas Wong Ki to Galo sebagai pencuci mulut. Untungnya, srikaya ini sudah disesuaikan tingkat kemanisannya dengan selera orang Jakarta. Artinya, tidak terlalu manis. Selain cabang terbaru di Jalan Cipete ini, RM Pagi-Sore juga sudah lebih dulu bu ka di Rawamangun (021 47860000), dan di Cempaka Putih (021 4214961). Kalau Anda "tukang" makan, tempat ini mungkin cocok bagi Anda. Soalnya, nasi putih di sini disediakan tanpa bayar. Silakan makan sepuasnya. Di hari Minggu, restoran-restoran Pagi-Sore justru ramai oleh keluarga-keluarga yang ingin menikmati masakan Padang dalam suasana yang lebih berkelas. Saya pern ah ke sana pada hari Minggu tengah hari dan tidak berhasil mendapat tempat parki r. (Bondan Winarno) RM Pagi-Sore Jl. Cipete II/1 Jakarta Selatan Telp: 021 7667000 (dev/Odi) Jakarta - Sudah lama restoran dan kafe ini populer di antara penggemar masakan k ambing di Jakarta. Begitu luasnya kawasan Timur Tengah, dan begitu kayanya kerag aman kuliner mereka, sehingga masing-masing kawasan geografis memiliki ciri dan

karakter kuliner yang kuat. Gagrak Lebanon - yang punya pangsa pasar kuat di Par is, misalnya - adalah salah satu dari ragam kuliner padang pasir ini. Secara umum, masakan dari kawasan ini memang punya kemiripan satu sama lain. Sel alu saja ada nasi (atau couscous dan semolina) yang diberi bumbu. Ada sup dengan kaldu kambing yang sangat intens. Dan daging kambing panggang - baik hewan utuh , bagian tubuh hewan seperti paha, maupun daging yang dicincang dan dililit menj adi kebab alias sate. Gagrak Lebanon ini - sepanjang pengetahuan saya - ditandai dengan disajikannya s aus bawang putih untuk mencocol kambing panggang. Keduanya memiliki aroma masing -masing yang sangat kuat. Tetapi, ketika dipadukan satu sama lain, ternyata kedu anya justru saling "melemahkan", sehingga menjadi paduan yang sangat padan. (Hah aha, tentu saja setelah makan Anda harus lebih sering menutup mulut agar sisa ar oma bawang putih tidak menyergap teman yang Anda ajak bicara). Lokasinya juga cukup strategis. Di lantai dua sebuah bangunan ruko lawas di kawa san yang lebih dikenal sebagai Jalan Sabang. Saya selalu suka mencari tempat dud uk di dekat jendela, sehingga dapat melihat ke bawah - ke arah lalu lintas di Ja lan Sabang. Suasananya mengingatkan saya pada resto-resto kecil serupa di Paris. Favorit saya di sini adalah Mushakal Mashawi alias mixed kebab. Harganya Rp 60 r ibu saja. Maaf, memang bukan "harga mahasiswa", sih. Tetapi, untuk sajian sepert i ini, jelaslah value for money. Individual platter ini terdiri atas kebab (daging panggang) ayam, kebab kambing, dan kofta (kambing cincang) - disertai sedikit tabouleh (salad dari daun peters eli dan tomat), serta french fries. Kentang gorengnya - bila Anda minta dengan b ersahabat selalu dapat ditukar dengan roti pita. Menurut saya, sajian ini memang lebih cocok disantap dengan roti khas Timur Tengah. Tetapi, demi penyebutan "re staurant & cafe" untuk rumah makan ini, maka mereka menampilkannya dengan kentan g goreng. Semua dagingnya dipanggang dengan tingkat kematangan yang sangat pas. Bumbu-bumb unya yang intens melekat di permukaannya, di dalamnya adalah daging yang sangat juicy. Mak nyuss! Kalau Anda makan rame-rame, sebaiknya diawali dengan mezze (appetizers), baik ya ng dingin (humus bil tahini, moutabal, atau tabouleh) maupun panas (falafel, sam busek, sambosa, atau lahem bil ajen). Sup-nya juga lengkap. Favorit saya di sini adalah sorbat laham (sop kambing berkuah encer). Tetapi, di sini juga ada sorba t dajaj (sup ayam) dan sorbat adas (sup lentil) yang mirip masakan India. Ahlan wa sahlan! Laziz! Jangan lupa, mereka juga siap pesan-antar maupun jasabog a untuk pesta di kantor atau rumah Anda. Resto ini juga menyajikan shisha bagi y ang suka. (Bondan Winarno) Beirut Lebanon Jl. H. Agus Salim 57 Jakarta Pusat Telp: 021-31938147 Jakarta - Awal Desember yang lalu acara pembukaan Amuz, resto baru Tetapi, karena sajian pada acara p hari, maka saya pun datang lagi kan Chef Gilles Marx dan awaknya. saya diundang Arifin Panigoro untuk hadir pada miliknya di gedung baru yang juga dimilikinya. itu kurang mewakili menu yang ditawarkan setia pada jam buka yang normal untuk mencicipi masa

Bagi yang belum kenal, Gilles sudah punya nama besar di antara para chef mancane

gara di Indonesia. Gilles-lah yang membangun nama besar Riva di Jakarta. Di Amuz , Anda pun masih bisa memesan menu-menu favorit dari Riva di bawah tajuk The Cla ssic. Amuz adalah sebuah resto fine dining yang tampak anggun dan mewah, mengedepankan menu Prancis bergaya nouvelle cuisine, berkapasitas sekitar 50 tempat duduk. Ar tinya, jangan coba-coba datang tanpa reservasi. Seperti kebiasaan resto Prancis kelas atas, Amuz pun menyediakan menu degustatio n - set menu yang terdiri atas beberapa tahapan. Ada yang 5-course dengan harga Rp 495 ribu, 6-course dengan harga Rp 575 ribu, atau 7-course dengan harga Rp 65 0 ribu. Sayangnya, menu degustation di Amuz hanya dapat dipesan bila satu meja p esan yang sama. Dari menu a la carte, yang paling mahal adalah Wagyu Tenderloin Rossini (Rp 695 ribu, grade 9+). Topping-nya adakah seiris foie gras dengan saus red port wine r eduction. Pesanan saya untuk makan siang adalah Thyme Poached Alaskan Flounder yang disaji kan dengan saffron risotto. Flounder adalah jenis ikan berdaging putih yang jara ng disajikan di restoran-restoran Jakarta. Karena itulah saya memilihnya. Dikuku s dengan cantik, aroma thyme-nya masih terjejaki dengan nyata, disiram dengan ba sil emulsion. Mak nyuuuuussss! Penyajiannya pun cantik, dengan sejumput alfalfa sprout dan slada air di atasnya. Classy-looking dish! Menu salmon yang dipesan teman saya pun tidak kalah cantik. Crispy Roasted Tasma nian Salmon disiram garlic-herbs emulsion. Mak nyuss juga! Dari sisi ambience, Amuz terasa agak steril dan business-like pada waktu makan s iang. Terus terang, saya merasa agak under-dressed dengan mengenakan baju batik lengan pendek, ketika tamu-tamu lain datang dengan business suits. Amuz memang t empat yang cocok untuk power lunch, agaknya. Saya jadi ingin datang lagi untuk m akan malam. Mudah-mudahan ambience-nya lebih ramah dan akrab. Dessert-nya Amuz sungguh tidak boleh dilewatkan. Crepes suzette-nya di-flambe di meja tamu. Kalau Anda sudi menunggu 20 menit, wajib pesan souffle yang dibuat d engan keju dan coklat valrhona (Rp 85 ribu). Juga ada mixed berries triffle dan pistacchio biscotti yang mengagumkan. Sesuai dengan kesukaan pemiliknya, Amuz mempunyai wine list yang cukup impresif. Ada champagne yang Rp 3,7 juta/botol, dessert wine Rp 3,5 juta/botol, bahkan ju ga Chateau Latour Pauillac yang Rp 10 juta/botol. Tetapi, ada juga kok wine by t he glass yang harganya antara Rp 130-220 ribu per gelas. Feeling rich? Ke Amuz, yuk! Amuz Medco Energy Building, lt. 2 Sudirman SCBD, Lot 11A Jl. Jenderal Sudirman kav. 52-53 Jakarta Selatan 021 2505064 www.amuzgourmet.com Jakarta - Popularitas masakan Arab dan Timur Tengah agaknya memberi inspirasi un tuk menghadirkan sebuah restoran baru dengan gaya masakan khas Iran (Persia) - k hususnya gagrak ningrat Shiraz. Di Iran, selain Tehran yang menjadi ibukota Pers ia modern, Isfahan dan Shiraz dianggap sebagai subkultur tinggi yang unik dan kh as.

Rumah makan baru ini hadir di Kemang, dengan interior yang menampilkan berbagai pernak-pernik Persia. Khilim (rajutan jute atau goni) dengan warna-warni bernuan sa merah mendominasi ruang dalam restoran ini. Musik Persia - juga televisi yang menyiarkan video tentang pemandangan dan budaya Persia - membuat kita seolah-ol ah memang sedang berada di tanah Shiraz. Apalagi karena para pramusaji pun berbu sana tradisional Shiraz. Resto ini cukup luas ruangannya. Sebelumnya, saya sempat diundang ke sini ketika diselenggarakan sebuah standing reception. Sekitar 100 orang dengan mudah dan n yaman dapat ditampung restoran ini. Artinya, kalau Anda tiba-tiba ingin menyelen ggarakan pesta ulang tahun dengan kuliner yang beda, mungkin tempat ini dapat di pertimbangkan. Dua orang jurumasak asli dari Iran bertugas di dapur untuk menjamin kualitas saj ian yang autentik. Para pemiliknya - ayah, ibu, anak, menantu - yang juga asli I ran pun siap membantu di dapur maupun menerima tamu dengan ramah. Sambil menunggu masakan dipersiapkan, minuman yang paling cocok dipesan di sini - khususnya di siang yang panas - adalah dogh. Ini adalah minuman dingin dari yo ghurt (mirip lassie dari India) yang dicampur soda dan bubuk teh mint. Dalam beberapa kunjungan ke sana, saya sempat mencicipi berbagai jenis nasi dan daging panggang. Favorit saya adalah Negindar (Rp 85 ribu), yaitu daging sapi ci ncang dimasak kebab, diatasnya diberi cincangan daging ayam. Bumbunya tidak terl alu menyengat seperti umumnya masakan Timur Tengah, dagingnya masih lembab di da lam (moist and juicy), dengan aroma bakaran yang cantik. Mak nyuss! Bila Anda gemar kambing, saran oko, sajian ini disebut Kofta, n pada sebilah logam, kemudian , terselimuti bumbu-bumbu yang saya adalah Kobide (Rp 75 ribu). Di Turki dan Mar yaitu daging kambing cincang, dibumbui, dililitka dibakar. Aroma kambingnya nyaris tidak terdeteksi cantik di lidah.

Pilihan lainnya adalah kebab dari daging ayam, atau ikan goreng panir. Semuanya disajikan dengan pilihan nasi barbery atau nasi baghali. Nasi barbery adalah nas i putih dari beras basmati, dengan sedikit nasi saffron di atasnya - mirip nasi pulao dari India. Sedangkan nasi baghali agak mirip nasi kebuli, dengan taburan kismis. Supaya lengkap dengan sayuran, jangan lupa memesan Fasl Salad yang memak ai saus mayones. Pencuci mulutnya juga khas Persia, misalnya: shole zard dan cream caramel. Bila Anda masih ingin nongkrong lebih lanjut, Royal Persia juga menyediakan shisha (r okok beraroma buah dengan pipa air). Teh mint-nya juga khas, dengan gula batu kh as Iran yang dililitkan pada sebilah bambu. (Bondan Winarno) Royal Persian FoodFest Jl. Kemang Raya 27 Jakarta Selatan Telp: 021-7194242, 7194343 Jakarta - Sudah sejak lebih dari 15 tahun di Setiabudi One, al sebagai restoran yang menyajikan masakan Tionghoa halal, ulu Ming juga hadir di Kelapa Gading, tetapi sekarang sudah engan Ming di Senayan City. 'Saudara' Ming yang lain adalah da masakan nonhalal) di WTC Manggadua Jakarta dan di Medan. nak perusahaan Tung Lok yang berpusat di Singapura. Kuningan, Ming diken khususnya seafood. D tutup, dan diganti d Taipan Restaurant (a Semuanya merupakan a

Saya terkesan akan penguasaan product knowledge para waiters dan waitresses-nya. Mereka mengetahui secara rinci setiap item yang tercantum pada kartu menu, dan

mampu pula dengan baik memberi saran kombinasi menu bagi para tamu. Pilihan saya untuk makan siang adalah: Steamed Geoduck (mulai dari Rp 48 ribu/10 0 gram, harus dipesan dulu), Sapo Nasi Merah Seafood (Rp 78-156 ribu), dan Angsi o Tahu Pauhi (Rp 88 ribu/orang/promo). Geoduck memang belum punya terjemahan resmi dalam bahasa Indonesia. Kebanyakan k ita salah membacanya sebagai 'jiodak'. Padahal, harusnya dibaca sebagai 'guidak' . Teksturnya agak mirip kerang bambu (bamboo clam) - halus, tidak berserat, keny il-kenyil. Sajian ini dikukus dan ditaburi bawang putih cincang goreng kering, d an daun ketumbar (cilantro). Sapuan tipis minyak wijen membuatnya lebih harum. C ocok untuk hidangan pembuka yang ringan. Sip markusip! Masakan angsio-nya sangat spesial. Baby abalone dikukus dengan tingkat kematanga n yang sangat pas. Terasa mulus dan empuk menyapu lidah. Tahu halus buatan sendi ri dilapisi dengan pocay cincang, lalu digoreng sebentar untuk mengencangkan kee nam sisinya. Keduanya ditumpuk di atas lambaran pocay kukus, lalu disiram dengan saus tiram lembut dengan hint bawang putih. Mak nyuss! Sapo nasi merahnya sepintas mirip dolsot bibimbap, makanan khas Korea - yaitu na si campur sayur dengan daging sapi cincang mentah dan telur ayam mentah yang dis ajikan dalam mangkuk batu panas. Setelah diaduk, semuanya akan menjadi matang. Nasi merah dibumbui seperti layaknya nasi goreng tanpa kecap manis. Isinya jagun g pipil, potongan wortel, daun bawang, telur, udang, dan scallop. Gurihnya pas, tidak berlebihan, sehingga masih bisa disantap dengan lauk lain. Mangkuk batu pa nas membuat nasi yang menempel menjadi keras berkerak, menciptakan tekstur ekstr a yang cantik. Udang dan scallop-nya juicy dan succulent. Porsinya cukup besar. Bahkan yang berukuran small pun cukup untuk empat orang. T op markotop! (Bondan Winarno) Ming Setiabudi One, lantai dasar, Jl. HR Rasuna Said kav. 62, 021 5210505 Senayan City, lantai 3, 021 72781627 Jakarta - Namanya mencerminkan menu utamanya. Oyster memang mengkhususkan pada h idangan dari tiram segar, sekalipun ada juga menu lainnya - mengingat tidak semu a orang menyukai tiram. Nama restoran ini mengingatkan saya pada sebuah restoran di Casablanca, Maroko, bernama Ostrea - yang juga berarti oyster atau tiram. Dalam budaya kuliner Barat, oyster dimakan mentah dengan saus cuka dan bawang me rah. Banyak orang percaya bahwa tiram mentah bersifat afrodisiak, alias meningka tkan libido dan virilitas. Casanova, kabarnya, makan dua lusin tiram sebelum ber asyik-masyuk dengan pasangan semalamnya. Di restoran, tiram memang biasanya diju al by the dozen. Bisa setengah lusin, bisa satu lusin. Sama dengan sashimi maupun sushi yang memerlukan acquired taste alias harus berl atih menyukainya - tiram mentah pun bukan untuk pemula. Di Twitter, misalnya, sa ya temukan di antara para followers saya ada yang suka tiram mentah, tetapi juga ada yang mengaku muntah-muntah setelah menyantapnya. Tetapi, karena tingkat ke-maknyuss-an tiram justru ketika dimakan mentah, maka s ebaiknya kita harus belajar mengapresiasinya dengan cara ini. Restoran-restoran yang khusus menyajikan tiram segar pastilah sudah tahu bagaimana mengimpor tiram istimewa dari berbagai pelosok dunia dalam keadaan segar. Di perjalanan, tiram tidak dibekukan, melainkan dijaga suhunya di sekitar 0 derajat agar tetap segar. Di Oyster, rata-rata tiram segar dijual dengan harga Rp 50 ribu per biji. Toppin

g-nya dapat dipilih salsa (tomat, daun ketumbar, dan bawang merah), atau dabu-da bu. Memang agak mahal, mengingat tiram masih harus diimpor dari tempat-tempat ja uh yang lautnya masih bersih. Jangan lewatkan salah satu dari tiga shooters yang ditawarkan Oyster, yaitu: Sea Devil (raw oyster, sea urchin, telur puyuh dalam saus ponzu, Rp 50 ribu), Neptu ne Delight (raw oyster, mozuku seaweed, Danish caviar, dalam saus ponzu, p 60 ri bu), atau New Wave Makai (raw oyster, fresh herbs, tomato, plum, sake, Rp 50 rib u). Mak nyuss! Bagi mereka yang belum bisa makan tiram segar, juga tersedia tiram dalam versi a u gratin (dipanggang dengan krim atau keju). Ada juga dadar tiram yang meniru o chien model Hokkien. Sayangnya, dadar tiramnya - menurut saya - kebanyakan tapio ka, sehingga telurnya kurang terasa. Tetapi, semua tiram au gratin-nya tidak men gecewakan. Bagi mereka yang tidak suka tiram, tersedia foccacia tuna sandwich (Rp 45 ribu), roast lamb chop (Rp 185 ribu), grilled striploin wagyu grade +9 (Rp 250 ribu), dan berbagai hidangan lainnya. Tersedia pula berbagai macam pasta, karena tiram memang sangat cocok disantap dengan pasta yang mulus. (Bondan Winarno) Oyster Plaza Senayan lantai 5 Cinema XXI Jalan Asia Afrika Jakarta Selatan 021 5725338

Anda mungkin juga menyukai