akan dibahas beberapa hal tentang konsep dan prosedur yang dipandang akan mengantarkan pembaca ke arah pemahaman tentang penggunaan TIK sebagai sarana komunikasi guru dengan siswa. Tema-tema yang akan dibicarakan pada bab ini meliputi konsep komunikasi di dunia maya, manfaat komunikasi virtual, jenis-jenis komunikasi di dunia maya, prosedur pemanfaatan TIK untuk komunikasi, dan terakhir akan dibahas tentang salah satu program aplikasi yang bisa digunakan untuk aktivitas komunikasi.
Makna lain yang bisa kita fahami dari pengertian komunikasi di atas adalah bahwa komunikasi terjadi dalam hubungan interaksi antara pihak satu dengan pihak lainnya. Dalam konteks pendidikan atau pembelajaran pihak-pihak yang terlibat interaksi ini adalah guru dengan siswa. Proses interaksi penyampaian dan penerimaan pesan, bisa terjadi melalui pemanfaatan suatu sarana atau media tertentu. Dalam komunikasi di dunia maya media yang digunakan adalah komputer, baik hardware maupun software. Dunia maya atau dunia virtual itu sendiri, merujuk pada pengertian jaringan informasi elektronis yang mendunia yang terjadi karena adanya teknologi Internet (international networking/interconnected network). Kesalingterhubungan secara global antara dua komputer atau lebih, yang bisa mencapai jutaan komputer jumlahnya, sehingga bisa saling tukar informasi antara komputer satu dengan yang lainnya. Antara komputer satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi, saling berkirim atau bertukar informasi atau pesan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan komunikasi di dunia maya adalah komunikasi yang dilakukan tidak dalam bentuk tatap muka langsung, akan tetapi interaksi mengirim dan menerima pesan atau informasi melalui pemanfaatan wahana jaringan internet.
206
2.
3.
4.
5.
secara one to one, satu orang dengan satu orang, maupun secara kelompok (group). Bisa dipilih sesuai dengan keperluan. Jumlah dan jenis pesan bisa besar dan beragam. Keuntungan atau kelebihan lainnya dari komunikasi virtual ini adalah jumlah pesan atau informasi yang disampaikan bisa banyak dan dalam berbagai bentuk pesan: teks, suara, dan gambar. Atau bahkan gabungan dari ketiga jenis pesan tersebut.
Masih terdapat sejumlah kebaikan atau manfaat lainnya yang bisa di dapat dari komunikasi virtual. Selanjutnya akan kita bahas jenis-jenis komunikasi di dunia maya.,
A. e-mail
e-mail merupakan kependekan dari electronic mail, dalam bahasa indonesia artinya surat elektronik. Kata e-mail itu sendiri merujuk pada dua hal, pertama, e-mail merupakan suatu jenis program aplikasi atau fasilitas berbasis Internet yang dirancang untuk mengirim dan menerima surat secara elektronik. Ada beberapa aplikasi e-mail di antaranya Yahoo! Mail, Gmail, Hotmail, AOL, Sina, 126, 163, Daum dan sebagainya. Program ini digunakan untuk membaca, mengirim, dan menyimpan e-mail Kedua, e-mail yaitu surat elektronik. Surat elektronik adalah surat yang dibuat, dikirim dan diterima tidak dalam bentuk fisik berupa kertas akan tetapi dalam bentuk data elektronik yang dibuat, dikirim dan/atau diterima dalam bentuk data yang diolah dan dikirim menggunakan program aplikasi e-mail dengan memanfaatkan peralatan elektronik komputer dan jaringan internet.
208
Melalui e-mail ini kita bisa saling berkirim surat sebagaimana layaknya saling berkirim surat biasa, hanya dalam wujud surat yang berbeda, bukan berupa kertas. Beragam jenis data dan informasi yang bisa dikirim melalui e-mail, yaitu bisa berupa teks atau tulisan, gambar, suara, dan video. Kesemuanya dalam bentuk data elektronis.
B. Milis
Milis atau mailing list adalah layanan di dalam Internet yang digunakan untuk berdiskusi melalui e-mail. Diskusi dalam milis bisa dikelompok-kelompokkan berdasarkan kategori atau topik dan kelompok tertentu. Misalnya topik tentang pekerjaan, bisnis, pendidikan, hobi dan lain-lain. Atau kelompok organisasi kemahasiswaan, HMJ KURTEK, BEM, HMI dan sebagainya. Salah satu penyedia mailing list (server) yang paling terkenal adalah Yahoo!. Untuk bisa melakukan diskusi di milis atau mailing list, kita harus terdaftar terlebih dahulu di penyedia mailing list, misalnya di Yahoo! Groups. Kalau sudah terdaftar artinya kita sudah memiliki akses untuk masuk ke dalam kelompok-kelompok diskusi di mailing list yang sudah ada. Di sini kita bisa mengirim dan menerima pesan e-mail sesuai dengan tema diskusi tertentu. Tidak menutup kemungkinan, ketika sesudah sekian lama menjadi anggota milis kita merasa jenuh atau merasa tidak menemukan apa yang kita butuhkan, kita bisa keluar dari keanggotaan kelompok diskusi yang sudah kita masuki. Selanjutnya, kita bisa masuk sebagai anggota pada tema atau kelompok yang lain atau membentuk kelompok sendiri dengan tema diskusi sesuai dengan bidang keminatan kita. Untuk membuat group diskusi baru, kita harus mendaftar pembentukan group atau kategori tema diskusi terlebih dahulu. Apabila kelompok sudah terbentuk, selanjutnya kita bisa mengundang orang209
orang yang memiliki keminatan yang sama atau yang tertarik dengan tema diskusi yang kita bentuk untuk menjadi teman atau anggota milis. Apabila sudah banyak pendaftar atau banyak yang ikut bergabung dengan kelompok baru kita, di sini kita harus bisa mengelola keberadaan para anggota milis. Di antaranya pengelolaan status anggota misalnya sebagai anggota (member), moderator atau sebagai owner, termasuk menghapus dari keanggotaan milis.
C. Chatting
Chatting merupakan kata benda dari kata kerja chat (Inggris) artinya mengobrol. Chatting dalam dunia Internet artinya program yang tersedia yang digunakan untuk mengobrol atau berinteraksi via internet. Melalui fasilitas ini, kita bisa bisa mengobrol atau berkomunikasi dengan siapa pun dan di mana pun di seluruh belahan dunia. Pemanfaatan chatting ini, dewasa ini banyak digunakan untuk mencari perkenalan dengan orang-orang yang berbeda latar budaya, bahkan terkadang untuk ajang cari jodoh. Meskipun demikian, sebenarnya pemanfaatan internet tidak terbatas untuk perkenalan saja, tetapi dapat digunakan untuk beragam tujuan termasuk untuk kepentingan pendidikan. Ada beberapa jenis komunikasi yang bisa dilakukan dengan program chatting ini, yaitu komunikasi lewat tulisan, komunikasi dengan suara, komunikasi dengan gambar, bisa mengirim file, juga bisa mengirim pesan singkat (SMS). Selain dari pada itu, chatting bisa dilakukan berdua saja atau beramai-ramai dengan banyak orang. Untuk ngobrol dengan banyak orang bisa menggunakan fasilitas chat room. Chatting di internet menjadi mungkin dilakukan karena adanya suatu perangkat lunak (software) yang dikembangkan khusus untuk melakukan itu. Terdapat sejumlah perangkat lunak yang dewasa ini bisa digunakan di antaranya yaitu: mIRC, MSN Messenger, ICQ, GotoWorld, Yahoo! Messenger, dan yang lainnya. Menurut beberapa literatur, yang paling banyak
210
digunakan adalah Yahoo! Messenger. Dalam Yahoo! Messenger fasilitasnya cukup lengkap dan menarik. Fasilitas tersebut adalah: chat lewat suara (voice chat), chat sambil tatap muka via kamera (webcam), melakukan panggilan dari komputer ke komputer (PC to PC call), Melakukan panggilan dari komputer ke telepon (PC to phone call), melakukan panggilan dari telepon ke komputer (phone to PC call), ruang-ruang chat (chat rooms), mendengarkan radio online (launch cast radio), mengirim file (file transfer), bermain game dengan lawan chat (Yahoo! Games), mengobrol dengan beberapa orang sekaligus (conference) dan sebagainya.
D. Facebook
Facebook merupakan salah satu program aplikasi dunia maya jaringan sosial berbasis internet, di samping program lainnya. Pencetus dan pengembang aplikasi ini adalah Mark Zuckerberg seorang mahasiswa Universitas Harvard. Tujuan awal dari dikembangkannya facebook ini yaitu sebagai media untuk saling mengenal antar mahasiswa Harvard, saling mengenal jati diri teman-teman sekampusnya dengan tanpa harus bertatap muka langsung. Mengingat jumlah mahasiswa yang begitu banyak. Melalui facebook ini kita bisa berkenalan dengan orang baru, reuni dengan teman-teman lama, juga bisa digunakan untuk kepentingan tertentu lainnya misal pendidikan, politik, bisnis dan sebagainya. Melalui situs ini kita bisa berekspresi, berkomunikasi dengan teman atau kenalan yang sudah ada, juga bisa memperluas jaringan pertemanan dengan cara mengundang atau diundang teman. Merujuk pada penjelasan Team Cyber (2009) dalam 30 Menit Membongkar Rahasia Facebook, terdapat sejumlah kelebihan yang dimiliki facebook dibanding program jejaring sosial lainnya, yaitu: 1. Umumnya data profile di facebook real, karena sebagai personal press release dan meningkatkan jaringan pertemanan. Baik itu teman baru atau teman lama, di dalam ataupun di luar negeri, serta
211
2.
3.
4.
5. 6.
7.
8.
9.
baik yang sudah dikenal ataupun teman baru; Updating data di facebook dapat dilakukan dengan mudah, bisa melalui personal computer (PC), laptop, smartphone yang terhubung ke internet dan handphone; Tag atau penamaan yang saling terhubung untuk foto-foto, sehingga bisa menjadi media awal untuk saling berkomunikasi dengan teman-teman lama. Fasilitas ini bisa menjadi salah kunci penting yang memungkinkan untuk facebook menjadi ajang reuni atau mencari teman lama di manapun berada; Pengorganisasian kegiatan untuk updating facebook lebih mudah karena ada pemberitahuan (notifikasi) tentang banyak hal sehingga mudah untuk mengetahui tembahan reaksi temanteman di facebook sejak log in yang terakhir. Notifikasi itu misalnya ada teman yang menyetujui menjadi teman (accept friend), teman yang menulis pesan (wrIte a wall) dan sebagainya; Notifikasi atau alert (pemberitahuan sesaat) dapat juga dilihat di alamat email yang terdaftar; Dengan facebook dimungkinkan juga untuk chatting satu orang dengan satu orang (one to one), meskipun belum ada feature untuk chatting secara bersama (conference); Bisa membuat group sesuai dengan keinginan, sehingga memudahkan untuk mengelompokkan rekan sesuai dengan klasifikasi tertentu. Misalnya menurut hobi, sekolah, pekerjaan dan sebagainya. Pengelompokan ini sangat bermanfaat untuk mengarahkan tema pembicaraan, sehingga komunikasi bisa lebih terarah; Terdapat fasilitas wall-to-wall atau penulisan pada dinding, yaitu menuliskan pesan publik ke teman facebook yang memungkinkan untuk memberikan nilai positif atas teman tersebut; Dapat mengirim pesan secara terbatas. Dalam facebook ada tiga kategori pengiriman pesan yaitu kirim ke satu orang, kirim ke
212
10.
11. 12.
13.
14. 15.
16.
17.
semua anggota group, krim khusus untuk admin, dan kirim ke kelompok rekan-rekan (conference); Dapat mengatur pertemuan melalui penggunaan fasilitas membuat acara (create event) dan sekaligus juga dapat mengundang temanteman yang dikehendaki. Dalam feature ini bisa memberikan gambaran yang cukup menyeluruh tentang acara yang akan diselenggarakan, misalnya deskripsi acara, foto, dan video. Selain daripada itu, siapa saja teman yang bisa hadir, mungkin hadir, atau masih dalam konfirmasi juga bisa dilihat; Dapat mencari atau mengundang teman hanya dengan tahu e-mailnya, namanya, sekolahnya atau informasi penting lainnya; Memungkinkan mencari teman lama melalui fasilitas menu People You May Know. Teman lama bisa dicari dari jaringan yang sudah menjadi teman facebook, biasanya lengkap dengan foto, teman yang bersesuaian (mutual friend) atau dengan mengirim pesan pribadi untuk penegasan; Memungkinkan kita untuk melihat acara yang akan kita hadiri dan teman facebook yang akan ulang tahun, pada menu Events and Bithdays; Mengundang teman bisa dilakukan dengan lebih mudah, cukup dengan memasukkan alamat e-mail dan password-nya; Bisa membuka ruang kesempatan berkomunikasi lebih lanjut atau luas untuk pengembangan dan memperkuat proses jejaring sosial melalui menu application. Di antaranya untuk kampanye kegiatan sosial, periklanan, pencarian dana, game, dan sebagainya; Memungkinkan memberikan informasi yang luas untuk press release pribadi, terutama memberikan demokratisasi hubungan antar manusia. Hal ini mungkin dilakukan karena dalam facebook terdapat menu Profile sub-menu Info; Terdapat Update semacam micro blogging, merupakan press release pribadi atas semua kegiatan kita secara live. Apabila kita meng213
update informasi yang berkaitan dengan diri kita, termasuk tentang suasana hati kita, hal ini bisa memberikan rasa kedekatan di antara teman-teman kita yang membacanya. Bisa saling memberikan masukan atau saling menguatkan; 18. Menu lainnya yang selalui berkembang sehingga memungkinkan adanya ruang yang cukup luas unutk berkreasi dan berinovasi dalam membuat press release pribadi yang bisa digunakan atau berfungsi sebagai pemasaran diri. Manakah dari jenis komunikasi dunia maya tersebut yang akan digunakan oleh guru? Ini tergantung dari tujuan dan sifat dari komunikasi itu sendiri. Apakah perlu komunikasi langsung dalam pengertian respon harus dilakukan saat itu juga atau tidak, apakah komunikasi antar individu atau kelompok. Apakah pesan berupa teks, gambar, atau gabungan dari teks dan gambar. Tujuan dan sifat dari komunikasi yang akan dilakukan menentukan jenis komunikasi virtual apa yang cocok digunakan.
kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi pendidikan. Namun demikian ICTnya sendiri tidak akan memberikan dampak yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran biasa jika penggunaan ICT itu tidak didesain secara baik. Terdapat beragam pandangan mengenai model pemanfaatan ICT (internet) dalam pendidikan, di antaranya yaitu sebagai berikut: Abdulhak (Catatan kuliah mata kuliah Kebijakan PemanfaatanTI dalam Pendidikan, 2005) mengklasifikasikan pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis, yaitu: pertama, ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan. Artinya hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian-uraian yang disampaikan guru. Kedua, ICT sebagai sumber. Pada jenis pemanfaatan kategori ini, ICT digunakan sebagai sumber informasi, dalam penggunaannya siswa mencari informasi via ICT berdasarkan bimbingan guru. Ketiga, ICT sebagai sistem pembelajaran. Pada kategori ini ICT dirancang sedemikian rupa sebagai suatu sistem pembelajaran yang terintegrasi. Fungsi media, sumber, juga sistem atau prosedur pembelajaran tertentu tercakup. Dari ketiga jenis pemanfaatan itu bisa dipilih sesuai kebutuhan. Tidak ada suatu keharusan tertentu model pamanfaatan mana yang harus diikuti. Bahkan jika dipandang cara konvensional lebih efektif dan efisien untuk bagian-bagian tertentu, maka model pembelajaran konvensional lebih baik untuk digunakan, tidak perlu memaksakan menggunakan ICT. Namun ketika kebijakan, dengan berbagai rasional tertentu, menentukan untuk mengoptimalkan penggunaan ICT dalam proses pendidikan, maka agar penerapan ICT dalam pendidikan bisa betulbetul optimal diperlukan kemampuan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan berbasis ICT secara baik. Selanjutnya, Lowther, et al. (2000: 135) mengemukakan lima level penggunaan teknologi www dalam pendidikan. Di bawah ini lima tingkatan penggunaan web dalam pendidikan.
215
Tabel 1 Levels of WWW use in education (Harmon and Jones; Lowther et al.; Abbey, 2000:125) Level Level 0 No web use Level 1 Informational Deskripsi Tidak menggunakan web sama sekali Menyediakan informasi yang relatif stabil kepada siswa, isi informasi terdiri dari silabus, jadwal pelajaran/ kuliah, dan kontak informasi. Infomasi jenis ini mudah dibuat oleh instruktur atau asisten, tidak atau hanya sedikit memerlukan pemeliharaan harian, dan hanya mengambil sedikit ruang dan bandwidth. Menyediakan informasi isi mata pelajaran kepada siswa. Isinya meliputi catatan kuliah atau handout lainnya. Contoh penyajiannya dalam power point yang disimpan dalam dokumen HTML dan ditempatkan di web untuk direview oleh siswa. Siswa tidak bisa menjadi anggota kelas yang aktif jika tidak mengakses pelajaran di web secara teratur. Pada level ini siswa memperoleh hampir seluruh, jika tidak semuanya, informasi isi pelajaran dari web. Pada level ini ada pertemuan tatap muka dan online. Informasi isi pelajaran mungkin disajikan secara online atau di kelas. Idealnya siswa bisa mencari dan menemukan banyak isi pelajaran secara mandiri. Seluruh isi pelajaran dan interaksi belajar terjadi secara on line. Cara ini tidak sama dengan ide belajar jarak jauh biasa. Akan tetapi level ini harus dipandang sebagai cara yang canggih, yaitu masyarakat belajar virtual yang konstruktivistik.
Level 2 Supplemental
Level 3 Essential
Level 4 Communal
Level 5 Immerse
216
Kemudian, Bonk et al. dalam artikelnya yang berjudul A Ten-Level web Integration Continuum for Higher Education (Bonk et al.; Abbey, 2000: 58) menguraikan integrasi web ke dalam pendidikan lebih rinci yaitu dalam sepuluh model, dimana kesepuluh model itu merupakan kontinum. Analisis Bonk et al. tampak di bawah ini. Tabel 2 A Continuum of Web Integration in Colleges Courses (Bonk et al.; Abbey,2000:58) No. Level Web Integration 1 Marketing/sillabi via the web Deskripsi Pengelola pembelajaran (dosen, instruktur) memperkenalkan mata kuliah dan tujuan pembelajaran serta ikhtisar perkuliahan melalui web. 2 Students exploration Para guru atau calon guru of web resources menggunakan web untuk memperoleh sumber dan produkproduk dan bahan-bahan perkuliahan dan pengembangan guru melalui web, misalnya dengan mengunjungi e-laboratory, e-journal, e-news, e-dictionary, e-library dll. 3 Student generated Produk-produk dan bahan yang resources published on diperoleh melalui eksplorasi di the web web selanjutnya dikembangkan untuk disajikan dalam perkuliahan/ pembelajaran untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya.
217
Deskripsi Dosen dan instruktur mengemas bahan pembelajaran melalui web dan pembelajaran menggunakan bahan Blended e-learning lainnya. Misalnya handout, makalah, ikhtisar materi kuliah, penugasan. 5 Re-purpose web Dosen mengambil satu mata kuliah resources yang disajikan secara lebih lengkap melalui Internet sebagai model Blended e-learning yang dikembangkan. Termasuk sistem perkuliahannya menggunakan web. 6 Substantive and Peran guru sebagai peserta didik graded web activities dituntut untuk lebih banyak menggunakan web untuk perkuliahan dan pengembangan pembelajarannya, misalnya menampilkan hasil karya tulis melalui web, melakukan diskusi di web (discussion group) yang semuanya untuk memenuhi persyaratan mata kuliah. 7 Courses activities Para guru diwajibkan untuk melakukan extending beyond class kegiatan diskusi dengan pihak lain di luar. Baik guru lain, para pakar, praktisi melalui konferensi di Internet.
218
No. Level Web Integration 8 Web as alternative delivery system for resident student
Deskripsi Web digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan upaya mengatasi permasalahanpermasalahan yang dihadapi hubungannya dengan profesi guru, dan web dijadikan sebagai sarana penyebaran informasi untuk khalayak luas khususnya tentang pendidikan. 9 Entire courses on the Program pendidikan yang ditawarkan web for student located melalui web digunakan oleh berbagai anywhere kalangan guru di seluruh dunia dengan menjadikannya sarana pembelajaran khususnya pendidikan guru. 10 Courses fits within Para pengembang pendidikan guru, longer programmatic baik pemerintah maupun swasta, web initiative mengembangkan program pendidikan guru secara utuh melalui ICT dan menawarkan secara luas kepada semua orang di seluruh negara.
Dari deskripsi tentang penggunaan web dalam pendidikan di atas, bisa kita lihat begitu luasnya alternatif penggunaan web/ICT dalam pendidikan. Pemakaian model penggunaan web mana yang akan diadopsi ini tergantung dari karakteristik kemampuan lembaga/penyelenggara pendidikan yang bersangkutan. Termasuk di dalamnya faktor kemampuan guru.
219
Dari uraian di atas, kita bisa mengambil suatu esensi bahwa jika lembaga pendidikan, sekolah, ingin sukses menyelenggarakan pendidikan berbasis web maka harus ada kebijakan yang memihak, kerja sama, dan komitmen antar unit kerja yang mungkin akan terlibat.
220
Kedua, tuntutan kemampuan pengelola. Sedangkan tuntutan atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pengelola program WBT untuk mendorong sukses pengelolaan WBT yaitu: 1. Mampu untuk meyakinkan atau menemukan nilai-nilai baik yang ada dalam WBT yang bisa diambil bagi kepentingan pendidikan dan pengembangan profesional; 2. Memahami secara mendalam mengenai pengaruh psikologis pelatihan yang menggunkan sistem virtual pada kejiwaan terdidik; 3. Mampu untuk menyesuaian budaya dan sikap lembaga dalam penggunaan sistem pendidikan dan pelatihan on line; 4. Memahami bagaimana WBT akan mempengaruhi organisasi; 5. Memahami dan menyadari adanya berbagai keterbatasan baik secara hardware maupun software; 6. Mengetahui berbagai persyaratan dasar tentang teknologi yang diperlukan bagi penyelenggaraan WBT; 7. Mampu untuk menerapkan metode desain intruksional yang efektif untuk lingkungan yang berbasis web; 8. Mampu untuk membandingkan kesesuaian antara pendekatan yang berbasis web dengan pendekatan tradisional; 9. Mampu untuk menentukan tingkat keunggulan dan keuntungan program; 10. Memahami tentang penempatan staf dan managemen tim yang efektif; 11. Mampu untuk melakukan evaluasi dan memelihara web. Dengan landasan pengetahuan dan kemampuan di atas, selanjutnya manajer WBT diharapkan akan mampu untuk melaksanakan tugastugas manajerialnya secara baik, mampu mengkoordinasikan tim dalam mendesain, mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi serta memelihara program.
221
Alur kegiatan dari pengelolaan pendidikan dan pelatihan yang berbasis web meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Identifikasi dan analisis kebutuhan akan WBT Identifikasi akibat potensial yang mungkin muncul dari penerapan WBT. 1. Tentukan sisi baiknya; 2. Tentukan kekurangan-kekurangannya. 2. Merancang desain WBT (secara tim): 1. Menentukan fokus/isi yang sesuai; 2. Mengidentifikasi hambatan anggaran; 3. Mengidentifikasi isu-isu keberadaan hardware dan software; 4. Merancang desain dan petunjuk penggunaannya; 5. Mengidentifikasi karakteristik dan keuntungan/kebaikan yang diinginkan. 3. Mengembangkan website atau sistem pelatihan komersial yang customize: 1. Mengembangkan isi; 2. Membuat desain visual; 3. Melakukan uji coba. 4. Implementasi program WBT: Memasarkan program di lingkungan internal. 5. Menilai program beserta isinya: 1. Penilaian oleh pengguna. 2. Menilai validitas dan reliabitas isi. 6. Melakukan pemeliharaan site yang sedang berjalan: 1. Memasukkan pembaruan teknologi 2. Penjadwalan dan membuat revisi. (Ellis, et al., 1999: 3-9) Ketiga, tuntutan kemampuan guru. Masih sekaitan dengan tuntutan jenis kompetensi untuk melakukan pendidikan yang berbasis web atau IT
222
atau ICT (ketiga jenis istilah tersebut merujuk pada arti yang sama yaitu penggunaan teknologi jaringan), The National Council of Educational Technologys (NCET) di Inggris mendaftar sejumlah elemen kompetensi guru untuk melakukan pendidikan yang berbasis web. Untuk bisa menyelenggarakan pendidikan yang berbasis web guru harus memiliki: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memiliki sikap positif terhadap Teknologi Informasi (TI) (positive attitudes to IT); Memahami potensi pendidikan dalam TI (understanding the educational potential of IT); Mampu menggunakan TI dalam kurikulum secara efektif (ability to use IT effectively in curriculum); Mampu mengelola penggunaan TI di dalam kelas (ability to manage IT use in the classroom); Mampu menilai penggunaan TI (ability to evaluate IT use); Mampu meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan (ability to ensure differentiation and progression); Memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta selalu memperbaharui kemampuan yang telah dimiliki (technical capability to use an appropriate range of IT resources and up date these skills). (Somekh dan Davis, 1997:12). Sementara itu, the International Society for Technology in Education (ISTE) pada tahun 1999 merekomendasikan Foundation in Technology for All Teracher Foundation Standard (Lowther et al. 2000: 132). Dalam standar ini mengindikasikan bahwa para guru harus: Pertama, memiliki pemahaman umum dan kemampuan teknologi. Kedua, mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan dalam kehidupan profesional dan personal. Ketiga, harus bisa mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum secara efektif. Rincian dari ketiga area kompetensi tersebut diuraikan di bawah ini.
223
Pertama, pemahaman umum dan kemampuan teknologi (Basic computer/technology operations and concept). Hal ini penting karena guru akan menggunakan komputer untuk menjalankan software; mengakses, menghasilkan dan memanipulasi (mengolah) data; dan mempublikasikan hasilnya. Mereka juga akan melakukan penilaian terhadap performansi komponen-komponen hardware dan software dari sistem komputer dan menerapkan strategi pemecahan masalah (troubleshooting) ketika dibutuhkan. Kedua, mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan dalam kehidupan profesional dan personal (personal dan professional use of technology). Kemampuan ini perlu dimiliki karena guru akan menggunakan berbagai peralatan untuk meningkatkan kemampuan profesional dan produktivitas mereka. Mereka akan menggunakan teknologi dalam berkomunikasi; melakukan kerja sama (kolaborasi); melakukan penelitian; dan berbagai pemecahan masalah. Selain itu, mereka juga akan membuat perencanaan dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang mendorong belajar sepanjang hayat serta akan memperkenalkan penggunaan komputer/berbagai sumber teknologi secara baik, etis, dan legal. Ketiga, bisa mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum secara efektif (Application of technology in instruction). Kemampuan mengintegrasikan komputer dalam kurikulum ini juga kemampuan yang harus dimiliki, dalam hal ini guru akan menggunakan komputer dan teknologi terkait lainnya untuk mendukung instruksional dalam kelas dan mata kuliah atau pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka harus merencanakan dan menyampaikan unit-unit instruksional yang mengintegrasikan berbagai hal yaitu software, aplikasi, dan macam-macam peralatan belajar. Pembelajaran yang dikembangkan harus mencerminkan sistem pengelompokkan yang efektif dan strategi penilaian yang cocok untuk berbagai kelompok yang berbeda.
224
Agar guru/dosen bisa memiliki kemampuan sesuai dengan standard di atas, LPTK penting untuk menyusun program pendidikan yang sesuai dengan tuntutan Foundations Standard di atas. Dalam hal ini Abbey (2000:132) menegaskan, Therefore, it is critical that todays teacher education programs be modified to ensure that graduating students posses the essential knowledge, skills, and understanding needed to effectively use Web-based education in a setting that fosters growth and learning.
untuk mencapai kemampuan mahasiswa keguruan dalam melaksanakan pendidikan berbasis web beserta guidelines pelaksanaannya. Tabel 3 Instructional Approaches (Lowther, et al., 2000:141) Approach Simulated K-12 Technology Classroom Guidelines Dalam pelaksanaan pembelajaran jenis ini harus mengikuti beberapa syarat berikut: Kelas memiliki 3-6 buah komputer; Mahasiswa keguruan dianggap dan memerankan siswa K-12; Pelajaran berbasis masalah (problembased); Pelajaran melibatkan kolaborasi; Mahasiswa melakukan pergantian peran dan aktivitas; Mahasiswa mengalami menggunakan komputer sebagai alat; Mahasiswa mengalami memecahkan masalah teknis. Guru berperan seperti di bawah ini, bahkan ketika melaksanakan Simulated K-12 Technology Classroom: Sebagai fasilitator; Pengelola pergantian/rotasi peran mahasiswa dalam berbagai aktivitas yang dilakukan; Pemecah masalah teknis.
Modelling
226
Guidelines Observasi dilakukan dengan: Tidak menonjolkan penggunaan teknologi kepada siswa K-12; Tidak mengancam karena kemampuan teknologi siswa tidak merupakan bagian yang perlu diobservasi. Partisipasi: Dilakukan dalam suasana yang terbuka. Mahasiswa keguruan membantu ketika skill dan kapabilitas mereka sesuai dengan kebutuhan. Ada dua pendekatan yang bisa dipilih: Mengajarkan kemampuan teknologi terlebih dahulu, kemudian mengajarkan bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran; Mengajarkan kemampuan teknologi sesuai kebutuhan ketika menggunakan teknologi sebagai alat belajar. Melakukan refleksi atas praktek/kegiatan yang telah dilakukan: Mendorong pengembangan metakognitif; Membantu perkembangan rasa selfefficacy; Membimbing kegiatan penelitian dan memberikan dorongan secara kritis.
Reflective Practice
Berbagai pendekatan di atas diterapkan mungkin tidak secara tunggal dan saling terlepas, akan tetapi diterapkan secara terintegrasi.
227
Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan atau kecocokan untuk membentuk suatu jenis kemampuan tertentu, sehingga untuk membentuk kemampuan guru yang komprehensif, secara rasional menuntut penerapan pendekatan-pendekatan secara terintergrasi dan proporsional. Artinya pendekatan satu dengan yang lainnya harus saling melengkapi untuk membentuk kemampuan mengelola proses pendidikan berbasis web secara holistik.
228