Anda di halaman 1dari 6

LBM 2

Luka Borok dan Jaringan Parut di Dinding leher bagian bawah

STEP 1 1. Fistula yang multiple: Lesi pada kulit berupa benjolan yang berisi cairan yang berjumlah lebih dari 1 2. Abses : Benjolan yang berisi nanah atau pus dalam jaringan Terbentuk dari infiltrate radang dan mengenai jaringan kutis dan subkutis 3. Tes Tuberkulin : Tes yang dihunakan untuk memeriksa apakah terkena TBC / tidak dengan cara intra kutan diperiksa indurasi nya dalam 48-72 jam.

STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kenapa muncul benjolan di atas tulang selangka kanan? Kenapa tidak terasa nyeri atau sakit (pd benjolannya) ? Patofisiologi luka menjadi borok Apa hubungan keluhan penderita dengan riwayat keluarga ibu menderita TBC paru? Cara penegakan diagnose? DD Anatomi kelenjar getah bening di leher? Mengapa di sarankan tes tuberculin? Interpretasi dari tes tuberculin? Korelasi tes tuberculin dengan keluhan penderita. 9. Mengapa pmeriksaan dermatologi menunjukkan adanya nodul, fistula yang multiple? 10. Terapi?

STEP 3 1. Anatomi kelenjar getah bening superficial leher (aliran dan muaranya)? Mandibula Submandibula Preaurikular post auricular occipital Submentalis Cervikalis profunda & superficial m. sternocleidomastoideus

Alirannya Hidung, faring, tonsil, paru submandibula 2. Kenapa muncul benjolan di atas tulang selangka kanan? Benjolan bs dr dermis atau jaringan d bawah kulit, ada kelainan di kelnjgetah bening di supraklavikula, terjadi reaksi peradangan (sehingga ada infiltrate di KGB) atau ada tumor. 3. Kenapa tidak terasa nyeri atau sakit (pd benjolannya) ? Tidak ada tanda-tanda inflamasi, karena salah satu tanda peradangan ada nyeri, kalau kena syaraf menjadi nyeri. Kemungkinan bentuknya cold abses (tdk nyeri tdk panas) 4. Patofisiologi benjolan yang pecah dan menjadi luka borok bakteri masuk mll luka bakteri menginvasi mengundang sel2 radang abses fistul pecah borok abses ada yang cold abses (ga nyeri ga panas) Kenapa cold abses tidak nyeri? Dan apakah ada abses bentuk lain? 5. Apa hubungan keluhan penderita dengan riwayat keluarga (ibu) menderita TBC paru? TB bisa menular dan melalui inhalasi, kemungkinan ada penularan tertular. TB paru ada 2 : 1. primer (focus ghon, limfadenitis skrofuloderma (pembesaran KGB, peri edenitis, perlunakan, abses dingin pecah cari jalan keluar fistul meluas membentuk ulkus borok) 2. sekunder Setelah pecah fistel membentuk ulkus

6. Mengapa di sarankan tes tuberculin? Interpretasi dari tes tuberculin? Korelasi tes tuberculin dengan keluhan penderita. Untuk memeriksa apakah terkena TBC / tdk dgn cara intrakutan Cara : disuntik dibawah kulit intrakutan stlh 48-72 jam dilihat indurasinya lebih dr 10 mm (+) Disuntik dg : Tuberculin PPDRT23 kekuatan 2TU / PPDS kekuatan 5 7. Mengapa pemeriksaan dermatologi menunjukkan adanya nodul, fistula yang multiple?

8. Cara penegakan diagnose? Anamnesis : berhubungan dengan TBC (riwayat keluarga, riwayat dahulu) PF : ada nosul, abses, fistula yang tidak nyeri, di daerah leher, axilla diberi OAT dilihat respon terhadap OAT Pemeriksann Penunjang : Darah rutin meningkat (ada kerusakan jaringan) Bakteriologi (untuk mengetahui jenis bakterinya) ada bakteri tahan asam (mycobacterium tuberculosis, mycobacterium leprae) Histopatologi (biopsy) Tes tuberculin (bisa diketahui mycobacterium tuberculosis dan atipikal) PCR (biopsy, tapi tidak mengetahui jenis bakterinya) Foto thorax

a. b. c. d. e. f.

Respon thdp pengobatan OAT Stlh 2 bulan terdapat perbaikan akan memperkuat diagnosis TB 9. DD TUBERKULOSIS KUTIS Berdasarkan scenario :(khasnya pd ulkus dan abses, bentuknya memanjang dan tidak beraturan, dan cold abses (tdk panas dan tdk nyeri)) Definisi : tuberkuosis yang ada pada kulit Etiologi : mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium atipikal Klasifikasi : TK sejati : terlihat gambaran khas histopatologinya TK Sejati : Primer : kumannya masuk ke kulit Sekunder : contohnya, tuberculosis kutis miliars, gumosa, verukosa, orifisialis, dan lupus vulgaris, skrofuroderma Pathogenesis: 1. Penjalaran langsung ke kulit dari organ / jaringan di bawah kulit (skrofuroderma) 2. Inokulasi ke kulit (ex: TB kutis orifisialis) 3. Secara limfogen (ex: TB kutis vulgaris, miliaris) 4. Ke aliran darah (ex: TB kutis miliaris) 5. Selaput lendir (ex: lupus vulgaris) 6. Kuman langsung masuk ke kulit (jika ada kerusakan pada kulit) (contoh: TB kutis verukosa)

Faktor resiko: TB kutis : anak-anak dan dewasa muda (pd wanita lebih sering dari pada pria) KUSTA Penyakit mycobacterium yang kronik progressif Etiologi : mycobacterium leprae FR : usia 25-35 th (lk dan perempuan sama) Ras (kulit hitam lebih tinggi bentuk tuberkuloid, kulit putih lepromatosa) Sosek (neg. berkembang dan gol. Ekonomi rendah dan lingkungan yang kurang bersih) Gejala : lesi diawali dg bercak putih bersisik halus (Tdk gatal membesar meluas) Jika Megenai syaraf (kesemutan didaerah ttt dan kekakuan pd sendi) Menyerang mata, otot, tulang Terapi Berat : Nonmedikamentosa : imobilisasi, istirahat dan berobat jalan Medikamentosa : aspirin, kloroquin Ringan : perawatan di RS

10. Terapi? OAT 1. Rifampisin 2. Ethambutol 3. Streptomisin 4. Pyrazinamid 5. INH Masuk ke dalam kategori 3 : gb radiologi yang khas 2HRZ6HE/2HRZ4H3R3 Konsep dasar penentuan kombinasi Resistensi, kronisitas, gambaran radiologi Harus ada obat bakterisid (contoh: isoniazid)

STEP 4
Riwayat keluarga TB (+)

Membentuk sikatrik

Riwayat 3 bulan yang lalu

Nodul, abses, multiple, fistul (tdk nyeri)

Luka borok (ulkus) di supraklavikula

Pemeriksaan penunjang lain

Tes Tuberkulin

STEP 7 1. Anatomi kelenjar getah bening superficial leher (aliran dan muaranya)? 2. Kenapa muncul benjolan di atas tulang selangka kanan? 3. Kenapa tidak terasa nyeri atau sakit (pd benjolannya) ? 4. Patofisiologi benjolan yang pecah dan menjadi luka borok Kenapa cold abses tidak nyeri? Dan apakah ada abses bentuk lain? 5. Apa hubungan keluhan penderita dengan riwayat keluarga (ibu) menderita TBC paru? 6. Mengapa di sarankan tes tuberculin? Interpretasi dari tes tuberculin? Korelasi tes 7. Mengapa pemeriksaan dermatologi menunjukkan adanya nodul, fistula yang multiple? 8. Cara penegakan diagnose? 9. DD

10. Terapi? Konsep dasar penentuan kombinasi

Anda mungkin juga menyukai