Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM BIOFARMASI JURUSAN FARMASI FIKES UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI I


PERCOBAAN

ANALGETIK, ANTIPIRETIK, ANTI INFLAMASI

OLEH:
KELOMPOK GOLONGAN ASISTEN : VI (ENAM) : II (DUA) : SUDARMONO, S.Farm

SAMATA-GO A !"#$

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) mempunyai efek

analgesic, antipiretik, dan pada dosis yang lebih tinggi, bersifat antiinflamasi. Obat obat ini banyak digunakan dan di Inggris hampir seperempat pasien yang berkonsultasi dengan dokter umum mempunyai suatu bentuk keluhan reumatik . !asien pasien ini sering diberi resep OAINS dan sangat banyak tablet aspirin, parasetamol dan ibuprofen tambahan yang dibeli bebas untuk terapi sendiri pada sakit kepala, nyeri gigi, berbagai gangguan muskuloskletal, dan lain lain. Obat obat ini tidak efektif pada terapi nyeri "is#eral (misalnya infark miokard, kolik renal, dan abdomen akut) yang membutuhkan analgesik oploid. Akan tetapi, OAINS efektif pada nyeri hebat tipe tertentu (misalnya kanker tulang) (Neal, $.%. &''( ) *'). Adapun dalam bidang farmasi, pengetahuan tentang obat AINS perlu untuk diketahui khususnya dalam bidang ilmu farmakologi toksikologi karena mahasis+a farmasi dapat mengetahui obat obat apa sa%a yang perlu atau yang memberikan efek analgesik, antipiretik dan antiinflamasi. ,al inilah yang melatarbelakangi dilakukannya per#obaan ini sehingga kita mampu mengetahui dan melihat se#ara langsung efek dari obat AINS yaitu analgesik, antipiretik dan antiinflamasi dengan menggunakan he+an #oba men#it.

B. Maksud Dan Tujuan #. Ma%&'( )*r+,-aa. $engetahui dan memahami efek farmakologik obat obat AINS (antiinflamasi non steroid) pada he+an #oba.

!. T'/'a. )*r+,-aa. a) $enentukan efek analgetik dari ibuprofen, diklofenak dan asam mefenamat dengan menggunakan he+an #oba yaitu men#it ( Mus musculus). b) $enentukan efek antipiretik dari ibuprofen, parasetamol dan asam mefenamat dengan menggunakan he+an #oba yaitu men#it ( Mus musculus). #) $enentukan efek antiinflamasi dari asam mefenamat dan diklofenak dengan menggunakan he+an #oba yaitu men#it ( Mus musculus).

C. Prinsip Percobaan #. A.a01*23% !emberian obat analgetik yaitu ibuprofen, diklofenak dan asam mefenamat pada he+an #oba men#it ( Mus musculus) yang diletakkan diatas plat panas dan diamati respon angkat kakinya. !. A.23)3r*23% !emberian obat antipiretik yaitu ibuprofen, parasetamol dan asam mefenamat pada he+an #oba men#it (Mus musculus) setelah diinduksi dengan pepton - . dan diukur suhu re#tal pada men#it dengan inter"al +aktu /0, -'0, -/0 dan &'0. $. A.233.40ama&3

!emberian obat antiinflamasi yaitu asam mefenamat dan diklofenak setelah diinduksi dengan albumin - . dan diukur "olume kaki pada men#it dengan inter"al +aktu /0, -/0, 1'0 dan 2/0.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Umum Obat anti3inflamasi nonstreoid (OAINS) merupakan kelompok obat yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia untuk mendapatkan efek analgetika, antipiretika, dan anti3inflamasi. OAINS merupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan3peradangan di dalam dan sekitar sendi seperti lumbago, artralgia, osteoartritis, artritis reumatoid, dan gout artritis. 4isamping itu, OAINS %uga banyak pada penyakit3penyakit non3rematik, seperti kolik empedu dan saluran kemih, trombosis serebri, infark miokardium, dan dismenorea. (4epartemen 5armakologi dan 6erapeutik. &'--). Obat anti3inflamasi nonstreoid (OAINS) merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda se#ara kimia. 7alaupun demikian, obat3obat ini mempunyai banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. !rototip obat golongan ini adalah aspirin, karena itu OAINS sering %uga disebut sebagai obat3obat mirip aspirin (aspirin3like drug). Aspirin3like drugs dibagi dalam lima golongan, yaitu) -. Salisilat dan salisilamid, deri"atnya yaitu asetosal (aspirin), salisilamid, diflunisal

&. !ara aminofenol, deri"atnya yaitu asetaminofen dan fenasetin 1. !ira8olon, deri"atnya yaitu antipirin (fena8on), aminopirin (amidopirin), fenilbuta8on dan turunannya 2. Antirematik nonsteroid dan analgetik lainnya, yaitu asam mefenamat dan meklofenamat, ketoprofen, ibuprofen, naproksen, indometasin, piroksikam, dan glafenin /. Obat pirai, dibagi men%adi dua, yaitu (-) obat yang menghentikan proses inflamasi akut, misalnya kolkisin, fenilbuta8on, oksifenbuta8on, dan (&) obat yang mempengaruhi kadar asam urat, misalnya probenesid, alupurinol, dan sulfinpira8on. 4epartemen 5armakologi dan 6erapeutik. &'--). Sebagai analgesik, OAINS hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, misalnya sakit kepala, mialgia, artralgia, dismenorea dan %uga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi atau kerusakan %aringan. 9fek analgesiknya %auh lebih lemah daripada efek analgesik opioat, tetapi OAINS tidak menimbulkan ketagihan dan tidak menimbulkan efek samping sentral yang merugikan. :ntuk menimbulkan efek analgesik, OAINS beker%a pada hipotalamus, menghambat pembentukan prostaglandin ditempat ter%adinya radang, dan men#egah sensitisasi reseptor rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimia+i. Nyeri timbul %ika rangsangan mekanik, termal, kimia atau listrik melampaui suatu nilai ambang tertentu (nilai ambang nyeri) karena itu menyebabkan kerusakan %aringan (;emy nastity, dkk, &'-- ) &1). Nyeri ringan dapat ditangani dengan obat perifer seperti para#etamiol, a#etosal, asam mefenamat, profepenap8on. <egitu pula rasa nyeri dengan demam. :ntuk nyeri sedang dapat ditambahkan kofein atau kodein. Nyeri hebat perlu ditanggulangi dengan morfin.( 6an ,oan 6%ay &''-)1-1). 6emperatur tubuh se#ara normal diregulasi oleh hipotalamus. 4emam ter%adi bila terdapat gangguan pada sistem thermostat hipotalamus. Sebagai antipiretik, OAINS akan menurunkan suhu badan hanya dalam keadaan demam. !enurunan suhu badan berhubungan dengan peningkatan

pengeluaran panas karena pelebaran pembuluh darah superfisial. Antipiresis mungkin disertai dengan pembentukan banyak keringat. 4emam yang menyertai infeksi dianggap timbul akibat dua mekanisme ker%a, yaitu pembentukan prostaglandin di dalam susunan syaraf pusat sebagai respon terhadap bakteri pirogen dan adanya efek interleukin3- pada hipotalamus. Aspirin dan OAINS lainnya menghambat baik pirogen yang diinduksi oleh pembentukan prostaglandin maupun respon susunan syaraf pusat terhadap interleukin3- sehingga dapat mengatur kembali thermostat di hipotalamus dan memudahkan pelepasan panas dengan %alan "asodilatasi. ( 6an ,oan 6%ay &''-)1-(). 4emam, yang berarti suhu tubuh di atas batas normal biasa, dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh 8at toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit3penyakit bakteri, tumor otak, atau dehidrasi. <anyak protein, peme#ahan protein, dan 8at38at tertentu lain, seperti toksin lipopolisakarida yang disekresi oleh bakteri dapat menyebabkan titik setel termostat hipotalamus meningkat. =at38at yang menyebabkan efek ini dinamakan pirogen. 6erdapat pirogen yang disekresikan oleh bakteri toksik atau pirogen yang dikeluarkan dari degenerasi %aringan tubuh yng menyebabkan demam selama sakit. <ila titik setel termostat hipotalamus meningkat lebih tinggi dari normal, semua mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh beker%a, termasuk konser"asi panas dan peningkatan pem bentukan panas. 4alam beberapa %am setelah termostat diubah ke tingkat yang lebih tinggi, suhu tubuh %uga men#apai tingkat tersebut (;uyton, ->>*). Inflamasi adalah suatu respon %aringan terhadap rangsangan fisik atau kimia+i yang merusak. ?angsangan ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin, prostaglandin dan lainnya yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak, dan disertai gangguan fungsi. @ebanyakan OAINS lebih dimanfaatkan pada pengobatan muskuloskeletal seperti artritis rheumatoid, osteoartritis, dan spondilitis ankilosa. Namun, OAINS hanya meringankan ge%ala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya se#ara simtomatik, tidak

menghentikan, memperbaiki, atau men#egah kerusakan %aringan pada kelainan muskuloskeletal. (;uyton, ->>*). ;ambaran makroskopik peradangan sudah diuraikan &''' tahun yang lampau. 6anda3tanda radang ini oleh Aelsus, seorang sar%ana ?oma yang hidup pada abad pertama sesudah $asehi, sudah dikenal dan disebut tanda3 tanda radang utama. 6anda3tanda radang ini masih digunakan hingga saat ini. 6anda3tanda radang men#akup rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (rasa sakit), dan tumor (pembengkakan). 6anda pokok yang kelima ditambahkan pada abad terakhir yaitu functio laesa (perubahan fungsi) (?ukmono, ->*1). :mumnya, rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, ter%adi pelebaran arteriola yang mensuplai darah ke daerah peradangan. Sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan #epat terisi penuh dengan darah. @eadaan ini disebut hiperemia atau kongesti, menyebabkan +arna merah lokal karena peradangan akut. @alor ter%adi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut. @alor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang memiliki suhu 1*oA disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak daripada ke daerah normal ( ?ukmono, ->*1). B. Uraian Bahan -. Na3A$A (4ir%en !O$, ->*>) Nama resmi Nama lain <$ !emerian ) NA6?II AA?<OBC$96,ID A9DD:DOS:$ ) Natrium karboksimetil selulosa ) >'.'''3*''.''' ) Serbuk atau butiran , putih atau putih kuning gading, tidak berbau atau hampir tidak berbau, hidrofobik. @elarutan !enyimpanan ) $udah mendispersi dalam air, tidak larut dalam etanol (>/.) eter ! dan pelarut organi# lain. ) 4alam +adah tertutup baik

@egunaan

) Sebagai pengen#er

&. Asam mefenamat (4ir%en !O$, ->*>) Nama resmi Nama lain ?$ E <$ !emerian @elarutan ) $959NA$I6 AAI4 ) Asam mefenamat ) A-/,-/AINO& ) Serbuk hablur, putih ) Darut dalam air dalam larutan alkali hidroksida agak sukar larut dalam kloroformF sukar larut dalam air. !enyimpanan @egunaan Indikasi ) 4alam +adah tertutup rapat, tidak tembus #ahaya. ) Sebagai obat analgetikEantipiretik ) Sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, tulang, nyeri karena luka, nyeri setelah operasi, nyeri reumatik, dan demam. @ontra Indikasi 9fek samping 4osis ) :lkus peptik atau intestinal, kerusakan gin%al, asma yang sensiti"e terhadap AI4S. ) ?eaksi hematologi dan kulit ) 4e+asa ) /'' mg kemudian &/' mg tiap ( %am, maksimal * hari. 4ismenore a+al /'' mg kemudian &/' mg tiap ( %am. 1. !arasetamol (4ir%en !O$, ->*>) Nama resmi Nama lain ?$ E <$ !emerian @elarutan !enyimpanan ) AA96A$INO!,9N:$ ) !ara#etamol ) -/-,-(EA-G,>O& ) Serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit. ) Darut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida -$, mudah larut dalam etanol ) 4alam +adah tertutup rapat

@egunaan 5armakodinamik

) Sebagai obat antipiretik ) 9fek analgesi# para#etamol dan fanasetin serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang serupa dengan salisilat.

5armakokinetik

) !ara#etamol dan fana#etindiabsorbsi #epat dan sempurna melalui salkuran #erna. @onsentrasi tinggi dalam plasma di#apai dengan +aktu H %am dan masa paruh plasma antara - I 1 %am. Obat ini tersebar ke seluruh #airan tubuh dari plasma. &/. para#etamol dan 1'. fana#etin terikat protein plasma

Indikasi @I 9fek samping 4osis

) $eringankan rasa sakit kepala, sakit gigi dan penurunan demam. ) !enderita gangguan fungsi hati yang berat, penderita hipersensitif terhadap obat ini. ) !enggunaan %angka lama dan dosis besar menyebabkan kerusakan hati ) :ntuk nyeri dan demam oral &31 dd ',/3- gram maksimum 2 gEhari para pengguna kronis maksimum &,/ gEhari. 4e+asa ) &/'3/'' mgEhari dalam 2 dosis. Anak ) 23( J ',/ mgEkgbbE hari

2. Ibuprofen (4ir%en !O$, ->*>) Nama resmi Nama lain ?$ E <$ !emerian ) I<:!?O59N ) Ibuprofen ) A-1,-G'& E &'(,&G ) Serbuk hablur putih hingga hampir putih, berbau khas lemah dan tidak */.' **./KA berasa dengan titik lebur

@elarutan

) !raktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam metanol, dalam aseton dan dalam #hloroform serta sukar larut dalam etil asetat

@egunaan 5armakodinamik

) Analgetik, antipiretikum dan Anti inflamasi ) $enghambat sintesis prostaglandin sehingga efektif dalam meredakan inflamasi dan nyeri. !erlu +aktu beberapa hari agar efek antiinflamasinya terlihat. Luga dapat menambah efek koumarin, sulfonamid, banyak dari falosporin, dan fenitoin. 4apat ter%adi hipoglikemia %ika ibuprofen dipakai bersama insulin atau obat hipoglikemik oral. Luga berisiko ter%adi toksisitas %ika dipakai bersama3 sama penghambat kalsium.

5armakokinetik

) $elalui penghambatan en8im siklo3oksigenase pada biosintesis prostaglandin, sehingga kon"ersi asam arakidonat men%adi !;3;& terganggu. !ada pemberian oral ibuprofen diabsorbsi dengan #epat melalui lambung, berikatan dengan protein plasma dan kadar pun#ak dalam plasma ter#apai -3& %am setelah pemberian. 7aktu paruh dalam plasma sekitar & %am. >'. ibuprofen terikat dengan protein plasma.

Indikasi

) $eringankan ge%ala3ge%ala akibat trauma otot dan tulangE sendi (trauma muskuloskeletal), meringankan ge%ala3ge%ala penyakit rematik tulang, sendi dan non3sendi.

@ontra Indikasi

) !enderita dengan ulkus peptikum (tukak lambung dan duodenum) yang berat dan aktif, !enderita dengan ri+ayat hipersensitif terhadap Ibuprofen dan obat antiinflamasi non3steroid lain.

9fek samping

) 7alaupun %arang ter%adi, tapi timbul efek samping sebagai berikut, gangguan saluran pen#ernaan termasuk mual, muntah, gangguan pen#ernaan, diare, konstipasi dan nyeri lambung.

4osis

) &'' mg sampai 2'' mg 1 2 kali sehari.

BAB III METODE KERJA A. Alat dan Bahan #. A0a2 Adapun alat yang digunakan dalam per#obaan ini yaitu gelas kimia, gelas ukur, hot plate, lumpang dan alu, mistar, nera#a analitik, spoit, stop+at#h dan termometer rektal. !. Ba5a. Adapun bahan yang digunakan dalam per#obaan ini yaitu albumin -., asam mefenamat, diklofenak, fenilbutason, Ibu profen, Na3A$A, para#etamol , dan pepton -.. B. Cara kerja #. A.a01*23% a. 4isiapkan alat dan bahan b. 4ihitung dosis obat (Ibuprofen, diklofenak, asam mefenamat) #. 4iberikan obat ke tiap men#it (ibuprofen, diklofenak, asam mefenamat) se#ara peroral d. 4iletakkan men#it diatas plat panas e. 4i amati respon angkat kaki tiap /0,-'0,-/0, dan &'0 !. A.23)3r*23% a. 4isiapkan alat dan bahan b. 4isiapkan 1 men#it (kemudian diukur suhu a+al rektal menggunakan termometer pada tiap men#it) #. 4i induksi masing3masing men#it dengan pepton -. se#ara intra peritonial d. 4iukur lagi suhu rektal men#it e. 4iberikan obat pada men#it (ibuprofen, asam mefenamat, !A6) yang telah diukur dosisnya terlebih dahulu (se#ara peroral) f. 4iukur suhu rektal kembali tiap /0,-'0,-/0, dan &'0.

$. A.23-3.40ama&3 -. 4isiapkan alat dan bahan &. 4isiapkan - men#it, lalu diukur "olume kaki men#it 1. 4i induksi masing3masing men#it dengan albumin -. se#ara intra peritonial (di telapak kaki) 2. 4iukur kembali "olume kaki men#it /. 4ihitung dosis obat (diklofenak dan asam mefenamat) lalu diberikan ke tiap men#it se#ara peroral (. 4iukur kembali "olume kaki tiap /0,-/0,1'0 dan 2/0.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tabel Pengamatan #. A.a01*23% No. -. &. 1. !erlakuan Ibuprofen 4iklofenak Asam $efenamat << (g) -G,-G &'.1 Molume !emberian (ml) ',( ',( ',(* ?espon /0 -'0 -/0 &'0 666 666 666 666 666 666 66 6 666 66 6 6

!. A.23)3r*23% Molume Suhu Suhu Suhu setelah << No. !erlakuan !emberian A+al Induksi (KA) (g) (ml) (6',KA) (6i,KA) /0 -'0 -/0 &'0 -. Ibuprofen &',/ ',* 1' 1& 11 1& 1- 1' &. !arasetamol -G,G ',(1 111 1- 1- 1- 11. Asam $efenamat 1-,G -,'( 1& 11 1' 1' 1' 1$. A.23-3.40ama&3 Molume No. !erlakuan !emberian (ml) -. 4iklofenak 1& -,'* &. Asam $efenamat 1','& << (g) B. Perhitungan a. A.23)3r*23% -) Ibuprofen N y N 6i3 . peradangan N N 1&31-,/ N ',/ N J -''. N 1-,/ M'
',( ',&

Mi
',2

M/
',1G

M-' M-/

M&'

',G ',( ',( ',1 ',&G ',&/

J -''. N -,(* .

&) !arasetamol N y N 6i3 . peradangan N N 1131- N & N J -''. N 1-

N 1) Asam $efenamat N y N 6i3 . peradangan N

J -''.

N (,2/& .

N 1',&/

N 1131',&/ N &,*/ N J -''.

N -. A.23-3.40ama&3 -) 4iklofenak N y N Mi3 . peradangan N

J -''. N G,/>2 .

N ',*/

N -3',*/ N ',&/ N J -''.

J -''. N 2-,(* .

&) Asam $efenamat N y N Mi3 . peradangan N N ',1'&/

N ',23',1'&/ N ','>*/ N J -''.

J -''.

N 2G,*( .

C. Pembahasan #. A.a01*23% !ada per#obaan ini digunakan 1 obat, yaitu ibuprofen, diklofenak, dan asam mefenamat. a. Ibuprofen Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. 9fek analgesiknya sama seperti aspirirn, yaitu untuk mengobati nyeri tidak spesifik misalnya sakit kepala, nyeri sendi, nyeri haid, neuralgia, dan mialgia (5ater, hal. &2'). !ada per#obaan ini respon angkat kaki men#it di atas plat panas dari menit / hingga &' intensitasnya sering dan tidak terlihat pengurangan intensitas angkat kaki. @emungkinan obat belum men#apai durasinya sehingga belum memberi efek yang signifikan. Namun berdasarkan 5ater, hal.&'2, absorpsi ibuprofen #epat melalui lambung dan kadar makanan dalam plasma di#apai setelah -3& %am, +aktu paruh dalam plasma sekitar & %am. b. 4iklofenak

Indikasinya adalah untuk nyeri dan radang pada penyakit rematik, gangguan otot skelet lainnya, nyeri paska bedah (Iso 5armakoterapi, hal./1(). Absorpsi obat ini melalui saluran #erna berlangsung #epat dan lengkap, +aktu paruh -31 %am (5ater, hal.&2'). dan dari hasil per#obaan, pada menit / dan -' intensitas angkat kaki men#it sering tetapi pada menit -/ mulai berkurang hingga menit &'. ,al ini memperlihatkan obat mulai memberi efek karena obat ini beker%a #epat dengan +aktu paruh yang singkat. #. Asam $efenamat Asam mefenamat digunakan sebagai analgesikF sebagai antiinflamasi. Asam mefenamat kurang efektif dibandingkan aspirin (5ater, hal.&2'). meskipun kurang efektif dibandingkan aspirin, namun pada per#obaan ini efek analgetiknya lebih kuat daripada ibuprofen dan dklofenak, yaitu pada menit -' asam mefenamat telah beker%a menurunkan intensitas angkat kaki men#it hingga menit ke &'. !. A.23)3r*23% !ada per#obaan ini digunakan 1 %enis obat, yaitu ibuprofen, parasetamol, dan asam mefenamat. a. Ibuprofen Seperti yang telah di%elaskan sebelumnya berdasarkan buku 5ater bah+a ibuprofen bersifat analgesik dan antiinflamasi. Namun indikasinya menurut Iso 5armakoterapi hal. /11 bah+a obat ini digunakan pula untuk demam dan nyeri untuk anak. <erarti obat ini memiliki efen antipiretik. <erdasarkan hasil per#obaan, obat ini menurunkan suhu tubuh men#it se#ara bertahap dan tidak signifikan dari menit / hingga &'. Ladi efek antipiretiknya kurang kuat. b. !arasetamol Asetaminofen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik, efek antiinflamasi hampir tidak ada. 9fek analgesiknya ringan sampai sedang. !arasetamol diabsorbsi #epat dan sempurna, konsentraasi tertinggi dalam plasma di#apai dalam +aktu H

%am dan masa paruh plasma antara -31 %am (5ater hal. &1*3&1G). <erdasarkan per#obaan, obat ini langung menurunkan suhu men#it ke suhu normal atau suhu a+al pada menit ke3/ yaitu dari 11oA ke 1-oA dan suhu konstan 1-oA hingga menit ke &'. ,al ini menun%ukkan parasetamol beker%a #epat terhadap penurunan panas atau demam. #. Asam $efenamat $enurut 5ater hal. &2', asam mefenamat digunakan sebagai analgesik dan antiinflamasi. Sedangkan pada buku Iso 5armakoterapi hal. /1* bah+a indikasinya untuk nyeri dan radang pada rheumatoid, dismoneria (nyeri haid) dan gout. 4ari kedua buku ini tidak diindikasikan asam mefenamat sebagai antipiretik. Namun pada per#obaan, efeknya sangat signifikan terhadap penurunan suhu tubuh men#it yaitu dari 11oA men%adi 1'oA pada menit ke / hingga -/ dan men%adi 1-oA pada menit ke &', sedangkan suhu a+al men#it adalah 1&oA. Adapun persen peradangan hasil per#obaan antipiretik adalah ibuprofen -,(*., parasetamol (,2/&. dan asam mefenamat G,/>2.. !ersen peradangan ini menun%ukkan kemampuan obat menghambat efek radang atau kenaikan suhu tubuh dan persentase asam mefenamat yang tertinggi. $. A.23-3.40ama&3 a. 4iklofenak Indikasi obat ini adalah untuk nyeri dan radang pada penyakit rematik, gangguan otot skelet dan nyeri pas#a operasi dengan absorbs obat yang #epat dan lengkap. <erdasarkan per#obaan, diklofenak mulai memberikan efek pada menit ke -' yaitu dari "olume - men%adi ',G dan berangsur3angsur normal yaitu ',( pada menit ke -/ dan &'. !ersen peradangannya adalah 2-,(*. dan lebih rendah dibandingkan asam mefenamat. b. Asam $efenamat

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bah+a obat ini berkhasiat analgetik dan antiinflamasi. 4ari per#obaan asam mefenamat mulai beker%a pada menit ke / dengan penurunan "olume dari ',2 men%adi ',1G dan terus berkurang hingga ',&/ pada menit &'. !ersen peradangan obat ini adalah 2G,*/. dan lebih tinggi dibandingkan persentase peradangan diklofenak. Ladi, kemampuan mengatasi radang lebih baik dari diklofenak.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan <erdasarkan hasil per#obaan dapat disimpulkan bah+a) -. Analgetik Asam mefenamat efek analgetiknya lebih poten daripada ibuprofen dan diklofenak &. Antipiretik !ersen peradangan ibuprofen -,(*., parasetamol (,2/&., dan asam mefenamat G,/>2.. 1. Anti3inflamasi !ersen peradangan diklofenak 2-,(*. dan asam mefenamat 2G,(*.. B. aran #. La-,ra2,r3'm Alat dan bahan dilengkapi, terutama persediaan he+an #oba men#it. !. A&3&2*. Debih interaktif kepada praktikan ya kak..

DAFTAR PUSTAKA 4epartemen 5armakologi dan 6erapeutik. &'--. Farmakologi dan Terapi. Lakarta) 5@3:I. 4ir%en !O$. ->*>. Farmakope Indonesia. 9disi III. Lakarta) 4epkes ?I. ;uyton, A.A. I ,all, L.9. ->>*. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (>th edition) Lakarta )9;A. ,oan, 6an 6%ay. I ?ahard%a, @irana., &''*.Obat Obat Penting K asiat, Penggunaan dan !fek"!fek #ampingn$a !disi ke"%. Lakarta) !enerbit !6. 9leJ $edia @omputindo. Nastity, ;emy, dkk. &'--. Penuntun Praktikum Farmakologi dan Toksikologi& :ni"ersitas Islam Negeri Alauddin, $akassar ) :IN3!ress. ?ukmono. ->*1 Kumpulan Kulia Patologi. Lakarta) 5@3:I.

'ampiran (& #kema Kerja #. A.a01*23%


Menci t Ibu profen Diklofena k Diletakkan di plat panas Diamati respon angkat kaki (5, 10, 15, dan 20 As.mefena mat

!. A.23)3r*23%

Menci t Diukur su!u a"al rektal Diinduksi dengan pepton 1# Diukur kembali su!u rektal Ibu profen As.mefenam at Diukur su!u rektal kembali (5, 10, 15, dan 20 $aracetam ol

$. A.23-3.40ama&3
Menci t Diukur %olume kaki a"al Diinduksi dengan albumin 1# Diukur kembali %olume kaki Diklofenak Asam mefenamat

Diukur %olume kaki kembali (5, 10, 15, dan 20

Anda mungkin juga menyukai