Mohammad Darwis
Modul 11 Reaktor
Tujuan-Tujuan
Setelah Menyelesaikan Modul diatas, siswa harus mampu ......
Input reaksi kimia yang akan dipergunakan ke dalam Simulation Basis Manager di dalam HYSYS Menentukan reaktor mana yang digunakan setelah mempertimbangkan reaksi yang terjadi
Preview
Seleksi Komponen-Komponen Reaksi Reaksi Set Reaksi Reaktor Problems : Problem 1 Synthesis Gas Production Problem 2 Ammonia Synthesis Problem 3 Cyclohexane Plant
Jenis-Jenis Reaksi
Conversion - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi & konversi. Equilibrium - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi & Konstanta kesetimbangan (fungsi temperature & pressure). Heterogeneous Catalytic - Membutuhkan kinetic reaction (Energy Activasi & Frekuensi Factor (persamaan Arrhenius)) dan component exponent dari adsorption kinetics. Kinetic - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi, Energy Activasi & Frekuensi Factor (persamaan Arrhenius) untuk forward & reverse reaksi. Simple Rate - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi, Energy Activasi & Frekuensi Factor (persamaan Arrhenius) untuk forward. Konstanta kesetimbangan diperlukan untuk reverse reaksi.
Conversion Reaction
Persamaan reaksi :
A + b/a B === c/a C + d/a D A : reaktan yang menjadi basis konversi B : reaktan C & D : hasil reaksi Pada akhir reaksi diperoleh : NA = NA0 (1 XA) NB = NB0 b/a NA0 NC = NC0 + c/a NA0XA ND = ND0 + d/a NA0XA X : Konversi reaksi
Conversion Reaction
Akan bernilai nol jika koefisien yang di input benar Komponen yang terlibat reaksi Berat molekul Entalpi reaksi Koefisien dari persamaan reaksi kimia
Conversion Reaction
Konversi Komponen yang menjadi basis konversi Persamaan konversi
Equilibrium Reaction
Persamaan reaksi : a A + b B <== c C + d D Persamaan laju reaksinya : Rate = k1 ( [A]p [B]q [C]r [D]s /K) Persamaan konstanta kesetimbangan : K = f (T) A & B : reaktan, C & D : hasil reaksi a,b,c & d : koefisien reaksi p,q,r & s : koefisien reaksi T : Temperature
Equilibrium Reaction
Koefisien dari persaman reaksi kimia
Entalpi reaksi
Berat molekul
Equilibrium Reaction
Equilibrium Reaction
Persamaan Konstanta Kesetimbangan
Equilibrium Reaction
Equilibrium Reaction
Equilibrium Reaction
Konstanta Kesetimbangan merupakan nilai konstan (bukan fungsi dari temperatur atau variabel lain.
Equilibrium Reaction
Kinetic Reaction
Persamaan reaksi : a A + b B <== c C + d D Persamaan laju reaksinya : Rate = k1 [A]p [B]q k2 [C]r [D]s Persamaan konstanta laju reaksinya : k1 = A1 exp(-E1A/R/T) k2 = A2 exp(-E2A/R/T) A & B : reaktan, C & D : hasil reaksi a,b,c & d : koefisien reaksi p,q,r & s : koefisien reaksi A1 & A2 = Faktor frekuensi E1 & E2 : Energy Activasi R : Tetapan Gas pada persamaan PV = nZRT T : Temperature
Kinetic Reaction
Kinetic Reaction
Jika componentnya tidak terdapat pada persamaan reaksi, maka tidak boleh dijadikan base component. Apakah phasenya hanya liquid, atau gas atas kombinasinya keduanya. Sangat tergantung dari order reaksi.
Basis ini berdasarkan persamaan reaksi. Jika konsentrasi yang digunakan maka basisnya consentration. Jika Pressure, maka basisnya pressure.
Kinetic Reaction
Persamaan laju reaksi & konstanta laju reaksi.
Entalpi reaksi
Persamaan reaksi : a A + b B <== c C + d D Persamaan laju reaksinya : Rate total = (Rate forward Rate reverse)/Adsorption Term Rate forward = k1 [A]p [B]q Rate reverse = k2 [C]r [D]s Absorption rate = (1 + K[A] + K[B] + K[C] + K[D])n Persamaan konstanta kesetimbangan : k1 = A1 exp(-E1A/R/T) k2 = A2 exp(-E2A/R/T) A & B : reaktan, C & D : hasil reaksi a,b,c & d : koefisien reaksi ; p,q,r & s : koefisien reaksi A1 & A2 = Faktor frekuensi , E1 & E2 : Energy Activasi R : Tetapan Gas pada persamaan PV = nZRT T : Temperature K : Konstanta laju absorption
Entalpi reaksi
Basis ini berdasarkan persamaan reaksi. Jika konsentrasi yang digunakan maka basisnya consentration. Jika Pressure, maka basisnya pressure.
Jenis-Jenis Reaktor
Problem 1 : Deskripsi
Synthesis Gas Production adalah bagian yang penting dalam overall process synthesizing Ammonia. Gas alam dikonversi menjadi umpan untuk Ammonia Plant (dimodelkan dengan 3 reaksi konversi dan 1 reaksi kesetimbangan). CONVERSION REACTION Reforming reactions : CH4 + H2O ===== CO + 3H2 . (1) CH4 + 2H2O ===== CO2 + 4H2 ..(2) Combustion reactions : CH4 + 2O2 ===== CO2 + 2H2O ..(3) EQUILIBRIUM REACTIONS Water-Gas shift reaction : CO + H2O ===== CO2 + H2 ....(4) Dalam proses ini molar ratio hidrogen & nitrogen dalam synthesis gas adalah 3 : 1.
Problem 1 : Data-Data
Natural Gas : 700 F, 500 psia, 200 lbmole/hr, CH4 100%. Reformer Steam : 475 F, 500 psia, 520 lbmole/hr, H2O 100%. Udara : 60 F, 500 psia, N2 : 79% mole, O2 : 21% mole. Flow udara diatur sehingga ratio H2 dan N2 dalam synthesis gas berbanding 3 : 1. Combustion Steam : 475 F, 500 psia, H2O 100%. Flow steam ini diatur agar temperature reaktor Combustor Shift tetap 1700 F. Combustor Reactor adalah reaktor adiabatik.
Problem 1 : Data-Data
Reaksi 1 (40% konversi) dan Reaksi 2 (30% konversi) terjadi dalam Reformer Reactor Reaksi 1 (35% konversi) , 2 (65% konversi) dan 3 (100% konversi) terjadi dalam Combustor Reactor. Reaksi 4 hanya terjadi dalam Shift Reactor. Reaktor Shift-2 dioperasikan pada temperatur konstan 850 deg F. Reaktor Shift-3 dioperasikan pada temperatur konstan 750 deg F.
Problem 1 : Pertanyaan
Berapa lbmole/hr udara yang diperlukan? Berapa lbmole/hr steam pada reaktor combustor yang diperlukan?
Problem 1 : Langkah Detail Setiap Reaction Set harus terasosiasi ke Fluid Package. Kita harus menambahkan Reaction Set (yang berjumlah 3) tersebut ke Fluid Package.
Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.
Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.
Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.
Catat bahwa molar flow sebesar 100 lbmole/hr adalah nilai asumsi. Nilai ini harus diverifikasi setelah semua alat sudah terkoneksi.
Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.
Catat bahwa molar flow sebesar 100 lbmole/hr adalah nilai asumsi. Nilai ini harus diverifikasi setelah semua alat sudah terkoneksi.
Problem 2 : Description
Ammonia dihasilkan dari hydrogen dan nitrogen pada temperature dan pressure tinggi. Pressure lebih dari 300 atm adalah sering digunakan dengan tujuan agar tercapai konversi yang pantas. Pada pressure tinggi, konversi hydrogen adalah kurang dari 30%, oleh karena itu diperlukan recyle line untuk mengembalikan pereaksi yang tidak bereaksi ke awal process. Diinginkan kemurnian ammonia dalam product adalah more than 99.5% (fraksi mol). Ratio Gas Hydrogen & Nitrogen adalah 3 : 1 pada umpan yang berasal dari Synthesis Gas Production. Komposisi umpan adalah sebagai berikut :
Problem 2 : Description
Umpan bersama-sama recycle line yang telah dicompress oleh compressor dengan discharge pressure 4950 psig akan dicampur dan didinginkan ke 40 deg F. Untuk ini digunakan HE1 dengan pressure drop 55 psi di tube dan 50 psi di shell. Selanjutnya diumpankan ke secondary separation untuk meremove liquidnya. Gasnya akan dipanaskan ke 565 deg F menggunakan HE-2 dengan pressure dropnya 30 psi di tube & shell sebelum diumpankan ke reaktor. Data-data untuk reaktornya : N2 + 3H2 2NH3 Konstanta kesetimbangan : ln K = -32.975 + 22930.4/T Di mana : T dalam Kelvin.
Problem 2 : Description
Reaktor diusahakan isothermal (temperature konstant) pada 925 deg F. Product dari reaktor Ammonia akan didinginkan dengan HE-2 ke 85 deg F, dimana liquidnya akan di-remove di primary separation dan gasnya akan di compress dengan compressor. Liquid from primary and secondary separation akan di turunkan pressurenya ke 350 psig sebelum diumpankan ke final separator untuk meremove ammonia liquidnya sebagai product. Untuk Fluid Packagenya gunakan SRK Soave Redlich Kwong.
Problem 2 : Pertanyaan
Berapa lbmole/hr NH3 product yang
dihasilkan, include pengotornya? Berapa kemurnian NH3-nya?
Problem 2 : Hasil
Problem 3 : Description
Sebuah plant untuk produce cyclohexane (C6H6) dengan hydrogenasi benzene akan dibuat. Untuk mendapatkan kontrol yang baik, diputuskan untuk menggunakan 3 reaktor secara seri. Benzene murni diumpankan ke tiap-tiap reaktor. Benzene murni bersama-sama gas hydrogen dan recyle line from Recycle Pump & Recycle Compressor dipanaskan terlebih dahulu ke 230 deg F dengan HE-1 dan ke 295 deg F dengan Heater (steam) sebelum diumpankan ke Reaktor-1. Data masing-masing umpan adalah :
Problem 3 : Description
Reaksi yang terjadi dalah : C6H6 + 3H2 === C6H12 Dimana konversi untuk reaktor 1, 2 dan 3 adalah 90%, 67% dan 97% terhadap C6H6. Reaksi berlangsung dalam fase vapor. Output Reaktor-1 bersama-sama Recycle Line from Recycle Pump dan Benzene murni diumpankan ke Reaktor-2. Product Reaktor-2 selanjutnya bersama Benzena murni didinginkan oleh HE-1 sebelum diumpankan ke Reaktor-3. Product Reaktor-3 akan di-remove liquidnya dengan Separator setelah didinginkan oleh Cooler ke 120 deg F. 96% vapornya akan dicompress dengan Compressor dengan discharge pressure 484 psig dan di-recycle ke incoming HE-1.
Problem 3 : Description
65% liquidnya akan di-pump oleh Pump dengan discharge pressure 615 psig yang mana 40%nya akan di-recycle ke incoming HE-1. Pressure drop untuk masing-masing equipment adalah : HE-1 : 5 psi tiap-tiap side. Heater : 5 psi. Cooler : 5 psi. Reaktor-1 : 10 psi. Reaktor-2 : 10 psi. Reaktor-3 : 15 psi. Separator : 31 psi.
Problem 3 : Pertanyaan
Berapa lbmole/hr Cyclohexane yang
dihasilkan, include pengotornya? Berapa kemurnian Cyclohexanenya?
Problem 3 : Hasil
Reference
., Process Simulation Workshop. HYSYS.Plant Simulation Basis, Hyprotech Ltd,1996. PRO/II Application Briefs, Simsci, August 1995.