Anda di halaman 1dari 226

KMI Goes to Campus Pelatihan Simulasi Proses

Mohammad Darwis

Modul 11 Reaktor

Tujuan-Tujuan
Setelah Menyelesaikan Modul diatas, siswa harus mampu ......
Input reaksi kimia yang akan dipergunakan ke dalam Simulation Basis Manager di dalam HYSYS Menentukan reaktor mana yang digunakan setelah mempertimbangkan reaksi yang terjadi

Preview
Seleksi Komponen-Komponen Reaksi Reaksi Set Reaksi Reaktor Problems : Problem 1 Synthesis Gas Production Problem 2 Ammonia Synthesis Problem 3 Cyclohexane Plant

Simulation Basis Manager - Reactions


Komponen yang digunakan
Kumpulan dari beberapa reaksi, satu reaksi juga boleh

Jenis reaksi yang akan digunakan

Fluid Package yang digunakan reaksi

Simulation Basis Manager - Reactions


Jenis reaksi

Simulation Basis Manager - Reactions


Reaksi-reaksi yang tergabung dalam satu set reaksi

Simulation Basis Manager - Reactions

Fluid package yang digunakan oleh Set reaksi

Jenis-Jenis Reaksi
Conversion - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi & konversi. Equilibrium - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi & Konstanta kesetimbangan (fungsi temperature & pressure). Heterogeneous Catalytic - Membutuhkan kinetic reaction (Energy Activasi & Frekuensi Factor (persamaan Arrhenius)) dan component exponent dari adsorption kinetics. Kinetic - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi, Energy Activasi & Frekuensi Factor (persamaan Arrhenius) untuk forward & reverse reaksi. Simple Rate - Membutuhkan koefisien stokhiometri reaksi, Energy Activasi & Frekuensi Factor (persamaan Arrhenius) untuk forward. Konstanta kesetimbangan diperlukan untuk reverse reaksi.

Conversion Reaction
Persamaan reaksi :
A + b/a B === c/a C + d/a D A : reaktan yang menjadi basis konversi B : reaktan C & D : hasil reaksi Pada akhir reaksi diperoleh : NA = NA0 (1 XA) NB = NB0 b/a NA0 NC = NC0 + c/a NA0XA ND = ND0 + d/a NA0XA X : Konversi reaksi

Conversion Reaction
Akan bernilai nol jika koefisien yang di input benar Komponen yang terlibat reaksi Berat molekul Entalpi reaksi Koefisien dari persamaan reaksi kimia

Conversion Reaction
Konversi Komponen yang menjadi basis konversi Persamaan konversi

Indicator bahwa reaksi ready untuk digunakan

Equilibrium Reaction
Persamaan reaksi : a A + b B <== c C + d D Persamaan laju reaksinya : Rate = k1 ( [A]p [B]q [C]r [D]s /K) Persamaan konstanta kesetimbangan : K = f (T) A & B : reaktan, C & D : hasil reaksi a,b,c & d : koefisien reaksi p,q,r & s : koefisien reaksi T : Temperature

Equilibrium Reaction
Koefisien dari persaman reaksi kimia

Entalpi reaksi

Komponen dalam persamaan reaksi

Berat molekul

Akan bernilai nol jika koefisien yang di input benar

Equilibrium Reaction

Source nilai Tetapan kesetimbangan

Basis buat Konstanta kesetimbangan

Equilibrium Reaction
Persamaan Konstanta Kesetimbangan

Equilibrium Reaction

Konstanta Kesetimbangan dari Energi bebas Gibbs

Equilibrium Reaction

Konstanta Kesetimbangan dari table Keq vs T

Equilibrium Reaction
Konstanta Kesetimbangan merupakan nilai konstan (bukan fungsi dari temperatur atau variabel lain.

Nilai Konstanta Kesetimbangan harus di input.

Equilibrium Reaction

Reaksi-reaksi yang terdapat di library HYSYS

Kinetic Reaction
Persamaan reaksi : a A + b B <== c C + d D Persamaan laju reaksinya : Rate = k1 [A]p [B]q k2 [C]r [D]s Persamaan konstanta laju reaksinya : k1 = A1 exp(-E1A/R/T) k2 = A2 exp(-E2A/R/T) A & B : reaktan, C & D : hasil reaksi a,b,c & d : koefisien reaksi p,q,r & s : koefisien reaksi A1 & A2 = Faktor frekuensi E1 & E2 : Energy Activasi R : Tetapan Gas pada persamaan PV = nZRT T : Temperature

Kinetic Reaction

Komponen dalam persamaan reaksi

Orde reaksi forward & reverse

Kinetic Reaction
Jika componentnya tidak terdapat pada persamaan reaksi, maka tidak boleh dijadikan base component. Apakah phasenya hanya liquid, atau gas atas kombinasinya keduanya. Sangat tergantung dari order reaksi.

Basis ini berdasarkan persamaan reaksi. Jika konsentrasi yang digunakan maka basisnya consentration. Jika Pressure, maka basisnya pressure.

Tergantung dari basis yang digunakan, apakah consentrasi atau pressure.

Kinetic Reaction
Persamaan laju reaksi & konstanta laju reaksi.

Simple Rate Reaction


Persamaan reaksi : a A + b B <== c C + d D Persamaan laju reaksinya : Rate = k1 ( [A]p [B]q [C]r [D]s /K) Persamaan konstanta kesetimbangan : K = f (T) k1 = A1 exp(-E1A/R/T) A & B : reaktan, C & D : hasil reaksi a,b,c & d : koefisien reaksi p,q,r & s : koefisien reaksi A1 = Faktor frekuensi E1 : Energy Activasi R : Tetapan Gas pada persamaan PV = nZRT T : Temperature

Simple Rate Reaction


Koefisien dari persaman reaksi kimia Berat molekul

Komponen dalam persamaan reaksi

Entalpi reaksi

Akan bernilai nol jika koefisien yang diinput benar

Simple Rate Reaction


Basis ini berdasarkan persamaan reaksi. Jika konsentrasi yang digunakan maka basisnya consentration. Jika Pressure, maka basisnya pressure. Jika componentnya tidak terdapat pada persamaan reaksi, maka tidak boleh dijadikan base component. Sangat tergantung dari order reaksi. Apakah phasenya hanya liquid, atau gas atas kombinasinya keduanya. Tergantung dari basis yang digunakan, apakah consentrasi atau pressure.

Simple Rate Reaction

Persamaan laju reaksi & konstanta kesetimbangan.

Heterogeneous Catalytic Reaction

Persamaan reaksi : a A + b B <== c C + d D Persamaan laju reaksinya : Rate total = (Rate forward Rate reverse)/Adsorption Term Rate forward = k1 [A]p [B]q Rate reverse = k2 [C]r [D]s Absorption rate = (1 + K[A] + K[B] + K[C] + K[D])n Persamaan konstanta kesetimbangan : k1 = A1 exp(-E1A/R/T) k2 = A2 exp(-E2A/R/T) A & B : reaktan, C & D : hasil reaksi a,b,c & d : koefisien reaksi ; p,q,r & s : koefisien reaksi A1 & A2 = Faktor frekuensi , E1 & E2 : Energy Activasi R : Tetapan Gas pada persamaan PV = nZRT T : Temperature K : Konstanta laju absorption

Heterogeneous Catalytic Reaction


Komponen dalam persamaan reaksi Berat molekul Akan bernilai nol jika koefisien yang di input benar

Koefisien dari persaman reaksi kimia

Entalpi reaksi

Heterogeneous Catalytic Reaction


Jika componentnya tidak terdapat pada persamaan reaksi, maka tidak boleh dijadikan base component. Sangat tergantung dari order reaksi. Apakah phasenya hanya liquid, atau gas atas kombinasinya keduanya. Tergantung dari basis yang digunakan, apakah consentrasi atau pressure.

Basis ini berdasarkan persamaan reaksi. Jika konsentrasi yang digunakan maka basisnya consentration. Jika Pressure, maka basisnya pressure.

Heterogeneous Catalytic Reaction

Heterogeneous Catalytic Reaction

Jenis-Jenis Reaktor

Continuous Stirred Tank Reactor

Plug Flow Reactor Conversion Reactor Equilibrium Reactor Gibbs Reactor

Continuous Stirred Tank Reactor - Design

Continuous Stirred Tank Reactor - Design

Continuous Stirred Tank Reactor - Reaction

Plug Flow Reactor - Design

Plug Flow Reactor - Design

Plug Flow Reactor - Design

Plug Flow Reactor - Reaction

Plug Flow Reactor - Reaction

Conversion Reactor - Design

Conversion Reactor - Design

Conversion Reactor - Reaction

Equilibrium Reactor - Design

Equilibrium Reactor - Design

Equilibrium Reactor - Reaction

Gibbs Reactor - Design

Gibbs Reactor - Design

Gibbs Reactor - Reaction

Problem 1 : Synthesis Gas Production

Problem 1 : Deskripsi
Synthesis Gas Production adalah bagian yang penting dalam overall process synthesizing Ammonia. Gas alam dikonversi menjadi umpan untuk Ammonia Plant (dimodelkan dengan 3 reaksi konversi dan 1 reaksi kesetimbangan). CONVERSION REACTION Reforming reactions : CH4 + H2O ===== CO + 3H2 . (1) CH4 + 2H2O ===== CO2 + 4H2 ..(2) Combustion reactions : CH4 + 2O2 ===== CO2 + 2H2O ..(3) EQUILIBRIUM REACTIONS Water-Gas shift reaction : CO + H2O ===== CO2 + H2 ....(4) Dalam proses ini molar ratio hidrogen & nitrogen dalam synthesis gas adalah 3 : 1.

Problem 1 : Data-Data
Natural Gas : 700 F, 500 psia, 200 lbmole/hr, CH4 100%. Reformer Steam : 475 F, 500 psia, 520 lbmole/hr, H2O 100%. Udara : 60 F, 500 psia, N2 : 79% mole, O2 : 21% mole. Flow udara diatur sehingga ratio H2 dan N2 dalam synthesis gas berbanding 3 : 1. Combustion Steam : 475 F, 500 psia, H2O 100%. Flow steam ini diatur agar temperature reaktor Combustor Shift tetap 1700 F. Combustor Reactor adalah reaktor adiabatik.

Problem 1 : Data-Data
Reaksi 1 (40% konversi) dan Reaksi 2 (30% konversi) terjadi dalam Reformer Reactor Reaksi 1 (35% konversi) , 2 (65% konversi) dan 3 (100% konversi) terjadi dalam Combustor Reactor. Reaksi 4 hanya terjadi dalam Shift Reactor. Reaktor Shift-2 dioperasikan pada temperatur konstan 850 deg F. Reaktor Shift-3 dioperasikan pada temperatur konstan 750 deg F.

Problem 1 : Pertanyaan
Berapa lbmole/hr udara yang diperlukan? Berapa lbmole/hr steam pada reaktor combustor yang diperlukan?

Problem 1 : Process Flow

Problem 1 : Langkah Detail


Dari menu : Pilih File, New, Case.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Components tambah Component List dengan tekan Add.

Problem 1 : Langkah Detail


Akan muncul Component List View.Tambahkan komponen yang diinginkan dengan tekan Add Pure.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Fluid Pkgs tambahkan Fluid Package yang akan digunakan dengan tekan Add.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih salah satu Property Package yang diinginkan. Setelah dipilih tutup sheet Fluid Package : Basis-1

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih Peng Robinson seperti tampilan seperti dibawah ini. Tutup form tersebut.

Problem 1 : Langkah Detail


Akan muncul seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih tab Reaction untuk menambahkan reaksi yang akan digunakan, hasil seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih tab Add Rxn pada kolom Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih Conversion pada kolom Reaction, dan tekan Add Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input component yang diperlukan serta koefisien stokhiometrinya.

Problem 1 : Langkah Detail


Nilai mole weightnya berwarna hitam, artinya nilai tersebut hasil dari Hysys, bukan nilai input.

Problem 1 : Langkah Detail


Koefisien stokhiometri didapat dari reaksi yang sudah disetarakan. Tanda bahwa koefisien tersebut sudah benar adalah Balance Error nya bernilai nol. Entalpi reaksi sudah diberikan Hysys.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih tab Basis. Input basis componen, phase dan konversi reaksi. Hasilnya menunjukan reaksi sudah Ready untuk digunakan.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup sheet Reactions & Conversion Reaction : Rxn-1 Hasilnya seperti dibawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Continue to Reaksi ke-2, pilih tab Add Rxn pada kolom Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih Conversion pada kolom Reaction, dan tekan Add Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input component yang diperlukan serta koefisien stokhiometrinya.

Problem 1 : Langkah Detail


Nilai mole weightnya berwarna hitam, atinya nilai tersebut hasil dari Hysys, bukan nilai input.

Problem 1 : Langkah Detail


Koefisien stokhiometri didapat dari reaksi yang sudah disetarakan. Tanda bahwa koefisien tersebut sudah benar adalah Balance Error nya bernilai nol. Entalpi reaksi sudah diberikan Hysys.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih tab Basis. Input basis componen, phase dan konversi reaksi. Hasilnya menunjukan reaksi sudah Ready untuk digunakan.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup sheet Reactions & Conversion Reaction : Rxn-2 Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Continue to Reaksi ke-3, pilih tab Add Rxn pada kolom Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih Conversion pada kolom Reaction, dan tekan Add Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input component yang diperlukan serta koefisien stokhiometrinya.

Problem 1 : Langkah Detail


Nilai mole weightnya berwarna hitam, atinya nilai tersebut hasil dari Hysys, bukan nilai input.

Problem 1 : Langkah Detail


Koefisien stokhiometri didapat dari reaksi yang sudah disetarakan. Tanda bahwa koefisien tersebut sudah benar adalah Balance Error nya bernilai nol. Entalpi reaksi sudah diberikan Hysys.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih tab Basis. Input basis componen, phase dan konversi reaksi. Hasilnya menunjukan reaksi sudah Ready untuk digunakan.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup sheet Reactions & Conversion Reaction : Rxn-3 Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Continue to Reaksi ke-4, pilih tab Add Rxn pada kolom Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih Equilibrium pada kolom Reaction, dan tekan Add Reaction, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input component yang diperlukan serta koefisien stokhiometrinya.

Problem 1 : Langkah Detail


Nilai mole weightnya berwarna hitam, atinya nilai tersebut hasil dari Hysys, bukan nilai input.

Problem 1 : Langkah Detail


Koefisien stokhiometri didapat dari reaksi yang sudah disetarakan. Tanda bahwa koefisien tersebut sudah benar adalah Balance Error nya bernilai nol. Entalpi reaksi sudah diberikan Hysys.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup sheet Reactions & Conversion Reaction : Rxn-4 Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Delete Global Rxn Set pada kolom Reaction Sets dengan tekan Delete Set. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Kita mempunyai 3 Reaction Set : 1. Reaction Set 1 yang berisi Reaksi 1 dan reaksi 2. Ini terjadi di Reaktor 1. 2. Reaction Set 2 yang berisi Reaksi 1, Reaksi 2 dan Reaksi 3. Ini terjadi di Reaktor 2. 3. Reaction Set 3 yang berisi hanya Reaksi 4. Ini terjadi di Reaktor 3, 4 dan 5.

Problem 1 : Langkah Detail


Tambahkan Set Reaksi pada kolom Reaction Sets dengan tekan Add Set. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tambahkan reaksi 1 dan reaksi 2 pada kolom Active List. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reaction Set : Set-1 dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tambahkan Set Reaksi ke-2 pada kolom Reaction Sets dengan tekan Add Set. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tambahkan reaksi 1, reaksi 2 dan reaksi 3 pada kolom Active List. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reaction Set : Set-2 dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tambahkan Set Reaksi ke-3 pada kolom Reaction Sets dengan tekan Add Set. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tambahkan reaksi 4 pada kolom Active List. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reaction Set : Set-3 dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail Setiap Reaction Set harus terasosiasi ke Fluid Package. Kita harus menambahkan Reaction Set (yang berjumlah 3) tersebut ke Fluid Package.

Problem 1 : Langkah Detail


Highlight Set-1 dan tekan tab Add to FP. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan Add Set to Fluid Package dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Highlight Set-2 dan tekan tab Add to FP. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan Add Set to Fluid Package dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Highlight Set-3 dan tekan tab Add to FP. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan Add Set to Fluid Package dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab Enter Simulation Enviroment, maka akan tampak tampilan seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari menu : Pilih File, Save As. Tekan Save As.

Problem 1 : Langkah Detail


Akan muncul seperti di bawah. Tulis nama filenya dan tekan Save.

Problem 1 : Langkah Detail


Akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari Menu, pilih Tools, Preferences. Pilih Variabels.

Problem 1 : Langkah Detail


Pilih Unit Set di Available Unit Sets dan maintain unit untuk setiap besaran pada Display Unit.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari menu, Pilih Flowsheet, Palette atau tekan F4 atau tekan object Palette untuk mengeluarkan Object Palette

Problem 1 : Langkah Detail


Click Material Stream pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Material Stream. Dari tab Worksheet, Pilih Composition.

Problem 1 : Langkah Detail


Setelah anda memasukan satu nilai dan anda tekan enter untuk mengisi nilai yang lain, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK, maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Worksheet, Pilih Conditions, Ketik CH4 pada baris Stream Name, masukkan nilai 700 F pada baris Temperature, 500 psia pada baris Pressure dan 200 lbmole/hr pada baris Molar Flow.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Material Stream tersebut maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Material Stream pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Material Stream. Dari tab Worksheet, Pilih Composition.

Problem 1 : Langkah Detail


Setelah anda memasukan satu nilai dan anda tekan enter untuk mengisi nilai yang lain, akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK, maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Worksheet, Pilih Conditions, Ketik Reformer Steam pada baris Stream Name, masukkan nilai 475 F pada baris Temperature, 500 psia pada baris Pressure dan 520 lbmole/hr pada baris Molar Flow.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Material Stream tersebut maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Material Stream pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Material Stream. Dari tab Worksheet, Pilih Composition.

Problem 1 : Langkah Detail


Setelah anda memasukan satu nilai dan anda tekan enter untuk mengisi nilai yang lain, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK, maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Worksheet, Pilih Conditions, Ketik Combus Steam pada baris Stream Name, masukkan nilai 475 F pada baris Temperature, 500 psia pada baris Pressure dan 100 lbmole/hr pada baris Molar Flow.

Catat bahwa molar flow sebesar 100 lbmole/hr adalah nilai asumsi. Nilai ini harus diverifikasi setelah semua alat sudah terkoneksi.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Material Stream tersebut maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Material Stream pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Material Stream. Dari tab Worksheet, Pilih Composition.

Problem 1 : Langkah Detail


Setelah anda memasukan satu nilai dan anda tekan enter untuk mengisi nilai yang lain, akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1).Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan proportional.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK, maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Worksheet, Pilih Conditions, Ketik Udara pada baris Stream Name, masukkan nilai 60 F pada baris Temperature, 500 psia pada baris Pressure dan 2100 lbmole/hr pada baris Molar Flow.

Catat bahwa molar flow sebesar 100 lbmole/hr adalah nilai asumsi. Nilai ini harus diverifikasi setelah semua alat sudah terkoneksi.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Material Stream tersebut maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Conversion Reactor pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Conversion Reactor tersebut. Dari tab Design, ketik Reformer pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream CH4 dan Reformer Steam pada inlet, stream Combustor Feed pada Vapour Outlet dan stream Reformer Liquid pada Liquid Outlet.

Problem 1 : Langkah Detail


Click tab Reactions dan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input Set-1 pada baris Reaction Set. Reaksi yang termasuk Set-1 dapat dilihat di baris Reaction. After input Set-1, automatically Stokhiometri Info, Basis Info dan Coversion Info akan terinput. Untuk melihat masing-masing reaksi tekan View Reaction.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Conversion Reactor tersebut, maka akan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Untuk memunculkan Table dari sebuah stream, click kanan pada stream tersebut, akan tampak seperti di bawah ini. Kemudian pilih Show Table.

Problem 1 : Langkah Detail


Lakukan untuk stream lainnya, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Temperature outlet adalah negatif. Ini benar sebab reaksinya adalah endotermis memerlukan energy. Kita ingin temperature outlet sebesar 1700 deg F. Untuk itu dibutuhkan stream energy pada Reaktor tersebut. Dalam hal ini ada energy yang dibutuhkan oleh reaktor tersebut agar temperatur rektor tetap sebesar 1700 deg F.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Design, pilih Connections, ketik Q_Reformer pada kolom Energy (Optional). Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Design, pilih Worksheet, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input 1700 deg F pada baris temperature pada kolom Combustor Feed. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reactor tersebut, dan show table untuk stream Q_Reformer, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Conversion Reactor pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Conversion Reactor tersebut. Dari tab Design, ketik Combustor pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream Combustor Feed, Udara dan stream Shift-1 Feed pada inlet, stream Combustor Feed pada Vapour Outlet dan stream Combustor Liquid pada Liquid Outlet.

Problem 1 : Langkah Detail


Click tab Reactions dan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input Set-2 pada baris Reaction Set. Reaksi yang termasuk Set-2 dapat dilihat di baris Reaction. After input Set-2, automatically Stokhiometri Info, Basis Info dan Coversion Info akan terinput. Untuk melihat masing-masing reaksi tekan View Reaction.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reactor tersebut, dan show table untuk stream lainnya, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Equilibrium Reactor pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Reactor tersebut. Dari tab Design, ketik Shift-1 pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream Shift-1 Feed pada inlet, stream CShift-1 Vapor pada Vapour Outlet dan stream Shift-1 Liquid pada Liquid Outlet.

Problem 1 : Langkah Detail


Click tab Reactions dan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input Set-3 pada baris Reaction Set. Reaksi yang termasuk Set-3 dapat dilihat di baris Reaction. After input Set-3, automatically Stokhiometri Info, Basis Info dan Coversion Info akan terinput. Untuk melihat masing-masing reaksi tekan View Reaction.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reactor tersebut, dan show table untuk stream lainnya, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Equilibrium Reactor pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Reactor tersebut. Dari tab Design, ketik Shift-2 pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream Shift-1 Vapor pada inlet, stream Shift2 Vapor pada Vapour Outlet dan stream Shift-2 Liquid pada Liquid Outlet.

Problem 1 : Langkah Detail


Click tab Reactions dan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input Set-3 pada baris Reaction Set. Reaksi yang termasuk Set-3 dapat dilihat di baris Reaction. After input Set-3, automatically Stokhiometri Info, Basis Info dan Coversion Info akan terinput. Untuk melihat masing-masing reaksi tekan View Reaction.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reactor tersebut, dan show table untuk stream lainnya, hasilnya seperti dibawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Temperatur menunjukan 1508 deg F. Diinginkan temperatur 850 deg F. Untuk itu diperlukan stream energy untuk mengambil energy tersebut. Tambahkan stream energy dan beri title Q_Shift-2. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input 850 deg F pada baris temperature pada kolom Shift-2 Vapor. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reactor tersebut, dan show table untuk stream lainnya, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Equilibrium Reactor pada Object Palette.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Reactor tersebut. Dari tab Design, ketik Shift-3 pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream Shift-2 Vapor pada inlet, stream Synthesis Gas pada Vapour Outlet dan stream Shift-3 Liquid pada Liquid Outlet.

Problem 1 : Langkah Detail


Click tab Reactions dan tampak seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input Set-3 pada baris Reaction Set. Reaksi yang termasuk Set-3 dapat dilihat di baris Reaction. After input Set-3, automatically Stokhiometri Info, Basis Info dan Coversion Info akan terinput. Untuk melihat masing-masing reaksi tekan View Reaction.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reactor tersebut, dan show table untuk stream lainnya, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Temperatur menunjukan 850 deg F. Diinginkan temperatur 750 deg F. Untuk itu diperlukan stream energy untuk mengambil energy tersebut. Tambahkan stream energy dan beri title Q_Shift-3. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input 850 deg F pada baris temperature pada kolom Shift-2 Vapor. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form Reactor tersebut, dan show table untuk stream lainnya, hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Molar flow udara akan di-adjust untuk mendapatkan ratio H2 & N2 di stream Synthesis Gas sebesar 3 : 1. Untuk itu diperlukan spreadsheet. Molar flow steam juga akan di-adjust untuk mendapatkan temperature di Reaktor Combustor sebesar 1700 deg F.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Spreadsheet pada Object Palette dan pindahkan ke layar.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada Spreadsheet tersebut. Dari tab Connections, ketik Spreadsheet pada baris Spreadsheet Name.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab Import untuk mengambil variabel yang diperlukan. Ambil stream Synthesis Gas pada kolom Object, Comp Mole Frac pada kolom Variabel dan Hydrogen pada kolom variable Specificatons seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan OK hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab Import untuk mengambil variabel yang diperlukan. Ambil stream Synthesis Gas pada kolom Object, Comp Mole Frac pada kolom Variabel dan Nitrogen pada kolom variable Specificatons seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan OK hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Move to tab Spreadsheet dan tambahkan title untuk memudahkan identifikasi seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Buat Fungsi obyektif yang akan mrnjadi target value. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup spreadsheet tersebut dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Click Adjust sebanyak 2 pada Object Palette dan pindahkan ke layar. Kita ingin menjalankan 2 adjust secara simulatan. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Agar kedua Adjust tersebut bisa bekerja simultan, simulation kita buat tidak aktif. Caranya adalah tekan Ikon Solver Holding. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada ADJ-1. Dari tab Connections, ketik ADJUST UDARA pada baris Name.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab Select Var pada kolom Adjusted Variable, untuk memilih varibel yang akan diatur. Pilih Udara pada kolom Object dan pilih Molar Flow pada kolom Variable.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab Select Var pada kolom Target Variable, untuk memilih varibel yang menjadi target. Pilih Spreadsheet pada kolom Object, dan pilih B6 pada kolom Variable.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input 0 di kolom Specific Target Value pada kolom Target Value.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Parameters, input 0 pada baris Minimum, 100000000 pada baris Maximum dan 10000 pada baris Maximum Iterations. Hasilnya seperti di bawah ini. Klik pada Simultaneous Solution.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form ADJUST UDARA tersebut dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Double-click pada ADJ-2. Dari tab Connections, ketik ADJUST STEAM pada baris Name.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab Select Var pada kolom Adjusted Variable, untuk memilih varibel yang akan diatur. Pilih Combus Steam pada kolom Object dan pilih Molar Flow pada kolom Variable.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab Select Var pada kolom Target Variable, untuk memilih varibel yang menjadi target. Pilih Combustor pada kolom Object, dan pilih Vessel Temperature pada kolom Variable.

Problem 1 : Langkah Detail


Tekan tab OK. Hasilnya seperti dibawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Input 1700 deg F di kolom Specific Target Value pada kolom Target Value.

Problem 1 : Langkah Detail


Dari tab Parameters, input 0 pada baris Minimum, 100000000 pada baris Maximum dan 10000 pada baris Maximum Iterations. Hasilnya seperti di bawah ini. Klik pada Simultaneous Solution.

Problem 1 : Langkah Detail


Tutup form ADJUST STEAM tersebut dan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Aktifkan simulaton dengan tekan Ikon Solver Active. Ini akan membuat kedua Adjust tersebut aktif (bekerja). Ingat di awal simulation kita sudah memberi initial value pada kedua variable adjust pada ke dua Adjust tersebut. Hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


After Ikon Solver Active diaktifkan hasilnya seperti di bawah ini.

Problem 1 : Langkah Detail


Terlihat temperatur di Combustor 1700 deg F. Check juga spreadheet apakah fungsinya sudah bernilai nol.

Problem 1 : Langkah Detail


Ternyata fungsinya bernilai -7.267x10-6 (0.000007267). Ini sudah sangat mendekati nol. Jadi didapatkan molar flow udara yang harus disupply adalah 267.89 lbmole/hr dan steam buat reaktor Combustor sebesar 351.79 lbmole/hr.

Problem 2 : Ammonia Synthesis

Problem 2 : Description
Ammonia dihasilkan dari hydrogen dan nitrogen pada temperature dan pressure tinggi. Pressure lebih dari 300 atm adalah sering digunakan dengan tujuan agar tercapai konversi yang pantas. Pada pressure tinggi, konversi hydrogen adalah kurang dari 30%, oleh karena itu diperlukan recyle line untuk mengembalikan pereaksi yang tidak bereaksi ke awal process. Diinginkan kemurnian ammonia dalam product adalah more than 99.5% (fraksi mol). Ratio Gas Hydrogen & Nitrogen adalah 3 : 1 pada umpan yang berasal dari Synthesis Gas Production. Komposisi umpan adalah sebagai berikut :

Problem 2 : Description
Umpan bersama-sama recycle line yang telah dicompress oleh compressor dengan discharge pressure 4950 psig akan dicampur dan didinginkan ke 40 deg F. Untuk ini digunakan HE1 dengan pressure drop 55 psi di tube dan 50 psi di shell. Selanjutnya diumpankan ke secondary separation untuk meremove liquidnya. Gasnya akan dipanaskan ke 565 deg F menggunakan HE-2 dengan pressure dropnya 30 psi di tube & shell sebelum diumpankan ke reaktor. Data-data untuk reaktornya : N2 + 3H2 2NH3 Konstanta kesetimbangan : ln K = -32.975 + 22930.4/T Di mana : T dalam Kelvin.

Problem 2 : Description
Reaktor diusahakan isothermal (temperature konstant) pada 925 deg F. Product dari reaktor Ammonia akan didinginkan dengan HE-2 ke 85 deg F, dimana liquidnya akan di-remove di primary separation dan gasnya akan di compress dengan compressor. Liquid from primary and secondary separation akan di turunkan pressurenya ke 350 psig sebelum diumpankan ke final separator untuk meremove ammonia liquidnya sebagai product. Untuk Fluid Packagenya gunakan SRK Soave Redlich Kwong.

Problem 2 : Process Flow

Problem 2 : Pertanyaan
Berapa lbmole/hr NH3 product yang
dihasilkan, include pengotornya? Berapa kemurnian NH3-nya?

Problem 2 : Hasil

Problem 3 : Cyclohexane Plant

Problem 3 : Description
Sebuah plant untuk produce cyclohexane (C6H6) dengan hydrogenasi benzene akan dibuat. Untuk mendapatkan kontrol yang baik, diputuskan untuk menggunakan 3 reaktor secara seri. Benzene murni diumpankan ke tiap-tiap reaktor. Benzene murni bersama-sama gas hydrogen dan recyle line from Recycle Pump & Recycle Compressor dipanaskan terlebih dahulu ke 230 deg F dengan HE-1 dan ke 295 deg F dengan Heater (steam) sebelum diumpankan ke Reaktor-1. Data masing-masing umpan adalah :

Problem 3 : Description
Reaksi yang terjadi dalah : C6H6 + 3H2 === C6H12 Dimana konversi untuk reaktor 1, 2 dan 3 adalah 90%, 67% dan 97% terhadap C6H6. Reaksi berlangsung dalam fase vapor. Output Reaktor-1 bersama-sama Recycle Line from Recycle Pump dan Benzene murni diumpankan ke Reaktor-2. Product Reaktor-2 selanjutnya bersama Benzena murni didinginkan oleh HE-1 sebelum diumpankan ke Reaktor-3. Product Reaktor-3 akan di-remove liquidnya dengan Separator setelah didinginkan oleh Cooler ke 120 deg F. 96% vapornya akan dicompress dengan Compressor dengan discharge pressure 484 psig dan di-recycle ke incoming HE-1.

Problem 3 : Description
65% liquidnya akan di-pump oleh Pump dengan discharge pressure 615 psig yang mana 40%nya akan di-recycle ke incoming HE-1. Pressure drop untuk masing-masing equipment adalah : HE-1 : 5 psi tiap-tiap side. Heater : 5 psi. Cooler : 5 psi. Reaktor-1 : 10 psi. Reaktor-2 : 10 psi. Reaktor-3 : 15 psi. Separator : 31 psi.

Problem 3 : Process Flow

Problem 3 : Pertanyaan
Berapa lbmole/hr Cyclohexane yang
dihasilkan, include pengotornya? Berapa kemurnian Cyclohexanenya?

Problem 3 : Hasil

Reference
., Process Simulation Workshop. HYSYS.Plant Simulation Basis, Hyprotech Ltd,1996. PRO/II Application Briefs, Simsci, August 1995.

Anda mungkin juga menyukai