Anda di halaman 1dari 192

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 1

ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU



SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM
PENGEMBANGAN SILABUS
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
( PKn )
DISUSUN OLEH





Drs. H BARAHIMA
Pembina IV/a
NIP. 19520312 1985031 007


2009/2010



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram
PRANGKAT ADMINISTRASI GURU PRANGKAT ADMINISTRASI GURU PRANGKAT ADMINISTRASI GURU PRANGKAT ADMINISTRASI GURU
SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM
PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram
PRANGKAT ADMINISTRASI GURU PRANGKAT ADMINISTRASI GURU PRANGKAT ADMINISTRASI GURU PRANGKAT ADMINISTRASI GURU
SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM


PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS
MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
( PKn ) ( PKn ) ( PKn ) ( PKn )
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN 2009/2010 2009/2010 2009/2010 2009/2010

2
PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 3
PENGEMBANGAN SILABUS SMA Negeri 2 Mataram PENGEMBANGAN SILABUS SMA Negeri 2 Mataram PENGEMBANGAN SILABUS SMA Negeri 2 Mataram PENGEMBANGAN SILABUS SMA Negeri 2 Mataram
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kehdirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 2 Mataram telah berhasil
menyusun 3 Revisi KTSP sebelumnya dan pengembangan pembelajaran, yaitu:
1. Pengembangan KTSP
2. Penyusunan Silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
3. Modul Pembelajaran
Panduan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai cara pelaksanaan pengembangan aspek-aspek pembelajaran di
program studi / jurusan di lingkungan SMA Negeri 2 Mataram, namun tidak menutup kemungkinan pemanfaatan panduan-panduan ini untuk
sekolah sekolah selain dari SMA Negeri 2 Mataram maupun lembaga pendidikan lainnya dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga Kota Mataram .
Masukan, kritik dan saran untuk menyempurnakan panduan di atas sangat diharapkan untuk perbaikan materi panduan ini.

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerntah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap
sekolah/madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi
(SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan Penyusunan KTSP terdiri
atas dua bagian, yaitu bagian pertama berupa Panduan Umum dan bagian kedua Model KTSP.
Panduan Umum memuat pedoman dan rambu-rambu yang perlu diacu, dijabarkan dari berbagai ketentuan-ketentuan tentang
kurikulum yang terdapat dalam UU No. 22 tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2005, serta aturan pada umumnya yang berlaku dalam
mengembangkan kurikulum. Panduan Umum diterbitkan terpisah dari model KTSP. Satuan Pendidikan yang telah melakukan uji coba
kurikulum 2004 secara menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan kurikulumnya berdasarkan SKL, SI dan Panduan
Umum
Penyusunan KTSP SMA Negeri 2 Mataram disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum dan sebagai hasil pengembangan SKL dan
SI dengan menggunakan Penyusunan KTSP tahun sebelumnya yang dapat dimanfaatkan sebagai referensi. SMA Negeri 2 Mataram
sehingga perlu memperhatikan kepentingan dan kekhasan daerah, sekolah dan peserta didik dalam mengembangkan KTSP ini . Untuk itu
Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 2 Mataram yang terdiri ( H M Sartono selaku coordinator, Dra Hj Indah Deporawati , Dra. Gusti
Afifah, H.M. Arsyad, S.Pd, Man dan Awaludin, S.Pd, masing masing sebagai Anggota) dapat menggunakan Penyusunan KTSP tahun
sebelumnya sebagai referensi dengan melakukan perubahan dan penyesuaian yang diperlukan.
Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Pengembangan Silabus Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Mataram
Pengembangan silabus mata pelajaran bahasa Inggris lebih diarahkan kepada pengembangan kompetensi berkomunikasi dalam
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 4
bentuk lisan dan tulisan yang mengintegrasikan empat (4) keterampilan berbahasa; mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Kreativitas yang tinggi dari guru dalam mengembangkan materi dan metode pembelajaran sangat dituntut secara profesional.
Pada kegiatan pembelajaran yang ada di silabus, siswa dituntut untuk terlibat secara lebih aktif (student center learning) dan
guru sebagai fasilitator.
Kegiatan dan materi pembelajaran diarahkan pada ciri khas kedaerahan dan bersifat kontekstual.
Alokasi waktu yang ada dalam silabus disesuaikan dengan situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar di sekolah masing-
masing.
1. Pengembangan kompetensi dasar ke dalam indikator sangat tergantung pada materi dan kegiatan pembelajaran serta kreatifitas guru.
Model Pengembangan Silabus Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Mataram
Dalam menyusun Pengembangan Silabus Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Mataram penyusun dapat menggunakan salah satu
format yang sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Pada dasarnya ada dua jenis, yaitu jenis kolom (format 1) dan jenis uraian (format
2). Dalam menyusun format urutan KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan seterusnya dapat ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-komponen dalam silabus.


PENYUSUNAN SILABUS SMA NEGERI 2 MATARAM
PANDUAN PENYUSUNAN SILABUS
I. PENDAHULUAN
Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata
kuliah. Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal
harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik, bagaimana cara membentuk
kompetensi tersebut, dan bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu. Silabus ini akan sangat bermanfaat
sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh
peserta didik. Selain itu, juga menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses
pembelajaran kepada peserta didik. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir akan
keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.
II. KOMPONEN SILABUS
Menurut para ahli pembuat kurikulum, terdapat banyak macam komponen silabus yang tersusun dalam suatu matrik silabus. Hal inilah
yang harus dicermati dan dipilih oleh suatu institusi dalam mengelompokkan komponen-komponen tersebut. Setiap institusi berdasarkan kriteria
atau standar yang diacu dapat menentukan sendiri komponen apa yang dipilih dan disusun pada matrik dalam menyusun silabus suatu mata
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 5
Pelajaran. Pada prinsipnya semakin rinci silabus akan semakin memudahkan pengajar dalam menjabarkannya ke dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun komponen silabus suatu mata Pelajaran
1. Identitas Mata Pelajaran meliputi: Nama sekolah Pengembang Silabus ( SMA Negeri 2 Mataramn Pengembangan Kurikulum Satuan
Tingkat Pendidikan (KTSP) Kelas/Semester
2. Standar Kompetensi (SK)
Standar Kompetensi adalah seperangkat kompetensi yang dibakukan sebagai hasil belajar materi pokok tertentu dalam satuan
Pendidikan, merupakan kompetensi bidang pengembangan dan materi pokok per satuan pendidikan per satu kelas yang harus dicapai peserta didik
selama satu semester.
3. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang harus dilatihkan kepada peserta didik sehingga
kompetensi dapat diukur dan diamati. Kompetensi Dasar sebaiknya selalu dilakukan perbaikan dan pengayaan guna memenuhi keinginan pasar.
4. Indikator
Indikator merupakan wujud dari KD yang lebih spesifik, yang merupakan cerminan dari kemampuan peserta didik dalam suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar yang telah dilalui. Bila serangkaian indikator dalam suatu kompetensi dasar sudah dapat dicapai peserta didik,
berarti target KD tersebut sudah terpenuhi.
5. Pengalaman belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan oleh peserta didik dalam berinteraksi dengan bahan ajar.
Pengalaman belajar dikembangkan untuk mencapai KD melalui strategi pembelajaran. Dengan melakukan pengalaman belajar yang tepat
mahasiswa diharapkan dapat mencapai dan mempunyai kemampuan kognitif, psikomorik, dan afektif yang sekaligus telah mengintegrasikan
kecakapan hidup (life skill). Oleh karenanya yang membedakan antara perguruan tinggi satu dengan yang lain tercermin pada perbedaan
pengalaman belajar yang diperoleh Peserta didik
6. Materi pokok
Bagian struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian, konsep, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan
keterampilan.
7. Waktu
Merupakan lama waktu dalam menit yang dibutuhkan peserta didik mampu menguasi KD yang telah ditetapkan.
8. Sumber pustaka
Sumber pustaka adalah kumpulan dari referensi yang dirujuk atau yang dianjurkan, sebagai sumber informasi yang harus dikuasai oleh
peserta didik.
9. Penilaian
Penilaian ini berarti serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan informasi; dan kemudian menggunakan
informasi tersebut untuk pengambilan keputusan.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 6
III. CARA PENYUSUNAN SILABUS
Adapun langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunan silabus suatu Mata Pelajaran , sebagai berikut:
1. Identifikasi Mata Pelajaran
Tuliskan identitas nama Mata Pelajaran , kelas Program Studi Semester bersumber pada kurikulum yang sudah ada sebelumnya ).
2. Perumusan Standar Kompetensi (SK)
Rumuskan Standar Kompetensi (SK) dari setiap mata Pelajaran yang didasarkan pada tujuan akhir dari mata Pelajaran tersebut.
Tuliskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (lihat pada lampiran
daftar kata kerja operasional).
3. Perumusan Kompetensi Dasar (KD)
a. Jabarkan SK yang telah dirumuskan menjadi beberapa KD untuk memudahkan pencapaian dan pengukukurannya. Tuliskan dengan
kata kerja operasional seperti pada SK yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bila perlu gunakan kata kerja yang paling tinggi
tingkatannya dalam ranah yang terkait.
b. Bilamana perlu dan masih dianggap relevan, dapat menambahkan beberapa KD lagi.
4. Perumusan Indikator
Tuliskan indikator dengan kata kerja operasional, yang merupakan penjabaran dari KD. Kata kerja operasional pada rumusan indikator
dapat dirinci sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan dapat ditulis secara terpisah antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perlu diketahui
bahwa sangatlah mungkin untuk mencapai satu KD dapat dicapai dengan beberapa indikator.
5. Penentuan Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok/sub pokok bahasan, merupakan materi bahan ajar yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai KD yang
telah ditentukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip relevansi, artinya ada kesesuaian antara uraian materi pokok dengan KD yang ingin dicapai.
b. Prinsip konsistensi, artinya ada keajegan antara materi pokok dan uraian materi pokok dengan KD dan SK.
c. Prinsip edukasi, artinya adanya kecukupan materi yang diberikan untuk mencapai KD.
Keseluruhan materi pokok yang dijabarkan dari setiap KD, perlu dibuat bagan alur agar runtut dan sistematis dalam pembelajaran.
6. Pemilihan Pengalaman Belajar : Tuliskan pengalaman belajar dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur dengan
mudah. Pengalaman belajar merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara berurutan untuk mencapai KD.
a. Sebaiknya penentuan urutan langkah pembelajaran diperhatikan, terlebih untuk materi bahasan yang memerlukan prasyarat tertentu.
b. Sebaiknya urutan langkah pembelajaran disusun berdasarkan pendekatan yang bersifat spiral, dari mudah ke yang lebih sukar, dari
kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, dan sebaiknya urutan pembelajarannya terstruktur.
c. Sebaiknya rumusan pengalaman belajar memberi inspirasi terhadap metode pembelajaran atau metode mengajar.
7. Alokasi Waktu
Tuliskan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu KD, dengan mempertimbangkan: tingkat kesukaran materi, cakupan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 7
materi, frekuensi penggunaan materi, tingkat pentingnya materi yang dipelajari, serta cara penyampaian materi (meliputi kegiatan Tatap muka (T),
Praktek (P),
8. Sumber/Bahan/Alat
Buatlah analisis kebutuhan terhadap sumber pembelajaran, alat dan bahan yang akan digunakan (didasarkan pada relevansi,
konsistensi, dan edukuasi). Penulisan sumber pustaka berdasarkan kaidah atau aturan yang telah diakui secara umum. Adapun yang dimaksud: a)
sumber adalah buku-buku rujukan atau referensi berupa buku teks, jurnal, laporan penelitian atau bahan ajar lainnya; b) alat dan bahan adalah
peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik agar SK, KD, indikator-indikator, dan pengalaman belajar yang telah
direncanakan dapat berhasil dicapai (didasarkan pada 3E: Ekonomis, Efisien, dan Efektif).
9. Penilaian
Tentukan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mencapai KD.Sebaiknya penyusunan alat penilaian didasarkan pada indikator
indikator yang telah dirumuskan, sehingga alat enilaian tersebut betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat penilaian dapat berupa tes
lisan atau tertulis, chek list, tagihan yang dapat berupa laporan, resume materi dan lain-lain.




Kepala Sekolah



Drs. HAIRUDDIN AHMAD
Pembina IV/a
NIP 19590127 198103 1 012









PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 8
PENGEMBANGAN SILABUS SMA NEGERI 2 MATARAM
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi :1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Alokasi waktu : 8 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
1.1 Mendeskripsikan
hakikat bangsa dan
unsur-unsur
terbentuknya negara













Bangsa dan
negara
o manusia
sebagai
mahkluk
individu dan
mahkluk sosial

o Pengertian
dan unsur
terbentuknya
bangsa

o Pengertian
Negara dan
Unsur-unsur
terbentuknya
negara
- Rakyat
- Wilayah
- Pemerintah
yang berdaulat
- Pengakuan
dari negara
lain




Mengkaji berbagai
literatur tentang
kedudukan manusia
sebagai makhluk
individu dan
makhluk sosial.



Mendiskusikan hasil
kajian literatur
Pengertian dan unsur
terbentuknya bangsa,
Pengertian Negara dan
Unsur-unsur
terbentuknya negara













Mendeskripsikan
kedudukan manusia
sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial



Menguraikan pengertian
bangsa dan unsur
terbentuknya bangsa

Menganalisis pengertian
negara dan unsur
terbentuknya Negara




o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi












2 x 45
















Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Darji Darmo-
diharjo (1990),
Pendidiikan
Pancasila di
Perguruan Tinggi,
Malang: Penerbit
IKIP Malang

Budiyanto (1999),
Tata negara untuk
SMA, Jakarta
Penerbit Erlangga








PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 9
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
1.2 Mendeskripsikan hakikat
negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan
Negara dan
bentuk-bentuk
kenegaraan

o Hakikat
negara
o Asal mula
terjadinya
negara
o pentingnya
pengakuan
suatu negara
dari negara
lain
o Bentuk-
bentuk
kenegaraan

Mengkaji informasi
dari berbagai sumber
tentang pengertian,
asal mula terjadinya
Negara


Mendiskusikan hasil
kajian literatur
pentingnya pengakuan
suatu negara dari
negara lain dan
bentuk-bentuk
kenegaraan



Menganalisis pengertian
Negara
Mendeskripsikan asal
mula terjadinya negara

Menguraikan pentingnya
pengakuan oleh negara
lain bagi suatu negara
Membandingkan bentuk-
bentuk kenegaraan

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi

2 x 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Musthafa Kamal
Pasha,
B.Ed,(2002),
Pendidikan
Kewarganegaraan
(Civics Education),
Yogyakarta: Citra
Karsa Mandiri.

1.3 Menjelaskan pengertian,
fungsi dan tujuan NKRI

o Pengertian
fungsi dan
tujuan negara
secara
universal
o Pengertian
dan tujuan
NKRI
o Perbandingan
berbagai teori
tentang fungsi
dan tujuan
negara
o Tujuan NKRI
yang terdapat
dalam
pembukaan
UUD 1945


Mengkaji dari
berbagai buku
sumber tentang
pengertian, fungsi
negara secara
universal

Mendiskusikan hasil
kajian literatur teori
tentang fungsi dan
tujuan negara serta
tujuan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia



Menguraikan pengertian
dan fungsi negara





Membandingkan berbagai
teori tentang fungsi dan
tujuan Negara
Mendeskripsikan tujuan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi

2 x 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Idrus Affandi,
(1997), tata
negara, Jakarta:
Depdikbud- balai
pustaka
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 10
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
1.4 Menunjukkan semangat
kebangsaan, nasionalisme
dan patriotisme dalam
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

o Semangat
kebangsaan
(nasionalisme
dan
patriotisme)
- Makna
nasionalisme
- Makna
patriotisme
o Macam-
macam
perwujudan
nasionalisme
dalam
kehidupan
o Tata cara
penerapan
nasionalisme
dan
patriotisme
dalam
kehidupan
Mengkaji dari
literatur tentang
semangat kebangsaan
dan patriotisme dan
nasionalisme
Indonesia, macam-
macam perwujudan
nasionalisme


Mendiskusikan hasil
kajian literatur tentang
pengertian
nasionalisme serta
menunjukkan bersikap
positif terhadap
nasionalisme dan
patriotisme Indonesia


Mendeskripsikan makna
semangat kebangsaan
Menguraikan macam-
macam perwujudan
nasionalisme dalam
kehidupan
Menunjukkan contoh
perilaku yang sesuai
dengan semangat
kebangsaan

Menunjukkan sikap positif
terhadap patriotisme
Indonesia

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi


2 x 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Anhar Gonggong
(2002),
Nasionalisme
sebuah kajian
sejarah, (makalah
sarasehan antar
generasi)
Departemen
Sosial, Jakarta

Hans Kohn (1961),
Nasionalisme arti
dan sejarahnya,
Jakarta: PT
Pembangunan
Djakarta.
Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Khaerudin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 11
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : 2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional
Alokasi Waktu : 10 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
2.1 Mendeskripsikan
pengertian sistem
hukum dan peradilan
nasional







Sistem hukum
dan lembaga
peradilan
o Pengertian
hukum
o Tata hukum
Indonesia
o Penggolongan
hukum
o Sumber
hukum
o Lembaga-
lembaga
peradilan
Menganalisis berbagai
buku sumber tentang
pengertian sistem
hukum dan
penggolongan hukum.
Berdiskusi hasil
kajian tentang
sumber hukum,
pengertian lembaga
peradilan nasional
dan dasar hukum
lembaga peradilan
nasional


Mendeskripsikan
pengertian hukum
Menentukan macam-
macam penggolongan
Hukum
Mendeskripsikan sumber
hukum formal dan
material
Menjelaskan sistem tata
hukum Indonesia

Mendeskripsikan
pengertian dan dasar
hukum lembaga
peradilan nasional


o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
lainnya)
o Presentasi



2 x 45














Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Soehino (1987)
Ilmu Negara,
Jakarta

Sudargo Gautama
(1987), Hukum
Perdata
Internasional
Indonesia,
Jakarta, Alumni
2.2 Menganalisis peranan
lembaga-lembaga
peradilan





Lembaga
Peradilan

o Perangkat
atau alat
kelengkapan
lembaga
peradilan
o Klasifikasi
lembaga
peradilan
Mengkaji berbagai
literatur tentang
perangkat lembaga
peradilan
Berdiskusi kelompok
hasil kajian tentang
macam-macam
lembaga peradilan
dan peranan
lembaga peradilan


Menguraikan perangkat
lembaga peradilan


Menganalisis macam-
macam lembaga
peradilan
Menganalisis peranan
lembaga peradilan
Menganalisis pelaksanaan
lembaga peradilan
o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
lainnya)
o Presentasi
Laporan

2 x 45











Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

UU kehakiman
Republik
Indonesia

Lembaga
pemasyarakatan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 12
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR




o Tingkatan
lembaga
peradilan
o Peranan atau
tugas dan
fungsi
lembaga
peradilan
Melihat praktek
peradilan pada
tingkat pengadilan
negeri























2.3 Menunjukkan sikap
yang sesuai dengan
ketentuan hukum yang
berlaku

Sikap yang
sesuai dengan
hukum
o Perbuatan-
perbuatan
yang sesuai
dan yang
bertentangan
dengan
hukum
o Contoh
perbuatan
yang
melanggar
hukum
beserta
sanksinya
Berdiskusi tentang
sikap taat pada
hukum


Menganalisis
macam-macam
perbuatan yang
bertentangan
dengan hukum dan
sanksinya

Menunjukkan contoh
sikap taat terhadap
hukum




Menganalisis macam-
macam perbuatan yang
bertentangan dengan
hukum
Menganalisis macam-
macam sanksi sesuai
hukum yang berlaku

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi

2 x 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Berbagai media
cetak dan
elektronik
2.4 Menganalisis upaya
pemberantasan
korupsi di Indonesia

Pemberantasan
korupsi
o Pengertian
Korupsi
o Dasar hukum
pemberantas
Mengkaji dari
berbagai literatur
tentang aturan dan
macam macam
perbuatan yang
berkategori korupsi
Mendeskripsikan macam-
macam aturan tentang
pemberantasan korupsi



Menganalisis macam-
o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
2 x 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Kumpulan naskah
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 13
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
korupsi
o Klasifikasi
perbuatan
korupsi
o Kasus korupsi
yang telah
dikenakan
sanksi


Mengkaji media
cetak tentang
contoh
pemberantasan
korupsi di Indonesia
Berdiskusi hasil
kajian
pemberantasan
korupsi di Indonesia

macam perbuatan yang
berkategori korupsi



Menunjukkan contoh
tindak pidana korupsi
yang telah dikenakan
sanksi
(Uraian,
pilihan ganda,
bentuk
lainnya)
Presentasi

yang dikeluarkan
oleh KPK

2.5 Menampilkan peran
serta dalam upaya
pemberantasan
korupsi di Indonesia

Peran serta
dalam upaya
pemberantasan
korupsi di
Indonesia
o Macam- macam
Gerakan atau
organisasi anti
korupsi
o Contoh peran
serta
masyarakat
dalam
pemberantasan
tindak korupsi
o Sikap diri anti
korupsi
Menelaah berbagai
literatur tentang
korupsi tentang
perbuatan sikap anti
korupsi


Mendiskusikan tentang
macam- macam
perbuatan anti korupsi
Menunjukkan contoh
sikap anti korupsi
Menunjukkan contoh
gerakan/ organisasi anti
korupsi


Menganalisis macam-
macam perbuatan anti
korupsi
Manampilkan sikap anti
korupsi
Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
lainnya)
Presentasi

2 x 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Media cetak dan
elektronik




PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 14
SILABUS
Nama Sekolah : SMA/MA ....
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Program : XI / IPA-IPS
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 1. menganalisis budaya politik di Indonesia


No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk

1.1




1.2










1.3











Mendeskripsikan
pengertian budaya
politik


menganalisis tipe-
tipe budaya politik
yang berkembang
dalam masyarakat
Indonesia






mendeskripsikan
pentingnya
sosialisasi
pengembangan
budaya politik







Mendeskripsikan
pengertian
budaya politik


Mengidentifikasi
tipe-tipe budaya
politik menurut
Almond, dkk
Mengidentifikasi
tipe-tipe budaya
politik yang
berkembang di
Indonesia


Menganalisis
budaya politik
yang berkembang
di Indonesia








1.1.1pengertian
budaya politik


1.2.1tipe-tipe
budaya politik
menurut Gabriel
A. Almond dan
Sidney Verba
1.2.2 tipe-tipe
budaya politik
yang
berkembang di
Indonesia


1.3.1 Budaya
politik yang
berkembang di
Indonesia








Secara individu menggali
informasi melalui studi
pustaka tentang pengertian
budaya politik

Secara klasikal
mendiskusikan tipe-tipe
budaya politik menurut
Almond dan tipe-tipe budaya
politik yang berkembang di
Indonesia





Secara kelompok menggali
informasi melalui media
massa tentang budaya
politik yang berkembang di
Indonesia
Mempresentasikan hasil
temuan dan diskusi
kelompok (melalui media
power point)



Ulangan




Ulangan










Tugas
kelompok



Pengama
tan





Uraian




Uraian










Laporan
diskusi
Dan Resume


Performance






1 jam




3 jam










2 jam




2 jam






Buku PKn
SMA kls
XI,Retno L,
Esis

Budaya
Politik oleh
Almond ,
Bina Aksara
1984

Bahan
Internet



Bahan :
petunjuk
penugasan
kelompok
dan
Artikel dari
koran dan
internet
serta
Foto , CD
Alat
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 15

No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk




1.4




















menampilkan peran
serta budaya politik
partisipan





Mendeskripsikan
budaya politik
partisipan di
Indonesia




1.4.1 Budaya
Politik Partisipan
di Indonesia





Secara individu
mendeskripsikan temuannya
mengenai budaya politik
partispan di Indonesia






Tugas
individu

(PR)











kliping












2 jam










Presentasi:
- laptop
- infocus

Bahan :
petunjuk
penugasan
individu
dan
Artikel dari
koran dan
internet
serta
Foto , CD


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran



Drs. Khaerudin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 16
SILABUS
Nama Sekolah : SMA/MA ....
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Program : XI / IPA-IPS
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani


No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk

2.1










2.2








2.3







Mendeskripsikan
pengertian dan
prinsip-prinsip
budaya demokrasi







Megidentifikasi ciri-
ciri masyarakat
madani






Menganalisis
pelaksanaan
demokrasi di
Indonesia sejak
orde lama, orde
baru, dan reformasi


Mendeskripsikan
pengertian
budaya
demokrasi

Mendeskripsikan
prinsip-prinsip
budaya
demokrasi


Mendeskrisikan
pengertian
masyarakat
madani
Mengidentifikasi
ciri-ciri
masyarakat
madani

Menganalisis
pelaksanaan
demokrasi yang
berkembang di
Indonesia


2.1.1pengertian
budaya
demokrasi


2.1.2 prinsip-
prinsip budaya
demokrasi



2.2.1 Pengertian
masyarakat
madani

2.2.2 Ciri-ciri
masyarakat
Madani


2.3.1
Pelaksanaan
demokrasi di
Indonesia pada
era orde lama

2.3.2

Secara individu menggali
informasi melalui studi
pustaka tentang pengertian
budaya demokrasi

Secara klasikal
mendiskusikan prinsip-
prinsip budaya demokrasi



Secara individu menggali
informasi melalui studi
pustaka tentang pengertian
masyarakat madani dan
mengidentifikasi ciri-ciri
masyarakat madani



Secara berkelompok
menggali iinformasi melalui
studi pustaka mengenai
pelaksanaan demokrasi di
era orde lama

Secara individu melalui

Kuis




Ulangan





Ulangan








Tugas
Kelompok




Tugas

Jawaban
singkat



Uraian





Uraian








Laporan
Tertulis




Laporan

1 jam




1 jam





2 jam








1 jam





3 jam

Buku PKn
SMA kls
XI,Retno L,
Esis

Demokrasi,
HAM dan
Masyarakat
madani, Tim
ICCE UIN
Jakarta, 2003

Buku PKn
SMA kls
XI,Retno L,
Esis




Bahan :
petunjuk
penugasan
kelompok
dan
Artikel dari
koran dan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 17

No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk










2.4










Menampilkan
perilaku budaya
demokrasi dalam
kehidupan sehari-
hari











Menunjukkkan
perilaku budaya
demokrasi dalam
kehidupan sehari-
hari
Pelaksanaan
demokrasi di
Indonesia pada
era orde baru
2.3.3
Pelaksanaan
demokrasi di
Indonesia pada
era reformasi

Budaya
Demokrasi dalam
kehidupan
Sehari-hari
media film Tragedi Jakarta
1998 menganalisis
pelaksanaan demokrasi di
Indonesia pada era Orba
dan Reformasi





Secara individu
menunjukkan perilaku pada
masyarakat Indonesia yang
mencermikan budaya
demokrasi dalam kehidupan
sehari-hari


Individu









Tugas
Individu

(PR)

hasil
analisa &
Resume
film






Kliping


















2 jam








internet

VCD Tragedi
Jakarta 1998
Alat:
Laptop,
infocus &
speaker
aktive

Artikel di
media cetak,
bahan
internet
Alat:
Gunting, lem
dan kertas
A4





Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran


Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 18
SILABUS
Nama Sekolah : SMA/MA ....
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Program : XI / IPA-IPS
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 3. Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk

3.1












3.2














Mendeskripsikan
pengertian dan
pentingnya
keterbukaan dan
keadilan dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara





menganalisis
dampak
penyelenggaraan
pemerintahan yang
tidak transparan










Mendeskripsikan
pengertian
keterbukaan dan
keadilan
Menguraikan
pentingnya
keterbukaan dan
keadilan dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara


Mengidentifikasi
dampak
penyelenggaraan
pemerintahan
yang tidak
transparan









3.1.1pengertian
keterbukaan
3.1.2 pengertian
keadilan
3.1.3 Pentingnya
keterbukaan dan
keadilan dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara



3.2.1 Dampak
Penyelenggaraan
Pemerintahan
yang tidak
Transparan di
beberapa negara
3.2.2 Dampak
Penyelenggaraan
Pemerintahan
yang tidak
Transparan di
Indonesia



Secara individu menggali
informasi melalui studi
pustaka tentang pengertian
keterbukaan dan keadilan

Secara klasikal
mendiskusikan alasan
pentingnya keterbukaan dan
jaminan keadilan dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara


Secara kelompok melalui
media film The Rules in The
World menganalisis
dampak pemerintahan yang
tidak transparan








Mempresentasikan hasil

Ulangan




Ulangan







Tugas
kelompok











Pengama

Uraian




Uraian







Laporan
diskusi
Dan
Resume









Lembar

1 jam




1 jam







2 jam












2 jam

Buku PKn
SMA kls
XI,Retno L,
Esis
Bahan
internet







Bahan :
petunjuk
penugasan
kelompok
dan
VCD The
Rules in The
World
Alat :
- laptop
- infocus
- speaker
aktif
Alat :
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 19

No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk






3.3











Menunjukkan
sikap keterbukaan
dan keadilan dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara







Menunjukkan
sikap
keterbukaan dan
keadilan dalam
kehidupan sehari-
hari






3.3.1
Keterbukaan dan
Keadilan Dalam
Kehidupan
Berbangsa dan
Bernegara

temuan dan diskusi
kelompok (melalui media
power point)



Secara individu menggali
informasi melalui studi pustaka
dan media internet mengenai
kasus-kasus keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

tan





Tugas
Individu






Pengamata
n




Laporan
tertulis &
Kliping










2 jam





Laptop &
Infocus




Artikel dari
media cetak
dan internet
serta
Foto , CD

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 20

SILABUS
Nama Sekolah : SMA/MA ....
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Program : XI / IPA-IPS
Semester : Genap
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional


No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk

4.1












4.2




4.3








Mendeskripsikan
pengertian,
pentingnya, dan
sarana-sarana
hubungan
internasional bagi
suatu negara






Menjelaskan
Tahap-tahap
perjanjian
internasional

Mengkaji peranan
organisasi
internasional
(ASEAN, AA, PBB)
dalam
meningkatkan
hubungan
internasional

Mendeskripsikan
pengertian
hubungan
internasional
Mendeskripsikan
pentingnya
hubungan
internasional
Mengidentifikasi
sarana-sarana
hubungan
internasional

Menguraikan
tahap-tahap
perjanjian
internasional

Menguraikan
peranan ASEAN,
AA dan PBB
dalam
meningkatkan
hubungan
internasional


4.1.1 Pengertian
Hubungan
Internasional
4.1.2 Peranan
Hubungan
Internasional
4.1.3 Sarana-
sarana hubungan
internasional




4.2.1 Tahap-
tahap Perjanjian
Internasional


4.3.1 Peranan
ASEAN
4.3.2 Peranan AA
4.3.3 Peranan
PBB




Secara individu menggali
informasi melalui studi
pustaka tentang pengertian
hubungan internasional
Secara klasikal
mendiskusikan peranan
hubungan internasional dan
sarana-sarana dalam
hubungan internasional




Secara kelompok
menguraikan tahap-tahap
perjanjian internasional


Secara kelompok menggali
informasi melalui media
cetak dan internet mengenai
peranan ASEAN, AA, dan
PBB
Mempresentasikan hasil
temuan 3 kelompok kajian


Ulangan




Ulangan







Tugas
kelompok



Tugas
kelompok







Uraian




Uraian







Resume




Laporan
tertulis
dalm
bentuk
power point




1 jam




1 jam







1 jjam




2 jam




2 jam



Buku PKn
SMA kls
XI,Retno L,
Esis

Bahan
Internet






Bahan :
petunjuk
penugasan
kelompok
dan
Artikel dari
koran dan
internet
serta
Foto , CD
Alat
Presentasi:
- laptop
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 21

No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk


4.4












Menghargai
kerjasama dan
perjanjian
internasional yang
bermanfaat bagi
Indonesia





Menunjukkan
manfaat
perjanjian
internasional bagi
Indonesia


4.4.1 Manfaat
Perjanjian-
Perjanjian
Internasional
yang melibatkan
Indonesia


Secara klasikal
menguraikan beberapa
contoh perjanjian
internasional








Ulangan











Uraian










2 jam










- infocus

Bahan :
petunjuk
penugasan
individu
dan
Artikel dari
koran dan
internet
serta
Foto , CD

Buku PKn
SMA kls
XI,Retno L,
Esis


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 22
SILABUS
Nama Sekolah : SMA/MA ....
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Program : XI / IPA-IPS
Semester : Genap
Standar Kompetensi : 5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional


No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk

5.1










5.2














5.3

Mendeskripsikan
sistem hukum dan
peradilan
internasional







Menjelaskan
penyebab
timbulnya sengketa
internasional dan
cara penyelesaian
oleh Mahkamah
Internasional








Menghargai

Menguraikan
sistem hukum
dan oeradilan
internasional







Mengidentifikasi
penyebab
timbulnya
sengketa
internasional

Menguraikan cara
penyelesaian
sengketa
internasional oleh
Mahkamah
internasional



Menunjukkan

5.1.1Sistem
hukum dan
Peradilan
Internasional







5.2.1
Penyebab
Timbulnya
Sengketa
Internasional

5.2.2
Peranan
Mahkamah
Internasional
dalam
Menyelesaikan
Sengketa
Internasional

5.3.1 Menghargai

Secara individu menggali
informasi melalui studi
pustaka tentang sistem
hukum dan peradilan
internasional






Secara klasikal
menngidentifikasi melalui
kajian pustaka mengenai
sebab-sebab timbulnya
sengketa internasional

Secara kelompok menggali
nformasi melalui media
massa dan internet tentang
peranan Mahkamah
Internasional dalam
menyelesaikan kasus-kasus
sengketa internasional


Secara kelompok melalui

Ulangan










Ulangan





Tugas
kelompok







Tugas

Uraian










Uraian





Laporan
diskusi
& kliping






Laporan

1 jam










1 jam





2 jam








1 jam

Buku PKn
SMA kls
XI,Retno L,
Esis

Budaya
Politik oleh
Almond ,
Bina Aksara
1984

Bahan
Internet




Bahan :
petunjuk
penugasan
kelompok
dan
Artikel dari
koran dan
internet
serta
Foto ,
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 23

No

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi pokok/
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber /
Bahan / Alat
Metode Bentuk












putusan Mahkamah
Internasional





sikap menghargai
putusan
Mahkamah
Internasional
Putusan
Mahkamah
Internasional





diskusi menunjukkan sikap
menghargai putusan
Mahkamah Internasional
(satu contoh kasus sesuai
pilihan kelompok dan
sekaligus digabung
pelaksanaannya pada saat
membahas materi peranan
mahkamah internasional)

Mempresentasi hasil diskusi
kelompok dalam bentuk
power point


kelompok









Pengama
tan









tertulis dan
kliping








Performanc
e

















2 jam










CD/VCD
Sengketa
internasional:
kasus Irak,
Bosnia,
Afghanistan,
dll



Alat
Presentasi:
- laptop
- infocus
Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 24
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
3.1 Menganalisis upaya
pemajuan,
penghormatan, dan
penegakan HAM











pemajuan,
penghormatan,
dan penegakan
HAM
o Pengertian dan
macam- macam
HAM
o Upaya
pemerintah
dalam
menegakan
HAM
o Instrumen atau
dasar hukum
yang mengatur
HAM
o Peran
masyarakat
dalam
menegakan
HAM

Mengkaji dari berbagai
pustaka (buku paket
dan sumber lain)
tentang pengertian,
macam- macam
instrumen HAM


Mendiskusikan artikel
tentang upaya
pemajuan,
penghormatan, dan
penegakan HAM yang
dilakukan
pemerintah, individu
dan masyarakat




Menganalisis upaya
pemajuan, penghormatan,
dan penegakan HAM yang
dilakukan pemerintah




Menentukan instrumen
HAM nasional
Mendeskripsikan upaya
pemajuan, penghormatan,
dan penegakan HAM yang
dilakukan oleh individu
dan masyarakat











o Non tes:
Performanc
e tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi








2 x 45





















Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Fakih Mansour,
Antonius M.
Indrianto, Eko
Prasetyo, (2003),
Menegakkan
Keadilan dan
Kemanusiaan,
Pogunglor C-145,
Yogyakarta: Insist
Press.

Mansyur Effendi, (
1993), HAM,
Jakarta, GI








PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 25
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
3.2 Menampilkan peran
serta dalam upaya
pemajuan,
penghormatan, dan
penegakan HAM di
Indonesia












peran serta
dalam penegakan
HAM di Indonesia
o Proses
pemajuan,
penghormatan,
dan penegakan
HAM
o Pelanggaran
HAM dan
penangganan
kasus
pelanggaran
HAM
o contoh perilaku
yang sesuai
dengan upaya
pemajuan,
penghormatan,
dan penegakan
HAM di
Indonesia



Mengkaji berbagai
sumber tentang
proses penegakkan
HAM, menentukan
sikap, perilaku yang
sesuai dengan upaya
pemajuan,
penghormatan, dan
penegakan HAM di
Indonesia

Melalui pengamatan
dapat
mengilustrasikan dan
menyimpulkan
contoh perilaku
dalam penegakkan
HAM


Menguraikan proses dalam
upaya pemajuan,
penghormatan, dan
penegakan HAM








Mengilustrasikan berbagai
kasus pelanggaran HAM
Menyimpulkan contoh
perilaku yang dengan
upaya pemajuan,
penghormatan, dan
penegakan HAM di
Indonesia


o Non tes:
Performanc
e tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)

o Presentasi











2 x 45
















Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

UU HAM

Munir (2003), HAM
dan posisi Hukum,
LPTHI Ikadin,
Jakarta











PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 26
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
3.3 Mendeskripsikan
instrumen hukum dan
peradilan internasional
HAM

instrumen hukum
dan peradilan
internasional
HAM
o Instrumen HAM
Internasional
o Kasus kasus
pelanggaran
HAM
internasional
o Proses dan
sanksi
pelanggaran
HAM pada
Peradilan
Internasional

Mengkaji beberapa
literatur dan sumber
bacaan tentang
instrumen hukum dan
peradilan
internasional HAM
serta menunjukkan
bentuk pelanggaran
HAM internasional



Mendeskripsikan
instrumen HAM
internasional
Menunjukkan bentuk
pelanggaran HAM
internasional
Mendeskripsikan peradilan
HAM internasional

o Non tes:
Performanc
e tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi


2 x 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Aturan HAM
Internasional

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 27
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi
Alokasi Waktu : 10 X 45 Menit
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
4.1 Mendeskripsikan
hubungan dasar negara
dengan konstitusi


Dasar negara
dan konstitusi
o Pengertian
Dasar Negara
dan Konstitusi
Negara
o Tujuan dan
Nilai
konstitusi
o Keterkaitan
Dasar negara
dan konstitusi
Mengkaji berbagai
literatur tentang pe-
ngertian dasar negara
dan konsitusi.

Berdiskusi tentang
keterkaitan antara
dasar negara dengan
konstitusi
Mendeskripsikan
pengertian dasar negara
Mendeskripsikan
pengertian konstitusi
negara
Menguraikan tujuan dan
nilai konstitusi

Menyimpulkan
keterkaitan dasar negara
dengan konstitusi di
sebuah negara


o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi
4 x 45











Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

J.C.T.Simorangkir
, SH., Dr. (1986),
Hukum dan
Konstitusi
Indonesia,
Jakarta: PT:
Gunung Agung.

4.2 Menganalisis substansi
konstitusi negara








Substansi
konstitusi
negara
o Muatan
konstitusi
negara
o Klasifikasi
konstitusi di
Indonesia
o Implementasi
dasar negara
ke dalam
konstitusi
atau UUD
1945
Mengkaji beberapa
buku sumber atau
literatur tentang unsur-
unsur konstitusi

menganalisis
substansi konstitusi
negara, ciri sebuah
konstitusi dan
konstitusi Indonesia

Menguraikan unsur
sebuah konstitusi
Menyimpulkan ciri sebuah
konstitusi bagi negara
tertentu
Menganalisis substansi
konstitusi Indonesia


o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi


2 x 45











Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Mimbar
Demokrasi,
Jurnal Ilmiah,
Jurusan Ilmu
Sosial Politik,
Fakultas Ilmu
Sosial,
Universitas
Negeri Jakarta,
Vol 5, No. 1,
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 28
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
Oktober 2005
4.3 Menganalisis kedudukan
pembukaan UUD 1945
Negara Kesatuan
Republik Indonesia


Pembukaan
UUD 1945
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
o Pokok pikiran
pembukaan
UUD 1945
o Kedudukan
Pembukaan
dalam UUD
1945
o Makna setiap
alinia dalam
pembukaan

Menglkaji UUD 1945
tentang pokok
pikiran, makna tiap
alinia yang terdapat
dalam pembukaan
UUD 1945

Berdiskusi hasil
kajian tentang
kedudukan
pembukaan terhadap
UUD 1945

Mendeskripsikan pokok
pikiran yang terdapat
dalam pembukaan UUD
1945
Menganalisis kedudukan
Pembukaan UUD 1945

Menguraikan makna tiap
alinia yang terdapat
dalam pembukaan UUD
1945




o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi

2 x 45












Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

H. Dahlan Thaib
Dr. dkk (1999),
Teori dan Hukum
Konstitusi, PT.
Raja Grafindo
Persada, Jakarta


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 29
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
4.4 Menunjukkan sikap positif
terhadap konstitusi
negara



Perkembangan
konstitusi
Indonesia
o Periode
berlakunya
konstitusi
o Fungsi dan
tahapan
perubahan UUD
1945
o Kesepakatan
dasar dalam
melakukan
perubahan
o Contoh
perilaku
positif
terhadap
konstitusi
negara
Mengkaji perubahan
UUD 1945 tentang
priodesasi konstitusi
Indonesia

Mengkaji hasil
perubahan UUD 1945
dapat menguraikan
fungsi perubahan
sebuah konstitusi,
dan bersikap positif
terhadap konstitusi
negara
Menunjukkan periodesasi
konstitusi Indonesia
Mendeskripsikan
kesepakatan dasar dalam
melakukan perubahan.


Menguraikan fungsi
perubahan sebuah
konstitusi
Menyimpulkan perilaku
positif terhadap
konstitusi negara

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi

2 x 45
Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Sekjen Mahkamah
Konstitusi RI.
(2005). UUD
Negera Republik
Indonesia Tahun
1945. Jakarta.
Mahkamah
Konstitusi
Republik Indonesia




Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 30
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : 5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Alokasi Waktu : 8 X 45 Menit

KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
5.1 Mendeskripsikan
kedudukan warga negara
dan pewarganegaraan di
Indonesia






Warga negara
dan
pewarganegaraan
o Dasar hukum
yang mengatur
Warga negara
o Asas dan stesel
dalam
kewarganegara
an
o Syarat menjadi
warga negara
o Hal yang
menyebabkan
kehilangan
kewarganegara
an
Melalui kajian
literatur tentang
warga negara sesuai
hukum yang berlaku


Berdiskusi berbagai
kasus
kewarganegaraan
syarat menjadi warga
negara, penyebab
kehilangan
kewarganegaraan
dan asas
kewarganegaraan

Mendeskripsikan
kedudukan warga negara
yang diatur dalam UUD
1945





Menguraikan persyaratan
untuk menjadi warga
negara Indonesia dan hal
yang menyebabkan
hilangnya status
kewarganegaraan
Menjelaskan asas
kewarganegaraan yang
berlaku secara umum
o Non tes:
Performanc
e tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi



4 x 45













Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

CT. Kansil (1976),
Aku warga negara
Indonesia,
Jakarta,

UU tentang
Kewarganegaraan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 31
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
5.2 Menganalisis persamaan
kedudukan warga negara
dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan negara









persamaan
kedudukan warga
negara
o Landasan yang
menjamin
persamaan
kedudukan
warga negara
o Berbagai aspek
persamaan
kedudukan
setiap warga
negara
o contoh
perilaku yang
menampilkan
persamaan
kedudukan
warga negara
Mengkaji berbagai
literatur tentang
kedudukan warga
negara dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara yang
diatur dalam
Undang-undang

mendiskusikan
tentang perilaku yang
mencerminkan
pelaksanaan
persamaan
kedudukan yang
diatur oleh UU yang
berlaku
Menunjukkan persamaan
kedudukan warga negara
dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Mendeskripsikan landasan
persamaan kedudukan
warga negara dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara


Memberikan contoh
perilaku yang
menampilkan persamaan
kedudukan warga negara
dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

o Non tes:
Performanc
e tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi

2 x 45







Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

UUD 1945
5.3. Menghargai persamaan
kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras,
agama, gender,
golongan, budaya, dan
suku
persamaan
kedudukan warga
negara tanpa
membedakan
o ras
o Agama
o Gender
o golongan,
o budaya, suku
Mendiskusikan
tentang persamaan
kedudukan warga
negara tanpa
membedakan ras,
agama, gender,
golongan, budaya,
dan suku
Menunjukkan persamaan
kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras,
agama, gender,
golongan, budaya, dan
suku
Mengidentifikasi ciri ras,
agama, gender,
golongan, budaya, dan
suku secara garis besar
Menghargai persamaan
kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras,
agama, gender,
o Non tes:
Performan
ce tes
(tugas
kelompok
o Tes
tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi

2 x 45
Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Buletin, surat
kabar dan
sumber lain yang
relevan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 32
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
golongan, budaya, dan
suku

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007




















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 33
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : 6. Menganalisis sistem politik di Indonesia
Alokasi Waktu : 12 X 45 Menit
KOMPETENSI DASAR
Materi Pembelajaran KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
6.1 Mendeskripsikan
supra struktur dan
infra struktur politik
di Indonesia








supra struktur dan
infra struktur politik
o pengertian sistem
politik Indonesia
o cara berpolitik
melalui
Suprastruktur politik
atau lembaga
formal negara
o Infrastruktur
kelompok kekuatan
politik dalam
masyarakat
- partai politik
- kelompok
kepentingan
- kelompok
penekan
- media komunikasi
politik

Mengkaji literatur
tentang pengertian
sistem politik
Indonesia

Mendiskusikan tentang
eksistensi supra
struktur dan infra
struktur politik di
Indonesia

Mendiskripsikan
pengertian sistim politik
Indonesia



Mendeskripsikan supra
struktur politik Indonesia
mendeskripsikan
infrastruktur politik



o Non tes:
Performan
ce tes
(tugas
kelompok
o Tes
tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi


4 X 45











Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Afan Gafar ( 2002)
Civic education,
Jakarta,
Universitas Islam
Negeri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 34
6.2 Mendeskripsikan
perbedaan sistem
politik di berbagai
negara






sistem politik
Indonesia dan sistem
politik di berbagai
negara
o Dinamika politik
Indonesia
o Sistem politik di
negara Liberal dan
negara komunis
Menganalisis berbagai
sumber bacaan
tentang dinamika
politik Indonesia,


Membandingkan
sistem politik
Indonesia dengan
yang berlaku di
negara liberal dan
komunis


Menguraikan dinamika
politik Indonesia




Menunjukkan kelebihan
dan kelemahan sistim
politik yang dianut
Indonesia
Mendeskripsikan
perbedaan sistim politik
Indonesia dengan negara
liberal dan komunis



o Non tes:
Performan
ce tes
(tugas
kelompok
o Tes
tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi


4 X 45










Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Buku yang
relevan, media
cetak dan media
elektronik
6.3 Menampilkan peran
serta dalam sistem
politik di Indonesia


peran serta dalam
sistem politik di
Indonesia
o Ciri masyarakat
politik
o Menunjukkan
perilaku politik
yang sesuai aturan
o Contoh
peranserta
dalam system
politik
Menganalisis berbagai
literatur tentang ciri-
ciri masyarakat
politik

Mendemontrasikan
perilaku dan
berperan aktif dalam
sistem politik di
Indonesia
Mengidentifikasikan ciri
ciri masyarakat politik




Menunjukkan perilaku
politik yang sesuai aturan
Mensimulasikan salah satu
kegiatan politik yang
diselenggarakan oleh
pemerintah ( Pemilu )
Berperan serta secara
aktif dalam sistim politik
di Indonesia
o Non tes:
Performan
ce tes
(tugas
kelompok
o Tes
tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
lainnya)
o Presentasi



4 X 45
Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas X,
karangan Dra.
Retno Listyarti

Buku yang
relevan, media
cetak dan media
elektronik




PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 35





















Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 36

SILABUS

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : XII
Semester : 1
Program Studi : Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa
Standar Kompetensi : 1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
Alokasi waktu : 6 x 45 menit
KOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
1.1 Mendeskripsikan
Pancasila sebagai
ideologi terbuka
Pancasila
sebagai ideologi
terbuka
o Makna
ideologi
negra
o Proses
perumusan
Pancasila
sebagai
dasar negara

o Fungsi pokok
Pancasila
o Pancasila
sebagai
ideologi
terbuka
Mengkaji dari berbagai
sumber (buku, nara
sumber dsb.) tentang
proses perumusan
Pancasila sejak sidang
BPUPKI sampai
dengan sidang PPKI
tanggal 18 Agustus
1945
Menguraikan fungsi
pokok Pancasila dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
Membandingkan
ideologi terbuka dan
ideologi tertutup
Berdiskusi hasil
penggalian informasi
makna Pancasila
sebagai ideologi
terbuka
Mendeskripsikan makna
ideologi negara
Mengemukakan proses
perumusan Pancasila
sebagai dasar negara



Menguraikan fungsi pokok
Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara

Membedakan ideologi
terbuka dan ideologi tertutup
Mendeskripsikan makna
Pancasila sebagai ideologi
terbuka
Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
Presentasi







4 X 45

















Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
Undang-Undang
Dasar Republik
Indonesia tahun
1945,
amandemen I, II,
III dan IV,
Bandung: Citra
Umbara
Nugroho
Notosusanto
(1983), Naskah
Prokla-masi yang
Otentik dan
Rumusan
Pancasila yang
Otentik, Jakarta:
PN Balai Pustaka.



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 37

kOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
1.2 Menganalisis
Pancasila sebagai
sumber nilai dan
paradigma
pembangunan

Nilai-nilai
Pancasila
o Pancasila
sebagai
sumber nilai

o Pancasila
sebagai
paradigma
pembangunan

Mengkaji dari beberapa
sumber pustaka
tentang Pancasila
sebagai sumber nilai
dan Pancasila sebagai
paradigma
pembangunan.
Berdiskusi hasil kajian
tentang Pancasila
sebagai sumber nilai
dan sebagai
paradigma
pembangunan
Mendeskripsikan Pancasila
sebagai sumber nilai.



Mendeskripsikan Pancasila
sebagai paradigma
pembangunan.

Menganalisis Pancasila
sebagai sumber nilai dan
paradigma pembangunan

Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
Presentasi
2 X 45 Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
UUD 1945
Buku-buku sumber
yang relevan
Buku pelajaran
lain
Media cetak dan
elektronik.
1.3 Menampilkan sikap
positif terhadap
Pancasila sebagai
ideologi terbuka

o Perilaku yang
sesuai nilai-
nilai Pancasila







o Sikap positif
terhadap
Pancasila
sebagai
ideologi
terbuka

Mengidentifikasi berita
di media elektronik
(TV, internet dsb.) dan
artikel dari media
cetak (buku, koran,
majalah dsb) sehingga
dapat menunjukkan
perilaku positif
terhadap Pancasila

Mengamati perilaku
masyarakat
lingkungannya yang
sesuai dengan nilai
Pancasila sebagai
ideologi terbuka
(contoh: berani
mengemukakan
pendapat/demonstrasi)

Menunjukkan contoh sikap dan
perilaku positif yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila







Menemukan cara bersikap
positif yang sesuai dengan
Pancasila sebagai ideologi
terbuka.

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi

2 X 45 Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
Mustafa Kamatl
Pasha, B. Ed,
(2002) Pendidikan
Kewarganegaraan
(Civic Education),
Yogyakarta: Citra
Karsa Mandiri.
Media cetak dan
media eletronik
Buku-buku sumber
yang relevan
Buku
pelajaran/paket
lainnya.

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 38
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : XII
Semester : 1
Program Studi : Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa
Standar Kompetensi : 2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
Alokasi waktu : 10 X 45 menit



kOMPETENSI DASAR
Materi Pembelajaran
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
2.1 Menganalisis sistem
pemerintahan di
berbagai negara
Sistem pemerintahan
Pengertian Sistem
pemerintahan

Sistem
pemerintahan
Presidensial
dan Parlementer
Ciri-ciri sistem
pemerintahan
Parlementer dan
Presidensial.
Mengkaji berbagai
literatur tentang
sistem pemerintahan
Mengidentifikasi
negara-negara yang
menganut sistem
Presidensial dan
Parlementer
Mendeskripsikan
kelebihan dan
kelemahan sistem
pemerintahan
Presidensial dan
Parlementer
Membandingkan dari
berbagai aspek,
negara-negara yang
menganut sistem
pemerintahan
Presidensial dan
Parlementer
Mendeskripsikan
penegertian system
pemerintahan
Mengklasifikasikan
sistem pemerintahan
Presidensial dan
Parlementer di
berbagai Negara
Menguraikan kelebihan
dan kelemahan sistem
pemerintahan
Presidensial dan
Parlementer
Mengidentifikasi ciri
sistem pemerintahan
Presidensial dan
Parlementer

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi



4 X 45 Buku
Kewarganegaraa
n Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
Moh. Kusnardi.,
Harmaily Ibrahim
(1993) Pengantar
Hukum Tata
Negara RI. FHUI.
Undang-Undang
Dasar Republik
Indonesia tahun
1945, perubahan
I, II, III dan IV
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 39
kOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR JENIS PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
2.2 Menganalisis
pelaksanaan
sistem
pemerintahan
Negara Indonesia
sistem
pemerintahan
Negara Indonesia
o System
pemerintahan
menurut UUD
1945 awal
kemerdekaan
o Sistem
pemerintahan
menurut UUD
1945 setelah
adanya
perubahan

Mengkaji UUD 1945,
dapat menganalisis
pelaksanaan sistem
pemerintahan Indonesia
menurut UUD 1945 pada
awal kemerdekaan
Mengidentifikasi sistem
pemerintahan Indonesia
berdasarkan UUD 1945
sebelum dan sesudah
perubahan
Menguraikan sistem
pemerintahan yang
digunakan oleh negara
Indonesia menurut UUD
1945.

Membandingkan sistem
pemerintahan Indonesia
berdasarkan UUD 1945
sebelum dengan sesudah
perubahan
Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
Presentasi

2 X 45 Buku
Kewarganegaraan Esis
Kelas XII, karangan
Dra. Retno Listyarti
Jimly Ashieddieqy
Sistem pemerintahan di
Indonesia, makalah
pembukaan temu
wicara guru PKn
Provinsi DKI dengan
Mahkamah Konstitusi,
2005
Buku- buku yang
relevan
Buku pelajaran
2.3 Membandingkan
pelaksanaan
sistem
pemerintahan
yang berlaku di
Indonesia
dengan negara
lain

Pelaksanaan sistem
pemerintahan
Indonesia
o Kelebihan sistem
pemerintahan
Indonesia
o Kelemahan sistem
pemerintahan
Indonesia
o Perbandingan
pelaksanaan
sistem
pemerintahan
Indonesia dengan
negara lain

Mengkaji berbagai buku,
media cetak dan
elektronik mengenai
kelebihan dan kelemahan
pelaksanaan sistem
pemerintahan negara RI
Menanyakan kepada
pejabat pemerintah di
lingkungannya tentang
kelebihan dan kelemahan
sistem pemerintahan
negara RI
Berdiskusi hasil kajian
dan temuan di lapangan
tentang Identifikasi
sistem pemerintahan
Indonesia dibandingkan
dengan negara lain
Menguraikan kelebihan
dan kelemahan
pelaksanaan sistem
pemerintahan
Indonesia






membandingkan sistem
pemerintahan Indonesia
dengan negara lain

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi



2 X 45 Buku
Kewarganegaraan Esis
Kelas XII, karangan
Dra. Retno Listyarti
Jimly Ashieddieqy
Sistem pemerintahan di
Indonesia, makalah
pembukaan temu
wicara guru PKn
Provinsi DKI dengan
Mahkamah Konstitusi,
2005
Buku- buku yang
relevan
Buku pelajaran
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 40
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : XII
Semester : 2
Program Studi : Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa
Standar Kompetensi : 3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Alokasi waktu : 6 X 45 menit
kOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR JENIS PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
3.1 Mendeskripsikan
pengertian, fungsi
dan peran serta
perkembangan pers
di Indonesia

Peranan Pers
o Pengertian pers
o Fungsi pers
o perkembangan
pers di
Indonesia
o Peranan Pers
dalam
masyarakat
Demokrasi

Mengkaji dari berbagai
buku sumber mengenai
pengertian dan fungsi
pers


Menguraikan
perkembangan pers di
Indonesia

Menganalisis peranan
pers di Indonesia




Menguraikan
pengertian, fungsi pers
dalam masyarakat yang
demokratis
Mendeskripsikan
perkembangan pers di
Indonesia
Menguraikan peranan
pers dalam masyarakat
demokratis

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi

2 X 45



Buku Kewarganegaraan
Esis Kelas XII, karangan
Dra. Retno Listyarti
UU Pers
UU kemerdekaan
mengeluarkan
pendapat
Masduki, kebebasan
pers dan Kode etik
jurnalistik
Buku- buku yang
relevan











PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 41
kOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR JENIS PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
3.2 Menganalisis pers
yang bebas dan
bertanggung jawab
sesuai kode etik
jurnalistik dalam
masyarakat
demokratis di
Indonesia

kode etik
jurnalistik
o Kode etik
o Penyimpang
kode etik
jurnalistik
oleh berbagai
media
o Upaya-upaya
pemerintah
dalam
mengendalika
n kebebasan
pers

Mengkaji Undang-
undang, buku, sumber
lainnya tentang kode
etik jurnalistik

Mengkaji kode etik
jurnalistik yang berlaku
dalam masyarakat
demokratis di Indonesia
Berdiskusi hasil kajian
tentang kode etik
jurnalkistik,
penyimpangan kode etik
jurnalistik dari berbagai
media, dan upaya yang
dilakukan pemerintah
dalam mengendalikan
kebebasan pers di
media cetak dan
elektronik
Menguraikan
pengertian kode etik
jurnalistik
Menganalisis kode
etik jurnalistik dalam
masyarakat
demokratis di
Indonesia
Menunjukkan contoh-
contoh
penyimpangan kode
etik jurnalistik dari
berbagai media
Menguraikan upaya
pemerintah dalam
mengendalikan
kebebasan pers
o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi


2 X 45

Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra. Retno
Listyarti
UU Pers
UU kemerdekaan
mengeluar-kan
pendapat
Masduki, kebebasan
pers dan Kode etik
jurnalistik
Buku- buku yang
relevan

3.3 Mengevaluasi
kebebasan pers dan
dampak
penyalahgunaan
kebebasan media
massa dalam
masyarakat
demokratis di
Indonesia

Kebebasan pers
dan dampaknya
o Manfaat media
massa dalam
kehidupan
sehari-hari.
o Dampak dari
penyalahgunaan
kebebasan
pers/media
massa


o Mengkritisi berbagai
berita, artikel dari media
cetak dan elektronik yang
tidak sesuai dengan kode
etik jurnalistik
o Mengkaji manfaat pers
dalam kehidupan
masyarakat demokratis
di Indonesia
o Berdiskusi hasil temuan
dan kajian tentang
dampak penyalahgunaan
kebebasan media massa
dalam masyarakat
Indonesia

Menguraikan
manfaat pers dalam
kehidupan
masyarakat
demokratis di
Indonesia

Menunjukkan dampak
penyalahgunaan
kebebasan media
massa/ pers.





Buku
Kewarganegaraan Esis
Kelas XII, karangan
Dra. Retno Listyarti
UU Pers
UU Kebebasan
Mengeluarkan
Pendapat.

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 42
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : XII
Semester : 2
Program Studi : Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa
Standar Kompetensi : 4. Mengevaluasi dampak globalisasi
Alokasi waktu : 10 X 45 menit

kOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR JENIS PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
4.1 Mendeskripsikan
proses, aspek, dan
dampak globalisasi
dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara
Globalisasi
o Proses dan
aspek
globalisasi
o Dampak-
dampak
globalisasi
o Mengkaji proses dan
aspek globalisasi dari
berbagai media cetak dan
elektronik
o Berdiskusi hasil kajian
literatur tentang
dampak globalisasi
dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara
Mengemukakan proses
globalisasi

Mendeskripsikan aspek
globalisasi



Mendeskripsikan
dampak globalisasi
dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara


o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi

2 X 45





o Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
o Media cetak dan
elektronik tentang
globalisasi
o Buku-buku yang
berkaitan tentang
globalisasi
o Anthony Giddens,
Dunia Sedang
Berlari.









PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 43
kOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR JENIS PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
4.2 Mengevaluasi
pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan
Bangsa dan Negara
Indonesia
o pengaruh
globalisasi
dalam
bidang :
o ekonomi
o social
budaya
o politik
o Hankam

o Pengaruh
negara lain
yang
dirasakan
Indonesia
o Mengkaji dari berbagai
media cetak dan elektronik
tentang pengaruh
globalisasi terhadap bangsa
Indonesia dalam bidang
POLEKSOSBUDHANKAM



o Berdiskusi hasil kajian
tentang contoh-contoh
pengaruh Negara lain yang
dirasakan oleh bangsa
Indonesia
Mendeskripsikan
pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan
berbangsa dan
bernegara







o Menunjukkan contoh
pengaruh Negara lain
yang dirasakan oleh
bangsa Indonesia
o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi
2 X 45 o Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
o Media cetak dan
eletkronik tentang
globalisasi
o Buku-buku yang
berkaitan tentang
globalisasi
4.3. Menentukan sikap
terhadap pengaruh
dan implikasi
globalisasi terhadap
Bangsa dan Negara
Indonesia

o implikasi
globalisasi
terhadap
Bangsa dan
Negara
Indonesia
o Sikap selektif
terhadap
pengaruh
globalisasi
o Mengkaji berbagai literatur
tentang implikasi globalisasi
terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara di
Indonesia




o Menyimpulkan dari hasil
kajian dan menunjukkan
sikap selektif terhadap
pengaruh globalisasi dan
menentukan posisi terhadap
implikasi globalisasi.

Menentukan posisi
terhadap implikasi
globalisasi dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara




Menunjukkan sikap
selektif terhadap
pengaruh globalisasi.

o Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
o Tes tertulis
(Uraian,
pilihan
ganda,
bentuk
lainnya)
o Presentasi
o Skala sikap
2 X 45

o Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
o Media cetak dan
eletkronik tentang
globalisasi
o Buku-buku yang
berkaitan tentang
globalisasi



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 44
kOMPETENSI DASAR
Materi
Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR JENIS PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER BELAJAR
4.4. Mempresentasikan
tulisan tentang
pengaruh globalisasi
terhadap Bangsa dan
Negara Indonesia
Tulisan tentang
globalisasi
o Langkah-
langkah
penulisan
ilmiah
o Sistematika
penulisan
o Presentasi
karya tulis

o Meresensi berita/artikel dari
beberapa buku, surat kabar,
media elektronik tentang
pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan bangsa
dan negara Indonesia
o Menyusun tulisan ilmiah
tentang pengaruh
globalisasi terhadap
Bangsa dan Negara
Indonesia
o Mempresentasikan hasil
tulisannya di depan kelas
dan dikritisi oleh teman-
temannya
Meresensi tulisan
tentang pengaruh
globalisasi dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara

Membuat karya tulis
tentang pengaruh
globalisasi


Mempresentasikan
tulisan tentang
pengaruh globalisasi
Non tes:
Performance
tes (tugas
kelompok/
individu)
Tes tertulis
(Uraian,
pilihan ganda,
bentuk
lainnya)
Presentasi
Skala sikap


4 X 45 o Buku
Kewarganegaraan
Esis Kelas XII,
karangan Dra.
Retno Listyarti
o Media cetak dan
eletkronik tentang
globalisasi
o Buku-buku yang
berkaitan tentang
globalisasi

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. HAIRUDDIN AHMAD Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 45
ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU

SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM

PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP
(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
( PKn )
DISUSUN OLEH




Drs. H BARAHIMA
Pembina IV/a
NIP. 19520312 1985031 007


2009/2010
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 46

PRANGKAT RPP
PEDOMAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP PEMBELAJARAN (RPP PEMBELAJARAN (RPP PEMBELAJARAN (RPP) )) )
SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM
PENDAHULUAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah
dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum
untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk
secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harusdigunakan. Oleh karena itu,
dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar
dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang
seharusnya.
RPP akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan materi standar, serta
mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Baik
pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai dan cara
mencapainya. Dengan demikian pengajar dapat mempertahankan situasi agar peserta didik dapat
memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa RPP atau
tanpa persiapan tertulis maupun tidak tertulis, seorang pengajar akan mengalami kesulitan dalam
proses pembelajaran yang dilakukannya. Seorang pengajar yang belum berpengalaman pada
umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci dibandingkan seorang pengajar yang sudah
berpengalaman.
KOMPONEN RPP
Pada hakekatnya RPP merupakan perencanaan jangka pendek untuk
memperkirakan tindakan apakah yang akan dilakukan dalam pembelajaran, baik oleh pengajar
maupun perserta didik untuk mencapai suatu kompetensi yang sudah ditetapkan. Dalam RPP harus
jelas Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa
yang harus dipelajari, dan bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana pengajar mengetahui bahwa
peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebutlah yang merupakan unsur
utama yang harus ada dalam setiap RPP.
RPP terdiri dari komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan
program. Komponen program mencakup KD, materi standar, metode pembelajaran, media
pembelajaran, sumber belajar, dan waktu belajar. Dengan demikian, RPP pada hakekatnya
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 47
merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan serta
berinteraksi satu dengan lainnya, dan memuat langkah-langkah pelaksanaannya untuk mencapai
tujuan yaitu membentuk kompentensi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun format RPP yang
telah dirumuskan dengan komponen RPP seperti tersebut di bawah ini.
1. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas. Semakin kongkrit
kompetensi akan semakin mudah diamati, dan akan semakin mudah atau semakin tepat pula
merencanakan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai kompetensi tersebut. Perlu
diketahui bahwa beberapa materi standar mungkin memiliki lebih dari satu KD. Disamping itu, perlu
ditetapkan pula focus kompetensi yang diharapkan dari peserta didik sebagai hasil akhir
pembelajaran. Kompetensi ini juga akan menjadi pedoman bagi pengajar dalam menentukan materi
standar yang akan digunakan dan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk membentuk
kompetensi peserta didik.
2. Materi standar Materi standar yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian
peserta didik harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya, mengandung nilai
fungsional, praktis, serta disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan, institusi, dan
daerah.
3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan tahap-tahap kegiatan yang dilakukan oleh
pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan suatu materi standar yang telah direncanakan oleh
pengajar. Urutan kegiatan pembelajaran menggambarkan strategi pembelajaran yang telah
ditentukan. Tahap kegiatan tersebut terdiri dari tahap AWAL INTI DAN AKHIR .
4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara dalam menyajikan (menguraikan,
membericontoh, memberi latihan dan lain-lain) suatu bahan kajian kepada peserta didik. Tidak semua
metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam mencapai kompetensi tertentu. Oleh karena itu
harus dipilih metode pembelajaran yang paling tepat untuk suatu kompetensi yang ingin dicapai.
Berbagai contoh metode pembelajaran yang sering digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya
jawab, simulasi, studi kasus, praktikum, seminar, demonstrasi, bermain peran dan lainlain.
5. Media Pembelajaran
Segala sesuatu yang dapat menyalurkan atau menyampaikan pesan/informasi dari
sumber pesan/informasi ke penerima pesan/informasi disebut media pembelajaran. Jadi dengan
adanya media peserta didik dapat melihat, membaca, mendengarkan atau ketiganya sekaligus dalam
menyerap berbagai informasi yang disampaikan oleh pengajarnya. Media tersebut dapat berupa alat-
alat elektronik, gambar, buku dan sebagainya. Sedangkan alat pembelajaran adalah benda-benda
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 48
atau alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya proses
pembelajaran. Alat-alat itu tidak disebut media pembelajaran karena tidak dimaksudkan untuk
membawa pesan.
6. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk penggalian
informasi. Sumber belajar ini dapat berupa dosen (sebagai nara sumber), buku teks, jurnal ilmiah,
laporan penelitian, internet, dan lain-lain.
7. Alokasi Waktu
Jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk
menyelesaikan setiap langkah pada urutan tahap Kegiatan Pembelajaran.
III. CARA PENYUSUNAN RPP
Perlu diperhatikan bahwa untuk menyusun RPP pengajar perlu menentukan batas
lingkup materi sub pokok bahasan mana saja yang akan diajarkan setiap kali pertemuan dengan
melihat estimasi waktu dalam silabusnya. Bila suatu sub pokok bahasan dalam silabus
membutuhkan waktu lebih dari sekali pertemuan atau beberapa kali pertemuan, maka sub pokok
bahasan itu perlu dirinci lagi. Bila hal ini tidak mungkin, karena akan mengganggu keutuhan materi,
maka dapat dibuat satu RPP yang digunakan untuk dua kali pertemuan atau lebih.
RPP harus disusun secara sistemik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan
beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan demikian RPP
dapat berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. RPP hendaknya disusun secara sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik. Berikut ini langkah-
langkah yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunan
RPP suatu mata kuliah atau blok
1. Identifikasi nama Mata Pelajaran , kelas Program Studi Semester bersumber pada
kurikulum yang sudah ada sebelumnya
2. Perumusan Standar Kompetensi (SK)
Tuliskan rumusan SK dari setiap Mata Pelajaran yang didasarkan pada tujuan akhir dari
Mata Pelajaran tersebut. Tuliskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (lihat silabusnya).
3. Perumusan Kompetensi Dasar (KD)
Tuliskan rumusan KD yang merupakan penjabaran dari SK dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik (lihat silabusnya). Tuliskan satu KD pada setiap RPP untuk satu kali
pertemuan atau lebih.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 49
4. Perumusan Indikator
Tuliskan indikator sebagai penjabaran dari KD dengan kata kerja operasional. Kata kerja
operasional pada rumusan indikator dapat dirinci sesuai dengan kegiatan yang dilakukan
dan dapat ditulis secara terpisah antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (lihat
silabusnya).
5. Penentuan Tahap Pembelajaran
Urutan tahap pembelajaran terdiri dari komponen Pendahuluan, Penyajian, dan Penutup.
Pendahuluan merupakan tahap awal kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan
peserta didik agar secara mental siap mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
baru. Pada tahapan ini berisi penjelasan ringkas materi yang akan dikaji, keterkaitan materi
kajian dengan materi sebelumnya atau dengan praktek keseharian (apersepsi), dan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik.
Tahap penyajian merupakan tahapan utama dalam pembelajaran, di dalamnya berisi uraian,
contoh, diskusi atau latihan tentang materi yang dikaji. Sedangkan tahap Penutup
merupakan tahapan akhir suatu pembelajaran. Pada tahap Penutup ini digunakan untuk
memberikan penegasan, ringkasan, penilaian maupun tindak lanjut tentang materi yang
dikaji tersebut.
6. Penentuan Kegiatan Pembelajaran
Tuliskan berbagai kegiatan utama yang harus dilakukan oleh pengajar maupun peserta didik
selama proses pembelajaran yang akan dilakukan, yang mampu menggambarkan strategi
pembelajaran.
7. Pemilihan Metode Pembelajaran
Tentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan untuk memberikan pengalaman
belajar kepada peserta didik selama proses pembelajaran, mulai dari tahap Pendahuluan,
Penyajian sampai tahap Penutup. Pemilihan metode pembelajaran hendaknya disesuaikan
dengan KD yang ingin dicapai, karena tidak setiap metode pembelajaran sesuai untuk
digunakan dalam mencapai tujuan KD tertentu.
8. Pemilihan Media Pembelajaran
Tuliskan media yang akan digunakan dalam melaksanakan pembelajaran. Media hendaknya
dipilih yang sesuai dengan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik, sehingga akan
mempermudah untuk mencapai KD yang telah ditetapkan.
9. Penentuan Sumber Belajar
Tuliskan sumber belajar yang akan digunakan (didasarkan pada relevansi, konsistensi, dan
edukuasi). Adapun yang dimaksud sumber belajar adalah buku-buku rujukan atau referensi
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 50
berupa buku teks, jurnal, laporan penelitian atau bahan ajar lainnya. Sumber belajar juga
dapat berupa manusia, misalnya dosen, peserta didik atau obyek lainnya tempat asal
informasi diperoleh, atau sebagai nara sumber.
10. Alokasi Waktu Tuliskan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk
menyelesaikan setiap langkah pada urutan Tahap Pembelajaran yaitu Pendahuluan, Penyajian,
dan Penutup. Porsi terbesar adalah tahap Penyajian, yaitu antara 80-90 % dari keseluruhan
kegiatan pembelajaran. Sedangkan Pendahuluan biasanya hanya membutuhkan 5 %, dan
Penutup memerlukan 10-15 % dari keseluruhan waktu yang digunakan untuk pembelajaran



















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 51

ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU

SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM

PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP
(RENCANA PELAKSANAAN (RENCANA PELAKSANAAN (RENCANA PELAKSANAAN (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) PEMBELAJARAN) PEMBELAJARAN) PEMBELAJARAN)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
( PKn )
KELAS X
DISUSUN OLEH


Drs. H BARAHIMA
Pembina IV/a
NIP. 19520312 1985031 007
2009/2010

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 001 / RPP


I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Bangsa dan Negara
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 1
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2. Kompetensi Dasar
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara

III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial
2. Menganalisis pengertian bangsa dan unsur-unsur terbentuknya bangsa
3. Menganalisis pengertian negara dan unsur terbentuknya Negara

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 53
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007






















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 54
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 002 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 2
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

2. Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan

III. INDIKATOR
1. Menganalisis pengertian Negara
2. Mendeskripsikan asal mula terjadinya negara
3. Menguraikan pentingnya pengakuan oleh negara lain bagi suatu negara
4. Menganalisis bentuk-bentuk kenegaraan
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 55


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007


























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 003 / RPP


I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pengertian, fungsi dan tujuan negara
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 3
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

2. Kompetensi Dasar
1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI
III. INDIKATOR
1. Menguraikan pengertian dan fungsi negara
2. Membandingkan berbagai teori tentang fungsi dan tujuan negara
3. Mendeskripsikan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 57


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 58
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 004 / RPP

I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Semangat Kebangsaan
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 4
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
1. Memahami hakekat bangsa dan NKRI
2. Kompetensi Dasar
1.4. Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan makna semangat kebangsaan
2. Menguraikan macam-macam perwujudan nasionalisme dalam kehidupan
3. Menunjukkan contoh perilaku yang sesuai dengan semangat kebangsaan
4. Menunjukkan sikap positif terhadap patriotisme Indonesia
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 59

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 60


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 006 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Sistem hukum dan lembaga peradilan
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 6
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional
2. Kompetensi Dasar
2.1. Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pengertian hukum
2. Menentukan macam-macam penggolongan hukum
3. Mendeskripsikan sumber hukum formal dan material
4. Menjelaskan sistim tata hukum Indonesia
5. Mendeskripsikan pengertian dan dasar hukum lembaga peradilan nasional
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 61


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 007 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Lembaga peradilan
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 7
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional
2. Kompetensi Dasar
2.2. Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan

III. INDIKATOR
1. Menguraikan perangkat lembaga peradilan
2. Menganalisis macam-macam lembaga peradilan
3. Menganalisis peranan lembaga peradilan
4. Menganalisis pelaksanaan lembaga peradilan

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 63

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 64


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 008 / RPP


I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Sikap yang sesuai dengan hukum
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 8
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional
2. Kompetensi Dasar
2.3. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
III. INDIKATOR
1. Menunjukkan contoh sikap taat terhadap hukum
2. Menganalisis macam-macam perbuatan yang bertentang dengan hukum
3. Menganalisis macam-macam sanksi sesuai hukum yang berlaku

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 65
- Penenangan

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 66
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 009 / RPP

I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pemberantasan korupsi
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 9
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional
2. Kompetensi Dasar
2.4. Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan macam-macam aturan tentang pemberantasan korupsi
2. Menganalisis macam-macam perbuatan yang berkategori korupsi
3. Menunjukkan contoh macam-macam tindak pidana korupsi yang telah dikenakan
sanksi

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 67
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007


























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 010 / RPP

I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 10
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional
2. Kompetensi Dasar
2.5. Peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
III. INDIKATOR
1. Menunjukkan contoh sikap anti korupsi
2. Menunjukkan contoh gerakan atau organisasi anti korupsi
3. Menganalisis macam-macam perbuatan anti korupsi
4. Manampilkan sikap anti korupsi
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 69
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 012 / RPP

I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pemajuan, penghormatan dan pengakuan HAM
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 12
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
2. Kompetensi Dasar
3.1. Menganalisis upaya pemajuan, dan penegakan HAM
III. INDIKATOR
1. Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang
dilakukan pemerintah
2. Menentukan instumen HAM nasional
3. Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang
dilakukan oleh individu dan masyarakat

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 71
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007




















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 013 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Peran serta dalam penegakan HAM di Indonesia
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 13
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
2. Kompetensi Dasar
3.2. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan
penegakkan HAM di Indonesia
III. INDIKATOR
1. Menguraikan proses dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
2. Mengilustrasikan berbagai kasus pelanggaran HAM
3. Menyimpulkan contoh perilaku yang dengan upaya pemajuan, penghormatan,
dan penegakan HAM di Indonesia

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 73

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 014 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 14
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
2. Kompetensi Dasar
3.3. Mendeskripsikan insterumen hukum dan peradilan internasional HAM
III. INDIKATOR
Mendeskripsikan instrumen HAM internasional
Menunjukkan bentuk pelanggaran HAM internasional
Mendeskripsikan peradilan HAM internasional

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 75

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 016 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Dasar negara dan konstitusi
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 16
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi
2. Kompetensi Dasar
4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pengertian dasar negara
2. Mendeskripsikan pengertian konstitusi negara
3. Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi
4. Menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan konstitusi di sebuah negara

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 77

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007










.












PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 017 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Substansi konstitusi negara
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 17
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi
2. Kompetensi Dasar
4.2. Menganalisis susbtansi konstitusi negara
III. INDIKATOR
1. Menguraikan unsur sebuah konstitusi
2. Menyimpulkan ciri sebuah konstitusi bagi negara tertentu
3. Menganalisis substansi konstitusi Indonesia

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri




PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 79

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 018 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 18
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi
2. Kompetensi Dasar
4.3. Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik
Indonesia
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
2. Menguraikan makna tiap alenia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
3. Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 81

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007





















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 019 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Perkembangan konstitusi Indonesia
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 19
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi
2. Kompetensi Dasar
4.4. Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara
III. INDIKATOR
1. Menunjukkan priodesasi konstitusi Indonesia
2. Menguraikan fungsi perubahan sebuah konstitusi
3. Menyimpulkan perilaku positif terhadap konstitusi negara
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri




PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 83
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 021 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Warga negara dan pewarganegaraan
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 21
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek
kehidupan
2. Kompetensi Dasar
5.1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di
Indonesia
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945
2. Menguraikan persyaratan untuk menjadi warga negara Indonesia dan hal yang
menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan
3. Menjelaskan asas kewarganegaraan yang berlaku secara umum

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 85

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 022 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Persamaan kedudukan warga negara
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 22
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek
kehidupan
2. Kompetensi Dasar
5.2. Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan negara
III. INDIKATOR
1. Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan negara
2. Mendeskripsikan landasan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan negara
3. Memberikan contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 87
- Penenangan

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007






















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 023 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok:Persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 23
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek
kehidupan
2. Kompetensi Dasar
5.3. Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,
agama, gender, golongan, budaya dan suku
III. INDIKATOR
1. Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,
agama, gender, golongan, budaya, dan suku
2. Mengidentifikasi ciri ras, agama, gender, golongan, budaya dan suku secara garis
besar
3. Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,
agama, gender, golongan, budaya, dan suku
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 89
- Penenangan

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 025 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Supra struktur dan infra struktur politik
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 25
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
6. Menganalisis sistem politik di Indonesia
2. Kompetensi Dasar
6.1. Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur di Indonesia
III. INDIKATOR
1. Menganalisis pengertian sistim politik Indonesia
2. Mendeskripsikan supra struktur politik Indonesia
3. mendeskripsikan infrastruktur politik
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri





PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 91

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 026 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Sistem politik Indonesia dan sistem politik di
berbagai negara
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 26
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
6. Menganalisis sistem politik di Indonesia
2. Kompetensi Dasar
6.2. Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara
III. INDIKATOR
1. Menguraikan dinamika politik Indonesia
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan sistem politik yang dianut Indonesia
3. Mendeskripsikan perbedaan sistem politik Indonesia dengan negara liberal dan
komunis
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 93
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007



























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 027 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Peran serta dalam sistem politik di Indonesia
3. Kelas/Program : X
4. Pertemuan Minggu ke : 27
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II. STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR :
1. Standar Kompetensi
6. Menganalisis sistem politik di Indonesia
2. Kompetensi Dasar
6.3. Menampilkan peran serta dalam sistem politik di Indonesia
III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasikan ciri ciri masyarakat politik
2. Menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan
3. Mensimulasikan salah satu kegiatan politik yang diselenggarakan oleh
pemerintah (Pemilu)
4. Berperan serta secara aktif dalam sistem politik di Indonesia

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 95
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas X
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 96



KUNCI JAWABAN


BAB 1
A.
1. c
2. d
3. c
4. e
5. d
6. b
7. e
8. d
9. c
10. b

B.
1. Dapat. Suatu bangsa terbentuk karena adanya persamaan dan perasaan senasib di
dalam suatu masyarakat. Negara terbentuk apabila bangsa membutuhkan wadah
yang dapat menjamin kelangsungan hidup mereka. Untuk itu, suatu bangsa harus
memenuhi unsur-unsur tertentu untuk dapat disebut negara, seperti rakyat,
wilayah, pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari negara lain.
2. Luas wilayah suatu negara ditentukan oleh perbatasannya. Di dalam batas-batas itu
negara menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang berada dalam
wilayah itu, kecuali beberapa golongan orang dan benda yang dibebaskan dari
yurisdiksi itu. Batas wilayah suatu negara dapat dibedakan atas batas wilayah
daratan, laut, udara, dan ekstrateritorial.
Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berwujud batas
alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara alamiah
misalnya dalam bentuk pegunungan, sungai, hutan dan sebagainya; batas buatan,
yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang sengaja dibuat oleh manusia
seperti dalam bentuk pagar tembok, kawat berduri, pos penjagaan dan sebagainya;
dan batas geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain yang
dapat ditentukan melalui batas-batas secara geofisika, yang dapat dihitung dengan
adanya garis lintang dan garis bujur dalam bola dunia. Misalnya letak negara
Indonesia secara geografis berada dalam 6 LU-11 LS, 95-141 BT.
Sebagaimana wilayah daratan, wilayah laut pun memiliki batas-batas. Adapun batas
wilayah laut dapat dibedakan sebagai berikut.
Laut Teritorial adalah wilayah yang menjadi hak kedaulatan penuh suatu negara di
laut yang lebarnya adalah 12 mil laut diukur dari pulau terluar kepulauan suatu
negara dan diukur pada saat air surut.
Zona Bersebelahan adalah wilayah laut yang lebarnya 12 mil dari laut territorial
suatu negara. Jadi kalau negara sudah memiliki teritorial 12 mil, maka wilayahnya
menjadi 24 mil laut diukur dari pantai.
Zona Ekonomi Eksklusif adalah wilayah laut suatu negara yang lebarnya 200 mil ke
laut bebas. Dengan keistimewaan ini, negara pantai berhak menggali dan mengolah
segala kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi eksklusif suatu negara. Di dalam zona
tersebut negara pantai berhak menangkap nelayan asing yang kedapatan
menangkap ikan.
Landas Kontinen ialah daratan di bawah permukaan laut di luar laut teritorial
dengan kedalaman 200 m atau lebih.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 97
Landas Benua merupakan wilayah laut suatu negara yang lebarnya lebih dari 200 mil
laut tempat negara boleh mengelola kekayaan di wilayah tersebut dengan
kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat internasional.
Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di udara ditentukan berdasarkan
teori konsepsi udara yang dikenal saat ini, yaitu Teori Udara Bebas dan Teori Negara
Berdaulat di Udara.
Wilayah Ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah
negaranya. Dengan kata lain, wilayah negara tersebut berada di wilayah negara lain
atau di luar daerah teritorial suatu negara. Contohnya adalah kantor kedutaan
besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut bebas
dengan berbendera suatu negara.
3. Pengakuan dari negara lain terbagi atas dua macam, yakni pengakuan de facto,
yaitu pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada atau fakta yang sungguh-sungguh
nyata tentang berdirinya suatu negara, dan pengakuan de jure, yaitu pengakuan
berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum internasional.
4. Secara formal, negara diartikan sebagai organisasi kekuasaan dengan suatu
pemerintahan pusat. Negara dalam pengertian ini diartikan sebagai pemerintah
(staat-overheid). Secara material, negara diartikan sebagai masyarakat (staat
gemeinschaap) atau negara sebagai persekutuan hidup.
5. Terbentuknya negara dapat dikaji melalui beberapa teori berikut.
Teori Ketuhanan. Teori ini didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu
terjadi atas kehendak Tuhan. Negara dengan sendirinya juga terjadi atas kehendak
Tuhan.
Teori Kekuasaan. Menurut teori ini, negara terbentuk atas dasar kekuasaan, dan
kekuasaan adalah ciptaan orang yang paling kuat dan berkuasa.
Teori Perjanjian Masyarakat. Menurut teori ini, negara terjadi karena adanya
perjanjian masyarakat. Semua warga negara mengikat diri dalam suatu perjanjian
bersama untuk mendirikan suatu organisasi yang bisa melindungi dan menjamin
kelangsungan hidup bersama.
Teori Hukum Alam. Menurut teori ini, hukum alam bukan buatan negara, melainkan
kekuasaan alam yang berlaku di setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal
dan tidak berubah.
6. Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Contoh negara
yang berbentuk kesatuan antara lain Indonesia, Filipina, Belanda, Italia, dan
Jepang.
7. Teori Negara Berdaulat di Udara merupakan salah satu teori tentang konsepsi
udara, yang terdiri atas teori-teori berikut.
Teori Keamanan. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara mempunyai kedaulatan
atas wilayah udaranya sampai batas yang diperlukan untuk menjaga keamanan
negara itu.
Teori Pengawasan Cooper. Teori ini menyatakan bahwa kedaulatan negara
ditentukan oleh kemampuan negara yang bersangkutan untuk mengawasi ruang
udara yang ada di atas wilayahnya secara fisik dan ilmiah.
Teori Udara Schacter. Teori ini menyatakan bahwa wilayah udara harus sampai
pada suatu ketinggian, di mana udara masih cukup mampu mengangkat
(mengapungkan) balon dan pesawat udara.
8. Wilayah Ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah
negaranya. Dengan kata lain, wilayah negara tersebut berada di wilayah negara lain
atau di luar daerah teritorial suatu negara. Contohnya adalah kantor kedutaan
besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut bebas
dengan berbendera suatu negara.
9. Kedaulatan ke dalam artinya pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dalam
mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku. Sedangkan kedaulatan ke luar artinya pemerintah berkuasa bebas,
tidak terikat dan tidak tunduk pada kekuatan lain. Pemerintah harus pula
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 98
menghormati kekuasaan negara lain dengan tidak mencampuri urusan dalam
negerinya.
10. (Soal diganti): Uraikan perbedaan antara nasionalisme dan patriotisme!
Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan identitas bersama untuk sekelompok
manusia. Sedangkan patriotisme adalah sikap yang ditunjukkan setelah memiliki
nasionalisme, yaitu sikap berani, pantang menyerah, dan rela berkorban demi
bangsa dan negara.

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)


BAB 2
A.
1. d
2. c
3. a
4. a
5. c
6. d
7. a
8. d
9. e
10. b

B.
1. Menurut Aristoteles, hukum adalah rangkaian peraturan yang mengikat baik rakyat
maupun penguasa.
Menurut Leon Duguit, hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat,
aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar
menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.
Menurut Samidjo, SH, hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang bersifat
memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau ijin untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan
masyarakat.
Menurut S.M. Amin, SH, hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri
dari norma-norma dan sanksi-sanksi. Tujuannya adalah mengadakan ketatatertiban
dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.
Menurut J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH, hukum adalah
peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang
berwajib, pelanggaran terhadap peraturan tadi mengakibatkan diambilnya
tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.
2. Menurut Leon Duguit, hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat,
aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar
menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.
Sedangkan menurut S.M. Amin, SH, hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan
yang terdiri dari norma-norma dan sanksi-sanksi. Tujuannya adalah mengadakan
ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban
terpelihara.
3. Tata Hukum berasal dari kata dalam bahasa Belanda rechtorde yaitu susunan
hukum, yang artinya memberikan tempat yang sebenarnya kepada hukum. Yang
dimaksud dengan memberi tempat sebenarnya yaitu menyusun dengan baik dan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 99
tertib aturan-aturan hukum dalam pergaulan hidup supaya ketentuan yang berlaku
dengan mudah dapat diketahui dan digunakan untuk menyelesaikan setiap peristiwa
hukum yang terjadi.
4. Dalam hukum positif di Indonesia berlaku tata hukum sebagai berikut.
Hukum Tata Negara (HTN), adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang
organisasi untuk mencapai tujuannya dalam kemasyarakatan.
Hukum Administrasi Negara (HAN), adalah ketentuan-kententuan yang mengatur
tentang pengelolaan administrasi pemerintahan dalam arti luas, yang bertujuan
untuk mengetahui cara tingkah laku negara dan alat-alat perlengkapan negara.
Hukum Perdata, adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi
tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingan (kebutuhan)nya atau mengatur
kepentingan-kepentingan perseorangan.
Hukum Pidana, adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah
laku manusia alam meniadakan pelanggaran kepentingan umum.
Hukum Acara atau Hukum Formal, adalah peraturan hukum yang mengatur tentang
cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum material.
Hukum Acara Pidana, adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur cara
bagaimana pemerintah menjaga kelangsungan pelaksanaan hukum pidana
material.
Hukum Acara Perdata, adalah ketentuan-ketentuan mengatur tentang cara
bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum perdata
material.
5. Berdasarkan masa berlakunya, hukum terbagi atas beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut.
Hukum positif (ius constitutum), yaitu hukum yang berlaku saat ini. Contohnya
hukum pidana berdasarkan KUHP sekarang.
Hukum yang akan datang (ius constituendum), yaitu hukum yang dicita-citakan,
diharapkan, atau direncanakan akan berlaku pada masa yang akan datang.
Contohnya hukum Pidana nasional yang hingga saaat ini masih disusun.
Hukum universal, hukum asasi atau hukum alam, yaitu hukum yang berlaku tanpa
mengenal batas ruang dan waktu. Berlaku sepanjang masa, di mana pun, dan
terhadap siapapun. Contohnya Piagam PBB tentang DUHAM.
6. Kasus korupsi dana nonbujeter Bulog, kasus korupsi pengadaan tinta Pemilu 2004,
kasus korupsi Goro Batara Sakti.
7. Korupsi sulit diberantas di Indonesia karena belum ada upaya penegakan hukum
yang tegas untuk memberantas korupsi. Korupsi yang terjadi di level bawah
mungkin bisa diberantas. Tetapi untuk level atas, sangat sulit. Selain itu, korupsi
telah menjadi budaya yang mewarnai aktivitas keseharian masyarakat Indonesia,
sehingga secara tidak langsung, korupsi telah dilegalkan baik oleh orang yang
mengkorupsi maupun yang dikorupsi. (Jawaban siswa bisa berbeda-beda tergantung
pengalaman dan pemahamannya tentang korupsi di Indonesia. Oleh karena itu, titik
berat jawaban ada pada kesesuaian pendapat dan alasan/analisisnya)
8. Beberapa contoh organisasi yang bergerak di bidang pemberantasan korupsi:
GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara)
OAK (Organisasi Anti Korupsi)
ICW (Indonesia Corruption Watch)
SoRAK (Solidaritas Gerakan Anti Korupsi)
SAMAK (Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi)
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
Transparency International Indonesia (TII)
Gerakan Rakyat Anti-Korupsi (Gerak)
9. Sikap anti korupsi haruslah dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Dari
dalam diri, sejak dini harus ditanamkan sikap jujur, terbuka, adil, dan mandiri.
Dengan demikian, orang akan terhindar dari perilaku yang merugikan orang lain
demi kepentingan pribadi. Begitu pula dalam lingkungan keluarga. Antaranggota
keluarga harus ditanamkan nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan. Dalam lingkungan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 100
sekolah pun harus ada kejujuran dan keterbukaan lembaga pendidikan pada warga
sekolah. Para siswa dididik untuk selalu percaya diri, mandiri, beretos kerja tinggi
sehingga terhindar dari perilaku buruk, seperti menyontek.
10. Akibat korupsi bagi yang mengkorupsi
Melatih hidup tidak jujur
Hidup tidak tenang, selalu kekurangan
Hilangnya kepedulian terhadap sesama
Akibat korupsi bagi yang dikorupsi
Hilangnya harta benda yang seharusnya menjadi haknya
Hilangnya kesempatan untuk berusaha dan berprestasi
Timbulnya ketidakpercayaan pada sesama

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)


BAB 3
A.
1. d
2. a
3. b
4. e
5. d
6. d
7. c
8. a
9. d
10. e

B.
1. Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dimiliki manusia karena martabatnya
sebagai manusia, dan bukan diberikan oleh masyarakat atau negara. Manusia
memilikinya karena dia manusia, maka hak asasi itu tidak dapat dihilangkan atau
dinyatakan tidak berlaku oleh negara.
Sejarah kelahiran HAM tidak dapat dipungkiri dimulai di Inggris. Bangsa Inggris
memiliki tradisi perlawanan terhadap para raja yang berusaha untuk berkuasa
secara mutlak.
Tahun 1215 kaum bangsawan memaksa Raja John untuk memberikan Magna Charta
Libertatum (larangan penghukuman, penahanan dan perampasan benda dengan
sewenang-wenang).
Tahun 1679 lahir Habeas Corpus Act (orang yang ditahan harus dihadapkan pada
hakim dalam waktu tiga hari dan diberitahu atas tuduhan apa ia ditahan).
Tahun 1689 lahir Bill of Rights (Akta Deklarasi Hak dan Kebebasan Kawula dan
Tatacara Suksesi Raja), dokumen ini merupakan konstitusi modern pertama di
dunia. Dalam Akta tersebut ditandaskan bahwa raja tunduk kepada parlemen, raja
tidak dapat memungut pajak ataupun memiliki pasukan pada masa damai tanpa
persetujuan parlemen, dan raja harus mengakui hak-hak parlemen. UU ini masih
diskriminatif karena hanya mengakui hak kaum bangsawan (itu pun hanya laki-laki).
2. Hak asasi pribadi (personal rights), hak asasi ekonomi (property rights), hak asasi
plitik (political rights), hak asasi hukum (rights of legal equality), hak asasi sosial
dan kebudayaan (social and cultural rights), serta hak asasi dalam tata cara
peradilan dan perlindungan (procedural rights).
3. Sebagai upaya untuk tetap menegakkan hak-hak asasi manusia di Indonesia,
berbagai peraturan ditulis di Indonesia. Peraturan perundang-undangan serta
kovenan internasional sudah banyak diratifikasi oleh Indonesia. Selain itu, melalui
Keputusan Presiden No. 50 tahun 1993 pemerintah membentuk lembaga independen
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 101
Komisi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang berkedudukan di
Jakarta.
4. Pihak masyarakat yang dapat dan berhak berpartisipasi dalam usaha perlindungan
penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia meliputi individu, kelompok,
organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, ataupun
lembaga kemasyarakatan lainnya. Partisipasi yang dapat dilakukan oleh pihak
masyarakat adalah menggunakan haknya untuk melaporkan apabila terjadi
pelanggaran terhadap hak asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga lainnya
yang berwenang dalam usaha perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi
manusia. Masyarakat dapat membantu dengan melakukan penelitian, pendidikan,
dan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi manusia, baik dilakukan secara
sendiri-sendiri maupun bekerja sama dengan Komnas HAM. Masyarakat juga berhak
mengajukan usulan mengenai perumusan atau kebijakan yang berkaitan dengan hak
asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga lainnya.
5. Pandangan pertama menyatakan bahwa yang harus bertanggung jawab memajukan
HAM adalah negara, karena dibentuk sebagai wadah untuk kepentingan
kesejahteraan rakyatnya. Rakyat yang cerdas dan sadar sehingga mampu
menghargai dan menghormati HAM perlu diberikan pendidikan terutama masalah
yang berkaitan dengan HAM. Negara yang tidak memfasilitasi rakyat melalui
pendidikan HAM berarti negara telah mengabaikan amanat rakyat.
Pandangan kedua menyatakan bahwa tanggung jawab pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM tidak saja dibebankan kepada negara, melainkan juga kepada
individu warga negara. Artinya negara dan individu memiliki tanggung jawab
terhadap pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM. Oleh karena itu,
pelanggaran HAM sebenarnya tidak saja dilakukan oleh negara kepada rakyatnya,
melainkan juga oleh rakyat kepada rakyat yang disebut dengan pelanggaran HAM
secara horizontal.
(Dari kedua pandangan ini, siswa boleh memilih salah satunya asalkan disertai
alasan yang jelas. Untuk di Indonesia, tanggung jawab memajukan HAM akan lebih
efektif dengan mengacu pada pandangan kedua)
6. Jika negara tidak dapat melindungi HAM warga negaranya, yang terjadi adalah
banyaknya pelanggaran HAM terhadap warga negara, baik yang dilakukan oleh
warga negara lain (seperti pelecehan, diskriminasi, dan penganiayaan); negara itu
sendiri (seperti penghapusan etnis dan pemaksaan budaya tertentu); maupun
negara lain (seperti kejahatan perang dan pembantaian).
7. Nickel mengajukan 3 alasan mengapa individu memiliki tanggung jawab dalam
penegakkan dan perlindungan HAM. Pertama, sejumlah besar problem HAM tidak
hanya melibatkan aspek pemerintah, tetapi juga kalangan swasta atau kalangan di
luar negara dalam hal ini rakyat. Kedua, HAM sejati bersandar pada pertimbangan-
pertimbangan normatif agar umat manusia diperlakukan sesuai dengan human
dignity-nya. Ketiga, individu memiliki tanggung jawab atas dasar prinsip-prinsip
demokrasi, di mana setiap orang memiliki kewajiban untuk ikut mengawasi tindakan
pemerintah.
8. Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian bangsa, ras, kelompok
etnis, atau kelompok agama, dengan cara membunuh anggota kelompok;
mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruhnya maupun sebagian; memaksakan tindakan-
tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau
memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
9. Kejahatan kemanusiaan merupakan serangan secara luas atau sistematis yang
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil. Kejahatan ini dapat berupa
pembunuhan; pemusnahan; perbudakan; pengusiran; atau pemindahan penduduk
secara paksa; perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain
secara sewenang-wenang yang melanggar asas-asas ketentuan pokok hukum
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 102
internasional; penyiksaan; pemerkosaan; perbudakan seksual; pelacuran secara
paksa; pemaksaan kehamilan; pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau
bentuk-bentuk kekerasan lainnya yang setara; penganiayaan terhadap suatu
kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik; ras
kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan lain yang telah diakui
secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
penghilangan orang secara paksa; atau kejahatan apartheid.
10. Contoh kasus yang mencerminkan usaha penegakan HAM adalah pengusutan
terhadap tewasnya tokoh LSM terkenal, Munir. Walaupun terkesan terlalu lambat,
diusutnya kasus ini menunjukkan sinyal positif terhadap usaha penegakan HAM di
Indonesia. (Siswa boleh mengajukan contoh kasus yang berbeda asalkan sesuai
dengan pertanyaan)

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)

BAB 4
A.
1. d
2. d
3. c
4. a
5. c
6. a
7. c
8. d
9. a
10. d

B.
1. Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara, yaitu
berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur atau memerintah negara.
Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang
berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi.
2. Sebelum sebuah negara berdiri, segala sesuatunya harus dipersiapkan agar negara
tersebut dapat berdiri kokoh. Negara tersebut harus memiliki dasar negara yang
kokoh pula. Selain itu, diperlukan pula aturan main yang jelas yang mengatur
perilaku dalam ketatanegaraan. Aturan main dan tata cara tersebut tertuang dalam
konstitusi negara. Dasar negara Indonesia, Pancasila, memiliki keterkaitan erat
dengan konstitusi negara, yaitu UUD 1945. Dalam UUD 1945, terkandung nilai-nilai
Pancasila, baik dalam pembukaan maupun pasal-pasal yang tertuang dalam batang
tubuh UUD 1945.
3. Tiap-tiap negara memiliki isi konstitusi yang berbeda-beda, baik materi, semangat,
daya jangkau, maupun sistematikanya. Hal ini tergantung pada bentuk negara,
bentuk pemerintahan, dan sistem politik yang dianut negara tersebut.
4. Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat 4 (empat) pokok pikiran yang merupakan
pancaran dari dasar falsafah negara. Keempat pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut.
Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia atas dasar persatuan.
Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan
kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
Negara berdasarkan ketuhanan Yang Mahaesa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 103
5. Di dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara Indonesia, yaitu
Pancasila. Oleh karena itu, kedudukan Pembukaan UUD 1945 sangatlah tinggi.
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Selain
itu, Pembukaan UUD juga merupakan pokok kaidah negara yang fundamental.Jika
pembukaan itu diubah, maka itu berarti mengubah tertib hukum dan konsensus
politik tertinggi, yang berarti pula menyia-nyiakan hasil jerih payah para pendiri
negara (the founding fathers) Indonesia.
6. Periodisasi konstitusi di Indonesia
Undang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 27 Desember 1949)
UUD 1945 pertama kali disahkan berlaku sebagai konstitusi negara Indonesia dalam
sidang Paniitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.
Naskah UUD 1945 ini pertama kali dipersiapkan oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1945 17 Agustus 1950)
Naskah konstitusi Republik Indonesia Serikat disusun bersama oleh delegasi Republik
Indonesia dan BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg) dalam konferensi tersebut.
Naskah rancangan UUD itu disepakati bersama oleh kedua belah pihak untuk
diberlakukan sebagai Undang-Undang Dasar RIS. Naskah UUD yang kemudian dikenal
dengan sebutan Konstitusi RIS itu disampaikan kepada Komite Nasional Pusat
sebagai lembaga perwakilan rakyat Republik Indonesia dan kemudian resmi
mendapat persetujuan Komite Nasional Pusat tersebut pada tanggal 14 Desember
1949. Selanjutnya, Konstitusi RIS dinyatakan berlaku mulai tanggal 27 Desember
1949.
Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (17 Agustus 1950 5 Juli 1959)
Untuk keperluan menyiapkan satu naskah Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dibentuklah suatu panitia bersama yang akan menyusun
rancangannya. Setelah selesai, rancangan undang-undang itu kemudian disahkan
oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat pada tanggal 12 Agustus 1950, dan
Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14
Agustus 1950. Selanjutnya, naskah UUD baru ini diberlakukan secara resmi mulai
tanggal 17 Agustus 1950, yaitu dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 7 Tahun
1950.
(Kembali ke) Undang-Undang Dasar 1945 (5 Juli 1959 19 Oktober 1999)
Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 terus berlaku dan
diberlakukan sebagai hukum dasar. Sifatnya masih sebagai tetap sebagai UUD
sementara. Namun, pada masa Orde Baru, konsolidasi kekuasaan lama kelamaan
semakin terpusat. Di sisi lain, siklus kekuasaan mengalami stagnasi yang statis
karena pucuk pimpinan pemerintahan tidak mengalami pergantian selama 32 tahun.
Akibatnya UUD 1945 mengalami proses sakralisasi yang irasional semasa rezim Orde
Baru. UUD 1945 tidak diizinkan bersentuhan dengan ide perubahan sama sekali.
Padahal, UUD 1945 jelas merupakan UUD yang masih sementara dan belum pernah
dipergunakan dan diterapkan secara sungguh-sungguh.
Perubahan (Amandemen) Undang-Undang Dasar 1945
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami empat kali perubahan yang
ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR. Adapun keempat
perubahan tersebut sebagai berikut.
Perubahan (amandemen) pertama UUD 1945 (19 Oktober 1999 18 Agustus
2000)
Perubahan (amandemen) kedua UUD 1945 (18 Agustus 2000 9 November 2001)
Perubahan (amandemen) ketiga UUD 1945 (9 November 2001 10 Agustus 2002)
Perubahan (amandemen) keempat UUD 1945 (10 Agustus 2002 sekarang)
7. Perubahan dalam konstitusi dimaksudkan untuk:
Mengubah pasal-pasal dalam konstitusi yang tidak jelas dan tegas dalam
memberikan pengaturan. Akibatnya, banyak hal yang dengan mudah dapat
ditafsirkan oleh siapa saja, tergantung pada kepentingan orang-orang yang
menafsirkannya.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 104
Mengubah dan/atau menambah pengaturan-pengaturan di dalam konstitusi yang
terlampau singkat dan tidak lengkap, serta terlalu banyak mendelegasikan
pengaturan selanjutnya pada undang-undang dan ketetapan lainnya.
Memperbaiki berbagai kelemahan mendasar baik dalam isi maupun proses
pembuatannya, seperti tidak konsistennya hubungan antarbab, antarpasal, serta
antara bab dan pasal.
Memperbarui beberapa ketentuan yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi
politik dan ketatanegaraan suatu negara.
8. Adapun cara yang dapat digunakan untuk mengubah konstitusi melalui jalan
penafsiran. Menurut K.C. Wheare, caranya yaitu melalui:
beberapa kekuatan yang bersifat primer (some primary sources);
perubahan yang diatur dalam konstitusi (formal amandement);
penafsiran secara hukum (judicial interpretation);
kebiasaan yang terdapat dalam bidang ketatanegaraan (usage and convention).
9. Beberapa hal positif dari UUD 1945 adalah sebagai berikut.
Merupakan bukti kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memiliki sistematika yang jelas, yang diawali dengan Pembukaan, kemudian
Batang Tubuh, Aturan Peralihan, dan Aturan Tambahan.
merupakan sumber hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-
undangan RI.
Merupakan konstitusi politik sekaligus konstitusi ekonomi.
Memiliki pembukaan yang lengkap, karena memenuhi unsur-unsur politik,
religius, moral dan mengandung ideologi negara (state ideology), Pancasila.
10. Indikator UUD pasca amandemen mirip konstitusi AS adalah sebagai berikut.
Adanya pemilihan langsung presiden, wakil presiden, dan wakil rakyat.
Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan.
Adanya mekanisme checks and balances (saling kontrol dan saling imbang)
antarlembaga negara sebagai mitra sejajar dan separation of power (pemisahan
kekuasaan) di antara lembaga negara.
Adanya pengakuan terhadap hak-hak dasar warga negara.
Adanya sistem pemilu reguler sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.
Tanggung jawab pemerintahan negara kepada pemilih dan konstitusi.
Adanya mekanisme judicial review (uji materi).
Adanya mekanisme impeachment (pendakwaan terhadap pejabat negara yang
melanggar konstitusi dan hukum pidana).

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)

BAB 5
A.
1. e (seharusnya tanpa pasal 26)
2. d
3. a
4. b
5. a (jawaban seharusnya 1, 2, 3, 5 atau semuanya)
6. d
7. a
8. c
9. e
10. a

B.
1. Referendum adalah hak warga negara untuk memberikan persetujuan atau
penolakan. Dalam hal kewarganegaraan, seorang warga negara berhak menyetujui
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 105
atau menolak keinginan MPR untuk mengubah UUD 1945. Ketentuan tentang
referendum dimuat dalam Tap MPR No. IV/MPR/1983 jo. UU No. 5 Tahun 1985.
2. Langkah-langkah yang harus diambil dalam rangka menghargai persamaan
kedudukan bagi setiap warga negara.
Menghilangkan diskriminasi terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan.
Menjaga keutuhan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat.
Menghilangkan kebiasaan seperti bergosip, menggunjingkan keburukan orang
lain, menyulut rasa iri atas harta atau penampilan yang lebih dari yang lain.
Menghindari tindakan yang terlalu mengagung-agungkan ajaran agama sendiri
atau mengagung-agungkan suku sendiri.
3. Dalam penjelasan umum Undang-Undang No. 62/1958 bahwa ada 7 (tujuh) cara
memperoleh kewarganegaraan Indonesia, yaitu:
karena kelahiran,
karena pengangkatan,
karena dikabulkannya pemohonan,
karena pewarganegaraan,
karena perkawinan,
karena turut ayah dan atau ibu, serta
karena pernyataan.
4. Kawulanegara Belanda yang dapat dibagi atas 3 golongan sebagai berikut.
Golongan Eropa
Golongan Timur Asing
Golongan Bumiputera (Indonesia)
5. Jika seseorang tidak memenuhi prinsip ius sanguinis ataupun ius soli, ia juga dapat
memperoleh kewarganegaraan dengan jalan pewarganegaraan atau naturalisasi.
Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada pula yang pasif. Dalam
pewarganegaraan aktif, seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk memilih dan
mengajukan kehendak menjadi warga negara dari sesuatu (pihak) negara (stelsel
aktif). Sedangkan dalam pewarganegaraan pasif, apabila seseorang yang tidak mau
diwarganegarakan oleh sesuatu negara atau tidak mau diberi atau dijadikan warga
negara suatu negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak repudiasi,
yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut (stelsel pasif).
6. Multipatride adalah seseorang yang memiliki 2 (dua) atau lebih status
kewarganegaraan. Contohnya adalah Paul Wolfowitz (Presiden Bank Dunia), Arnold
Schwarzenegger (Senator Negara Bagian California), dan Jelena Dokic (petenis).
7. Berdasarkan UU No. 62/1958, untuk memperoleh status kewaganegaraan Indonesia,
diperlukan bukti-bukti sebagai berikut.
Surat bukti kewarganegaraan untuk mereka yang memperoleh kewarganegaraan
Indonesia karena kelahiran adalah dengan Akta Kelahiran.
Surat bukti kewarganeggaraan untuk mereka yang memperoleh
kewarganegaraan Indonesia karena pengangkatan adalah Kutipan Pernyataan
Sah Buku Catatan Pengangkatan Anak Asing dari Peraturan Pemerintah
No.67/1958, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kehakiman No. JB.23/2/25,
butir 6, tanggal 5 Januari 1959.
Surat bukti kewarganegaraan untuk mereka yang memperoleh kewarganegaraan
Indonesia karena dikabulkannya permohonan adalah Petikan Keputusan Presiden
tentang permohonan tersebut (tanpa pengucapan sumpah dan janji setia).
Surat bukti kewarganegaraan untuk mereka yang memperoleh pewarganegaraan
Indonesia karena pewarganegaraan adalah Keputusan Presiden tentang
pewarganegaraan tersebut yang diberikan setelah pemohon mengangkat
sumpah dan janji setia.
Surat bukti kewarganegaraan untuk mereka yang memperoleh kewarganegaraan
Indonesia karena pernyataan adalah sebagaimana diatur dalam Surat Edaran
Menteri Kehakiman No. JB.3/166/22, tanggal 30 September 1958 tentang
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 106
memperoleh/kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia dengan
pernyataan.
8. Berdasarkan pasal 23 UU RI No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan diatur
mengenai sebab-sebab kehilangan kewarganegaraan Indonesia, yaitu:
memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannnya sendiri;
tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang
yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya
sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat
tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan RI tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan
masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari Presiden;
secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
hanya dapat dijabat oleh WNI;
secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara
asing atau bagian dari negara asing tersebut;
tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat
yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya; atau
bertempat tinggal di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 5
(lima) tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang
sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi
WNI sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi
WNI kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan RI tersebut telah
memberi tahu secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang
bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
9. Jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bangsa Indonesia secara kultural telah
tertanam melalui adat dan budaya yang relatif memiliki nilai-nilai yang hampir
sama. Dalam perisai lambang burung Garuda Indonesia Bhinneka Tunggal Ika
terdapat pertanda bahwa dalam kurun waktu perjalanan hidup bangsa Indonesia
hingga saat ini, masalah perbedan suku, agama, ras, dan antargolongan tidaklah
menajdi penghalang dalam pergaulan hidup, akan tetapi justru sebaliknya mampu
menjadi perekat dalam kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang. Beberapa
nilai kultural bangsa Indonesia yang patut kita lestarikan dalam upaya memberikan
jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara antara lain nilai religius, nilai gotong royong, nilai ramah-tamah, serta
nilai kerelaan berkorban dan cinta tanah air.
10. Pengakuan jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di Indonesia, juga telah dirumuskan dalam dasar negara Pancasila
sebagai berikut.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Bahwa segala agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia terpusat pada
Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, makna utama dalam sila utama ini
yaitu adanya pengakuan persamaan jaminan hidup bagi warga negara Indonesia
untuk beragama dan melaksanakan ajaran agamanya sesuai dengan keyakinan
masing-masing.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menunjukkan ekspresi bangsa Indonesia yang mempunyai keinginana kuat bahwa
dalam aspek-aspek hubungan antarmanusia terdapat jaminan persamaan hidup
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 107
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, berdasarkan moralitas yang
adil dan beradab.
Persatuan Indonesia
Dengan dasar sila ini, maka setiap bangsa Indonesia mampu meletakkan
kepentingan, keselamatan bangsa dan rakyat di atas kepentingan diri sendiri
dan golongan. Setiap warga negara harus sanggup memberikan jaminan
persamaan hidup antarwarga dan siap berkorban untuk bangsa dan negara atas
dasar cinta tanah air terhadap bangsanya.
Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Merupakan kehidupan demokrasi dengan memberikan jaminan persamaan hidup
bagi setiap warga negara, merupakan cita-cita luhur yang ingin diwujudkan
melalui konsensus adanya persamaan politik, hukum, ekonomi, dan sosial
budaya.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam pelaksanaan hubungan antarmanusia yang mencakup jaminan persamaan
hidup, semua bentuk eksploitasi manusia oleh manusia lain sangat dilarang.
Diharapkan agar setiap anggota masyarakat mampu menciptakan kondisi untuk
semua golongan mendapatkan kesemapatan yang sama dan berkeadilan menuju
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)

BAB 6
A.
1. a
2. c
3. a
4. e
5. d (penjelasan di buku tidak ada)
Diktator sederhana. Diktaktor hanya dapat melaksanakan kekuasaannya melalui pengendalian
yang absolut atas sarana-sarana pemaksa tradisional saja, yaitu militer, polisi, birokrasi, dan
peradilan.
Diktator kaisaristik. Dalam beberapa situasi, diktator dapat merasa dipaksa untuk membangun
dukungan masyarakat, mendapatkan basis massa, baik demi mencapai kekuasaan ataupun demi
pelaksanaan kekuasaan, atau demi keduanya. Yang sebagaimana ditunjukkan oleh namanya,
selalu berbenuk diktator personal.
Diktator totaliter. Merupakan kombinasi paksaan dan dukungan rakyat yang tidak cukup sebagai
jaminan kekuasaan. Mungkin perlu mengendalikan pendidikan, sarana komunikasi, dan lembaga-
lembaga ekonomi dan karenanya memacu seluruh masyarakat dan kehidupan pribadi warga
negarnya kepada sistem dominasi politik. Diktator ini dapat bersifat kolektif (bersama-sama) atau
personal, yakni dapat atau tidak dapat mempunyai suatu unsur kaisaristik.
6. e
7. a
8. a
9. b
10. d

B.
1. Komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang dijalankan oleh partai politik dengan segala struktur
yang tersedia, mengadakan komunikasi informasi, isu dan gagasan politik. Media massa banyak
berperan sebagai alat komunikasi politik dan membentuk kebudayaan politik. Partai politik menjalankan
fungsi sebagai alat yang mengkomunikasikan pandangan dan prinsip-prinsip partai, program kerja
partai, gagasan partai, dan sebagainya. Agar anggota partai dapat mengetahui prinsip partai, program
kerja partai atau pun gagasan partainya untuk menciptakan ikatan moral pada partainya, komunikasi
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 108
seperti ini menggunakan madia partai itu sendiri atau media massa yang mendukungnya. Sistem
komunikasi politik di Indonesia dikembangkan dengan dasar komunikasi yang bebas dan bertanggung
jawab. Setiap media massa bebas memberitakan suatu hal selama tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku, tidak membahayakan kepentingan negara dan masyarakat. Di samping itu, media massa
juga berfungsi menyuarakan suara pembangunan dan program-program kerja pemerintah,
menyuarakan ide-ide politik, membina tumbuhnya kebudayaan politik kemudian memelihara dan
mewariskannya pada generasi pelanjut.
2. Menurut Gabriel A. Almond, ada 4 tipe kelompok kepentingan, yaitu:
institutional interest groups, yang terdiri dari elite politik, tentara, anggota parlemen, para pemuka
agama, kelompok profesi, dan lain-lain;
non-associational interest groups yaitu kelompok etnis, suku, agama, dan lain-lain;
anomic interest groups yaitu bersifat spontan, misalnya dalam kelompok demontrasi; dan
associational interest groups yang merupakan pengabungan dari kelompok elite maupun kelompok
tertentu (khusus), seperti perserikatan dagang, perhimpunan wiraswasta, asosiasi etnik, asosiasi
yang diorganisasi oleh kelompok aliran agama, kelompok masyarakat dan sejenisnya.
3. Kelompok kepentingan bertujuan untuk memperjuangkan sesuatu kepentingan dan mempengaruhi
lembaga-lembaga politik agar mendapatkan keputusan yang menguntungkan atau menghindarkan
keputusan yang merugikan. Sedangkan kelompok penekan memiliki kedudukan yang dapat memaksa
atau mendesak pihak yang berada di dalam pemerintahan atau pimpinan untuk bergerak ke arah yang
diinginkan atau justru yang berlawanan dengan desakannya.
4. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia sebagai berikut.
Ide kedaulatan rakyat
Bahwa yang berdaulat di negara demokarsi adalah rakyat. Ide ini menjadi gagasan pokok dari
demokrasi. Tercermin pada pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi kedaulatan di tangan rakyat
dan dilakukan menurut ketentuan UUD.
Negara berdasar atas hukum
Negara demokrasi juga negara hukum. Negara hukum Indonesia menganut hukum dalam arti
material (luas) untuk mencapai tujuan nasional. Tercermin pada Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang
berbunyi Negara Indonesia adalah negara hukum.
Bentuk republik
Negara dibentuk untuk memperjuangkan realisasi kepentingan umum (republika). Negara Indonesia
berbentuk republik yang memperjuangkan kepentingan umum. Tercermin pada Pasal 1 ayat (1)
UUD 1945 yang berbunyi Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Pemerintah berdasarkan konstitusi
Penyelenggaraan pemerintahan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dan
berlandaskan konstitusi atau undang-undang dasar yang demokratis. Tercermin pada Pasal 4 ayat
(1) UUD 1945, bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar.
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Pemerintah selaku penyelenggara negara merupakan pemerintah yang bertanggung jawab atas
segala tindakannya. Berdasarkan demokrasi Pancasila, pemerintah ke bawah bertanggung jawab
kepada rakyat dan ke atas bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sistem perwakilan
Pada dasarnya, pemerintah menjalankan amanat rakyat untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Demokrasi yang dijalankan adalah demokrasi perwakilan atau demokrasi tidak langsung. Para wakil
rakyat dipilih melalui pemilu.
Sistem pemerintahan presidensial
Presiden adalah penyelenggara negara tertinggi. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
5. Lima sistem politik selain demokrasi antara lain sebagai berikut (siswa boleh menjawab berbeda asalkan
benar).
Absolutisme, merupakan Sistem politik di mana tidak ada batasan hukum, kebiasaan, atau moral
atas kekuasaan pemerintah. Istilah ini secara umum digunakan untuk sistem politik yang dijalankan
oleh seorang diktator, tetapi juga bisa digunakan pada sistem yang kelihatannya demokratis yang
memberi kewenangan mutlak pada legislatif dan eksekutif. Sifat utama bentuk pemerintahan ini
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 109
adalah pemusatan kekuatan, kontrol kelompok sosial yang ketat, tidak adanya partai politik pesaing,
dan perwakilan rakyat menjadi oposisi.
Anarkisme, merupakan sistem politik yang bertentangan dengan semua bentuk pemerintahan. Para
anarkis percaya bahwa pencapaian tertinggi umat manusia adalah kebebasan individu untuk
mengekspresikan dirinya, tidak terbatas oleh bentuk represi atau kontrol apapun. Mereka percaya
bahwa kesempurnaan umat manusia tidak akan dicapai hingga semua pemerintahan dihapuskan
dan setiap individu bebas sebebas-bebasnya. Namun salah satu batasan atas kebebasan itu
adalah larangan melukai manusia lain. Batasan ini menimbulkan batasan lain. Jika umat manusia
berusaha menyakiti orang lain, semua individu lain yang berkelakuan baik memiliki hak untuk
bersatu melawannya, dan kelompok yang taat asas dapat menekan kelompok kriminal, meskipun
hanya melalui kerja sama sukarela dan bukan melalui organisasi negara.
Koalisi, merupakan kombinasi sementara kelompok atau individu yang dibentuk untuk mencapai
tujuan tertentu melalui tindakan bersama. Istilah koalisi paling sering digunakan sehubungan
dengan partai politik. Pemerintah koalisi, yang sering ditemukan di negara-negara multipartai,
seperti Prancis dan Italia, dapat dibentuk ketika tidak satu partai tunggal yang cukup kuat untuk
memperoleh mayoritas dalam pemilihan umum. Pemerintah yang terbentuk biasanya
mendistribusikan pos-pos politik untuk mewakili seluruh anggota koalisi.
Persemakmuran (commonwealth), merupakan badan yang terdiri atas rakyat komunitas yang
terorganisasi secara politis, yang bersifat independen atau semi-independen, dimana pemerintah
berfungsi berdasarkan persetujuan rakyat.
Komunisme. Menurut teori, komunisme dapat menciptakan masyarakat tanpa kelas yang kaya dan
bebas, dimana semua orang menikmati status sosial dan ekonomi. Namun dalam prakteknya, rezim
komunis mengambil bentuk pemerintah otoriter dan memaksa (coercive), yang tidak begitu peduli
pada persoalan kelas buruh dan pada akhirnya berupaya untuk mempertahankan kekuasaan.
6. Totalitarianisme adalah sistem pemerintahan dan ideologi di mana semua aktivitas sosial, politik,
ekonomi, intelektual, budaya, dan spiritual tunduk pada tujuan pemimpin sebuah negara. Beberapa ciri
penting membedakan totalitarianisme, bentuk otokrasi yang asing pada abad ke-20, dengan bentuk
yang lebih tua seperti despotisme, absolutisme, dan tirani. Dalam bentuk otokrasi yang lebih tua, rakyat
bisa hidup dan relatif independen, asalkan mereka meninggalkan arena politik. Namun, dalam
totalitarianisme modern, rakyat dibuat sepenuhnya tergantung pada kemauan dan ajakan partai politik
dan pemimpinnya. Otokrasi yang lebih tua dipimpin oleh seorang raja atau bengsawan lain yang
memimpin dengan prinsip seperti hak dari Tuhan, sementara negara-negara totaliter modern dipimpin
oleh seseorang pemimpin atau diktator yang mengontrol partai politik.
7. Proses adalah pola-pola tingkah laku (sosial dan politik) yang dibuat oleh manusia dalam mengatur
hubungan antara satu sama lain. Dalam suatu negara, lembaga-lembaga seperti parlemen, partai,
birokrasi, sekalipun sudah memiliki kehidupan sendiri, sebenarnya merupakan proses yang pola-pola
ulangannya sudah mantap dan mencerminkan struktur.
Struktur mencakup lembaga-lembaga formal dan informal, seperti parlemen, kelompok kepentingan,
kepala negara, jaringan komunikasi, dan sebagainya.
Fungsi adalah membuat keputusan-keputusan, policy (kebijakan) yang mengikat mengenai alokasi dari
nilai-nilai (yang bersifat material). Keputusan-keputusan kebijakan diarahkan kepada tercapainya tujuan-
tujuan masyarakat.
8. Menurut Sri Soemantri, sistem politik adalah pelembagaan dari hubungan antara manusia yang
dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik, baik suprastruktur politik (lembaga eksekutif,
legislatif serta yudikatif) dan infrastruktur politik (ada 4 komponen: partai politik, kelompok kepentingan
atau interest group, kelompok penekan atau pressure group, dan alat komunikasi politik).
Menurut Rusadi Kantaprawira, sistem politik adalah mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi
atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses
yang langgeng.
Menurut David Easton, sistem politik adalah:
Sistem yang terdiri dari alokasi nilai-nilai.
Pengalokasian nilai-nilai tersebut bersifat paksaan.
Pengalokasian tersebut mengikat masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Gabriel Almond, sistem politik merupakan sistem interaksi yang ditemui dalam masyarakat
merdeka, yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi. Fungsi integrasi yang dijalankan oleh sistem
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 110
politik untuk mencapai kesatuan dan persatuan dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan
fungsi adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan.
Menurut Samuel P. Huntington, sistem politik didefinisikan menurut beberapa cara pandang sebagai
memiliki beberapa komponen yang berbeda, yaitu kultur, struktur, kelompok, kepemimpinan, dan
kebijakan.
9. Menurut Rusadi Kantaprawira, istilah sistem politik di Indonesia sudah lazim dipergunakan di kalangan
dunia universitas. Sistem politik harus mempunyai kapabilitas dan dapat memelihara identitasnya dalam
suatu periode tertentu, dan tentunya kapabilitas tersebut selalu berada dalam suatu wilayah tertentu
(dalam arti tak selalu bersifat geografis). Oleh karena itu, sistem politik Indonesia tiada lain ialah sistem
politik yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan pandangan tersebut, Sistem Politik Indonesia menunjuk
pada suatu sistem: (1) yang pernah berlaku di Indonesia, (2) yang sedang berlaku atau nyata-nyata
berlaku di Indonesia, (3) yang berlaku selama eksistensi negara Indonesia sampai sekarang.
10. Menurut Almond, sistem politik modern dan primitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Memiliki kebudayaan politik. Masyarakat yang sederhana pun mempunyai tipe struktur politik yang
terdapat dalam masyarakat yang kompleks. Tipe-tipe tersebut dapat diperbandingkan satu sama
lain sesuai dengan tingkatan dan bentuk perbandingan kerja yang teratur.
Menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatannya berbeda-beda, yang ditimbulkan
karena perbedaan struktur. Hal ini dapat diperbandingkan, yaitu bagaimana frekuensi pelaksanaan
fungsi-fungsi itu tadi (sering dilaksanakan atau tidak), dan bagaimana gaya pelaksanaannya.
Memiliki spesialisasi, baik pada masyarakat primitif maupun modern dalam melaksanakan banyak
fungsi. Oleh karena itu, sistem politik dapat diperbandingkan sesuai tingkat kekhususan tugas.

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan sesuai)


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007


















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 111

ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU

SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM

PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP
(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
( PKn )
KELAS XI
DISUSUN OLEH


Drs. H BARAHIMA
Pembina IV/a
NIP. 19520312 1985031 007
2009/2010

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 001/RPP


III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : BUDAYA POLITIK
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 1
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1. Menganalisis budaya politik di Indonesia

2. Kompetensi Dasar
1.1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik
2. Menjelaskan orientasi masyarakat terhadap suatu sistem politik.

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu ( Menit )
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 113
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XI
2 Media massa (Koran, Majalah, Internet)
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 002/RPP

III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : 1. Tipe-tipe budaya politik menurut Gabriel A.
Almond dan Sidney Verba.
2. Tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 2
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1. Menganalisis budaya politik di Indonesia

2. Kompetensi Dasar
1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia
III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi tipe-tipe budaya politik menurut Almond, dkk
2. Mengidentifikasi tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 115
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XI
2. Majalah, Koran, dan internet
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Surat kabar, majalah, dan internet.

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007


















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 116

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 003/RPP

III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Budaya Politik yang Berkembang di Indonesia
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 3
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1. Menganalisis budaya politik di Indonesia

2. Kompetensi Dasar
1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik

III. INDIKATOR
1. Menganalisis budaya politik yang berkembang di Indonesia.
2. Menjelaskan pendapat para pakar tentang perkembangan budaya politik di
Indonesia.

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
20
- Pengendalian
diri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 117
- Penenangan
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XI
2. Majalah, Koran, dan Internet
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 004/RPP


III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Budaya Politik Partisipan di Indonesia
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 4
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1. Menganalisis budaya politik di Indonesia
2. Kompetensi Dasar
1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan

III. INDIKATOR
o Mendeskripsikan budaya politik partisipan di Indonesia

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 119
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan Internet
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 006/RPP
III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Budaya Demokrasi
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 6
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
o Standar Kompetensi
2. menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

2. Kompetensi Dasar
2.1. Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi

III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pengertian budaya demokrasi
2. Mendeskripsikan prinsip-prinsip budaya demokrasi


IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 121
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa
o Majalah, koran, dan internet

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007


















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 122

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 007/RPP

III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pengertian Masyarakat Madani dan Ciri-ciri
Masyarakat Madani
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 7
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
2. Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

2. Kompetensi Dasar
2.2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani

III. INDIKATOR
1. Mendeskrisikan pengertian masyarakat madani
2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
20
- Pengendalian
diri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 123
- Penenangan

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Majalah, Koran, dan internet
o Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 008/RPP
III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Demokrasi di Indonesia
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 8
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
2. Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani
2. Kompetensi Dasar
2.3. Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru,
dan reformasi
V. INDIKATOR
1. Menganalisis pelaksanaan demokrasi yang berkembang di Indonesia
2. Menjelaskan prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila
3. Menganalisis pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Era Orde Lama, Orde Baru,
dan Reformasi.

VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 125
VII. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan internet
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VIII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007


















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 009/RPP
III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pemilihan Umum dan Perilaku yang
Mendukung Tegaknya Prinsip-Prinsip Demokrasi
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 9
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
2. Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani
2. Kompetensi Dasar
2.4. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
V. INDIKATOR
1. Menunjukkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
2. Memberi contoh pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menjelaskan hakikat Pemilihan Umum, pelaksanaan Pemilihan Umum di Indonesia.
4. Menunjuk contoh perilaku yang mendukung tegaknya budaya demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari.

VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
20
- Pengendalian
diri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 127
- Penenangan

VII. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan Internet
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VIII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
Penilaian Kognitif
Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 010/RPP
III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Keterbukaan dan Jaminan Keadilan
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 10
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
3. Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Kompetensi Dasar
3. 1. Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
V. INDIKATOR
o Mendeskripsikan pengertian keterbukaan dan keadilan
o Menguraikan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara

VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 129
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan Internet
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 012/RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Penyelenggaraan Pemerintahan yang Tidak
Transparan
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 12
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
o Standar Kompetensi
3. Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
o Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan.
2. Menyebutkan contoh perilaku penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan
di Indonesia.
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 131

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XI
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 013/RPP
III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Sikap Keterbukaan dan Keadilan
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 13
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
3. Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Kompetensi Dasar
3.3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
V. INDIKATOR
o Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
o Menjelaskan hak dan kewajiban masyarakat dalam negara.
o Menunjukkan perilaku positif terhadap upaya peningkatan jaminan keadilan.
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan
mengetahui kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 133
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Majalah, koran, dan internet
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007



























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 014/RPP

III. IDENTITAS
o Mata Pelajaran : PKn
o Materi Pokok : Hubungan Internasional
o Kelas/Program : XI
o Pertemuan Minggu ke : 14
o Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
a. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional

b. Kompetensi Dasar
4. 1. Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan
internasional bagi suatu negara
III. INDIKATOR
Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional
Mendeskripsikan pentingnya hubungan internasional
Mengidentifikasi sarana-sarana hubungan internasional
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 135

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Majalah, Koran, dan Internet
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 015/RPP
III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Tahap-Tahap Perjanjian Internasional
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 15
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional
2. Kompetensi Dasar
4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional
V. INDIKATOR

5. Menguraikan tahap-tahap perjanjian internasional

VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan
mengetahui kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri





PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 137

VII. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan Internet
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VIII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 016/RPP


III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Organisasi Internasional
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 16
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional
2. Kompetensi Dasar
4.3. Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam
meningkatkan hubungan internasional

V. INDIKATOR
1. Menguraikan peranan ASEAN, AA dan PBB dalam meningkatkan hubungan
internasional
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 139

VII. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan Internet
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VIII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
Penilaian Kognitif
Penilaian Afektif

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 140
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 017/RPP

III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Manfaat Kerja Sama dan Perjanjian Internasional
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 17
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional

2. Kompetensi Dasar
4.4. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi
Indonesia

V. INDIKATOR
1. Menunjukkan manfaat perjanjian internasional bagi Indonesia

VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 141
VII. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan Internet
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VIII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
Penilaian Kognitif
Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 142

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 018/RPP


III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Hukum Internasional
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke: 18
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional

2. Kompetensi Dasar
5.1. Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional

V. INDIKATOR
1. Menguraikan sistem hukum dan peradilan internasional

VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
20
- Pengendalian
diri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 143
- Penenangan

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o Majalah, Koran, dan Internet
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 144
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 019/RPP
III. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Peran Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan
Sengketa
3. Kelas/Program : XI
4. Pertemuan Minggu ke : 19
5. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IV. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional

2. Kompetensi Dasar
5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian
oleh Mahkamah Internasional
V. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi penyebab timbulnya sengketa internasional
2. Menguraikan cara penyelesaian sengketa internasional oleh Mahkamah internasional


VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian
diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 145

VII. PERANGKAT PEMBELAJARAN
o Buku Paket PKn Kelas XI
o UUD 1945 yang Telah Diamandemen
o Buku-Buku Sumber yang Relevan
o Lembar Kerja Siswa
o Majalah, Koran, dan Internet

VIII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
Penilaian Kognitif
Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007






















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 146
KUNCI JAWABAN


BAB 1
A. Pilihan Ganda
11. e
12. e
13. b
14. b
15. d
16. b
17. a
18. d
19. b
20. a

B.Esai
11. Kondisi budaya politik Indonesia dewasa ini berada dalam masa transisi. Karena
budaya politik Indonesia pernah mengalami beberapa pengaruh budaya politik seperti
budaya politik tradisional, budaya politik Islam, dan budaya politik modern. Budaya
politik tradisional adalah budaya politik yang mengedepankan satu budaya dari etnis
tertentu yang ada di Indonesia. Misalnya, budaya politik yang berangkat dari paham
masyarakat Jawa. Hal itu pernah terjadi ketika negeri ini dipimpin oleh Soeharto.
Budaya politik Islam adalah budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada satu
keyakinan dan nilai agama tertentu, dalam hal ini tentu saja agama Islam. Agama
Islam di Indonesia menjadi agama mayoritas dan Indonesia merupakan negara
berpenduduk muslim terbesar di dunia. Budaya politik Islam biasanya dipelopori oleh
kelompok santri. Kelompok ini identik dengan pendidikan pesantren atau sekolah-
sekolah Islam. Sedangkan budaya politik modern adalah budaya politik yang mencoba
meninggalkan karakter etnis tertentu atau pendasaran pada agama tertentu. Budaya
ini sangat kuat pengaruhynya dalam pemerintahan Orde Baru. Di dalamnya terdapat
beragam subkultur seperti kelompok birokrat, intelektual, dan militer. Dari ketiga tipe
budaya politik yang berkembang di Indonesia maka kita tidak bisa menentukan budaya
politik mana yang paling berpengaruh dalam kehidupan negara Indonesia. Tetapi
ketiga tipe budaya politik seperti yang dikemukakan oleh Almond hampir
mempengaruhi seluruh budaya politik Indonesia.
12. Masa transisi menuju demokrasi sangat berdampak pada berkembangnya budaya
politik partisipan di Indonesia. Karena masyarakat sudah memiliki pemahaman yang
baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Masyarakat sudah mulai
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum, tentang
peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi
aktif dalam proses politik yang berlangsung. Masyarakat juga cenderung diarahkan
pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan
evaluasi mereka terhadap perasn tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.
Masyarakt mulai menyadari bahwa merekalah pemegang kedaulatan tertinggi. Mereka
bukan lagi menjadi objek politik tetapi subjek politik.
13. Politik parokial adalah budaya politik yang frekkuensi orientasi mereka terhadap
empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian
sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya
terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. Di sini
peran kepala suku, kepala kampung, atau tokoh masyarakat sangat berperan baik
dalam bidang politik, ekonomi, dan religius. Sedangkan budaya politik partisipan
adalah suatu bentuk budaya politik di mana anggota masyarakat sudah memiliki
pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka
memiliki pengetahuai yang memadai mengenai sistem politik secara umum tentang
peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 147
aktif dlaam proses politkk yang berlangsung. Jika dikaitkan dengan dimensi budaya
politik maka dimensi pertama yang membedakan antara budaya politik parokial dan
budaya partisipan. Di mana tingkat pengetahuan masyarakat mengenai sistem politik
negara, seperti pengetahuan tentang sejarah, letak geografis, dan konstitusi negara.
Selain itu pada pemahaman masyarakat mengenai struktur dan peran pemerintah
dalam membuat kebijakan, penguatan kebijakan yang meliputi masukan opini dari
masyarakat dan media massa kepada pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam
budaya politik parokial sangat bergantung pada pemimpinnya sedangkan dalam
budaya politik partisipan masyarakat sudah ikut terlibat dalam sistem politik
pemerintahan.
14. Menurut hemat saya, dalam menjalankan pemerintahan sekarang ini, pemerintahan
masih mengedepankan hubungan patron-klien. Hal itu masih sangat dipengaruhi oleh
budaya politik tradisioanl yang berkembang dalam masyarakat kita. Namun, sejalan
dengan perkembangan zaman, sistem ini mulai diminimalisir karena pengetahuan dan
pemahaman masyarakat akan budaya politik semakin maju. Hal itu ditunjukkan lewat
partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpinnya, dan kebijakan dalam
pembangunan negara.
15. Hubungan antara budaya politik dan partisipasi politik terletak pada sistem nilai
bersama yang berkembang dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik
untuk masyarakat seluruhnya.
16. Orientasi politik menurut Almond dan Verba sebagai berikut:
- Orientasi kognitif merupakan pengetahuan masyarakat tentang sistem politik,
peran, dan segala kewajibannya. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan
mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
- Orientasi afektif, merupakan perasaan masyarakat terhadap sistem politik dan
perannya, serta para aktor dan penampilannya. Perasaan masyarakat ini bisa saja
merupakan perasaan untuk menolak atau menerima sistem politik atau kebijakan
yang dibuat.
- Orientasi evaluatif, merupakan keputusan dan pendapat masyarakat tentang objek-
objek politik yang secara tipikal melibatkan nilai moral yang ada dalam masyarakat
dengan kriteria informasi dan perasaan yang mereka miliki.
Dari ketiga orientasi politik ini, Almond dan Verba mengidentifikasi tiga objek yang
dituju dalam orientasi politik. Ketiga objek dari orientasi politik tersebut adalah:
- Peran atau struktur dari sebuah institusi politik. Contohnya adalah peran atau
struktur badan legislatif (DPR) dan eksekutif (pemerintah) atau birokrasi. Yang
dituju pada objek ini adalah lebih pada institusinya buka aktor atau orangnya.
- Para pemegang jabatan atau aktor dari sebuah institusi negara seperti pemimpin
monarki, legislator, dan administrator. Yang dituju pada objek kedua ini justru
pada aktor atau orangnya.
- Kebijakan atau keputusan, penguatan keputusan yang dibuat oleh para aktor di
dalam negara. Yang dituju pada objek ketiga ini adalah produk dari aktor-aktor
politik.

17. Tidak mungkin suatu masyarakat memiliki budaya politik. Karena budaya politik
merupakan dimensi psikologis dari ssitem politik. Budaya politik juga merupakan
kultur politik yang berkembang dan dipraktikkan oleh suatu masyarakat tertentu.
Dalam setiap masyarakat, terdapat budaya politik yang menggambarkan pandangan
mereka mengenai proses politik yang berlangsung di lingkungannya sendiri. Jadi dapat
disimpulkan bahwa suatu masyarakat tidak mungkin tidak ada budaya politik.
18. (Jawaban untuk nomor 8 disesuaikan dengan artikel di koran atau internet)
19. Negara sangat berperan dalam membentuk partisipasi politik masyarakatnya.
Contohnya, pada masa pemerintahan Orde Baru terjadi pembatasan politik terhadap
masyarakat. Sehingga masyarakat menerima begitu saja apa yang menjadi keputusan
pemerintah atau negara. Meskipun negara membatasi partisipasi politik, namun ada
beberapa keadaan di mana para pemimpin pemeritanhan mengambil jalan lain dan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 148
berusaha untuk mengerahkan kelompok-kelompok politik baru untuk menunjang
kedudukan mereka. Beberapa peristiwa perluasan partisipasi politik yang paling
menonjol sesungguhnya adalah telah terjadi dalam beberapa keadaan di mana pihak
yang mempunyai hasrat juga mempunyai kemampuan. Selian itu, negara sebagai suatu
organisasi merupakan satu sistem politik yang menyangkut proses penentu dan
pelaksana tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap insan politik harus
dapat menunjukkan partisipasinya dalam kegiatan yagn berkatain hak warga negara,
yang bertujuan untuk ikut mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah.
Hal itu dapat dilihat dari terbentuknya organisasi-organisasi politik dan organisasi
masyarakat, lahirnya kelompok-kelompok kepentingan, kelompok-kelompok penekan
dan LSM, pelaksanaan Pemilu dan munculnya kelompok-kelompok kontemporer.

20. Syarat ideal menuju budaya politik yang demokratis adalah menempatkan rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Rakyat bukan lagi menjadi objek tetapi
menjadi subjek dari sebuah negara. Karena dengan dengan mengembangkan budaya
politik demokratis diharapkan seluruh rakyat dapat memiliki peran yang lebih aktif
dalam menentukan nasib bangsa ke depan. Dengan mengembalikan kedaulatan negara
pada rakyat, maka para pemegang kekuasaan tidak lagi dipandang sebagai tuan yang
harus dilayani. Sebaliknya, mereka adalah pelayan yang harus melayani semua
kebutuhan rakyat.


C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)


BAB 2
A. Pilihan Ganda
11. a
12. b
13. c
14. a
15. a
16. c
17. a
18. b
19. c
20. a

B. Esai
2. Masyarakat madani dapat didefinisikan sebagai suatu masyarakat yang beradab
dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Untuk mencapai tata
masyarakat seperiti ini, persyaratan yang harus dipenuhi antara lain adanya
keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama,
kontrol masyarakat dalam jalannya proses pemerintahan, serta keterlibatan dan
kemerdekaan masyarakat dalam memilih pemimpinnya.
Ciri-ciri masyarakat madani sebagai berikut:
Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik diartikan sebagai wilayah di mana masyarakat serbagai warga
negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan politik. Warga negara
berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
Demokratisasi
Demokratisasi menjamin munculnya masyarakat madani. Karena pelaku politik
daslam suatu negara cenderung menyumbat masyarakat sipil. Mekanisme
demokrasilah yang memiliki kekuatan untuk mengoreksi kecenderungan itu.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 149
Sementara itu, untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota
masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian. Syarat-
syarat tersebut berbanding lurus dengan kesediaan untuk menerima dan
memberi secara berimbang.

Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang
dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh
orang atau kelompok masyarakat lain yang berbeda.

Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk disertai sikap tulus bahwa kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada masyarakat yang tunggal,
monolitik, sama, dan sebangun dalam segala segi.

Keadilan sosial
Keadilan sosial yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek kehidupan. Ini memungkinkan jika tidak adanya monopoli dan
pemusatan salah satu aspek kehidupan pada seseorang atau sekolompok
masyarakat.

Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yagn benarb-enar bersih dari rekayasa merupakan awal yang
baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat
terjadi apabila tersedia iklim yang memungkinkan otonomi individu terjaga.
Antitesis dari masyarakat madani adalah tirani yang memasung kehidupan
bagnsa secara kultural dan struktural, serta menempatkan cara-cara manipulatif
dan represif sebagai instrumen sosialnya.

Supremasi hukum
Penghargaan terhadap supremasi hukum merupakan jaminan terciptanya
keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral. Artinya, tidak ada
pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum. Ini bisa terjadi
apabila terdapat komitmen yang kuat antarkomponen bangsa untuk saling
mengikat diri dalam sistem dan mekanisme yang disepakati bersama. Demokrasi
tanpa didukung oleh penghargaan terhadap tegaknya hukum akan mengarah
pada dominasi mayoritas yang pada gilirannya menghilangkan rasa keadilan bagi
kelompok mayoritas.

Dilihat dari ciri-ciri masyarakat madani di atas, semua ciri itu sudah ada dalam
masyarakat Indonesia. Di mana setiap ciri sudah memberi ciri khas bagi bangsa
Indonesia. Free public sphere atau ruang publik yang bebas bagi masyarakat sangat
terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat seperti adanya kebebasan
pers, berserikat atau berkumpul. Dalam proses demokratisasi, adanya keterlibatan
masyarakat Pemilu atau pemilihan umum. Toleransi, dan pluralisme sudah nampak
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Masyarakat saling menghormati satu sama
meskipun pandangan politik, agama, ras, sukunya berbeda. Sedangkan partisipasi
sosial dan supremasi hukum pun mulai ditegakkan. Sebagai contoh, muncul
peraturan perundang-undangan yang mengatur kehidupan bangsa. Namun, yang
masih dipertanyakan adalah ciri keadilan sosial karena keadilan sosial ini masih
dalam proses perjuangan yang panjang. Karena masih ada masyarakata yang kaya
dan miskin.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 150


3. Supremasi hukum adalah sikap atau penghargaan hukum yang dapat memberi
keadilan bagia semua orang. Artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh
kebenaran di atas hukum. Hukum harus ditegakkan dmei membentuk sebuah
masyarakat beradab.
Menurut hemat saya, supremasi hukum sudah mulai diterapkan di Indonesia hal itu
dapat kita lihat dalam demokrasi dalam bidang politik di mana terdapat penegakkan
kembali asas-asas hukum dan kepastian hukum, ada upaya untuk memberi
kehidupan yang layak bagi semua warga negara, dan demokrasi dalam bidang
hukum seperti pengakuan dan perlindungan HAM, serta peradilan yang bebas dan
tidak memihak. Contohnya ada upaya hukum untuk mengadili pihak-pihak yang
terlibat dalam pembunuhan aktivis HAM Munir. Atau pembebasan para narapidana
politik dan tahanan politik.

4. Sebab-sebab runtuhnya Orde Lama dan Orde Baru:
- Pemerintahan yang bersifat otoriter yang terwujud dalam sistem pemerintahan
demokrasi terpimpin.
- Terjadi penyimpangan ideologi, yaitu konsepsi Pancasila berubah menjadi
konsepsi Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunis)
- MPRS melalui ketetapan MPRS N0. III/MPRS/1963 mengangkat Presiden Soekarno
menjadi Presiden Seumur hidup.
- DPR hasil Pemilu 1955 dibubaskan oleh Presiden.
- Hak budge DPR tidak berjalan dengan baik pada tahun 1960 karena tidak
mengajukan RUU APBN untuk mendapatkan persetujuan dari DPR sebelum
berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan.
- Pemimpin lembaga tertinggi negara dan lembaga tinggi negara dijadikan
menteri negara, yang berarti dijadikan sebagai pembantu presiden.
- Berubanya kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif menjadi
Poros Jakarta-Peking, konfrontosi dengan Malaysia, hinga pada puncaknya,
Indonesia kelaur dari keanggota PBB.

Sebab-sebab keruntuhan Orde Baru:
- Demokrasi Pancasila dalam rezim ORBA masih sebatas retorika dan gagasan,
belum mendarat dalam tataran penerapan. Karena dalam praktek kenegaraan
dan pemerintahan, rezim ini tidak memberi ruang bagi kehidupan demokrasi.
Rezim ini ditandai dengan adanya:
Dominannya peranan ABRI
Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik
Pengebirian peran dan fungsi partai politik
Campur tangan pemerintahan dalam berbagai urusan partai politik dan
publik.
Massa mengambang
Monopoli ideologi negara
Inkorporasi lembaga non pemerintah.

- Orde Baru berupaya menanamkan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas politik hanya bisa dicapai dengan membatasi partisipasi politik. Pada
saat bersamaan, masyarakat digiring ke pemahaman ini sebagai bagian utuh dari
negara.
- Adanya program indoktrinasi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
- Menghindari perbedaan pendapat berarti menciptakan harmoni.
- Orde Baru kemudian tak ubanya sebagai sebuah panser pragmatisme yang
berjalan tanpa hambatan.
- Karakter totalitarian yang berlalu kental. Karekter ini menjadi sesuatu yang
sangat ganjil di tengah Indonesia yang tengah berkembang pesat selama dekade
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 151
1990-an. Meningkatnya kesadaran rakyat dan munculnya kelas menengah baru
membuat kian banyak orang yagn mulai sadar akan haknya.

5. Menurut hemat saya, stabilitas politik, ekonomi, dan pertahanan keamanan belum
terwujud dalam setiap orde. Hal itu dapat kita lihat dalam setiap orde.
Kondisi politik pada zaman Orde Lama tidak stabil karena sistem parlementer tidak
berjalan dengan baik. Karena partai politik dan lembaga legislatif sangat
mendominasi pemerintahan. Kabinet parlamenter yang dibangun sangat rapuh
sehingga usia kabinet ini tidak bertahan lama.
- Terjadi penyimpangan-penyimpangan seperti penyimpangan ideologis,
pemusatan kekuasaan, mengangkat presiden seumur hidup, perubahan sikap
politik dan lain sebagainya.
- Dari segi positifnya, Presiden memberlakukan kembali UUD 1945 melalui Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.
Kondisi stabilitas politik, ekonomi, pertahanan dan keamaan yang terjadi pada Orde
Lama lebih stabil dengan memberi koreks terhadap penyelenggaraan pemerintahan
pada rezim Orde Lama. Dalam bidang politik, pemerintahan Orde Baru berupaya
menegakkan kembali asas-asas hukum dan kepastian hukum, dalam bidang ekonomi
ada upaya untuk memberi kehidupan yang layak bagi semua warga, dan dalam
bidang hukum terdapat pengakuan dan perlindungan HAM serta peradilan yang
bebas dan tidak memihak. Namun kenyataan, praktek kenegaraan dan pemeritahan
rezim Orde Baru tidak memberi ruang kepada demokrasi, membatasi partisipasi
politik, pengindoktrinasian P4, menghindari perbedaan pendapat, dan aspirasi
politik dikebiri, dan pembatasan dalam mengeluarkan pendapat dan kritik, karakter
totalitarian sangat kental.
Kondisi stabilitas politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan pada orde reformasi
sudah mulai menunjukkan pembaruan.
- Adanya kebebasan pers
- Kemerdekaan membentuk partai politik
- Terselenggaranya pemilu yang demokratis
- Pembebasan narapidana politik dan tahanan politik
- Otonomi daerah
- Adanya reposisi dan redefinisi TNI dalam kaitannya dengan keberadaannya pada
sebuah negara demokrasi.
- Diamandemennya pasal-pasal dalam konstitusi Negara RI


6. Pelaksanaan demokrasi akan berjalan dengan baik jika terdapat payung hukum yang
khusus mengaturnya karena penghargaan terhadap supremasi hukum merupakan
jaminan terciptanya keadilan. Artinya demokrasi tanpa didukung oleh penghargaan
terhadap tegaknya hukum akan mengarah pada dominasi mayoritas pada gilirannya
menghilangkan rasa keadilan bagi bagi kelompok minoritas. Demikian pula jika
partisipasi masyarakat dalam demokrasi tanpa penegakkan hukum makan
membentuk masyarakat tanpa kendali.
Kepastian hukum berhubungan dengan demokrasi terdapat dalam pemilihan umum
seperti tata cara pemilu, kejelasan dan kepastian aturan main dalam pelaksanaan
pemilu yang jurdil dan bebas, dan rahasia. Selain itu terdapat sanksi dan hukuman
dalam penegakan hukum dan pelaksanaan penindakan bagi yang melanggar atas
dasar kepastian aturan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
Kepastian pelaksanaan keadilan dalam sanksi pelanggaran, dan penghitungan suara
yang jujur karena adanya kontrol masyarakat sendiri dan independsi lembaga
pengawas pemilu mengenai perselisihan hasil pemilu.

7. Perbedaan nilai demokrasi menurut Blaug & Schwarzmantel dengan pemikiran
Riswandha Imawan sebagai berikut:
Prinsip-prinsip demokrasi menurut Blaug dan Schwarzmantel sebagai berikut:
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 152
- Kebebasan dan otonomi (freedom and autonomy)
- Persamaan (equality)
- Perwakilan (representation)
- Kekuasan mayoritas (majority rule)
- Kewarganegaraan (citizenship)

Prinsip-prinsip demokrasi menurut Riswandha Imawan sebagai berikut:
Menurut Riswandha, prinsip-prinsip demora yang dikehendaki oleh rakyat
adalah sebagai berikut:
- Demokrasi yang deliberatif (mengutamakan musyawarah)
- Substantif (mengena ke akar permasalahan)
- Partisipatif (melibatkan seluruh rakyat)

8. Yang menyebabkan Demokrasi Pancasila belum menunjukkan perubahan yang
signifikan dalam berbagai kehidupan bangsa dan negara sebbagai berikut:
Karena demokrasi Pancasila masih dimaknai sebatas arena politik. Pendidikan
politik terhadap masyarakat tidak diikuti dengan demokrasi di bidang ekonomi,
sosial, dan keagamaan.
Demokrasi masih sebatas keikutsertaan masyarakat dalam Pemilu, itupun masih
sebatas memilih pemimpin. Padahal demokrasi adalah wahana di mana rakyat
menunjukkan kedaulatannya.
Karena kita selalu mengikuti trend demokrasi yang ada di negara-negara lain.
Kita tidak pernah melihat demokrasi yang berdasarkan nilai-nilai yang
berkembang dalam masyarakat.

9. Kelemahan dari sistem pemilu pada tahun 2004 untuk memilih anggota DPR karena
calon wakil rakyat ditentukan oleh partai politik yang belum tentu disetujui oleh
masyarakat atau rakyat. Selain itu, setiap peserta parpol dapat mengajukan calon
sebanyak 120 persen dari jumlahkursi yang tersedia maka secara otomatis
menguntungkan partai politik yang besar. Lalu di mana wakil rakyat yang diusulkan
oleh rakyat sendiri? Itulah kelemahan dairi sistem pemilu pada tahun 2004 untuk
memilih anggota DPR. Akibatnya sistem pemilihan seperti menyebabkan wakil
rakyat bukan membela kepentingan rakyat tetapi justru membela kepentingan
partainya.
10. Beberapa prasyarat yang menjadi dasar dan nilai bagi eksistensi masyarakat
madani:
a. Adanya free public sphere (ruang publik yang bebas)
Dalam ruang publik yang bebas ini masyarakat sebagai warga negara memiliki
akses penuh terhadap setiap kegiatan publik. Warga negara dapat melakukan
keegiatan secara merdeka seperti menyampaikan pendapat, berserikat,
berkumpul dan mempublikasikan informasi kepada publik. Dengan demikian
tidak terjadi pembungkaman kebebasan warga negara dalam menyalurkan
aspirasnya yang berkenaan dengan kepentingan umum oleh pemerintah yang
berkuasa.

b. Demokratisasi
Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat
berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian. Syarat-syarat tersebut
berbanding lurus secara berimbang. Dengan demikian, mekanisme demokrasi
antarkomponen bangsa, terutama pelaku politik praktis, merupakan bagian yang
terpenting dalam menuju masyarakat madani.

c. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda.
d. Pluralisme
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 153
Pluralisme adaslah sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk disertai sikap tulus bahwa kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat Tuhan.

e. Keadilan sosial
Keadilan sosial yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek kehidupan.

f. Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang
baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat
terjadi apabila tersedia iklim yang memungkinkan otonomi individu terjaga.

g. Supremasi hukum
Penghargaan terhadap hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan.
Keadilan harus diposisikan secara netral. Artinya, tidak ada pengecualian untuk
memperoleh kebenaran atas hukum.

11. Menurut hemat saya, penyusunan anggota kabinet terkesan kompromi dan
politik dagang sapi karena pengaruh partai politik terutama partai politik yang
besar. Hal ini menimbulkan proses demokrasi di negeri ini akan berjalan sangat
lamban. Jika bangsa Indonesia mau menerapkan sistem demokrasi yang murni maka
harus berpaling pada esensi utama demokrasi yaitu berdasarkan pilihan rakyat dan
presiden terpilih memilih anggota kabinet tanpa campur tangan dari legislatif.


C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)


BAB 3
A. Pilihan Ganda

11. a
12. e
13. c
14. b
15. a
16. e
17. d
18. a
19. b
20. a

B. Esai
11. Pernyataan UUD 1945 tentang keadilan sebagai berikut:
Keadilan yang dimaksud adalah memberi hak peada yang berhak menerimanya.
Dalam hal ini, menurut UUD 1945 adalah rakyat yang berhak menerima apa yang
menjadi haknya. Seperti pernyataan dalam pasal 34 UUD 1945, menyatakan Fakir
miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Yang dimaksud dengan
fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
pencaharian dan tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok
yang layak bagi kemanusiaan.

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 154
12. Dampak negatif penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan sebagai
berikut;
a. Tumbuh dan berkembangnya KKN (Korupsi, Kolusi, dsan Nepotisme) pada
hampir semua aspek kehidupan yang melingkupi semua tingkatan. Mulai dari
kelurahan hingga lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
b. Pejabat atau kepala daerah yang terpilih karena politik uang, setelah
memerintah atau memegang kekuasaan akan selalu memikirkan dan
menyusun strategi bagaiman modalnya bisa kembali. Akibatnya, terjadi
berbapai penyunatan anggaran bagi rakyat miskin.
c. Menimbulkan kesengsaraan dan kemiskinan yang semakin dalam. Akses orang
miskin terhadap fasilitas publik akan terus dikurangi.
d. Menimbulkan jurang pemisah yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin.
Akibatnya, masyarakat yang adil dan makmur semakin sulit diwujudkan.
Kesenjangan ini juga menimbulkan pertikaian, yang dapat mengarah pada
disintegrasi bangsa.

13. Pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dari KKN ternyata hanyalah sebatas peraturan yang hanya berfungsi
sebagai slogan saja. Terbukti bahwa tingkat korupsi di Indonesia dalam kurun waktu
singkat sudah sangat parah bahkan selalu menempati rangking puncak.

14. Menurut pendapat saya, kesungguhan pemerintah dalam melaksanakan Pasal 34
UUD 1945 pada dasarnya belum terlaksana dengan baik. Pemerintah tidak berhasil
menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk mencapai tujuannya yaitu
mensejahterakan mencerdaskan kehidupan bangsa. Akumulasi modal yang berputas
pada segelintir orang saja pada masa Orde Baru, sedangkan pada masa Reformasi,
upaya pemberantasan korupsi tidak berjalan dengan baik pula.

15. Privatisasi BUMN dilakukan pemerintah belakangan ini menurut hemat saya tidak
sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. Karena kemakmuran masyarakat sebenarnya lebih
diutamakan dalam penjelasan pasal tersebut, bukan kemakmuran perorangan. Jika
dilakukan privatisasi BUMN maka upaya untuk mensejahterakan rakyat semakin
berkurang karena sumber untuk mensejahterakan rakyat sudah berada di pihak
privat bukan pemerintah.
16. Ada kaitan erat antara birokrasi pemerintah yang akuntabel dan peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Karena akuntabilitas dalam birokrasi dimaksudkan bahwa
setiap aktivitas dan penggunaan dana yang dilakukan oleh pemerintah dan
pembangunan harus dapat dipertanggung jawabkan. Akuntabilitas sebagai
perwujudan good governance dapat berbentuk akuntalibitas program, keuangan,
dan politik. Upaya peningkatan birokrasi pemerintah yang akuntabel berkaitan erat
dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebagai pelaksanaan tanggung jawab
pemerintah atas tuntutan publik, baik dalam statusnya sebagai warga negara
maupun sebagai pembayar pajak. Pemerintah yang akuntabel memiliki daya
tanggap yang tinggi terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Hubungan
yang erat terdapat pada pengelolaan birokrasi yang efisien dan efektif yang menjadi
syarat terpenting dalam penyediaan pelayanan publik yang memiliki kualitas tinggi
dengan harga yang murah dan terjangkau oleh masyarakat.

17. Persamaan antara birokrasi pada zaman kolonial dan pada masa sekarang ini
sebagai berikut;
- Birokrasi menjadi alat dan sarana yang efektif untuk menguasai rakyat. Birokrasi
baik pemerintah kolonial maupun pemerintah Indonesia selalu mendominasi
rakyat melalui kekuasaan yang disandang sehingga terbentuk hubungan yang
tidak imbang antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat yang dikuasai.
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 155
- Peranan rakyat terhadap eksistensi birokrasi pemerintah kurang memperoleh
perhatian dan penekanan dalam kehidupan negara. Mereka yang menjabat
memiliki kekuasaan yang tidak dimiliki oleh rakyat.
- Perilaku birokrasi selalu diwarnai dengan sikap sopan yang harus dilakukan oleh
orang yang kekuasaannya lebih rendah.
- Birokrasi menjadi alat penguasa yang tidak mungkin netral dari kepentingan
politik penguasa.


18. Prasyarat yang dibutuhkan untuk terwujudnya pemerintah yang transparan:
a. Kontrol internal penyelenggara negara berupa penanaman keimanan yang
berdimensi akhlak atau moral individu penyelenggara negara.
b. Perbaikan kontrol masyarakat. Masyarakat harus peduli terhadap tindak korupsi
yang dilakukan anggota masyarakat dan penyelenggara negara.
c. Perbaikan budaya yang kondusif, dengan cara memperbaiki budaya yang sudah
rusak, misalnya budaya yang menganggap pejabat kaya raja adalah lumrah,
budaya takut mengkritik, dan budaya takut mengontrol.
d. Perbaikan sistem politik yang menciptakan keterbukaan dan melibatkan kontrol
masyarakat dalam penyelenggaraan negara.

19. Kaitan antara e-government dengan efisiensi jalannya pemerintahan:
E-government adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk
membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Ada dua hal yang
utama dalam pengertian e-government di atas yaitu penggunaan teknologi informasi
(salah satunya internet) sebagai alat bantu, dan yang kedua tujuan pemanfaatannya
sehingga pemerintah dapat berjalan lebih efisien. Karena dengan teknologi
informasi yang seluruh proses atau prosedur yang ada di pemerintahan dapat dilalui
dengan lebih cepat asal digunakan dengan tepat.

20. Parameter yang dapat dijadikan ukuran pemerintah telah mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan pada dasarnya diperulkan jaminan UU, bantuan dan rehabilitasi
sosial, proses pemberian bantuan, jaring pengaman sosial, partisipasi masyarakat,
transparansi, dan hak serta kewajiban dalam jaminan kesejahteraan sosial.


C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)

BAB 4
A. Pilihan Ganda

11. e
12. e
13. c
14. b
15. a
16. c
17. a
18. a
19. b
20. e


B. Esai

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 156
11. Hubungan internasional memiliki implikasi hak dan kewajiban negara yang melakukan
hubungan karena hubungan internasional diperlukan demi kepentingan nasional yang
meliputi kepentingan ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan
kedaulatan wilayah. Konsep kepentingan nasional merupakan dasar untuk
menjelaskan perilaku luar negeri suatu negara. Kepentingan nasional juga dapat
dijelaskan sebagai suatu tujuan fundamental dan faktor penentu akhir yang
mengarahkan para pembuat keputusan dari suatu negara dalam merumuskan
kebijakan luar negerinya. Selain itu, hubungan internasional berdampak pada hak
dan kewajiban negara tersebut guna memelihara perdamaian dunia yang meliputi
penyelesaian konflik secara damai, dan membuat perjanjian damai.

12. Menurut hemat saya, diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia untuk memperbaiki
citra bangsa Indonesia di mata internasional adalah Indonesia harus bersifat netral,
terlepas dari nilai-nilai apakah bermoral atau tidak bermoral. Penggunaan dan nilai-
nilai diplomasi harus sesuai dengan tujuan, kemampuan, dan kemahiran pelaksanaan.
Maka kementerian luar negeri, kedutaan besar, atau konsulat yang mewakili negara
perlu melakukan pendekatan-pendekatan persuasif dengan negara-negara yang akan
diadakan kerja sama. Mereka harus membangun citra atau image yang baik tentang
Indonesia.

13. Yang dilakukan negara Indonesia untuk melindungi kepentingan negaranya adalah
Indonesia sebaiknya menolak keterlibatan atau ketergantungan terhadap pihak luar
yang dapat mengurangi kedaulatan Indonesia. Indonesia perlu memiliki sikap tegas
terhadap kebijakan internasional tersebut. Selain itu, Indonesia juga bisa menentang
segala bentuk kebijakan yang merugikan Indonesia sendiri.

14. Peranan ASEAN dalam penyelesaian masalah internasional saat ini sebagai berikut:
i. ASEAN Regional Forum (ARF)
Keanggotaan ARFsemakin meluas, mulai dari 10 negara ASEAN, Amerika Seritak,
Australia, RRC, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia, dan
Uni Eropa, serta Papua Niugini dan Mongolia, sebagai peninjau ARF. Dalam ARF
ASEAN tetap memegang peranan penting. Tujuan dari ARF ini adalah
meningkatkan kerja sama politik dan keamanan di Asia Pasifik.
ii. ASEAN memelopori Perjanjian Persahbatan dan Kerja sama di Asia Tenggara
(TAC.
Pada kesempatan ini, Jepang dan Pakistan juga turut menandatangani
Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC) pada tanggal 2
Juli 2004. Para Menteri Luar Negeri ASEAN dalam komunike bersama mendorong
negara-negara non-Asia Tenggara lailn turut menandatangani TAC.
iii. Peranan ASEAN dalam masalah Asia Timur
ASEAN hanya dapat melakukan lobi-lobi dan diplomasi dalam momen penting
negara-negara ASEAN seperti KTT Asia-Afrika dan pertemuan-pertemuan
lainnya.

iv. Menyelesaikan persoalan ASEAN Vegetables Oil Club (AVOC)
Persoalan AVOC antara Indonesia dan Malaysia yang mengatur kesepakatan
ahrga minyak kelapa sawit menjadi keruh, karena tudingan melakukan praktek
kartel dan melanggar kesepakatan perdagangan bebas. Sebenarnya dalam
perdangan bebas harga ditentukan mekanisme pasar. Antara asosiasi minyak
sawit Indonesia dengan Malaysia tidak ada upaya mengatur harga.

15. Yang saya ketahuai tentang WTO adalah salah satu organisasi antarpemerintah yang
anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah negara-negara yang berhubungan
dengan perdagangan dunia. Dampaknya terhadap Indonesia, lewat organisasi
perdagangan dunia, berbagai produk yang dihasilkan oleh Indonesia dapat dipasarkan
atau dikenal di luar negeri. Semakin banyak orang mengenal kekayaan Indonesia dan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 157
banyak investor ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, banyak produk-
produk dari luar negeri bebas diperdagangkan di Indonesia. Namun di sisi lain,
dengan adanya era perdagangan dunia ini, produk-produk Indonesia kadang-kadang
kalah saing dengan produk-produk dari luar negeri. Dan juga orang-orang Indonesia
mulai merasa gengsi kalau menggunakan produk dalam negeri. Mereka merasa
menggunakan produk luar negeri lebih bermutu daripada produk dalam negeri. Jadi
pengaruh WTO di satu sisi membawa dampak positif tetapi di sisi lain membawa
dampak negatif.

16. Tahap-tahap perjanjian internasional selalu berpedoman pada Konvensi Wna 1969
tentang Hukum Perjanjian Internasional. Dalam Konvensi itu disebutkan tahapan
dalam pembuatan perjanjian internasional, baik perjanjian bilateral maupun
perjanjian multilateral. Tahap-tahap perjanjian internasional sebagai berikut:

i. Perundingan (Negotiation)
Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antarpihak/negara tentang
objek tertentu. Jika belum pernah ada perjanjian yang dibuat oleh subjek yang
akan membuat perjanjian, maka terlebih dahulu diadakan penjajakan (survei)
atau pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan.
Pada tahap negosiasi atau perundingan dapat diwakili oleh pejabat dengan
menunjukkan surat kuasa penuh (fullpowers). Negosiasi bisa dilakukan oleh
kepala negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri, atau duta besar. Jika
ada kepercayaan dan kesepakatan maka ditindak lanjuti dengan tahapan kedua.
ii. Penandatanganan (Signature)
Untuk perjanjian yang bersifat bilateral, perjanjian internasional biasanya
dilakukan oleh para menteri luar negeri (menlu) atau kepala pemerintahan.
Untuk perjanjian multilateral, penandatangan teks perjanjian sudah dianggap
sah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali jika ditentukan
lain. Namun, perjanjian belum dapat diberlakukan oleh masing-masing negara,
sebelum diratifikasi oleh masing-masing negara.
iii. Pengesahan (Ratification)
Penandatangan atas perjanjian hanya bersifat sementara dan masih harus
dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan. Inilah yang siebut dengan
ratifikasi. Ratifikasi merupakan suatu cara yang sudah melembaga dalam
kegiatan perjanjian internasional. Adanya ratifikasi memberi keyakinan pada
lembaga-lembaga perwakilan rakyat bahwa wakil yang menandatangani suatu
perjanjian tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan
umum dan tidak merugikan rakyatnya. Suatu negara mengikatkan diri pada
suatu perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan oleh badan yang
berwenang di negaranya.
Contoh perjanjian internasional Indonesia dengan negara lain yang sudah
diratifikasi:
- Kerja sama RI Kanada dalam bidang pembangunan. Kerja sama dengan
Pemerintah Kanada meliputi proyek-proyek bantuan teknik dan buka
merupakan proyek-proyek konstruksi atua pengadaan peralatan. Oleh karena
itu, komponen pengiriman tenaga ahli dan studi kebijaksanaan/seminar
cukup besar.
- Kerja sama RI RRC dalam bidang pertanian. Kerja sama bilateral bidang
pertanian (termasuk perikanan) dengan RRC didasari oleh beberapa
kesepakatan seperti Minutes of Talk, Record of Discussion of the First
Meeting between Indonesia and the Peoples Republic of China on Fisheries
Issue dan lain sebagainya.
- Kerja sama dengan pemerintah Iran terutama dalam bidang kebudayaan dan
pariwisata.
- Kerja sama Kanada dengan beberapa negara ASEAN.
- RI ASEAN
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 158
- Arab Saudi dengan negara-negara Teluk.




17. Menurut hemat saya, masuk menjadi anggota PBB bukan merupakan syarat mutlak
bagi Indonesia untuk eksis dalam pergaulan internasional. Sebagai contoh pada masa
pemerintahan Presiden Soekarno, negara Indonesia masih tetap eksis melakukan
kerja sama dengan negara-negara lain. Indonesia masih bekerja sama dengan
Filipina, Singapura, dan negara-negara lain. Selain itu, keterlibatan PBB akhir-akhir
ini dipertanyakan setelah Amerika melakukan invansi ke Irak. Amerika sebagai salah
satu negara anggota PBB tidak menjaga perdamaian tetapi bahkan menciptakan
peperangan yang berkepanjangan di Irak.
18. Organisasi internasional nonpemerintah yang saya ketahui adalah Palang Merah
Internasional (PMI). Organisasi ini biasanya bergerak di bidang kemanusiaan ketika
terjadi bencana di sebuah negara. Organisasi selalu siap membantu negara yang
mengalami bencana tersebut. Biasanya organisasi ini bergerak dalam bidang
kemanusiaan. Mereka menolong atau membantu orang-orang yang terkena bencana.
Orang-orang yang masuk dalam organisasi ini dilindungi oleh lembaga yang
berwewenang.
19. Kerja sama internasional antara Indonesia dan Iran terjadi dalam bidang kebudayaan
dan pariwisata. Cultural Agreement ditandatangani pada tanggal 27 April 1971. Draft
kerja sama itu dibuat kembali dan ditandatangani kembali pada tanggal 10 Mei 2006
pada saat Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad berkunjung ke Indonesia.
Penandatanganan draf dilakukan oleh Sekjen Depbudpar, Dr. Sapta Nirwandar, serta
Deputi Menteri untuk Asia Pasifik dan CIS dari Kementerian Luar Negeri Iran, Mehdi
Safari.
Untuk bidang kepariwisataan, kerja sama dituangkan dalam MoU on Tourism yang
pernah ditandatangani pada atangal 16 Desember 2002. Sebagai tindak lanjut,
dibentuklah The First Working Group Meeting on Tourism between Indonesia-Iran
yang hasilnya dituangkan dalam bentuk Minutes of Meeting yang ditandatangani
pada tanggal 8 Februari 2006. Pertemuan Menbudpar dengan Presiden Iran
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan berikut:
i. Dalam Working Group Meeting telah dibicarakan upaya-upaya peningkatan kerja
sama bidang kebudayaan dan pariwisata.
ii. Hubungan baik selama ini diharapkan dapat ditingkatkan dari hubungan kerja
sama bilateral menjadi kerja sama regional dan internasional.
iii. Pemerintah Iran menyampaikan ucapan terimakasihnya atas dukungan
Pemerintah Indonesia terhadap usaha Iran memperoleh haknya dalam
pembangunan ilmu pengetahuan.
iv. Indonesia dan Iran sepakat untuk mengembangkan kerja sama investasi di
bidang spa dan pembuatan film.
v. Pemerintah Iran berharap agar Pemerintah Indonesia dapat memberikan fasilitas
visa terhadap wisatawan Iran yang berkunjung ke Indonesia, sebagaimana yang
telah Pemerintah Iran berikan kepada wisatawan Indonesia yang berkunjung ke
Iran. Menbudpar menampung permintaan tersebut dan menginstruksikan pada
unit-unit terkait untuk disampaikan pada instansi yang berwenang.
vi. Wakil presiden Iran mengundang Menbudpar untuk berkunjung ke Iran.

20. Menurut pendapat saya, hubungan kerja sama di antara enam negara tersebut harus
diterapkan secara serius lewat penegakan hukum. Jika tidak maka human trafficking
akan terus berlanjut. Maka yang harus dilakukan oleh keenam negara dan pemerintah
tersebut membentuk sebuah perjanjian yang harus diaplikasikan dalam kehidupan
bersama.


PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 159
D. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)



BAB 5
1. Pilihan Ganda

11. c
12. b
13. e
14. c
15. a
16. c
17. c
18. c
19. c
20. a

2. Esai

8. Tiga macam perjanjian yang telah menjadi hukum internasional yang bersifat umum
antara lain:
i. Negara
Negara merupakan subjek hukum internasional dalam arti yang klasik. Artinya,
semenjak lahirnya hukum internasional, negara sudah diakui sebagai subjek
hukum internasional. Bahkan , hingga sekarang pun, masih ada anggapan bahwa
hukum internasional pada hakikatnya adalah hukum antar negara.
ii. Takhta Suci
Takhta Suci (Vatikan) merupakan subjek hukum internasional. Hal ini merupakan
peninggalan sejarah masa lalu. Ketika itu, Paus bukan hanya merupakan kepala
Gereja Roma, tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi. Hingga sekarang, takhta
suci mempunyai perwakilan diplomatik di banyak ibukota negara. Takhta suci
merupakan suatu subjek hukum dalam arti yang penuh. Ia mempunyai
kedudukan sejajar dengan negara.
iii. Palang Merah Internasional
Palanga Merah Internasional mempunyai tempat tersendiri dalam sejarah hukum
internasional. Kedudukan Palang Merah Internasional sebagai subjek hukum
internasional, lahir karena sejarah masa lalu. Pada umumnya, kini Palang Merah
Internasional diakui sebagai organisasi internasional yang memiliki kedudukan
sebagai subjek hukum internasional, walaupun ruang lingkupnya terbatas.

9. Indonesia sebenarnya, tidak berhak kehilangan kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan
hanya karena kepatuhan Indonesia pada hukum internasional yang telah mengatur
perbatasan tersebut. Jika Indonesia dapat membuktikan catatan sejarah atau
budaya, posisi strategis, atau sumber daya ekonomi, misalnya adanya minyak bumi
atau air tanah maka Indonesia tidak perlu kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan.

10. Indonesia berhak memiliki Blok Ambalat dan memanfaatkan sumber daya alam yang
terdapat di dalamnya karena dilihat dari posisi, batas, dan sumber daya alamnya,
Blok Ambalat termasuk dalam wilayah negara Indonesia. Maka Indonesia berhak
memiliki Blok Ambalat.

11. Jika terjadi pergeseran patok pada batas wilayah darat antara RI dan Malaysia,
maka kasus tersebut termasuk sengketa teritorial karena suatu negara Malaysia
mengkalim sebuah wilayah itu berada di wilayahnya. Jenis sengketa ini sering
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 160
terjadi karena alasan budaya dan sejarah. Kelompok budaya tertentu mungkin telah
menempati sebuah daerah dalam jangka waktu yang lamadan mendasarkan klaim
mereka atas wilayah tersebut.


12. Perbedaan antara hukum publik internasional dan hukum privat internasional:
i. Hukum publik internasional adalah kumpulan peraturan hukum yang mengatur
tentang hubungan antarnegara merdeka dan berdaulat. Hukum publik
internasional disebut juga hukum antarnegara atau hukum internasional.
ii. Hukum privat (perdata) internasional, adalah ketentuan-ketentuan yang
mengatur hubungan hukum antara seseorang dan orang lain yang berlainan
warga negaranya dalam sebuah negara yang berkenan dengan keperdataan.
Hukum privat (perdata) internasional dikenal juga dengan istilah hukum
antarbangsa.

13. Hukum internasional begitu penting untuk mengatur hubungan antarnegara karena
secara langsung dapat memberikan penyelesaian dalam suatu masalah hukum
internasional.

14. Hukum internasional harus memperhatikan batas-batas teritorial suatu negara
artinya negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada
di wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah
tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.

15. Kawasan Asia Pasifik lebih stabil bila dibandingkan dengan kawasan Timur Tengah
karena sengketa mengenai batas negara yang muncul ketika suatu negara
mengklaim daerah di suatu negara yang berdekatan karena hal-hal tertentu yang
dimiliki oleh daerah tersebut. Hal tersebut meliputi catatan sejarah atau budaya,
posisi strategis, atau sumber daya ekonomi, misalnya adanya minyak bumi atau air
tanah. Misalnya, sengketa antara Israel dan Palestina, antara Israel dan Lebanon
dan lain sebagainya. Sengketa seperti ini membuat wilayah atau kawasan Timur
Tengah menjadi tidak stabil. Sedangkan kawasan Asia Pasifik lebih stabil karena
batas wilayah, budaya, dan sumber daya alam jelas dibatasi secara jelas dan pasti.
Semuanya dilakukan lewat perjanjian yang tegas.

16. Perdamian dunia dapat menciptakan kemakmuran dan penghapusan kemiskinan di
dunia jika semua umat manusia saling menghormati, hidup berdampingan dengan
damai berdasarkan persamaan derajat. Dalam sudut pandang ilmu
kewarganegaraan, yang juga merupakan hukum diplomatik, prinsip-prinsip hidup
berdampingan secara damai berdasarkan persamaan derajat adalah menghormati
kedaulatan negara lain, tidka mencampuri urusan dalam negera lain, dan saling
bekerja sama dalam berbagai bidang kehidupan. Keadaan seperti ini akan
memungkin semua warga dunia bisa menciptakan kehidupan yang lebih layak dan
dengan demikian kemiskinan di dunia bisa diminimalisir atau dikurangi.

17. Terorisme dianggap sebagai kejahatan yang lintas batas negara karena dewasa ini
aksi terorisme yang semakin mengancam keamanan negara dan penggunaan senjata
nuklir. Negara-negara di dunia, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa, perlu
menahan diri untuk tidak mengorganisasi, menganjurkan, membantu, mengambil
inisiatif, atau berperang dalam aksi-aksi terorisme. Karena perang terhadap
terorisme harus dilakukan secara hati-hati karena masih banyak negara yang tidak
peduli terhadap kejahatan terorisme.

D. jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan
sesuai)
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 161

Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 162

ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU ADMINISTRASI GURU

SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM SMA NEGERI 2 MATARAM

PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP PENGEMBANGAN RPP
(RENCANA (RENCANA (RENCANA (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
( PKn )
KELAS XII
DISUSUN OLEH


Drs. H BARAHIMA
Pembina IV/a
NIP. 19520312 1985031 007
2009/2010

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 163
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 001/RPP
V. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 1 dan 2
5. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
VI. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
2. Kompetensi Dasar
1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagi ideologi terbuka
III. INDIKATOR
1. Mengemukakan rumusan Pancasila sebagai dasar negara
2. Menguraikan fungsi Pancasila
3. Mengemukakan Pancasila sebagai dasar negara
4. Membedakan ideologi terbuka dan tertutup
5. Mendeskripsikan makna Pancasila sebagai ideologi terbuka
6. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai
7. Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 164


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007


























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 165
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 002/RPP
V. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Nilai-Nilai Pancasila
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 3
5. Alokasi Waktu : 3 x 45 (3 jam pelajaran)
VI. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
2. Kompetensi Dasar
2.1. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
III. INDIKATOR
1. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai
2. Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 166

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
































PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 167
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 003/RPP
V. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Perilaku yang Sesuai Nilai-Nilai Pancasila
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 4
5. Alokasi Waktu : 3 x 45 ( 6 jam pelajaran )

VI. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
2. Kompetensi Dasar
2.1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

III. INDIKATOR
1. Menunjukan sikap positif terhadap nilai Pancasila
2. Menemukan cara bersikap positif yang sesuai denga Pancasila sebagai ideologi
terbuka


IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
20
- Pengendalian diri

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 168
- Penenangan

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007





















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 004/RPP


V. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Sistem Pemerintahan
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 5
5. Alokasi Waktu : 3 x 45 (3 jam pelajaran)

VI. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
2. Kompetensi Dasar
2.1. Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara

III. INDIKATOR
1. Mengklasifikasikan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer di
berbagai Negara
2. Mengidentifikasi ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
3. Menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan Presidensial dan
Parlementer

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 170
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri


V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007




















PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 171
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 005 / RPP
I. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 6 dan 7
5. Alokasi Waktu : 6 x 45 ( 6 jam pelajaran )
II. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
2. Kompetensi Dasar
2.2. Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan Negara Indonesia
III. INDIKATOR
1. Menguraikan sistem pemerintahan yang digunakan oleh Negara Indonesia
menurut UUD 1945
2. Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum
dan sesudah perubahan
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri




PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 172
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 173

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 006/RPP
V. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 8 dan 9
5. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
VI. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
2. Kompetensi Dasar
2.3. Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di
Indonesia dengan negara lain
III. INDIKATOR
1. Menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan Indonesia
2. Membandingkan sistem pemeintahan Indonesia dengan negara lain
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 174

V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 175
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 007/RPP
V. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Peranan Pers
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 10 dan 11
5. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
VI. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
2. Kompetensi Dasar
1.1. Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran serta perkembangan pers di
Indonesia
III. INDIKATOR
1. Menguraikan pengertian, fungsi dan peranan pers dalam masyarakat yang
demokratis
2. Mendeskripsikan perkembangan pers di Indonesia
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri




PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 176
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 177
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 008/RPP

IX. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Kode Etik Jurnalistik
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 12 dan 13
5. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
X. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
2. Kompetensi Dasar
2.1. Menganalisis pers yang bebas dan bertanggungjawab sesuai kode etik
jurnalistik dalam masyarakat Indonesia
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kode etik jurnalistik
2. Menganalisis kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia
3. Menguraikan upaya pemerintah dalam mengendalikan pers
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 178
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif


Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 179
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 009/RPP
IX. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Kebebasan Pers dan Dampaknya
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 14 dan 15
5. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
X. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
2. Kompetensi Dasar
2.1. Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan
media massa dalam masyarakat demokratis di Indonesia
III. INDIKATOR
1. Menunjukan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa / pers
2. Menguraikan manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokratis di Indonesia

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 180
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 181
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 010/RPP

VII. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : PKn
2. Materi Pokok : Globalisasi
3. Kelas/Program : XII
4. Pertemuan Minggu ke : 16 dan 17
5. Alokasi Waktu : 6 x 45 (6 jam pelajaran)
VIII. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR
1. Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi dampak globalisasi
2. Kompetensi Dasar
2.1. Mendeskripsikan proses, aspek dan dampak globalisasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
III. INDIKATOR
1. Mengemukakan proses dan aspek globalisasi
2. Mendeskripsikan dampak globalisasi
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang
dikembangkan
1. Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
15
- Disiplin
- Kerja sama
- Keterampilan
2. Kegiatan Inti
- Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Penjelasan materi
- Tanya jawab
- Latihan
55
- Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
3. Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Penenangan
20
- Pengendalian diri



PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 182
V. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Buku Paket PKn Kelas XII
2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Lembar Kerja Siswa

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif



Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007
007























PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 183
KUNCI JAWABAN


BAB 1
A. Pilihan Ganda
21. a
22. b
23. a
24. d
25. d
26. a
27. c
28. b
29. b
30. a

B.Esai
21. Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bahwa Pancasila harus mampu menyesuaikan diri
dengan zaman. Namun bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diganti dengan nilai-nilai dasar lain
yang meniadakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna
bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa dan
tuntutan perkembangan zaman secara kreatif, dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan
perkembangan masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka harus memberikan orientasi ke depan, yang mengharuskan bangsa
Indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya, terutama menghadapi
globalisasi dan keterbukaan. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam
jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


22. Tiga tokoh beserta idenya pokok yang dituangkan dalam perumusan dasar negara RI pada sidang BPUPKI
sebagai berikut:
i. Muhammad Yamin



















ii. Prof. Dr. Soepomo





1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ke- Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 184
iii. Ir. Soekarno












23. Menurut hemat saya, nilai dan makna Pancasila belum dijalankan dengan benar sampai sekarang ini.
Sebab pengingkaran terhadap nilai-nilai Pancasila terus terjadi. Misalnya, Sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab belum dihayati sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia. Masih banyak masyarakat Indonesia
belum dipenuhi oleh pemerintah. Sering juga terjadi tindakan kekerasan yang menginjak-injak harkat dan
martabat manusia. Di bagian-bagian tertentu wilayah Indonesia belum dijamah pembangunan yang adil
dan merata. Sehingga menyebabkan persatuan Indonesia pun terancam karena banyak daerah ingin
melepaskan diri dari NKRI.

24. Perbedaan antara ideologi Pancasila, Komunis, dan liberal.

Ideologi Pancasila adalah ideologi yang berpatokan pada nilai-nilai Pancasila yang mengutakam
keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam aspek kehidupan bangsa dan negara.
Ideologi komunis adalah paham yang mengetengahkan bahwa sumber produksi adalah milik negara atau
milik bersama. Namun, ideologi ini sangat tertutup dan otoritas negara sangat dominan. Komunis juga
mengingkari adanya peran agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Ideologi liberal adalah paham yang mengetengahkan kebebasan individu daripada masyarakat.
Masyarakat baginya diabdikan untuk individu. Dalam ideologi ini penghargaan terhadap HAM lebih baik,
demokrasi berjalan dengan baik dan paham ini menolak adanya absolutisme.

25. Pancasila dapat dijadikan sebagai paradigma pembangunan karena dijadikan sebagai landasan,acuan,
metode, nilai dan tujuan yang ingin dicapai di setiap program pembangunan negara Republik Indonesia.
26. Pancasila mengandung nilai instrumental maksdunya adalah bahwa pelaksanaan umum nilai-nilai dasar,
biasanya dalam wujud norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalma
lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan, tempat, dan waktu. Walaupun lebih rendah dari nilai
dasar, nilai nin tidak kalah penting, karena dapat mewujudkan nilai umum menjadi konkret dan sesuai
dengan perkembangan zaman. Nilai instrumental merupakan tafsir positif terhadap nilai dasar yang umum.
27. Negara-negara yang menganut ideologi komunis cenderung bersifat otoriter karena hukum melanggengkan
komunis, dan peran negara sangat dominan dan monopoli negara sangat jelas dan menganggap
kolektivitas yagn dibentuk negara lebih penting daripada masyarakat atau individu. Paham ini lebih
mengutamakan kebersamaan tetapi kebersamaan yang semu.
28. Menurut pendapat saya, budaya-budaya yang berkembang di Indonesia hanya sebagian yang
mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Contohnya masyarakat di pedesaan mereka masih menghayati nilai-
nilai kebersamaan dalam gotong-royong, dan juga saling membantu satu sama lain. Sedangkan sebagian
masyarakat di kota nilai-nilai kegotongroyongan semakin menipis. Hal itu dipengaruhi oleh indivualitas
manusia yang diadopsi dari budaya barat.
29. Nilai-nilai Pancasila dapat ditumbuhkan dalam lingkungan sekolah seperti nilai kerja sama dalam studi
kelompok, piket kelas, dan juga menolong teman yagn sakit, dan membiarkan teman yang beragama lain
berdoa sesuai denga keyakinannya.
30. Menurut hemat saya melaksanakan nilai Pancasila harus disertai dengan penegakan hukum yang berlaku
dalam masyarakat. Artinya orang yang melanggar nilai-nilai Pancasila harus ditindak berdasarkan aturan

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. .Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 185
yang berlaku. Misalnya, pelanggaran dalam penggunaan narkoba harus ditindak. Selain itu, upaya
menerapkan nilai-nilai pada generasi muda sekarang ini harus dimulai dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Namun semuanya itu yang terpenting adalah keteladanan para pemimpin dalam menerapkan
nilai-nilai itu.

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan sesuai)

BAB 2
A. Pilihan Ganda

21. b
22. e
23. b
24. a
25. b
26. b
27. c
28. c
29. b
30. a


B. Esai
1. Perbedaan antara sistem pemerintahan parlementer dan presidensial, ditinjau dari aspek kekuasaan
badan legislatif dan eksekutif:
a. Sistem pemerintahan parlementer:
Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pangeran, kaisar) hanya berfungsi sebagai simbolis, dan
tidak dapat diganggu gugat oleh kekuasaan legislatif.
Kekuasaan legislatif lebih kuat dariapda kekuasaan eksekutif (presiden/perdana menteri).
Menteri-menteri diangkat, diberhentikan dan harus mempertanggungjawabkan semua
tindakannya kepada badan legislatif.
Program-program kebijakan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik sebagian besar
anggota parlemen. Bila kabinet melakukan penyimpangan terhadap program-program yang
dibuat, maka anggota parlemen dapat menjatuhkan kabinet dengan menyatakan mosi tidak
percaya kepada pemerintah.
ii. Sistem Presidensial
Dikepalai oleh seorang presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif (kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.
Kekuasaan eksekutif lebih kuat dibandingkan dengan kekuasaan legislatif.
Menteri-menteri diangkat, diberhentikan, dan hanya bertanggung jawab kepada presiden.
Kekuasaan eksekutik presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan rakyat. Presiden dipilih
langsung oleh rakyat.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada badan legislatif. Oleh karena itu, presiden dan
legislatif tidak dapat saling menjatuhkan atau membubarkan.

Yang dimaksud dengan checks and balances atau kontrol dan keseimbangan adalah sebuah upaya
untuk mencegah kemungkinan satu lembaga/cabang kekuasaan memperbesar kekuasaan sendiri,
masing-masing cabang kekuasaan diberi kekuasaan untuk mengontrol cabang kekuasaan yang lain.
Dengan cara seperti itu, posisi masing-masing cabang kekuasaan tetap dalam keseimbangan yang
tepat. Di Amerika Serikat, Kongres diberi kekuasaan untuk mengontrol presiden dengan menolak RUU
yang diajukan presiden, menahan persetujuan terhadap badang-badan eksekutif dan administratif,
menolak memberi persetujuan terhadap calon pejabat bawahan langsung presiden, dan mengadili serta
memberhentikan presiden. Kongres juga diberi kekuasaan mengontrol Mahkamah Agung dengan
membatasi kewenangan banding mahkamah agung, dan menahan persetujuan terhadap calon hakim
agung. Presiden diberi kekuasaan untuk mengontrol Kongres dengan hak veto atas UU yang telah
disetujui Kongres, dan mengontrol mahkamah agung dengan mengajukan calon mahkamah agung. Di
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 186
lain pihak, mahkamah agung mengontrol Kongres dan presiden melalui kekuasaannya untuk melakukan
judicial review.
UUD Negara Indonesia perlu diamandemen agar menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Perubahan itu
dilakukan mengingat kehidupan politik Indonesia semakin kompleks. Hal itu sesuai dengan cita-cita para
pendiri bangsa yang tetap membiarkan rumusan UUD 1945 tidak kaku atau tetap saja.
Menurut hemat saya, amandemen UUD telah membawa perubahan berarti dalam sistem pemerintahan
politik di Indonesia. Sebagai contoh sebelum tahun 2004, presiden dipilih oleh MPR tetapi pada tahun
2004 telah terjadi perubahan yang sangat berarti di mana presiden dipilih langsung oleh rakyat. Maka
MPR bukan lagi menjadi lembaga tertinggi di negara ini tetapi hanya sebagai lembaga tinggi negara
saja. Selain itu, MPR tidak lagi menyusun Garis-Garis Besar Haluan negara. Presiden dan wakil
presiden terpilih harus menyusun sendiri GBHN yang akan dilaksanakannya.
Perbedaan fungsi dan wewenang Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi sebagai berikut:
a. Mahkamah Agung
Mengadili pada tingkat kasasi
Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang
Melaksanakan wewenan lainnya yang diberikan oleh undang-undang.

b. Mahkamah Konstitusi
Mengadili ada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji undang-undang terhadap Undang-
Undang Dasar.
Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan UUD.
Memutuskan pembubaran partai politik
Memutuskan perselisiahn hasil Pemilu.
Memberikan keputusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden da/
atau wakil presiden sebagai yang dimaksud dalma pasal 7A UUD 1945.

Sistem pemerintahan yang berlaku di RRC pada dasarnya menggunakan sistem pemerintahan
parlementer yang mulai mapan sejak tahun 1954, pada masa kepemimpinan Mao Tze Tung tahun
1893-1976. Mao menjadi ketua partai komunis Cina pada tahun 1935. Setelah tahun 1976, Mao
digantikan oleh Deng Xiaoping. Sistem politik dan pembagian kekuasaan di Cina melalui sistem partai
tunggal adalah sebagai berikut:
a. Kekuasaan eksekutif (presiden) dipegang oleh ketua partai sendiri, sedangkan sekretaris jenderal
partai merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi setingkat perdana menteri.
b. Kongres Rakyat Nasional mengemban kekuasaan legislatif yang hanya didominasi oleh Partai
Komunis Cina.
c. Kekuasaan yudikatif dijalankan secara bertingkat oleh pengadilan rakyat di bawah pimpinan
Mahkamah Agung Cina. Pengadilan rakyat tersebut bertanggung jawab pada Kongres Rakyat Cina
di setiap tingkatan.

Pasal dalam UUD 1945 yang diselewengkan demi kepentingan penguasa misalnya pada pasal 17 ayat
1, 2, 3 dan 4. yang menyatakan bahwa Presiden dibantu oleh menteri negara. Menteri-menteri itu
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Ssetiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan. Pembentukan, perubahan dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-
undang. Pasal di atas mengisyarakatkan bahwa dalam menyusun kabinet tidak ada kewajiban resmi
bagi presiden untuk menghubungi, melakukan tawar-menawar, atau menyusun bersama kabinet dengan
pihak-pihak yang secara politik terwakili di parlemen. Para menteri bertanggung jawab kepada Presiden,
bukan parlemen. Itu artinya selama masih dipercaya presiden maka kedudukan menteri tidak bisa
digantikan.
Pasal 23E ayat (2) UUD 19445 menyatakan bahwa Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daearah,
dan dilanjuti dengan ayat (3) Hasil pemeriksaan ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau
badan sesuai dengan undang-undang. Dari klausal ini jelas terlihat kembali suatu kerancuan, sebuah
badan pengawas pemerintah diamanatkan untuk diatur dengan undang-undang yang adalah buatan
pemerintah sendiri.
Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa presiden memegan kekuasaan pemerintahan
menurut UUD. Batasan wewenang dan tanggung jaab kekuasaan itu tidak diatur lebih lanjut dalam UUD
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 187
dan peraturan perundang-undangan. Hal ini menunjukkan bahwa kekuasaan ini tidak sekedar
kekuasaan eksekutif, melainkan mencakup ruang lingkup yang lebih luas daripada itu, sehingga batasan
yang jelas untuk mengatur tugas, wewenang, dan tanggung jawab kekuasaan tidak perlu dilakukan.


Ciri-ciri sistem pemerintahan Indonesia setelah amandemen UUD 19445:
Lembaga-lembaga negara yang ada di Indonesia mengalami pengurangan sekaligus penambahan.
Sesuai prinsip sistem pemerintahan presidensial, terdapat larangan rangkap jabatan di antara para
pejabat lembaga negara tingkat pusat.
MPR tidak lagi berkedudukan sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat.
DPR telah dikukuhkan kedudukannya sebagai lembaga pembuat undang-undang.
Ada lembaga perwakilan daerah, dalam bentuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Presiden lebih sebagai pemegang kekuasaan eksekutif.
Kedudukan Mahkamah Augn sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka semual
hanya disebut dalma penjelasan pasal 24 dan 25 UUD 1945, kini ditegaskan dalam pasal 24 ayat 1.
Keberadaan Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman diatur
dalam pasal 24 ayat UUD 1945.
Badan Pemeriksa Keuangan adalah lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara.

Menurut hemat saya kekurangan yang masih terdapat dalam UUD 1945 setelah amandemen adalah
pasal-pasal yang mengatur wewenang presiden sebagai kepala negara, mengangkat para menteri
sesuai dengan hak prerogatif presiden, batasan-batasan kekuasaan presiden sebagai kepala negara
tidak terlalu jelas. Ada kecenderungan otoriter dan terciptanya negara kekuasaan, maklumat, penpres,
surat perintah. Legimitasi pemerintahan negara bukan melalui mekanisme consent by the governed atau
berupa direct mandate. Selain itu masih ada lagi pasal-pasal yang perlu direvisi untuk menciptakan
stabilitas dalam negara kita.
Menurut hemat sayat sistem presidensial yang berlaku di Indonesia sudah cukup tepat untuk diterapkan.
Namun dalam pelaksanaannya, perlu ada batasan-batasan yang jelas tentang tugas dan wewenang
presiden. Meskipun dalam perkembangannya, sudah pembagian kekuasaan negara dan sistem check
and balances menurut UUD 1945. Sistem ini akan mempermudah pengontrolan terhadap wewenang
dan kerja presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

D. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan sesuai)


BAB 3
A. Pilihan Ganda
21. a
22. b
23. c
24. b
25. d
26. e
27. d
28. e
29. a
30. a

B. Esai

21. Fungsi pers sebagai Watchdog menurut hemat saya masih relevan sekarang ini. Karena pers menjadi
mata dan telinga yang memberikan isyarat dan tanda-tanda dini apabila ada kejadian yang tidak pada
tempat, sertai sebagai pembentuk opini masyarakat dan agenda publik. Di sini pers menjadi kekuatan
keempat yang menyangga pemerintahan demokrasi, bersama-sama dengan kekuasaan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Karena pers dalam masyarakat demokrasi akan memberikan informasi
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 188
mengenai perkembangan kehidupan sosio politik, memberikan gambaran mengenai isu-isu penting
yang sedang menjadi perhatian masyarakat, menyediakan wahana untuk melakukan debat publik antara
berbagai sudut pandang berbeda-beda yang hidup dalam masyarakat, membantu pemerintah dalam
memperhitungkan cara yang sesuai dalam menggunakan kekuasaan, dan memberikan sumbangan
kepada warga masyarakat untuk belajar, memilih, dan terlibat dalam kehidupan bersama, termasuk
proses politik.
22. Yang membuat surat keluar atau majalah dapat dibredel:
a. Pengendalian kebebasan pers yang artinya masih ada pihak-pihak yang tidak suka dengan
kebebasan pers. Mereka berusaha untuk membatasi atau bahkan meniadakan kebebasan pers.
b. Penyalahgunaan kebebasan pers yang artinya, insan pers memanfaatkan kebebasan pers untuk
melakukan kegiatan jurnalistik yang bertentangan dengan fungsi dan peranan yang diembannya.

23. Keadaan pers pribumi pada masa penjajah Belanda mulai pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal
Gustaaf Willem Baron van Imhoff. Ketika itu terbit surat kabar pertama pada 7 Agustus 1744 di Batavia
(Jakarta), yaitu Bataviaschee Nouvelles en Politique Raisonnementen. Surat kabar tersebut hanya
bertahan selama 2 tahun. Ia dilarang terbit oleh gubernu jenderal atas perintah VOC, karena dianggap
sangat berbahaya bagi kelangsungan bisnis VOC di Hindia Belanda.
Selama kurun waktu 1744-1854, surat kabar cenderung dimiliki oleh orang Eropa, berbahasa Belanda,
dtujukan bagi pembaca berbahasa Belanda, berisi tentang kehidupan orang Eropa dan tidak terkati
dengan kehidupan pribumi. Karena itu, kurun waktu itu sering disebut Babak Putih.
Barulah pada kurun sesudah itu mulai muncul surat kabar berbahasa Melayu, misalnya Slompret
Melajoe. Meskipun pada waktu itu ada iklim yang memungkinkan terbitnya surat kabar, pemerintah
kolonial pada dasarnya cenderung mencurigainya. Hal itu tampak dari terbitnya berbagai peraturan yang
mengekang kehidupan pers. Peraturan pertama pemerintah kolonial tentang pers adalah Peraturan
Barang Cetakan pada tahun 1856, yang kemudian diperbaiki pada tahun 1906. Peraturan tersebut berisi
ketentuan sensor preventif untuk mengawasi tulisan yang akan dimuat dalam surat kabar.

24. Keadaan pers Indonesia pada tahun 1966 dengan pers Uni Soviet pada masa Tirani Besi hampir sama.
Pada masa Orde Baru, lembaran hitam menyelimuti sejarah pers Indonesia. Pada hal dalam kurun
waktu tersebut berlaku UU Pokok Pers No. 11/1966 yang memberi jaminan seolah-olah ada jaminan
bahwa pemerintah tidak akan melakukan sensor dan pembredelan. Namun, Peraturan Menteri
Penerangan RI No.03/Per/Menpen/1969 mengharuskan adanya Surat Izin Terbit (SIT).Kemudian aturan
ini dicabut bersamaan dengan berlakunya UU No. 21 Tahun 1982. Undang-Undang ini kembali
membuka keberadaan SIUPP/Surat Izin Usaha Penerbitan Pers melalui Permenpen Nno.01/1984.
Berdasarkan legalitas Permenpen No.01/1984, ketika itu enam penerbitan dibatalkan SIUPP-nya oleh
penguasa Orde Baru.
Permenpen No.01/1984 sudah sejak lama menghantui kehidupan pers karena pasal 33 ayat (h)
peraturan tersebut memungkinkan pemerintah membatalkan SIUPP suatu penerbitan pers. Tidaklah
mengherankan kalau keberadaan peraturan tersebut sejak lama digugat untuk dihapus.
Peraturan tersebut muncul karena pada dasarnya pemerintah mana pun atau individu siapapu tidak mau
membiarkan tindakannya disorot, kebijakannya diteliti secara seksama, apalagi dikritik oleh media.
Kekuatan politik manapun tidak akan rela melepaskan kekuasaannya tanpa berupaya membela
kepentingannya.
Hal itu pun terjadi pada di Uni Soviet di mana sensor oleh negara tetap ketat terhadap media massa.
Oposisi politik ditekan dengan hanya mengizinkan keberadaan satu partai saja. Negara-negara dengan
satu parti menentukan secara langsung gagasan dan informasi yang akan diterbitkan, disirkulasikan,
dan diajarkan. Ketika penerbit, penulis, atau pembaga penyiaran dianggap telah melewati batas politik
atau moral yang ditentukan oleh undang-undang atau hukum pemerintahan, mereka akan dihukum
denda, dipenjara, atau dibredel, dilarang untuk terbit lagi, atau saluran komunikasinya ditutup.
Pengasingan atas warga negara dari Uni Soviet telah mengungkapkan adanya pelecehan hak asasi. Di
antara yang diasingkan adalah para ilmuwan dan orang-orang terpelajar, seperti Alexander pada tahun
1970, dan Andrey D. Sakharov, yang memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 1975. Pengakuan
dunia tidak mencegah pemerintah Soviet melakukan penindasan atas karya mereka dan menghukum
mereka. Namun, akhirnya hingga tahun 1980-a, Uni Soviet di bawah pemerintahan Presiden Mkhail
Gorbachev memperlonggar sensor media sebagai bagian gerakan reformasi pemerintah secara umu,
dan negara-negara Blok Timur lain pun terpengaruh.

PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 189
25. Wartawan harus memiliki kode etik untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk
memperoleh informasi yang benar. Karena itu, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan
etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan
integritas serta profesionalisme.

26. Situasi pada saat pers mengalami kebebasannya dinyatakan bahwa:
Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip
demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. Maksudnya bahwa pers bebas dari
tindakan pencegahan, pelarangan, dan atau penekanan agar hak masyarakat untuk memperoleh
informasi terjamin.
Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau palarangan penyiaran.
Hal itu berlaku baik bagi kegiatan jurnalistik yang dilakukan oleh media cetak maupun media
elektronik.
Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan
menyebarluaskan gagasan dan informasi.
Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak.
Hhak tolak adalah hak wartawan untuk melindungi sumber-sumber informasi dengan cara menolak
menyebutkan identitas sumber informasi.
Wartawan bebas memilih organisasi wartawan dan dalam melaksanakan profesinya mendapat
perlindungan hukum.
Ketentuan tersebut dengan sangat jelas menunjukkan bahwa pers nasional bebas untuk (mencari,
memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi, melindungi sumber-sumber informasi
dan menolak menyebutkan identitas sumber informasi) dan bebas dari (tindakan pencegahan,
pelarangan dan/atau penekanan, penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran). Bentuk
kebebasan tersebut merupakan hal dasar kebebasan pers yang umumnya terdapat di berbagai
negara demokratis.

27. Kebebasan pers di luar negeri merupakan suatu hal yang fundamental dalam hak-hak individual. Tnap
media yang bebas, masyarakat yang bebas dan pemerintah yang demokratis tidak akan mungkin
terwujud. Melalui pengakuan atas hak untuk berseberangan pendapat, pemerintah demokratis
mendorong perubahan politik dan sosial yang damai dan tertib. Sebagai contohnya di Amerika Serikat,
ketika terjadi Kongres pertama Amerika Serikat bertemu di tahun 1789, tugas utamanya adalah
pengesahan Bill of Rights, sepuluh amandemen atas Konstitusi Amerika Serikat. Amandemen pertama
berbunyi,Kongres tidak akan membuat satu undang-undang pun...yang mengurangi kebebasan
berbicara, atau pers.
Amandemen ini kemudian diperluas untuk melindungi pers dari pengurangan haknya oleh negara.
Namun, kebebasan pers di Amerika Serikat tidaklah absolut. Prinsip yang telah lama diterima adalah
bahwa pers tidak boleh digunakan untuk tujuan yang menciptakan bahaya yang jelas dan nyata yang
membawa konsekuensi serius atas beberapa kepentingan signifikan, yang mana merupakan hak atau tugas
pemerintah untuk melindunginya.
Bila kita melihat kondisi kebebasan pers di Indonesia pada masa Orde Baru sangatlah
memprihatinkan. Kedudukan pers selalu goyah ketika berhadapan dengan kekuasaan; dengan adaya
peraturan-peraturan yang mengekang kebebasan pers itu sendiri.
Banyak sekali surat kabar, majalah yang dibredel dengan menggunakan kekuasaan. H Hal ini
mengindikasikan bahwa telah matinya demokrasi, sebab pemerintah tidak memberikan kebebaan bersuara
dan bereksprsi.

28. Dalam negara demokratis, rakyat sangat bergantung pada pers karena pers merupaan kekuatan yang
menyangga pemerintahan yang demokratis. Karena itu pers bertindak sebagai sumber informasi
altenatif bagi masyarakat, dan juga pendidikan politik. Karena lewat pers, masyarakat mendapatkan
informasi tentang perkembangan kehidupan sosio-politik, memberikan gambaran mengenai isu-isu
penting yang sedang menjadi perhatian masyarakat, menyediakan wahana untuk melakukan debat
publik antara berbagai sudut pandang berbeda-beda yang hidup dalam masyarakat, membantu
pemerintah dalam memperhitungkan cara yang sesuai dalam menggunakan kekuasaan, dan
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 190
memberikan sumbangan keapda warga masyarakat untuk belajar, memilih, dan terlibat dalam
kehidupan bersama, termasuk proses politik.

29. Maksud pers sebagai penjaga jalannya demokrasi adalah menegakkan nilai-nilai demokrasi,
mendorong penegakan supremasi hukum dan hak-hak asasi manusia, menghormati
pluralisme/kebhinekaan. Selain itu, pers mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat, dan benar. Pers juga melakukan pengawasan kritis, koreks, dan saran terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan umum.

30. Cara menilai etis tidaknya pemberitaan suatu media di televisi jika pemberitaan itu tidak terlepas dari
kaidah-kaidah umum penyelenggaraan telekomunikasi yang berlaku secara universal. Artinya, suatu
pemberitaan dinilai etis atau tidak harus berdasarkan kode etik jurnalistik. Kode etik jurnalistik artinya
aturan atau tata susila kewartawanan, norma tertulis yang mengatus sika, tingkah laku, dan tata krama
penerbitan atau pemberitaan.


C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan sesuai)


BAB 4
A. Pilihan Ganda

21. a
22. a
23. d
24. a
25. c
26. e
27. b
28. c
29. e
30. d

B. Esai
1. Globalisasi pada dasarnya berhubungan dengan peningkatan saling berkaitan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-
bentuk interaksi lainnya. Ada juga mempunyai pengertian tersendiri tentang globalisasi. Ada yang
mengatakan bahwa globalisasi merupakan intensifikasi relasi sosial seduia yang menghubungkan
lokalitas yang saling berjauhan sedemikian rupa sehingga jumlah peristiwa sosial dibentuk oleh peristiwa
yang terjadi pada jarak bermil-mil. Ada juga yang mengatakan bahwa globalisasi menunjuk pada lingkup
masalah yang menyangkut kepentingan dan nasib bersama yang tidak dapat lagi dipecahkan hanya oleh
negara-negara masing-masing.

2. Tiga faktor yang mendorong munculnya neoliberalisme sebagai berikut:
a. bebaskan perusahan swasta dari campur tangan pemerintah; misalnya, menjauhkan pemerintah
dari campur tangan di bidang-bidang perburuhan, investasi, harga, serta biarkan mereka
mempunyai ruang untuk mengatur diri sendiri.
b. Penghentian subsidi negara kepada rakyat, karena hal itu selian bertentangan dengan prinsip
menjauhkan camur tangan pemerintah juga bertentangan dengan prinsip pasar bebas serta
persaingan bebas.
c. Penghapusan ideologi kesejahteraan bersama dan pemilikian bersama seperti yang masih banyak
dianut oleh masyarakat tradisional.

3. Fase-fase globalisasi di Indonesia sebagai berikut:
a. Fase jatuhnya kekuatan Orde Lama
Tergulingnya Presiden Soekarno akibat peristiwa G 30 S/PKI menjadi fase awal masuknya
Indonesia ke kancah globalisasi setelah kemerdekaan. Setelah lima abad sebelumnya menjadi
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 191
pusat globalisasi dunia melalui rempah-rempah dan kolonialisme Belanda, Soekarno menutup diri
dari modal asing. Soekarno ingin membangun neger denagn ekonomi berdikari dan politik mandiri.
Ia menolak tegas IMF dan Bank Dunia dari Indonesia. Soekarno yakin, kekayaan alam yang
melimpah ruah di bumi Nusantara akan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Para kapitalis dan sekutu liberalnya dengan senang hati membantu komunisme daripada
liberalisme dan kapitalisme.
Kejatuhan Soekarno dari tampuk kekuasaan ini menandai era baru Indonesia yang kembali
menjalin hubungan mesra dengan IMF dan World Bank, di bawah pimpinan Jenderal Soeharto.
Setlah tadinya berteriak go to hell with your aid, Indonesia berbalik menjadi tamak utang. Indonesia
dibangun dengan utang luar negeri. Utang luar negeri Indonesia begitu besar. Sebagai imbalannya,
siap tidak siap Indonesia harus rela memasuki arus globalisasi ekonomi. Termasuk dengan
kebanggaan yang dipaksakan menjadi anggota APEC dan penandatanganan kesepakatan pasa
bebas Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
b. Fase Krisis Ekonomi 1997
Krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997. Perekonomian Indonesia yang tadinya terlihat
fantastis, ambruk. Utang luar negeri tidak cukup membuat Indonesia makmur. Kejayaan ekonomi
selama berpuluh-puluh tahun hancur karena pukulan spekulan pasar uang selama beberapa hari
saja. IMF dan World Bank memberi resep untuk menyembuhkan penyakit pasiennya yang sedang
kritis. Indonesia harus menghapus berbagai jenis subsidi untuk rakyat, menjadikan rupiah sebagai
mata uang yang tunduk pada mekanisme pasar uang, dan melakuan privatisasi perusahaan milik
negara. Tetapi rakyat yang miskin dan jumlahnya semakin banyak. Sementara segelintir orang yang
kaya semakin kaya.

4. Bukti-bukti globalisasi memberikan dampak negatif bagi penduduk dunia sebagai berikut:
a. Pendapatan seperlima dari populasi kaum kaya di dunia sekarang, rata-rata sama dengan 50 tahun
pendapatan seperlima dari populasi penduduk miskin.
b. Lebih dari satu juta rakyat di negara-negara berkembang hidup dalam kemiskinan absolut.
c. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebabkan defisit perdagangan nasional.
d. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia
e. Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
f. Pengusaha dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan pengusaha luar negeri. Akibatnya kondisi
industri dalam negeri sulit berkembang.
g. Terjadi kerusakan lingkungan adn polusi limbah industri.
h. Perkembangan perusahaan nasional menjadi sangat lambat karena investasinya lebih banyak
melalui bursa efek daripada mendirikan perusahan baru.

5. Menurut pendapat saya privatisasi yang dilakukan pemerintah terhadap BUMN akan menyebabkan
kemiskinan bagi rakyatnya. Karena sumber pengolahan kekayaan negara akan beralih kepada swasta
yang sebagian besar berasal dari luar negeri. Akibatnya rakyat tidak lagi mempunyai sumber pengolalaan
kekayaan yang bisa diandalkan untuk membangun negaranya atau ekonominya sendiri.

6. Ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan:
a. berkembangnya pertukaran kebudayan internasional.
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan
c. Berkembangnya pariwisata
d. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian dan film.
e. Bertambah banyaknya event-event berskala global.

7. Kebaikan globalisasi ekonomi sebagai berikut:
a. meningkatkan produksi global
b. meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam satu negara
c. memperluas pasar untuk produk dalam negeri
d. memperoleh modal lebih banyak dan teknologi yang lebih baik
e. menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

8. Perbandingan kebaikan globalisasi ekonomi dan kebudayaan:
PENGEMBANGAN SILABUS RPP PKN Kelas X XII SMA2 Mataram 192
Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi adalah munculnya perusahan-perusahaan multinasional
yang ada di negara kita. Dan dengan munculnya perusahaan multinasional maka gaya hidup baru yang
tampak jelas di kota-kota besar dan semkain merasuki kehidupan bangsa yang dulunya terisolasi.
Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam teknologi
yang mempermudah kehidupan manusia.
Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK
Kerja sama internasional dan regional yang telah menyatuhkan kehidupan berusaha bangsa-
bangsa tanpa mengenal batas negara.
Meningkatkan kesadaran terhadap hak-hak asasi mansia dan kejiwaaan manusia di dalam
kehidupan bersama, serta meningkatnya kesadaran bersama dalam alam demokrasi.

9. Tujuan diadakan penelitian ilmiah tentang globalisasi adalah untuk membuktikan kebenaran yang dapat
memberikan gambaran suatu kebenaran terutama tentang globalisasi. Artinya sebuah karya yang
berupaya untuk meneliti perkembangan globalisasi, proses, serta dampak negatif dan positif globaliassi
terhadap kehidupan masyarakat.

10. Teknik berbicara dan presentasi karya ilmiah:
Teknik berbicara
- menarik napas dalam-dalam sebelum memulai pembicaraan
- mengatur volume bicara
- menggunakan kata-kata sehari-hari yang dikenal oleh pendengar
- melayangkan pandangan ke pendengar yang paling bersimpati/berminat pada kita.

Teknik presentasi karya ilmiah:
- Pakaian. Pakaian yang baik, sederhana, serasi, rapi dan bersih akan menunjukkan rasa percaya
diri, rasa harga diri, dan mencerminkan kepribadian seseorang.
- Pandangan mata. Memandang orang-orang yang diajak berbicara, jangan menundukkan kepala.
- Air muka. Air muka mengikuti isi pembicaraan pada penelitian.
- Sikap badan. Pada presentasi duduk, duduklah dengan sopan. Pada presentasi berdiri, berdirilah
dengan tegap dengan mengatur gerakan badan secara teratur agar tenang.
- Suara. Suara menampakkan kesan positif dengan menjelaskan ucapan yang dikeluarkan, tidak
menoton, bersemangat, dan dapat didengar.
- Tulisan. Bentuk huruf, angka, gambar sebagai sarana untuk menjelaskan apa yang dibicarakan.
- Senyum. Senyum tulus yang keluar dari dalam lubuk hati.


E. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan sesuai)

Mataram, 16 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Mataram Guru Mata Pelajaran




Drs. Hairuddin Ahmad Drs. H Barahima
Pembina IV/a Pembina IV/a
NIP.19590127 198103 1 012 NIP. 19520312 1985031 007

Anda mungkin juga menyukai