Peraturan perundang-undangan:
KUHD
internasional (pengangkutan yang melewati batas-batas laut
teritorial)- THR
- OPU otonasi pengangkutan udara
Staatsblad 1938 No. 100 OPU.
Hukum pengangkutan adalah hukum yang mengatur bisnis
pengangkutan baik pengangkutan di laut, udara, darat dan perairan
pedalaman.
Pengangkutan darat meliputi:
1. pengangkutan di jalan umum
2. pengangkutan dengan kereta api
Kecelakaan lalu lintas : UU No.23 Tahun 2009.
1. PENGERTIAN PENGANGKUT
Secara umum pengangkut adalah barang siapa yang baik dnegan
persetujuan charter menurut waktu (time charter) atau charter
menurut perjalanan baik dengan suatu persetujuan lain mengikatkan
diri untuk menyelenggarakann pengangkutan barang yagn seluruhnya
maupun sebagian melalui pengangkutan.
2. PENGANGKUTAN
Suatu proses kegiatan memuat barang/penumpang ke dalam alat
pengangkutan membawa barang/ penumpang dari pemuatan ke
tempat tujuan dan dan menurunkan barnag/penumpang dari alat
pengangkutan ke tempat yang ditentukan. Disini sering menimbulkan
tanggungjawab dari pengangkut.
TUJUAN PENGANGKUTAN
Untuk memindahkan suatu barang/penumpang dari suatu tempat ke
tempat tertentu.
Pengangkutan juga bertujuan untuk menaikkan nilai barang tapi tidak
menaikkan nilai penumpang namun menaikkan kualitas orangnya.
3. PERJANJIAN PENGANGKUTAN
Adalah suatu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi untuk dengan
aman membawa orang/barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Sedangkan pihak yang lain menyanggupi untuk membayar ongkos.
ASPEK-ASPEK YANG PERLU DIKETAHUI DALAM PENGANGKUTAN
1. PELAKU
Yang disebut dengan pelaku dalam pengangkutan adalah orang yang
melakukan pengangkutan, bila badan usaha atau orang pribadi/ orang
perorangan.
2. ALAT PENGANGKUTAN
Adalah alat yang dipergunakan untuk pengangkutan.
3. BARANG/PENUMPANG
Adalah muatan yang diangkut, termasuk juga hewan. Karena hewan
termasuk barang.
4. PERBUATAN