Anda di halaman 1dari 9

BAB III

LAPORAN KASUS
I.

ANAMNESA PRIBADI

Nama
Umur
Status
No MR
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku/Bangsa
Alamat

: Serli Br. Simanjuntak


: 21 th
: Menikah
: 89.50.87
: SLTA
: ibu Rumah Tangga
: Protestan
:Batak/Indonesia
:Jl. T. Bongkar 5 no. 82, Kec. Medan Denai Kota

Medan Prop. Sumatera


Masuk RSUPM
: 26-08-2013
Tanggal Keluar
: 30-08-2013
II.

Utara

ANAMNESA UMUM
Ny. S, 21 th, G1P0A0, Batak, Kristen, SLTA, IRT, i/d Tn. S, 26 th, Batak,

Kristen, SD, Buruh, datang ke IGD RSUPM dengan:


Keluhan utama : tidak merasakan gerakan janin
Telaah

:Hal ini dialami os sejak tgl. 25 Agustus 2013 pkl. 18.30


wib. Riw.
Mules-mules mau melahirkan (-), Riw. Keluar air-air (-), Riw.
Keluar
lendir darah (-). Riw.trauma (-). Riw. BAB/BAK (+/+) n.

RPT
RPO

: (-)
: (-)

RIWAYAT HAID
HPHT
TTP

: 24-10-2013
: 1-08-2013

Siklus Haid

: Lama siklus 28 hari, teratur dengan lama siklus 5-7 hari,

Frekuensi ganti
ANC

doek 2-3 kali perhari, nyeri haid (-)

: Periksa Kehamilan : Bidan 3x

RIWAYAT PERSALINAN : G1P0000


1. Hamil ini

III.

PEMERIKSAAN FISIK

A.

PEMERIKSAAN
Sensorium
Tekanan Darah
Nadi
Pernafasan
Temperatur

B.

UMUM
: Compos Mentis
: 120/80 mmHg
: 90 x/i
: 20 x/i
: 36.00C

Anemia
Ikterus
Sianosis
Dispnoe
Edema

:
:
:
:

(-)
(-)
(-)
(-)
: (-)

STATUS OBSTETRIKUS
Abdomen
TFU
Tegang
Bawah
Gerak
His
Djj

:
:
:
:
:
:
:

membesar asimetris
3 jari bawah proc. Xyphoideus (33 cm)
kanan
kepala
(-)
(-)
(-)

D.

PEMERIKSAAN DALAM
serviks tertutup

E.

USG TAS:
- Janin tunggal, Letak kepala, KJDK
- Spalding sign (+)
- BPD : 89,6 mm
- FL : 74,3 mm
- AC : 313 mm
- Plasenta corpus posterior grade III
- Air ketuban cukup
Kesan

: KJDK + PG + IUP (37-38minggu) + PK

F.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 26/08/2013
Darah rutin:

normal
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

:
:
:
:

Nilai

12,3 gr/dL
9600 / L
37%
179.000/L

12-14 gr/dL
4000-10.000 L
36,0-42,0 %
150.000-

450.000 L

IV.

APT

: 32,9 C: 34,6

KGD ad R

: 92 mg/dl

<140 mg/dl

Fibrinogen
D-Dimer

: 332 mg/dl
: > 4000

240-340 mg/dl
< 500 ng/ml

DIAGNOSA SEMENTARA
KJDK + PG + KDR (PD 25 hari) + PK + B. Inpartu

V.

TERAPI
-

Pasang balon kateter untuk rippening

FOLLOW UP
Tanggal
26 Agustus 2013
27 Agustus 2013
28 Agustus 2013
Keluhan utama Tidak
merasakan Tidak
merasakan Tidak
merasakan
Status Present

gerakan janin
Sens: CM

gerakan janin
Sens: CM

gerakan janin
Sens: CM

TD: 130/70 mmHg

TD: 130/80 mmHg

TD: 120/90 mmHg

HR: 96x/i

HR: 86x/i

HR: 72x/i
3

RR: 20x/i

RR: 20x/i

RR: 22 x/i

Status

T: 370C
Abdomen :

T: 36,3 0C
teraba Abdomen :

Obstetrikus

asimetris

asimetris

asimetris

TFU :3 jari bpx

TFU :3 jari bpx

TFU :3 jari bpx

tegang : kanan

tegang : kanan

tegang : kanan

bawah : kepala

bawah : kepala

bawah : kepala

His

His

His

: (-)

Djj

: (-)

Djj

T: 36,90C
teraba Abdomen

: (-)
: (-)

teraba

: (-)

Djj

: (-)

VT : teraba balon VT : teraba balon VT : teraba balon


Diagnosis

kateter, belum lepas


kateter, belum lepas
kateter, sudah lepas
KJDK + PG + KJDK + PG + KJDK + PG + KDR
KDR (PD 25 hari) KDR (PD 25 hari) (PD 25 hari) + PK
+

PK

B. +

Inpartu
Therapy
Rencana

B. +B. Inpartu

Inpartu

Rippening

PK

dengan

balon kateter s/d pkl.


01.00 AM tgl 27-082013

Pkl. 23.00 wib : lapor


Supv.

Jaga,

Fadjrir, Sp.OG
lanjut

dr.
=>

Urinalisa
HST
D-dimer
Fibrinogen

pemantauan

rippening

Follow up 29Agustus 2013


S : mules-mules mau melahirkan
O : SP : Sens : CM

Anemis

: (-)

TD

: 120/80 mmHg

Ikterik

: (-)

: 96 x/i

Dyspnoe

: (-)

RR

: 20 x/i

Sianosis

: (-)

: 36,8C

Oedema

: (-)

HR

SO : Abd

: membesar asimetris

TFU : 3 jari bawah proc. xyphoideus


HIS

: 3x 35/ 10

VT : Cx Axial, 6 cm, eff 100 %, sel. Ket (+), HII-III, UUK arah jam 10
A : KJDK + PG + KDR (PD 25 hari) + PK + Inpartu
P:
- IVFD RL + Oxitocin 10 IU => prosedur biasa
- awasi vital sign, his, dan tanda-tanda kemajuan persalinan

Laporan PSP a/i KJDK (29 Agustus 2013)


-

Ibu dibaringkan di meja ginekologi dengan posisi litotomi dan dengan

infus terpasang
Dilakukan pengosongan kandung kemih
Pada his yang adekuat, tampak kepala bayi maju mundur di introitus

vagina kemudian menetap


Dilakukan pimpinan persalinan, ibu dipimpin mengedan. Lahir berturutturut UUK, UUB, dahi, dan seluruh wajah, kemudian seluruh kepala,

terjadi putar paksi luar


Dengan pegangan biparietal, kepala ditarik ke bawah untuk melahirkan
bahu posterior lalu dilahirkan seluruhnya. Lahir bayi laki-laki, BB : 3550

gr, PB : 48 cm, A/S 0/0, maserasi grade I


Tali pusat diklem di dua tempat, lalu digunting di antaranya
Dengan PTT, dilahirkan plasenta, kesan lengkap
Evaluasi jalan lahir, tampak laserasi jalan lahir. Dilakukan repair

dengan benang chromic 1.0. Evaluasi perdarahan : kesan t.a.a


KU ibu post PSP : stabil dan baik

KALA IV
Pukul (WIB)
HR (x/min)

06.30
80

07.00
84

07.30
84

08.00
80

08.30
82
5

TD (mmHg)
RR (x/min)
Kontraksi
Perdarahan (cc)

120/80
20
Kuat
10

120/70
22
Kuat
10

120/70
23
Kuat
10

120/80
20
Kuat
10

120/80
20
Kuat
10

Hasil Laboratorium (Darah Rutin Post PSP) tgl 29 Agustus 2013


Darah rutin:
normal
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit

Nilai
:
:
:
:

12,5 gr/dL
9550/ L
36%
163.000/L

12-14 gr/dL
4000-10.000 L
36,0-42,0 %
150.000-

450.000 L

Follow up 30Agustus 2013


S :O : SP : Sens : CM

Anemis

: (-)

TD

: 120/70 mmHg

Ikterik

: (-)

: 88 x/i

Dyspnoe

: (-)

RR

: 24 x/i

Sianosis

: (-)

: 36,5C

Oedema

: (-)

HR

SO : Abd

: soepel

TFU

:-

Flatus : BAK

:+

BAB

:-

P/V

: -, lochia rubra (+)

A : Post PSP + NH1


P:
-

Amoxicillin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
B. Comp 2 x 1 tab

Rencana : PBJ
KESIMPULAN
Ny. S, 21 tahun, G1P0A0, batak, protestan, SMA, IRT, datang dengan
keluhan tidak merasakan gerakan janin. Hal ini dialami Os sejak tanggal 25
Agustus 2013 pukul 18.30 WIB.Riw.Mules-mules mau melahirkan (-), Riw.
Keluar air-air (-), Riw. Keluar lendir darah (-), BAK (+) N. BAB (+) N. RPT (-),
RPO (-). HPHT 24-10-2012, TTP 1-08-2013, ANC bidan 3 kali. Status present
TD : 120/80 mmHg, HR : 90 x/i, RR : 20 x/i, T : 36 C. Pasien didiagnosa
dengan KJDK + PG + KDR (PD 25 hari) + PK + B. Inpartu . Dilakukan PSP
pada tanggal 29 Agustus 2013. Telah lahir bayi laki-laki, BB = 3550 gr, PB =
48 cm, AS = 0/0, anus (+), keadaan ibu post op = stabil. Hb : 12,5 gr/dl, Ht:
36%, Leukosit : 9550/ mm3, Trombosit : 163.000/mm3. Pada tanggal 30
Agustus 2013 pasien direncanakan untuk berobat jalan dan kontrol ke PIH
pada tanggal 2 September 2013.

ANALISA KASUS

Kematian
disebut

Teori
janin dalam
Intra

Uterin

kandungan Pada
Fetal

kasus

Kasus
berdasarkan

keluhan

Death utama berupa tidak merasa gerakan

(IUFD), yakni kematian yang terjadi janin. Diperkirakan usia kehamilan


saat usia kehamilan lebih dari 20 pasien

25

hari

lebih

lama

dari

minggu atau pada trimester kedua Tanggal Taksiran Persalinan (PD 25


dan atau yangberatnya 500 gram.

hari). Sedangkan pada pemeriksaan


7

USG TAS didapati kesan : KJDK + IUP


(37-38 mgg) + PK
Pada pasien didapati keluhan utama

Tanda dan Gejala dari KJDK ialah :


1. Ibu tidak merasa gerakan janin
2. Uterus tegang/kaku
3. Adanya gelembung-gelembung

berupa tidak merasa gerakan janin.


Pada status obstetrikus didapati DJJ
dan Gerak tidak dijumpai. Pada USG

gas pada badan janin

TAS didapati Janin Tunggal, Letak


Kepala, KJDK, Spalding Sign (+)
Bila janin mati dalam kehamilan yang Pada laporan persalinan dinyatakan
telah

lanjut

terjadilah

perubahan- lahir bayi laki-laki, BB : 3550 gr, PB :

perubahan sebagai berikut :

48 cm, A/S 0/0, maserasi grade I.

Rigor Mortis (tegang mati)


Berlangsung 2,5 jam setelah mati,
kemudian lemas kembali.
Stadium Maserasi I
Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mulamula

terisi

cairan

jernih

tapi

kemudian menjadi merah. Stadium


ini berlangsung 48 jam setelah mati.
Stadium Maserasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air
ketuban
stadium

menjadi
ini

merah

berlangsung

coklat,
48

jam

setelah anak mati.


Stadium Maserasi III
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah
anak
8

Mati.

Badan

hubungan

janin
antara

sangat

lemas,

tulang-tulang

sangat longgar dan terdapat oedem


dibawah kulit.

PERMASALAHAN
1. Apa penyebab kematian janin dalam kandungan pada kasus ini ?
2. Sebagai dokter umum apabila menemukan kasus seperti ini di
tingkat puskesmas apa yang harus dilakukan ?

Anda mungkin juga menyukai