Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


SISTEM REPRODUKSI

Disusun :
Nama

: Anisa Tri Susanti

NIM

: 1508010007

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015

SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang bertujuan
untuk melestarikan keturunan agar tidak punah.
A. BAGIAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Sistem reproduksi manusia terdiri dari sistem reproduksi wanita dan
sistem reproduksi pria.
1. Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna dan organ eksterna.
a. Organ Interna
Terdiri dari uterus, ovarium dan tuba falopii.

a) Uterus
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir dan
terletak di dalam pelvis antara rektum di belakang dan kandung
kencing di depan. Uterus berfungsi untuk kehamilan,
persalinan dan siklus menstruasi. Dinding rahim terdiri dari
peritoneum, miometrium dan endometrium. Rahim terdiri dari
serviks uteri dan korpus uteri.

b) Ovarium
Ovarium adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak di
kanan dan di kiri uterus dan di bawah tuba uterine dan terikat di
sebelah belakang oleh legamentum latum uteri. Ovarium
berfungsi untuk produksi ova, produksi estrogen dan produk
progesteron. Ovarium terdiri dari kortaks ovarii dan modula
ovarii.
c) Tuba Falopii
Tuba uterina adalah organ tubulo muskuer, kira-kira panjang 12
cm dan diameter 3 mm sampai 8 mm. Tuba uterina berfungsi
untuk menghantarkan ovum dari ovarium ke uterus dan sebagai
tempat untuk pembuahan. Tuba uterina terdiri dari pars
interstitialis, pars istmika tubae, pars ampularis tubae dan pars
infudibulo tubae.
b. Organ Eksterna
Terdiri dari mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris dan
vestibula.

a) Mons Veneris
Mons veneris adalah bantalan lemak yang terletak di simfisis
pubis.
b) Labia Mayora
Labia mayora adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi
vulva yang terdiri dari kulit, lemak, jaringan otot polos,
pembuluh darah dan serabut saraf.
c) Labia Minora
Labia minora adalah dua lapisan kecil dari kulit antara bagian
atas labia mayora.
d) Klitoris
Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa
dengan penis laki.
e) Vestibula
Vestibula di setiap sisi dibatasi oleh lipatan labia dan
bersambung dengan vagina. Kelenjar vestibularis mayor
terletak di belakang labia mayora di setiap sisi. Kelenjar ini
mengeluarkan lender dan salurannya keluar antara himen dan
labia monira.
d) Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ interna dan organ eksterna.

a. Organ Interna
Terdiri dari ductus seminalis, ductus ejaculatoris, prostata dan
cowper.
a) Ductus Seminalis
Ductus seminalis adalah kantong kecil yang berbentuk tidak
teratur, panjang 5 cm dan terletak antara dasar vesica urinaria
dan rectum. Dectus seminalis berfungsi untuk mensekresi
cairan yang kental berwarna kekuningan yang ditambahkan
pada sperma untuk membentuk cairan seminal.
b) Ductus Ejaculatoris
Ductus ejaculatoris menghubungkan vasa deferentia dengan
uretra, dibentuk dari persatuan vas deferens dengan ductus
seminalis dan panjang kira-kira 2, 5 cm.
c) Prostata
Prostata adalah struktur yang berbentuk kerucut panjang 4 cm,
lebar 3 cm dan tebal 2 cm dengan berat kira-kira 8 gram.
Prostata terdiri dari jaringan kelenjar dan serabut otot
involunter dan berada di dalam kapsul fibrosa.

d) Cowper (Glandula Bulbourethralis)


Cowper adalah kelenjar kecil kira-kira sebesar kacang kapri,
berwarna kuning dan terletak di bagian bawah prostata. Saluran
kelenjar ini panjang kira-kira 3 cm dan bermuara ke dalam
uretra sebelum mencapai bagian penis.
b. Organ Eksterna
Terdiri dari penis, scrotum, testis, epididimis dan vas deferens.
a) Penis
Penis terdiri dari akar, batang dan glans penis. Penis terdiri dari
tiga rongga yaitu dua rongga jaringan spons korpus kavernosa
dan satu rongga jaringan spons korpus spongiosum. Jaringan
spons korpus kavernosa terletak di bagian atas dan jaringan
spons korpus spongioum terletak di bagian bawah.
b) Scrotum
Scrotum adalah struktur yang tertutup oleh kulit dan termpat
bergantungnya penis. Scrotum terdiri dari jaringan fibrosa yang
masing-masing berisi satu testis, satu epididimis dan bagian
permulaan vas deferens.
c) Testis
Testis adalah struktur yang berbentuk oval, berwarna putih,
kira-kira panjang 4 cm, lebar 2,5 cm dan tebal 3 cm dan berat
antara 10 gram sampai 14 gram. Testis berfungsi untuk
memproduksi spermatozoa dan memproduksi testosterone.
d) Epididimis
Epididimis menghubungkan testis dengan vas deferens, pipa
halus yang berkelok-kelok dan panjang 6 cm.

e) Vas Deferens
Vans deferens adalah saluran yang dapat dikat dan dipotong
pada saat vasektomi. Vans deferens mengangkut spermatozoa
dari epididimis ke uretra pars protastica, berbentuk tabung dan
panjang 45 cm.
B. HORMON REPRODUKSI
Hormon reproduksi terdiri dari hormon reproduksi wanita dan hormon
reproduksi pria.
1. Hormon Reproduksi Wanita
Hormon

reproduksi

wanita

antara

lain

FSH, LH,

estrogen,

progesterone, oksitosis dan prolaktin.


a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Hormone FHS berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel
ovarium dan sekresi estrogen.
b. Hormon LH (Luteinzing Hormone)
Hormon LH berfungsi untuk merangsang ovulasi, mengubah
folikel menjadi korpus iuteum dan sekresi estrogen dan
progesteron oleh korpus iuteum.
c. Hormon Estrogen
Hormon estrogen berfungsi untuk merangsang pembentukkan
kelamin sekunder dan mempersiapkan uterus untuk kehamilan.
d. Hormon Progesteron
Hormon progesterone berfungsi untuk membantu menjaga kelamin
sekunder dan meyempurnakan uterus untuk proses kehamilan.

2. Hormon Reproduksi Pria


Hormon reproduksi pria antara lain FSH, LH dan testosteron.
a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Hormon FSH berfungsi untuk merangsang spermatogenesis.
b. Hormon LH (Luteinzing Hormone)
Hormon LH berfungsi untuk merangsang sekresi testosteron oleh
sel leydig.
c. Hormon Testosteron
Hormon testosteron berfungsi untuk merangsang pembentukkan
kelamin sekunder.
C. KELAINAN KLINIS SISTEM REPRODUKSI
Kelainan sistem reproduksi terdiri dari kelainan reproduksi pada wanita
dan kelainan reproduksi pada pria.
1. Kelainan Reproduksi Wanita
Kelainan reproduksi wanita antara lain kanker serviks, kanker
ovarium, hamil anggur, keputihan dan gangguan menstruasi.
a. Kanker Serviks
Kanker Serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim yang
disebabkan oleh virus HPV (Humam Papilloma Virus). Cara
mengatasi dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfa panggul.
b. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang terjadi pada ovarium. Cara
mengatasi dengan melakukan kemoterapi dan pembedahan.

c. Hamil Anggur
Hamil anggur adalah kehamilan yang tidak berisi janin tapi berisi
gelembung-gelembung mola dan bekuan darah.
d. Keputihan
Keputihan terdiri dari dua yaitu keputihan normal dan keputihan
abnormal. Keputihan normal adalah keputihan yang cairan encer,
warna cairan bening, cairan tidak lengket, tidak bau dan tidak
gatal, sedangkan keputihan aabnormal adalah keputihan yang
cairan kental, warna cairan putih susu, cairan kadang lengket, bau
dan gatal.
e. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi adalah gangguan yang berupa amenore
primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah keadaan
dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun, sedangkan
amenore sekuder adalah keadaan dimana tidak mengalami
menstruasi selama 3 bulan sampai 6 bulan.
2. Kelainan Reproduksi Pria
Kelainan

reproduksi pria

antara

lain

kanker prostat,

sifilis,

epididimitis, hipogonadisme, impotensi dan mikropenis.


a. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada bagian kelenjar
prostat.
b. Sifilis
Sifilis adalah kelainan kelamin yang disebabkan oleh bakteri
Treponema palladium.
c. Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang


disebabkan oleh infeksi.
d. Impotensi
Impotensi adalah kelainan yang membuat penis tidak melakukan
ereksi yang disebabkan oleh faktor hormonal dan faktor psikologis.
e. Mikropenis
Mikropenis adalah kelainan dimana penis berukuran dibawah ratarata.

Daftar Pustaka
Ferial, Eddyman W. 2013. Biologi Reproduksi. Jakarta : Erlangga
(Halaman 13-19 dan 21-23)
Irianto, Kos. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk
Paramedis. Bandung : CV Yrama Widya ( Halaman 351-355)
Manuaba, Ida Bagus. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta :
EGC (Halaman 80-187)
Pearce, Evelyn. 1987. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta : PT Gramedia (Halaman 257)
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama (Halaman 315-322)
Verrallas, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam
Kebidanan Edisi 3. Jakarta : EGC (Halaman180-184)

Anda mungkin juga menyukai