RANGKUMAN
Kondisi perekonomian Indonesia belum juga pulih dari krisis moneter yang terjadi
tahun 1998 terkena imbas lagi oleh krisis keuangan Amerika yang berdampak global.
Hampir seluruh bidang kehidupan terpengaruh secara nyata dan bidang pertanian
terbukti mampu bertahan menghadapi kondisi itu. Potensi wilayah Indonesia yang
berada di garis Katulistiwa sungguh luar biasa, sebagian besar flora dan fauna hidup dan
berkembang biak dengan baik (mega biodiversity). Dengan iklim tropis yang panas dan
lembab sangat cocok sekali untuk pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis jamur
salah satu diantaranya Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus).
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur pangan
dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian
tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Di alam bebas, jamur tiram bisa
dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah
terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok
batang pohon yang sudah ditebang.
____________________________
1&2)
Agrobusiness Dev. Consultant
Beberapa jenis jamur Tiram seperti Tiram Putih (Pleurotus ostreatus), Tiram
Merah (Pleurotus flabelatus), Tiram Kuning atau jenis jamur Tiram yang lain dapat
dibudidayakan menggunakan berbagai media yang ketersediaannya berlimpah di
Indonesia, seperti kayu gergajian, ampas tebu (bagas), jerami, sekam, dan bahan lain
yang mengandung banyak lignoselulosa.
Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya jamur tiram sebagai bahan
makanan yang lezat dan bergizi, maka permintaan konsumen dan pasar jamur tiram
di berbagai daerah terus meningkat. Kebutuhan konsumsi jamur tiram meningkat
sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta perubahan
pola konsumsi makanan penduduk dunia. Jamur tiram barangkali satu dari sedikit
jenis sayuran berharga relatif mahal. Jamur tiram mengandung 18 macam asam
amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol.
Ditinjau dari aspek biologinya, jamur tiram relatif lebih mudah dibudidayakan.
Pengembangan jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas sehingga bisa
diusahakan pada skala rumah tangga atau sebagai usaha sampingan skala kecil.
Selain itu masa produksi jamur tiram relatif lebih cepat sehingga periode dan waktu
panen lebih singkat dan kontinu. Dengan karekteristik jamur tiram tersebut dapat
dijadikan sebagai salah satu upaya dalam perbaikan ekonomi dan gizi keluarga.
Dengan populasi 20.000 baglog akan diperoleh potensi produksi sebesar 12.000
kg dengan rata-rata per baglog menghasilkan 600 gram per musim (4 – 5 bulan).
Harga jual jamur tiram di kumbung Rp. 8000/kg dan apabila dijual ke pasar
lokal Rp. 10.000 – 12.000/kg. Dengan demikian potensi pendapatan yang akan
diperoleh sebesar 0,6 kg x 20.000 x Rp. 8000 = Rp. 92.000.000 (Sembilan puluh
dua juta rupiah) dalam waktu 6 bulan (termasuk tahap persiapan) atau rata-rata
pendapatan kotor Rp. 8.000.000 (delapan juta rupiah) per bulan.
Harga pokok produksi untuk menghasilkan 1 kg jamur tiram Rp. 5.627 jauh
lebih kecil dibandingkan dengan harga jual jamur tiram Rp. 8000 sehingga
margin keuntungan masih cukup besar. Berdasarkan hasil perhitungan aliran kas
(Cash Flow) menghasilkan Internal Rates of Return (IRR) sebesar 48%, jauh
lebih besar dari bunga bank (interest) yang digunakan yaitu 13,2%.
Perhitungan Pay Back Periode (PBP) menghasilkan nilai sebesar 1,82 artinya
modal investasi dan modal kerja akan dapat dikembalikan dalam jangka waktu
satu tahun sepuluh bulan.
Berdasarkan uraian tersebut budidaya jamur tiram putih sangat layak sebagai
alternatif investasi yang menguntungkan.
LAMPIRAN
INVESTASI BUDIDAYA UBI KAYU BIBIT SAMBUNG
UMUR NILAI DEPRESIASI
NO DETAIL VOLUME HARGA BIAYA NILAI SISA
EKONOMIS DEPRESIASI TAHUNAN
1 Feseability study and pre operational
2 Kumbung dan Perbaikan 220 m2 Rp 195.000 Rp 42.900.000 5 tahun Rp 12.870.000 30% Rp 30.030.000 Rp 6.006.000
3 Rak Baglog dan Perbaikan 21 rak Rp 750.000 Rp 15.750.000 5 tahun Rp 3.937.500 25% Rp 11.812.500 Rp 2.362.500
4 Instalasi Listrik 1 unit Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 5 tahun Rp - 0% Rp 1.500.000 Rp 300.000
5 Instalasi Air 1 unit Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 5 tahun Rp 1.250.000 25% Rp 3.750.000 Rp 750.000
6 Timbangan 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000 5 tahun Rp 125.000 50% Rp 125.000 Rp 25.000
7 Alat Tulis Kantor 1 set Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 5 tahun Rp 225.000 15% Rp 1.275.000 Rp 255.000
8 Peralatan 1 set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 tahun Rp - 0% Rp 2.500.000 Rp 500.000
9 Motor Rp 12.000.000 Rp - 5 tahun Rp - 50% Rp - Rp -
Contigency
TOTAL INVESTASI Rp 69.400.000 Rp 18.407.500 Rp 50.992.500 Rp 10.198.500