Gambar 2.26.
Tegangan Permukaan Hidrokarbon Parafin Sebagai Fungsi Temperatur 3)
Gambar 2.27.
Tegangan Permukaan Sebagai Fungsi Tekanan 3)
1. Gas ideal, adalah fluida dimana :
Mempunyai molekul yang dapat diabaikan bila dibandingkan dengan
volume fluida keseluruhan.
Tidak mempunyai tenaga tarik-menarik maupun tolak-menolak antar
molekul-molekulnya, atau antara molekul-molekul dengan dinding
wadahnya.
Tumbukan antar molekul-molekulnya bersifat lenting sempurna, sehingga
tidak terjadi kehilangan tenaga akibat tumbukan tersebut.
Persamaan untuk gas ideal adalah sebagai berikut :
PV nRT
m
RT
M
......................................................................... (2-24)
dimana :
P
= tekanan, psi
= volume, Cuft
= temperatur, oR
m = berat gas, lb
M = berat molekul gas, lb/lb-mol
R
m
ZRT
M
..................................................................... (2-25)
R
0082.060000
0000.082060
0001.987000
0010.730000
1544.000000
0000.730000
0000.001049
0000.000780
0001.314500
0062.370000
0021.850000
0001.987000
0001.314000
Gambar 2.28.
Bentuk Plot Antara Faktor Kompresibilitas
Sebagai Fungsi Tekanan Pada Temperatur Konstan 18)
Untuk suatu gas tertentu yang belum diketahui harga Z-nya, dapat dicari
berdasarkan hukum corresponding state yang berbunyi, pada suatu tekanan dan
temperatur tereduksi yang sama, maka semua hidrokarbon mempunyai harga Z
yang sama. Tekanan dan temperatur tereduksi untuk gas murni dapat dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut :
Pr
P
Pc
Tr
, dan
T
Tc
......................................................................... (2-26)
dimana :
Pr
Tr
= temperatur reservoir, oR
Tabel 2.8.
Konstanta Fisik Beberapa Jenis Hidrokarbon Pembentuk Gas Alam 18)
Compound
Chemical
Composition
Symbol
(for Calculation)
Molecular
Weight
Critical
Pressure, psi
Critical
Temperatue, oR
Methane
Ethane
Propane
iso-Butane
n-Butane
iso-Pentane
n-Pentane
n-Hexane
n-Heptane
n-Octane
Nitrogen
Carbon dioxide
Hydrogen Sulfide
CH4
C2 H6
C3 H8
C4H10
C4H10
C5H12
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
N2
CO2
H2 S
C1
C2
C3
i-C4
n-C4
i-C5
n-C5
n-C6
n-C7
n-C8
N2
CO2
H2 S
016.04
030.07
044.09
058.12
058.12
072.15
072.15
086.17
100.20
114.20
028.02
044.01
034.08
0673
0709
0618
0530
0551
0482
0485
0434
0397
0361
0492
1072
1306
0344
0550
0666
0733
0766
0830
0847
0915
0973
1024
0227
0548
0673
Gambar 2.29.
Faktor Kompresibilitas Metana 18)
Gambar 2.30.
Faktor Kompresibilitas Etana 18)
Untuk suatu gas campuran yang terdapat senyawa impurities (N 2, CO2,
H2S), maka dalam penentuan harga Z terlebih dahulu harus diketahui komposisi
campurannya. Kemudian harga P dan T kritik gas campuran ditentukan dengan
persamaan berikut :
Ppc Yi Pci
T pc YiTci
, dan
....................................................... (2-27)
dimana :
Ppc = tekanan kritik gas campuran, psi
Pci = tekanan komponen ke-i, psi
Tpc = temperatur kritik gas campuran, oR
Tci = temperatur komponen ke-i, oR
Yi = fraksi mol komponen ke-i.
P
Ppc
Tpr
, dan
T
Tpc
.................................................................. (2-28)
dimana :
Ppr = tekanan tereduksi untuk gas campuran
Tpr = temperatur tereduksi untuk gas campuran.
Selain menggunakan Persamaan (2-27), harga Ppc dan Tpc dapat ditentukan
dengan Gambar 2.31, dengan terlebih dahulu mengetahui gravity gasnya.
Kemudian harga Ppc dan Tpc dikoreksi terhadap adanya senyawa impurities.
Dengan memasukkan harga Ppc dan Tpc yang telah dikoreksi kedalam Persamaan
(2-28), maka akan diperoleh harga Ppr dan Tpr. Selanjutnya dengan menggunakan
Gambar 2.32, akan diperoleh harga Z gas campuran.
2.3.2.2.1. Viskositas Gas
Viskositas gas (g) didefinisikan sebagai ukuran ketahanan gas terhadap
aliran, dengan satuan centi poise (cp) atau gr/100-cm-sec. Viskositas gas
tergantung dari tekanan, temperatur dan komposisi gas. Herning dan Zipperer
(1936) menurunkan persamaan viskositas gas campuran berdasarkan viskositas
masing-masing komponen penyusunnya, yaitu sebagai berikut :
1
1 g
i Yi M i2
1
Yi M i2
............................................................................... (2-29)
dimana :
1g = viskositas gas campuran pada tekanan satu atmosfer, cp
i
Gambar 2.31.
Sifat-Sifat Pseudocritic Gas Alam 18)
Gambar 2.32.
Faktor Penyimpangan Gas Alam 37)
Harga i dapat ditentukan dengan korelasi Carr, et al. (1954), seperti
terlihat pada Gambar 2.33. Harga g yang diperoleh merupakan viskositas gas
campuran pada tekanan satu atmosfer. Selain menggunakan Persamaan (2-29),
viskositas gas campuran pada tekanan satu atmosfer dapat ditentukan dengan
Gambar 2.34, dengan terlebih dahulu mengetahui berat molekul gas atau gravity
gas campurannya. Jika terdapat senyawa impurities dalam gas campuran tersebut,
maka perlu dilakukan koreksi.
Gambar 2.33.
Viskositas Gas Pada Tekanan Atmosfer 18)
Gambar 2.34.
Viskositas Gas Hidrokarbon Parafin Pada Tekanan Satu Atmosfer 18)
Gambar 2.35.
g/g1 Versus Ppr dan Tpr 18)
2.3.2.2.2. Faktor Volume Formasi Gas
Faktor volume formasi gas (Bg) didefinisikan sebagai volume dalam barrel
pada kondisi reservoir yang ditempati oleh satu standard cubic feet (SCF) gas.
Hal ini dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara volume yang ditempati oleh
gas pada kondisi reservoir dengan sejumlah gas yang sama pada kondisi standar
(14.7 psi, 60 oF). Jadi bentuk persamaan matematiknya adalah sebagai berikut :
Bg
Vr
Vsc
.......................................................................................... (2-30)
dimana :
Bg = faktor volume formasi gas, Cuft/SCF
Vr = volume gas pada kondisi reservoir, Cuft
Vsc = volume gas pada kondisi standar, SCF.
Z sc nRT sc
Psc
................................................................................. (2-31)
Z r nRT r
Pr
.................................................................................... (2-32)
Z r Tr
Pr
, Cuft/SCF ......................................................... (2-33)
B g 0.00504
Z r Tr
Pr
, BBL/SCF ........................................................ (2-34)
dimana :
Psc = tekanan pada kondisi standar, psi ( 14.7 psi)
Pr
m PM g
V
RT
................................................................................. (2-35)
PM g
ZRT
......................................................................................... (2-36)
1 dV
V dP
................................................................................ (2-37)
pembahasan
mengenai
kompresibilitas
gas
terdapat
dua
V
, atau
nRT
P
nRT
dV
2
P
dP
................................................................................ (2-38)
............................................................... (2-39)
Gambar 2.36.
Hubungan Kelarutan Gas Dalam Minyak Dengan Tekanan 3)
Gambar 2.37.
Korelasi Beal Untuk Menentukan Rs 1)
Kompresibilitas Gas Nyata
Pada gas nyata, faktor kompresibilitas diperhitungkan. Persamaan volume
gas nyata adalah sebagai berikut :
V nRT
Z
P
dV
nRT
dP
Cg
dZ
Z
dP
P2
P nRT dZ
P
Z
2
nRTZ P dP
Cg
1 1 dZ
P Z dP
............................................................................... (2-40)