TEORI DASAR
dan gas yang terlarut dalam minyak) dan saturated reservoir (reservoir yang
Gambar 2.1
Diagram P T10)
reservoir awal lebih besar dari tekanan saturasi atau bubble point (Pr> Pb). Dalam
kondisi ini, hanya terdapat 1 fasa, yaitu fasa minyak (terdapat sedikit air dan
batuan), sedangkan gas terlarut dalam minyak, sehingga tidak terdapat fasa gas
3
4
bebas atau gas cap dalam undersaturated reservoir. Proses produksi minyak dari
minyak karena kompresibilitas minyak, air dan batuan yang kecil. Penurunan
point (Pb). Selain itu, penurunan tekanan reservoir akan menyebabkan faktor
volume formasi minyak (Bo) meningkat dan viskositas minyak (µo) menurun.
Karena tidak terdapat gas dalam kondisi ini, maka nilai kelarutan gas (Rs) konstan
awal lebih kecil dari tekanan saturasi atau bubble point (Pr< Pb). Dalam kondisi
ini, gas yang terlarut dalam minyak akan terbebas atau keluar dari minyak
sehingga menghasilkan kondisi 2 fasa, yaitu fasa minyak dan gas (free gas atau
gas cap). Penurunan tekanan reservoir pada kondisi ini tidak terlalu cepat selama
reservoir dan gas cap mengembang dengan cepat yang dapat mempertahankan
tekanan reservoir. Selain itu, penurunan tekanan reservoir pada kondisi bubble
point ini menyebabkan faktor volume formasi minyak (Bo) menurun dan
viskositas minyak (µo) meningkat, sedangkan nilai kelarutan gas dalam minyak
(Rs) menurun terus karena gas yang terlarut dalam minyak semakin lama semakin
hubungannya dengan fluida yang dikandungnya (minyak, air dan gas). Tujuan
mempelajari sifat fisik batuan adalah untuk mengambil minyak dan gas secara
reservoir dapat diperoleh dari Analisa inti batuan di laboratorium maupun analisa
logging yang dipelajari dalam penilaian formasi. Sifat fisik batuan reservoir
2.2.1 Porositas
/ menampung fluida (ukuran yang menunjukkan besarnya rongga pori dalam suatu
batuan) atau perbandingan antara volume ruang yang kosong (pori-pori) pada
fraksi atau %. Besar kecilnya porositas suatu batuan akan menentukan kapasitas
pori tersebut. Tabel 2.1 di bawah ini menunjukkan klasifikasi nilai porositas :
Tabel 2.1
5 – 10 Porositas jelek
10 – 15 Porositas sedang
15 – 20 Porositas baik
2.2.2 Permeabilitas
pembentuk batuan tersebut, yang sangat berpengaruh terhadap besarnya laju alir
k= .............................................................................................. (2.1)
media berpori lebih dari satu macam fluida (minyak, air, dan gas).
fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Satu Darcy dapat didefinisikan
sebagai kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida dengan laju alir 1 cc/detik
permeabilitas :
Tabel 2.2
0–5 Ketat
5 – 10 Cukup
10 – 100 Baik
2.2.3 Saturasi
batuan dari suatu formasi atau ukuran yang menyatakan perbandingan volume
fluida yang terakumulasi dalam pori-pori batuan terhadap volume total pori
batuan.
1. Saturasi air (Sw) adalah perbandingan antara volume pori yang terisi oleh
2. Saturasi minyak (So) adalah perbandingan antara volume pori yang terisi
3. Saturasi gas (Sg) adalah perbandingan antara volume pori yang terisi oleh
Sw = ................................................................................................... (2.2)
So = .................................................................................................... (2.3)
Sg = .................................................................................................... (2.4)
Sw + So = 1 .............................................................................................. (2.5)
Sw + So + Sg = 1 ...................................................................................... (2.6)
Fluida reservoir yang terdapat dalam ruang pori-pori batuan reservoir pada
dalam susunan atau komposisi kimianya. Fluida reservoir sendiri terdiri dari
hidrokarbon dan air formasi. Hidrokarbon yang terbentuk di alam dapat berupa
gas, zat cair ataupun zat padat. Sedangkan air formasi merupakan air yang
nilai OOIP dengan metode material balance. Data-data sifat fisik fluida reservoir
dapat diperoleh dari hasil analisa di laboratorium, yang biasanya disebut data PVT
(Pressure, Volume, Temperature). Sifat sifat fisik dari fluida reservoir yang akan
dibahas antara lain kelarutan gas dalam minyak (Rs), faktor volume formasi
minyak (Bo), viskositas minyak (µo), faktor volume formasi gas (Bg), faktor
volume formasi dua fasa (Bt), specific gravity minyak (γo), kompresibilitas
Cubic Feet) gas yang larut dalam 1 STB (Stock Tank Barrel) minyak pada kondisi
tekanan :
11
Gambar 2.2
- Apabila kondisi tekanan reservoir diatas tekanan bubble point (Pr> Pb),
nilai Rs akan konstan dari Pr sampai Pb karena semua gas masih terlarut
- Apabila kondisi tekanan reservoir dibawah tekanan bubble point (Pr< Pb),
nilai Rs akan berkurang, karena gas yang larut dalam minyak dibebaskan
Kelarutan gas dalam minyak (Rs) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
Standing 2.7 10 :
• –
• *( ) + ...................................................... (2.7)
Dimana :
P = Tekanan, Psia
T = Temperatur, oF
volume minyak dan gas terlarut pada kondisi reservoir dengan volume minyak
12
pada kondisi standar (14.7 psia dan 60oF). Satuan Bo adalah BBL/STB. Gambar
Gambar 2.3
- Apabila kondisi tekanan reservoir diatas tekanan bubble point (Pr> Pb),
maka nilai Bo akan naik dengan penurunan tekanan sampai mencapai Pb,
minyak.
- Apabila kondisi tekanan reservoir dibawah tekanan bubble point (Pr< Pb),
nilai Bo akan turun, karena gas yang larut dalam minyak dibebaskan atau
• ( ) ........................................................................... (2.8)
• ............................................... (2.9)
13
Dimana :
T = Temperatur, oF
mengalir yang dihasilkan oleh gaya pergeseran dua bidang horizontal yang
berjarak satu satuan jarak dimana diantara kedua bidang horizontal tersebut
besarnya keengganan minyak untuk mengalir. Satuan µo adalah cp atau 0.01 dyne
detik/cm2 atau 0.01 gram/detik cm. Viskositas ini biasanya disebut sebagai
viskositas dinamik.
- Apabila kondisi tekanan reservoir diatas tekanan bubble point (Pr> Pb),
maka nilai µo akan turun dengan penurunan tekanan sampai mencapai Pb,
karena terjadi ekspansi gas dalam minyak sehingga lebih mudah mengalir.
- Apabila kondisi tekanan reservoir dibawah tekanan bubble point (Pr < Pb),
nilai µo akan naik, karena gas yang larut dalam minyak dibebaskan atau
keluar dari minyak sehingga terbentuk fasa gas yang lebih mudah mengalir
Gambar 2.4
gas pada kondisi reservoir dengan volume gas pada kondisi standar (14.7 psia dan
60oF). Satuan standar Bg adalah cuft/SCF. Namun, bisa juga dalam satuan
bbl/SCF.
• ......................................................... (2.10)
• .......................................................
(2.11)
15
Setelah didapat nilai Ppc dan Tpc maka dihitung nilai Ppr dan Tpr,
• .......................................................................................... (2.12)
• .......................................................................................... (2.13)
Setelah didapat nilai Ppr dan Tpr, kemudian dicari nilai z dengan
• .......
(2.14)
Dimana:
T = Temperatur, oR
P = Tekanan, psia
volume air pada kondisi reservoir dengan kondisi standar dipermukaan. Factor
16
................................. (2.17)
...................................................................... (2.18)
• ( ) ...................................................... (2.19)
Dimana:
P = Tekanan, Psia
T = Temperatur,oF
Faktor volume formasi dua fasa (Bt) merupakan volume yang ditempati
oleh minyak sebanyak 1 BBL/STB ditambah dengan gas bebas yang semula larut
persamaan :
Dimana :
Rsi = Faktor kelarutan gas dalam minyak pada kondisi awal, SCF/STB
minyak pada temperatur standar dengan berat jenis air dengan temperatur yang
adalah:
• γo = .................................................................................................... (2.21)
Setelah didapat nilai specific gravity minyak, maka dapat ditentukan nilai
o
• API = ........................................................................... (2.22)
γ
Co = ............................................................................................ (2.23)
Co = .............................................. (2.24)
Dimana :
A = -7.573 – 1.45 ln (p) – 0.383 ln (Pb) + 1.402 ln (T) + 0.256 ln (API) + 0.449 ln (Rsb) (2.2
dipengaruhi oleh mekanisme tenaga dorong atau drive mechanism dari reservoir
alamiah yang dimiliki oleh suatu reservoir minyak atau gas untuk mendorong atau
mendesak minyak dan atau gas bumi yang dikandungnya sehingga mampu
produksi.
dalam reservoir tergantung dari bentuk struktur, sifat-sifat fluida reservoir dan
Pada rock and liquid expansion drive reservoir, tekanan reservoir berada
di atas tekanan bubble point (Pr> Pb) atau undersaturated reservoir (1 fasa),
dimana hanya terdapat crude oil, connate water, dan batuan. Seiring dengan
penurunan tekanan reservoir, batuan dan fluida akan mengembang karena faktor
kompresibilitas minyak, air dan batuan. Karena tidak ada gas sama sekali dalam
minyak, maka nilai GOR konstan dari awal sampai akhir produksi dan terjadi
Pada solution gas drive, tenaga dorong berasal dari gas yang terlarut dalam
minyak dan merupakan tenaga pendorong alami paling lemah dibandingkan gas
cap drive dan water drive. Pada saat tekanan reservoir berada diatas tekanan
bubble point (Pr> Pb), hanya terjadi ekspansi gas dalam minyak. Sedangkan pada
saat tekanan reservoir berada dibawah tekanan bubble point (Pr< Pb), gelembung
gas mulai terbentuk (gas terbebas dari minyak) sehingga terdapat 2 fasa yaitu
(ekspansi) seiring dengan penurunan tekanan reservoir. Lama kelamaan gas ini
Karakteristik dari tenaga dorong solution gas drive reservoir antara lain
sebagai berikut :
Penurunan tekanan reservoir yang cepat, karena tidak adanya aquifer atau
tudung gas (gas cap) sehingga penurunan oil production rates juga cepat.
Pada undersaturated reservoir (Pr > Pb), tekanan reservoir akan menurun
20
dan batuan yang kecil. Pada saturated reservoir (Pr < Pb), tekanan
reservoir akan menurun tetapi tidak terlalu cepat selama produksi minyak
Produksi air kecil atau tidak ada sehingga nilai water cut yang didapat
juga kecil.
konstan karena tidak ada free gas, dan hanya ada gas yang terlarut dalam
diseluruh bagian reservoir. Saat saturasi gas melebihi Sgc (critical gas
rendah. Bila tekanan telah cukup rendah maka GOR akan menjadi
Recovery factor rendah karena fasa gas bergerak lebih cepat daripada fasa
Gambar 2.5
Reservoir berdaya dorong gas cap ditandai dengan adanya tudung gas
pada reservoir tersebut (Pr< Pb). Karena perbedaan densitas pada free gas,
terakumulasi (berkumpul) ke struktur bagian atas dan membentuk gas cap. Gas
yang ada pada gas cap inilah yang menjadi tenaga pendorong utama dalam gas
Karakteristik dari tenaga dorong gas cap drive reservoir antara lain
sebagai berikut :
Penurunan tekanan reservoir lebih kecil dari tenaga dorong solution gas
cepat sehingga penurunan oil production rates juga tidak terlalu cepat.
Semakin besar ukuran gas cap, maka semakin lambat penurunan tekanan
Produksi air kecil atau tidak ada sehingga nilai water cut yang didapat
juga kecil.
Pada awal gas cap drive, GOR naik dengan lambat karena tekanan
reservoir yang masih tinggi akibat gas yang terbebas atau keluar dari
minyak masih sedikit dan gas yang terlarut dalam minyak masih banyak.
ekspansi dan mengisi ruang pori yang ditinggalkan oleh minyak. Lama
Recovery factor cukup tinggi yaitu berkisar antara 20 - 40%. Laju produksi
tidak secepat solution gas drive karena ekspansi gas cap dapat
drive.
Gambar 2.6
Reservoir berdaya dorong air ditandai dengan adanya aquifer aktif yang
24
alami yang paling kuat dibandingkan kedua tenaga dorong lainnya. Air dari
aquifer akan mendesak minyak keluar ke permukaan dan air tersebut akan masuk
ke reservoir minyak dan mengisi ruang pori yang ditinggalkan oleh minyak,
sehingga karena ada pengisian kembali pori-pori yang dikosongkan oleh minyak
maka secara teoritis tekanan reservoir akan relatif konstan, yaitu apabila volume
pori yang dikosongkan oleh minyak = volume pori yang diisi oleh air (oil
Karakteristik dari tenaga dorong water drive reservoir antara lain sebagai
berikut :
Penurunan tekanan reservoir relatif kecil, karena volume air yang masuk
dengan nilai water influx, tekanan reservoir akan konstan. Tetapi apabila
laju produksi minyak lebih tinggi dari nilai water influx, maka aquifer
menurun dan lebih kecil dari nilai water influx, maka tekanan reservoir
Produksi air mulai dengan cepat sehingga water cut meningkat dengan
Pada water drive, GOR konstan (tetap) karena tekanan reservoirnya stabil,
tekanan gelembung (Pb) untuk waktu yang lama sehingga tidak ada gas
bebas di dalam reservoir (tidak ada initial gas cap), dan hanya ada gas
solution gas drive dan gas cap drive yaitu sekitar 35 – 75% karena
Gambar 2.7
Selain dapat di plot terhadap waktu, tekanan reservoir dan gas oil ratio
(GOR) juga dapat dibuat grafik terhadap recovery factor (RF) berbagai jenis drive
mechanism.
reservoir terhadap nilai recovery factor pada berbagai jenis drive mechanism :
27
Gambar 2.8
produksi terhadap nilai recovery factor pada berbagai jenis drive mechanism :
Gambar 2.9
gas cap dan aquifer aktif pada reservoir tersebut. Kinerja reservoir ini adalah
kombinasi antara kinerja solution gas drive, gas cap drive dan water drive.
Kinerja reservoir dipengaruhi oleh daya dorong yang paling dominan diantara
Dua kombinasi tenaga dorong yang bisa dilakukan pada combination drive
antara lain :
2. Solution gas drive dengan gas cap kecil dan weak water drive
sebagai berikut :
Penurunan tekanan reservoir relatif cepat. Water influx dan ekspansi gas
Jika terdapat gas cap yang kecil, GOR akan meningkat terus sesuai dengan
pengembangan gas cap tersebut. Akan tetapi gas cap dapat menyusut
apabila terdapat free gas yang berlebihan selama produksi sehingga GOR
akan menurun.
4. Recovery Factor
dari solution gas drive, tetapi lebih kecil dari gas cap drive dan water
drive. Semakin kecil pengaruh solution gas, semakin besar harga recovery factor
Gambar 2.10
................................................. (2.27)
A = ( ( ) )............................................................. (2.28)
Setelah ketiga nilai tersebut dicari, dapat ditentukan jenis tenaga dorong
Unsteady State
Water influx adalah jumlah kumulatif air yang masuk dari lapisan aquifer
penurunan tekanan reservoir. Nilai water influx ini dapat dicari dengan berbagai
We = B ∆P )................................................................................... (2.33)
produksi lapangan tersebut, perlu diketahui adanya jumlah volume minyak awal
minyak awal pada suatu lapangan minyak atau gas yang baru, dimana data-data
yang tersedia belum lengkap atau belum ada data produksi. Reservoir dipandang
sebagai sebuah wadah dengan geometri atau bentuk sederhana. Data-data yang
diperlukan untuk perhitungan volume minyak awal secara volumetrik, yaitu bulk
volume (Vb), porositas batuan (), saturasi fluida (Sw), dan faktor volume formasi
minyak awal (Boi). Perhitungan volume minyak awal secara volumetrik dapat
digunakan untuk mengetahui besarnya nilai original oil in place (OOIP) dan
OOIP = .................................................................... (2.36)
perhitungan bulk volume (Vb) yang dapat diperoleh dari peta isopach, sehingga
32
volume batuan yang mengandung minyak dan gas dapat dihitung dengan
menggunakan alat yang disebut planimeter. Biasanya luas dan ketebalan reservoir
tidak sama, sehingga dilakukan perhitungan volume batuan reservoir segmen per
segmen. Ada 2 metode yang umum digunakan dalam perhitungan volume batuan
Vb = ( + +√ ) .............................................................. (2.37)
Vb = ( + ) ................................................................................... (2.39)
volume minyak awal pada suatu lapangan minyak atau gas yang sudah
ekspansi fluida di reservoir karena tekanan reservoir turun. Selain itu, persamaan
ini mengasumsikan bahwa seluruh reservoir adalah sebuah tangki yang homogen
33
lain menentukan isi volume minyak dan gas awal di tempat (OOIP dan GIIP),
ukuran dari tudung gas (gas cap) dan jenis tenaga pendorong (drive mechanism)
suatu reservoir.
–( )
N= .................................................... (2.41)
[ ]
Apabila saturated reservoir, maka ada faktor volume formasi dua fasa
–( )
N = .............................. (2.42)
[ ] [ ]
(Havlena-Odeh)
lurus yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya OOIP dalam reservoir
dan juga dapat menentukan jenis tenaga dorong yang dimiliki oleh reservoir
tersebut. Persamaan material balance sebagai garis lurus disebut juga dengan
34
{ [ ]
..............................................................................................................(2.43)
• F = .............................................. (2.44)
• Eo = ( ) ....................................................... (2.45)
• Eg = [ ] .................................................................................. (2.46)
beberapa persamaan sesuai dengan tenaga dorong reservoir tersebut, antara lain :
Pada solution gas drive, tidak terdapat gas cap, sehingga m = 0. Terdapat 4
kondisi dalam persamaan garis lurus untuk tenaga dorong solution gas drive,
F = N Eo ........................................................................................... (2.49)
Eo
Gambar 2.11
Grafik F vs Eo1)
F-We
Eo
Gambar 2.12
Eo+Efw
37
Gambar 2.13
Grafik F vs Eo+Efw1)
F-We
N
Eo+Efw
Gambar 2.14
Pada gas cap drive, terdapat 4 kondisi dalam persamaan garis lurus untuk
atau
slope atau sudut kemiringan garis lurus dan N bisa didapat dari grafik sehingga
nilai m bisa dicari. Gambar 2.15 di bawah ini menunjukkan grafik hubungan
vs :
mN
E
E
Gambar 2.15
1)
Grafik
atau
39
mN
E
E
Gambar 2.16
1)
Grafik
atau
E Ef
mN
E
E Ef
Gambar 2.17
1)
Grafik
atau
E Ef
mN
N
E
E Ef
Gambar 2.18
1)
Grafik
Pada water drive, terdapat 2 kondisi dalam persamaan garis lurus untuk
F = N Eo + We .................................................................................. (2.61)
atau
untuk
menentukan nilai N :
𝑜
a=
Gambar 2.19
1)
Grafik vs
atau
sehingga didapat nilai N dari grafik. Gambar 2.20 di bawah ini menunjukkan
E Ef
𝑜
a=
E Ef
Gambar 2.20
1)
Grafik vs
yang dapat diproduksikan secara maksimum sampai batas laju alir ekonomisnya
tertentu. Metode decline curve analysis memprediksi jumlah volume minyak yang
dapat diproduksikan dengan melakukan penarikan garis lurus yang diperoleh dari
suatu grafik atau kurva antara laju produksi minyak (qo) terhadap waktu dimana
44
penarikan garis lurus pada kurva dilihat dari laju produksi minyak yang relatif
Adapun tujuan dari metode decline curve analysis antara lain untuk
menentukan laju produksi minyak (qo) di masa yang akan datang atau pada
periode tertentu, kumulatif produksi minyak setiap waktu (Np), umur produksi
hingga batas laju alir ekonomis (q economic limit), estimated ultimate recovery
(EUR), dan remaining reserve (RR). Setelah didapat nilai dari estimated ultimate
recovery (EUR), maka dengan nilai OOIP yang sudah didapat dari perhitungan
membagi nilai dari estimated ultimate recovery (EUR) dengan nilai OOIP hasil
dan membuktikan jenis tenaga dorong (drive mechanism) yang bekerja pada suatu
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu exponential decline curve, hyperbolic decline curve,
dan harmonic decline curve. Ketiga jenis decline curve ini mempunyai rumus laju
produksi minyak (qo), nominal exponential decline rate (Di), kumulatif produksi
percentage decline mempunyai ciri khas yaitu penurunan produksi pada suatu
decline curve merupakan bentuk khusus dari hyperbolic decline dengan harga
b=0, sehingga kurva penurunan produksi konstan. Berikut ini adalah rumus-rumus
.......................................................................................... (2.65)
( )
............................................................................................ (2.66)
......................................................................................... (2.67)
Jika batas laju alir ekonominya diketahui (qel) maka dapat diketahui umur
( )
.......................................................................................... (2.68)
waktu tidak membentuk garis lurus (straight line) tetapi akan melengkung. Tipe
kurva seperti ini dikatakan sebagai hyperbolic decline karena harga exponent
46
decline (b) lebih dari 0 dan kurang dari 1 (0 < b < 1), sehingga dalam
menggunakan tipe ini harus mencari harga b terlebih dahulu. Berikut ini adalah
( )
...................................................................... (2.70)
( )
......................................................................................... (2.71)
............................................................... (2.72)
Jika batas laju alir ekonominya diketahui (qel) maka dapat diketahui umur
( )
........................................................................................ (2.73)
decline dengan harga b=1. Berikut ini adalah rumus-rumus yang digunakan
............................................................................. (2.74)
47
( )
.......................................................................................... (2.75)
( ) ..................................................................................... (2.76)
Jika batas laju alir ekonominya diketahui (qel) maka dapat diketahui umur
( )
......................................................................................... (2.77)
Ketiga jenis decline curve ini mempunyai bentuk kurva yang berbeda-beda
antara hubungan qo vs t dan qo vs Np. Apabila di plot pada kertas semilog atau log-
log, kurva yang dihasilkan juga akan berbeda karena pada kertas semilog
dilakukan plot antara log qo vs t, sedangkan pada kertas log-log, dilakukan plot
volume minyak tersisa dan umur dari reservoir yang berproduksi sampai laju alir
ekonomis (qel). Berdasarkan nilai exponent decline (b), penentuan tipe decline
curve secara manual dapat menggunakan metode Trial Error and X2 - Chisquare
Test. Penentuan decline curve juga dapat menggunakan software MBAL untuk
dan kemudian menentukan selisih terkecil dari qactual dengan qforecast yang sudah
1. Membuat tabulasi yang meliputi: waktu (t), qactual, kemudian qforecast serta
qforecast).
Pada b = 0, hitung Di :
( )
................................................................................. (2.78)
( )
............................................................................. (2.79)
Pada b = 1, hitung Di :
( )
.............................................................................. (2.80)
.......................................................................... (2.81)
.............................................................. (2.83)
( )
| | (2.84)
Persamaan di atas dipakai untuk setiap harga b = 0, b = 0.1 - 0.9, dan b =1.
paling cocok untuk mewakili data yang sedang dianalisa dengan harga :
diproduksikan ke permukaan. Hal ini dipengaruhi oleh jenis tenaga dorong atau
50
masa yang akan datang untuk menentukan seberapa besar nilai estimated ultimate
penghasilan yang diterima dari hasil penjualan suatu produksi akan sama dengan
jumlah biaya produksi tersebut, dimana apabila laju alir melewati batas ini,
produksi menjadi tidak ekonomis lagi. Harga q economic limit dapat dihitung
batas laju alir ekonomisnya (q economic limit). Np max dapat diketahui dengan cara
melihat nilai kumulatif produksi minyak (Np) yang telah mencapai batas laju alir
Remaining reserve (RR) adalah jumlah volume minyak tersisa dari suatu
(EUR atau Np max) dengan volume minyak awal di tempat (OOIP atau N).
berikut :
membantu proses analisis sehingga didapat hasil analisis yang cukup akurat dan
efisien dalam proses pengerjaannya. Pada proses analisis produksi ini digunakan
software MBAL untuk menentukan volume minyak awal (OOIP) dan jenis drive
pengelolaan lapangan minyak dan gas. Software MBAL ini dapat digunakan
untuk perhitungan material balance, decline curve analysis, Monte Carlo, dan
metode-metode lain.
dilakukan penentuan volume minyak awal di tempat (OOIP) dan jenis mekanisme
52
history matching. Data-data yang diinput pada software MBAL dengan metode
Data tekanan reservoir awal (Pi) dan tekanan bubble point (Pb)
Data Gas Oil Ratio (GOR) atau kelarutan gas dalam minyak pada
(Bob)
Data sifat fisik batuan reservoir, seperti porositas () dan saturasi
Data laju produksi minyak (qo), laju produksi gas (qg), laju
Hasil yang bisa didapat pada software MBAL dengan metode material
apakah hasil grafik yang didapat sama atau jauh beda dengan dan
dilakukan prediksi produksi minyak di masa yang akan datang dengan melakukan
MBAL dengan metode decline curve analysis adalah data produksi, antara lain :
54
Laju produksi minyak (qo) dan waktu produksi (t), dimana laju
harmonic decline.
Hasil yang bisa didapat pada software MBAL dengan metode decline curve