Oleh
Anita Diana Sari
1310531001
Dosen Pengampu
Dra. Sri Dewi Edmawati, M.Si, Akt
A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya, Supply Chain management dipahami secara sempit sebagai
pendekatan baru manajemen persedian dan pengurangan biaya operasi. Pada tahun
1990-an organisasi dan beberapa segmen industry tertentu mulai mengenal peran dan
dampak yang jauh lebih besar dari penerapan SCM pada operasi bisnis mereka.
Supply Chain Management (SCM) adalah integrasi beberapa kunci proses
bisnis dari end user hingga para pemasok yang menyediakan produk, jasa, dan
informasi yang menjadi nilai tambah untuk para pelanggan dan stakeholder (Douglas
M. Lambert et el).
Dewasa ini, SCM semakin diakui sebagai strategi untuk berinovasi seluruh
operasi bisnis perusahaan sekaligus dalam perencanaan dan pelaksanaan. Penerapan
SCM didukung dengan menggunakan Lean Six Sigma agar bisa mencapai keunggulan
competitive dalam perkembangan bisnis yang semakin cepat ini karena perusahaanperusahaan tidak lagi berorientasi semata-mata kepada pencapaian profit tetapi
perusahaan lebih menekankan kepada costumer value. Perusahaan dalam mencapai
costumer value berfokus kepada pengeleminasian pemborosan pada setiap rantai
produksi yang dikenal dengan konsep lean. Lean meliputi semua konsep dan teknik
yang bertujuan untuk menyederhanakan bisnis sampai pada kegiatan-kegiatan yang
esensial saja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara lebih
efektif dan menguntungkan (Brosnahan, 2008). Sedangkan Six Sigma merupakan
sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha
mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat
(produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem
solving tools secara intensif.
Penerapan lean six sigma supply chain management ini telah berhasil
diterapkan Samsung group dalam mengembangkan inovasinya sehingga menjadikan
Samsung menjadi perusahaan elektronik dunia yang terus bertahan sejak berdirinya di
tahun 1969. Dalam beberapa tahun terakhir ini, SCM dan six sigma merupakan dua
pilar inovasi bisnis Samsung.
B. PEMBAHASAN
Menurut APICS Dictionary (2013) Supply Chain adalah jaringan kerja
(network) global yang digunakan untuk menyerahkan produk (barang dan/atau jasa)
mulai dari bahan baku sampai ke pelanggan akhir melalui suatu aliran informasi,
distribusi fisik, dan kas/uang (cash flow). Sedangkan Supply Chain Management
adalah desain, perencanaan, eksekusi, pengendalian, dan pemantauan (monitoring)
aktivitas-aktivitas rantai pasokan (supply chain) yang bertujuan menciptakan nilai
bersih (net value), membangun infrastruktur yang kompetitif, mengefektifkan
worldwide logistics, mensinkronkan penawaran (supply) dengan permintaan (demand),
dan mengukur kinerja secara global.
Pencapaian supply chain management di dukung dengan penggunaan metode
lean six sigma. Lean Six Sigma adalah konsep manajemen operasional yang
merupakan sinergi dari Lean dan Six Sigma. Dengan Lean Six Sigma, perusahaan
dapat memperoleh kecepatan yang dimiliki Lean dan kualitas yang dimiliki Six
Sigma. Metodologi ini mengarahkan perusahaan kepada eliminasi dari tujuh
pemborosan (seven wastes) yang terjadi pada proses manufaktur ataupun jasa, dan
perolehan kualitas pada output yang meminimalisir terciptanya produk yang cacat.
Tujuannya adalah meningkatkan profit perusahaan, memberikan kemampuan bertahan
(sustainability), dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
Lean Six Sigma menggunakan metodologi
six
sigma
untuk
dalam
operasi
bisnis
(Hammer,
2002).
Six
sigma
akan
paling
sering
menggunakan
DMADOV
(define,
measure,
analyze,
optimum global - Semua ide-ide perbaikan harus selaras dengan tujuan global
daripada lokal. Artinya, ketika meningkatkan proses melalui SCM six sigma, maka
akan diperlukan untuk mengukur, memantau, dan, jika mungkin, meningkatkan
Key Performance Indicators (KPI) dari proses hulu dan hilir yang terkait. Dengan
meningkatkan pertumbuhan dan inovasi management group dan perlu untuk selalu
ditingkatkan secara berkelanjutan terhadap operasi SCM. Dan terbukti, lean six sigma
supply chain management mempunyai peranan penting dalam perkembangan Samsung
karena mengantarkan Samsung menjadi perusahaan kelas dunia seperti sekarang ini
dengan laba yang diperoleh perusahaan mencapai 6,1 triliun won (USD5,1 miliar) di
akhir tahun 2015
C. KESIMPULAN
Lean six sigma supply chain management merupakan teknik yang bertujuan
untuk proses dan peningkatan kualitas, dan sikronisasi supply chain perusahaan, dari
penyediaan bahan baku hingga layanan ke pelanggan.
Pada Samsung, lean six sigma supply chain merupakan teknik penting dalam
pertumbuhan inovasi manajemen. Dimana lean six sigma secara terus menerus dan
disiplin meningkatkan operasi SCM. Sehingga lean six sigma supply chain
REFERENSI
Hong Mo Yang(2007), Supply chain management six sigma: a management innovation
methodology at the Samsung Group jurnal internasional Vol 88-95
Nacsa Sndor. 2013. Artikel Samsung has unbeatable supply chain
management, it is incredibly good in everything which is consumer