Berdasarkan hasil observasi, diskusi dengan teman sejawat, dan hasil latihan siswa, di temukan bahwa dengan menggunakan metode bermain peran ( pasar pasaran ), siswa aktif berjual beli menawar, membeli, dan membayar. Tidak ada siswa yang diam, semua siswa asik menghitung uang dalam kegiatan jual beli. Jika ada yang salah memberikan uang kembali, siswa akan protes, dan mereka menghitung kembali uang tersebut. Kegiatan ini berpengaruh besar pada pemahaman anak hasil latihan tentang nilai uang menunjukan, bahwa skor rata rata kelas 85, dengan nilai terendah 65 dan tertinggi 100. Kesimpulan : Metode bermain peran telah mampu meningkatkan keaktifan dan pemahaman anak dalam menghitung uang, dengan rata rata hasil latihan 85% . Uraian : Pada siklus pertama jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar hanya 10 orang. Pada silus kedua jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar 12 orang. Sedangkan pada siklus ketiga jumlah tersebut menjadi 17 orang dari 30 orang siswa. Kesimpulan : Jumlah siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar terus meningkat, namun baru mencapai 17 dari 30 orang siswa Tujuan perbaikan bahasa indonesia , kelas 5 sd) 1. Siswa mau menjawab pertanyaan guru yang di ajukan ke seluruh keras. 2. Dalam setiap pelajaran, minimal ada 10 orang siswa yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan. 3. Siswa mampu menjawab pertanyaan bacaan pertanyaan dengan cepat. Kesimpulan : 1. Siswa yang sudah tertarik untuk menjawab pertanyaan, pada daur 3, hampir semua siswa mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan untuk mengangkat pertanyaan. 2. Jumlah siswa yang mendapat keempatan menjawab meningkat dari 7 orang menjadi 9 orang, dan terakhir 11 orang. 3. Hasil latihan menjawab pertanyaan bacaan mencapai rata rata 80%.
Contoh Tujuan Perbaikan Dan Dekripsi Temuan
N o 1.
2.
Tujuan Perbaikan
Deskripsi temuan
Guru mampu meningkatkan keaktifan siswa melalui kerja kelompok.
Kerja kelompok berlangsung lancar, namun
hanya tiga dari lima kelompok yang anggota nya aktif bertanya dan memberi pendapat. Dalam dua kelompok lainnya, hanya ketua dan sekertaris kelompok yang bekerja, sementara anggota lain asik ngobrol. Ini terjadi karena guru tidak menegur siswa yang ngobrol, guru hanya berkeliling tanpa memberi bantuan kepada kelompok. Hasdil kerja kelompok menunjukan bahwa satu menemukan alternatif pemecahan yang kreatif dan mungkin dilaksanakan, dua kelompok menemukan pemecahan masalah yang cukup logis tetapi cukup menantang, satu kelompok menemukan pemecahan yang biasa biasa saja, sedangkan satu kelompok lagi pemecahan masalah yang di rumuskan tidak masuk akal alias ngawur.
Melalui kerja kelompok,
siswa mampu menemukan alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan banjir