Anda di halaman 1dari 5

Nama Sekolah : Sekolah NU Palembang

Mata Pelajaran : Ekonomi


Jumlah Siswa : 38

Hasil Observasi dan Wawancara :

a. Pertanyaan : Sistem pembelajaran teknik apa yang digunakan ?

Jawaban : Menggunakan teknik pengajaran beranekaragam, misalkan materi

menghitung untuk kelas XII lebih ke menghitung keuangan perusahaan. Kelas

X – XI dengan bagaimana sistem pasar. Untuk kelas X menjelaskan terlebih

dahulu dan kemudian menggunakan gambar – gambar penunjang skema atau

bagan. Untuk kelas XII dengan menghitung atau membuat Lapkeu LR dll

Menggunakan : Alat Peraga Langsung ke siswa Kedua, belajar sambil

bermain Game. Misalkan dengan membuat beberapa pertanyaan dan diberikan

kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan itu

b. Pertanyaan : Bagaimana cara memotivasi siswa dan siswi ?

Jawaban : Tergantung dari siswa dan siswi. Terkadang ada siswa yang

memiliki niat dan tekat dan ada juga yang monoton. Cara memotivasi dengan

memberikan penjelasan untuk belajar sungguh – sungguh

c. Pertanyaan : Ide untuk memotivasi dari mana ?

Jawaban : Terkadang dari pengalaman guru sendiri dan orang lain

d. Pertanyaan : Apakah ada sistem reward untuk siswa berprestasi ?


Jawaban : Mendapatkan hadiah bagi siswa yang memiliki nilai paling tinggi

dalam kenaikan kelas. Berupa rewards berupa cinderamata seperti jilbab bagi

perempuan dan baju koko bagi siswa pria.

e. Pertanyaan : Aturan Khusus dalam Pembelajaran ?

Jawaban : Tidak menyukai bagi siswa yang main – main dan siswa dituntut

untuk serius. Bagi siswa yang main – main dituntut untuk menjelaskan ulang

apa yang sudah diajarkan. Namun melihat situasi dan kondusif kelas

f. Pertanyaan : Metode pembelajaran dengan apa ?

Jawaban : Jika waktu cukup diselesaikan hari itu juga, apabila tidak cukup

diberikan dengan PR. Namun ssitem tersebut tidak efektif

g. Pertanyaan : Kendala siswa tidak mengerjakan PR ?

Jawaban : Tidak atau kurang paham dengan kondisi pelajaran dan Lalai

h. Pertanyaan : Pemberian tugas lebih sering apa ?

Jawaban : Tugas Individu karena mau melihat mana siswa yang belum

paham dan mana siswa yang sudah paham

i. Pertanyaan : Apakah ada role model yang menjadi acuan pengajaran ?

Jawaban : Ada waktu SMK Jurusan Akuntansi. Ibu tersebut dalam mengajar

sangat serius namun santai. Padahal mapel tersebut sangat membutuhkan

keseriusan namum mudah dipahami

j. Pertanyaan : Bagaimana cara pembelajaran di kelas yang ibu terapkan

agar efektif ?
k. Jawaban : Mencoba untuk mengulang kembali materi yang sebelumnya dan

apabila murid sudah mengerti dilanjutkan dengan materi berikutnya

Jurnal Reflektif

Penelitian ini menggunakan metode anecdotal record, yaitu sebuah cara

pengumpulan data dengan melalui pengamatan secara langsung mengenai sikap dan

perilaku yang muncul dengan tiba-tiba atau peristiwa yang terjadi secara insidental.

Metode mengajar merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam proses

belajar mengajar di sekolah agar informasi yang disampaikan oleh guru dapat

diterima dengan baik oleh siswa. Salah satu bentuk metode pembelajaran yang

digunakan dalam proses belajar mengajar adalah dengan belajar kelompok.

Pratikno (2012: 22) menjelaskan bahwa belajar kelompok adalah serangkaian

kegiatan yang dilakukan dengan logis dan sistematis yang dilakukan oleh beberapa

orang dengan memiliki kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya agar

memperoleh perubahan tingkah laku dan belajar menjadi lebih efektif. Belajar dalam

suatu kelompok akan memberikan dampak yang signifikan kepada siswa yang berada

didalam kelompok tersebut jika setiap anggota belajar secara sungguh- sungguh,

berdiskusi, dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.


Radno Harsanto (2007: 44) mengatakan bahwa adanya belajar dalam suatu

kelompok dapat meningkatkan nilai kerjasama, kekompakan, partisipasi aktif siswa,

keintensifan siswa, kemampuan akademis, rasa percaya diri, dan keterampilan dasar

dalam hidup. Belajar dalam suatu kelompok bisa diterapkan dalam mata pelajaran

yang diajarkan di sekolah.

Di samping itu, metode ini pun dapat melatih anak untuk berpikir dan bekerja

berkelompok, sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan akan lebih banyak dan

lebih luas dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan pengetahuan sendiri.

Belajar kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik merupakan satu

kesatuan yang dapat belajar bersama, berbaur untuk mencapai tujuan pengajaran

tertentu. Dalam prakteknya, ada beberapa jenis belajar kelompok yang dapat

dilaksanakan yang semua itu tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapai

berdasarkan umur, kemampuan siswa, fasilitas, jenis tugas, dan media yang tersedia.

Adapun tujuan dari metode belajar kelompok, adalah: a) Belajar kelompok bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan siswa, dengan memberi sugesti, motivasi, dan

informasi. b) Melatih diri anak dengan mengembangkan potensi dengan berinteraksi

dengan orang lain. c) Memupuk rasa kebersamaan dengan cara bekerjasama

memecahkan persoalan berupa pekerjaan/tugas dari guru. d) Melatih keberanian

siswa. e) Untuk memantapkan pengetahuan yang telah diterima oleh para siswa.
Pembelajaran megandung dua kegiatan dan melibatkn dua pihak, kegiatan

yang dimaksud yaitu belajar dan membelajarkan. Belajar adalah proses perubahan

perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan.

Peserta didik adalah pihak yang menjadi subyek didik sebagai fokus pelaku pelajar,

sedangkan guru adalah pihak yang menjadi fasiliator untuk menciptakan situasi

belajar sehingga terjadinya proses pembelajaran dalam diri peserta didik. Bagi teori

konstruktivistik belajar dilihat sebagai penyusunan dari pengalaman konkrit, aktivits

kolaboratif, dan rfleksi serta interpretative. (Mustoha Amin, Dkk 2008).

Anda mungkin juga menyukai