Anda di halaman 1dari 2

Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

(Menanggapi 3 Kasus yang diberikan)

Kasus I

a. Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik pada
percobaan kedua (tanpa melihat urutan atau langkah langkah pengerjaan soal)?
Jawab : Menurut saya yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik pada
percobaan kedua setelah diberikan urutan atau langkah-langkah pengerjaan soal yaitu karena
guru menerapkan teori behaviorisme dalam proses pembelajaran, dimana guru memberikan
rangsangan/stimulus kepada peserta didik untuk memancing respon dari peserta didik, karena
murid sudah terbiasa dengan rangsangan tersebut, maka tingkah lakunya dapat berubah.
Awalnya peserta didik bisa karna diberikan langkah-langkah, kemudian karna sudah
memahami langkah-langkah tersebut dan dilakukan secara berulang, peserta didik mampu
menyelesaikan soal tanpa langkah-langkah yang diberikan.
b. Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat
diterapkan?
Jawab : Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini. Kegiatan yang cocok
pada metode ini yaitu berkaitan dengan materi yang memerlukan latihan dan pembiasaan. Hal
ini bisa dikaitkan dengan kelebihan teori behavioristik dengan melalui Pengulangan dan
pelatihan yang ber Kesinambungan, dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang
sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak sudah mahir dalam satu bidang tertentu, akan lebih
dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan Pengulangan yang berkesinambungan tersebut.

Kasus II

a. Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didik nya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?
Jawab : Yang harus dilakukan Rina adalah membuat pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, misalnya belajar sambil bermain. Karena peserta didik kelas 1 SD masih dalam
tahap perkembangan belajar sambil bermain. Contohnya berhitung sambil bernyanyi,
menciptakan sebuah lagu yang berhubungan dengan menghitung.
b. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut?
Saya menyarankan hal tersebut, karena peserta didik kelas 1 SD masih cendrung suka bermain,
mereka harus diberikan pembelajaran yang menarik. Merujuk dari pendapat Fatmaridhan
(2019), menyatakan bahwa peserta didik kelas 1, 2 dan 3 SD memiliki karakteristik gemar
bergerak, bermain dan memanjat, kurangnya kemampuan memusatkan perhatian, kemauan
berfikir sangat terbatas, kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan dan senang
akan cerita-cerita.

Kasus III
a. Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai?
Jawab : langkah yang diambil Made sudah sesuai, karena Made memahami latar belakang peserta
didik secara keseluruhan. Agar pembelajaran menjadi efektif, maka penting bagi Pendidik
untuk mengetahui dengan jelas bagaimana gambaran peserta didik yang ada di dalam kelas.
Pendidik sangat dianjurkan untuk mengenal dan memahami latar belakang peserta didik.
b. Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut?
Jawab : Prinsip yang digunakan pak Made adalah teori belajar Humanistik. secara garis besar
teori belajar Humanistik adalah teori belajar yang bertujuan menghasilkan hal baik bagi
kemanusiaan supaya bisa mencapai Aktualisasi diri dan membuat orang mampu mengenali diri
sendiri. pak Made juga menerapkan pendekatan pembelajaran Curturally Responsive
Teaching, yaitu pendekatan pembelajaran yang mengakui pentingnya referensi budaya siswa
dalam semua aspek pembelajaran.

Daftar Pustaka
Fatmaridha Sabani. 2019. Perkembangan Anak-anak Selama Masa Sekolah Dasar (6 – 7
Tahun). Jurnal Kependidikan, 8(2): 89-100.

Anda mungkin juga menyukai