2. GP Farmasi Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia meminta kepada para anggota, Pemerintah
dan Masyarakat untuk mengawasi dan memberikan informasi kepada GP Farmasi Indonesia
dan Ikatan Dokter Indonesia dari setiap penyimpangan dan pelanggaran atas kesepakatan
bersama ini. Untuk tindak lanjut terhadap informasi yang masuk, GP Farmasi Indonesia dan
Ikatan Dokter Indonesia sepakat membentuk tim khusus.
3. GP Farmasi Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia meminta kepada Departemen Kesehatan
RI dan Konsil Kedokteran Indonesia untuk mengambil bagian dalam pembinaan dan
pengawasan kepada para pelaku usaha farmasi maupun anggota Ikatan Dokter Indonesia yang
mengabaikan kesepakatan ini.
4. Untuk menghindari konsekuensi hukum yang dapat terjadi terkait dengan promosi obat yang
tidak etis, GP Farmasi Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia mewajibkan seluruh
anggotanya masing-masing mempelajari, menghayati dan melaksanakan secara konsisten
Kode Etik Pemasaran Usaha Farmasi Indonesia, Kode Etik Kedokteran, Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia tentang Pedoman Penegakan Disiplin Profesi Kedokteran.
Demikianlah Kesepakatan Bersama Etika Promosi Obat ini agar dilaksanakan sebaik-baiknya.
Ditandatangani di gedung Depkes RI Jakarta, tanggal 11 Juni 2007
PENGURUS PUSAT
GP FARMASI INDONESIA
Dtt
ANTHONY CH. SUNARJO, MBA
Ketua Umum
PENGURUS BESAR
IKATAN DOKTER INDONESIA
Dtt
DR. Dr. FACHMI IDRIS, M.Kes
Ketua Umum
Turut Menyaksikan,
Dtt