INDONESIA
Sejarah
Pada tahun 1955, beberapa apoteker di Jakarta mulai merasakan perlunya suatu organisasi
apoteker yang dapat memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan-kepentingan farmasi pada
umumnya dan kepentingan-kepentingan apoteker pada khususnya.
MUKTAMAR I.
Para apoteker Indonesia berhasil melaksanakan Muktamar I pada tanggal 17-
18 Juni 1955 dengan mengambil tempat Gedung Metropole (Gedung Megaria,
red). Hasil dari Kongres I itu ialah : - Pengesahan nama organisasi "Ikatan
Apoteker Indonesia" yang disingkat IKA. - Pengesahan lambang IKA. -
Pengesahan Anggaran Dasar IKA. - Menetapkan Urgensi Program : Penyusunan
Daftar Kebutuhan Obat, mengatur distribusi obat dan mempersiapkan industri
farmasi. - Pemilihan anggota
Tujuan:
- Menyiapkan apoteker sebagai tenaga kesehatan yang berbudi luhur, profesional,
memiliki semangat kesejawatan yang tinggi, dan inovatif, serta berorientasi ke
masa depan
- Membina, menjaga dan meningkatkan profesionalisme apoteker sehingga
mampu menjalankan praktik kefarmasian scr bertanggung jawab
- Memperjuangkan dan melindungi kepentingan anggota dalam menjalankan
praktik profesinya
- Mengembangkan kerjasama dengan organisasi profesi lainnya baik nasional
maupun internasional
Tugas pokok dan fungsi
TUGAS POKOK
Mempersatukan, memberdayakan, melindungi, membina dan mengayomi seluruh anggota ikatan
FUNGSI
a. Meningkatkan motivasi dan kompetensi anggota dalam menjalankan praktik kefarmasian
b. Menjalin dan membina hubungan serta kerjasama dengan organisasi lain di bidang kesehatan dan
bidang lain yang terkait di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional
c. Mengadakan dan menyelenggarakan kegiatan pertemuan/seminar ilmiah di tingkat lokal, regional,
nasional dan internasional
d. Memantapkan peran anggota dalam upaya:
- mencegah pencemaran nama baik profesi
- Melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan obat
- Memelihara kesehatan masy melalui upaya kesehatan preventif dan promotif di bidang farmasi
- Memanfaatkan dan ikut mengamankan obat, bahan baku obat, kosmetika dan obat tradisional
e. Memberikan advokasi kpd anggota berikatan dengan masalah hukum
f. Melakukan upaya advokasi thd peraturan dan kebijakan terkait dengan praktik kefarmasian
g. Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai maksud dan tujuan Ikatan.
KEANGGOTAAN
ANGGOTA KEHORMATAN
(bukan apoteker, diangkat
PP krn berjasa dalam
perkembangan ilmu
farmasi)
IAI MEMPUNYAI PERTEMUAN YG TERDIRI
DARI:
KONGRES KONFERDA
RAPAT DAN
KONFERCAB PERTEMUAN
LAINNYA
RAPAT-RAPAT IAI
RAPAT
RAPAT
KERJA /
KORDINASI
RAKER
RAPAT
PENGURUS
ORGAN IAI
PENGURUS MEDAI
DEWAS
PENGURUS IAI tdd:
PENGURUS
PUSAT
PENGURUS (PP)
DAERAH
PENGURUS (PD)
CABANG
(PC)
HIERARKI PERATURAN IAI :
a. Anggaran dasar
b. Anggaran rumah tangga
c. Keputusan kongres
d. Keputusan Rakernas
e. Peraturan Organisasi
f. Keputusan Rakornas
g. Keputusan ketua pengurus pusat
h. Keputusan Konferda
i. Keputusan Rakerda
j. Keputusan Rakorda
k. Keputusan Ketua Pengurus Daerah
l. Keputusan konfercab
m. Keputusan rakercab
n. Keputusan ketua pengurus cabang
Hierarki lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan hirarki lebih tinggi
Lambang