Anda di halaman 1dari 129

EP

LAPORANSTUDYKEANEKARAGAMANHAYATI
DANSUMBERDAYABIOLOGISHUTANKOTA
RANGGAWULUNGKABUPATENSUBANG

PT.PERTAMINAEP
REGIONJAWAFIELDSUBANG

CESUniversitasIslamNegeriJakarta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PT. Pertamina Region Jawa Field Subang merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas
bumi, dimana dalam kegiatannya menimbulkan dampak bagi lingkungan
sekitarnya.

Sebagai implementasi terkait kebijakan pembangunan

berwawasan lingkungan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang


No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, maka perusahaan wajib melakukan perlindungan terhadap
lingkungan

sebagai

upaya

konservasi

terhadap

kerusakan

yang

ditimbulkan akibat kegiatan yang dilakukan. Untuk itu, perusahaan perlu


melakukan studi keanekaragaman hayati/biodiversitas di daerah tempat
kegiatan utama dilakukan. Dengan melakukan studi biodiversitas di suatu
daerah, maka lebih besar pula peluang bagi daerah tersebut untuk
memanfaatkan keanekaragaman hayati dan ekosistem ini. Kegiatan ini
selanjutnya akan memberikan kontribusi manfaat dalam bentuk barang
dan jasa.

Dengan demikian, daerah yang memiliki keanekaragaman

hayati tinggi mempunyai peluang besar pula untuk memperoleh

Page 1-1

keuntungan dari pemanfaatan keanekaragaman hayati dan bagianbagiannya. Jelaslah bahwa keanekaragaman hayati dapat memberikan
manfaat bagi pemerintah daerah, dan perusahaan memberikan kontribusi
nyata dalam hal konservasi. Agar manfaat keanekaragaman hayati
terwujud secara nyata, maka penguasaan pengetahuan dan tersedianya
dokumen mengenai profil keanekaragaman hayati merupakan syarat
penting yang harus dipenuhi oleh daerah.

B. Tujuan dan Sasaran


Tujuan pelaksanaan studi biodiversitas adalah:
1. Membuat data dasar biodiversitas di suatu ekosistem yaitu Hutan
Kota Ranggawulung, baik data fisik, kimia dan biologi, serta data
sosial dan ekonomi di daerah sekitar ekosistem tersebut di daerah
Subang khususnya.
2. Kekuatan tawar pada saat komponen biodiversitas akan diakses
oleh pemohon, dalam hal ini PT. Pertamina EP Region Jawa Field
Subang.
3. Pendukung

pengambilan

keputusan,

perumusan

kebijakan,

penyusunan strategi dan rancang tindak pengelolaan biodiversitas


daerah yaitu di wilayah Field Subang.

Page 1-2

C. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Profil
keanekaragaman hayati di Hutan Kota Ranggawulung adalah mengadu
pada peraturan-peraturan berikut ini:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United

Nations Convention on Biological Diversity (KonvensiPerserikatan


Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengesahan

Cartagena Protocol On Biosafety To The Convention On Biological


Diversity
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan
Hayati Produk Rekayasa Genetik

Page 1-3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan PemerintahanAntara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional
11. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006.
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 tahun 2009
tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati Di Daerah.

Page 1-4

BAB II

KEADAAN UMUM

1. Nama Provinsi atau Kabupaten/Kota


Nama provinsi

: Jawa Barat

Nama Kabupaten

: Subang

Nama Kecamatan : Subang


Kelurahan/Desa

: Parung

2. Letak geografis
Kabupaten Subang sebagai salah satu kabupaten di kawasan utara
Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah seluas 205.176,95 ha atau 6,34 %
dari luas Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini terletak di antara 107 31'
sampai dengan 107 54' Bujur Timur dan 6 11' sampai dengan 6 49'
Lintang Selatan.
Secara

umum

Kabupaten

pegunungan, dataran dan pesisir laut.

Subang

merupakan

kawasan

Ketinggian wilayah Kabupaten

Subang adalah 0-50 dpl (45%) 50-500 dpl (35%) dan di atas 500 dpl
(20%), dengan suhu udara 20 0-330C dan kelembaban 72-91% yang
ditandai dengan curah hujan 1600-3000 mm/tahun.

Dari tipologi yang

demikian, maka Kabupaten Subang dilewati oleh 3 (tiga) Daerah ALiran

Page 2-1

Sungai (DAS) besar yaitu DAS Ciasem, DAS Cipunagara dan DAS
Cilamaya. Sumber air dari ketiga DAS tersebut adalah berasal dari
sumber mata air dari sabuk pegunungan Utara Jawa Barat, yaitu Gunung
Tangkuban Parahu, Gunung Bukit Tunggul, dan Gunung Burangrang.
Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 253 desa dan
kelurahan yang tergabung dalam 22 kecamatan. Berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Wilayah Kerja Camat, jumlah kecamatan bertambah menjadi 30
kecamatan.
Batas-batas wilayah administratif

Kabupaten Subang adalah di

sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, di


sebelah barat dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang, di sebelah
timur dengan Kabupaten Sumedang dan Indramayu dan Laut Jawa yang
menjadi batas di sebelah utara

3. Batas wilayah administrasi Kecamatan Subang


Batas Utara

: Pagaden

Batas Selatan

: Cibogo

Batas Barat

: Cijambe

Batas Timur

: Dawuan

Page 2-2

4. Aksesibilitas ke/dari Kecamatan Subang


Jarak pusat pemerintahan wilayah kecamatan dengan:
a. Kelurahan terjauh

: 4 km, dapat ditempuh dengan


kendaraan bermotor dalam
waktu

b. Ibukota Kabupaten

30 menit

: 1 km, dapat ditempuh dengan


kendaraan bermotor dalam
waktu 10 menit

c. Kedudukan wilayah kerja Bakorwil

: 45 km, dapat ditempuh dengan


kendaraan bermotor dalam
waktu 1 jam 30 menit

d. Ibukota Propinsi

: 58 km, dapat ditempuh dengan


kendaraan bermotor dalam
waktu 2 jam

5. Kependudukan
Jumlah penduduk tahun 2010 Kecamatan Subang, total = 120.346
jiwa, dengan jumlah perempuan = 59.285 jiwa dan jumlah laki-laki =
61.061 jiwa. Jumlah KK sebanyak 31.800 buah, jumlah RT sebanyak 458

Page 2-3

buah dan

jumlah RW sebanyak 146 buah.

Luas wilayah Kecamatan

Subang adalah 58,70 Km dengan jumlah kepadatan yaitu 25.622 jiwa/Km.


Kelurahan/Desa Parung, total = 8.725 jiwa, dengan jumlah
perempuan = 4.289 jiwa dan jumlah laki-laki = 4.436 jiwa. Jumlah KK
sebanyak 2.413 buah, jumlah RT sebanyak 35 buah dan

jumlah RW

sebanyak 15 buah.

6. Kondisi sosial ekonomi


Data yang tercakup dalam komponen ekonomi adalah komponen
yang

mempengaruhi

pengelolaan

berkelanjutan

dan

pemanfaatan

sumberdaya alam lestari, ditampilkan pada Tabel berikut:

Page 2-4

Tabel 2.1. Kondisi Sosial Ekonomi


No

Aktivitas

Sumbangan

Potensi Dampak Negatif

Ekonomi

Terhadap

Terhadap Kehati**

Utama

PDRB

Keterangan***

Daerah*
1

Pertanian

38,57%

Potensi dampak negative

Dimiliki penduduk

tinggi, mengurangi

lokal, daya serap

diversitas spesies dan

tenaga kerja tinggi

genetic akibat alih fungsi


hutan menjadi pertanian
2

Pertambangan

9,74%

Potensi dampak negative

Dimiliki pihak

tinggi (kerusakan

swasta, daya serap

ekosistem dan ancaman

tenaga kerja tinggi

terhadap spesies dan


sumberdaya genetik)
3

Kehutanan

Potensi dampak negative

Dimiliki Pemda, daya

rendah, tidak merusak

serap tenaga kerja

eksistem, namun ada

rendah, tidak jelas

indikasi penggantian

kontribusi untuk

spesies alami

Perkebunan

pemda

Potensi dampak negative

Dimiliki penduduk

rendah, kurang merusak

lokal, daya serap

ekosistem dan keberadaan


sumberdaya spesies dan
genetik

tenaga kerja tinggi,


tidak jelas kontribusi
untuk pemda

7. Kondisi budaya
Data dan informasi mengenai kondisi budaya daerah setempat
yang

terkait

dengan

adat-istiadat/tradisi dalam

kaitannya

dengan

Page 2-5

pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, tidak dimiliki oleh


masyarakat di Kelurahan/Desa Parung Kecamatan Subang.

8. Peta keadaan umum daerah


Peta keadaan umum daerah di Kelurahan/Desa Parung
memberikan informasi potensi, kondisi keanekaragaman hayati, batas
wilayah administrasi, aksesibilitas, kependudukan dan kondisi sosial
ekonomi, ditampilkan pada Gambar berikut ini:

Page 2-6

KABUPATEN
BANDUNG BARAT

Gambar 2.1. Peta Kabupaten Subang

Page 2-7

BAB III

KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN


KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH


Peraturan perundang-undangan mengenai keanekaragaman hayati
yang telah ada di daerah ditampilkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Peraturan Perundang-Undangan Daerah


No
1

Nama Peraturan
Peraturan

Pemerintah

Keterangan

Nomor

21

Tahun 2005
2

Peraturan

Rekayasa Genetik
Pemerintah

Nomor

26

Tahun 2008
3

tentang Keamanan Hayati Produk

Peraturan

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


Nasional

Menteri

Negara

Lingkungan Hidup Nomor 29 tahun

tentang Pedoman Konservasi


Keanekaragaman Hayati Di Daerah.

2009
4

Peraturan Daerah Kabupaten Subang

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Nomor 4 tahun 2006


5

Peraturan Daerah Kabupaten Subang

Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan

Nomor 13 tahun 2006


6
7
8
9

Keputusan Bupati Subang Nomor

Pelaksanaan Kegiatan Adipura Tahun

660.2/15/BLH

2011-2012

Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

2004

Subang

Peraturan Daerah Bappeda Tahun

Rencana Umum Tata Ruang

1995/1996

Kota(RUTRK) Subang

Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota

2007

Subang

Page 3-1

B. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


Nama-nama lembaga yang langsung mengelola keanekaragaman
hayati, baik terkait langsung maupun tidak langsung ditampilkan pada
Tabel 3.2.

C. TATA RUANG
Alokasi ruang menurut peruntukan sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota (RTRWK), dibedakan atas kawasan lindung,
kawasan budidaya dan kawasan lainnya berupa lahan yang tidak jelas
pemiliknya atau

lahan terlantar.

Ketiga jenis kawasan ini dijelaskan

sebagai berikut ini:

1. Kawasan Lindung
Informasi kawasan lindung dibagi menjadi kawasan konservasi (insitu dan ex-situ), hutan lindung dan kawasan perlindungan setempat
(seperti sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan danau, sekitar
mata air).

a. Kawasan Konservasi
Kawasan konservasi dibedakan atas 2 (dua) kelompok yaitu
kawasan konservasi in-situ dan ex-situ. Kawasan konservasi in-situ

Page 3-2

Tabel 3.2. Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati


No

Nama

Tupoksi

Keterangan*

Lembaga
1

Badan

1.

Perencanaan
Pmbangunan

2.

Kepala Badan Perencanaan Pembagunan Daerah berkedudukan di

Dipimpin oleh 1 orang

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekda.

kepala dan dibantu oleh

Kepala Badan Perencanaan Pembagunan Daerah mempunyai tugas

1 sekretraris, dan 4

Daerah

melaksanakan tugas umum pemerintahan di bidang perencanaan

kepala bidang yaitu

(BAPPEDA)

bidang fisik, sosial dan budaya, ekonomo serta penelitian,

Litbang, Ekonomi, Sosial

pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan sesuai

Budaya dan Prasarana

dengan peraturan perundang-undangan. bidang tugas dan fungsinya

dan Tata Ruang

Dinas

Melaksanakan kewenangan daerah kehutanan dan perkebunan serta

Dipimpin oleh 1 orang

Kehutanan

tugas pembantuan yang diberikan pemerintah/pemerintah provinsi Jawa

kepala dinas dan

dan

Barat, dalam bentuk fungsi-fungsi:

dibantu oleh 1

Perkebunan

1. perumusan kebijakan teknis kehutanan dan perkebunan

sekretraris, dan 4 kepala

(Hutbun)

2. penyelengaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

bidang yaitu bidang

kehutanan dan perkebunan

Program, Kehutanan,

3. pembinaaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang kehutanan dan

Perkebunan dan

perkebunan

Pengawasan dan

4. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perijinan, penerapan

Pembinaan.

pengkajian teknologi kehutanan dan perkebunan, pemberian usaha


kehutanan dan perkebunan serta pemberian ijin usaha kehutanan dan
perkebunan
5. pelaksanaan pencegahan terhadap peredaran dan penjualan hasil
hutan dan tata niaga hasil hutan
6. pelaksanaan pengembangan dan peningkatan produksi kehutanan dan
perkebunan serta persutraan alam dan hasl hutan lainnya
7. pelaksanaan bimbingan teknis kehutanan dan perkebunan
8. pengamanan, penertiban dan perlindungan kehutanan dan perkebunan
9. pengelolaan administrasi umum
3

Dinas Tata

Melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah di bidang

Dipimpin oleh 1 orang

Ruang,

penataan ruang, permukiman dan kebersihan serta tugas pembantuan

kepala dinas dan

Pemukiman

yang diberikan oleh Pemerintah atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

dibantu oleh 1

dan

dalam bentuk fungsi-fungsi:

sekretraris, dan 4 kepala

Kebersihan

1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang penataan ruang,

bidang yaitu Bidang

(Tarkimsih)

permukiman dan kebersihan;

Program, Perencanaan

2. Pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Tata

Penataan Ruang,

Ruang, Permukiman dan Kebersihan sesuai dengan kebijaksanaan

Permukiman dan

Bupati

Bangunan dan

3. Perencanaan, penyiapan penyusunan Rencana Tata Ruang

Kebersihan dan

Detail/Teknis, Tata Bangunan dan Permukiman secara menyeluruh,

Pertamanan

lengkap dan legitimate (dapat dioperasionalkan)


4. Penyusunan program-program penataan ruang, permukiman dan
kebersihan serta pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan
5. Pengelolaan penataan ruang, permukiman dan kebersihan
6. Pengelolaan administrasi umum, meliputi urusan umum, urusan
keuangan, urusan kepegawaian dan perlengkapan dinas.

Sumber: www.bappeda.subang.go.id

Page 3-3

adalah suatu kawasan yang sudah ada di daerah tersebut yang bersifat
alami dan menjadi warisan budaya dan ekologi suatu daerah dan bukan
dibangun atau dikembangkan oleh pihak ketiga di daerah tersebut

1) Kawasan konservasi (in-situ)


Kawasan konservasi insitu di Keluraha/Desa Parung Kecamatan
Subang ditampilkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Kawasan Konservasi (In-Situ)


No
1

Nama*

Lokasi

Luas
12,9 Ha

Keterangan**

Hutan Kota

Kelurahan/Desa

Tingkat ancaman tinggi

Ranggawulung

Parung, Kecamatan

terhadap diversitas

Subang

spesies yaitu
pengambilan kayu yang
dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar untuk
kayu bakar atau dijual

Bumi Perkemahan

Kelurahan/Desa

55 Ha

Tingkat ancaman tinggi

Parung, Kecamatan

yang ditandai dengan

Subang

rendahnya diversitas
spesies yang
disebabkan oleh
kegiatan pramuka dan
pembukaan lahan untuk
perkebunan.

Page 3-4

2). Kawasan konservasi (ex-situ)


Kawasan konservasi ex situ tidak ada di Keluraha/Desa Parung
Kecamatan Subang, seperti Kebun Raya, Kebun Binatang, taman burung,
taman reptil, taman kupu-kupu, Taman Keanekaragaman Hayati, atau
Arboretum.

b. Hutan Lindung
Informasi mengenai hutan lindung mencakup hutan lindung dan
kawasan lindung.

1). Hutan Lindung


Informasi hutan lindung di Kelurahan/Desa Parung, Kecamatan
Subang ditampilkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Hutan Lindung


No
1

Nama*

Lokasi

Luas
12,9 Ha

Keterangan**

Hutan Kota

Kelurahan/Desa

Tingkat ancaman tinggi

Ranggawulung

Parung, Kecamatan

terhadap diversitas

Subang

spesies yaitu
pengambilan kayu yang
dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar untuk
kayu bakar atau dijual

Page 3-5

2). Kawasan Lindung


Informasi mengenai kawasan hutan lindung di Kelurahan/Desa
Parung, Kecamatan Subang ditampilkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Kawasan Lindung


No
1

Nama*
Bumi Perkemahan

Lokasi
Kelurahan/Desa

Luas
55 Ha

Keterangan**
Tingkat ancaman tinggi

Parung, Kecamatan

yang ditandai dengan

Subang

rendahnya diversitas
spesies yang disebabkan
oleh kegiatan pramuka
dan pembukaan lahan
untuk perkebunan.

c. Kawasan perlindungan setempat


Kawasan perlindungan setempat lainnya adalah 3 (tiga) buah mata
air yaitu Cekdam (sebelah Utara Hutan Kota), Bron, dan cekungan
Ranggawulung yang merupakan sumber air dangkal dan ari tanah dalam
dengan potensi mencapai 3 milyar m3. Selain itu juga terdapat 2 buah
sungai yang melewati Hutan Kota Ranggawulung yaitu Sungai Cileley
yang merupakan anak Sungai CItarum dengan panjang 15 km dan Sungai
Ciasem yang melintas di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Subang dan
Kecamatan Dawuan.

Page 3-6

2. Kawasan Budidaya
Kabupaten Subang sudah menjadi daerah perkebunan sejak
sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga saat ini perkebunan
besar masih menjalankan usahanya secara efektif, dengan komoditas
utamanya karet, teh serta tebu. Perkebunan besar yang ada, pada saat
ini diusahakan oleh PT. Perkebunan VIII untuk komoditas karet dan the,
dan perkebunan tebu diusahakan oleh Pabrik Gula PT. Rajawali III. Areal
perkebunan besar di kabupaten Subang terdiri atas perkebunan karet di
Jalupang seluas 3.771,25 Ha, di Wangunreja seluas 2.092,07 Ha,
perkebunan teh di Tambaksari 2.529,41 Ha dan Ciater 3.166,56 Ha serta
perkebunan Tebu PT. Rajawali III mencapai 5.384,70 Ha.
Sementara itu luas hutan di Kabupaten Subang pada tahun 2010
tercatat seluas 22.503,48 hektar yang terdiri dari hutan produksi seluas
14.420,05 Ha, hutan lindung 13.083,43 Ha tanpa hutan cadangan.
Berdasarkan data dari perum perhutani, pengelolaan hutan di Kabupaten
Subang dibagi ke dalam 6 (enam) BKPH yang terdiri dari BKPH
Tambakan, Subang, Kalijati, Pamanukan, Cipeundeuy dan Cisalak.
Untuk wilayah Keluraha/Desa Parung Kabupaten Subang, kawasan
budidaya yang ada ditampilkan pada Tabel 3.8. Definisi

kawasan

budidaya adalah suatu kawasan yang di dalamnya terdapat kegiatan

Page 3-7

budidaya diversitas dan memiliki nilai ekonomi yang bermanfaat bagi


masyarakat.

Tabel 3.8. Kawasan Budidaya di Kelurahan/Desa Parung


Kecamatan Subang
No

Klasifikasi

Luas (Ha)

Produksi
( per Tahun)

Hutan:

Hutan Produksi

1.421,55

Jati

37.843 m3

Padi

11.645 Kg

Perkebunan:

Tebu

4,46

35

Jambu Mete

0,5

Aren

15

Cengkeh

15

1,4

Kelapa dalam

66

49,7

Kapuk

1,8

Lada

2,5

Persawahan

3.056

18.420

Pekarangan

1.057

Sumber: Subang dalam angka (2010)

; Ket: - : tidak ada informasi

Untuk memperjelas alokasi ruang di atas, maka dilampirkan Peta


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Subang pada
Gambar 3.1 di bawah ini.

Untuk kawasan Kelurahan/Desa Parung

Kecamatan Subang, Pemerintah Daerah merencanakannya sebagai


kawasan Hutan Produksi Terbatas, berdasarkan RTRW Kabupaten
Subang.

Page 3-8

Gambar 3.1. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten


Subang (Sumber: Subang dalam angka (2010))

Page 3-9

3. Kawasan lainnya
Kawasan lainnya adalah kawasan yang bukan termasuk kawasan
lindung dan kawasan budidaya, melainkan kawasan yang tidak ada
pemiliknya atau yang ditelantarkan. Pada Tabel 3.9 ditampilkan informasi
mengenai kawasan lainnya yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang.

Tabel 3.9. Kawasan Lainnya


No
1

Klasifikasi
Semak belukar (yang

Luas (Ha)

Keterangan

2.833

ditelantarkan oleh pemiliknya)


2

penduduk

Lahan terlantar (tidak jelas

pemiliknya)
3

Lahan kritis

Bekas sawah/kebun
Bekas sawah/kebun
penduduk

393

Tanah kering bekas


sawah/ kebun

Padang rumput

Tanah kering bekas


sawah/ kebun

Sumber: Subang dalam angka (2010)

D. KEANEKARAGAMAN HAYATI DAERAH


Keanekaragaman hayati daerah meliputi data bentang alam,
keanekaragaman ekosistem serta keanekaragaman spesies dan genetik.
Informasi untuk data bentang alam meliputi kondisi geofisik kawasan dan
sumberdaya air.

Page 3-10

1. Bentang Alam
Informasi bentang alam meliputi kondisi geofisik kawasan dan
sumberdaya air. Informasi tersebut dijelaskan berikut ini:

a. Kondisi Geofisik Kawasan


Kondisi geofisik kawasan meliputi informasi jenis tanah, batuan,
klimatologi dan topografi.

1). Jenis Tanah


Informasi jenis tanah di daerah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten
Subang ditampilkan pada Tabel 3.10 dan Gambar 3.2. berikut ini:

Tabel 3.10. Jenis Tanah


No
1

Jenis Tanah
Aluvial

Penyebaran
Blanakan, Legonkulon, Pusakanagara,

Luas (Ha)
20.517,7

Pusakajaya, Sukasari, Pamanukan,

Keterangan
Tanah humus dari endapan sungai,
subur

Compreng
2

Andosol

Sagalaherang, Jalan Cagak, Cisalak,

10.258,85

Tanah abu gunung api

14.362,39

Tanah akibat drainase buruk, kurang

Ciater
3

Glei

Grumusol

Latosol

Patokbesi, Ciasem, Tambakdahan,


Binong, Compreng
Subang, Dawuan, Kalijati
Cipendeuy, Subang, Purwadadi,

subur
4.103,54
143.623,87

Kalijati, Dawuan, Cijambe, Tanjung

Tanah lempung, subur


Tanah merah, umur sudah tua,
kurang subur

Seng, Pagaden Barat, Ciater


6

Podsolik

Pabuaran, Binong, Cikaum, Pagaden

Regosol

Kasomalang, Jalancagak,
Sagalaherang, Ciater

10.258,85
2.051,77

Tanah kuarsa, kurang subur


Tanah mineral gunung api bentuk
butiran kasar, cocok untuk palawija,
padi, sayuran

Sumber: Subang dalam angka (2010)

Page 3-11

Gambar 3.2. Peta Tanah (Sumber: Subang dalam angka (2010))

Page 3-12

2). Batuan
Secara umum kondisi geologi di Kabupaten Subang dibagi menjadi
beberapa jenis batuan pembentuk tanah, yaitu Alluvium, Alluvium Fasies
Gunung Api, Plistosien Fasies, Sedimen dan Miosen Fasies Sedimen.
Jenis lain adalah batuan vulkanik yang terdiri dari Hasil Gunung Api Tak
Teruraikan dan Hasil Gunung Api Kwarter Tua.
Bahan galian yang telah dimanfaatkan, berupa pasir sungai, pasir
pantai, lempung/tanah liat dan sirtu. Pasir sungai, merupakan endapan
hasil sedimentasi masa kini (resen) karena itu endapan ini masih berada
di lingkungan sungai, terakumulasi di sekitar kelokan sungai dan di sekitar
muara sungai. Endapan sirtu, dapat dijumpai di dalam sungai atau di
bagian tepi sungai dengan cadangan yang cukup banyak. Pasir sungai ini
banyak diambil di antara lain sepanjang alur sungai, berwarna abu-abu
kecoklatan, berbutir halus-sedang bercampur dengan lanau dan lumpur.
Endapan sirtu dapat digunakan sebagai bahan agregat beton, untuk
urugan dan keperluan lainnya.
Jenis batuan di Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.11
dan Gambar 3.3.

Jenis batuan di Kelurahan/Desa Parung Kecamatan

Subang adalah jenis Plistosen fasies gunung api dan sedimen, yang
merupakan jenis batuan yang sudah tua terbentuk akibat letusan gunung
api.

Page 3-13

Tabel 3.11. Jenis Batuan


No

Jenis Batuan

Penyebaran

Luas

Keterangan *

(Ha)
1

Alluvium

Blanakan, Legonkulon,

69.292

Jenis batuan

Pusakanagara, Pusakajaya,

dari aliran

Sukasari, Pamanukan,

sungai

Compreng
2

Alluvium Fasies

Sagalaherang, Kasomalang,

Gunung Api

Cisalak, Tanjungsiang

12.097

Jenis batuan
dari aliran lahar
gunung api

Plistosen, fasies

Pabuaran, Cikaum, Purwadadi,

82.414

Jenis batuan

gunung api

Binong, Compreng, Pagaden,

tersier hasil

Pagaden Barat, Cipeundey,

vulkanisma

Cipunagara, Compreng, Cibogo,


Dawuan, Subang,
Serangpanjang, Cijambe,
Kasomalang, Kalijati
4

Plistosen, fasies

Dawuan, Serangpanjang,

12.530

Jenis batuan

sedimen

Subang, Cijambe, Cibogo,

tersier hasil

Kalijati

vulkanisma yang
sudah
tersedimentasi

Miosen, fasies

Kalijati, Cipeundey, Cibogo

7.140

sedimen
6

Jenis batuan
yang sangat tua

Batuan vulkanik,

Jalancagak, Caiter,

hasil gunung api

Tanjungsiang, Sagalaherang

9.225

8.648

tak teruraikan
7

Batuan vulkanik,

Sagalaherang, Serangpanjang,

hasil gunung api

Ciater, Cisalak, Kasomalang,

kwarter tua

Tanjungsiang

Sumber: Subang dalam angka (2010)

; Ket: - : tidak ada informasi

Page 3-14

Gambar 3.3. Jenis Geologi dan Sumberdaya Mineral


(Sumber: Subang dalam angka (2010))

3). Klimatologi
Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis dengan
curah hujan rata-rata per tahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100
Page 3-15

hari. Curah hujan di Kabupaten Subang berkisar 1.635 mm pertahun


dengan rata-rata hari hujan 100 hari. Iklim pesisir Kabupaten Subang
dipengaruhi oleh angin muson, dengan kecepatan angin rata-rata 3-5 m
per detik. Peta curah hujan Kabupaten Subang ditampilkan pada Gambar
3.4. Di Kelurahan/Desa Parung Kecamatan Subang, curah hujan 25004000 mm/tahun yang menunjukkan kondisi curah hujan yang relative
tinggi.

4). Topografi
Informasi topografi dari Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
meliputi informasi kemiringan lahan dan ketinggian lahan.

Informasi

tersebut ditampilkan pada Tabel 3.12 dan Gambar 3.5-3.6. Ketinggian


lahan di Kelurahan/Desa Parung Kecamatan Subang berada antara 100500 m dpl dengan kemiringan lahan berkisar 0-25%. Kondisi topografi ini
menunjukkan pemanfaatan lahan yang ada meliputi dataran rendah dan
bukit yang tidak terlalu tinggi yaitu Bukit Ranggawulung, yang berada di
belakang Hutan Kota Ranggawulung.

Saat ini, bukit tersebut telah

dimanfaatkan oleh pihak swasta untuk penambangan pasir.


Tabel 3.12. Topografi
No

Kelas Kelerengan*

Luas (Ha)
165.793,03

Penggunaan Lahan Dominan

0o-17o

18o-45o

Sawah, Kebun

21.827,32

Kebun

>45o

17.556,60

Hutan, Kebun

Page 3-16

Gambar 3.4. Peta Curah Hujan (Sumber: Subang dalam angka (2010))

Page 3-17

Gambar 3.5. Peta Kemiringan Lahan


(Sumber: Subang dalam angka (2010))

Page 3-18

Gambar 3.6. Peta Ketinggian (Sumber: Subang dalam angka (2010))

Page 3-19

b. Sumberdaya Air
Informasi sumberdaya air yang ada di Keluraha/Desa Parung
Kabupaten Subang meliputi daerah aliran sungai (DAS), danau/situ/mata
air dan rawa gambut.

1). Daerah Aliran Sungai (DAS)


Kabupaten Subang dilewati oleh 3 (tiga) Daerah ALiran Sungai
(DAS) besar yaitu DAS Ciasem, DAS Cipunagara dan DAS Cilamaya.
Namun, yang melewati Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang hanya
DAS Ciasem dan anak DAS Citarum, yaitu Sungai Cileuley. Informasi
sumberdaya air dari daerah aliran sungai (DAS) yang ada di ditampilkan
pada Tabel 3.13 berikut ini:

Tabel 3.13. Daerah Aliran Sungai (DAS)


No

Nama DAS/

Panjang

Luas

Debit Air

Tipe

Sub-DAS

Sungai/Anak

Wilayah

(m3/dtk)

Ekosistem

Sungai (km)*

DAS (Ha)
9.324

Pemanfaatan

Dominan

Sub-DAS

89,8

Hutan,

Air irigasi, air

Cileley

(6o3513S

200

Kebun,

baku PDAM

107o4331 E)

Sawah

Kab.
Sumedang

DAS Ciasem

89,8

101.162,50

(6o3513S
107o4331

663

Hutan,

Air irigasi

Kebun,
E)

Sawah

Page 3-20

2). Danau/Waduk/Situ/Embung/Mata Air


Informasi sumberdaya air dari danau/situ/mata air yang ada di
Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.14
berikut ini:
Tabel 3.14. Danau/Waduk/Situ/Embung/Mata Air
No
1

Nama
Mata Air Cekdam

Lokasi
Desa Pasir

Luas

Volume

(Ha)

(m3)

0,0025

200

Pemanfaatan
Sumber air

Kareumbi

untuk sawah,
perkebunan
dan sumber air
minum

Mata Air Bron

Desa Bron/Parung

0,008

16

Sumber air
minum

Mata Air Cekungan

Desa Parung

4,57 juta

Ranggawulung

Sumber air
dangkal

Ket: - : tidak ada informasi

3). Rawa/Gambut
Di wilayah Subang tidak ditemukan rawa atau gambut.

2. Keanekaragaman Ekosistem
Data dan informasi keanekaragaman ekosistem mencakup tipe
ekosistem, upaya perlindungan dan pelestarian, potensi dan manfaat
ekosistem dan ancaman terhadap ekosistem. Informasi keanekaragaman

Page 3-21

ekosistem di Kelurahan/Desa Parung Kecamatan Subang ditampilkan


pada Tabel 3.15 berikut ini:

Tabel 3.15. Keanekaragaman Ekosistem


No
1

Tipe

Upaya Perlindungan &

Ekosistem

Pelestarian

Hutan

Reboisasi dengan

Kebun

Ancaman

Sumber oksigen bagi

Pengambilan

berbagai tanaman

area di sekitarrnya

tanaman pohon

pangan dan industry

Sumber plasma nutfah

secara illegal oleh

Sumber perekonomian

masyarakat

Meningkatkan status

Potensi dan Manfaat

hutan menjadi hutan

masyarakat

Deforestrasi

lindung atau hutan

Sebagai area wisata,

Hilangnya plasma

konservasi

pendidikan dan

nutfah yang

konservasi

bernilai ekonomi

Pemilihan dan

Sumber pangan bagi

Alih fungsi

pemakaian jenis tanaman

masyarakat

menjadi

yang bernilai ekonomi

Hasil kebun menjadi

pemukiman

tinggi

sumber ekonomi bagi

Tumpang tindih

Mendorong masyarakat

masyarakat

kawasan

Sumber pangan bagi

Kekeringan

lokal untuk berkebun dan


menanam tanaman yang
dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan sehari-hari
3

Sawah

Perbaikan sistem irigasi


dengan membangun
balong/kolam
penampungan air
Pemilihan varietas
tanaman pangan dan

masyarakat

Kondisi iklim yang

Hasil produksi menjadi

tidak menentu (El-

sumber ekonomi bagi

Nino dan La Nina)

masyarakat
Pemanfaatan lahan

produksi yang tahan

puso akibat kekeringan

kekeringan, contoh

dengan cara menanam

varietas padi gogo atau

jenis serealia

Tumpang tindih
kawasan

tanaman serealia

Page 3-22

3. Keanekaragaman Spesies dan Genetik


Data dan informasi keanekaragaman spesies dan genetik secara
umum ditampilkan pada Tabel 3.16 3.20, beserta analisis data dari
masing-masing jenis tumbuhan dan hewan yang ditemukan di Hutan Kota
Ranggawulung dan sekitarnya. Di wilayah Hutan Kota Ranggawulung,
tumbuhan bawah yang berperan atau berpengaruh terhadap komunitas
tumbuhan adalah Palem (Parajubaea sunkaha), Drewak (Microcos

paniculata)

tingkat

semai,

Irengan

(Eupatorium

sp.),

Bungur

(Lagerstroemia speciosa) tingkat semai, Mahoni (Swietenia macrophyla)


tingkat semai, dan Jambu (Syzigium sp.) tingkat semai. Hal ini terlihat
dari

jumlah

jenis-jenis

tumbuhan

tersebut

yang

berlimpah

atau

mendominasi wilayah Hutan Kota Ranggawulung yang mengacu pada


nilai INP yang melebihi nilai 10%.
Tingkat keanekaragaman tumbuhan bawah di Hutan Kota
Ranggawulung adalah tinggi, dengan indeks Shannon Wiener (H)
mencapai 3.26.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai jenis

tumbuhan dari berbagai family tumbuhan yang hidup di Hutan Kota


Ranggawulung. Kondisi ini harus terus dipertahankan untuk mendukung
konservasi plasma nutfah yang dimiliki wilayah Kecamatan Subang.
Kondisi yang hampir sama juga ditemukan di wilayah sekitar Hutan Kota
Ranggawulung, yaitu memiliki keanekaragaman yang tinggi dengan H

Page 3-23

mencapai 3.37. Jenis tumbuhan bawah yang dominan di sekitar Hutan


Kota Ranggawulung, yang ditandai dengan nilai INP10% yaitu:
Gelapangan (Eupatorium odoratum), Harendong (Melastoma affine),
Rembet (Mucuna bracteata), Jembret (Paederia scandens), Rumput
Gajah (Pennisetum purpureum), Jambu (Syzygium sp.), dan Bunga Pukul
8 (Turnera ulmifolia).

Page 3-24

Tabel 3.16. Analisis Data Tumbuhan Bawah di Hutan Kota Ranggawulung


Nama Lokal

Nama Latin

Jumlah

Kemunculan

Individu

Jenis

KR (%)

FR (%)

INP (%)

H'

Ket

Bayam liar

Amaranthus blitum

0.049

1.0

0.15385

1.802

2.814

3.26

Mangga

Anacardyaceae

0.024

0.506

0.07692

0.901

1.407

Diversitas

Nanas

Ananas cumosus

0.018

0.380%

0.15385

1.802

2.182

Tinggi

Palem

Parajubaea sunkaha

57

0.349

7.215%

0.30769

3.604

10.819*

Palem

Arecacetecu

0.031

0.633%

0.15385

1.802

2.435

Paku beunyeur

Athyrium dilatatum

0.043

0.886%

0.07692

0.901

1.787

Paku sayur

Athyrium sp.

13

0.08

1.646%

0.07692

0.901

2.546

Binahong

Binahong (ND)

0.024

0.506%

0.07692

0.901

1.407

Rumput
luwakan

Brachiaria reptans

45

0.276

5.696%

0.23077

2.703

8.399

Harendong bulu

Clidemia hirta

29

0.178

3.671%

0.23077

2.703

6.374

Drewak

Microcos paniculata

85

10

0.521

10.759%

0.76923

9.009

19.769*

Dadap serep

Erythrina subumbrans

0.006

0.127%

0.07692

0.901

1.027

Irengan

Eupatorium sp

88

0.539

11.139%

0.15385

1.802

12.941*

Kacangan

Mucuna bracteata

24

0.147

3.038%

0.38462

4.505

7.542

Bungur

Lagerstroemia speciosa

57

0.349

7.215%

0.46154

5.405

12.621*

Lamtoro

Leucaena leucocephala

30

0.184

3.797%

0.46154

5.405

9.203

Tutup putih

Malothus sp.

14

0.086

1.772%

0.23077

2.703

4.475

L, U

Page 3-25

Lanjutan..
Nama Lokal

Nama Latin

Mangga

Mangifera sp.

Singkong

Jumlah

Kemunculan

Individu

Jenis

KR (%)

FR (%)

INP (%)

H'

Ket

18

0.11

2.278%

0.30769

3.604

5.882

Manihot utilissima

0.037

0.759%

0.15385

1.802

2.561

Harendong

Melastoma affine

26

0.159

3.291%

0.15385

1.802

5.093

Putri malu

Mimosa pudica

0.012

0.253%

0.07692

0.901

1.154

Jembret

Paederia scandens

0.055

1.139%

0.07692

0.901

2.040

Pandan

Pandanus sp.

0.049

1.013%

0.15385

1.802

2.814

Rumput gajah

Pennisetum purpureum

21

0.129

2.658%

0.07692

0.901

3.559

Serehan

Pipper aduncum

0.043

0.886%

0.07692

0.901

1.787

Kopi-kopian

Psikotria sp.

0.037

0.759%

0.15385

1.802

2.561

Paku pedang

Pteris sp.

23

0.141

2.911%

0.46154

5.405

8.317

Angsana

Pterocarpus indicus

0.018

0.380%

0.07692

0.901

1.281

Puret

Puret (ND)

14

0.086

1.772%

0.15385

1.802

3.574

Rembet

Mikania micrantha

0.031

0.633%

0.07692

0.901

1.534

Kopi-kopian

Rubiaceae

14

0.086

1.772%

0.23077

2.703

4.475

Katuk

Sauropus androgynus

0.006

0.127%

0.07692

0.901

1.027

L, U

Sidagori

Sida rhombifoli

0.037

0.759%

0.07692

0.901

1.660

Bandotan

Ageratum conyzoides

0.031

0.633%

0.07692

0.901

1.534

Rumput trki

Cyperus flavidus

11

0.067

1.392%

0.07692

0.901

2.293

Pecut kuda

Stachytarpheta jamaicensis

0.055

1.139%

0.15385

1.802

2.941

U
U

Page 3-26

Lanjutan.
Nama Lokal

Nama Latin

Jumlah

Kemunculan

Individu

Jenis

KR (%)

FR (%)

INP (%)

H'

Ket

Mahoni

Swietenia macrophyla

36

0.22

4.557%

0.53846

6.306

10.863*

Jambu

Syzigium sp.

46

11

0.282

5.823%

0.84615

9.910

15.733*

Anggrung

Trema orientalis

0.043

0.886%

0.07692

0.901

1.787

Bunga pukul 8

Turnera ulmifolia

0.043

0.886%

0.07692

0.901

1.787

Pulutan

Urena lobata

0.012

0.253%

0.07692

0.901

1.154

Laban

Vitex puberescens

13

0.08

1.646%

0.07692

0.901

2.546

Jahe-jahean

Zingiber sp.

11

0.067

1.392%

0.07692

0.901

2.293

Keterangan:

K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; INP : Indeks Nilai Penting
H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik

Page 3-27

Tabel 3.17. Analisis Data Tumbuhan Bawah di Sekitar (Luar) Hutan Kota Ranggawulung
Nama Lokal

Nama Latin

Jumlah

Kemunculan

Individu

Jenis

KR (%)

FR (%)

INP (%)

Ket
U

The-tehan

Acalypha siamensis

33

0.08758

1.07

0.033333

0.39

1.46

3,37

Bandotan

Ageratum conyzoides

60

0.159236

1.95

0.1

1.17

3.11

Diversitas

Bayam liar

Amaranthus blitum

13

0.034501

0.42

0.033333

0.39

0.81

Tinggi

Nanas

Anannas comosus

15

0.039809

0.49

0.133333

1.56

2.04

Sereh

Andropogon nardus

0.007962

0.10

0.033333

0.39

0.49

Keladi

Caladium sp.

15

0.039809

0.49

0.066667

0.78

1.27

Tempuyung kecil

Sonchus arvensis

62

0.164544

2.01

0.166667

1.95

3.96

Paku beunyeur

Athyrium dilatatum

39

0.103503

1.27

0.1

1.17

2.43

Paku sayur

Athyrium sp.

12

0.031847

0.39

0.066667

0.78

1.17

Kentangan

Borreria alata

12

0.031847

0.39

0.033333

0.39

0.78

Rumput luwak

Brachiaria reptans

123

0.326433

3.99

0.2

2.33

6.33

Ketepeng

Cassia alata

0.002654

0.03

0.033333

0.39

0.42

Harendong bulu

Clidemia hirta

57

0.151274

1.85

0.066667

0.78

2.63

Timunan

Cucurbita sp.

35

0.092887

1.14

0.1

1.17

2.30

Rumput teki

Cyperus flavidus

18

0.047771

0.58

0.066667

0.78

1.36

Derewak

Derewak

17

0.045117

0.55

0.133333

1.56

2.11

Tapak liman

Elephantopus scaber

0.002654

0.03

0.033333

0.39

0.42

Dadap laut

Erythrina cristagalli

28

0.07431

0.91

0.1

1.17

2.08

U
U

U
L, U

L, U

Page 3-28

Lanjutan.
Jumlah

Kemunculan

Individu

Jenis

Erythrina subumbrans

Gelapangan

Eupatorium odoratum

Irengan

Eupatorium sp.

Akasia

Acacia sp.

Bungur

Nama Lokal

Nama Latin

KR (%)

FR (%)

INP (%)

Dadap serep

Ket

0.010616

0.13

0.033333

0.39

0.52

212

17

0.562633

6.88

0.566667

6.61

13.50*

58

0.153928

1.88

0.1

1.17

3.05

0.018577

0.23

0.033333

0.39

0.62

Lagerstroemia speciosa

14

0.037155

0.45

0.066667

0.78

1.23

Lamtoro

Leucaena leucocephala

39

10

0.103503

1.27

0.333333

3.89

5.16

Tutup merah

Macaranga tanarius

51

0.13535

1.66

0.266667

3.11

4.77

Tutup putih

Malothus sp.

0.021231

0.26

0.066667

0.78

1.04

Singkong

Manihot utilissima

56

0.14862

1.82

0.266667

3.11

4.93

Harendong

Melastoma affine

320

19

0.849257

10.39

0.633333

7.39

17.78*

Kacangan

Mikania micrantha

66

0.175159

2.14

0.166667

1.95

4.09

Rumput laut

Mimosa pudica

95

0.252123

3.08

0.133333

1.56

4.64

Rembet

Mucuna bracteata

209

15

0.554671

6.78

0.5

5.84

12.62*

Pisang

Musa sp.

17

0.045117

0.55

0.166667

1.95

2.50

Jembret

Paederia scandens

216

14

0.573248

7.01

0.466667

5.45

12.46*

Rumput gajah

Pennisetum purpureum

200

10

0.530786

6.49

0.333333

3.89

10.38*

Sereh

Piper aduncum

66

10

0.175159

2.14

0.333333

3.89

6.03

Rumput belulang

Eleusine indica

0.010616

0.13

0.033333

0.39

0.52

Merangan

Pogonatherum crinitum

13

0.034501

0.42

0.033333

0.39

0.81

Page 3-29

Lanjutan
Nama Lokal

Nama Latin

Glodogan

Polyalthia longifolia

Paku pedang

Pteris sp.

Puret

Puret

Kopi-kopian

Jumlah

Kemunculan

Individu

Jenis

KR (%)

FR (%)

INP (%)

Ket

0.002654

0.03

0.033333

0.39

0.42

L, U

50

0.132696

1.62

0.2

2.33

3.96

0.010616

0.13

0.033333

0.39

0.52

Psikotria sp.

23

0.06104

0.75

0.033333

0.39

1.14

Lidah mertua

Sansivera sp.

20

0.053079

0.65

0.033333

0.39

1.04

Katuk

Sauropus androgynus

42

0.111465

1.36

0.266667

3.11

4.48

Paku cakar ayam

Selaginella sp.

62

0.164544

2.01

0.066667

0.78

2.79

Sidagori

Sida rhombifoli

16

0.042463

0.52

0.066667

0.78

1.30

Pecut kuda

Stachytarpheta jamaicensis

57

0.151274

1.85

0.266667

3.11

4.96

Mahoni

Swietenia macrophyla

0.005308

0.06

0.033333

0.39

0.45

Jambu

Syzygium sp.

133

19

0.352972

4.32

0.633333

7.39

11.71*

Anggrung

Trema orientalis

42

0.111465

1.36

0.166667

1.95

3.31

Bunga pukul 8

Turnera ulmifolia

269

10

0.713907

8.73

0.333333

3.89

12.62*

Pulutan

Urena lobata

87

0.230892

2.82

0.233333

2.72

5.55

Laban

Vitex pubescens

14

0.037155

0.45

0.033333

0.39

0.84

Jahe-jahean

Zingiber sp.

60

0.159236

1.95

0.1

1.17

3.11

Keterangan:

K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; INP : Indeks Nilai Penting
H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik

Page 3-30

Jenis pohon di wilayah Hutan Kota Ranggawulung sebagian besar


memiliki

nilai

INP10%

yaitu

sebanyak

67%.

Jenis-jenis

yang

mendominasi atau yang berperan dalam komunitas di Hutan Kota


Ranggawulung tersebut yaitu: Mahoni (Swietenia macrophylla), Bungur

(Lagerstroemia speciosa), Pinus (Pinus merkusii), Nangka (Artocarpus


integra Merr.), Jati (Tectona grandis), Nangka beurik (Artocarpus
chempeden), Rambutan (Nephelium lanacum), Mangga (Mangifera sp.),
Palem (Parajubae sunkha), Bambu (Bambusa multiplex), Kareumbi

(Homalanthus populneus), dan Drewak (Microcos paniculata). Jenis-jenis


tersebut dapat ditemukan dalam kondisi berkelompok atau secara tunggal
namun memiliki luas basal yang besar, seperti halnya jenis Palem, yang
ditemukan hanya 1 individu.
Kondisi dominansi jenis yang cukup banyak di Hutan Kota
Ranggawulung,

menyebabkan

tingkat

keanekaragaman

tumbuhan

menurun. Keanekaragaman jenis pohon di Hutan Kota Ranggawulung


termasuk kategori diversitas tingkat sedang, yaitu H = 2.43. Untuk itu
perlu ditingkatkan lagi penanaman jenis pohon di dalam Hutan Kota
Ranggawulung sehingga keanekaragamannya akan meningkat.
Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah sekitar/luar Hutan Kota
Ranggawulung yang memiliki indeks keanekaragaman (H) tingkat sedang
yaitu 2.44.

Hal ini ditunjukkan dengan tingginya dominansi beberapa

Page 3-31

pohon yang berada di sekitar Hutan Kota Ranggawulung, yaitu: Pinus


(Pinus merkusii),

Jati

(Tectona grandis), Jingjing (Paraserianthes

falcataria), Mahoni (Swietenia macrophylla), Angsana (Pterocarpus


indicus), Kayu Putih (Melaleuca cajupati), Waru (Hibiscus tiliaceus), Petai
(Parkia

speciosa),

Bungur

(Lagerstroemia

speciosa),Jengkol

(Pithecelobium jiringa), dan Nangka (Artocarpus integra Merr.). Jenisjenis pohon tersebut adalah yang berperan dalam komunitas di wilayah
tersebut, yang ditandai dengan nilai INP10%.

Page 3-32

Tabel 3.18. Analisis Data Pohon di Hutan Kota Ranggawulung


Nama Lokal

Nama Latin

Individu

Kerapatan

KR

(ind/m2)

(%)

FR (%)

DR

INP

(%)

(%)

Ket

Mahoni

Swietenia macrophylla

24

240.00

18.46

0.69

16.68

954.40

7.38

42.52*

2.43

Bungur

Lagerstroemia speciosa

24

240.00

18.46

0.62

14.83

742.69

5.74

39.03*

Diversitas

Pinus

Pinus merkusii

21

210.00

16.15

0.31

7.41

1442.80

11.15

34.72*

sedang

Nangka

Artocarpus integra Merr.

90.00

6.92

0.38

9.27

908.75

7.02

23.21*

Jati

Tectona grandis

40.00

3.08

0.15

3.71

1984.73

15.34

22.12*

Nangka beurik

Artocarpus chempeden

60.00

4.62

0.31

7.41

1232.00

9.52

21.55*

Rambutan

Nephelium lanacum

90.00

6.92

0.31

7.41

395.55

3.06

17.39*

Mangga

Mangifera sp.

60.00

4.62

0.15

3.71

855.71

6.61

14.94*

Palem

Parajubae sunkha

10.00

0.77

0.08

1.85

1429.62

11.05

13.67*

Bambu

Bambusa multiplex

80.00

6.15

0.15

3.71

331.49

2.56

12.42*

Kareumbi

Homalanthus populneus

50.00

3.85

0.15

3.71

611.59

4.73

12.28*

Drewak

Microcos paniculata

30.00

2.31

0.15

3.71

591.53

4.57

10.59*

Jambu kopo

Syzygium cymosum

30.00

2.31

0.23

5.56

195.43

1.51

9.38

Waru

Hibiscus tiliaceus

20.00

1.54

0.15

3.71

266.60

2.06

7.31

Alpukat mentega

Persea americana

10.00

0.77

0.08

1.85

561.78

4.34

6.96

Jengkol, Gempol

Pithecelobium jiringa

20.00

1.54

0.08

1.85

226.51

1.75

5.14

Angsana

Pterocarpus indicus

10.00

0.77

0.08

1.85

109.00

0.84

3.47

L, U

Kaliandra

Calliandra haematocephala

10.00

0.77

0.08

1.85

97.53

0.75

3.38

L, U

Keterangan:

L, U

L, U

K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; D : Dominansi; DR : Dominansi Relatif; INP : Indeks Nilai Penting
H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik

Page 3-33

Tabel 3.19. Analisis Data Pohon di Sekitar (Luar) Hutan Kota Ranggawulung

Nama Lokal

Nama Latin

Individu

Kerapatan

KR

(ind/m2)

(%)

FR
(%)

DR (%)

INP (%)

Ket

Pinus

Pinus merkusii

47

1175.00

20.17

0.40

13.79

1280.79

8.99

42.96*

2.44

Jati

Tectona grandis

30

750.00

12.88

0.53

18.39

1100.47

7.73

38.99*

Diversitas

Jingjing

Paraserianthes falcataria

50

1250.00

21.46

0.27

9.20

274.55

1.93

32.58*

Sedang

Mahoni

Swietenia macrophylla

24

600.00

10.30

0.27

9.20

279.81

1.96

21.46*

Angsana

Pterocarpus indicus

25.00

0.43

0.03

1.15

2724.92

19.13

20.71*

Kayu putih

Melaleuca cajupati

100.00

1.72

0.07

2.30

1313.99

9.22

13.24*

Waru

Hibiscus tiliaceus

14

350.00

6.01

0.17

5.75

145.37

1.02

12.78*

Petai

Parkia speciosa

10

250.00

4.29

0.10

3.45

444.86

3.12

10.86*

Bungur

Lagerstroemia speciosa

12

300.00

5.15

0.10

3.45

265.16

1.86

10.46*

Jengkol

Pithecelobium jiringa

150.00

2.58

0.10

3.45

603.99

4.24

10.26*

Nangka

Artocarpus integra Merr.

175.00

3.00

0.17

5.75

206.23

1.45

10.20*

Jalutung

Dyera sp.

25.00

0.43

0.03

1.15

911.55

6.40

7.98

L, U

Akasia

Acacia auriculiformis

25.00

0.43

0.03

1.15

894.59

6.28

7.86

L, U

Karet hias

Hevea brasiliensis

25.00

0.43

0.03

1.15

861.15

6.05

7.62

L, U

Pringgendani

Bambusa multiplex

125.00

2.15

0.13

4.60

116.74

0.82

7.56

Jambu mede

Anacardium occidentale L.

75.00

1.29

0.07

2.30

475.53

3.34

6.92

Rambutan

Nephelium lanacum

100.00

1.72

0.07

2.30

358.88

2.52

6.53

L, U

Page 3-34

Lanjutan.
Nama Lokal

Nama Latin

Individu

Kerapatan

KR

(ind/m2)

(%)

FR
(%)

DR (%)

INP (%)

Ket

Kelapa

Cocos nucifera

25.00

0.43

0.03

1.15

688.62

4.83

6.41

Pulai

Alstonia scholaris

50.00

0.86

0.07

2.30

347.85

2.44

5.60

Flamboyan

Delonix regia

25.00

0.43

0.03

1.15

535.35

3.76

5.34

Jambu kopo

Syzygium cymosum

125.00

2.15

0.07

2.30

103.15

0.72

5.17

Nangga berit

Artocarpus chempeden

50.00

0.86

0.07

2.30

118.87

0.83

3.99

Lamtoro

Leucaena sp.

25.00

0.43

0.03

1.15

121.1

0.85

2.43

L, U

Jambu klutuk

Psidium guajava L.

25.00

0.43

0.03

1.15

71.66

0.50

2.08

L, U

Keterangan:

L, U
L, U

K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; D : Dominansi; DR : Dominansi Relatif;


INP : Indeks Nilai Penting; H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik

Page 3-35

Jenis-jenis

yang

mendominasi

atau

yang

berperan

dalam

komunitas di Hutan Kota Ranggawulung dan sekitarnya (nilai INP10%)


yaitu:

Walet

Inchi

(Collocalia linchi),

Bondol

Jawa

(Lonchura

leucogastroides), Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis), Cinenen


Pisang (Orthotomus sutorius), Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster),
dan Tekukur Biasa (Streptopelia chinensis). Kondisi dominansi jenis yang
cukup banyak di Hutan Kota Ranggawulung, menyebabkan tingkat
keanekaragaman tumbuhan menurun. Keanekaragaman jenis pohon di
Hutan Kota Ranggawulung termasuk kategori diversitas tingkat sedang,
yaitu H = 2.69.

Untuk itu perlu ditingkatkan pengamanan terhadap

keberadaan jenis-jenis burung tersebut, karena berpotensi ditangkap dan


diperdagangkan secara illegal.

Page 3-36

Tabel 3.20. Analisis Data Hewan di Hutan Kota Ranggawulung dan Sekitarnya

Nama Lokal

Nama Latin

Sum of

Count of

Individu

Individu

FR

KR

INP

H'

Ket

Wiwik kelabu

Cacomantis merulinus

0.33

0.83

0.005

0.465

0.1667

1.292

2.69

L, U

Bubut Alang-alang

Centropus bengalensis

0.67

1.65

0.014

1.395

0.6078

3.048

Diversitas

Walet linchi

Collocalia linchi

40

19

6.33

15.70

0.186

18.605

4.0392

34.307*

Cabai polos

Dicaeum concolor

0.67

1.65

0.009

0.930

0.3333

2.583

Cabai jawa

Dicaeum trochileum

1.33

3.31

0.019

1.860

0.6275

5.166

Pergam hijau

Ducula aenea

1.33

3.31

0.028

2.791

0.6275

6.097

Cekakak jawa

Halcyon cyanoventris

1.00

2.48

0.014

1.395

0.3137

3.875

Bondol jawa

Lonchura leucogastroides

34

10

3.33

8.26

0.158

15.814

3.7549

24.078*

Bondol peking

Lonchura punctulata

11

0.33

0.83

0.051

5.116

0.1471

5.943

Burung Madu Sriganti

Nectarinia jugularis

14

10

3.33

8.26

0.065

6.512

1.7843

14.776*

Cinenen kelabu

Orthotomus ruficeps

1.67

4.13

0.023

2.326

0.7941

6.458

Cinenen pisang

Orthotomus sutorius

20

11

3.67

9.09

0.093

9.302

3.2059

18.393*

Burung gereja erasia

Passer montanus

1.00

2.48

0.019

1.860

0.5882

4.340

Pelanduk

Pellorneum sp.

0.33

0.83

0.005

0.465

0.1667

1.292

L, U

Prenjak jawa

Prinia familiaris

0.33

0.83

0.005

0.465

0.1667

1.292

L, U

Cucak kutilang

Pycnonotus aurigaster

22

13

4.33

10.74

0.102

10.233

2.5392

20.976*

Merbah cerukcuk

Pycnonotus goiavier

1.00

2.48

0.014

1.395

0.4608

3.875

Sedang
U

Page 3-37

Lanjutan
Nama Lokal

Nama Latin

Sum of

Count of

Individu

Individu

FR

KR

INP

Merbah belukar

Pycnonotus plumosus

1.67

4.13

0.037

3.721

0.9216

7.853

Tekukur biasa

Streptopelia chinensis

13

10

3.33

8.26

0.060

6.047

1.8039

14.311*

Cekakak Sungai

Todirhampus chloris

1.00

2.48

0.023

2.326

0.7745

4.805

Cekakak Suci

Todirhampus sanctus

0.67

1.65

0.014

1.395

0.4412

3.048

Gemak loreng

Turnix susciator

1.33

3.31

0.028

2.791

0.9216

6.097

Kacamata biasa

Zosterops palpebrosus

1.33

3.31

0.028

2.791

0.6471

6.097

Keterangan:

H'

Ket

K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; D : Dominansi


INP : Indeks Nilai Penting; H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik

Page 3-38

Selanjutnya, keanekaragaman spesies dan genetic dibedakan atas


jenis liar yang belum bernilai ekonomi atau belum diperdagangkan secara
eknomi pasar dan jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya atau
sudah diperdagangkan secara ekonomi pasar.

a. Jenis liar yang belum bernilai ekonomi (belum diperdagangkan secara


ekonomi pasar).
Informasi jenis liar yang belum bernilai ekonomi yang ada di
Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang meliputi jenis di daratan dan
perairan, baik untuk tumbuhan maupun satwa/hewan. Informasi yang
diberikan berupa nama ilmiah, persebaran geografis, status, status
perlindungan dan habitat.

1). Daratan
a). Tumbuhan
Informasi jenis tumbuhan liar yang belum bernilai ekonomi yang
ada di daratan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
ditampilkan pada Tabel 3.21 dan Tabel 3.22 berikut ini:

Page 3-39

Tabel 3.21. Jenis Tumbuhan Daratan (Tumbuhan Bawah) yang Belum Bernilai Ekonomi

No
1

Nama Lokal
Anggrung

Bayam liar

Persebaran

Nama Ilmiah

Geografis

Status

Status

Habitat

Perlindungan

Trema

Jawa, Bali, Nusa

orientalis

Tenggara, Maluku,

sampai ketinggian

Papua Barat

2000 mdpl

Amaranthus

Amerika Selatan,

sp.

Sumatera, Jawa,

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

Keterangan
pewarna alami

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan Hujan Tropis

makanan, obat

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

obat reumatik,

ketinggian 10-250

pembengkakan

mdpl

prostat, gangguan

Papua, Asia
Tenggara
3

Bunga pukul 8

Turnera

Hindia barat

ulmifolia

disfungsi ereksi
4
5

Bungur
Gelapangan

Lagerstroemia

Puerto rico, Jawa,

speciosa

Sumatera

Eupatorium

Amerika serikat,

doratum

puerto rico,

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan Hujan Tropis

Pemanfaatan kayu

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan Hujan Tropis

obat luka

florida,argentina,
jawa

Page 3-40

Lanjutan
No
6
7

Nama Lokal
Glodogan
Harendong bulu

Irengan

Jahean

Nama Ilmiah

Persebaran
Geografis

Polyalthia

Amerika, jawa,

longifolia

sumatera

Clidemia hirta

Amerika utara,

Eupatorium sp.

Zingiber sp.

Status
Introduksi

Status
Perlindungan
Tidak Dilindungi

Habitat
Hutan Hujan Tropis

Kayu untuk bahan


bangunan

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

Amerika selatan,

pada ketinggian 5-

Jawa

1350 mdpl

Amerika selatan,

Keterangan

Hutan pegunungan,

mencegah erosi

Sumatera, Jawa, Sri

rawa, lahan basah,

lahan, peluruh air

lanka, Thailand

padang rumput

seni

Hutan pegunungan

oba sakit kepala,

tenggara, India,

sampai ketinggian

masuk angin, batuk,

Malaya, Cina

900 mdpl

rematik, kolera,

Indonesia, Asia

Introduksi

Introduksi

Tidak Dilindungi

obat diare

Tidak Dilindungi

keseleo, memar
10

11

Jambret

Jambu Klutuk

Paederia

China, Jepang,

scandens

Korea, Indonesia

Psidium

Ameika, Asia

guajava

tenggara, indonesia

Introduksi

Introduksi

Tidak Dilindungi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

obat sakit lambung,

sampai ketinggian

sakit usus, rematik,

1500 mdpl

sakit telinga, kurap

Hutan hujan tropis

obat diare, demam

sampai ketinggian

berdarah

1500 mdpl

Page 3-41

Lanjutan....
No
12

Nama Lokal
Jambu kopo

Nama Ilmiah

Persebaran
Geografis

Syzygium

Jawa, Bali, Nusa

littorale

Tenggara, Maluku,

Status
Introduksi

Status

Habitat

Perlindungan
Tidak Dilindungi

Hutan hujan tropis

Keterangan
Kayu untuk bahan
bangunan

Papua Barat
13

Kacangan

Mucuna

Indonesia, Asia

bracteata

Tenggara

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan dataaran

pupuk hijau

rendah sampai
ketinggian 300 mdpl

14

Katuk

Sauropus

Indonesia

Introduksi

Tidak Dilindungi

androgynus

Hutan sampai

Zat pewarna

ketinggian 5-1300

makanan

mdpl
15

Keladi

Caladium sp.

Asia, Indonesia

Introduksi

Tidak Dilindungi

hutan dataran rendah

Tanaman hias

16

Ketepeng

Cassia alata

Indonesia, Australia,

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan dataran rendah

obat panu, kurap,

Afrika
17

18

Lamtoro

Mahoni

Leucaena

Guatemala, Salvador,

leucocephala

sembelit, cacingan
Hutan dataran rendah

kayu bakar, pakan

Hondura, Asia

sampai ketinggian

ternak, sayuran

tenggara, Indonesia

1000 mdpl

Swietenia

Amerika selatan,

macrophylla

Introduksi

Introduksi

Tidak Dilindungi

Tidak Dilindungi

Hutan hujan

kayu sebagai bahan

India, Indonesia,

mencapai ketinggian

bangunan

Filipina, Sri Lanka

1500 mdpl

Page 3-42

Lanjutan
No
19

20

Nama Lokal
Melastoma

Paku beunyer

Nama Ilmiah

Persebaran
Geografis

Status

Status
Perlindungan

Habitat

Melastoma

Asia Tenggara, Jawa,

affine

Sumatera dan

pada ketinggian

Lombok

1000-2500 mdpl

Athyrium

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan Pegunungan

Keterangan
Tanaman hias,obat

Asia, Indonesia

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

makanan

Sumatera, Jawa

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

obat eksim, obat

mencapai ketinggian

demam

dilatatum
21

Paku cakar ayam

Selaginella sp.

1500 mdpl
22

Paku pedang

Pteris sp.

Sumatera, Jawa

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

tanaman hias

23

Paku sayur

Athyrium

Sumatera, Jawa

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

makanan

Stachytarpheta

Amerika, Asia

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

obat rematik, radang

jamaicensis

Selatan, Indonesia

pada ketinggian 1-

hepatitis, radang,

1500 mdpl

batuk

Hutan pegunungan

obat demam, luka,

Nusa Tenggara,

mencapai ketinggian

sakit gigi, ramatik,

Maluku

1600 mdpl

radang usus

macrocarpum
24

25

Pecut kuda

Pulutan

Urena lobata

Sumatera, Jawa,

Introduksi

Tidak Dilindungi

Page 3-43

Lanjutan...
No
26

Nama Lokal
Putri malu

Nama Ilmiah

Mimosa pudica

Persebaran
Geografis
Asia Tenggara, India,

Status
Introduksi

Status

Habitat

Perlindungan
Tidak Dilindungi

Afrika, Indonesia

Keterangan

Hutan dataran rendah

obat penenang,

pada ketinggian 1-

peluruh dahag,

1200 mdpl

peluruh kencing, obat


batuk, anti radang

27

Rembet 2

Mikania

Asia, Australia,

micrantha

Amerika, Sumatera,

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan dataran rendah

pakan ternak

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan Dataran

pakan ternak

Jawa
28

Kentangan

Borreria alata

Asia, Indonesia

rendah
29

Rumput Gajah

Pennisetum

Afrika, Asia,

purpureum

Indonesia

Introduksi

Tidak Dilindungi

lahan pertanian,

pakan ternak

hutan pegunungan
mencapai ketinggian
900 mdpl

Page 3-44

Lanjutan...
No
30

Nama Lokal
Rumput luwakan

Nama Ilmiah

Persebaran
Geografis

Brachiaria

Afrika, Australia,

reptans

Indonesia

Status
Introduksi

Status

Habitat

Perlindungan
Tidak Dilindungi

Hutan pegunungan

Keterangan
pakan ternak

mencapai ketinggian
1200 mdpl

31

Sansivera sp

Sansivera sp.

Amerika, Eropa

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan, dataran

Tanaman hias

rendah
32

33

34

Serehan

Sidagori

Bendotan

Piper aduncum

Sida rhombifoli

Amerika utara,

Hutan Hujan Tropis

obat bisul dan obat

Amerika selatan,

pada ketinggian 0-

luka

Jawa

1200 mdpl

Sumatera, Jawa,

Introduksi

Introduksi

Tidak Dilindungi

Tidak Dilindungi

Hutan dataran rendah

Nusa Tenggara,

ketinggian mencapai

Maluku

1450 mdpl

Ageratum

Afrika, Asia tenggara,

conyzoides

Introduksi

Tidak Dilindungi

obat asam urat

di sawah yang

pereda demam,

Australia, Amerika

mengering, ladang,

antitoksik, herbisida

serikat

pekarangan, tepi

alami,

jalan, tanggul, tepi air,


dan semak belukar

Page 3-45

Lanjutan...

No
35

36

Nama Lokal
Talas

Tapak liman

Nama Ilmiah

Colocasia sp.

Persebaran
Geografis
Asia tenggara, asia

Status
Introduksi

Status
Perlindungan
Tidak Dilindungi

Habitat
Tanah basah, tanah

tengah bagian

beririgasi, dapat

selatan, India Barat,

tumbuh dari pantai

Afrika Barat dan

sampai ketinggian

Utara

1800 m dpl. D

Elephantopus

Asia, Indonesia

scaber

Introduksi

Tidak Dilindungi

Keterangan
Tanaman pangan

Hutan dataran rendah

antibiotik, anti

(Sumatera, Jawa,

sampi ketinggian

radang, peluruh

Madura)

1200 mdpl

dahak, penawar
racun

37

Teh-tehan

Acalypha

Australia, Tiongkok,

siamensis

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan cemara kering,

pagar hidup,

Afrika Selatan, dan

tumbuh di batu kapur

Mengobati demam

beberapa Oceania

400 dpl.

dan penyakit renosis,


penyembuh luka.

38

Teki

Cyperus

Asia, Indonesia

flavidus

(Sumatera, Jawa)

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan dataaran

pakan ternak

rendah sampai
ketinggian 2100 mdpl

Page 3-46

Lanjutan
39

Temu kunci

Zingiber sp.

Yunnan, Indonesia,

introduksi

Tidak Dilindungi

India, Srilanka

di Hutan dengan

Obat sariawan dan

ketinggian 1000m

sukar kencing atau


perut kembung pada
anak

40

Timunan

Cucurbita sp.

Asia Selatan, Asia

Introduksi

Tidak Dilindungi

Hutan dataran rendah

pakan ternak

Introduksi

Tidak Dilindungi

di lembah terganggu

bahan obat

Tenggara, Indonesia
41

Tutup merah

Macaranga

Australia, Brunei,

tanarius

China, Indonesia,

0-220m, didekat

Japan, Laos,

permukaan laut >

Malaysia, Myanmar,

4.400

Pilipina, Taiwan.
42

Tutup putih

Malothus

Asia,Indonesia

Introduksi

Tidak Dilindungi

hutan dataran rendah

pakan ternak

Vitex

Bangladesh,

Introduksi

tidak dilindungi

Hutan dataran rendah

tanaman industri

pubescens

Cambodia, India,

terutama di habitat

Indonesia, Laos,

terbuka, hutan

Malaysia, Myanmar,

sekunder dan tepi

Philippines, Sri

sungai.

molccanus
43

Laban

Lanka, Thailand,
Vietnam, Guatemala.

Page 3-47

Tabel 3.22. Jenis Tumbuhan Daratan (Pohon) yang Belum Bernilai Ekonomi
No.
1

Nama Lokal
Akasia

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Acacia

Kepulauan Kei, Papua

auriculiformis

Status
Introduksi

Status

Habitat

Perlindungan
Dilindungi

Nilai Ekonomi

Dapat tumbuh di tempat-

Digunakan sebagai

Nugini dan Australia

tempat dengan ketinggian

tanaman penghijauan di

Utara

600 mdpl

Indonesia, sebagai kayu


bakar

Angsana

Pterocarpus

Sumatera, Jawa, Maluku,

indicus

Terancam

Dilindungi

Tumbuh dan tersebar di

Digunakan sebagai obat

Ternate, Filipina,

hutan-hutan hingga

sakit gigi (getahnya),

Thailand, Laos, Burma

ketinggian 500 mdpl, di rawa

daun untuk obat sakit

pantai, di sepanjang aliran

panas

sungai pasang surut


3

Jalutung

Dyera sp.

Indomalaya, Afrika

Intoduksi

Selatan, Madagaskar,

Di kawasan tropis, hutan

Getah untuk bahan baku

hujan tropis,

permen karet

Pada ketinggian 800 mdpl,

Digunakan sebagai

Australia Utara, Amerika


4

Bungur

Lagerstroemia

India, Burma, Sri Langka,

speciosa

malaya, Cina Selatan

di hutan campuran, hutan

tanaman hias jalanan,

dan Australia bagian

sekunder, dan sepanjang

bahan pembuat perahu,

utara

tepi sungai

kulit kayu digunakan

Introduksi

Dilindungi

sebagai obat

Page 3-48

Lanjutan.
No.
5

Nama Lokal
Drewak

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Microcos

Cina, Asia Timur, Asia

paniculata

Selatan

Status
Berlimpah

Status

Habitat

Perlindungan
-

Tropis

Nilai Ekonomi
Kayu untuk bahan
bangunan, daunnya
untuk herbal

Flamboyan

Delonix regia

India, Vietnam,

Terancam

Dilindungi

Guatemala, Amerika

Sebagian besar tersebar di

Kayu digunakan sebagai

wilayah tropis dan subtropis

bahan bakar, bunga

Serikat, Australia

untuk produksi pakan


lebah

Gempol,

Pithecellobium

Sumatera, Jawa,

Jengkol

jiringa

Sulawesi, Maluku, Nusa

Introduksi

Tidak

Dapat tumbuh di hutan

Digunakan untuk

dilindungi

primer, di belukar, dan di

konstruksi ringan, bahan

perkebunan gula

bangunan, bahan

Tenggara sampai Irian


jaya

pembuat perahu, pulp


dan kertas

Jambu kopo

Syzygium

Jawa, Bali, Nusa

cymosum

Tenggara, Maluku,

Asli

Tidak

Tumbuh di hutan hujan

Daun muda untuk

dilindungi

tropis

lalapan, buahnya bisa

Papua Barat
9

Kaliandra

Calliandra

Negara asal tidak

haematocephala

diketahui

dimakan
Introduksi

Tidak

Di jawa dapat dijumpai

Digunakan sebagai

dilindungi

tumbuh pada ketinggian

tanaman hias,

antara 5-1200 m, tahan

penghijauan, pagar hidup

terhadap sinar matahari

Page 3-49

Lanjutan
No.

Nama Lokal

10

Kareumbi

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Homalanthus

Muangthai, Filipina,

populneus

Malaysia, Indonesia

Status
Introduksi

Status

Habitat

Perlindungan

Nilai Ekonomi

Tidak

Dapat tumbuh di hutan

Digunakan sebagai kayu

dilindungi

tebangan, hutan sekunder

bakar, pepagan (kulit

(kecuali Irian dan Papua

dan hutan pinggir sungai, di

kayu) nya digunakan

Nugini), sampai

dataran rendah sampai

sebagai zat pewarna

Kepulauan Bismark

2000 mdpl

hitam, daun sebagai obat


demam

11

Kayuputih

Melaleuca

Australia Utara

cajupati

Introduksi

Dilindungi

Ditemukan di daerah pesisir

Digunakan sebagai

(Queensland, Northern

tropis lembab panas,

bahan dasar minyak kayu

Territory), Australia

dataran rendah pesisir rawa

putih

Tidak

Tumbuh baik di daerah

Biji untuk sayuran, daun

dilindungi

dengan ketinggian 800 mdpl,

untuk pakan ternak

Barat, Asia, Indonesia,


Malaysia, Thailand dan
Vietnam
12

Lamtoro

Leucaena sp.

Guatemala, Salvador,
Hondura, Asia Tenggara,
Indonesia

Introduksi

di hutan campuran, hutan


sekunder, hutan jati dan
sepanjang tepi sungai

Page 3-50

Lanjutan
No.

Nama Lokal

13

Mahoni

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Status

Swietenia

Bolivia, Brazil, Colombia,

Introduksi

macrophylla

Status
Perlindungan
Dilindungi

Habitat

Nilai Ekonomi

Tumbuh pada zona yang

Obat diabetes (kulit

Costa Rica, El Salvador,

lembab dan menyebar luas

batang dan buahnya),

Guatemala, Mexico,

secara alami

kayu sebagai bahan

Panama, Peru, Saint

mebel

Lucia, Saint Vincent dan


Venezuela.
14

Nangka

Artocarpus

Birma, Siam, Malaya

beurit

chempeden

sampai Palawan

Asli

Tidak

Umumnya tumbuh liar di

Digunakan sebagai

dilindungi

hutan tanah rendah sampai

bahan untuk pembuatan

ketinggian 1500 mdpl

tiang rumah dan perahu,

(Filipina)

kayu lapis, papan dinding


15

Palem

Parajubae

Di daerah tropika

Introduksi

Dilindungi

Di daerah pantai

Birma, Muangthai,

Introduksi

Dilindungi

Dapat tumbuh di hutan

Digunakan untuk bahan

Kamboja, Laos, Vietnam

primer, lahan terbuka,

bangunan perkakas,

sampai Sumatera (Aceh,

seperti tanah longsor dan

tripleks, papan dan korek

Jambi)

kebakaran, pada ketinggian

api, serat kayu untuk

500-2000 mdpl

kertas, bubur kayu

sunkha
16

Pinus

Pinus merkusii

Page 3-51

Lanjutan
No.

Nama Lokal

17

Pringgendani

Nama Ilmiah

Bambusa

Persebaran Geografi
Cina dan Jepang

Status
Asli

multiplex

18

Pule

Status
Perlindungan

Habitat

Nilai Ekonomi

Tidak

Dapat tumbuh di dataran

Sebagai pagar hidup,

dilindungi

rendah maupun di daerah

batang untuk tangkai kail,

pegunungan dengan

kerajinan payung,

ketinggian 2000 mdpl

sayuran

Hidup berkelompok di hutan

Digunakan sebagai

Alstonia

India, Sri Langka,

scholaris

Malaysia, Indonesia

campuran atau hutan jati,

tanaman hias, kayu

sampai Australia

terutama di tempat lembab,

diunakan sebagai

dan jarang ditemukan di

keperluan alat-alat

tempat kering

sekolah, kayu lapis, peti,

Introduksi

Dilindungi

ukiran, korek api, alat


gambar, papan
19

Waru

Hibiscus

Indonesia, Oseania,

tiliaceus

Australia

Introduksi

Tidak
dilindungi

Asli tanaman tropika

Digunakan sebagai kayu


bahan bangunan, kayu
bakar, dan daunnya
untuk pakan ternak

Page 3-52

b). Satwa
Informasi jenis satwa liar yang belum bernilai ekonomi yang ada di
daratan wilayah Keluraha/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan
pada Tabel 3.23 -Tabel 3.25 berikut ini:

Page 3-53

Tabel 3.23. Jenis Satwa Daratan (Burung) yang Belum Bernilai Ekonomi

No.
1

Nama Lokal

Nama Ilmiah

Burung gereja

Passer

erasia

montanus

Famili
Ploceidae

Persebaran Geografi
Erasia, India, Cina,

Status
Berlimpah

Habitat

Status
Perlindungan

Lahan

Tidak

Asia Tenggara,

pertanian,

dilindungi

Semenanjung

pekarangan,

Malaysia, Sumatera,

kota, desa

Jawa, Bali

Page 3-54

Tabel 3.24. Jenis Satwa Daratan (Herpetofauna) yang Belum Bernilai Ekonomi

No.
1

Nama Lokal
Bunglon

Nama Ilmiah

Bronchocela cristatella

Persebaran Geografi
India, Asia Tenggara, Filipina,

Status
Berlimpah

Indonesia, P. Irian
2

Kodok puru hutan

Bufo bipocartus

Jawa, Bali, Lombok, Sumatera,

Berlimpah

Sulawesi
3

Kodok puru kerdil

Bufo parvus

Jawa, Sumatera, Semenanjung

Berlimpah

Habitat

Kadal kebun

Mabuya multifasciata

India, Asia Tenggara, Cina

Perlindungan

Kebun, pekarangan,

Tidak

hutan terbuka

dilindungi

Hutan primer, hutan

Tidak

sekunder

dilindungi

Tepi hutan, taman

Tidak

Malaysia
4

Status

dilindungi
Berlimpah

Semak dan padang

Tidak

Selatan, Semenanjung

rumput terbuka, kebun,

dilindungi

Malaysia, Sumatera,

pekarangan, sawah

Kalimantan, Jawa, Bali, Filipina,


P. Irian
5
6

Percil jawa
Katak pohon
bergaris

Microhyla achatina
Polypedates leucomystax

Jawa
India, Cina Selatan, Indo-Cina,
Filipina, Jawa, Bali, Sulawesi,

Endemik di

Hutan primer, hutan

Tidak

Jawa

sekunder

dilindungi

Berlimpah

Rawa, hutan sekunder

Tidak
dilindungi

Nusa Tenggara, Irian Jaya

Page 3-55

Lanjutan
No.

Nama Lokal

Kongkang kolam

Nama Ilmiah

Rana chalconota

Persebaran Geografi
Lampung, Sumatera Selatan,

Status
Berlimpah

Jawa, Bali
8

Kodok buduk,

Bufo melanostictus

Kodok puru
9

Katak tegalan

tersebar luas di kota besar di

Berlimpah

Jawa dan Bali

Vejervarya limnocharis

Jawa

Berlimpah

Habitat

Status
Perlindungan

Habitat manusia di dekat

Tidak

air, genangan air, kolam

dilindungi

selalu berada di dekat

Tidak

hunian manusia

dilindungi

menghuni sawah dan

Tidak

padang rumput dataran

dilindungi

rendah
10

Katak Sawah,

Vejervarya cancrivora

Jawa

Berlimpah

Hidup di sawah dan rawa

Katak Hijau
11

Cicak Pohon

Tidak
dilindungi

Hemidactilus frenatus

Sumatera, Jawa, Bali,

Berlimpah

Kalimantan, Sulawesi hingga

batang pohon, dan

Tidak

pemukiman

dilindungi

Batang pohon di semak

Tidak

dan hutan dan dinding

dilindungi

Papua
12

Hap-hap, Kadal
terbang

Draco sp

Tersebar di seluruh pulau jawa

Berlimpah

rumah

Page 3-56

Tabel 3.25. Jenis Satwa Daratan (Mamalia) yang Belum Bernilai Ekonomi
No.

Nama Lokal

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Status

Habitat

Status
Perlindungan

Tupai kekes

Tupaia javanica

Jawa, Bali, Sumatera

Berlimpah

Hutan terbuka, perkebunan

Tidak dilindungi

Page 3-57

2). Perairan
a). Tumbuhan
Informasi jenis tumbuhan liar yang belum bernilai ekonomi yang
ada di perairan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
ditampilkan pada Tabel 3.26.

b). Satwa
Informasi jenis satwa liar yang belum bernilai ekonomi yang ada di
perairan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang tidak ada
dan tidak ditemukan saat observasi.

b. Jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya (sudah diperdagangkan secara ekonomi pasar)

Informasi jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya yang ada
di Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang meliputi jenis di daratan
dan perairan, baik untuk tumbuhan maupun satwa/hewan.

Page 3-58

1). Daratan
a). Tumbuhan
Informasi

jenis

tumbuhan

liar

yang

sudah

diketahui

nilai

ekonominya yang ada di daratan wilayah Kelurahan/Desa Parung


Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.27 dan Tabel 3.28 berikut:

Page 3-59

Tabel 3.26. Jenis Tumbuhan Perairan yang Belum Bernilai Ekonomi


No.
1

Nama Lokal
Teratai

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Nymphaea alba

Daerah tropis sampai

Status
-

Habitat
Perairan dangkal

sub tropis

Status

Keterangan

Perlindungan
Tidak dilindungi

dan tenang

Tabel 3.27. Jenis Tumbuhan Daratan (Tumbuhan Bawah) yang Sudah Bernilai Ekonomi
No
1

Nama
Lokal
Nanas

Nama Ilmiah

Anannas sp.

Persebaran Geografis
Amerika selatan, Filipina,

Status
Introduksi

Malaysia, Indonesia
2

Pisang

Musa sp.

Indonesia

Status
Perlindungan
Tidak

Habitat
Hutan dataran rendah

Dilindungi
Introduksi

Keterangan
Makanan, bahan
pakaian, pewarna alami

Tidak

Hutan dataran rendah

makanan, pewarna

Dilindungi

sampai ketinggian

alami

2200 mdpl
3

Sereh

Singkong

Andropogon nardus

Manihot utilissima

Asia, Jawa, Sumatera

Afrika, Madagaskar, India


dan Tiongkok.

Introduksi

Introduksi

Tidak

Hutan pegunungan

mencegah erosi tanah,

Dilindungi

pada ketinggian 200-

rehabilitasi lahan kritis,

1000 mdpl

obat nyamuk

Tidak

Tanaman pangan

Dilindungi

Page 3-60

Tabel 3.28. Jenis Tumbuhan Daratan (Pohon) yang Sudah Bernilai Ekonomi
No.

Nama Lokal

Alpukat mentega

Nama Ilmiah

Persea americana

Persebaran Geografi
Berasal dari Meksiko,

Status

Status

Habitat

Perlindungan

Introduksi

Tumbuh pada iklim

Amerika Tengah dan

Nilai Ekonomi
Buah dapat dimakan

subtropis

Selatan, menyebar ke
Indonesia, Brazil, Afrika
Selatan dan Australia
2

Jambu biji

Psidium guajavaL.

Berasal dari Amerika

Asli

Tidak

Dapat tumbuh pada

Buah dapat dimakan,

dilindungi

tanah yang gembur

daun untuk

Nusa Tenggara,

maupun liat, tempat

pengobatan

Sulawesi, Maluku

terbuka dan

tropik, Sumatera, Jawa,

mengandung air, pada


ketinggian 1-1200
mdpl
3

Jambu mede

Anacardium

Jawa, Sumatera, Nusa

occidentale L.

Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku,

Introduksi

Tidak

Tumbuh di daerah

Digunakan untuk

dilindungi

tropik dan ditemukan

bahan bangunan,

pada ketinggian

peralatan rumah

antara 1-1200 mdpl

tangga, daun untuk


lalap, buah dapat
dimakan

Page 3-61

Lanjutan
No.
4

Nama Lokal
Jati

Nama Ilmiah

Tectona grandis

Persebaran Geografi
India, Myanmar, Laos,

Status

Status
Introduksi

Perlindungan
Dilindungi

Kamboja, Thailand,

Habitat

Nilai Ekonomi

Tumbuh di hutan-

Untuk membuat

hutan gugur

furniture dan ukir-

Indochina sampai ke

ukiran, mebel taman,

Jawa

mebel interior,
kerajinan, panel dan
anak tangga berkelas

Jeungjing/Sengon

Paraserianthes

Sumatera, Sunda, Jawa,

Introduksi

falcataria

Maluku, Malaysia Barat,

ternaturalisasi

Dapat tumbuh di dekat

Untuk bahan

perkampungan, tepi

bangunan ringan,

Inggris, Amerika Serikat,

jalan, tepi sungai,

papan, pagar, ting

Perancis, Spanyol, Italia,

ladang, perkebunan,

bangunan, peti

Srilangka, India

maupun di tegalan

sabun, perabotan
rumah tangga, pulp,
kertas

Karet

Hevea brasiliensis

Bolivia, Brazil, Colombia,

Introduksi

Tumbuh di hutan

Kayu digunakan

Peru

hujan tropis cemara

untuk bahan bakar,

Venezuela,Indonesia

Amazon, di daerah

produksi arang

berkala banjir, berada


di lantai tengah hutan
tropis yang lembab

Page 3-62

Lanjutan

No.
7

Nama Lokal
Kelapa

Nama Ilmiah

Cocos nucifera

Persebaran Geografi
Brunei, Kamboja,

Status
Introduksi

Status
Perlindungan
-

Habitat

Nilai Ekonomi

Dapat tumbuh di

Buah dapat dimakan,

Indonesia, Laos,

daerah pesisir daerah

kayunya dapat

Myanmar, Malaysia,

tropis, dan subtropis

dijadikan senagai

Filipina, Singapura,

bahan bangunan

Thailand, Vietnam
8

Mangga Limus

Mangifera sp.

Semenanjung Malaya,

Introduksi

Terancam

Hutan dan kebun

Buah dapat dimakan

Introduksi

Tumbuh pada dataran

Sayuran, buah-

rendah sampai

buahan

Sumatera, Borneo,
Indocina
9

Nangka

Artocarpus integra

India, dan tersebar

Merr

diseluruh daerah tropika

pegunungan dengan
ketinggian 1000 mdpl,
daerah lembab
maupun kering
10

Petai

Parkia speciosa

Malesia Barat

Tumbuh baik di

Untuk papan rumah

(Semenanjung Malaysia,

dataran rendah hingga

dan kayu bakar, daun

Sumatera, Kalimantan

ketinggian 1000 mdpl

digunakan sebagai

dan Jawa)

Introduksi

lalab dan sayur

Page 3-63

Lanjutan
No.
11

Nama Lokal
Rambutan

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Status

Nephelium

Berasal dari daerah

Introduksi

lanacum

kepulauan di asia

ternaturalisasi

Status
Perlindungan
-

Habitat
Tumbuh pada suhu

Nilai Ekonomi
Buah dapat dimakan

tropika hangat (suhu

Tenggara, Afrika,

rata-rata 25 derajat

Kamboja, Amerika

Celcius)

Tengah, India,
Indonesia, Malaysia, Sri
Langka

Page 3-64

b). Satwa
Jenis satwa liar yang ada di daratan wilayah Keluraha/Desa Parung
Kabupaten Subang dan sudah diketahui nilai ekonominya ditampilkan
pada Tabel 3.29 dan Tabel 3.30.

2). Perairan
a). Tumbuhan
Informasi jenis tumbuhan liar yang sudah bernilai ekonomi yang
ada di perairan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
ditampilkan pada Tabel 3.31.

b). Satwa
Informasi jenis satwa liar yang sudah bernilai ekonomi yang ada di
perairan wilayah Keluraha/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan
pada Tabel 3.32.

Page 3-65

Tabel 3.29. Jenis Satwa Daratan (Burung) yang Bernilai Ekonomi

No.
1

Nama Lokal
Wiwik kelabu

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Cacomantis

India Timur, Cina

merulinus

Status
Berlimpah

Status

Habitat

Perlindungan
Tidak dilindungi

Nilai Ekonomi

Hutan terbuka, hutan

Hewan

Selatan, Kalimantan,

sekunder, lahan garapan,

peliharaan

Sumatera, Jawa, Bali,

kota, desa

Sulawesi, Filipina
2

Bubut alang-alang

Centropus

India, Cina, Asia

bengalensis

Berlimpah

Tidak dilindungi

Belukar, payau, daerah

Hewan

Tenggara, Filipina,

berumput terbuka, padang

peliharaan

Kalimantan, Sumatera,

alang-alang

Jawa, Bali, Sulawesi,


Maluku, Nusa Tenggara
3

Walet linchi

Collocalia linchi

Semenanjung Malaysia,

Berlimpah

Tidak dilindungi

Sunda Besar, Lombok

Hutan terbuka,

Hewan

perkebunan, lahan

peliharaan

garapan, desa, kota


4

Cabai polos

Cabai jawa

Dicaeum

India, Cina Selatan, Asia

concolor

Hutan perbukitan,

Hewan

Tenggara, Semenanjung

tumbuhan sekunder, lahan

peliharaan

Malaysia, Sunda Besar

pertanian

Dicaeum

Sumatera, Kalimantan,

trochileum

Jawa, Bali, Lombok

Berlimpah

Berlimpah

Tidak dilindungi

Tidak dilindungi

Pekarangan, daerah

Hewan

terbuka, kota, daerah

peliharaan

pantai, hutan mangrove

Page 3-66

Lanjutan
No.
6

Nama Lokal
Pergam hijau

Nama Ilmiah

Ducula aenea

Persebaran Geografi
India, Cina Selatan, Asia

Status
Terancam

Status

Habitat

Perlindungan
Tidak dilindungi

Tenggara, Filipina,

Nilai Ekonomi

Hutan dataran rendah,

Hewan

hutan mangrove

peliharaan

Lahan terbuka di dekat air

Hewan

bersih

peliharaan

dataran rendah dan hutan

Hewan
peliharaan

Sunda Besar, Nusa


Tenggara, Sulawesi
7

Cekakak jawa

Halcyon

Jawa, Bali

cyanoventris
8

Elang hitam

Bentet kelabu

Endemik di

Tidak dilindungi

Jawa dan Bali

Ictinaetus

India, Cina Tenggara,

malayensis

Asia Tenggara, Sulawesi,

perbukitan (ketinggian

Maluku dan Sunda Besar

1.400 m- 3.000 m)

Lanius schach

Iran samapi Cina, India,

Berlimpah

Berlimpah

Dilindungi

Tidak dilindungi

Daerah terbuka,

Hewan

Asia Tenggara,

perkebunan teh, dan

peliharaan

Semenanjung Malaysia,

perkebunan cengkeh,

Filipina, Sunda Besar

(menetap sampai

dan Nusa Tenggara

ketinggian 1.600 m)

sampai Irian
10

Bondol jawa

Lonchura

Sumatera, Jawa, Bali,

leucogastroides

Lombok

Berlimpah

Tidak dilindungi

Lahan pertanian, lahan

Hewan

berumput alami

peliharaan

Page 3-67

Lanjutan...
No.
11

Nama Lokal
Bondol peking

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Lonchura

India, Cina, Filipina, Asia

punctulata

Status
Berlimpah

Status
Perlindungan
Tidak dilindungi

Habitat

Nilai Ekonomi

Padang rumput terbuka di

Hewan

Tenggara, Semenanjung

lahan pertanian, sawah,

peliharaan

Malaysia, Sunda Besar,

kebun, semak sekunder

Nusa Tenggara,
Sulawesi
12

Burung Madu

Nectarinia

Cina, Asia Tenggara,

Sriganti

jugularis

Filipina, Semenanjung

Berlimpah

Tidak dilindungi

Pekarangan, semak pantai,

Hewan

hutan mangrove

peliharaan

Hutan terbuka, pinggir

Hewan

hutan, hutan mangrove,

peliharaan

Malaysia, Indonesia, P.
Irian, Australia
13

Cinenen kelabu

Orthotomus

Palawan, Semenanjung

ruficeps

Malaysia, Sunda Besar

Berlimpah

Tidak dilindungi

semak-semak tepi pantai,


kebun, tumbuhan
sekunder, rumpun bambu
14

Cinenen pisang

Orthotomus

India, Cina, Asia

sutorius

Tenggara, Semenanjung

Berlimpah

Tidak dilindungi

Hutan terbuka, hutan

Hewan

sekunder, pekarangan

peliharaan

Malaysia, Jawa

Page 3-68

Lanjutan...
No.
15

Nama Lokal
Pelanduk

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Pellorneum

Semenanjung Malaysia,

capistratum

Sunda Besar

Status
Berlimpah

Status

Habitat

Perlindungan
Tidak dilindungi

Nilai Ekonomi

Hutan primer, hutan

Hewan

sekunder, rumpun bambu,

peliharaan

palem
16

17

18

Prenjak jawa

Cucak kutilang

Merbah cerukcuk

Prinia familiaris

Sumatera, Jawa, Bali

Pycnonotus

Cina Selatan, Asia

aurigaster

Endemik di

Hutan mangrove, hutan

Hewan

Sumatera,

sekunder terbuka, kebun,

peliharaan

Jawa dan Bali

taman
Pepohonan terbuka,

Hewan

Tenggara, Jawa,

semak, pinggir hutan,

peliharaan

Sumatera, Sulawesi,

tumbuhan sekunder,

Kalimantan

taman, pekarangan, kota

Pycnonotus

Asia Tenggara, Filipina,

goiavier

Semenanjung Malaysia,

Berlimpah

Tidak dilindungi

Berlimpah

Tidak dilindungi

Tidak dilindungi

Daerah terbuka, tumbuhan

Hewan

sekunder, tepi jalan, kebun

peliharaan

Pinggir hutan, perkebunan,

Hewan

lahan dengan sedikit

peliharaan

Sunda Besar, Lombok,


Sulawesi
19

Merbah belukar

Pycnonotus

Semenanjung Malaysia,

plumosus

Palawan, Sunda Besar

Berlimpah

Tidak dilindungi

pepohonan
20

Tekukur biasa

Streptopelia

Asia Tenggara, Nusa

chinensis

Tenggara

Berlimpah

Tidak dilindungi

Daerah terbuka,

Hewan

perkampungan

peliharaan

Page 3-69

Lanjutan...
No.
21

22
23

Nama Lokal
Cekakak Sungai

Cekakak suci
Gemak loreng

Nama Ilmiah

Persebaran Geografi

Todiramphus

Asia Selatan, Asia

chloris

Status

Perlindungan

Nilai Ekonomi
Hewan

Tenggara, Indonesia, P.

perairan, termasuk kebun,

peliharaan

Irian, Australia

kota dan perkebunan

Australia, P. Irian,

sanctus

Indonesia

Turnix suscitator

India, Jepang, Asia

Berlimpah

Tidak dilindungi

Habitat
Daerah terbuka dekat

Todiramphus

Berlimpah

Status

Hutan

Tidak dilindungi

mangrove
Berlimpah

Rumput terbuka

Hewan
peliharaan

Tidak dilindungi

Tenggara, Cina Selatan,

Hewan
peliharaan

Filipina, Sulawesi,
Sumatera, Jawa, Bali,
Nusa Tenggara
24

Kacamata biasa

Zosterops

India Utara, Cina

palpebrosus

Selatan, Asia Tenggara,

Berlimpah

Hutan primer,
hutan sekunder

Tidak dilindungi

Hewan
peliharaan

Semenanjung Malaysia,
Sunda Besar

Page 3-70

Tabel 3.30. Jenis Satwa Daratan (Herpetofauna) yang Bernilai Ekonomi


No.
1

Nama Lokal
Tokek rumah

Nama Ilmiah

Gekko gecko

Persebaran Geografi
India, Asia Tenggara, Semenanjung

Status
Berlimpah

Malaysia, Filipina, Sumatera, Jawa,

Habitat
Pekarangan, desa, tepi

Status Perlindungan

Keterangan

Tidak dilindungi

Diperdagangkan

Tidak dilindungi

Diperdagangkan,

hutan

Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa


Tenggara

Ular bangkai, Ular

Trimeresurus sp.

bambu

India, Asia Tenggara, Indo-Cina,

Berlimpah

Hutan bambu dan belukar

Semenanjung Malaysia, Sumatera,

yang tidak jauh dari

Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa

sungai, kebun,

Tenggara, Sulawesi

pekarangan

Ular cikopo merah,

Xenochrophis

Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan,

Ular matahari

trianguligerus

Sulawesi

Oray gibuk, Ular

Calloselasma

Asia tenggara dan Jawa

Edor

rodhostoma

Berlimpah

Tepi sungai

bahan baku obat

Tidak dilindungi

Diperdagangkan,
bahan baku obat

Berlimpah

Ular ini menghuni hutan

Tidak dilindungi

belukar, semak-semak

Diperdagangkan,
bahan baku obat

dan persawahan yang


kurang terurus
5

Ular hijau pucuk,


Ular gadung

Ahaetulla prasina

Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali,


Pulau Sumbawa, Sulawesi,

Berlimpah

Pekaranan rumah, kebun


,semak belukar dan hutan

Tidak dilindungi

Diperdagangkan,
bahan baku obat

Page 3-71

Tabel 3.31. Jenis Tumbuhan Perairan yang Sudah Bernilai Ekonomi


No.
1

Nama Lokal
Kangkung

Nama Ilmiah

Ipomoea reptans

Persebaran Geografi
Malaysia, Burma,

Status

Status

Habitat

Keterangan

Perlindungan

Sawah, rawa, parit

Kolam dangkal,

Indonesia, Australia
2

Eceng

Eichornia crassipes

Gondok

Indonesia, Afrika
Barat

rawa, danau, sungai

Tabel 3.32. Jenis Satwa Perairan yang Suda Bernilai Ekonomi


No.
1

Nama Lokal
Ikan lele

Nama Ilmiah

Clarias gariepinus

Persebaran Geografi
Indonesia, Afrika,

Status
introduksi

Thailand, Srilangka

Habitat
Air payau, rawa,

Status

Keterangan

Perlindungan
Tidak dilindungi

Tidak dlindungi

Tidak dlindungi

telaga, danau,
sawah

Belut

Monopterus albus

Daerah tropika

introduksi

Rawa, sungai,
lumpur

Ikan gabus

Channa striata

Pakistan Barat, Nepal,


India, Srilangka,

introduksi

Danau, rawa,
sungai

Indonesia

Page 3-72

c. Jenis yang sudah dibudidayakan (keanekaragaman, persebaran)


Informasi jenis yang

sudah

dibudidayakan

yang

ada di

Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang meliputi tanaman pangan,


perkebunan, hortikultura, pakan ternak, obat dan rempah, industry,
peternakan, kehutanan, perairan laut, perairan air tawar.

1). Tanaman pangan


Informasi jenis tanaman pangan yang ada di Kelurahan/Desa
Parung Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.33 berikut ini:

Tabel 3.33. Jenis Tanaman Pangan


No
1

Jenis

Nama Latin

Persebaran

Singkong

Manihot utilissima

Afrika, Madagaskar, India dan

Keterangan
Introduksi

Tiongkok.
2

Talas

Colocasia sp.

Asia tenggara, asia tengah

Introduksi

bagian selatan, India Barat,


Afrika Barat dan Utara

2). Perkebunan
Informasi jenis perkebunan yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.34 berikut ini:

Page 3-73

Tabel 3.34. Jenis Tanaman Perkebunan


No
1

Jenis
Nanas

Nama Latin

Anannas sp.

Persebaran
Amerika selatan,

Keterangan
Introduksi

Filipina, Malaysia,
Indonesia
2

Singkong

Manihot utilissima

Afrika, Madagaskar,

Introduksi

India dan Tiongkok.


3

Jati

Tectona grandis

India, Myanmar, Laos,

Introduksi

Kamboja, Thailand,
Indochina sampai ke
Jawa

3). Hortikultura
Informasi jenis hortikultura yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.35.

4). Pakan Ternak


Informasi jenis pakan ternak yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.36.

5). Obat dan Rempah


Informasi jenis obat dan rempah yang ada di Kelurahan/Desa
Parung Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.37.

Page 3-74

Tabel 3.35. Jenis Tanaman Hortikultura


No

Nama Lokal

Nama Ilmiah

Persebaran Geografis

Keterangan

Jambu Klutuk

Psidium guajava

Ameika, Asia tenggara, indonesia

Introduksi

Jambu kopo

Syzygium littorale

Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku,

Introduksi

Papua Barat
3

Katuk

Sauropus androgynus

Indonesia

Introduksi

Keladi

Araceae

Asia, Indonesia

Introduksi

Nanas

Anannas sp.

Amerika selatan, Filipina, Malaysia,

Introduksi

Paku sayur

Athyrium macrocarpum

Sumatera, Jawa

Introduksi

Pisang

Musa sp.

Indonesia

Introduksi

Sereh

Andropogon nardus

Asia, Jawa, Sumatera

Introduksi

Singkong

Manihot utilissima

Afrika, Madagaskar, India dan Tiongkok.

Introduksi

10

Temu kunci

Zingiber sp.

Yunnan, Indonesia, India, Srilanka

introduksi

11

Mangga

Mangifera indica

Asia Tenggara, Eropa

Introduksi

12

Alpukat

Persea americana

Berasal dari Meksiko, Amerika Tengah

Introduksi

Indonesia

mentega

dan Selatan, menyebar ke Indonesia,


Brazil, Afrika Selatan dan Australia

13

Gempol,

Pithecellobium jiringa

Jengkol
14

Jambu biji

Psidium guajavaL.

Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Nusa

Gempol,

Tenggara sampai Irian jaya

Jengkol

Berasal dari Amerika tropik, Sumatera,

Jambu biji

Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku


15

Jambu kopo

Syzygium cymosum

Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku,

Jambu kopo

Papua Barat
16
17

Jambu mede
Mangga,

Anacardium occidentale

Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara,

L.

Kalimantan, Sulawesi, Maluku,

Mangifera sp.

Semenanjung Malaya, Sumatera, Borneo,

Mangga,

Indocina

Limus

India, dan tersebar diseluruh daerah

Nangka

Limus
18

Nangka

Artocarpus integra Merr

19

Nangka beurit

Artocarpus chempeden

20

Rambutan

Nephelium lanacum

Jambu mede

tropika
Birma, Siam, Malaya sampai Palawan

Nangka beurit

(Filipina)
Berasal dari daerah kepulauan di asia

Berlimpah

Tenggara, Afrika, Kamboja, Amerika


Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Sri
Langka

Page 3-75

Tabel 3.36. Jenis Pakan Ternak


No

Jenis

Nama Latin

Persebaran

Keterangan

Kacangan

Mucuna bracteata

Indonesia, Asia Tenggara

Introduksi

Rembet

Mikania micrantha

Asia, Australia, Amerika, Sumatera,

Introduksi

Jawa
3

Kentangan

Borreria alata

Asia, Indonesia

Introduksi

Rumput Gajah

Pennisetum

Afrika, Asia, Indonesia

Introduksi

Brachiaria reptans

Afrika, Australia, Indonesia

Introduksi

purpureum
5

Rumput
Luwakan

Teki

Cyperus flavidus

Asia, Indonesia (Sumatera, Jawa)

Introduksi

Timunan

Cucurbita sp.

Asia Selatan, Asia Tenggara,

Introduksi

Indonesia
8

Tutup putih

Malothus

Asia,Indonesia

Introduksi

molccanus

Page 3-76

Tabel 3.37. Jenis Tanaman Obat dan Rempah


No
1

Jenis
Anggrung

Nama Latin

Trema orientalis

Persebaran
Jawa, Bali, Nusa Tenggara,

Keterangan
Introduksi

Maluku, Papua Barat


2

Bayam

Amaranthus sp.

Amerika Selatan, Sumatera,

Introduksi

Jawa, Papua, Asia Tenggara


3

Bunga pukul 8

Turnera ulmifolia

Hindia barat

Introduksi

Gelapangan

Eupatorium doratum

Amerika serikat, puerto rico,

Introduksi

florida,argentina, jawa
5

Harendong bulu

Clidemia hirta

Amerika utara, Amerika

Introduksi

selatan, Jawa
6

Irengan

Eupatorium sp.

Amerika selatan, Sumatera,

Introduksi

Jawa, Sri lanka, Thailand


7

Jahean

Zingiber sp.

Indonesia, Asia tenggara,

Introduksi

India, Malaya, Cina


8

Jambret

Paederia scandens

China, Jepang, Korea,

Introduksi

Indonesia
9

Jambu Klutuk

Psidium guajava

Ameika, Asia tenggara,

Introduksi

indonesia
10

Ketepeng

Cassia alata

Indonesia, Australia, Afrika

Introduksi

11

Melastoma

Melastoma affine

Asia Tenggara, Jawa,

Introduksi

Sumatera dan Lombok


12

Paku cakar

Selaginella sp.

Sumatera, Jawa

Introduksi

Stachytarpheta

Amerika, Asia Selatan,

Introduksi

jamaicensis

Indonesia

Urena lobata

Sumatera, Jawa, Nusa

ayam
13
14

Pecut kuda
Pulutan

Introduksi

Tenggara, Maluku
15

Putri malu

Mimosa pudica

Asia Tenggara, India, Afrika,

Introduksi

Indonesia
16

Sereh

Andropogon nardus

Asia, Jawa, Sumatera

Introduksi

17

Serehan

Piper aduncum

Amerika utara, Amerika

Introduksi

selatan, Jawa
18

Sidagori

Sida rhombifoli

Sumatera, Jawa, Nusa

Introduksi

Tenggara, Maluku
19

Bendotan

Ageratum

Afrika, Asia tenggara,

conyzoides

Australia, Amerika serikat

Introduksi

Page 3-77

Lanjutan
No

Jenis

20

Nama Latin

Persebaran

Elephantopus scaber

Tapak liman

Asia, Indonesia (Sumatera,

Keterangan
Introduksi

Jawa, Madura)
21

Zingiber sp.

Temu kunci

Yunnan, Indonesia, India,

Introduksi

Srilanka
22

Tutup merah

Macaranga tanarius

Australia, Brunei, China,

Introduksi

Indonesia, Japan, Laos,


Malaysia, Myanmar, Filipina,
Taiwan.

6). Industri
Informasi jenis industry yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.38.

Tabel 3.38. Jenis Industri


No
1

Jenis
Anggrung

Nama Latin

Trema orientalis

Persebaran
Jawa, Bali, Nusa Tenggara,

Keterangan
Introduksi

Maluku, Papua Barat


2

Bungur

Lagerstroemia speciosa

Puerto rico, Jawa, Sumatera

Introduksi

Glodogan

Polyalthia longifolia

Amerika, jawa, sumatera

Introduksi

Jambu

Syzygium littorale

Jawa, Bali, Nusa Tenggara,

Introduksi

kopo
5

Maluku, Papua Barat

Lamtoro

Leucaena leucocephala

Guatemala, Salvador, Hondura,

Introduksi

Asia tenggara, Indonesia

7). Peternakan
Informasi jenis peternakan yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.39 berikut ini:

Page 3-78

Tabel 3.39. Jenis Peternakan


No
1

Jenis
Domba

Nama Latin

Ovis aries

Persebaran
Jawa Timur, Madura, Lombok,
Sulawesi

Ayam

Gallus gallus

Jawa, Nusa Tenggara, Bali

Kambing

Capra aegagrus

Asia Barat Daya dan Eropa

Sapi

Bos taurus

Madura, Jepara

Ayam

Gallus galus

India, Srilanka dan Asia

Domba

Ovis aries

Sumatra

Kambing Ettawa

Capra aegagrus hircus

Asia barat daya dan Eropa

Kambing Jawa

Capra aegagrus hircus

Asia barat daya dan Eropa

Soang/Angsa

Cygnus olor

Jawa barat

10

Anjing

Canis lupus

Inggris, Jerman

11

Itik/Bebek

Cairina moschata

Asia tenggara

12

Entog/Nila

Cairina scutulata

Sumatra

13

Lele Jumbo

Clarias gariepinus

Afrika, Asia

14

Ikan Lele Jumbo

Clarias gariepinus

Afrika dan Asia tenggara

15

Mujair/Nila

Oreochromis

Afrika dan Asia tenggara

mossambicus
16

Gurame

Osphronemus goramy

Asia tenggara dan Asia selatan

17

Gabus

Channa striata

Asia

18

Sepat

Trichogaster trichopterus

Asia

8). Kehutanan
Informasi jenis kehutanan yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.40 berikut ini:

Page 3-79

Tabel 3.40. Jenis Tanaman Kehutanan


No
1
2

Nama Lokal
Jati
Mahoni

Nama Latin

Persebaran

Tectona

India, Myanmar, Laos, Kamboja,

grandis

Thailand, Indochina sampai ke Jawa

Swietania

Bolivia, Brazil, Colombia, Costa Rica,

macrophylla

El Salvador, Guatemala, Mexico,

Keterangan
Introduksi
introduksi

Panama, Peru, Saint Lucia, Saint


Vincent dan Venezuela.
3

Pinus

Pinus merkusii

Birma, Muangthai, Kamboja, Laos,

introduksi

Vietnam sampai Sumatera (Aceh,


Jambi)
4
5

Hevea

Bolivia, Brazil, Colombia, Peru

brasiliensis

Venezuela,Indonesia

Hibiscus

Daerah tropis

Introduksi

Acacia

Kepulauan Kei, irian jaya, Papua

Introduksi

auriculiformis

Nugini dan Australia Utara

Jeungjing/

Paraserianthes

Sumatera, Sunda, Jawa, Maluku,

Sengon

falcataria

Malaysia Barat, Inggris, Amerika

Karet
Waru

introduksi

tiliaceus
6
7

Akasia

Introduksi

Serikat, Perancis, Spanyol, Italia,


Srilangka, India
8

Kayuputih

Melaleuca

Australia Utara (Queensland, Northern

cajupati

Territory), Australia Barat, Asia,

Introduksi

Indonesia, Malaysia, Thailand dan


Vietnam
9
10
11

Parkia

Malesia Barat (Semenanjung Malaysia,

Introduksi

speciosa

Sumatera, Kalimantan dan Jawa)

ternaturalisasi

Pringgenda

Bambusa

Cina dan Jepang

Introduksi

ni/Bambu

multiplex

Pule

Alstonia

India, Sri Langka, Malaysia, Indonesia

Introduksi

scholaris

sampai Australia

Petai

Page 3-80

9). Perairan Laut


Perairan laut tidak ada di Kelurahan/Desa Parung Kabupaten
Subang, sehingga informasi mengenai hasil dari perairan laut tidak ada
dan tidak dapat ditampilkan.

10). Perairan air tawar


Informasi jenis hasil dari perairan air tawar yang ada di
Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel
3.41 berikut ini:

Tabel 3.41. Jenis Perairan Tawar


No
1

Jenis
Ikan Mas

Nama Latin

Cyprinus caprio

Persebaran
Jawa, Sumatera, Sulawesi,

Keterangan
introduksi

NTT, Bali, Tiongkok Selatan,


Eropa
2

Mujair

Oreochromis

introduksi

mossambicus
3

Gurame

Osphronemus

Sumatera, Jawa, Kalimantan

introduksi

Indonesia, Afrika, Thailand,

introduksi

goramy
4

Ikan lele

Clarias gariepinus

Srilangka
5

Belut

Monopterus albus

Daerah tropika

introduksi

Ikan gabus

Channa striata

Pakistan Barat, Nepal, India,

introduksi

Srilangka, Indonesia

Page 3-81

d. Kajian Etnobotani
Kajian etnobotani ini mempelajari tentang pemanfaatan berbagai
jenis tumbuhan secara tradisional oleh masyarakat primitive atau masa
lampau. Berdasarkan survey di Hutan Kota Ranggawulung dan
sekitarnya dan wawancara yang dilakukan ke tokoh masyarakat dan
masyarakat setempat, diperoleh jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan
oleh masyarakat. Informasi mengenai etnobotani di Kelurahan/Desa
Parung Kecamatan Subang ditampilkan pada Tabel 3.42.
Pemanfaatan tumbuhan atau tanaman ini oleh masyarakat
sangat bervariasi sesuai dengan bagian yang digunakan. Bagian
tanaman yang dimanfaatkan dapat berupa keseluruhan dari tanaman
tersebut, daun, kulit batang, akar, batang, produk primer seperti getah,
bunga, dan buah. Ada beberapa kategori pemanfaatan tumbuhan ini
oleh masyrakat, yaitu :
1. Sebagai tanaman obat
2. Sebagai bahan makanan
3. Sebagai sayuran
4. Sebagai tanaman buah
5. Sebagai tanaman hias
6. Sebagai bahan bangunan
7. Sebagai bahan baku industri

Page 3-82

8. sebagai pembasmi hama penyakit tanaman budidaya atau hewan


ternak.
Dari 66 jenis tanaman yang memiliki berbagai bermanfaat di
sekitar Hutan Kota Ranggawulung ini, hanya sebagian kecil masyarakat
yang memanfaatkannya terutama untuk tanaman obat. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat
dari tanaman tersebut. Bahkan ada beberapa jenis tanaman obat yang
di masa lampau sangat banyak dan memiliki khasiat yang baik sebagai
obat seperti jenis-jenis tanaman dari famili Zingiberaceae, tetapi saat ini
tanaman tersebut tidak lagi ditemukan di Hutan Kota Ranggawulung dan
sekitarnya. Untuk itu sangat penting artinya jika tanaman ini kembali
ditanam di Hutan Kota Ranggawulung, sehingga masyarakat dapat
mengenali dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat.

Page 3-83

Tabel 3.42. Jenis Tanaman Yang Dimanfaatkan Masyarakat Secara Tradisional di Masa Lampau Sampai Sekarang
No.
1

Nama Lokal

Nama Latin

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan

Habitat

Keterangan

Angsana

Pterocarpus

Obat sakit gigi (getahnya), daun untuk obat sakit

Hutan hujan tropika hingga ketinggian 500m dpl

pohon

indicus Willd

panas, Kulitnya berguna untuk obat gosok dan obat


sifilis, dan Akar diseduh sebagai obat demam

Puret

Pesia sp.

Obat sakit perut (daun)

Hutan tropis

Perdu

Mahoni

Swietenia

Obat diabetes (kulit batang, daun)

Hutan tropis. Tempat dekat pantai hingga ketinggian

Pohon

Harendong

macrophylla
Melastoma

500m dpl
Buah bisa dimakan, daunnya untuk obat sakit gigi

Dataran rendah sampai ketinggian 3000m dpl

Perdu

Bridelia monoica

Batang (kayu) dapat digunakan untuk bahan

Daerah tropis dari dataran rendah hingga ketinggian

pohon

Merr.

bangunan

1000m dpl

Melaleuca

Sebagai bahan dasar minyak kayu putih

Tumbuh di daerah berawa-rawa dan kering. Dapat hidup

malabathricum L.
5
6

Kanyere
Kayu Putih

leucadendra (L.) L.

Pohon

dari dataran rendah hingga dataran tinggi di atas 600m


dpl

Arthrocarpus integra

Nangka

Buah bisa dimakan

Kayu Randu

Jalatra

Gliricidia maculata

Daunnya dapat digunakan untuk obat luka (koreng)

Hutan tropis pada ketinggian 0-1600m dpl

Pohon

10

Lamtoro

Leucaena

Obat diabetes (bijinya)

Hutan tropis dari dataran rendah hingga 1000m dpl

Pohon

Merr

Ceiba pentandra

Hutan tropis pada ketinggian 400-1200m dpl dengan

Pohon

curah hujan 1500mm atau lebih


Untuk obat tetes mata

Gaertn

Hutan dengan ikim tropis pada ketinggian di bawah 500m

pohon

dpl dengan curah hujan 1500mm pertahun

leucocephala(Lamk.)

dengan curah hujan 650-1500mm pertahun

de Wit
11

Mindi

Melia azedarach L.

Daunnya dapat digunakan untuk fermentasi pupuk,

Dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 0-

kayunya digunakan untuk bahan bangunan

1200m dpl dengan curah hujan 600-200 mm pertahun

Pohon

Page 3-84

Lanjutan

No.

Nama Lokal

Nama Latin

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan

Habitat

Keterangan

12

Jajagoan

Celosia argentea

Obat liver (daunnya)

Dataran rendah hingga ketinggian 1600m dpl

Herba

13

Jambu Klutuk

Psidium guajava

Obat diare

Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1500 m

Pohon

14

Buset

Mimosa pigra

Obat diabetes

15

lengkuas

Amomum

Untuk sayur asem, Obat batuk, radang-amandel,

cardamomum L.

tenggorokan gatal-gatal.

Anacardium

Lalapan

dpl, tumbuh baik pada temp 15 - 45C.


Tumbuh pada iklim tropis basah hingga kering dengan

Perdu

curah hujan 750mm pertahun


Tumbuh liar pada daerah tropis

Herba

Iklim tropis pada ketinggian 500m dpl di wilayah kering

Pohon

16

Jambu Mede

17

Pung Pulutan

Urena lobata L.

Obat sakit perut (daunya)

Tumbuh di dareh iklim tropis

18

Jambu Kopo

Syzygium littorele

Daun muda untuk lalapan, buahnya bisa dimakan

Tumbuh di hutan-hutan sekunder pada ketinggian 200-

occidentale L.

dengan curah hujan tinggi


Pohon

800m dpl
19

Karet

Hevea braziliensis

20

Teureup

Artocarpus elasticus

21

Nanas

Getah (lateks) nya digunakan sebagai bahan

Hutan tropis

Pohon

pembuatan karet
Buahnya untuk sayur (bisa dimakan)

Reinw. ex Blume.

Ananas comosus (L.)


Merr.

Hutan tropis pada ketinggian dari dataran rendah hingga


1500 dpl

Buah bisa dimakan

Tumbuh pada area dengan temperatur rata-rata 23-32C.


Pada elevasi yang tinggi buah menjadi lebih asam.
Tanaman ini tahan terhadap kekeringan dan curah hujan
yang optimal 1000-1500 mm per tahun. Tanaman ini
menyukai drainase yang bagus pada tanah lempung
berpasir dengan kandungan bahan organik yang tinggi
dan pH 4.5-6.5.

Page 3-85

Lanjutan

No.
22

Nama Lokal
Limus

Nama Latin

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan

Habitat

Mangifera foetida

Buah dapat dimakan, kayunya dapat dijadikan

Tumbuh di hutan-hutan primer dataran rendah di

Lour.

senagai bahan bangunan, Buah Bacang yang masak

kawasan tropika basah. Beradaptasi di daerah yang

rasanya cukup enak namun tidak umum

curah hujannya tinggi dan dapat tumbuh pada ketinggian

dipergunakan sebagai buah meja. Sedangkan

di atas 1000m dpl.

Keterangan
Pohon

buahnya yang belum masak dapat dibuat untuk rujak


dan asinan. Di Kalimantan Timur, buah Bacang
dipergunakan sebagai pengganti asam untuk
pembuatan sambal. Daunnya dikatakan sebagai
antipyretic dan bijinya untuk melawan trichophytosis,
scabies dan eczema. Penduduk asli di Semenanjung
Malaysia menggunakan getahnya untuk pembuatan
tato. Kayunya tidak tahan lama tetapi cocok untuk
bahan konstruksi bagian dalam rumah.
23

Kaliandra

Calliandra calothyrsus

Untuk pakan kambing (daunnya)

tumbuh pada kisaran ketinggian 0-1300 (-1850) m dpl

Perdu

dan dengan rata-rata curah hujan tahunan mencapai 7003000 mm. Tumbuhan ini tidak toleran terhadap
kekeringan, Di Jawa, tumbuhan ini dapat tumbuh hingga
ketinggian 1500 m, curah hujan tahunan dalam kisaran
2000-4000 mm.
24
25

Nangka Beurit
Bintinu

Artocarpus

Buahnya harum (wangi) seperti durian dan dapat

Hutan tropis pada ketinggian 400-1200m dpl dengan

champeden

dimakan

curah hujan 1500mm atau lebih

Melochia umbellata

Kayunya digunkan sebagai bahan bangunan

Hutan tropis

Pohon
Pohon

(Houtt.) Stapf.

Page 3-86

Lanjutan

No.
26

Nama Lokal
Kelapa

Nama Latin
Cocos nucifera

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan

Habitat

Buah dapat dimakan, kayunya dapat dijadikan

Kelapa adalah tanaman daerah tropis yang lembab. Suhu

senagai bahan bangunan

rata-rata optimal pada 27C dengan rata-rata variasi

Keterangan
Pohon

diurnal 5-7C. Untuk hasil yang baik, suhu rata-rata


minimum 20C.. Pada umumnya kelapa ditanam di
daerah pada ketinggian di bawah 500 m, tapi dapat
tumbuh subur pada ketinggian sampai 1000 m dpl. curah
hujan tahunan merata antara 1000-2000 mm. Dapat
tumbuh pada berbagai pH tapi tumbuh paling baik pada
pH 5.5-7.
27

Sukun

Artocarpus communis

Obat jantung (buahnya yang tidak terlalu tua dan

anaman ini merupakan spesies daerah tropis basah, lebih

tidak terlalu muda/tanggung dengan cara direbus)

menyukai panas (temperatur 20-40C) dan lembab (curah

Pohon

hujan 2000-3000 mm, kelembaban relatif 70-90%), kira kira 17N and S; iklim maritim pada pulau kecil 20-23N.
Tanaman ini ditemukan pada datarn tinggi ( mencapai
1500 m) dan pada ketinggian yang lebih tinggi, tetapi
buah yang berkualitas dihasilkan pada kondisi yang lebih
dingin dan tanaman lebih nyaman pada daerah dataran
rendah ekuatorial (dibawah 600 m).
28

Pisang Ambon

Musa paradisiaca var.

Buahnya dapat dimakan

sapientum (L.) Kunt.

Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2200 m

Perdu

dpl. Tanaman pisang menyukai daerah yang panas,


subur atau sedikit berbatu, dekat pembuangan sampah.

29

Pandan Wangi

Pandanus furcatus

Daunya digunakan untuk pengharum masakan atau

Tumbuh baik di dataran rendah sampai pegunungan

Roxb.

kue

dengan ketinggian 1000 m dpl. Umumnya menyenangi

Herba

tumbuh dekat aliran air atau sungai kecil.

Page 3-87

Lanjutan

No.
30

Nama Lokal
Kawung

Nama Latin
Arenga pinnata Merr.

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan

Habitat

Buahnya dapat dimakan, daunnya dapat digunakan

Sangat baik tumbuh di daerah hangat dengan sinar

untuk membuat roko

matahari penuh dan suplai air yang melimpah pada tanah

Keterangan
Pohon

subur. Dapat tumbuh dari pantai - 1400 m dpl. Tumbuh


liar di hutan primer atau sekunder, banyak dijumpai di
sekitar perkampungan.
31

Rengas Manuk

Gluta wallichii

Untuk bahan kayu

Hutan tropis

Pohon

32

Awi Tali

Gigantochloa apus

untuk bahan bangunan

Dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal,

Rumpun

(Bl. Ex Schult.f.) Kurz

pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1200 m


dpl. Bambusa ini tumbuh baik di daerah dataran rendah
dengan kondisi kelembapan udara dan tipe tanah yang
luas. Di Asia Tenggara, tumbuhan berumpun ini telah
tumbuh luas secara alami di tepi-tepi sungai, di pinggir
jalan, dan di tanah-tanah lapang.

33

Belimbing

Averrhoa carambola

Buahnya dapat dimakan

Pohon

L.
34

Bambu Bitung

Dendrocalamus asper

Rebungnya dapat di jadikan sayur

Backer

Dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal,

Calamus

pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1200 m


dpl. Di Asia Tenggara, tumbuhan berumpun ini telah
tumbuh luas secara alami di tepi-tepi sungai, di pinggir
jalan

35

Jengkol

Archidendron
pauciflorum

Buah bisa dimakan

Banyak ditanam di dataran rendah sampai daerah

Pohon

pegunungan dengan ketinggian 1000 m dpl. Tumbuh


dengan baik, bila iklim cukup lembab.

Page 3-88

Lanjutan

No.

Nama Lokal

Nama Latin

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan

Habitat

Keterangan

36

Glodogan

Polyalthia longifolia

Tanaman hias di pinggir jalan

Tumbuh dengan baik pada daerah tropis dan lembab.

Pohon

37

Karisi

Spondias cytherea

untuk bahan bangunan

Daerah tropis pada ketinggian hingga 600 dpl.

Pohon

38

Salam

Buah dapat dimakan, daun untuk penyedap masakan

Tumbuh di dataran rendah tropika yang beriklim cukup

Pohon

Sonnerat

Syzygium
polyanthum(Wight)

lembab sampai pada ketinggian 1200 m dpl.

Walp.
39

Kihiyang

Albizia procera

Kayunya digunkan sebagai bahan bangunan

Hutan tropis pada ketinggian 10-1300 m dpl.

Pohon

Kayunya digunakan sebagai bahan bangunan

Hutan tropis dan pinggir sungai pada ketinggian 1-500

Pohon

(Roxb.) Benth.
40

Sempur

Dillenia indica L.

dpl.
41

Awi Koneng

Bambusa vulgaris

Untuk bahan bangunan, Air bambu dapat diminum

Dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal,

Schrad

untuk mengobati penyakit kuning, Batang diparut

pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1200 m

diseduh dan diminum untuk penderita darah beku

dpl. Di Asia Tenggara, tumbuhan berumpun ini telah

Calamus

tumbuh luas secara alami di tepi-tepi sungai, di pinggir


jalan, dan di tanah-tanah lapang.
42

Tangkil

Gnetum gnemon L.

Buah dan daunya untuk sayur asam

Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan pada ketinggian

Pohon

hingga 1200 m. Tempat-tempat beriklim kering umumnya


membudidayakan tanaman ini.
43

Gempol

44

Jeruk Sambel

45

Orang-aring

Nauclea orientalis (L.)

Kayunya digunakan sebagai bahan bangunan

Hutan tropis dengan ketinggian hingga 1500 m dpl.

Pohon

Citrus hystrix DC.

Buah untuk sambal

Umumnya tumbuh pada dataran rendah sampai

Pohon

Eclipta alba (L.)

sebagai bahan pembuatan sampo

L.
ketinggian 500 m dpl.
Hassk.

Daerah beriklim tropis. Tumbuh dari pantai hingga 1350

herba

m dpl.

Page 3-89

Lanjutan

No.

Nama Lokal

Nama Latin

46

Alpukat Minyak

Persea americana P.

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan


Buah dapat dimakan

Mill.

Habitat
Dataran tropis yang lembap. Tumbuhan Alpukat juga

Keterangan
Pohon

tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan


paling sedikit 300 mm (ditambah irrigasi) dan paling
banyak 2500 mm. Periode kritis terhadap pemenuhan
kebutuhan air terjadi pada masa berbunga dan berbuah
hingga periode buah masak. Tanah dengan pH 5.0-5.8
mendukung masa tumbuh dan berbuah tumbuhan ini.

47

Haur (bambu

Bambusa vulgaris

hejo)

Schrad. ex J.C.

untuk bahan bangunan

Bambusa vulgaris dapat dijumpai tumbuh di seluruh

Calamus

kawasan pantropikal, pada ketinggian di atas permukaan


laut hingga 1200 m dpl. Bambusa ini tumbuh baik di
daerah dataran rendah dengan kondisi kelembapan
udara dan tipe tanah yang luas. Di Asia Tenggara,
tumbuhan berumpun hijau ini telah tumbuh luas secara
alami di tepi-tepi sungai, di pinggir jalan, dan di tanahtanah lapang. Di Semenanjung Malaysia, Bambusa
vulgaris tetap dapat tumbuh baik di lahan-lahan
terdegradasi yang mengandung timah.

Centella asiatica (L.)

48

Antanan

Obat paru-paru

Tumbuh di daerah tropis pada ketinggian 1-1200 m dpl.

Herba

49

Babadotan

Obat maag

Tumbuh pada iklim tropis di tepi jalan, tepi jalan, hutan,

Herba

50

Calingcing

Oxalis barrelieri L.

Penawar racun akibat makanan (daun, batang)

Tumbuh di hutan, kebun, sawah. 1-1300 m dpl.

Herba

51

Takokak

Solanum torvum Sw.

Obat diabetes

Tumbuh di tempat-tempat cerah matahari atau agak

Perdu

Urb.

Ageratum conyzoides
L.

tepi sungai. 1-2100 m dpl.

terlindung pada ketinggian 1-1600 m dpl.

Page 3-90

Lanjutan

No.
52

Nama Lokal
Pisang Kepok

Nama Latin
Musa paradisiaca

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan


Buah dapat dimakan

Habitat
Pisang tumbuh baik di daerah beriklim tropika.

Keterangan
Herba

Temperatur merupakan faktor utama. Di pusat


produksinya, temperatur di bawah 15C akan berkurang
hasilnya, temperatur optimum untuk pertumbuhan adalah
pada suhu 27C - 38C. Di daerah tropika, pisang masih
dapat tumbuh di ketinggian hingga 1600 m dpl. Pisang
menyukai matahari langsung, untuk hasil yang optimum
diperlukan curah hujan 200-220 mm dan kelembaban
tanah berkisar antara 60-70%. Pisang toleran pada
keasaman pH 4.5 - 7.5.
53

Malaka

Phyllanthus emblica

Buah dapat dimakan, Buah yang masak dapat

umumnya tumbuh di daerah yang terbuka terutama di

Linn.

dimakan tetapi rasanya asam dan kelat. Biasanya

padang rumput, hutan belukar dan di belukar-belukar

buah Kimalaka dibuat manisan, sirup dan jeli. Sedang

desa. Di Jawa, pohon ini dapat ditemukan tumbuh di

buah mudanya digunakan sebagai bahan pewarna.

hutan jati. Di Semenanjung Malaysia tumbuh di hutan-

Demikian pula kulit batang, daun dan rantingnya juga

hutan dataran rendah. Pohon Kimalaka dapat tumbuh

merupakan bahan pewarna. Daunnya untuk pakan

mulai dari daerah dekat pantai sampai pada ketinggian

ternak dan pupuk hijau. Kayunya tahan terhadap air

1500 m dpl. dan toleran terhadap tanah alkalin.Pohon ini

dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan

tahan api (tidak mudah terbakar) dan merupakan pohon

bagus juga untuk dibuat arang. Di samping itu buah,

pionir/tumbuh pertama setelah terjadi kebakaran hutan.

Perdu

kulit batang dan akarnya sering pula digunakan untuk


bahan obat-obatan lokal. Pepagan malaka digunakan
untuk memberi warna biru tua pada kain. Sedangkan
daunnya digunakan untuk memberi warna hitam pada
bahan anyaman

Page 3-91

Lanjutan

No.
54

Nama Lokal
Jarong

Nama Latin
Stachytarpeta

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan


Untuk infeksi, heal wound, ulcer

jamaicensis (L.) Vahl

Habitat
Tumbuh di daerah tropis di pegunungan, dan gunung

Keterangan
Herba

rendah, terutama di daerah yang cerah dan terlindung


pada ketinggian 1-1500 m dpl.

55

Tebu

Saccharum

Bahan pembuatan gula

officinarum L.

Di Asia Tenggara, batas maksimum ketinggian untuk

Calmus

pertumbuhan normal adalah 600-700 m di atas


permukaan laut. Pada Ketinggian yang lebih tinggi siklus
pertumbuhan akan lebih panjang dari 14-18 bulan.; Tebu
dapat tumbuh dengan baik pada beragam jenis tanah,
tetapi dalam kondisi tanah gembur dan berdrainasi baik
dengan pH 5-8, kandungan nutrisi dan senyawa organik
banyak dan kemampuan menahan kapasitas air baik.

56

Batra Wali

Tinospora crispa

Bagian yang digunakan adalah batang dan daunnya,

Tumbuh pada iklim tropis, merayap di tanahatau

Obat sakit pinggang, Mengobati demam, Demam

menempel di pohon.

Liana

karena penyakit kuning, Gatal pada badan, Kencing


manis, Kudis, Luka, dan Reumatik.
57

Ki Tiis

58

Kecapi

59

Bungur

60

Meniran

Sphaeranthus

Obat sakit perut, sakit gigi

Daerah tropis pada ketinggian 1-700 m dpl.

Buah dapat dimakan

Hutan tropis pada ketinggian kurang dari 1000 m dpl.

pohon

Kayunya digunakan sebagai bahan bangunan

Hutan tropis, tepi jalan, pada ketinggian 1-800 m dpl.

pohon

Obat demam berdarah

Dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas

Herba

africanus L.
Sandoricum koetjape
(Burm. F.) Merr.

Lagerstroemia indica
L.

Phyllanthus urinaria L.

permukaan laut.

Page 3-92

Lanjutan

No.
61
62

Nama Lokal

Nama Latin

Kegunaan dan Bagian yang Digunakan

Habitat

Jejarong

Helioptropium indicum

Obat radang tenggorokan dan paru-paru, disentri,

Tumbuh di daerah yang cerah dan lembap, di sawah,

Sawah

(L.) DC.

diare, bisul, alergi dan eksim

parit pada ketinggian 1-800 m dpl.

Waru

Hibiscus tiliaceus L.

Obat demam, daun untuk pembungkus makanan

Hibiscus tiliaceus umum tumbuh sepanjang pantai dan

Keterangan
Herba
pohon

dekat arus pasang surut.


63

Rambutan

Nephelium

Buah dimakan

lappaceum L.

Tumbuh subur pada daerah dataran rendah tropis

pohon

lembap, pada ketinggian dari permukaan air laut hingga


600 m dpl. Curah hujan yang berlangsung di habitat
alaminya dapat mencapai 2500 mm per tahun. Jenis ini
menyukai tumbuh pada tanah subur berpasir yang kaya
humus atau tanah liat yang kaya humus, dengan pH
tanah berkisar antara 4.5-6.5.

64

Bougenvilea

Bougainvillea glabra

Bunga dan batang bugenvil dapat di manfaatkan

Chois

untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :

Tumbuh pada iklim tropis pada ketinggian 1-1400 m dpl.

perdu

dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal,

rumpun

Bisul, Biang keringat dan gatal-gatal ( pruritis ),


Hepatitis, Haid tidak teratur, Keputihan dan nyeri haid,
Sakit waktu haid dan darah haid menggumpal, dan
Terlambat haid
65

Bambu

Gigantochloa

gombong

pseudoarundinacea

pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1200 m

(Steudel) Widjaja

dpl.

Bahan bangunan

Page 3-93

e. Keanekaragaman Genetik Tanaman Budidaya


Analisis keanekaragam genetik ini dilakukan terhadap tanaman
budidaya yang ada di sekitar Hutan Kota Ranggawulung. Tanaman
yang memiliki keanekaragam genetik paling tinggi adakah Pisang (Musa

sp.), yaitu sebanyak 14 jenis sesuai dengan nama daerah tanaman


tersebut, kemudian Mangga (Mangifera sp.) dan Bambu. Jumlah
tanaman

yang

paling

banyak

ditemukan

adalah

Bambu

Ater

(Gigantochloa atter) dalam bentuk rumpun, sedangkan tanaman pohon


yang paling banyak ditemukan adalah Rambutan Lebak ( Nephelium

lappaceum). Hal ini sesuai dengan pemanfaatan tanaman tersebut bagi


masyarat, di mana Bambu Ater (Gigantochloa atter) digunakan sebagai
bahan bangunan yaitu untuk kasau atap rumah, bahkan ada yang
membuat satu rumah dengan bahan baku semuanya dari bambu.
Rambutan (Nephelium sp.) sebagai tanaman buah yang banyak
ditanam oleh masyarakat, selain untuk konsumsi juga menjadi sumber
ekonomi tahunan dijual ke pasar atau pedagang buah yang juga
didistribusikan ke luar daerah sampai ke Jakarta. Demikian juga hal nya
tanaman Nanas (Ananas sp.), Pisang (Musa sp), dan Mangga

(Mangifera sp.).
Informasi keanekaragaman genetik tanaman budidaya yang ada
di Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel

Page 3-94

3.43. Ada beberapa tanaman budidaya ini yang merupakan tanaman


asli dan endemik daerah Subang, seperti Nanas (Ananas sp.), Mangga
Cengkir (Mangifera Indica), dan Nangka Beurit (Artocarpus champeden).
Ketiga tanaman ini merupakan tanaman buah yang disukai masyarakat
dan sangat baik dikembangkan oleh kota Subang dan ketiga tanaman
ini harus dilestarikan di Hutan Kota Ranggawulung agar tidak hilang
atau punah dan tetap dikenal mesyarakat serta diperoleh manfaatnya
yang bernilai ekonomi.

Page 3-95

Tabel 3.43. Jenis Keanekaragaman Genetik Tanaman Budidaya


No
1

Nama Lokal
Alkesa

Nama Latin

Lucumma nervosa/Pouteria

Jumlah

Persebaran

Status

Keterangan

hutan

introduksi

Tanaman buah

campechiana
2

Alkesa kecil

Pouteria campechiana

hutan

introduksi

Tanaman buah

Alpukat mentega

Persea americana P. Mill.

18

hutan, kebun,

introduksi

Tanaman buah

introduksi

Tanaman buah

pekarangan
4

Alpukat minyak

Persea americana

hutan, kebun,
pekarangan

Bambu ater

Gigantochloa atter

hutan, kebun

asli

Tanaman industri

Bambu Bitung

Dendrocalamus asper

54

hutan, kebun

asli

Tanaman industri

Bambu

Bambusa multiplex

20

pekarangan

introduksi

Tanaman hias

hias/pringgondani
8

Bambu hijau

Bambusa vulgaris

33

hutan, kebun

asli

Tanaman industri

Bambu

Gigantochloa

15

hutan, kebun

asli

Tanaman industri

Gombong/surat

pseudoarundinacea

10

Bambu kuning

Bambusa vulgaris

10

hutan, kebun

asli

Tanaman hias

11

Bambu tali

Gigantochloa apus

227

hutan, kebun

asli

Tanaman industri

12

Belimbing buah

Averrhoa carambola

28

Pekarangan

asli

Tanaman buah

Page 3-96

Lanjutan
No
13

Nama Lokal
Duren

Nama Latin

Durio zibethinus

Jumlah
38

Persebaran
hutan, kebun,

Status

Keterangan

asli

Tanaman buah

pekarangan
14

Jambu Air

Syzygium aqueum

32

pekarangan

asli

Tanaman buah

15

Jambu Biji/Klutuk

Psidium guajava

36

hutan, pekarangan

asli

Tanaman buah

16

Jambu bol

Syzygium malaccense

13

kebun, pekarangan

introduksi

Tanaman buah

17

Jambu mede

Anacardium occidentale

44

hutan, kebun,

asli

Tanaman buah, sayur,

pekarangan

industri

18

Jeruk bali

Citrus maxima

kebun

introduksi

Tanaman buah

19

Jeruk limau

Citrus x hystrix

12

kebun

introduksi

Tanaman buah

20

Kamboja/samboja

Plumeria rubra

pekarangan

introduksi

Tanaman hias, industri

Plumeria alba

27

pekarangan

introduksi

Tanaman hias, industri

merah
21

Kamboja/samboja
putih

22

Kapuk randu

Ceiba pentandra

hutan, kebun

asli

Tanaman industri

23

Karet

Hevea braziliensis

14

hutan, kebun

introduksi

Tanaman industri

24

Kecapi

Sandoricum koetjape

14

hutan

asli

Tanaman buah

25

Kecapi sentul

Sandoricum sp.

20

hutan

asli

Tanaman buah

26

Kelapa gading

Cocos nucifera var. eburnea

hutan, kebun,

introduksi

Tanaman industri

pekarangan

Page 3-97

Lanjutan
No
27

Nama Lokal
Kelapa hijau

Nama Latin

Cocos nucifera

Jumlah
101

Persebaran
hutan, kebun,

Status

Keterangan

asli

Tanaman industri

asli

Tanaman industri

pekarangan
28

Kelapa kuning

Cocos nucifera

30

hutan, kebun,
pekarangan

29

Kopi arabika

Coffea arabica

136

kebun

introduksi

Tanaman industri

30

Kopi robusta

Coffea robusta

91

kebun

introduksi

Tanaman industri

31

Mangga apel

Mangifera Indica

pekarangan

introduksi

Tanaman buah

32

Mangga bapang

Mangifera Indica

pekarangan

asli

Tanaman buah

33

Mangga cengkir

Mangifera Indica

pekarangan

endemik

Tanaman buah

34

Mangga harum manis

Mangifera Indica

62

hutan, kebun,

asli

Tanaman buah

pekarangan
35

Mangga Kweni

Mangifera odorata

kebun

asli

Tanaman buah

36

Mangga Limus

Mangifera foetida

26

hutan, kebun

asli

Tanaman buah

37

Mangga piit

Mangifera Indica

15

hutan, kebun

asli

Tanaman buah

38

Mangga tepung

Mangifera Indica

43

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

39

Nanas/Ganas

Ananas comosus kultivar

105

kebun, pekarangan

endemik

Tanaman buah

Subang
40

Nanas bogor

Ananas comosus

kebun, pekarangan

introduksi

Tanaman buah

41

Nangka beurit

Artocarpus champeden

11

hutan, kebun

endemik

Tanaman buah, sayur

Page 3-98

Lanjutan
No
42

Nama Lokal
Nangka biasa (gede)

Nama Latin

Arthrocarpus integra

Jumlah
132

Persebaran
hutan, kebun,

Status

Keterangan

asli

Tanaman buah, sayur

asli

Tanaman sayur

pekarangan
43

Petai

Parkia speciosa

81

hutan, kebun,
pekarangan

44

Peundeuy/petai hutan

Parkia javanica

hutan

asli

Tanaman sayur

45

Pisang ambon

Musa paradisiaca var.

30

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

sapientum
46

Pisang ambon jepang

Musa paradisiaca

kebun, pekarangan

introduksi

Tanaman buah

47

Pisang ambon lumut

Musa paradisiaca

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

48

Pisang bagja

Musa paradisiaca

13

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

49

Pisang batu

Musa brachycarpa

102

hutan, kebun,

asli

Tanaman buah

pekarangan
50

Pisang hurang

Musa paradisiaca

kebun

asli

Tanaman buah

51

Pisang kapas

Musa paradisiaca

92

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

52

Pisang kepok

Musa paradisiaca

kebun

asli

Tanaman buah

53

Pisang longong

Musa paradisiaca

kebun

asli

Tanaman buah

54

Pisang muli/lampung

Musa paradisiaca

43

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

55

Pisang nangka

Musa paradisiaca

175

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

56

Pisang raja bulu

Musa paradisiaca

14

kebun

asli

Tanaman buah

Page 3-99

Lanjutan
No

Nama Lokal

Nama Latin

Jumlah

Persebaran

Status

Keterangan

57

Pisang raja sere

Musa paradisiaca

36

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

58

Pisang raja siam

Musa paradisiaca

72

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

59

Pisang siripit

Musa paradisiaca

kebun

asli

Tanaman buah

60

Pisitan/langsad

Lansium domesticum

hutan, kebun

asli

Tanaman buah

61

Rambutan cimacan

Nephelium lappaceum

hutan, kebun

asli

Tanaman buah

62

Rambutan Lebak

Nephelium lappaceum

150

kebun, pekarangan

asli

Tanaman buah

63

Rambutan rapiah

Nephelium juglandifolium

kebun

introduksi

Tanaman buah

64

Salak

Salacca zalacca

13

kebun, pekarangan

introduksi

Tanaman buah

65

Sawo

Manilkara zapota

kebun

asli

Tanaman buah

66

Sawo jepang/sawo

Chrysophyllum cainito

pekarangan

introduksi

Tanaman buah

kadu
67

Sawo kecik

Manilkara kauki

pekarangan

introduksi

Tanaman buah

68

Sukun

Artocarpus communis

17

hutan, kebun

asli

Tanaman buah

69

Teureup

Artocarpus elasticus

76

hutan, kebun

asli

Tanaman buah

Page 3-100

f. Pengetahuan Tradisional
Kearifan

Tradisional

merupakan

tata nilai dalam

tatanan

kehidupan sosial-politik-budaya-ekonomi serta lingkungan yang hidup di


tengah-tengah masyarakat lokal. Ciri yang melekat dalam kearifan
tradisional adalah sifatnya yang dinamis, berkelanjutan dan dapat
diterima oleh komunitasnya. Dalam komunitas masyarakat lokal,
kearifan tradisional mewujud dalam bentuk seperangkat aturan,
pengetahuan dan juga ketrampilan serta tata nilai dan etika yang
mengatur tatanan sosial komunitas yang terus hidup dan berkembang
dari generasi ke generasi. Untuk menggambarkan pengetahuan
tradisional disuatu daerah dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1). Nama pengetahuan tradisional yang ada di daerah.
2). Deskripsi pengetahuan tradisional.
3). Lokasi pengetahuan tradisional.
4). Status keberadaan pengetahuan tradisional (sudah/belum diakui
melalui Perda/ancaman).
Di Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang, sangat sulit
memperoleh informasi tentang pengetahuan tradisional yang terkait
dengan pengelolaan sumberdaya hayati.

Berdasarkan survey dan

interview yang dilakukan, masyarakat di Kelurahan/Desa Parung


Kabupaten Subang tidak memiliki pengetahuan turun temurun terkait

Page 3-101

dengan pengelolaan sumberdaya hayati di daerahnya.

Hal ini perlu

menjadi perhatian bagi Pemda setempat, untuk melakukan edukasi dan


sosialisasi

tentang

pengelolaan

sumberdaya

hayati,

sehingga

keberlanjutan sumberdaya hayati di daerah ini tetap terjaga dan


berkelanjutan.

Page 3-102

BAB IV

PENUTUP

Keanekaragaman Hutan Kota Ranggawulung dan sekitarnya menjadi sumber


plasma nutfah yang sangat kaya yang dimiliki oleh Kecamatan Subang.

Untuk itu

keberadaan Hutan Kota Ranggawulung harus dipelihara dengan sebaik-baiknya.


Langkah strategis yang bisa diambil untuk konservasi kawasan ini adalah meningkatkan
status Hutan Kota Ranggawulung menjadi Hutan Pendidikan, yang saat ini berstatus
sebagai

Hutan

Lindung.

Strategi

ini

dibutuhkan

untuk

mempertahankan

keanekaragaman hayati di Hutan Kota Ranggawulung yang memiliki diversitas tinggi


(H>3).

Selain itu, perlu diperhatikan luas Hutan Ranggawulung yang semakin

berkurang, karena kurang pengawasan dari pihak Pemerintah Daerah terhadap oknum
yang mengambil lahan Hutan Ranggawulung untuk peruntukan lain, seperti kebun,
rumah, ladang, atau pekarangan.
Pengelolaan yang baik di kawasan Hutan Ranggawulung dan sekitarnya akan
dapat membantu perwujudan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Subang secara menyeluruh yaitu: ..Mewujudkan kabupaten sebagai daerah agribisnis,

pariwisata, dan industri pengolahan yang berwawasan lingkungan, berkelanjutan, serta


mengoptimalkan potensi pegunungan, pedataran, dan pesisir.

Keanekaragaman

yang tinggi dari Hutan Kota Ranggawulung menjadi asset Kecamatan Subang
khususnya, dalam rangka pengadaan fasilitas pendidikan yang berbasis sumberdaya
alam sehingga pembangunan yang keberlanjutan akan tercapai.

Page 4-1

LAMPIRAN

Foto Lampiran 1. Tumbuhan Bawah Di Hutan Kota Ranggawulung dan


Sekitarnya

Anggrung

Harendong

Trema orientalis

Bulu (Clidemia

hirta)

Bayam

Irengan

(Amaranthus

(Eupatorium

sp.)

sp.)

Bunga Pukul 8

Jahean

(Turnera

(Zingiber sp.)

ulmifolia)

Gelapangan

Jambret

(Eupatorium

(Paederia

doratum)

scandens)

Jambu Klutuk

Melastoma

(Psidium

(Melastoma

guajava)

affine)

Ketepeng

Katuk

(Cassia alata)

(Sauropus

androgynus)

Paku Cakar

Pecut Kuda

Ayam

(Stachytarpheta

(Selaginella sp.)

jamaicensis)

Putri malu

Pulutan(Urena

(Mimosa

lobata)

pudica)

Serehan (Piper

Sereh

aduncum)

(Andropogon

nardus)

Bendotan

Sidagori (Sida

(Ageratum

rhombifoli)

conyzoides)

Temu Kunci

Tapak liman

(Zingiber sp.)

(Elephantopus

scaber)

Tutup merah

Lamtoro

(Macaranga

(Leucaena

tanarius)

leucocephala)

Jambu Kopo

Glodogan

(Syzygium

(Polyalthia

littorale)

longifolia)

Nanas

Mahoni

(Anannas sp.)

(Swietenia
macrophylla)

Kacangan

Rembet

(Mucuna

(Mikania

bracteata)

micrantha)

Rumput Gajah

Kentangan

(Pennisetum

(Borreria alata)

purpureum)

Rumput

Teki (Cyperus

Luwakan

flavidus)

(Brachiaria
reptans)
Timunan

Tutup Putih

(Cucurbita sp.)

(Malothus

molccanus)

Talas

Singkong

(Colocasia sp.)

(Manihot

utilissima)

Foto Lampiran 2. Tumbuhan Jenis Pohon Di Hutan Kota Ranggawulung dan


Sekitarnya
Alpukat

Alpukat Minyak

mentega

(Persea

(Persea

Americana)

Americana)

Anggrung

Angsana

(Trema

(Pterocarpus

orientalis)

indicus)

Antanan

Babadotan

(Centella

(Ageratum

asiatica)

conyzoides)

Bambu ater

Bambu Bitung

(Gigantochloa

(Schizostachyum

atter)

caudatum)

Bambu Hias

Bambu Hijau

/Pringgondani

(Bambusa

(bambusa

vulgaris)

multiplex)

Bambu Kuning

Bambu Tali

(Bambusa

(Gigantochloa

vulgaris)

apus)

Belimbing

Bintinu (Melochia

(Averrhoa

umbellate)

carambola)

Bungur

Buset (Mimosa

(Lagerstroemia

pigra)

indica)

Cengek/Cabe

Cengek/Cabe

merah

rawit (Capsicum

(Capsicum

frutescens)

annum)
Derawak

Durian (Durio

(Microcos

zibethinus)

paniculata)

Flamboyan

Gelapangan

(Delonix regia)

(Eupatorium
doratum)

Gempol

Gempol/ Jengkol

(Nauclea

(Pithecellobium

orientalis)

jiringa)

Glodogan

Harendong

(Polyalthia

(Melastoma

longifolia)

malabathricum)

Harendong bulu

Irengan

(Clidemia hirta)

(Eupatorium sp.)

Jembret

Jambu Klutuk

(Paederia

(Psidium

scandens)

guajava)

Jambu Kopo

Jambu Mede

(Syzygium

(Anacardium

littorele)

occidentale)

Jarong

Kacangan

(Stachytarpeta

(Mucuna

jamaicensis)

bracteata)

Kalapa (Cocos

Kaliandra

nucifera)

(Calliandra
haematocephal)

Kayu Putih

Lamtoro

(Melaleuca

(Leucaena

leucadendra)

leucocephal)

Mahoni

Nanas (Ananas

(Swietenia

comosus)

macrophylla)

Nangka Beurit

Pule (Alstonia

(Artocarpus

scholaris)

champeden)

Pisang Ambon

Pisang Kepok

(Musa

(Musa

paradisiaca var.

paradisiacal)

sapientum)

Salam

Sempur (Dillenia

(Syzygium

indica)

polyanthum)

Sukun

Melinjo/Tangkil

(Artocarpus

(Gnetum

communis)

gnemon)

Tebu
(Saccharum

officinarum)

Foto Lampiran 3. Burung Di Hutan Kota Ranggawulung dan Sekitarnya


Walet Linchi

Bondol Jawa

(Collocalia

(Lonchura

linchi)

leucogastroides)

Cabai Polos

Bondol Peking

(Dicaeum

(Lonchura

concolor)

punctulata)

Pergam Hijau

Burung Madu

(Ducula

Sriganti

aenea)

(Nectarinia

jugularis)

Elang Hitam

Cinenen Pisang

(Ictinaetus

(Orthotomus

malayensis)

sutorius)

Bentet

Prenjak Jawa

Kelabu

(Prinia

(Lanius

familiaris)

schach)

Cucak

Merbah

Kutilang

Cerukcuk

(Pycnonotus

(Pycnonotus

aurigaster)

goiavier)

Tekukur

Merbah Belukar

Biasa

(Pycnonotus

(Streptopelia

plumosus)

chinensis)

Cekakak

Cekakak Suci

Sungai

(Todiramphus

(Todiramphus

sanctus)

chloris)

Kacamata
Biasa
(Zosterops

palpebrosus)

Foto Lampiran 4. Herpetofauna dan Mamalia Di Hutan Kota Ranggawulung dan


Sekitarnya
Bunglon

Percil Jawa

(Bronchocela

(Microhyla

cristatella)

achatina)

Kodok Puru

Katak Pohon

Hutan (Bufo

Bergaris

bipocartus)

(Polypedates

leucomystax)
Kodok Puru

Kongkang

Kerdil (Bufo

Kolam (Rana

parvus)

chalconota)

Tokek Rumah

Ular

(Gekko gecko)

Bangkai/Ular
Bambu
(Trimeresurus

sp.)
Kadal Kebun

Ular Cikopo

(Mabuya

Merah/ Ular

multifasciata)

Matahari
(Xenochrophis

trianguligerus)

Oray Gibuk/

Kodok

Ular Edor

Buduk/Kodok

(Calloselasma

Puru (Bufo

rodhostoma)

melanostictus)

Ular Hijau

Katak Tegalan

Pucuk/Ular

(Vejervarya

Gadung

limnocharis)

(Ahaetulla

prasina)
Cicak Pohon

Katak Sawah/

(Hemidactilus

Katak Hijau

frenatus)

(Vejervarya

cancrivora)

Hap-Hap/Kadal
Terbang (Draco

sp)

Anda mungkin juga menyukai