LAPORANSTUDYKEANEKARAGAMANHAYATI
DANSUMBERDAYABIOLOGISHUTANKOTA
RANGGAWULUNGKABUPATENSUBANG
PT.PERTAMINAEP
REGIONJAWAFIELDSUBANG
CESUniversitasIslamNegeriJakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT. Pertamina Region Jawa Field Subang merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas
bumi, dimana dalam kegiatannya menimbulkan dampak bagi lingkungan
sekitarnya.
sebagai
upaya
konservasi
terhadap
kerusakan
yang
Page 1-1
keuntungan dari pemanfaatan keanekaragaman hayati dan bagianbagiannya. Jelaslah bahwa keanekaragaman hayati dapat memberikan
manfaat bagi pemerintah daerah, dan perusahaan memberikan kontribusi
nyata dalam hal konservasi. Agar manfaat keanekaragaman hayati
terwujud secara nyata, maka penguasaan pengetahuan dan tersedianya
dokumen mengenai profil keanekaragaman hayati merupakan syarat
penting yang harus dipenuhi oleh daerah.
pengambilan
keputusan,
perumusan
kebijakan,
Page 1-2
C. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Profil
keanekaragaman hayati di Hutan Kota Ranggawulung adalah mengadu
pada peraturan-peraturan berikut ini:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United
Page 1-3
Page 1-4
BAB II
KEADAAN UMUM
: Jawa Barat
Nama Kabupaten
: Subang
: Parung
2. Letak geografis
Kabupaten Subang sebagai salah satu kabupaten di kawasan utara
Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah seluas 205.176,95 ha atau 6,34 %
dari luas Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini terletak di antara 107 31'
sampai dengan 107 54' Bujur Timur dan 6 11' sampai dengan 6 49'
Lintang Selatan.
Secara
umum
Kabupaten
Subang
merupakan
kawasan
Subang adalah 0-50 dpl (45%) 50-500 dpl (35%) dan di atas 500 dpl
(20%), dengan suhu udara 20 0-330C dan kelembaban 72-91% yang
ditandai dengan curah hujan 1600-3000 mm/tahun.
Page 2-1
Sungai (DAS) besar yaitu DAS Ciasem, DAS Cipunagara dan DAS
Cilamaya. Sumber air dari ketiga DAS tersebut adalah berasal dari
sumber mata air dari sabuk pegunungan Utara Jawa Barat, yaitu Gunung
Tangkuban Parahu, Gunung Bukit Tunggul, dan Gunung Burangrang.
Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 253 desa dan
kelurahan yang tergabung dalam 22 kecamatan. Berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Wilayah Kerja Camat, jumlah kecamatan bertambah menjadi 30
kecamatan.
Batas-batas wilayah administratif
: Pagaden
Batas Selatan
: Cibogo
Batas Barat
: Cijambe
Batas Timur
: Dawuan
Page 2-2
b. Ibukota Kabupaten
30 menit
d. Ibukota Propinsi
5. Kependudukan
Jumlah penduduk tahun 2010 Kecamatan Subang, total = 120.346
jiwa, dengan jumlah perempuan = 59.285 jiwa dan jumlah laki-laki =
61.061 jiwa. Jumlah KK sebanyak 31.800 buah, jumlah RT sebanyak 458
Page 2-3
buah dan
jumlah RW
sebanyak 15 buah.
mempengaruhi
pengelolaan
berkelanjutan
dan
pemanfaatan
Page 2-4
Aktivitas
Sumbangan
Ekonomi
Terhadap
Terhadap Kehati**
Utama
PDRB
Keterangan***
Daerah*
1
Pertanian
38,57%
Dimiliki penduduk
tinggi, mengurangi
Pertambangan
9,74%
Dimiliki pihak
tinggi (kerusakan
Kehutanan
indikasi penggantian
kontribusi untuk
spesies alami
Perkebunan
pemda
Dimiliki penduduk
7. Kondisi budaya
Data dan informasi mengenai kondisi budaya daerah setempat
yang
terkait
dengan
adat-istiadat/tradisi dalam
kaitannya
dengan
Page 2-5
Page 2-6
KABUPATEN
BANDUNG BARAT
Page 2-7
BAB III
Nama Peraturan
Peraturan
Pemerintah
Keterangan
Nomor
21
Tahun 2005
2
Peraturan
Rekayasa Genetik
Pemerintah
Nomor
26
Tahun 2008
3
Peraturan
Menteri
Negara
2009
4
660.2/15/BLH
2011-2012
2004
Subang
1995/1996
Kota(RUTRK) Subang
2007
Subang
Page 3-1
C. TATA RUANG
Alokasi ruang menurut peruntukan sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota (RTRWK), dibedakan atas kawasan lindung,
kawasan budidaya dan kawasan lainnya berupa lahan yang tidak jelas
pemiliknya atau
lahan terlantar.
1. Kawasan Lindung
Informasi kawasan lindung dibagi menjadi kawasan konservasi (insitu dan ex-situ), hutan lindung dan kawasan perlindungan setempat
(seperti sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan danau, sekitar
mata air).
a. Kawasan Konservasi
Kawasan konservasi dibedakan atas 2 (dua) kelompok yaitu
kawasan konservasi in-situ dan ex-situ. Kawasan konservasi in-situ
Page 3-2
Nama
Tupoksi
Keterangan*
Lembaga
1
Badan
1.
Perencanaan
Pmbangunan
2.
1 sekretraris, dan 4
Daerah
(BAPPEDA)
Dinas
Kehutanan
dan
dibantu oleh 1
Perkebunan
(Hutbun)
Program, Kehutanan,
Perkebunan dan
perkebunan
Pengawasan dan
Pembinaan.
Dinas Tata
Ruang,
Pemukiman
dibantu oleh 1
dan
Kebersihan
(Tarkimsih)
Program, Perencanaan
Penataan Ruang,
Permukiman dan
Bupati
Bangunan dan
Kebersihan dan
Pertamanan
Sumber: www.bappeda.subang.go.id
Page 3-3
adalah suatu kawasan yang sudah ada di daerah tersebut yang bersifat
alami dan menjadi warisan budaya dan ekologi suatu daerah dan bukan
dibangun atau dikembangkan oleh pihak ketiga di daerah tersebut
Nama*
Lokasi
Luas
12,9 Ha
Keterangan**
Hutan Kota
Kelurahan/Desa
Ranggawulung
Parung, Kecamatan
terhadap diversitas
Subang
spesies yaitu
pengambilan kayu yang
dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar untuk
kayu bakar atau dijual
Bumi Perkemahan
Kelurahan/Desa
55 Ha
Parung, Kecamatan
Subang
rendahnya diversitas
spesies yang
disebabkan oleh
kegiatan pramuka dan
pembukaan lahan untuk
perkebunan.
Page 3-4
b. Hutan Lindung
Informasi mengenai hutan lindung mencakup hutan lindung dan
kawasan lindung.
Nama*
Lokasi
Luas
12,9 Ha
Keterangan**
Hutan Kota
Kelurahan/Desa
Ranggawulung
Parung, Kecamatan
terhadap diversitas
Subang
spesies yaitu
pengambilan kayu yang
dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar untuk
kayu bakar atau dijual
Page 3-5
Nama*
Bumi Perkemahan
Lokasi
Kelurahan/Desa
Luas
55 Ha
Keterangan**
Tingkat ancaman tinggi
Parung, Kecamatan
Subang
rendahnya diversitas
spesies yang disebabkan
oleh kegiatan pramuka
dan pembukaan lahan
untuk perkebunan.
Page 3-6
2. Kawasan Budidaya
Kabupaten Subang sudah menjadi daerah perkebunan sejak
sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga saat ini perkebunan
besar masih menjalankan usahanya secara efektif, dengan komoditas
utamanya karet, teh serta tebu. Perkebunan besar yang ada, pada saat
ini diusahakan oleh PT. Perkebunan VIII untuk komoditas karet dan the,
dan perkebunan tebu diusahakan oleh Pabrik Gula PT. Rajawali III. Areal
perkebunan besar di kabupaten Subang terdiri atas perkebunan karet di
Jalupang seluas 3.771,25 Ha, di Wangunreja seluas 2.092,07 Ha,
perkebunan teh di Tambaksari 2.529,41 Ha dan Ciater 3.166,56 Ha serta
perkebunan Tebu PT. Rajawali III mencapai 5.384,70 Ha.
Sementara itu luas hutan di Kabupaten Subang pada tahun 2010
tercatat seluas 22.503,48 hektar yang terdiri dari hutan produksi seluas
14.420,05 Ha, hutan lindung 13.083,43 Ha tanpa hutan cadangan.
Berdasarkan data dari perum perhutani, pengelolaan hutan di Kabupaten
Subang dibagi ke dalam 6 (enam) BKPH yang terdiri dari BKPH
Tambakan, Subang, Kalijati, Pamanukan, Cipeundeuy dan Cisalak.
Untuk wilayah Keluraha/Desa Parung Kabupaten Subang, kawasan
budidaya yang ada ditampilkan pada Tabel 3.8. Definisi
kawasan
Page 3-7
Klasifikasi
Luas (Ha)
Produksi
( per Tahun)
Hutan:
Hutan Produksi
1.421,55
Jati
37.843 m3
Padi
11.645 Kg
Perkebunan:
Tebu
4,46
35
Jambu Mete
0,5
Aren
15
Cengkeh
15
1,4
Kelapa dalam
66
49,7
Kapuk
1,8
Lada
2,5
Persawahan
3.056
18.420
Pekarangan
1.057
Page 3-8
Page 3-9
3. Kawasan lainnya
Kawasan lainnya adalah kawasan yang bukan termasuk kawasan
lindung dan kawasan budidaya, melainkan kawasan yang tidak ada
pemiliknya atau yang ditelantarkan. Pada Tabel 3.9 ditampilkan informasi
mengenai kawasan lainnya yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang.
Klasifikasi
Semak belukar (yang
Luas (Ha)
Keterangan
2.833
penduduk
pemiliknya)
3
Lahan kritis
Bekas sawah/kebun
Bekas sawah/kebun
penduduk
393
Padang rumput
Page 3-10
1. Bentang Alam
Informasi bentang alam meliputi kondisi geofisik kawasan dan
sumberdaya air. Informasi tersebut dijelaskan berikut ini:
Jenis Tanah
Aluvial
Penyebaran
Blanakan, Legonkulon, Pusakanagara,
Luas (Ha)
20.517,7
Keterangan
Tanah humus dari endapan sungai,
subur
Compreng
2
Andosol
10.258,85
14.362,39
Ciater
3
Glei
Grumusol
Latosol
subur
4.103,54
143.623,87
Podsolik
Regosol
Kasomalang, Jalancagak,
Sagalaherang, Ciater
10.258,85
2.051,77
Page 3-11
Page 3-12
2). Batuan
Secara umum kondisi geologi di Kabupaten Subang dibagi menjadi
beberapa jenis batuan pembentuk tanah, yaitu Alluvium, Alluvium Fasies
Gunung Api, Plistosien Fasies, Sedimen dan Miosen Fasies Sedimen.
Jenis lain adalah batuan vulkanik yang terdiri dari Hasil Gunung Api Tak
Teruraikan dan Hasil Gunung Api Kwarter Tua.
Bahan galian yang telah dimanfaatkan, berupa pasir sungai, pasir
pantai, lempung/tanah liat dan sirtu. Pasir sungai, merupakan endapan
hasil sedimentasi masa kini (resen) karena itu endapan ini masih berada
di lingkungan sungai, terakumulasi di sekitar kelokan sungai dan di sekitar
muara sungai. Endapan sirtu, dapat dijumpai di dalam sungai atau di
bagian tepi sungai dengan cadangan yang cukup banyak. Pasir sungai ini
banyak diambil di antara lain sepanjang alur sungai, berwarna abu-abu
kecoklatan, berbutir halus-sedang bercampur dengan lanau dan lumpur.
Endapan sirtu dapat digunakan sebagai bahan agregat beton, untuk
urugan dan keperluan lainnya.
Jenis batuan di Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.11
dan Gambar 3.3.
Subang adalah jenis Plistosen fasies gunung api dan sedimen, yang
merupakan jenis batuan yang sudah tua terbentuk akibat letusan gunung
api.
Page 3-13
Jenis Batuan
Penyebaran
Luas
Keterangan *
(Ha)
1
Alluvium
Blanakan, Legonkulon,
69.292
Jenis batuan
Pusakanagara, Pusakajaya,
dari aliran
Sukasari, Pamanukan,
sungai
Compreng
2
Alluvium Fasies
Sagalaherang, Kasomalang,
Gunung Api
Cisalak, Tanjungsiang
12.097
Jenis batuan
dari aliran lahar
gunung api
Plistosen, fasies
82.414
Jenis batuan
gunung api
tersier hasil
vulkanisma
Plistosen, fasies
Dawuan, Serangpanjang,
12.530
Jenis batuan
sedimen
tersier hasil
Kalijati
vulkanisma yang
sudah
tersedimentasi
Miosen, fasies
7.140
sedimen
6
Jenis batuan
yang sangat tua
Batuan vulkanik,
Jalancagak, Caiter,
Tanjungsiang, Sagalaherang
9.225
8.648
tak teruraikan
7
Batuan vulkanik,
Sagalaherang, Serangpanjang,
kwarter tua
Tanjungsiang
Page 3-14
3). Klimatologi
Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis dengan
curah hujan rata-rata per tahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100
Page 3-15
4). Topografi
Informasi topografi dari Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
meliputi informasi kemiringan lahan dan ketinggian lahan.
Informasi
Kelas Kelerengan*
Luas (Ha)
165.793,03
0o-17o
18o-45o
Sawah, Kebun
21.827,32
Kebun
>45o
17.556,60
Hutan, Kebun
Page 3-16
Gambar 3.4. Peta Curah Hujan (Sumber: Subang dalam angka (2010))
Page 3-17
Page 3-18
Page 3-19
b. Sumberdaya Air
Informasi sumberdaya air yang ada di Keluraha/Desa Parung
Kabupaten Subang meliputi daerah aliran sungai (DAS), danau/situ/mata
air dan rawa gambut.
Nama DAS/
Panjang
Luas
Debit Air
Tipe
Sub-DAS
Sungai/Anak
Wilayah
(m3/dtk)
Ekosistem
Sungai (km)*
DAS (Ha)
9.324
Pemanfaatan
Dominan
Sub-DAS
89,8
Hutan,
Cileley
(6o3513S
200
Kebun,
baku PDAM
107o4331 E)
Sawah
Kab.
Sumedang
DAS Ciasem
89,8
101.162,50
(6o3513S
107o4331
663
Hutan,
Air irigasi
Kebun,
E)
Sawah
Page 3-20
Nama
Mata Air Cekdam
Lokasi
Desa Pasir
Luas
Volume
(Ha)
(m3)
0,0025
200
Pemanfaatan
Sumber air
Kareumbi
untuk sawah,
perkebunan
dan sumber air
minum
Desa Bron/Parung
0,008
16
Sumber air
minum
Desa Parung
4,57 juta
Ranggawulung
Sumber air
dangkal
3). Rawa/Gambut
Di wilayah Subang tidak ditemukan rawa atau gambut.
2. Keanekaragaman Ekosistem
Data dan informasi keanekaragaman ekosistem mencakup tipe
ekosistem, upaya perlindungan dan pelestarian, potensi dan manfaat
ekosistem dan ancaman terhadap ekosistem. Informasi keanekaragaman
Page 3-21
Tipe
Ekosistem
Pelestarian
Hutan
Reboisasi dengan
Kebun
Ancaman
Pengambilan
berbagai tanaman
area di sekitarrnya
tanaman pohon
Sumber perekonomian
masyarakat
Meningkatkan status
masyarakat
Deforestrasi
Hilangnya plasma
konservasi
pendidikan dan
nutfah yang
konservasi
bernilai ekonomi
Pemilihan dan
Alih fungsi
masyarakat
menjadi
pemukiman
tinggi
Tumpang tindih
Mendorong masyarakat
masyarakat
kawasan
Kekeringan
Sawah
masyarakat
masyarakat
Pemanfaatan lahan
kekeringan, contoh
jenis serealia
Tumpang tindih
kawasan
tanaman serealia
Page 3-22
paniculata)
tingkat
semai,
Irengan
(Eupatorium
sp.),
Bungur
jumlah
jenis-jenis
tumbuhan
tersebut
yang
berlimpah
atau
Page 3-23
Page 3-24
Nama Latin
Jumlah
Kemunculan
Individu
Jenis
KR (%)
FR (%)
INP (%)
H'
Ket
Bayam liar
Amaranthus blitum
0.049
1.0
0.15385
1.802
2.814
3.26
Mangga
Anacardyaceae
0.024
0.506
0.07692
0.901
1.407
Diversitas
Nanas
Ananas cumosus
0.018
0.380%
0.15385
1.802
2.182
Tinggi
Palem
Parajubaea sunkaha
57
0.349
7.215%
0.30769
3.604
10.819*
Palem
Arecacetecu
0.031
0.633%
0.15385
1.802
2.435
Paku beunyeur
Athyrium dilatatum
0.043
0.886%
0.07692
0.901
1.787
Paku sayur
Athyrium sp.
13
0.08
1.646%
0.07692
0.901
2.546
Binahong
Binahong (ND)
0.024
0.506%
0.07692
0.901
1.407
Rumput
luwakan
Brachiaria reptans
45
0.276
5.696%
0.23077
2.703
8.399
Harendong bulu
Clidemia hirta
29
0.178
3.671%
0.23077
2.703
6.374
Drewak
Microcos paniculata
85
10
0.521
10.759%
0.76923
9.009
19.769*
Dadap serep
Erythrina subumbrans
0.006
0.127%
0.07692
0.901
1.027
Irengan
Eupatorium sp
88
0.539
11.139%
0.15385
1.802
12.941*
Kacangan
Mucuna bracteata
24
0.147
3.038%
0.38462
4.505
7.542
Bungur
Lagerstroemia speciosa
57
0.349
7.215%
0.46154
5.405
12.621*
Lamtoro
Leucaena leucocephala
30
0.184
3.797%
0.46154
5.405
9.203
Tutup putih
Malothus sp.
14
0.086
1.772%
0.23077
2.703
4.475
L, U
Page 3-25
Lanjutan..
Nama Lokal
Nama Latin
Mangga
Mangifera sp.
Singkong
Jumlah
Kemunculan
Individu
Jenis
KR (%)
FR (%)
INP (%)
H'
Ket
18
0.11
2.278%
0.30769
3.604
5.882
Manihot utilissima
0.037
0.759%
0.15385
1.802
2.561
Harendong
Melastoma affine
26
0.159
3.291%
0.15385
1.802
5.093
Putri malu
Mimosa pudica
0.012
0.253%
0.07692
0.901
1.154
Jembret
Paederia scandens
0.055
1.139%
0.07692
0.901
2.040
Pandan
Pandanus sp.
0.049
1.013%
0.15385
1.802
2.814
Rumput gajah
Pennisetum purpureum
21
0.129
2.658%
0.07692
0.901
3.559
Serehan
Pipper aduncum
0.043
0.886%
0.07692
0.901
1.787
Kopi-kopian
Psikotria sp.
0.037
0.759%
0.15385
1.802
2.561
Paku pedang
Pteris sp.
23
0.141
2.911%
0.46154
5.405
8.317
Angsana
Pterocarpus indicus
0.018
0.380%
0.07692
0.901
1.281
Puret
Puret (ND)
14
0.086
1.772%
0.15385
1.802
3.574
Rembet
Mikania micrantha
0.031
0.633%
0.07692
0.901
1.534
Kopi-kopian
Rubiaceae
14
0.086
1.772%
0.23077
2.703
4.475
Katuk
Sauropus androgynus
0.006
0.127%
0.07692
0.901
1.027
L, U
Sidagori
Sida rhombifoli
0.037
0.759%
0.07692
0.901
1.660
Bandotan
Ageratum conyzoides
0.031
0.633%
0.07692
0.901
1.534
Rumput trki
Cyperus flavidus
11
0.067
1.392%
0.07692
0.901
2.293
Pecut kuda
Stachytarpheta jamaicensis
0.055
1.139%
0.15385
1.802
2.941
U
U
Page 3-26
Lanjutan.
Nama Lokal
Nama Latin
Jumlah
Kemunculan
Individu
Jenis
KR (%)
FR (%)
INP (%)
H'
Ket
Mahoni
Swietenia macrophyla
36
0.22
4.557%
0.53846
6.306
10.863*
Jambu
Syzigium sp.
46
11
0.282
5.823%
0.84615
9.910
15.733*
Anggrung
Trema orientalis
0.043
0.886%
0.07692
0.901
1.787
Bunga pukul 8
Turnera ulmifolia
0.043
0.886%
0.07692
0.901
1.787
Pulutan
Urena lobata
0.012
0.253%
0.07692
0.901
1.154
Laban
Vitex puberescens
13
0.08
1.646%
0.07692
0.901
2.546
Jahe-jahean
Zingiber sp.
11
0.067
1.392%
0.07692
0.901
2.293
Keterangan:
K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; INP : Indeks Nilai Penting
H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik
Page 3-27
Tabel 3.17. Analisis Data Tumbuhan Bawah di Sekitar (Luar) Hutan Kota Ranggawulung
Nama Lokal
Nama Latin
Jumlah
Kemunculan
Individu
Jenis
KR (%)
FR (%)
INP (%)
Ket
U
The-tehan
Acalypha siamensis
33
0.08758
1.07
0.033333
0.39
1.46
3,37
Bandotan
Ageratum conyzoides
60
0.159236
1.95
0.1
1.17
3.11
Diversitas
Bayam liar
Amaranthus blitum
13
0.034501
0.42
0.033333
0.39
0.81
Tinggi
Nanas
Anannas comosus
15
0.039809
0.49
0.133333
1.56
2.04
Sereh
Andropogon nardus
0.007962
0.10
0.033333
0.39
0.49
Keladi
Caladium sp.
15
0.039809
0.49
0.066667
0.78
1.27
Tempuyung kecil
Sonchus arvensis
62
0.164544
2.01
0.166667
1.95
3.96
Paku beunyeur
Athyrium dilatatum
39
0.103503
1.27
0.1
1.17
2.43
Paku sayur
Athyrium sp.
12
0.031847
0.39
0.066667
0.78
1.17
Kentangan
Borreria alata
12
0.031847
0.39
0.033333
0.39
0.78
Rumput luwak
Brachiaria reptans
123
0.326433
3.99
0.2
2.33
6.33
Ketepeng
Cassia alata
0.002654
0.03
0.033333
0.39
0.42
Harendong bulu
Clidemia hirta
57
0.151274
1.85
0.066667
0.78
2.63
Timunan
Cucurbita sp.
35
0.092887
1.14
0.1
1.17
2.30
Rumput teki
Cyperus flavidus
18
0.047771
0.58
0.066667
0.78
1.36
Derewak
Derewak
17
0.045117
0.55
0.133333
1.56
2.11
Tapak liman
Elephantopus scaber
0.002654
0.03
0.033333
0.39
0.42
Dadap laut
Erythrina cristagalli
28
0.07431
0.91
0.1
1.17
2.08
U
U
U
L, U
L, U
Page 3-28
Lanjutan.
Jumlah
Kemunculan
Individu
Jenis
Erythrina subumbrans
Gelapangan
Eupatorium odoratum
Irengan
Eupatorium sp.
Akasia
Acacia sp.
Bungur
Nama Lokal
Nama Latin
KR (%)
FR (%)
INP (%)
Dadap serep
Ket
0.010616
0.13
0.033333
0.39
0.52
212
17
0.562633
6.88
0.566667
6.61
13.50*
58
0.153928
1.88
0.1
1.17
3.05
0.018577
0.23
0.033333
0.39
0.62
Lagerstroemia speciosa
14
0.037155
0.45
0.066667
0.78
1.23
Lamtoro
Leucaena leucocephala
39
10
0.103503
1.27
0.333333
3.89
5.16
Tutup merah
Macaranga tanarius
51
0.13535
1.66
0.266667
3.11
4.77
Tutup putih
Malothus sp.
0.021231
0.26
0.066667
0.78
1.04
Singkong
Manihot utilissima
56
0.14862
1.82
0.266667
3.11
4.93
Harendong
Melastoma affine
320
19
0.849257
10.39
0.633333
7.39
17.78*
Kacangan
Mikania micrantha
66
0.175159
2.14
0.166667
1.95
4.09
Rumput laut
Mimosa pudica
95
0.252123
3.08
0.133333
1.56
4.64
Rembet
Mucuna bracteata
209
15
0.554671
6.78
0.5
5.84
12.62*
Pisang
Musa sp.
17
0.045117
0.55
0.166667
1.95
2.50
Jembret
Paederia scandens
216
14
0.573248
7.01
0.466667
5.45
12.46*
Rumput gajah
Pennisetum purpureum
200
10
0.530786
6.49
0.333333
3.89
10.38*
Sereh
Piper aduncum
66
10
0.175159
2.14
0.333333
3.89
6.03
Rumput belulang
Eleusine indica
0.010616
0.13
0.033333
0.39
0.52
Merangan
Pogonatherum crinitum
13
0.034501
0.42
0.033333
0.39
0.81
Page 3-29
Lanjutan
Nama Lokal
Nama Latin
Glodogan
Polyalthia longifolia
Paku pedang
Pteris sp.
Puret
Puret
Kopi-kopian
Jumlah
Kemunculan
Individu
Jenis
KR (%)
FR (%)
INP (%)
Ket
0.002654
0.03
0.033333
0.39
0.42
L, U
50
0.132696
1.62
0.2
2.33
3.96
0.010616
0.13
0.033333
0.39
0.52
Psikotria sp.
23
0.06104
0.75
0.033333
0.39
1.14
Lidah mertua
Sansivera sp.
20
0.053079
0.65
0.033333
0.39
1.04
Katuk
Sauropus androgynus
42
0.111465
1.36
0.266667
3.11
4.48
Selaginella sp.
62
0.164544
2.01
0.066667
0.78
2.79
Sidagori
Sida rhombifoli
16
0.042463
0.52
0.066667
0.78
1.30
Pecut kuda
Stachytarpheta jamaicensis
57
0.151274
1.85
0.266667
3.11
4.96
Mahoni
Swietenia macrophyla
0.005308
0.06
0.033333
0.39
0.45
Jambu
Syzygium sp.
133
19
0.352972
4.32
0.633333
7.39
11.71*
Anggrung
Trema orientalis
42
0.111465
1.36
0.166667
1.95
3.31
Bunga pukul 8
Turnera ulmifolia
269
10
0.713907
8.73
0.333333
3.89
12.62*
Pulutan
Urena lobata
87
0.230892
2.82
0.233333
2.72
5.55
Laban
Vitex pubescens
14
0.037155
0.45
0.033333
0.39
0.84
Jahe-jahean
Zingiber sp.
60
0.159236
1.95
0.1
1.17
3.11
Keterangan:
K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; INP : Indeks Nilai Penting
H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik
Page 3-30
nilai
INP10%
yaitu
sebanyak
67%.
Jenis-jenis
yang
menyebabkan
tingkat
keanekaragaman
tumbuhan
Page 3-31
Jati
speciosa),
Bungur
(Lagerstroemia
speciosa),Jengkol
(Pithecelobium jiringa), dan Nangka (Artocarpus integra Merr.). Jenisjenis pohon tersebut adalah yang berperan dalam komunitas di wilayah
tersebut, yang ditandai dengan nilai INP10%.
Page 3-32
Nama Latin
Individu
Kerapatan
KR
(ind/m2)
(%)
FR (%)
DR
INP
(%)
(%)
Ket
Mahoni
Swietenia macrophylla
24
240.00
18.46
0.69
16.68
954.40
7.38
42.52*
2.43
Bungur
Lagerstroemia speciosa
24
240.00
18.46
0.62
14.83
742.69
5.74
39.03*
Diversitas
Pinus
Pinus merkusii
21
210.00
16.15
0.31
7.41
1442.80
11.15
34.72*
sedang
Nangka
90.00
6.92
0.38
9.27
908.75
7.02
23.21*
Jati
Tectona grandis
40.00
3.08
0.15
3.71
1984.73
15.34
22.12*
Nangka beurik
Artocarpus chempeden
60.00
4.62
0.31
7.41
1232.00
9.52
21.55*
Rambutan
Nephelium lanacum
90.00
6.92
0.31
7.41
395.55
3.06
17.39*
Mangga
Mangifera sp.
60.00
4.62
0.15
3.71
855.71
6.61
14.94*
Palem
Parajubae sunkha
10.00
0.77
0.08
1.85
1429.62
11.05
13.67*
Bambu
Bambusa multiplex
80.00
6.15
0.15
3.71
331.49
2.56
12.42*
Kareumbi
Homalanthus populneus
50.00
3.85
0.15
3.71
611.59
4.73
12.28*
Drewak
Microcos paniculata
30.00
2.31
0.15
3.71
591.53
4.57
10.59*
Jambu kopo
Syzygium cymosum
30.00
2.31
0.23
5.56
195.43
1.51
9.38
Waru
Hibiscus tiliaceus
20.00
1.54
0.15
3.71
266.60
2.06
7.31
Alpukat mentega
Persea americana
10.00
0.77
0.08
1.85
561.78
4.34
6.96
Jengkol, Gempol
Pithecelobium jiringa
20.00
1.54
0.08
1.85
226.51
1.75
5.14
Angsana
Pterocarpus indicus
10.00
0.77
0.08
1.85
109.00
0.84
3.47
L, U
Kaliandra
Calliandra haematocephala
10.00
0.77
0.08
1.85
97.53
0.75
3.38
L, U
Keterangan:
L, U
L, U
K : Kerapatan; KR : Kerapatan Relatif; F: Frekuensi; FR : Frekuensi Relatif; D : Dominansi; DR : Dominansi Relatif; INP : Indeks Nilai Penting
H : Indeks Shannon Wiener (Indeks Keanekaragaman); L : Langka; U : Unik
Page 3-33
Tabel 3.19. Analisis Data Pohon di Sekitar (Luar) Hutan Kota Ranggawulung
Nama Lokal
Nama Latin
Individu
Kerapatan
KR
(ind/m2)
(%)
FR
(%)
DR (%)
INP (%)
Ket
Pinus
Pinus merkusii
47
1175.00
20.17
0.40
13.79
1280.79
8.99
42.96*
2.44
Jati
Tectona grandis
30
750.00
12.88
0.53
18.39
1100.47
7.73
38.99*
Diversitas
Jingjing
Paraserianthes falcataria
50
1250.00
21.46
0.27
9.20
274.55
1.93
32.58*
Sedang
Mahoni
Swietenia macrophylla
24
600.00
10.30
0.27
9.20
279.81
1.96
21.46*
Angsana
Pterocarpus indicus
25.00
0.43
0.03
1.15
2724.92
19.13
20.71*
Kayu putih
Melaleuca cajupati
100.00
1.72
0.07
2.30
1313.99
9.22
13.24*
Waru
Hibiscus tiliaceus
14
350.00
6.01
0.17
5.75
145.37
1.02
12.78*
Petai
Parkia speciosa
10
250.00
4.29
0.10
3.45
444.86
3.12
10.86*
Bungur
Lagerstroemia speciosa
12
300.00
5.15
0.10
3.45
265.16
1.86
10.46*
Jengkol
Pithecelobium jiringa
150.00
2.58
0.10
3.45
603.99
4.24
10.26*
Nangka
175.00
3.00
0.17
5.75
206.23
1.45
10.20*
Jalutung
Dyera sp.
25.00
0.43
0.03
1.15
911.55
6.40
7.98
L, U
Akasia
Acacia auriculiformis
25.00
0.43
0.03
1.15
894.59
6.28
7.86
L, U
Karet hias
Hevea brasiliensis
25.00
0.43
0.03
1.15
861.15
6.05
7.62
L, U
Pringgendani
Bambusa multiplex
125.00
2.15
0.13
4.60
116.74
0.82
7.56
Jambu mede
Anacardium occidentale L.
75.00
1.29
0.07
2.30
475.53
3.34
6.92
Rambutan
Nephelium lanacum
100.00
1.72
0.07
2.30
358.88
2.52
6.53
L, U
Page 3-34
Lanjutan.
Nama Lokal
Nama Latin
Individu
Kerapatan
KR
(ind/m2)
(%)
FR
(%)
DR (%)
INP (%)
Ket
Kelapa
Cocos nucifera
25.00
0.43
0.03
1.15
688.62
4.83
6.41
Pulai
Alstonia scholaris
50.00
0.86
0.07
2.30
347.85
2.44
5.60
Flamboyan
Delonix regia
25.00
0.43
0.03
1.15
535.35
3.76
5.34
Jambu kopo
Syzygium cymosum
125.00
2.15
0.07
2.30
103.15
0.72
5.17
Nangga berit
Artocarpus chempeden
50.00
0.86
0.07
2.30
118.87
0.83
3.99
Lamtoro
Leucaena sp.
25.00
0.43
0.03
1.15
121.1
0.85
2.43
L, U
Jambu klutuk
Psidium guajava L.
25.00
0.43
0.03
1.15
71.66
0.50
2.08
L, U
Keterangan:
L, U
L, U
Page 3-35
Jenis-jenis
yang
mendominasi
atau
yang
berperan
dalam
Walet
Inchi
(Collocalia linchi),
Bondol
Jawa
(Lonchura
Page 3-36
Tabel 3.20. Analisis Data Hewan di Hutan Kota Ranggawulung dan Sekitarnya
Nama Lokal
Nama Latin
Sum of
Count of
Individu
Individu
FR
KR
INP
H'
Ket
Wiwik kelabu
Cacomantis merulinus
0.33
0.83
0.005
0.465
0.1667
1.292
2.69
L, U
Bubut Alang-alang
Centropus bengalensis
0.67
1.65
0.014
1.395
0.6078
3.048
Diversitas
Walet linchi
Collocalia linchi
40
19
6.33
15.70
0.186
18.605
4.0392
34.307*
Cabai polos
Dicaeum concolor
0.67
1.65
0.009
0.930
0.3333
2.583
Cabai jawa
Dicaeum trochileum
1.33
3.31
0.019
1.860
0.6275
5.166
Pergam hijau
Ducula aenea
1.33
3.31
0.028
2.791
0.6275
6.097
Cekakak jawa
Halcyon cyanoventris
1.00
2.48
0.014
1.395
0.3137
3.875
Bondol jawa
Lonchura leucogastroides
34
10
3.33
8.26
0.158
15.814
3.7549
24.078*
Bondol peking
Lonchura punctulata
11
0.33
0.83
0.051
5.116
0.1471
5.943
Nectarinia jugularis
14
10
3.33
8.26
0.065
6.512
1.7843
14.776*
Cinenen kelabu
Orthotomus ruficeps
1.67
4.13
0.023
2.326
0.7941
6.458
Cinenen pisang
Orthotomus sutorius
20
11
3.67
9.09
0.093
9.302
3.2059
18.393*
Passer montanus
1.00
2.48
0.019
1.860
0.5882
4.340
Pelanduk
Pellorneum sp.
0.33
0.83
0.005
0.465
0.1667
1.292
L, U
Prenjak jawa
Prinia familiaris
0.33
0.83
0.005
0.465
0.1667
1.292
L, U
Cucak kutilang
Pycnonotus aurigaster
22
13
4.33
10.74
0.102
10.233
2.5392
20.976*
Merbah cerukcuk
Pycnonotus goiavier
1.00
2.48
0.014
1.395
0.4608
3.875
Sedang
U
Page 3-37
Lanjutan
Nama Lokal
Nama Latin
Sum of
Count of
Individu
Individu
FR
KR
INP
Merbah belukar
Pycnonotus plumosus
1.67
4.13
0.037
3.721
0.9216
7.853
Tekukur biasa
Streptopelia chinensis
13
10
3.33
8.26
0.060
6.047
1.8039
14.311*
Cekakak Sungai
Todirhampus chloris
1.00
2.48
0.023
2.326
0.7745
4.805
Cekakak Suci
Todirhampus sanctus
0.67
1.65
0.014
1.395
0.4412
3.048
Gemak loreng
Turnix susciator
1.33
3.31
0.028
2.791
0.9216
6.097
Kacamata biasa
Zosterops palpebrosus
1.33
3.31
0.028
2.791
0.6471
6.097
Keterangan:
H'
Ket
Page 3-38
1). Daratan
a). Tumbuhan
Informasi jenis tumbuhan liar yang belum bernilai ekonomi yang
ada di daratan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
ditampilkan pada Tabel 3.21 dan Tabel 3.22 berikut ini:
Page 3-39
Tabel 3.21. Jenis Tumbuhan Daratan (Tumbuhan Bawah) yang Belum Bernilai Ekonomi
No
1
Nama Lokal
Anggrung
Bayam liar
Persebaran
Nama Ilmiah
Geografis
Status
Status
Habitat
Perlindungan
Trema
orientalis
Tenggara, Maluku,
sampai ketinggian
Papua Barat
2000 mdpl
Amaranthus
Amerika Selatan,
sp.
Sumatera, Jawa,
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
Keterangan
pewarna alami
Introduksi
Tidak Dilindungi
makanan, obat
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
obat reumatik,
ketinggian 10-250
pembengkakan
mdpl
prostat, gangguan
Papua, Asia
Tenggara
3
Bunga pukul 8
Turnera
Hindia barat
ulmifolia
disfungsi ereksi
4
5
Bungur
Gelapangan
Lagerstroemia
speciosa
Sumatera
Eupatorium
Amerika serikat,
doratum
puerto rico,
Introduksi
Tidak Dilindungi
Pemanfaatan kayu
Introduksi
Tidak Dilindungi
obat luka
florida,argentina,
jawa
Page 3-40
Lanjutan
No
6
7
Nama Lokal
Glodogan
Harendong bulu
Irengan
Jahean
Nama Ilmiah
Persebaran
Geografis
Polyalthia
Amerika, jawa,
longifolia
sumatera
Clidemia hirta
Amerika utara,
Eupatorium sp.
Zingiber sp.
Status
Introduksi
Status
Perlindungan
Tidak Dilindungi
Habitat
Hutan Hujan Tropis
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
Amerika selatan,
pada ketinggian 5-
Jawa
1350 mdpl
Amerika selatan,
Keterangan
Hutan pegunungan,
mencegah erosi
lanka, Thailand
padang rumput
seni
Hutan pegunungan
tenggara, India,
sampai ketinggian
Malaya, Cina
900 mdpl
rematik, kolera,
Indonesia, Asia
Introduksi
Introduksi
Tidak Dilindungi
obat diare
Tidak Dilindungi
keseleo, memar
10
11
Jambret
Jambu Klutuk
Paederia
China, Jepang,
scandens
Korea, Indonesia
Psidium
Ameika, Asia
guajava
tenggara, indonesia
Introduksi
Introduksi
Tidak Dilindungi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
sampai ketinggian
1500 mdpl
sampai ketinggian
berdarah
1500 mdpl
Page 3-41
Lanjutan....
No
12
Nama Lokal
Jambu kopo
Nama Ilmiah
Persebaran
Geografis
Syzygium
littorale
Tenggara, Maluku,
Status
Introduksi
Status
Habitat
Perlindungan
Tidak Dilindungi
Keterangan
Kayu untuk bahan
bangunan
Papua Barat
13
Kacangan
Mucuna
Indonesia, Asia
bracteata
Tenggara
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan dataaran
pupuk hijau
rendah sampai
ketinggian 300 mdpl
14
Katuk
Sauropus
Indonesia
Introduksi
Tidak Dilindungi
androgynus
Hutan sampai
Zat pewarna
ketinggian 5-1300
makanan
mdpl
15
Keladi
Caladium sp.
Asia, Indonesia
Introduksi
Tidak Dilindungi
Tanaman hias
16
Ketepeng
Cassia alata
Indonesia, Australia,
Introduksi
Tidak Dilindungi
Afrika
17
18
Lamtoro
Mahoni
Leucaena
Guatemala, Salvador,
leucocephala
sembelit, cacingan
Hutan dataran rendah
Hondura, Asia
sampai ketinggian
ternak, sayuran
tenggara, Indonesia
1000 mdpl
Swietenia
Amerika selatan,
macrophylla
Introduksi
Introduksi
Tidak Dilindungi
Tidak Dilindungi
Hutan hujan
India, Indonesia,
mencapai ketinggian
bangunan
1500 mdpl
Page 3-42
Lanjutan
No
19
20
Nama Lokal
Melastoma
Paku beunyer
Nama Ilmiah
Persebaran
Geografis
Status
Status
Perlindungan
Habitat
Melastoma
affine
Sumatera dan
pada ketinggian
Lombok
1000-2500 mdpl
Athyrium
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan Pegunungan
Keterangan
Tanaman hias,obat
Asia, Indonesia
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
makanan
Sumatera, Jawa
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
mencapai ketinggian
demam
dilatatum
21
Selaginella sp.
1500 mdpl
22
Paku pedang
Pteris sp.
Sumatera, Jawa
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
tanaman hias
23
Paku sayur
Athyrium
Sumatera, Jawa
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
makanan
Stachytarpheta
Amerika, Asia
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
jamaicensis
Selatan, Indonesia
pada ketinggian 1-
hepatitis, radang,
1500 mdpl
batuk
Hutan pegunungan
Nusa Tenggara,
mencapai ketinggian
Maluku
1600 mdpl
radang usus
macrocarpum
24
25
Pecut kuda
Pulutan
Urena lobata
Sumatera, Jawa,
Introduksi
Tidak Dilindungi
Page 3-43
Lanjutan...
No
26
Nama Lokal
Putri malu
Nama Ilmiah
Mimosa pudica
Persebaran
Geografis
Asia Tenggara, India,
Status
Introduksi
Status
Habitat
Perlindungan
Tidak Dilindungi
Afrika, Indonesia
Keterangan
obat penenang,
pada ketinggian 1-
peluruh dahag,
1200 mdpl
27
Rembet 2
Mikania
Asia, Australia,
micrantha
Amerika, Sumatera,
Introduksi
Tidak Dilindungi
pakan ternak
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan Dataran
pakan ternak
Jawa
28
Kentangan
Borreria alata
Asia, Indonesia
rendah
29
Rumput Gajah
Pennisetum
Afrika, Asia,
purpureum
Indonesia
Introduksi
Tidak Dilindungi
lahan pertanian,
pakan ternak
hutan pegunungan
mencapai ketinggian
900 mdpl
Page 3-44
Lanjutan...
No
30
Nama Lokal
Rumput luwakan
Nama Ilmiah
Persebaran
Geografis
Brachiaria
Afrika, Australia,
reptans
Indonesia
Status
Introduksi
Status
Habitat
Perlindungan
Tidak Dilindungi
Hutan pegunungan
Keterangan
pakan ternak
mencapai ketinggian
1200 mdpl
31
Sansivera sp
Sansivera sp.
Amerika, Eropa
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan, dataran
Tanaman hias
rendah
32
33
34
Serehan
Sidagori
Bendotan
Piper aduncum
Sida rhombifoli
Amerika utara,
Amerika selatan,
pada ketinggian 0-
luka
Jawa
1200 mdpl
Sumatera, Jawa,
Introduksi
Introduksi
Tidak Dilindungi
Tidak Dilindungi
Nusa Tenggara,
ketinggian mencapai
Maluku
1450 mdpl
Ageratum
conyzoides
Introduksi
Tidak Dilindungi
di sawah yang
pereda demam,
Australia, Amerika
mengering, ladang,
antitoksik, herbisida
serikat
pekarangan, tepi
alami,
Page 3-45
Lanjutan...
No
35
36
Nama Lokal
Talas
Tapak liman
Nama Ilmiah
Colocasia sp.
Persebaran
Geografis
Asia tenggara, asia
Status
Introduksi
Status
Perlindungan
Tidak Dilindungi
Habitat
Tanah basah, tanah
tengah bagian
beririgasi, dapat
sampai ketinggian
Utara
1800 m dpl. D
Elephantopus
Asia, Indonesia
scaber
Introduksi
Tidak Dilindungi
Keterangan
Tanaman pangan
antibiotik, anti
(Sumatera, Jawa,
sampi ketinggian
radang, peluruh
Madura)
1200 mdpl
dahak, penawar
racun
37
Teh-tehan
Acalypha
Australia, Tiongkok,
siamensis
Introduksi
Tidak Dilindungi
pagar hidup,
Mengobati demam
beberapa Oceania
400 dpl.
38
Teki
Cyperus
Asia, Indonesia
flavidus
(Sumatera, Jawa)
Introduksi
Tidak Dilindungi
Hutan dataaran
pakan ternak
rendah sampai
ketinggian 2100 mdpl
Page 3-46
Lanjutan
39
Temu kunci
Zingiber sp.
Yunnan, Indonesia,
introduksi
Tidak Dilindungi
India, Srilanka
di Hutan dengan
ketinggian 1000m
40
Timunan
Cucurbita sp.
Introduksi
Tidak Dilindungi
pakan ternak
Introduksi
Tidak Dilindungi
di lembah terganggu
bahan obat
Tenggara, Indonesia
41
Tutup merah
Macaranga
Australia, Brunei,
tanarius
China, Indonesia,
0-220m, didekat
Japan, Laos,
Malaysia, Myanmar,
4.400
Pilipina, Taiwan.
42
Tutup putih
Malothus
Asia,Indonesia
Introduksi
Tidak Dilindungi
pakan ternak
Vitex
Bangladesh,
Introduksi
tidak dilindungi
tanaman industri
pubescens
Cambodia, India,
terutama di habitat
Indonesia, Laos,
terbuka, hutan
Malaysia, Myanmar,
Philippines, Sri
sungai.
molccanus
43
Laban
Lanka, Thailand,
Vietnam, Guatemala.
Page 3-47
Tabel 3.22. Jenis Tumbuhan Daratan (Pohon) yang Belum Bernilai Ekonomi
No.
1
Nama Lokal
Akasia
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Acacia
auriculiformis
Status
Introduksi
Status
Habitat
Perlindungan
Dilindungi
Nilai Ekonomi
Digunakan sebagai
tanaman penghijauan di
Utara
600 mdpl
Angsana
Pterocarpus
indicus
Terancam
Dilindungi
Ternate, Filipina,
hutan-hutan hingga
panas
Jalutung
Dyera sp.
Indomalaya, Afrika
Intoduksi
Selatan, Madagaskar,
hujan tropis,
permen karet
Digunakan sebagai
Bungur
Lagerstroemia
speciosa
utara
tepi sungai
Introduksi
Dilindungi
sebagai obat
Page 3-48
Lanjutan.
No.
5
Nama Lokal
Drewak
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Microcos
paniculata
Selatan
Status
Berlimpah
Status
Habitat
Perlindungan
-
Tropis
Nilai Ekonomi
Kayu untuk bahan
bangunan, daunnya
untuk herbal
Flamboyan
Delonix regia
India, Vietnam,
Terancam
Dilindungi
Guatemala, Amerika
Serikat, Australia
Gempol,
Pithecellobium
Sumatera, Jawa,
Jengkol
jiringa
Introduksi
Tidak
Digunakan untuk
dilindungi
perkebunan gula
bangunan, bahan
Jambu kopo
Syzygium
cymosum
Tenggara, Maluku,
Asli
Tidak
dilindungi
tropis
Papua Barat
9
Kaliandra
Calliandra
haematocephala
diketahui
dimakan
Introduksi
Tidak
Digunakan sebagai
dilindungi
tanaman hias,
Page 3-49
Lanjutan
No.
Nama Lokal
10
Kareumbi
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Homalanthus
Muangthai, Filipina,
populneus
Malaysia, Indonesia
Status
Introduksi
Status
Habitat
Perlindungan
Nilai Ekonomi
Tidak
dilindungi
Nugini), sampai
Kepulauan Bismark
2000 mdpl
11
Kayuputih
Melaleuca
Australia Utara
cajupati
Introduksi
Dilindungi
Digunakan sebagai
(Queensland, Northern
Territory), Australia
putih
Tidak
dilindungi
Lamtoro
Leucaena sp.
Guatemala, Salvador,
Hondura, Asia Tenggara,
Indonesia
Introduksi
Page 3-50
Lanjutan
No.
Nama Lokal
13
Mahoni
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Status
Swietenia
Introduksi
macrophylla
Status
Perlindungan
Dilindungi
Habitat
Nilai Ekonomi
Guatemala, Mexico,
secara alami
mebel
Nangka
Artocarpus
beurit
chempeden
sampai Palawan
Asli
Tidak
Digunakan sebagai
dilindungi
(Filipina)
Palem
Parajubae
Di daerah tropika
Introduksi
Dilindungi
Di daerah pantai
Birma, Muangthai,
Introduksi
Dilindungi
bangunan perkakas,
Jambi)
500-2000 mdpl
sunkha
16
Pinus
Pinus merkusii
Page 3-51
Lanjutan
No.
Nama Lokal
17
Pringgendani
Nama Ilmiah
Bambusa
Persebaran Geografi
Cina dan Jepang
Status
Asli
multiplex
18
Pule
Status
Perlindungan
Habitat
Nilai Ekonomi
Tidak
dilindungi
pegunungan dengan
kerajinan payung,
sayuran
Digunakan sebagai
Alstonia
scholaris
Malaysia, Indonesia
sampai Australia
diunakan sebagai
keperluan alat-alat
tempat kering
Introduksi
Dilindungi
Waru
Hibiscus
Indonesia, Oseania,
tiliaceus
Australia
Introduksi
Tidak
dilindungi
Page 3-52
b). Satwa
Informasi jenis satwa liar yang belum bernilai ekonomi yang ada di
daratan wilayah Keluraha/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan
pada Tabel 3.23 -Tabel 3.25 berikut ini:
Page 3-53
Tabel 3.23. Jenis Satwa Daratan (Burung) yang Belum Bernilai Ekonomi
No.
1
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Burung gereja
Passer
erasia
montanus
Famili
Ploceidae
Persebaran Geografi
Erasia, India, Cina,
Status
Berlimpah
Habitat
Status
Perlindungan
Lahan
Tidak
Asia Tenggara,
pertanian,
dilindungi
Semenanjung
pekarangan,
Malaysia, Sumatera,
kota, desa
Jawa, Bali
Page 3-54
Tabel 3.24. Jenis Satwa Daratan (Herpetofauna) yang Belum Bernilai Ekonomi
No.
1
Nama Lokal
Bunglon
Nama Ilmiah
Bronchocela cristatella
Persebaran Geografi
India, Asia Tenggara, Filipina,
Status
Berlimpah
Indonesia, P. Irian
2
Bufo bipocartus
Berlimpah
Sulawesi
3
Bufo parvus
Berlimpah
Habitat
Kadal kebun
Mabuya multifasciata
Perlindungan
Kebun, pekarangan,
Tidak
hutan terbuka
dilindungi
Tidak
sekunder
dilindungi
Tidak
Malaysia
4
Status
dilindungi
Berlimpah
Tidak
Selatan, Semenanjung
dilindungi
Malaysia, Sumatera,
pekarangan, sawah
Percil jawa
Katak pohon
bergaris
Microhyla achatina
Polypedates leucomystax
Jawa
India, Cina Selatan, Indo-Cina,
Filipina, Jawa, Bali, Sulawesi,
Endemik di
Tidak
Jawa
sekunder
dilindungi
Berlimpah
Tidak
dilindungi
Page 3-55
Lanjutan
No.
Nama Lokal
Kongkang kolam
Nama Ilmiah
Rana chalconota
Persebaran Geografi
Lampung, Sumatera Selatan,
Status
Berlimpah
Jawa, Bali
8
Kodok buduk,
Bufo melanostictus
Kodok puru
9
Katak tegalan
Berlimpah
Vejervarya limnocharis
Jawa
Berlimpah
Habitat
Status
Perlindungan
Tidak
dilindungi
Tidak
hunian manusia
dilindungi
Tidak
dilindungi
rendah
10
Katak Sawah,
Vejervarya cancrivora
Jawa
Berlimpah
Katak Hijau
11
Cicak Pohon
Tidak
dilindungi
Hemidactilus frenatus
Berlimpah
Tidak
pemukiman
dilindungi
Tidak
dilindungi
Papua
12
Hap-hap, Kadal
terbang
Draco sp
Berlimpah
rumah
Page 3-56
Tabel 3.25. Jenis Satwa Daratan (Mamalia) yang Belum Bernilai Ekonomi
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Status
Habitat
Status
Perlindungan
Tupai kekes
Tupaia javanica
Berlimpah
Tidak dilindungi
Page 3-57
2). Perairan
a). Tumbuhan
Informasi jenis tumbuhan liar yang belum bernilai ekonomi yang
ada di perairan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
ditampilkan pada Tabel 3.26.
b). Satwa
Informasi jenis satwa liar yang belum bernilai ekonomi yang ada di
perairan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang tidak ada
dan tidak ditemukan saat observasi.
b. Jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya (sudah diperdagangkan secara ekonomi pasar)
Informasi jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya yang ada
di Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang meliputi jenis di daratan
dan perairan, baik untuk tumbuhan maupun satwa/hewan.
Page 3-58
1). Daratan
a). Tumbuhan
Informasi
jenis
tumbuhan
liar
yang
sudah
diketahui
nilai
Page 3-59
Nama Lokal
Teratai
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Nymphaea alba
Status
-
Habitat
Perairan dangkal
sub tropis
Status
Keterangan
Perlindungan
Tidak dilindungi
dan tenang
Tabel 3.27. Jenis Tumbuhan Daratan (Tumbuhan Bawah) yang Sudah Bernilai Ekonomi
No
1
Nama
Lokal
Nanas
Nama Ilmiah
Anannas sp.
Persebaran Geografis
Amerika selatan, Filipina,
Status
Introduksi
Malaysia, Indonesia
2
Pisang
Musa sp.
Indonesia
Status
Perlindungan
Tidak
Habitat
Hutan dataran rendah
Dilindungi
Introduksi
Keterangan
Makanan, bahan
pakaian, pewarna alami
Tidak
makanan, pewarna
Dilindungi
sampai ketinggian
alami
2200 mdpl
3
Sereh
Singkong
Andropogon nardus
Manihot utilissima
Introduksi
Introduksi
Tidak
Hutan pegunungan
Dilindungi
1000 mdpl
obat nyamuk
Tidak
Tanaman pangan
Dilindungi
Page 3-60
Tabel 3.28. Jenis Tumbuhan Daratan (Pohon) yang Sudah Bernilai Ekonomi
No.
Nama Lokal
Alpukat mentega
Nama Ilmiah
Persea americana
Persebaran Geografi
Berasal dari Meksiko,
Status
Status
Habitat
Perlindungan
Introduksi
Nilai Ekonomi
Buah dapat dimakan
subtropis
Selatan, menyebar ke
Indonesia, Brazil, Afrika
Selatan dan Australia
2
Jambu biji
Psidium guajavaL.
Asli
Tidak
dilindungi
daun untuk
Nusa Tenggara,
pengobatan
Sulawesi, Maluku
terbuka dan
Jambu mede
Anacardium
occidentale L.
Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku,
Introduksi
Tidak
Tumbuh di daerah
Digunakan untuk
dilindungi
bahan bangunan,
pada ketinggian
peralatan rumah
Page 3-61
Lanjutan
No.
4
Nama Lokal
Jati
Nama Ilmiah
Tectona grandis
Persebaran Geografi
India, Myanmar, Laos,
Status
Status
Introduksi
Perlindungan
Dilindungi
Kamboja, Thailand,
Habitat
Nilai Ekonomi
Tumbuh di hutan-
Untuk membuat
hutan gugur
Indochina sampai ke
Jawa
mebel interior,
kerajinan, panel dan
anak tangga berkelas
Jeungjing/Sengon
Paraserianthes
Introduksi
falcataria
ternaturalisasi
Untuk bahan
perkampungan, tepi
bangunan ringan,
ladang, perkebunan,
bangunan, peti
Srilangka, India
maupun di tegalan
sabun, perabotan
rumah tangga, pulp,
kertas
Karet
Hevea brasiliensis
Introduksi
Tumbuh di hutan
Kayu digunakan
Peru
Venezuela,Indonesia
Amazon, di daerah
produksi arang
Page 3-62
Lanjutan
No.
7
Nama Lokal
Kelapa
Nama Ilmiah
Cocos nucifera
Persebaran Geografi
Brunei, Kamboja,
Status
Introduksi
Status
Perlindungan
-
Habitat
Nilai Ekonomi
Dapat tumbuh di
Indonesia, Laos,
kayunya dapat
Myanmar, Malaysia,
dijadikan senagai
Filipina, Singapura,
bahan bangunan
Thailand, Vietnam
8
Mangga Limus
Mangifera sp.
Semenanjung Malaya,
Introduksi
Terancam
Introduksi
Sayuran, buah-
rendah sampai
buahan
Sumatera, Borneo,
Indocina
9
Nangka
Artocarpus integra
Merr
pegunungan dengan
ketinggian 1000 mdpl,
daerah lembab
maupun kering
10
Petai
Parkia speciosa
Malesia Barat
Tumbuh baik di
(Semenanjung Malaysia,
Sumatera, Kalimantan
digunakan sebagai
dan Jawa)
Introduksi
Page 3-63
Lanjutan
No.
11
Nama Lokal
Rambutan
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Status
Nephelium
Introduksi
lanacum
kepulauan di asia
ternaturalisasi
Status
Perlindungan
-
Habitat
Tumbuh pada suhu
Nilai Ekonomi
Buah dapat dimakan
Tenggara, Afrika,
rata-rata 25 derajat
Kamboja, Amerika
Celcius)
Tengah, India,
Indonesia, Malaysia, Sri
Langka
Page 3-64
b). Satwa
Jenis satwa liar yang ada di daratan wilayah Keluraha/Desa Parung
Kabupaten Subang dan sudah diketahui nilai ekonominya ditampilkan
pada Tabel 3.29 dan Tabel 3.30.
2). Perairan
a). Tumbuhan
Informasi jenis tumbuhan liar yang sudah bernilai ekonomi yang
ada di perairan wilayah Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang
ditampilkan pada Tabel 3.31.
b). Satwa
Informasi jenis satwa liar yang sudah bernilai ekonomi yang ada di
perairan wilayah Keluraha/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan
pada Tabel 3.32.
Page 3-65
No.
1
Nama Lokal
Wiwik kelabu
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Cacomantis
merulinus
Status
Berlimpah
Status
Habitat
Perlindungan
Tidak dilindungi
Nilai Ekonomi
Hewan
Selatan, Kalimantan,
peliharaan
kota, desa
Sulawesi, Filipina
2
Bubut alang-alang
Centropus
bengalensis
Berlimpah
Tidak dilindungi
Hewan
Tenggara, Filipina,
peliharaan
Kalimantan, Sumatera,
alang-alang
Walet linchi
Collocalia linchi
Semenanjung Malaysia,
Berlimpah
Tidak dilindungi
Hutan terbuka,
Hewan
perkebunan, lahan
peliharaan
Cabai polos
Cabai jawa
Dicaeum
concolor
Hutan perbukitan,
Hewan
Tenggara, Semenanjung
peliharaan
pertanian
Dicaeum
Sumatera, Kalimantan,
trochileum
Berlimpah
Berlimpah
Tidak dilindungi
Tidak dilindungi
Pekarangan, daerah
Hewan
peliharaan
Page 3-66
Lanjutan
No.
6
Nama Lokal
Pergam hijau
Nama Ilmiah
Ducula aenea
Persebaran Geografi
India, Cina Selatan, Asia
Status
Terancam
Status
Habitat
Perlindungan
Tidak dilindungi
Tenggara, Filipina,
Nilai Ekonomi
Hewan
hutan mangrove
peliharaan
Hewan
bersih
peliharaan
Hewan
peliharaan
Cekakak jawa
Halcyon
Jawa, Bali
cyanoventris
8
Elang hitam
Bentet kelabu
Endemik di
Tidak dilindungi
Ictinaetus
malayensis
perbukitan (ketinggian
1.400 m- 3.000 m)
Lanius schach
Berlimpah
Berlimpah
Dilindungi
Tidak dilindungi
Daerah terbuka,
Hewan
Asia Tenggara,
peliharaan
Semenanjung Malaysia,
perkebunan cengkeh,
(menetap sampai
ketinggian 1.600 m)
sampai Irian
10
Bondol jawa
Lonchura
leucogastroides
Lombok
Berlimpah
Tidak dilindungi
Hewan
berumput alami
peliharaan
Page 3-67
Lanjutan...
No.
11
Nama Lokal
Bondol peking
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Lonchura
punctulata
Status
Berlimpah
Status
Perlindungan
Tidak dilindungi
Habitat
Nilai Ekonomi
Hewan
Tenggara, Semenanjung
peliharaan
Nusa Tenggara,
Sulawesi
12
Burung Madu
Nectarinia
Sriganti
jugularis
Filipina, Semenanjung
Berlimpah
Tidak dilindungi
Hewan
hutan mangrove
peliharaan
Hewan
peliharaan
Malaysia, Indonesia, P.
Irian, Australia
13
Cinenen kelabu
Orthotomus
Palawan, Semenanjung
ruficeps
Berlimpah
Tidak dilindungi
Cinenen pisang
Orthotomus
sutorius
Tenggara, Semenanjung
Berlimpah
Tidak dilindungi
Hewan
sekunder, pekarangan
peliharaan
Malaysia, Jawa
Page 3-68
Lanjutan...
No.
15
Nama Lokal
Pelanduk
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Pellorneum
Semenanjung Malaysia,
capistratum
Sunda Besar
Status
Berlimpah
Status
Habitat
Perlindungan
Tidak dilindungi
Nilai Ekonomi
Hewan
peliharaan
palem
16
17
18
Prenjak jawa
Cucak kutilang
Merbah cerukcuk
Prinia familiaris
Pycnonotus
aurigaster
Endemik di
Hewan
Sumatera,
peliharaan
taman
Pepohonan terbuka,
Hewan
Tenggara, Jawa,
peliharaan
Sumatera, Sulawesi,
tumbuhan sekunder,
Kalimantan
Pycnonotus
goiavier
Semenanjung Malaysia,
Berlimpah
Tidak dilindungi
Berlimpah
Tidak dilindungi
Tidak dilindungi
Hewan
peliharaan
Hewan
peliharaan
Merbah belukar
Pycnonotus
Semenanjung Malaysia,
plumosus
Berlimpah
Tidak dilindungi
pepohonan
20
Tekukur biasa
Streptopelia
chinensis
Tenggara
Berlimpah
Tidak dilindungi
Daerah terbuka,
Hewan
perkampungan
peliharaan
Page 3-69
Lanjutan...
No.
21
22
23
Nama Lokal
Cekakak Sungai
Cekakak suci
Gemak loreng
Nama Ilmiah
Persebaran Geografi
Todiramphus
chloris
Status
Perlindungan
Nilai Ekonomi
Hewan
Tenggara, Indonesia, P.
peliharaan
Irian, Australia
Australia, P. Irian,
sanctus
Indonesia
Turnix suscitator
Berlimpah
Tidak dilindungi
Habitat
Daerah terbuka dekat
Todiramphus
Berlimpah
Status
Hutan
Tidak dilindungi
mangrove
Berlimpah
Rumput terbuka
Hewan
peliharaan
Tidak dilindungi
Hewan
peliharaan
Filipina, Sulawesi,
Sumatera, Jawa, Bali,
Nusa Tenggara
24
Kacamata biasa
Zosterops
palpebrosus
Berlimpah
Hutan primer,
hutan sekunder
Tidak dilindungi
Hewan
peliharaan
Semenanjung Malaysia,
Sunda Besar
Page 3-70
Nama Lokal
Tokek rumah
Nama Ilmiah
Gekko gecko
Persebaran Geografi
India, Asia Tenggara, Semenanjung
Status
Berlimpah
Habitat
Pekarangan, desa, tepi
Status Perlindungan
Keterangan
Tidak dilindungi
Diperdagangkan
Tidak dilindungi
Diperdagangkan,
hutan
Trimeresurus sp.
bambu
Berlimpah
sungai, kebun,
Tenggara, Sulawesi
pekarangan
Xenochrophis
Ular matahari
trianguligerus
Sulawesi
Calloselasma
Edor
rodhostoma
Berlimpah
Tepi sungai
Tidak dilindungi
Diperdagangkan,
bahan baku obat
Berlimpah
Tidak dilindungi
belukar, semak-semak
Diperdagangkan,
bahan baku obat
Ahaetulla prasina
Berlimpah
Tidak dilindungi
Diperdagangkan,
bahan baku obat
Page 3-71
Nama Lokal
Kangkung
Nama Ilmiah
Ipomoea reptans
Persebaran Geografi
Malaysia, Burma,
Status
Status
Habitat
Keterangan
Perlindungan
Kolam dangkal,
Indonesia, Australia
2
Eceng
Eichornia crassipes
Gondok
Indonesia, Afrika
Barat
Nama Lokal
Ikan lele
Nama Ilmiah
Clarias gariepinus
Persebaran Geografi
Indonesia, Afrika,
Status
introduksi
Thailand, Srilangka
Habitat
Air payau, rawa,
Status
Keterangan
Perlindungan
Tidak dilindungi
Tidak dlindungi
Tidak dlindungi
telaga, danau,
sawah
Belut
Monopterus albus
Daerah tropika
introduksi
Rawa, sungai,
lumpur
Ikan gabus
Channa striata
introduksi
Danau, rawa,
sungai
Indonesia
Page 3-72
sudah
dibudidayakan
yang
ada di
Jenis
Nama Latin
Persebaran
Singkong
Manihot utilissima
Keterangan
Introduksi
Tiongkok.
2
Talas
Colocasia sp.
Introduksi
2). Perkebunan
Informasi jenis perkebunan yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.34 berikut ini:
Page 3-73
Jenis
Nanas
Nama Latin
Anannas sp.
Persebaran
Amerika selatan,
Keterangan
Introduksi
Filipina, Malaysia,
Indonesia
2
Singkong
Manihot utilissima
Afrika, Madagaskar,
Introduksi
Jati
Tectona grandis
Introduksi
Kamboja, Thailand,
Indochina sampai ke
Jawa
3). Hortikultura
Informasi jenis hortikultura yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.35.
Page 3-74
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Persebaran Geografis
Keterangan
Jambu Klutuk
Psidium guajava
Introduksi
Jambu kopo
Syzygium littorale
Introduksi
Papua Barat
3
Katuk
Sauropus androgynus
Indonesia
Introduksi
Keladi
Araceae
Asia, Indonesia
Introduksi
Nanas
Anannas sp.
Introduksi
Paku sayur
Athyrium macrocarpum
Sumatera, Jawa
Introduksi
Pisang
Musa sp.
Indonesia
Introduksi
Sereh
Andropogon nardus
Introduksi
Singkong
Manihot utilissima
Introduksi
10
Temu kunci
Zingiber sp.
introduksi
11
Mangga
Mangifera indica
Introduksi
12
Alpukat
Persea americana
Introduksi
Indonesia
mentega
13
Gempol,
Pithecellobium jiringa
Jengkol
14
Jambu biji
Psidium guajavaL.
Gempol,
Jengkol
Jambu biji
Jambu kopo
Syzygium cymosum
Jambu kopo
Papua Barat
16
17
Jambu mede
Mangga,
Anacardium occidentale
L.
Mangifera sp.
Mangga,
Indocina
Limus
Nangka
Limus
18
Nangka
19
Nangka beurit
Artocarpus chempeden
20
Rambutan
Nephelium lanacum
Jambu mede
tropika
Birma, Siam, Malaya sampai Palawan
Nangka beurit
(Filipina)
Berasal dari daerah kepulauan di asia
Berlimpah
Page 3-75
Jenis
Nama Latin
Persebaran
Keterangan
Kacangan
Mucuna bracteata
Introduksi
Rembet
Mikania micrantha
Introduksi
Jawa
3
Kentangan
Borreria alata
Asia, Indonesia
Introduksi
Rumput Gajah
Pennisetum
Introduksi
Brachiaria reptans
Introduksi
purpureum
5
Rumput
Luwakan
Teki
Cyperus flavidus
Introduksi
Timunan
Cucurbita sp.
Introduksi
Indonesia
8
Tutup putih
Malothus
Asia,Indonesia
Introduksi
molccanus
Page 3-76
Jenis
Anggrung
Nama Latin
Trema orientalis
Persebaran
Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
Keterangan
Introduksi
Bayam
Amaranthus sp.
Introduksi
Bunga pukul 8
Turnera ulmifolia
Hindia barat
Introduksi
Gelapangan
Eupatorium doratum
Introduksi
florida,argentina, jawa
5
Harendong bulu
Clidemia hirta
Introduksi
selatan, Jawa
6
Irengan
Eupatorium sp.
Introduksi
Jahean
Zingiber sp.
Introduksi
Jambret
Paederia scandens
Introduksi
Indonesia
9
Jambu Klutuk
Psidium guajava
Introduksi
indonesia
10
Ketepeng
Cassia alata
Introduksi
11
Melastoma
Melastoma affine
Introduksi
Paku cakar
Selaginella sp.
Sumatera, Jawa
Introduksi
Stachytarpheta
Introduksi
jamaicensis
Indonesia
Urena lobata
ayam
13
14
Pecut kuda
Pulutan
Introduksi
Tenggara, Maluku
15
Putri malu
Mimosa pudica
Introduksi
Indonesia
16
Sereh
Andropogon nardus
Introduksi
17
Serehan
Piper aduncum
Introduksi
selatan, Jawa
18
Sidagori
Sida rhombifoli
Introduksi
Tenggara, Maluku
19
Bendotan
Ageratum
conyzoides
Introduksi
Page 3-77
Lanjutan
No
Jenis
20
Nama Latin
Persebaran
Elephantopus scaber
Tapak liman
Keterangan
Introduksi
Jawa, Madura)
21
Zingiber sp.
Temu kunci
Introduksi
Srilanka
22
Tutup merah
Macaranga tanarius
Introduksi
6). Industri
Informasi jenis industry yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.38.
Jenis
Anggrung
Nama Latin
Trema orientalis
Persebaran
Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
Keterangan
Introduksi
Bungur
Lagerstroemia speciosa
Introduksi
Glodogan
Polyalthia longifolia
Introduksi
Jambu
Syzygium littorale
Introduksi
kopo
5
Lamtoro
Leucaena leucocephala
Introduksi
7). Peternakan
Informasi jenis peternakan yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.39 berikut ini:
Page 3-78
Jenis
Domba
Nama Latin
Ovis aries
Persebaran
Jawa Timur, Madura, Lombok,
Sulawesi
Ayam
Gallus gallus
Kambing
Capra aegagrus
Sapi
Bos taurus
Madura, Jepara
Ayam
Gallus galus
Domba
Ovis aries
Sumatra
Kambing Ettawa
Kambing Jawa
Soang/Angsa
Cygnus olor
Jawa barat
10
Anjing
Canis lupus
Inggris, Jerman
11
Itik/Bebek
Cairina moschata
Asia tenggara
12
Entog/Nila
Cairina scutulata
Sumatra
13
Lele Jumbo
Clarias gariepinus
Afrika, Asia
14
Clarias gariepinus
15
Mujair/Nila
Oreochromis
mossambicus
16
Gurame
Osphronemus goramy
17
Gabus
Channa striata
Asia
18
Sepat
Trichogaster trichopterus
Asia
8). Kehutanan
Informasi jenis kehutanan yang ada di Kelurahan/Desa Parung
Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel 3.40 berikut ini:
Page 3-79
Nama Lokal
Jati
Mahoni
Nama Latin
Persebaran
Tectona
grandis
Swietania
macrophylla
Keterangan
Introduksi
introduksi
Pinus
Pinus merkusii
introduksi
Hevea
brasiliensis
Venezuela,Indonesia
Hibiscus
Daerah tropis
Introduksi
Acacia
Introduksi
auriculiformis
Jeungjing/
Paraserianthes
Sengon
falcataria
Karet
Waru
introduksi
tiliaceus
6
7
Akasia
Introduksi
Kayuputih
Melaleuca
cajupati
Introduksi
Parkia
Introduksi
speciosa
ternaturalisasi
Pringgenda
Bambusa
Introduksi
ni/Bambu
multiplex
Pule
Alstonia
Introduksi
scholaris
sampai Australia
Petai
Page 3-80
Jenis
Ikan Mas
Nama Latin
Cyprinus caprio
Persebaran
Jawa, Sumatera, Sulawesi,
Keterangan
introduksi
Mujair
Oreochromis
introduksi
mossambicus
3
Gurame
Osphronemus
introduksi
introduksi
goramy
4
Ikan lele
Clarias gariepinus
Srilangka
5
Belut
Monopterus albus
Daerah tropika
introduksi
Ikan gabus
Channa striata
introduksi
Srilangka, Indonesia
Page 3-81
d. Kajian Etnobotani
Kajian etnobotani ini mempelajari tentang pemanfaatan berbagai
jenis tumbuhan secara tradisional oleh masyarakat primitive atau masa
lampau. Berdasarkan survey di Hutan Kota Ranggawulung dan
sekitarnya dan wawancara yang dilakukan ke tokoh masyarakat dan
masyarakat setempat, diperoleh jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan
oleh masyarakat. Informasi mengenai etnobotani di Kelurahan/Desa
Parung Kecamatan Subang ditampilkan pada Tabel 3.42.
Pemanfaatan tumbuhan atau tanaman ini oleh masyarakat
sangat bervariasi sesuai dengan bagian yang digunakan. Bagian
tanaman yang dimanfaatkan dapat berupa keseluruhan dari tanaman
tersebut, daun, kulit batang, akar, batang, produk primer seperti getah,
bunga, dan buah. Ada beberapa kategori pemanfaatan tumbuhan ini
oleh masyrakat, yaitu :
1. Sebagai tanaman obat
2. Sebagai bahan makanan
3. Sebagai sayuran
4. Sebagai tanaman buah
5. Sebagai tanaman hias
6. Sebagai bahan bangunan
7. Sebagai bahan baku industri
Page 3-82
Page 3-83
Tabel 3.42. Jenis Tanaman Yang Dimanfaatkan Masyarakat Secara Tradisional di Masa Lampau Sampai Sekarang
No.
1
Nama Lokal
Nama Latin
Habitat
Keterangan
Angsana
Pterocarpus
pohon
indicus Willd
Puret
Pesia sp.
Hutan tropis
Perdu
Mahoni
Swietenia
Pohon
Harendong
macrophylla
Melastoma
500m dpl
Buah bisa dimakan, daunnya untuk obat sakit gigi
Perdu
Bridelia monoica
pohon
Merr.
bangunan
1000m dpl
Melaleuca
malabathricum L.
5
6
Kanyere
Kayu Putih
leucadendra (L.) L.
Pohon
Arthrocarpus integra
Nangka
Kayu Randu
Jalatra
Gliricidia maculata
Pohon
10
Lamtoro
Leucaena
Pohon
Merr
Ceiba pentandra
Pohon
Gaertn
pohon
leucocephala(Lamk.)
de Wit
11
Mindi
Melia azedarach L.
Pohon
Page 3-84
Lanjutan
No.
Nama Lokal
Nama Latin
Habitat
Keterangan
12
Jajagoan
Celosia argentea
Herba
13
Jambu Klutuk
Psidium guajava
Obat diare
Pohon
14
Buset
Mimosa pigra
Obat diabetes
15
lengkuas
Amomum
cardamomum L.
tenggorokan gatal-gatal.
Anacardium
Lalapan
Perdu
Herba
Pohon
16
Jambu Mede
17
Pung Pulutan
Urena lobata L.
18
Jambu Kopo
Syzygium littorele
occidentale L.
800m dpl
19
Karet
Hevea braziliensis
20
Teureup
Artocarpus elasticus
21
Nanas
Hutan tropis
Pohon
pembuatan karet
Buahnya untuk sayur (bisa dimakan)
Reinw. ex Blume.
Page 3-85
Lanjutan
No.
22
Nama Lokal
Limus
Nama Latin
Habitat
Mangifera foetida
Lour.
Keterangan
Pohon
Kaliandra
Calliandra calothyrsus
Perdu
dan dengan rata-rata curah hujan tahunan mencapai 7003000 mm. Tumbuhan ini tidak toleran terhadap
kekeringan, Di Jawa, tumbuhan ini dapat tumbuh hingga
ketinggian 1500 m, curah hujan tahunan dalam kisaran
2000-4000 mm.
24
25
Nangka Beurit
Bintinu
Artocarpus
champeden
dimakan
Melochia umbellata
Hutan tropis
Pohon
Pohon
(Houtt.) Stapf.
Page 3-86
Lanjutan
No.
26
Nama Lokal
Kelapa
Nama Latin
Cocos nucifera
Habitat
Keterangan
Pohon
Sukun
Artocarpus communis
Pohon
hujan 2000-3000 mm, kelembaban relatif 70-90%), kira kira 17N and S; iklim maritim pada pulau kecil 20-23N.
Tanaman ini ditemukan pada datarn tinggi ( mencapai
1500 m) dan pada ketinggian yang lebih tinggi, tetapi
buah yang berkualitas dihasilkan pada kondisi yang lebih
dingin dan tanaman lebih nyaman pada daerah dataran
rendah ekuatorial (dibawah 600 m).
28
Pisang Ambon
Perdu
29
Pandan Wangi
Pandanus furcatus
Roxb.
kue
Herba
Page 3-87
Lanjutan
No.
30
Nama Lokal
Kawung
Nama Latin
Arenga pinnata Merr.
Habitat
Keterangan
Pohon
Rengas Manuk
Gluta wallichii
Hutan tropis
Pohon
32
Awi Tali
Gigantochloa apus
Rumpun
33
Belimbing
Averrhoa carambola
Pohon
L.
34
Bambu Bitung
Dendrocalamus asper
Backer
Calamus
35
Jengkol
Archidendron
pauciflorum
Pohon
Page 3-88
Lanjutan
No.
Nama Lokal
Nama Latin
Habitat
Keterangan
36
Glodogan
Polyalthia longifolia
Pohon
37
Karisi
Spondias cytherea
Pohon
38
Salam
Pohon
Sonnerat
Syzygium
polyanthum(Wight)
Walp.
39
Kihiyang
Albizia procera
Pohon
Pohon
(Roxb.) Benth.
40
Sempur
Dillenia indica L.
dpl.
41
Awi Koneng
Bambusa vulgaris
Schrad
Calamus
Tangkil
Gnetum gnemon L.
Pohon
Gempol
44
Jeruk Sambel
45
Orang-aring
Pohon
Pohon
L.
ketinggian 500 m dpl.
Hassk.
herba
m dpl.
Page 3-89
Lanjutan
No.
Nama Lokal
Nama Latin
46
Alpukat Minyak
Persea americana P.
Mill.
Habitat
Dataran tropis yang lembap. Tumbuhan Alpukat juga
Keterangan
Pohon
47
Haur (bambu
Bambusa vulgaris
hejo)
Schrad. ex J.C.
Calamus
48
Antanan
Obat paru-paru
Herba
49
Babadotan
Obat maag
Herba
50
Calingcing
Oxalis barrelieri L.
Herba
51
Takokak
Obat diabetes
Perdu
Urb.
Ageratum conyzoides
L.
Page 3-90
Lanjutan
No.
52
Nama Lokal
Pisang Kepok
Nama Latin
Musa paradisiaca
Habitat
Pisang tumbuh baik di daerah beriklim tropika.
Keterangan
Herba
Malaka
Phyllanthus emblica
Linn.
Perdu
Page 3-91
Lanjutan
No.
54
Nama Lokal
Jarong
Nama Latin
Stachytarpeta
Habitat
Tumbuh di daerah tropis di pegunungan, dan gunung
Keterangan
Herba
55
Tebu
Saccharum
officinarum L.
Calmus
56
Batra Wali
Tinospora crispa
menempel di pohon.
Liana
Ki Tiis
58
Kecapi
59
Bungur
60
Meniran
Sphaeranthus
pohon
pohon
Herba
africanus L.
Sandoricum koetjape
(Burm. F.) Merr.
Lagerstroemia indica
L.
Phyllanthus urinaria L.
permukaan laut.
Page 3-92
Lanjutan
No.
61
62
Nama Lokal
Nama Latin
Habitat
Jejarong
Helioptropium indicum
Sawah
(L.) DC.
Waru
Hibiscus tiliaceus L.
Keterangan
Herba
pohon
Rambutan
Nephelium
Buah dimakan
lappaceum L.
pohon
64
Bougenvilea
Bougainvillea glabra
Chois
perdu
rumpun
Bambu
Gigantochloa
gombong
pseudoarundinacea
(Steudel) Widjaja
dpl.
Bahan bangunan
Page 3-93
yang
paling
banyak
ditemukan
adalah
Bambu
Ater
(Mangifera sp.).
Informasi keanekaragaman genetik tanaman budidaya yang ada
di Kelurahan/Desa Parung Kabupaten Subang ditampilkan pada Tabel
Page 3-94
Page 3-95
Nama Lokal
Alkesa
Nama Latin
Lucumma nervosa/Pouteria
Jumlah
Persebaran
Status
Keterangan
hutan
introduksi
Tanaman buah
campechiana
2
Alkesa kecil
Pouteria campechiana
hutan
introduksi
Tanaman buah
Alpukat mentega
18
hutan, kebun,
introduksi
Tanaman buah
introduksi
Tanaman buah
pekarangan
4
Alpukat minyak
Persea americana
hutan, kebun,
pekarangan
Bambu ater
Gigantochloa atter
hutan, kebun
asli
Tanaman industri
Bambu Bitung
Dendrocalamus asper
54
hutan, kebun
asli
Tanaman industri
Bambu
Bambusa multiplex
20
pekarangan
introduksi
Tanaman hias
hias/pringgondani
8
Bambu hijau
Bambusa vulgaris
33
hutan, kebun
asli
Tanaman industri
Bambu
Gigantochloa
15
hutan, kebun
asli
Tanaman industri
Gombong/surat
pseudoarundinacea
10
Bambu kuning
Bambusa vulgaris
10
hutan, kebun
asli
Tanaman hias
11
Bambu tali
Gigantochloa apus
227
hutan, kebun
asli
Tanaman industri
12
Belimbing buah
Averrhoa carambola
28
Pekarangan
asli
Tanaman buah
Page 3-96
Lanjutan
No
13
Nama Lokal
Duren
Nama Latin
Durio zibethinus
Jumlah
38
Persebaran
hutan, kebun,
Status
Keterangan
asli
Tanaman buah
pekarangan
14
Jambu Air
Syzygium aqueum
32
pekarangan
asli
Tanaman buah
15
Jambu Biji/Klutuk
Psidium guajava
36
hutan, pekarangan
asli
Tanaman buah
16
Jambu bol
Syzygium malaccense
13
kebun, pekarangan
introduksi
Tanaman buah
17
Jambu mede
Anacardium occidentale
44
hutan, kebun,
asli
pekarangan
industri
18
Jeruk bali
Citrus maxima
kebun
introduksi
Tanaman buah
19
Jeruk limau
Citrus x hystrix
12
kebun
introduksi
Tanaman buah
20
Kamboja/samboja
Plumeria rubra
pekarangan
introduksi
Plumeria alba
27
pekarangan
introduksi
merah
21
Kamboja/samboja
putih
22
Kapuk randu
Ceiba pentandra
hutan, kebun
asli
Tanaman industri
23
Karet
Hevea braziliensis
14
hutan, kebun
introduksi
Tanaman industri
24
Kecapi
Sandoricum koetjape
14
hutan
asli
Tanaman buah
25
Kecapi sentul
Sandoricum sp.
20
hutan
asli
Tanaman buah
26
Kelapa gading
hutan, kebun,
introduksi
Tanaman industri
pekarangan
Page 3-97
Lanjutan
No
27
Nama Lokal
Kelapa hijau
Nama Latin
Cocos nucifera
Jumlah
101
Persebaran
hutan, kebun,
Status
Keterangan
asli
Tanaman industri
asli
Tanaman industri
pekarangan
28
Kelapa kuning
Cocos nucifera
30
hutan, kebun,
pekarangan
29
Kopi arabika
Coffea arabica
136
kebun
introduksi
Tanaman industri
30
Kopi robusta
Coffea robusta
91
kebun
introduksi
Tanaman industri
31
Mangga apel
Mangifera Indica
pekarangan
introduksi
Tanaman buah
32
Mangga bapang
Mangifera Indica
pekarangan
asli
Tanaman buah
33
Mangga cengkir
Mangifera Indica
pekarangan
endemik
Tanaman buah
34
Mangifera Indica
62
hutan, kebun,
asli
Tanaman buah
pekarangan
35
Mangga Kweni
Mangifera odorata
kebun
asli
Tanaman buah
36
Mangga Limus
Mangifera foetida
26
hutan, kebun
asli
Tanaman buah
37
Mangga piit
Mangifera Indica
15
hutan, kebun
asli
Tanaman buah
38
Mangga tepung
Mangifera Indica
43
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
39
Nanas/Ganas
105
kebun, pekarangan
endemik
Tanaman buah
Subang
40
Nanas bogor
Ananas comosus
kebun, pekarangan
introduksi
Tanaman buah
41
Nangka beurit
Artocarpus champeden
11
hutan, kebun
endemik
Page 3-98
Lanjutan
No
42
Nama Lokal
Nangka biasa (gede)
Nama Latin
Arthrocarpus integra
Jumlah
132
Persebaran
hutan, kebun,
Status
Keterangan
asli
asli
Tanaman sayur
pekarangan
43
Petai
Parkia speciosa
81
hutan, kebun,
pekarangan
44
Peundeuy/petai hutan
Parkia javanica
hutan
asli
Tanaman sayur
45
Pisang ambon
30
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
sapientum
46
Musa paradisiaca
kebun, pekarangan
introduksi
Tanaman buah
47
Musa paradisiaca
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
48
Pisang bagja
Musa paradisiaca
13
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
49
Pisang batu
Musa brachycarpa
102
hutan, kebun,
asli
Tanaman buah
pekarangan
50
Pisang hurang
Musa paradisiaca
kebun
asli
Tanaman buah
51
Pisang kapas
Musa paradisiaca
92
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
52
Pisang kepok
Musa paradisiaca
kebun
asli
Tanaman buah
53
Pisang longong
Musa paradisiaca
kebun
asli
Tanaman buah
54
Pisang muli/lampung
Musa paradisiaca
43
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
55
Pisang nangka
Musa paradisiaca
175
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
56
Musa paradisiaca
14
kebun
asli
Tanaman buah
Page 3-99
Lanjutan
No
Nama Lokal
Nama Latin
Jumlah
Persebaran
Status
Keterangan
57
Musa paradisiaca
36
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
58
Musa paradisiaca
72
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
59
Pisang siripit
Musa paradisiaca
kebun
asli
Tanaman buah
60
Pisitan/langsad
Lansium domesticum
hutan, kebun
asli
Tanaman buah
61
Rambutan cimacan
Nephelium lappaceum
hutan, kebun
asli
Tanaman buah
62
Rambutan Lebak
Nephelium lappaceum
150
kebun, pekarangan
asli
Tanaman buah
63
Rambutan rapiah
Nephelium juglandifolium
kebun
introduksi
Tanaman buah
64
Salak
Salacca zalacca
13
kebun, pekarangan
introduksi
Tanaman buah
65
Sawo
Manilkara zapota
kebun
asli
Tanaman buah
66
Sawo jepang/sawo
Chrysophyllum cainito
pekarangan
introduksi
Tanaman buah
kadu
67
Sawo kecik
Manilkara kauki
pekarangan
introduksi
Tanaman buah
68
Sukun
Artocarpus communis
17
hutan, kebun
asli
Tanaman buah
69
Teureup
Artocarpus elasticus
76
hutan, kebun
asli
Tanaman buah
Page 3-100
f. Pengetahuan Tradisional
Kearifan
Tradisional
merupakan
tatanan
Page 3-101
tentang
pengelolaan
sumberdaya
hayati,
sehingga
Page 3-102
BAB IV
PENUTUP
Untuk itu
Hutan
Lindung.
Strategi
ini
dibutuhkan
untuk
mempertahankan
berkurang, karena kurang pengawasan dari pihak Pemerintah Daerah terhadap oknum
yang mengambil lahan Hutan Ranggawulung untuk peruntukan lain, seperti kebun,
rumah, ladang, atau pekarangan.
Pengelolaan yang baik di kawasan Hutan Ranggawulung dan sekitarnya akan
dapat membantu perwujudan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Subang secara menyeluruh yaitu: ..Mewujudkan kabupaten sebagai daerah agribisnis,
Keanekaragaman
yang tinggi dari Hutan Kota Ranggawulung menjadi asset Kecamatan Subang
khususnya, dalam rangka pengadaan fasilitas pendidikan yang berbasis sumberdaya
alam sehingga pembangunan yang keberlanjutan akan tercapai.
Page 4-1
LAMPIRAN
Anggrung
Harendong
Trema orientalis
Bulu (Clidemia
hirta)
Bayam
Irengan
(Amaranthus
(Eupatorium
sp.)
sp.)
Bunga Pukul 8
Jahean
(Turnera
(Zingiber sp.)
ulmifolia)
Gelapangan
Jambret
(Eupatorium
(Paederia
doratum)
scandens)
Jambu Klutuk
Melastoma
(Psidium
(Melastoma
guajava)
affine)
Ketepeng
Katuk
(Cassia alata)
(Sauropus
androgynus)
Paku Cakar
Pecut Kuda
Ayam
(Stachytarpheta
(Selaginella sp.)
jamaicensis)
Putri malu
Pulutan(Urena
(Mimosa
lobata)
pudica)
Serehan (Piper
Sereh
aduncum)
(Andropogon
nardus)
Bendotan
Sidagori (Sida
(Ageratum
rhombifoli)
conyzoides)
Temu Kunci
Tapak liman
(Zingiber sp.)
(Elephantopus
scaber)
Tutup merah
Lamtoro
(Macaranga
(Leucaena
tanarius)
leucocephala)
Jambu Kopo
Glodogan
(Syzygium
(Polyalthia
littorale)
longifolia)
Nanas
Mahoni
(Anannas sp.)
(Swietenia
macrophylla)
Kacangan
Rembet
(Mucuna
(Mikania
bracteata)
micrantha)
Rumput Gajah
Kentangan
(Pennisetum
(Borreria alata)
purpureum)
Rumput
Teki (Cyperus
Luwakan
flavidus)
(Brachiaria
reptans)
Timunan
Tutup Putih
(Cucurbita sp.)
(Malothus
molccanus)
Talas
Singkong
(Colocasia sp.)
(Manihot
utilissima)
Alpukat Minyak
mentega
(Persea
(Persea
Americana)
Americana)
Anggrung
Angsana
(Trema
(Pterocarpus
orientalis)
indicus)
Antanan
Babadotan
(Centella
(Ageratum
asiatica)
conyzoides)
Bambu ater
Bambu Bitung
(Gigantochloa
(Schizostachyum
atter)
caudatum)
Bambu Hias
Bambu Hijau
/Pringgondani
(Bambusa
(bambusa
vulgaris)
multiplex)
Bambu Kuning
Bambu Tali
(Bambusa
(Gigantochloa
vulgaris)
apus)
Belimbing
Bintinu (Melochia
(Averrhoa
umbellate)
carambola)
Bungur
Buset (Mimosa
(Lagerstroemia
pigra)
indica)
Cengek/Cabe
Cengek/Cabe
merah
rawit (Capsicum
(Capsicum
frutescens)
annum)
Derawak
Durian (Durio
(Microcos
zibethinus)
paniculata)
Flamboyan
Gelapangan
(Delonix regia)
(Eupatorium
doratum)
Gempol
Gempol/ Jengkol
(Nauclea
(Pithecellobium
orientalis)
jiringa)
Glodogan
Harendong
(Polyalthia
(Melastoma
longifolia)
malabathricum)
Harendong bulu
Irengan
(Clidemia hirta)
(Eupatorium sp.)
Jembret
Jambu Klutuk
(Paederia
(Psidium
scandens)
guajava)
Jambu Kopo
Jambu Mede
(Syzygium
(Anacardium
littorele)
occidentale)
Jarong
Kacangan
(Stachytarpeta
(Mucuna
jamaicensis)
bracteata)
Kalapa (Cocos
Kaliandra
nucifera)
(Calliandra
haematocephal)
Kayu Putih
Lamtoro
(Melaleuca
(Leucaena
leucadendra)
leucocephal)
Mahoni
Nanas (Ananas
(Swietenia
comosus)
macrophylla)
Nangka Beurit
Pule (Alstonia
(Artocarpus
scholaris)
champeden)
Pisang Ambon
Pisang Kepok
(Musa
(Musa
paradisiaca var.
paradisiacal)
sapientum)
Salam
Sempur (Dillenia
(Syzygium
indica)
polyanthum)
Sukun
Melinjo/Tangkil
(Artocarpus
(Gnetum
communis)
gnemon)
Tebu
(Saccharum
officinarum)
Bondol Jawa
(Collocalia
(Lonchura
linchi)
leucogastroides)
Cabai Polos
Bondol Peking
(Dicaeum
(Lonchura
concolor)
punctulata)
Pergam Hijau
Burung Madu
(Ducula
Sriganti
aenea)
(Nectarinia
jugularis)
Elang Hitam
Cinenen Pisang
(Ictinaetus
(Orthotomus
malayensis)
sutorius)
Bentet
Prenjak Jawa
Kelabu
(Prinia
(Lanius
familiaris)
schach)
Cucak
Merbah
Kutilang
Cerukcuk
(Pycnonotus
(Pycnonotus
aurigaster)
goiavier)
Tekukur
Merbah Belukar
Biasa
(Pycnonotus
(Streptopelia
plumosus)
chinensis)
Cekakak
Cekakak Suci
Sungai
(Todiramphus
(Todiramphus
sanctus)
chloris)
Kacamata
Biasa
(Zosterops
palpebrosus)
Percil Jawa
(Bronchocela
(Microhyla
cristatella)
achatina)
Kodok Puru
Katak Pohon
Hutan (Bufo
Bergaris
bipocartus)
(Polypedates
leucomystax)
Kodok Puru
Kongkang
Kerdil (Bufo
Kolam (Rana
parvus)
chalconota)
Tokek Rumah
Ular
(Gekko gecko)
Bangkai/Ular
Bambu
(Trimeresurus
sp.)
Kadal Kebun
Ular Cikopo
(Mabuya
Merah/ Ular
multifasciata)
Matahari
(Xenochrophis
trianguligerus)
Oray Gibuk/
Kodok
Ular Edor
Buduk/Kodok
(Calloselasma
Puru (Bufo
rodhostoma)
melanostictus)
Ular Hijau
Katak Tegalan
Pucuk/Ular
(Vejervarya
Gadung
limnocharis)
(Ahaetulla
prasina)
Cicak Pohon
Katak Sawah/
(Hemidactilus
Katak Hijau
frenatus)
(Vejervarya
cancrivora)
Hap-Hap/Kadal
Terbang (Draco
sp)