Anda di halaman 1dari 22

TUGAS INDIVIDU

MATERI
PEMBERIAN HEAPTITIS 0 PADA BAYI BARU LAHIR

Oleh :

SITTI ZUHRA
NPM . 1 5 3 1 1 2 5 4 0 1 2 0 0 3 9

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA

2015

DAFTAR TILIK
PEMBERIAN IMUNISASI PENTABIO

Judul Ketrampilan

Nama Mahasiswa

Tanggal

Penilai

Pemberian Imunisasi Pentabio

1. Klinik
2. Institusi

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1

Perlu perbaikan

: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau


dihilangkan.

Mampu

: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.

Mahir

: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu atau


tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

Petunjuk :
Tunjukan tingkat penampilan dengan memberi tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai.
1 Langkah kerja / ketrampilan tidak dikerjakan / tidak sesuai dengan prosedur
2 Langkah kerja dikerjakan tetapi peserta tidak ada kemajuan secara efisien
3 Langkah kerja dikerjakan sesuai dengan urutan dengan tepat sesuai pedoman
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

KEGIATAN
MEMBERIKAN IMUNISASI PENTABIO
NO

LANGKAH / TUGAS

1.

Menyiapkan alat-alat di dekat bayi


Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
Menjelaskan kepada ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/tindakan yang akan
dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu
mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
Mempersiapkan posisi bayi
Penyuntikan dilakukan pada 1/3 paha atas bagian luar secara IM
Mengambil uniject dari dalam termos vaksin/lemari pendingin
Pastikan uniject tidak kadaluarsa
Membuka kantong alumunium/plastik dan mengeluarkan uniject
Memegang uniject pada leher dan tutup jarum dengan memegang keduanya
di antara jari telunjuk dan jempol
Mendorong tutup jarum ke arah lateral dengan tekanan
Meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum dan leher
Saat uniject diaktifkan akan terasa ada hambatan dan rasa menembus
lapisan
Membuka tutup jarum
Memegang uniject pada bagian leher dan memasukkan jarum pada bayi
Pada imunisasi jenis uniject tidak diperlukan aspirasi. Sewaktu penyuntikan
usahakan anak berada dalam keadaan tenang
Memijat reservoir dengan kuat untuk memasukkan vaksin, setelah reservoir
kempis cabut uniject dari paha bayi dengan cepat. Pastikan seluruh uniject
masuk ke tubuh bayi
Membuang uniject yang sudah tidak terpakai di tempat benda tajam
Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir lalu
mengeringkannya
Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan
memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi
SKOR NILAI = NILAI X 100%
48
TANGGAL

2.

3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.

12.

13.
14.
15.
16.

KASUS
2

PARAF PEMBIMBING

Lesson Plan Praktek

Job / Kegiatan

: pemberian imunisasi Hb0

Waktu

Dosen

OPS

1 Tanpa menggunakan job sheet mahasiswa mampu menyiapkan alat


dan bahan untuk pemberian imunisasi Hb0 dengan benar sesuai
dengan standar.
2 Dengan peralatan yang sudah disediakan mahasiswa mampu
melakukan penyuntikkan di laboratorium klinik dengan benar sesuai
standar dan prosedur.

Peralatan

Perlengkapan

Bahan

Alat Bantu

Jobsheet
Daftar tilik
Referensi

Depkes RI, 2006. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi


Puskesmas. Jakarta
Depkes RI, 2009 (a). Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru
Lahir. Jakarta
Buku saku pelayanan kesehatan neonatal esensial, kementerian
Kesehatan 2010. jakarta
Metode

Demonstrasi 4 langkah, yaitu :

Persiapan

Penyajian

Aplikasi

Evaluasi

APENDAHULUAN
1 Membuka praktikum dengan mengucapkan salam dan menanyakan
kondisi kesiapan mahasiswa untuk mengikuti praktikum
2 Menjelaskan keterkaitan materi praktikum yang akan diberikan dengan
materi yang telah dipelajari sebelumnya.
3 Menjelaskan objektif atau tujuan yang harus dicapai mahasiswa.
4 Menjelaskan metode yang akan ditempuh mahasiswa dalam praktikum
ini, yaitu dengan memperhatikan peragaan yang ditampilkan dosen
kemudian

mempraktikkan

sendiri

secara

berkelompok

maupun

individual di bawah bimbingan dosen dan evaluasi.


5 Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa keterampilan ini penting dan
harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai calon bidan dalam melakukan
penyuntikkan Hb0.

B. PENYAJIAN
LANGKAH-LANGKAH
Persiapan

sebelum Beritahu kepada ibu prosedur yang


akan

tindakan :
Konseling
penyuntikkan

KEY POINT

sebelum

dilakukan

secara singkat.

pada

bayinya

Siapkan alat, bahan dan


perlengkapan

Pastikan bahan dan alat dalam


keadaan dapat digunakan sesuai
urutan kerja/argonomis.

Tindakan sebelum

Gunakan sabun dan air mengalir

penyuntikkan :

serta Keringkan dengan kain bersih

Cuci tangan

Pakai sarung tangan steril

Ganti sarung tangan untuk setiap


klien guna mencegah kontaminasi
silang.

Siapkan bayi

Letakkan bayi diatas meja matras


bayi dengan posisi lampu

penghangat menyala

Tentukkan lokasi penyuntikkan

Pastikan
penyuntikkan
pada
pertengahan paha kanan bayi

Usapkan kasa antiseptic untuk

Pastikan dengan cara sirkuler atau


sekali usap

membersihkan daerah penyuntikan

Buka kotak wadah uniject

- Labeljenis

vaksin

memastikan
tersebut

untuk

bahwa

uniject

memang

berisi

vaksin hepatitis B
-

Tanggal kadaluarsa

Warna pada tanda pemantau


paparan

panas

(WM

vaccine vial monitor) yang

terteras atau menempel pada


pembungkus

uniject

(aluminium foil)
1 Selama

WM

berwarna

PUTIH

tetap
atau

LEBIH TERANG dari warna


lingkaran

rujukan,

maka

vaksin Hepatitis B dalam


uniject masih layak dipakai

2 Bila

warna

WM

sudah

SAMA atau LEBIH TUA dari


warna lingkaran rujukan,
maka vaksin dalam uniject
tersebut sudah tidak layak
pakai.

Buka
aluminium/plastic

kantong
dan

keluarkan unjiect

Pegang uniject pada bagian leher dan bagian tutup jarum.


Aktifkan uniject dengan cara mendorong tutup jarum ke arah
leher dengan tekanan dan gerakkan cepat

Saat uniject diaktifkan akan


terasa

hambatan

dan

rasa

menembus lapisan
Buka tutup jarum

Selanjutnya

tetap

pegang Pastikan penyuntikkan secara intra

uniject pada bagian leher dan muscular


tusukkan

jarum

pada

paha dilakukan aspirasi

bayi

Pijit
untuk

reservoir

dengan

menyuntikkan

(IM)

kuat
vaksin

dan

tidak

perlu

hepatitis B jangan memasang


kembali tutup jarum
Buang uniject yang
dipakai

tersebut

ke

telah
dalam

wadah alat suntik bekas yang


telah tersedia (safety box)

Lepas sarung tangan

a Cuci tangan di air klorin 0,5%


b Lepaskan secara perlahanlahan
c Rendam dalam keadaan
terbalik pada larutan klorin
0,5%

Mencuci tangan

Gunakan sabun dan air mengalir


serta Keringkan dengan kain bersih

Konseling pasca tindakan

Beritahu ibu mengenai


kemungkinan yang akan terjadi
setelah penyuntikkan imunisasi
HB0

Pendokumentasian

Buat catatan mengenai prosedur


yang telah dilakukan

C. APLIKASI
1 Pembimbing meminta salah satu mahasiswa untuk memperagakan
kembali apa yang telah diperagakan oleh pembimbing.
2 Mahasiswa mendemonstrasikan tindakan penyuntikkan Hb0 dengan
metode sederhana.
3 Pembimbing

mengawasi

dan

membimbing

mahasiswa

dalam

melakukan demonstrasi.

D. EVALUASI
a Mahasiswa mendemonstrasikan penyuntikkan imunisasi Hb0 secara
individu

b Pembimbing membimbing dan menilai langkah langkah penyuntikkan


imunisasi Hb0 dengan menggunakan daftar tilik

Kendari , 15 Desember 2015


Mengetahui,
Dosen Pamong

Pengajar

Menyetujui,
Ketua Prodi Kebidanan

JOB SHEET
PEMBERIAN IMUNISASI PENTABIO

Nama Pekerjaan

Tekhnik pemberian imunisasi Pentabio

Referensi

1 Depkes RI, 2006. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi


Puskesmas. Jakarta
2 Depkes RI, 2009 (a). Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru
Lahir. Jakarta
3 Buku saku pelayanan kesehatan neonatal esensial, kementerian
Kesehatan 2010. Jakarta

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Tanpa menggunakan job sheet mahasiswa mampu menyiapkan alat dan bahan untuk penyuntikan
hb0 dengan benar sesuai dengan standar.

Dengan peralatan yang sudah disediakan mahasiswa mampu melakukan penyuntikan Hb0 dengan
benar sesuai standar dan prosedur pencabutan implan.

DASAR TEORI

Imunisasi hepatitis B pertama (Hb 0) diberikan 1-2 jam setelah pemberian vitamin k1 secara
intramuskular. Imunisasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis b terhadap bayi, terutama
jalurpenularan ibu-bayi.

Penularan hepatitis pada bayi baru lahir dapatterjadi secara vertikal (penularan ibu kebayinya pada
waktu persalinan) dan horisontal (penularan dari orang lain). Dengan demikian untuk mencegah terjadinya
infeksi vertikal, bayi harus diimunisasi hepatitis sedini mungkin.
Penderita hepatitis b ada yang sembuh dan ada yang tetap membawa virus hepatitis b di dalam
tubuhnya sebagai cerrier (pembawa ) hepatitis. Resiko penderita hepatitis B untuk menjadi carrier 90%.
Sedangkan yang terinfeksi pada umur dewasa resikomenjadi carrier 5-10%.

PETUNJUK

Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.

Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.

Ikutilah petunjuk instruktur.

Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1

Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan.

Gunakan sarung tangan bebas bedak untuk mencegah infeksi silang

Lakukan teknik pembuangan sampah/limbah bekas pakai sesuai prosedur.

PERALATAN

BAHAN

PERLENGKAPAN

PROSEDUR PELAKSANAAN

Tindakan pemberian imunisasi Hb-0

NO
1.

2.

Langkah & Key point


Persiapan sebelum tindakan :
Konseling sebelum penyuntikan
Key point :
Beritahu kepada ibu prosedur yang akan
dilakukan pada bayinya secara singkat

Siapkan alat, bahan dan perlengkapan.


Key point :
Pastikan bahan dan alat dalam keadaan dapat
digunakan sesuai urutan kerja/argonomis.

Ilustrasi Gambar

Tindakan sebelum pemberian Imunisasi :


1.

Cuci tangan
Key point :
Gunakan sabun dan air mengalir serta Keringkan
dengan kain bersih dari atas ke bawah

2.

Pakai sarung tangan steril atau DTT


Key point :
Ganti sarung tangan untuk setiap klien guna
mencegah kontaminasi silang

3.

Siapkan bayi
Key point :
Letakkan bayi diatas meja matras
bayi dengan posisi lampu
penghangat menyala untuk
menghindari hipotermi pada bayi

4.

Tentukan lokasi penyuntikkan


Key point :
Pastikan penyuntikkan pada
pertengahan paha kanan bayi

5.

Usapkan kasa antiseptic untuk


membersihkan daerah penyuntikan
Key point :
Harus dengan metode sirkular ataupun sekali
usap

6.

Buka kotak wadah uniject

Key point :
Melakukan penilaian sepintas untuk memastikan
tanggal kadaluarsa dan warna pada WM

1.

2.

Buka kantong aluminium/plastic


dan keluarkan unjiect
Key point :
Hati-hati dan tidak tergesa-gesa agar uniject
tidak terjatuh

Aktifkan uniject
Key point :
Pegang uniject pada bagian leher
dan bagian tutup jarum. Aktifkan
uniject dengan cara mendorong
tutup

jarum

ke

arah

leher

dengan tekanan dan gerakkan


cepat

3.

Lakukan penyuntikkan
Key point :
Selanjutnya tetap pegang uniject
pada bagian leher dan tusukkan
jarum pada paha bayi, pastikan
penyuntikkan secara intra muscular (im)
dan tidak perlu dilakukan aspirasi

4.

Memasukkan cairan imunisasi


Key point :
Pijit reservoir dengan kuat untuk
menyuntikkan
vaksin
jangan
memasang kembali tutup jarum

5.

Bersihkan alat
Key point :
Buang uniject yang telah dipakai
tersebut ke dalam wadah alat
suntik bekas yang telah tersedia
(safety box)

6.

Lepas sarung tangan

Key point :
d
e

7.

- Cuci tangan di air klorin 0,5%


Lepaskan secara perlahanlahan
Rendam dalam keadaan
terbalik pada larutan klorin
0,5%

Mencuci tangan
Key point :
Cucui tangan 7 langkah, Gunakan
sabun

dan

air

mengalir

serta

Keringkan dengan kain bersih dari


atas ke bawah

8.

Konseling pasca tindakan

Key point :
Beritahu
ibu
mengenai
kemungkinan yang akan terjadi
setelah penyuntikkan imunisasi
HB0
9.

Pendokumentasian

Key point :
Buat catatan mengenai prosedur
yang telah dilakukan.
Kendari, 15 Desember 2015
Mengetahui,

Dosen Pamong

Pengajar

Menyetujui,
Ketua Prodi Kebidanan

IMUNISASI PENTABIO
Merupakan Vaksin combo yang didalamnya terdapat
DPT-HB-HiB (Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B Influenza)
APA MANFAAT IMUNISASI PENTABIO?
Pencegahan dari penyakit difteri (radang tenggorokan berbahaya), pertusis (batuk rejan/batuk 100hari),
tetanus, hepatitis B, dan influenza.
Efek samping imunisasi pentabio
PENANGANAN DARI EFEK SAMPING SETELAH PEMBERIAN IMUNISASI PENTABIO
Kesimpulan
APA ITU IMUNISASI
Cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif sebagai perlidungan terhadap suatu
penyakit.
TIDAK BOLEH DIIMUNISASI PENTABIO BILA :
- Terdapat kejang pada anak
- Terdapat kelainan otak ataupun kelainan syaraf serius
Beberapa kasus anak dapat terjadi bengkak sementara, nyeri, kemerasahan.
Namun pada kasus yang berat dapat muncul demam, rewel, menangis setelah 24 jam pemberian vaksin
Vaksin ini dapat diterima baik oleh tubuh
1. JANGAN PANIK
2. PASTIKAN ANAK MENDAPATKAN NUTRISI
YANG CUKUP
3. PENGOMPRESAN BILA ANAK DEMAM
4. LANJUTKAN PEMBERIAN ASI

JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PENTABIO:


*PENTABIO TIDAK BOLEH DIBERIKAN PADA BAYI BARU LAHIR
*Pentabio diberikan saat usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.
AREA PENYUNTIKAN
Sepertiga paha atas bagian luar.
Dengan dosis 0,5ml
KELOKELOMPOK 4 PPN XXVIII UNIVERSITAS PADJADJARANMPOK 4 PPN XXVIII UNIVE

aksin pentavalen merupakan gabungan dari 5 jenis vaksin dalam satu sediaan. Kelima vaksin tersebut
meliputi :
1.

2.
3.
4.
5.

Difteri > Kuman yang menyebabkan penyakit difteri, menyerang salura pernapasan,
menimbulkan lapisan putih di tenggorokan dengan efek dapat menyumbat saluran nafas, dan
toksinnya dapat mengganggu kerja jantung.
Pertusis > kuman penyebab penyakit batuk rejan atau batuk 100 hari dengan ciri khas batuk
beruntun
Tetanus > kuman penyebab penyakit tetanus, yaitu kekakuan seluruh tubuh termasuk otot
pernapasan sehingga menyebabka kematian akibat gagal nafas
Hepatitis B > virus penyabab peradangan pada hati dimana keadaan kronis dapat
menyebabkan kerusakan hati (sirosis hepatis) dan kanker hati (hepatoma)
Haemophilus influenza tipe B > kuman penyebab radang paru-paru (pneumonia) dan radang
otak (meningitis) terbanyak pada anak-anak

Vaksin pentavalen tergolong program imunisasi dasar pemerintah dimana wajib diberikan kepada semua
bayi di Indonesia sesuai usia. Vaksin disediakan oleh pemerintah dan diberikan melalui puskesmas,
posyandu, dokter praktek, bidan, dan sarana kesehatan lainnya. Sealin pentavalen, imunisasi dasar yang
lain meliputi BCG, polio, dan campak.
Sejarah imunisasi di Indonesia diawali pada tahun 1956 dengan dimulainya imunisasi cacar (beda
dengan cacar air red) dimana berhasil mengeradikasi penyakit tersebut. DIlanjutkan dengan imunisasi
BCG mulai tahun 1973 dan DPT mulai tahun 1976. Imunisasi Polio mulai tahun 1981 dan campak 1982.

Vaksin kombo (DPT-HB) mulai digunakan tahun 2006 dan dilanjutkan dengan pentavalen tahun 2014.
Jadi vaksin pentavalen kedudukannya menggantikan vaksin kombo yang sekarang tidak ada lagi.
Pemberian vaksin pentavalen sama dengan vaksin kombo yaitu pada umur bayi 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
untuk imunisasi dasar. Untuk imunisasi lanjutan vaksin pentavalen diberikan pada umur anak paling cepat
18 bulan sampai 3 tahun. Jadi total vaksin pentavalen diberikan sebanyak 4 kali dimana pemberian 1-3 di
vastus lateralis (sisi luar paha) kiri-kanan-kiri secara IM. Pemberian ke-4 diberikan di deltoid (lengan
kanan atas) secara IM.
Vaksin pentavalen disimpan di lemari es bersuhu 2-8 derajat C da proses transportasi menggunakan
cooling pack (ingat cooling pack berisi air dingin, bukan berisi es). Vaksin tahan disimpan sampai tanggal
kadaluarsanya atau sepanjang indikator suhu pada vial (tanda kotak dikelilingi bulatan) warnanya masih
aman (warna kotak tidak sama atau lebih tua dari warna bulatan). Jika sudah dibuka sebaiknya
digunakan dalam waktu 2 minggu.
Vaksin pentavalen hanya diberikan pada bayi yang belum pernah mendapat vaksin kombo. Apabila
sudah mendapatkan imunisasi kombo dosis pertama atau kedua, tetap dilanjutkan dengan pemberian
vaksin kombo sampai dosis ketiga. Bagi bayi dibawah 3 tahun yang belum mendapat vaksin kombo 3
dosis, dapat diberikan vaksin pentavalen pada usia 18 bulan dan imunisasi lanjutan diberikan minimal 12
bulan dari vaksin pentavalen dosis ketiga.
Kontraindikasi pemberian vaksin pentavalen meliputi adanya alergi atau hipersensitifitas terhadap
komponen vaksin (termasuk pengawetnya thimerosal), dan kejang atau kelainan saraf serius lainnya
(kontraindikasi terhadap komponen pertusis).
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dapat terjadi meliputi reaksi lokal seperti bengkak, nyeri,
kemerahan, dan demam.
necel pada 11 Desember 2014 in Kajian

necel.wordpress.com

Vaksin Pentavalen DPT-HB-Hib Pentabio

Anda mungkin juga menyukai