Berita Terkait
+0
KOMPAS.com - Nyeri punggung adalah masalah yang lumrah pada pria dan merupakan
penyebab utama terbatasnya aktivitas di kalangan berusia kurang dari 45 tahun. Gangguan ini
juga termasuk lima besar yang menyebabkan orang menjalani rawat inap di rumah sakit dan
termasuk tiga alasan utama orang harus dioperasi.
Kebanyakan pria mengalami nyeri punggung pertama antara usia 30 dan 45 tahun. Usia tersebut
merupakan awal dimulainya nyeri punggung. Kurang lebih bersamaan dengan saat Anda pertama
kali mempunyai uban. Usia tiga puluhan dan empat puluhan adalah usia ketika artritis dan
penyakit-penyakit degeneratif lain pada sendi-sendi kecil punggung mulai menggerogoti pria.
Spinal stenosis, misalnya, penyempitan kanal dalam tulang belakang yang berisi saraf tulang
belakang, menyebabkan saraf pada tulang belakang sebelah bawah tertekan dan membuat Anda
merasa nyeri. Dalam kasus lain, yang menjadi sumber masalah adalah berubah bentuknya
cakram antar-ruas.
Cakram antar-ruas adalah bantalan-bantalan kecil yang pinggiran luarnya terbuat dari bahan kuat
tetapi elastis (disebut annulus) sedangkan bagian tengahnya lunak. Cakram ini berfungsi sebagai
peredam getar di antara ruas-ruas tulang belakang. Lama kelamaan ada cakram yang menonjol
dari posisinya karena annulus-nya koyak, dan ini menyebabkan bagian tengah menonjol ke luar
menekan akar saraf, berakibat nyeri yang luar biasa. Sikap tubuh yang buruk juga meningkatkan
peregangan pada punggung dan dapat memperparah artritis selain menyebabkan kerusakan pada
cakram antar-ruas.
Tapi, sejauh ini penyebab nyeri punggung yang paling umum adalah peregangan otot. Dengan
bertambahnya usia, banyak di antara kita kurang bergerak dan kurang berolahraga. Akibatnya,
otot-otot pada perut dan punggung yang berfungsi mendukung tulang belakang menjadi lemah
selain bentuknya tidak karuan.
Periksakan diri ke dokter bila nyeri yang Anda rasakan sangat mengganggu dan Anda sulit
bergerak, bila nyeri itu menyebar sampai ke pantat atau kaki, bila kaki Anda seperti mati rasa
atau senut-senut, bila Anda sulit mengendalikan buang air kecil atau air besar, atau bila Anda
mengalami demam atau sakit perut.
Jaga kesehatan tulang punggung
Nyeri punggung sering dapat disembuhkan dengan mudah tanpa operasi atau obat-obatan.
Sejatinya, 60 persen penderita nyeri punggung akut dapat bekerja kembali dalam waktu
seminggu, dan 90 persen penderita dapat bekerja kembali setelah enam pekan. Berikut adalah
petunjuk mencegah dan mengatasi nyeri punggung.
1. Peregangan setiap pagi
Mulailah hari-hari dengan melakukan peregangan sewaktu masih berada di tempat tidur. Ingat,
bahwa Anda telah berbaring lemas selama delapan jam, maka jika Anda tiba-tiba bangkit berdiri,
Anda dapat mengalami cedera punggung. Sebelum bangun, pelan-pelan regangkan lengan Anda
ke atas kepala, kemudian tarik lutut Anda ke arah dada secara bergantian. Apabila Anda siap
untuk duduk, bergulirlah ke sisi tempat tidur dan gunakan lengan Anda untuk membantu
mengangkat tubuh Anda. Setelah berdiri letakkan tangan Anda pada pantat lalu pekan-pelan
condongkan tubuh ke belakang untuk meregangkan tulang punggung.
3. Istirahatkan punggung
Duduk memberikan tekanan lebih banyak pada punggung daripada berdiri: Apabila Anda harus
duduk di meja Anda untuk waktu yang lama atau Anda harus menempuh perjalanan jauh dengan
pesawat, kereta api, atau mobil, sering-seringlah mengubah posisi duduk dan memberi punggung
Anda kesempatan beristirahat dengan berdiri dan berjalan-jalan kira-kira setiap satu jam sekali.
KOMPAS.com - Nyeri punggung merupakan gangguan yang sering dialami kaum urban,
khususnya bagi mereka yang banyak menghabiskan waktu duduk di depan meja. Kendati
demikian, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari permasalahan tersebut. Bahkan
cara-caranya tergolong sederhana dan mudah dilakukan.
Menurut Kathy Dieringer, dari National Athelic Trainers' Association, cara untuk menghindari
nyeri punggung dimulai dari tidak merokok, serta menjaga berat badan ideal dengan nutrisi yang
baik dan olahraga. Postur yang baik, keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas membantu
memperkuat tulang belakang untuk mendukung punggung.
"Elemen-elemen tersebut dapat menyokong punggung yang baik, menjaga kekuatan tulang dan
tubuh, serta membantu penyembuhan setelah cedera," katanya.
Untuk menjaga postur tubuh yang baik, Dieringer menjelaskan, saat duduk bahu harus ditarik ke
belakang, hindari membungkuk, dan tidak duduk selama lebih dari 30 menit tanpa diselingi
berdiri dan berjalan-jalan.
Selain itu, penting juga untuk mendukung punggung ketika sedang duduk atau tidur. Duduklah
dengan posisi lutut sedikit lebih tinggi daripada pinggul. Saat di tempat tidur, jaga posisi
lengkungan tulang punggung dengan menggunakan bantal, bila perlu.
Otot tubuh bagian tengah, termasuk otot perut, otot punggung, dan otot pelvis, merupakan
penyokong utama dari tubuh Anda. Untuk menguatkannya, latihan yang disarankan adalah
dengan melakukan crunch. Latihan juga disarankan seimbang antara otot atas dan bawah
punggung, guna menjaga fleksibilitas.
Dieringer menegaskan, jika terbiasa tidak aktif, maka inilah waktunya untuk bergerak. "Mulailah
dengan berjalan karena aktivitas tersebut merupakan cara yang baik untuk menjaga kesehatan
punggung."
Ia juga mengingatkan, saat mengangkat benda berat, patahkan dulu lutut dan jaga punggung
tetap lurus. "Jangan membalikkan punggung saat mengangkat berang berat, pastikan pinggul dan
bahu menghadap ke arah yang sama."
Tips Meredakan Pegal di Kaki - Seharian beraktivitas dengan sepatu bertumit tinggi mungkin
sudah menjadi kebiasaan. Namun, jangan abaikan pegal-pegal di kaki Anda. Bila dibiarkan, rasa
sakit dan pegal di otot dapat mendatangkan malapetaka. Otot kaki, persendian di tiap
pergelangan kaki bisa tertekan dan Anda bisa merasakan rasa nyeri yang membutuhkan
penanganan lebih khusus.
Katy Bowman, pakar gerakan manusia dan pencipta serial DVD 'Alligned and Well' menyatakan
ada cara mudah untuk meredakan ketegangan pada otot kaki. Dia menyarankan untuk melakukan
empat gerakan peregangan tiga kali sehari. Masing-masing gerakan dilakukan selama satu menit.
Selain gerakan ada beberapa tips juga untuk menghilangkan pegal di kaki dan itu sangat ampuh
menurut saya.silahkan disimak dibawah ini.. :D
Jalan-jalan seharian keliling mal atau berdiri terlalu lama dijamin bikin kaki terasa nyut-nyutan. Belum lagi
jika alas kaki yang Anda pakai nggak nyaman digunakan. Bisa-bisa malah bikin kaki terasa semakin
pegal, tuh. Jika nggak sempat untuk pijat refleksi, coba empat langkah berikut untuk meredakan pegal di
kaki Anda.
Hangatkan kaki
Rendam kaki di air hangat. Jika rasa pegal menjalar sampai betis, gunakan ember yang lebih tinggi dan
isi air hangat sampai setengah betis. Tambahkan satu sendok makan garam.
Kemudian, tekuk jari-jari kaki Anda di dalam air, tahan selama 10 detik, dan kembali ke posisi semula.
Ulangi beberapa kali sampai telapak kaki terasa lebih ringan.
Pijat ringan
Untuk relaksasi awal, pijat ringan kaki Anda, mulai dari betis sampai telapak kaki. Jika nggak memiliki
minyak zaitun, Anda bisa memanfaatkan body lotion agar kaki menjadi lebih licin dan mudah dipijat. Kulit
pun nggak terasa sakit.
Kompres dingin
Lutut sering kali menjadi pusat rasa pegal. Kompres sekeliling lutut dengan es batu yang dibungkus
handuk. Lakukan juga di bagian mata kaki dan telapak kaki.
Menyangga kaki
Agar aliran darah lebih lancar, posisikan kaki lebih tinggi kurang lebih 7-10 cm. Coba menyangga kaki
menggunakan bantal ketika Anda tidur. Posisi ini bisa mengurangi tekanan yang ada pada kaki.
Bob
and Jean Anderson/Shelter Publications, Inc Gerakan relaksasi
Berita Terkait
+0
KOMPAS.com Berapa banyak di antara Anda yang bekerja dengan duduk di depan
komputer? Atau menjalani profesi yang identik dengan duduk lama seperti sekretaris,
mahasiswa, atau penulis?
Bagi Anda yang dengan rutinitas demikian, pernahkah Anda merasa jenuh karena harus duduk
lama menatap komputer atau bahan kerjaan? Atau sampai merasa pegal dan nyeri pada otot leher,
bahu, lengan, punggung bawah, hingga sakit kepala? Bisa jadi hal tersebut muncul karena salah
posisi duduk atau durasi kerja yang terlalu lama tanpa diselingi istirahat yang cukup.
Meski terlihat sederhana, keluhan-keluhan itu tidak boleh dianggap sepele. Posisi duduk yang
tidak ergonomis, yakni leher terlalu menunduk, punggung terlalu bungkuk atau terlalu tegak,
hingga tinggi bangku yang tidak pas dengan tinggi meja, akan mudah menimbulkan kelelahan
otot. Dan bila dipertahankan dalam waktu lama, dapat timbul ketegangan otot (spasme) hingga
rasa nyeri yang berlarut-larut. Bahkan, kondisi tersebut dapat berakibat pada penurunan daya dan
semangat kerja, serta sulit berkonsentrasi.
Sebuah survei di Denmark yang melibatkan 690 pekerja pengguna komputer menunjukkan,
sekitar 35 persen pekerja mengeluh nyeri pada otot leher dan bahu setiap hari dalam 1 tahun
terakhir. Sebuah angka yang fantastis! Hasil studi tersebut telah dipublikasikan Agustus 2013 ini
di sebuah jurnal internasional. Bahkan, sejumlah 44,6 persen di antara mereka mengakui adanya
penurunan produktivitas mereka karena keluhan ini.
Selain pada leher dan bahu, keluhan lain yang digarisbawahi oleh Tim Peneliti adalah nyeri pada
punggung bawah (low back pain). Masalah ini memang klasik temukan akibat posisi duduk yang
keliru. Kebanyakan orang duduk dengan posisi menyandar yang hanya pada punggung atas,
sementara punggung bawah tidak memiliki tumpuan. Dengan posisi tersebut, otot punggung
bawah akan berkontraksi (tegang) sebagai upaya kompensasi sehingga lama-kelamaan timbul
nyeri.
B
ob and Jean Anderson/Shelter Publications, Inc Gerakan relaksasi berikutnya
Tak kalah pentingnya, Anda pun harus mengistirahatkan mata dan pikiran sejenak. Memejamkan
mata selama 2-3 menit terbukti efektif agar otot mata tidak kelelahan. Demikian juga dengan
pikiran. Bekerja monoton dengan fokus penuh dapat menyebabkan Anda jenuh dan kehilangan
konsentrasi. Sembari melakukan gerakan relaksasi 5 menit, Anda dapat mengalihkan sejenak
pikiran Anda dari kepenatan itu. Atau, berjalan-jalan ke meja kerja tetangga juga boleh dilakukan
supaya tidak bosan.
Apakah Anda mulai merasa lelah di depan komputer? Yuk, mari mulai bergerak dan lakukan
relaksasi. Di samping terhindar dari risiko masalah kesehatan, Anda pun akan menjadi lebih
produktif mengerjakan tugas di komputer.
Salam sehat untuk kita semua!