Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Analisa lumpur pemboran adalah salah satu bagian dari berbagai analisa
yang dilakukan dalam operasi pemboran. Operasi pemboran adalah suatu prosedur
dan teknik yang umum dilaksanakan pada suatu kompleks pengeboran putar dan
modern untuk membor sumur minyak atau gas. Suatu pengeboran sepertinya hal
yang mudah yaitu membuat lubang sumur yang menembus lapisan yang kaya
akan minyak. Namun, itu tidak semudah yang kita bayangkan sebab pengeboran
suatu sumur minyak dilakukan melalui operasi yang khusus dan rumit yang
diperoleh setelah melakukan studi di bidangnya, melakukan eksperimeneksperimen, dan menerapkan dalam praktek di lapangan.
Untuk analisa ini akan diperkenalkan dasar dasar operasi pemboran yang
dilakukan dalam mengebor suatu sumur, yang diantaranya tinjauan terhadap
sejumlah perumusan dasar mengenai sifat sifat lumpur dalam suatu pemboran,
penyebab, dan masalah yang ditimbulkannya. Komposisi dan sifat lumpur sangat
berpengaruh dalam suatu operasi pemboran sebab berhasil dan tidaknya suatu
operasi pemboran adalah tergantung pada lumpur pemboran. Lumpur pemboran
merupakan factor yang penting dalam suatu operasi pemboran minyak, gas dan
panasbumi. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan, dan biaya pemboran
sangat tergantung dari lumpur pemboran yang dipakai.
Secara umum lumpur pemboran mempunyai empat komponen atau fasa :
a.

Fasa cair (cair atau minyak).

b.

Reaktif solids, yaitu padatan yang bereaksi dengan air membentuk


koloid (clay).

c.

Inert solids (zat padat yang tak bereaksi).

d.

Fasa kimia.
Pada dasarnya lumpur pemboran mempunyai beberapa fungsi yang antara

lain adalah :
a.

Mengangkat serbuk bor ke permukaan.

b.

Mengontrol tekanan formasi.


1

c.

Mendinginkan serta melumasi pahat dan drillstring.

d.

Membersihkan lubang bor.

e.

Membantu dalam evaluasi formasi.

f.

Melindungi formasi produktif.

g.

Membantu stabilitas formasi.


Fungsi utama lumpur pemboran tersebut diatas ditentukan oleh komposisi

kimia dan sifat fisik lumpur. Kesalahan dalam mengontrol sifat fisik lumpur akan
menyebabkan kegagalan dari fungsi lumpur yang pada gilirannya dapat
menimbulkan hambatan pemboran dan akhirnya menimbulkan kerugian besar.
Karena lumpur pemboran menjadi salah satu pertimbangan dalam
mengoptimasikan operasi pemboran, oleh karena itu untuk memelihara dan
mengontrol sifat sifat fisik lumpur pemboran agar sesuai dengan yang
diinginkan. Sehingga perlulah mahasiswa teknik perminyakan untuk mengadakan
percobaan percobaan yang nantinya akan digunakan di lapangan, dalam hal ini
Laboratorium Analisa Lumpur Pemboran Jurusan Teknik Perminyakan
memberikan beberapa percobaan dasar mengenai lumpur pemboran yang meliputi
beberapa praktikum, antara lain :
1.

Pengukuran densitas, sand content, dan pengukuran kadar


minyak dalam lumpur pemboran.

2.

Pengukuran viskositas dan gel strength.

3.

Pengukuran tebal mud cake dan filtrasi.

4.

Analisa kimia lumpur pemboran.

5.

Kontaminasi lumpur pemboan.

6.

Pengukuran harga MBT (methylene blue test).

Anda mungkin juga menyukai