Disusun Oleh :
Tifanny Ellies
1401055118
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan pertolongan-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan dengan judul "Laporan Penyuluhan Bahasa: Penggunaan dan
Penerapan Bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempurnakan serta Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Indonesia". Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami
dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yaitu Dra. Hj. Nur
Amalia, M.Pd., yang telah membantu saya dalam mengerjakan laporan ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini. Tentunya ada hal-hal
yang ingin saya berikan kepada keluarga dari laporan ini.
Oleh karena itu saya berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama. Semoga laporan yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................
1.2 Tujuan ......................................................................................................
1.3 Manfaat ...................................................................................................
1
2
2
3
4
6
7
19
20
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
sesuai
ejaan
yang
disempurnakan
serta
menggunakan
media
elektronik
yakni
telepon
seluler.
Dalam
I.
berdasarkan
surat
keputusan
menteri
pendidikan,
4. Ejaan Melindo
Melindo ialah akronim dari Melayu-Indonesia. Ejaan Melindo
merupakan ejaan yang di susun atas kerja sama antara pihak
Indonesia Slamet Muljana dan pihak Persekutuan Tanah Melayu
(malaysia) di pimpin oleh Syed Nasir bin Ismail yang tergabung
dalam Panitia Kerja Sama Bahasa Melayu-Bahasa Indonesia. Tahun
1959 berhasil merumuskan ejaan yaitu ejaan Melindo.
Dalam ejaan melindo tidak jauh beda dengan ejaan pembaharuan,
karena ejaan itu sama-sama berusaha menyederhanakan ejaan dengan
menggunakan sistem fonemis. Hal yang berbeda ialah dalam ejaan
Melindo gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta diganti dengan
c menjadi cinta; juga gabungan konsonan nj, seperti pada kata njonja
di ganti dengan huruf nc yang sama sekali masih baru.
5. Ejaan Baru (LBK)
Ejaan Baru merupakan lanjutan dari rintisan panitia ejaan melindo.
Pelaksananya pun terdiri dari panitia Ejaan LBK (Lembaga Bahasa
dan
Kesusaatraan,
sekarang
bernama
Pusat
Pembinaan
dan
17
19
di kantor
di sekolah
di belakang
21
bahasa
akan
mengalami
pengembangan
dan
dilakukan
misalnya
melalui
jalur
pendidikan
dan
kegairahan menggunakannya.
Upaya Pembinaan Bahasa
Usaha pembinaan yang dilakukan, antara lain, melalui pengajaran
dan pemasyarakatan. Sedangkan, yang dimaksud dengan
pengembangan adalah upaya meningkatkan mutu bahasa agar
dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan
masyarakat. Upaya pengembangan itu, antara lain, meliputi
penelitian, pembakuan, dan pemeliharaan. Usaha pembinaan
melalui pengajaran bahasa Indonesia melalui sistem persekolahan
dilakukan dengan mempertimbangkan bahasa sebagai satu
keseluruhan berdasarkan kontekspemakaian yang ditujukan untuk
25
Disempurnakan
Selalu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan
Dialog/tanya jawab
Adegan
3) Ceramah
Penyuluhan bahasa Indonesia melalui ceramah. Ceramah
langsung kepada pejabat-pejabat pemerintahan dan swasta,
pemuka masyarakat, muballigh, dan sebagainya.
4) Kontak surat
Penyuluhan bahasa Indonesia melalui Kontak surat yaitu
menyelenggarakan tanya jawab bahasa melalui suratmenyurat. Jawaban dapat diberikan melalui surat, surat
kabar/majalah.
5) Penerbitan brosur
Penyuluhan bahasa Indonesia melalui Penerbitan brosur.
Memberikan penjelasan mengenai masalah-masalah bahasa.
6) Poster dan plakat
Penyuluhan bahasa Indonesia melalui Poster dan plakat
a
7) Iklan
Penyuluhan bahasa Indonesia melalui Iklan. Diantaranya
kurang lebih sama dengan poster dan Plakat.
8) Pendekatan pribadi
Penyuluhan bahasa Indonesia melalui Pendekatan Pribadi.
Mengadakan pendekatan terhadap para pejabat atau pemuka
masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh simpati dan
bantuan guna perbaikan pemakaian bahasa Indonesia,
misalnya perbaikan pada :
29
Surat-surat resmi
Papan-papan nama
9) Penggairahan
Penyuluhan bahasa Indonesia melalui Penggairahan yaitu
menggairahkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik
melalui antara lain
a
Perlombaan mengarang
Perlombaan berpidato
Perlombaan sandiwara
BAB III
PENUTUP
31
3.1 Simpulan
Ejaan merupakan hal hal yang mencakup penulisan huruf ,penulisan kata,
termasuk singkatan, akronim, angka, dan bilangan, serta penggunaan tanda baca.
Selain itu juga tentang pelafalan dan peraturan dalam penyerapan unsur asing.
Fungsi ejaan antara lain :
1. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa.
2. Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan.
3. Sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa
Indonesia.
Sedangkan perkembangan sejarah bahasa indonesia di bagi dalam beberapa periode
yaitu : Ejaan Van Ophuysen,Ejaan Republik (Ejaan Soewandi), Ejaan Pembaharuan,
Ejaan
Baru/Lembaga
Bahasa
dan
Kasusastraan
(LBK),
dan
Ejaan Yang
Disempurnakan.
Pembinaan (Bahasa Indonesia) mengandung pengertian sebagai
suatu usaha dasar, terencana, dan sistematis dalam rangka peningkatan
mutu bahasa Indonesia, sehingga masyarakat pemakaiannya memiliki
kebanggaan dan kegairahannya. Adapun mengenai pengembangannya
(bahasa Indonesia) berarti suatu usaha dasar, terencana, dan sistematis
dalam rangka meningkatkan mutu dan kelengkapan bahasa Indonesia
sehingga dapat dipergunakan secara efektif sesuai dengan kedudukan dan
fungsinya di masyarakat.
Faktor-faktor pengembangan dan pembinaan Bahasa:
Tenaga penyuluhan
Sasaran penyuluhan
Teknik pelaksanaan
Bahan penyuluhan
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi santai dan
akrab, seperti di warung kopi, di pasar, di tempat arisan, dan di lapangan sepak bola
hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang santai dan akrab yang tidak terlalu
terikat oleh patokan. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang
33
digunakan sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah
bahasa Indonesia itu meliputi kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah
penyusunan kalimat kaidah penyusunan paragraf, dan kaidah penyusunan kalimat.
3.2 Saran
1 Setiap penyuluh harus dapat menyusun sendiri bahan yang akan dipakainya
2
3
35
LAMPIRAN
37