Oleh:
Muchlisah Harliani
I34120035
PERNYATAAN
Dengan ini saya, menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul Keberhasilan
Pelaksanaan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat benar-benar hasil karya
saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan
tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang
dinyatakan dalam naskah. Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Bogor, Mei 2015
Muchlisah Harliani
NIM. I3420035
ABSTRAK
MUCHLISAH HARLIANI. Analisis Pelaksanaan Program Sanitasi Berbasis
Masyarakat. Di bawah bimbingan Dr. Ir. SARWITITI S. AGUNG, MS
Program sanitasi berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya untuk
memberdayakan masyarakat. Berdasarkan kajian pustaka, program sanitasi
berbasis masyarakat dipengaruhi oleh indikator keberhasilan program. Indikator
keberhasilan program adalah indikator input program adalah sumber pendanaan
program dan pertimbangan mengenai SDM yang dimiliki masyarakat. Indikator
proses adalah fokus pembangunan, pengelolaan dan evaluasi program dilakukan
oleh masyarakat dan tingkat partisipasi masyarakat. Indikator output program
adalah pemanfaatan fasilitas sanitasi yang telah dibangun. Indikator efek program
adalah perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
Oleh:
Muchlisah Harliani
I34120035
Pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
: Muchlisah Harliani
Nomor Pokok
: I34120035
Judul
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Tanggal Pengesahan :
PRAKATA
Muchlisah Harliani
NIM. I34120035
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Tujuan Penulisan..................................................................................................2
Metode Penulisan.................................................................................................2
RINGKASAN PUSTAKA.......................................................................................3
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN...............................................................21
Pengertian Program Berbasis Masyarakat..........................................................21
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Sanitasi Berbasis
Masyarakat.........................................................................................................24
Indikator Keberhasilan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat........................27
Keberhasilan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat........................................30
Peran Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat.32
KESIMPULAN......................................................................................................34
Analisis dan Sintesis...........................................................................................34
Kerangka Analisis...............................................................................................34
Pertanyaan Penelitian.........................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................37
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perwujudan kegiatan program berbasis masyarakat pada setiap literatur
22
Tabel 2. Jenis program sanitasi berbasis masyarakat 23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka analisis indikator keberhasilan program sanitasi berbasis
masyarakat 29
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting untuk mendukung kualitas
kehidupan manusia selama hidupnya. Kesehatan dapat dicapai dengan berbagai
macam hal, salah satunya adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Manusia dapat hidup dengan sehat apabila lingkungan di
sekitarnya pun sehat. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat
Indonesia adalah perilaku buang air besar sembarangan yang masih banyak
dilakukan oleh masyarakat. Menurut Hasil Studi Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP) tahun 20061, masyarakat Indonesia yang
berperilaku buang air besar sembarangan adalah sebesar 47%. Masyarakat
membuang kotorannya ke sungai, kolam, sawah, kebun, dan tempat terbuka
lainnya. Menurut Kasubdit Pengembangan Sistem Air Limbah, Direktorat
Penyehatan Lingkunganm Permukinan, Departemen Pekerjaan Umum, Handy B.
Legowo, berdasarkan data pada tahun 2007, sebanyak 30 persen penduduk
Indonesia saat ini masih melakukan kegiatan buang air besar sembarangan
(BABS), 18,1 persen di antaranya adalah di wilayah perkotaan. Kegiatan buang
air besar yang terjadi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung2, dan
menghasilkan tinja sebagai zat buangan.
Tinja merupakan salah satu bahan buangan sebagai akibat dari adanya
kehidupan manusia, hasil dari proses pencernaan makanan pada sistem
pencernaan makanan manusia. Pembuangan tinja manusia yang tidak dilakukan
sebagaimana mestinya akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif, di
antaranya adalah pencemaran permukaan tanah serta air tanah, yang berpotensi
menjadi sumber penyebab berbagai macam penyakit. Tinja pun merupakan salah
satu bahan makanan yang disukai oleh lalat, tikus, ayam, anjing, dan hewan
lainnya, karena tinja mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan oleh
hewan tersebut (Soeparmin 2002). Saat ini, diperkirakan sebesar 70 persen air
tanah di wilayah perkotaan telah tercemar oleh bakteri tinja, sedangkan sebagian
besar masyarakat perkotaan masih menggunakan air tanah sebagai sumber air.
Dampak tersebut disebabkan sebagian besar oleh kebiasaan masyarakat buang air
besar sembarangan dan pengelolaan limbah yang tidak sesuai dengan yang
seharusnya3.
Dampak buruk yang dihasilkan oleh pengelolaan tinja manusia secara
umum disebabkan oleh fasilitas dan pengetahuan masyarakat yang minim. Selain
itu budaya masyarakat hingga saat ini masih terbiasa dengan buang air besar
sembarangan. Permasalahan sanitasi, khususnya perilaku buang air besar
1 Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 132
Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
2 m.antaranews.com (2010)
3 Publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/pola-pencemaranbakteriologis
1. Judul
RINGKASAN PUSTAKA
: Pengaruh Metode Pemicuan Terhadap Perubahan
Perilaku Stop BABS di Desa Senuro Timur Kabupaten
Ogan Ilir
Tahun
: 2010
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
Alamat URL
: http://eprints.unsri.ac.id/373/
Tanggal Akses
: 27 Maret 2015
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka buang air besar
sembarangan (BABS) di Indonesia. Perilaku tersebut memicu berbagai macam
persoalan kesehatan, salah satunya adalah timbulnya penyakit diare pada
masyarakat. Permasalahan ini membuat Departemen Kesehatan RI melaksanakan
Program STBM sejak tahun 2006. Program ini terdiri dari lima pilar, salah
satunya adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Kabupaten Ogan Ilir
adalah salah satu wilayah yang mendapatkan akses program ini, dengan tingkat
kepemilikan jamban yang rendah, hanya 32,59%.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh kegiatan pemicuan dalam program STBM terhadap perubahan perilaku
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Secara khusus, penelitian ini bertujuan
untuk: (1) mengetahui pengaruh pemicuan terhadap perubahan pengetahuan
masyarakat tentang BAB sembarangan, (2) mengetahui pengaruh pemicuan
terhadap sikap masyarakat tentang BAB sembarangan, (3) mengetahui pengaruh
pemicuan terhadap perubahan tindakan masyarakat tentang BAB sembarangan.
Desain penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Populasi
penelitian ini adalah seluruh Masyarakat Desa Senuro Timur Kecamatan Tanjung
Batu, Kabupaten Ogan Ilir. Sampel penelitian ini sebanyak 100 orang responden,
diambil dengan cara teknik purposive sampling, dengan kriteria sampel : (1)
warga yang tidak memiliki jamban, (2) warga yang memiliki jamban tetapi tidak
dimanfaatkan, (3) warga yang kooperatif. Data diambil dengan cara melakukan
eksperimen semu dengan rancangan sebelum dan sesudah intervensi masyarakat.
Intervensi yang dilakukan pada masyarakat adalah pemicuan Program STBM.
Data diolah dengan menggunakan analisis statistik dan bivariat.
Hasil penelitian ini adalah dari aspek pengetahuan, masyarakat mengalami
perubahan positif tentang buang air besar, dan tidak mengalami perubahan ke arah
negatif. Aspek sikap masyarakat pun mengalami hal yang sama, yaitu perubahan
ke arah yang positif setelah dilaksanakannya pemicuan. Namun, untuk aspek
perilaku masyarakat, hanya sebanyak 70% responden yang mengalami perubahan
ke arah yang lebih baik, dan sisanya mengalami perubahan ke arah yang negatif.
Berdasarkan hasil uji statistik, hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh pemicuan
terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam hal buang air besar sembarangan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah program STBM telah berhasil
mengubah pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap buang air besar
sembarangan, namun belum berhasil dalam mengubah perilaku masyarakat secara
menyeluruh. Hal ini disebabkan karena perubahan perilaku masyarakat
membutuhkan waktu yang lama.
Analisis
Penelitian ini menjelaskan dampak dari pelaksanaan pemicuan Program STBM
yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat. Ternyata,
pemicuan yang dilakukan tidak dapat mengubah perilaku buang air besar
sembarangan yang menjadi kebiasaan masyarakat. Penelitian ini dapat
membuktikan salah satu teori komunikasi massa, dimana komunikasi yang
dilakukan kepada orang banyak hanya mampu mengubah sikap, namun belum
dapat mengubah perilaku. Perlu dilakukan upaya lebih seperti dengan melakukan
komunikasi interpersonal lebih intens antara fasilitator dan masyarakat, dan
pengawasan yang lebih lanjut pasca pelaksanaan pemicuan. Selain itu, menarik
pula untuk diteliti penyebab mengapa masyarakat masih melakukan kegiatan
buang air besar sembarangan walaupun telah mengetahui bahwa kegiatan tersebut
berdampak buruk. Mungkin saja tidak selalu karena faktor budaya, bisa jadi
karena ketidakmampuan masyarakat secara ekonomi, dan lainnya. Sehingga
kedepannya, fasilitator dapat membantu masyarakat secara langsung terhadap
permasalahan yang menghalangi mereka untuk mengubah perilaku masyarakat.
2. Judul
Tahun
: 2014
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
Alamat URL
Tanggal Akses
http://lppm.unsil.ac.id/files/2015/02/06.Teguh-priatno.pdf
: 7 April 2015
3. Judul
Tahun
: 2013
Jenis Pustaka
: Jurnal Promkes
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
Alamat URL
:
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=160500&val=1092&title=ANALYSIS%20OF
%20COMMUNITY%20PARTICIPATION
%20PROGRAM%20SUCCESS%20IN
%20COMMUNITY-Led%20Total%20Sanitation
%20%28CLTS%29
Tanggal Akses
: 7 April 2015
4. Judul
: Evaluasi
Masyarakat
Masyarakat
Tahun
: 2014
Jenis Pustaka
: Skripsi
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
: Zudika DM Manullang
Alamat URL
:
http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/f
ile/ZUDIKA.pdf
TanggalAkses
: 9 April 2015
5. Judul
Tahun
: 2012
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
: Siti Solikhah
Alamat URL
:http://stikesmuhla.ac.id/wpcontent/uploads/jurnalsurya/noXVIII/84-90-Jurnal-Siti.pdf
Tanggal Akses
: 9 April 2015
10
11
Tahun
: 2012
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
Alamat URL
:http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-256613308100115-Chapter1.pdf
Tanggal Akses
: 9 April 2015
12
7. Judul
Tahun
: 2009
Jenis Pustaka
: Tesis
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
: Sutami
Alamat URL
: http://eprints.undip.ac.id/18482/1/S_U_T_A_M_I.pdf
Tanggal Akses
: 9 April 2015
13
ditunjang pula dengan data sekunder dan penelaan pustaka. Data dikumpulkan
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel. Sampel ditentukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil adalah orangorang yang mewakili ciri spesifik yang dimiliki oleh setiap lapisan populasi
sampel dengan cara yang cermat. Populasi penelitiannya adalah 9 RW yang ada di
Kelurahan Marunda. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisa
kualitatif, yaitu pendekatan kualitatif dengan mengakui kebenaran berdasarkan
kenyataan.
Hasil penelitian ini terdiri dari berbagai macam analisis terhadap berbagai
hal, yaitu (1) analisis kualitas dan kuantitas prasarana lingkungan yang dibangun
melalui PPMK, (2) analisis kondisi sosial ekonomi masyarakat, (3) analisis bentuk
dan tingkat partisipasi masyarakat pada pembangunan prasarana lingkungan
melalui PPMK, dan (4) analisis hubungan sosial ekonomi terhadap bentuk
partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan pengawasan
pembangunan prasarana lingkungan melalui PPMK. Hasil analisis pertama
mengungkapkan bahwa kondisi prasarana seperti jalan lingkungan, saluran air
rumah tangga, tempat pembuangan sampah, jembatan belum sesuai dengan apa
yang diharapkan. Hasil analisis kedua, terdapat beberapa kondisi sosial ekonomi
yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat yaitu jenis kelamin, dimana
keterlibatan lebih dominan pada pria dibanding wanita; usia, dimana masyarakat
yang paling banyak berpartisipasi adalah pada usia 31 sampai 40 tahun;
pendidikan, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin
tinggi tingkat partisipasinya; serta pekerjaan, dimana tingkat partisipasi
masyarakat sangat bergantung dari lamanya masyarakat bekerja.
Hasil analisis ketiga adalah, analisis bentuk partisipasi masyarakat.
Masyarakat yang terlibat dalam pengambilan keputusan hanya 12%. Analisis
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Sebanyak 26%
responden tidak mengikuti perencanaan program, dengan alasan tidak
tahu.Mayoritas responden (74%) aktif mengikuti pertemuan tahap perencanaan.
Sebanyak 81% responden terlibat dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan
prasarana lingkungan dengan memberikan tenaga (60%), uang (1%), material
(8%), pikiran (7%), dan keahlian (6%). Responden yang aktif berpartisipasi 83%,
lebih besar dari tahap perencanaan dan pelaksanaan karena masyarakat merasa
memiliki terhadap prasarana lingkungan yang dibangun.
Hasil analisis pada tingkat partisipasi masyarakat adalah masyarakat
mencapai tingkat therapy, yaitu tingkatan terendah, dimana masyarakat terlibat
secara beramai-ramai dalam program namun tidak mempengaruhi terhadap apa
yang diputuskan dalam pelaksanaan program. Hasil analisis keempat diketahui
bahwa pada tahap pelaksanaan program sangat dipengaruhi oleh usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan dan penghasilan masyarakat. Pada tahap pelaksanaan,
faktor yang mempengaruhi adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan
penghasilan. Pada tahap pengawasan, faktor yang mempengaruhi adalah jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan bentuk
partisipasi dari setiap tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
walaupun didominasi kondisi sosial ekonomi tertentu. Tingkat partisipasi
14
8. Judul
Tahun
:-
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
Alamat URL
:
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.
php/jap/article/view/157/128
: 4 Mei 2015
Tanggal Akses
15
16
9. Judul
Tahun
: 2011
Jenis Pustaka
: Jurnal Planesa
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
Alamat URL
:
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/planesa/article/
view/537/499
: 4 Mei 2015
Tanggal Akses
17
dimana data diperoleh dari observasi lapang dan penyebaran kuesioner, hasilnya
akan diketahui efektivitas program dari penggunaan sarana Sanimas apakah sesuai
atau tidak dengan tujuan program. Hasil analisis adalah hanya 25% fasilitas
sanitasi digunakan oleh masyarakat karena lokasi pembangunan fasilitas sanitasi
jauh dari pemukiman penduduk dan airnya terasa asin. Hal tersebut membuat
aspek ini dinilai kurang efektif. (4) Aspek kesehatan lingkungan, dilihat dari
perubahan perilaku dan peningkatan kebersihan lingkungan, dengan tujuan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dari program. Hasil analisis diperoleh dari
penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil analisis, kesehatan lingkungan telah
mengalami peningkatan, karena dilihat dari masyarakat yang telah melaksanakan
pola hidup sehat, dan lingkungan sehitar pun menjadi bersih, sehingga dinilai
efektif.
Kesimpulan penelitian ini adalah dilihat dari proses pelaksanaannya
Program Sanimas dapat dikatakan efektif dan berhasil, namun dilihat dari
penyediaan prasarana dan saran air limbah kurang efektif karena jumlah
masyarakat yang menggunakan sarana Sanimas ini berkurang dan tidak sesuai
dari jumlah target masyarakat sasaran.
Analisis
Pada bagian analisis efektivitas Program Sanimas dari aspek perencanaan,
terdapat keterangan bahwa program telah melibatkan atau memberikan
masyarakat kesempatan untuk berperan secara aktif. Pernyataan tersebut tidak
menegaskan secara pasti apakah masyarakat telah berpartisipasi pada program
atau tidak. Pada tabel analisis efektivitas Program Sanimas dari aspek
perencanaan, tidak digambarkan partisipasi masyarakat secara langsung, hanya
dipaparkan bukti tertulis, seperti masih adanya kelompok swadaya, dan kontribusi
masyarakat dalam membayar iuran. Data analisis tersebut tidak cukup untuk
membuktikan bahwa proses perencanaan program melibatkan secara penuh
aspirasi masyarakat, dan belum dapat dikatakan efektif.
Pada analisis aspek kelembagaan, dikatakan bahwa sudah ada perwakilan
masyarakat yang berpartisipasi dalam program. Namun tidak dijelaskan dengan
baik siapa sajakah perwakilan masyarakat tersebut, dan bagaimana mereka dapat
mewakili peran masyarakat dalam pelaksanaan program. Dalam tabel analisis,
hanya dituliskan kegiatan-kegiatan pertemuan yang sudah dilakukan, tanpa
melihat kualitas pertemuan yang dilakukan. Pada analisis aspek penggunaan
sarana, hanya 25% fasilitas sanitasi yang dimanfaatkan masyarakat karena
pembangunan sarana fasilitas sanitasi tidak menyesuaikan lokasi tempat tinggal
masyarakat . Hal ini dapat menyanggah pernyataan bahwa aspek perencanaan
Program Sanimas sudah efektif. Pada analisis aspek kebersihan lingkungan, tidak
ada data pembanding saat sebelum program Sanimas dijalankan, sehingga tidak
dapat dipastikan apakah telah terjadi peningkatan kebersihan atau tidak. Selain itu,
perlu diteliti apakah hasil yang tertera pada tabel data analisis merupakan dampak
dari pelaksanaan Program Sanimas atau mungkin program yang sudah
dilaksanakan sebelumnya, maupun program lain yang dijalankan bersamaan.
18
10. Judul
Tahun
: 2012
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
: Digital
Nama Penulis
Alamat URL
:
http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/download/6489/5354
Tanggal Akses
: 7 Mei 2015
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan hasil penerapan Program
Pamsimas pada setiap desa di wilayah Kecamatan Simpur. Program ini dilakukan
sebagai upaya penyelesaian permasalahan air minum dan sanitasi. Perbedaan hasil
ini mengakibatkan hanya dua desa yang berhak mendapatkan Hibah Insentif Desa
(HID) sebagai bentuk apresiasi keberhasilan penerapan program, sedangkan desa
satu desa lainnya tidak memperoleh keberhasilan, padahal memiliki kesempatan
yang sama untuk berkompetisi. Program berbasis masyarakat akan berhasil
apabila dalam pelaksanaannya benar-benar terdapat partisipasi nyata dari
masyarakat sehingga terjadi keberlanjutan program. Berdasarkan pernyataan
tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau lebih dalam partisipasi
masyarakat dalam rangka mendukung keberhasilan program yang berbasiskan
masyarakat terutama dalam bidang air minum dan sanitasi di Kabupaten Hulu
Sungai Selatan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sumber data
berasal dari penelitian lapang sebagai data primer. Data yang diperoleh diarahkan
kepada penjelasan secara sitematis terhadap kondisi faktual terhadap desa HID
dan desa non HID. Teknik sampling yang digunakan adalah area probability
sampling, dengan proportional sampling, dengan mempertimbangkan semua
unsur masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan. Analisis yang dilakukan pada
penelitian ini ada empat, yaitu analisis deskriptif, distribusi frekuensi, analisis
perbandingan, dan analisis tabulasi silang.
Hasil analisis pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam penelitian ini
adalah terdapat perbedaan kondisi pelaksanaan partisipasi masyarakat pada tahap
perencanaan, implementasi, serta operasi dan pemeliharaan dalam Program
Pamsismas di desa HID (Desa Garunggang dan Desa Ulin) dan desa non HID
(Desa Pantai Ulin). Terdapat tiga tahapan analisis yang dilakukan, yaitu tahap
perencanaan, implementasi dan operasi dan pemeliharaan. Pada tahap
perencanaan, desa HID merasakan lebih sedikit intervensi dari pihak luar
dibandingkan desa non HID. Beberapa responden desa non HID merasakan
keraguan akan kepentingan semua pihak yang dapat terakomodir. Pada tahap
implementasi, desa HID merasakan bahwa seluruh keputusan perencanaan bisa
diterapkan sepenuhnya, pelaksanaan program berdasarkan asas manfaat, dan
terwujudnya pendistribusian manfaat dan keuntungan. Hanya sedikit responden
yang merasakan keragu-raguan. Namun pada desa non HID, keragu-raguan
19
11. Judul
Alamat URL
:
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/download/6526/6298
Tanggal Akses
: 7 Mei 2015
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan Program SANIMAS yang
dilakukan di Kecamatan Gajah sebagai salah satu wilayah yang desanya paling
banyak menerima bantuan program. Program ini dilaksanakan sebagai tanggapan
dari permasalahan sulitnya air bersih sebagai kebutuhan utama kehidupan.
Pelaksanaan program ini berjalan lancar, sehingga tujuan penelitian ini adalah (1)
mengetahui peran masyarakat atau partisipasi masyarakat dalam mendukung
program Pamsimas di Desa Banjarsari, (2) mengetahui pendekatan atau kebijakan
dalam mendorong masyarakat dalam pelaksanaan program Pamsismas.
20
21
22
23
No
Nama
Peneliti dan
Tahun
Nur
Alam
Fajar,
Hamzah
Hasyim,
Asmaripa
Ainy (2010)
Sutami
(2009)
Taufik
Afriadi
Asumsi tentang
Masyarakat
masyarakat
dianggap
mampu dalam
membangun
jamban.
Masyarakat
tidak dianggap
memiliki
sumber daya
dan
pengetahuan
lokal karena
partisipasi
masyarakat
masih rendah
masyarakat
dan dianggap
Konsekuensi
Perencanaan
Menekankan
Aspek
Lokalitas
Ada,
masyarakat
mengambil
keputusan
mengenai
keberlanjutan
program
Tidak ada,
masyarakat
menerima
suntikan dana,
artinya tidak
menekankan
kemampuan
lokal
masyarakat
Ada,
masyarakat
Konsekuensi
Penempatan
Tenaga Ahli
untuk
Menjalankan
Fungsi
Pelayanan
Ada
Implikasi
Terbentuknya
Daya Kritis
Masyarakat
Ada, masyarakat
diberitahukan
mengenai
pentingnya
jamban
Ada
Tidak ada.
Masyarakat yang
terlibat dalam
proses
pengambilan
keputusan hanya
12%
Ada
Ada
24
Hadi
Wahyono
(2012)
4
Hardiles
Nofiandi
(2014)
mampu dalam
merencanakan
kegiatan
program
masyarakat
dianggap
mampu
mengidentifikasi
permasalahan
membiayai
semampunya
pelaksanaan
program
Tidak ada,
Ada
masyarakat
menerima
campur tangan
APBN, APBD
dalam
pendanaan
program
Berdasarkan data pada tabel di atas, terdapat beberapa program yang tidak
menerapkan secara penuh hakikat dari program berbasis masyarakat. Seperti pada
program PPMK pada penelitian yang dilakukan oleh Sutami (2009), proses
pelaksanaan masih menempatkan masyarakat sebagai penerima manfaat program,
tanpa mengutamakan partisipasi masyarkat. Hal ini disebabkan oleh program
PPMK yang memberikan pendanaan dalam pembangunan fasilitas sanitasi,
sedangkan program berbasis masyarakat sejatinya memberikan sepenuhnya
tanggung jawab pendanaan terhadap kemampuan masyarakat itu sendiri. Ada pula
program yang sepenuhnya menerapkan pelaksanaan program berbasis masyarakat,
yaitu pada penelitian Hamzah, Hasyim dan Ainy (2010) dimana program Stop
BABS menerapkan metode pemicuan, dimana pada metode tersebut benar-benar
membangun daya kritis masyarakat, serta melimpahkan hasil metode pemicuan
tersebut terhadap kebutuhan masyarakat.
Dalam studi pustaka ini, terdapat berbagai program sanitasi berbasis
masyarakat yang diteliti, sehingga perlu diketahui jenis-jenis program yang ada
pada setiap penelitian. Berikut adalah jenis-jenis program yang ada pada laporan
studi pustaka keberhasilan pelaksanaan program sanitasi berbasis masyarakat.
Tabel 2. Jenis program sanitasi berbasis masyarakat
No
1
2
3
Nama program
Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
Sanitasi
Berbasis
Masyarakat (Sanimas)
Open Defecation Free
(ODF)
Kegiatan
Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
25
26
Zauhar,
Rizky Pratama Putra, Soesilo Zauhar, Abdullah Said (tidak ada tahun)
-
27
Indikator input
28
Teguh Priatno,
Soesilo Sumber pendanaan program
Zauhar, Imam Hanafi (2014)
Adi Trisnawati dan Bowo
Djoko Marsono (2012)
Indikator proses
Fokus pembangunan
Pengelolaan
dan
evaluasi
dilakukan oleh masyarakat
Tingkat partisipasi masyarakat
program
29
Tingkat keberhasilan
Masyarakat mengalami
perubahan
positif
tentang buang air besar
Masyarakat mengalami
perubahan
positif
setelah
dilaksanakannya
pemicuan
Masyarakat
tidak
mengalami perubahan
perilaku buang air
besar sembarangan
KESIMPULAN
Analisis dan Sintesis
Program berbasis masyarakat adalah pernyataan tentang tujuan-tujuan
berdasarkan analisis situasi, kebutuhan, masalah, yang harus diatasi dengan
berdasar kepada kehendak dan kemampuan masyarakat. Jika dikaitkan dalam
proses pemberdayaan, maka program ini perlu memperhatikan beberapa hal dalam
proses pelaksanaannya, yaitu asumsi program terhadap masyarakat, konsekuensi
perencanaan yang menekankan aspek lokalitas, konsekuensi penempatan tenaga
ahli untuk menjalankan fungsi pelayanan dan implikasi terbentuknya daya kritis
masyarakat. Dalam pelaksanaan program sanitasi berbasis masyarakat, terdapat
berbagai indikator yang mempengaruhi keberhasilan, yaitu indikator input, proses,
output, efek. Jika indikator-indikator tersebut telah terpenuhi, maka keberhasilan
program dapat dilihat dari beberapa indikator keberhasilan program.
Indikator input program adalah sumber pendanaan program dan
pertimbangan mengenai SDM yang dimiliki masyarakat. Indikator proses adalah
fokus pembangunan, pengelolaan dan evaluasi program dilakukan oleh
masyarakat dan tingkat partisipasi masyarakat. Indikator output program adalah
30
pemanfaatan fasilitas sanitasi yang telah dibangun. Indikator efek program adalah
perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Indikator
Kerangka Analisis
Tingkat keberhasilan program sanitasi berbasis masyarakat sangat
dipengaruhi oleh pencapaian indikator, yaitu indikator input, proses, output dan
efek. Keempat indikator tersebut memiliki hubungan saling mempengaruhi.
Indikator proses
Fokus
pembangunan
Indikator input
Sumber pendanaan programPengelolaan dan evaluasi program dilakukan oleh masyaraka
Pertimbangan mengenai SDM
yang dimiliki
masyarakat
Tingkat
partisipasi
masyarakat
Indikator efek
Perubahan pengetahuan masyarakat
Indikator output
Perubahan sikap masyarakat
pemanfaatan fasilitas sanitasi yang telah dibangun
Perubahan perilaku masyarakat
31
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis, sintesis serta kesimpulan yang telah dibuat,
terdapat berbagai indikator penentu keberhasilan program dan berbagai faktor
yang mendukung tercapainya indikator tersebut. Pada dasarnya, suatu program
yang berjalan haruslah didukung oleh stakeholder pelaksana program yang
bekerja dengan keras agar terwujudnya keberhasilan program. Namun, dukungan
yang dimaksud tidak berarti harus dalam bentuk bantuan dana. Dalam program
berbasis masyarakat, partisipasi masyarakat sangatlah penting agar tercapai
perubahan perilaku masyarakat seperti yang dituju oleh program. Berdasarkan hal
tersebut, berikut adalah pertanyaan penelitian yang akan dijadikan dasar untuk
penelitian selanjutnya.
1. Bagaimanakah pengaruh sumber pendanaan program terhadap
partisipasi masyarakat?
2. Bagaimanakah pengaruh partisipasi masyarakat terhadap perubahan
perilaku masyarakat?
32
DAFTAR PUSTAKA
Afriadi T, Wahyono H. 2012. Partisipasi Masyarakat dalam Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kecamatan
Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan. [Jurnal Planesa]. (Diakses pada 4
Mei
2015).
Dapat
diunduh
di
:
http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/download/6489/5354
Fajar NA, Hasyim H, Ainy A. 2010. Pengaruh metode pemicuan terhadap
perubahan perilaku stop BABS di Desa Senuro Timur Kabupaten Ogan Ilir.
[Prosiding Seminar Nasional]. (Diakses pada 27 Maret 2015). Dapat
diunduh di : http://eprints.unsri.ac.id/373/
Manullang ZDM. 2014. Evaluasi dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat
(Sanimas) dalam pemberdayaan masyarakat. [Skripsi]. (Diakses tanggal 9
April
2015).
Dapat
diunduh
di
:
http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/ZUDIKA.pdf
MENKES. 2013. Surat edaran Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
132 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
[Internet]. [Diunduh pada 30 Maret 2015]. Dapat diakses di:
http://new.pamsimas.org/data/2013/surat%20edaran%20Menkes%20no
%20132%20th%202013.pdf
Mugniesyah SS. 2006. Ilmu Penyuluhan. Bogor : Departemen SKPM IPB
Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia
Noviandi H. 2014. Peran masyarakat dalam melaksanakan Program PAMSIMAS
di Desa Banjarsari Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. [Jurnal Planesa].
(Diakses
pada
4
Mei
2015).
Dapat
diunduh
di
:
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/download/6526/6298
Pola....2015. Pola pencemaran bakteriologis: pencemaran tanah dan air tanah oleh
septic tank. [Internet]. [Diunduh pada 30 Maret 2015]. Dapat diakses di:
publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/pola-pencemaranbakteriologis
Priatno T, Zauhar S, Hanafi I. 2014. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keberhasilan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota
Tasikmalaya. [Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia]. (Diakses pada 7
April 2015). Dapat diunduh di : http://lppm.unsil.ac.id/files/2015/02/06.Teguh-priatno.pdf
Putra RP, Zauhar S, Said A. 2015. Dampak Program Dana Alokasi Khusus
Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat terhadap sosial, ekonomi, dan
lingkungan masyarakat. [Jurnal Administrasi Publik]. (Diakses pada 4 Mei
2015).
Dapat
diunduh
di
:
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/
157/128
Rahmawati SK, Soedirham O. 2013. Analisis peran serta masyarakat dalam
keberhasilan Program Community Led Total Sanitation (CLTS). [Jurnal
33
34