CH 25 Internal Audit
CH 25 Internal Audit
Chapter 25
Fraud Detection and Prevention
KELOMPOK 4
TRI AJENG RETNO S.
041113002
WAHYU PRIYO C.
041113041
WIWORO SETYONINGRUM
041113076
API ADYANTARI
041113161
IMAM SYAFII
041113171
DINA ARIYANI
041113179
ZHAKOENTALA DWINI P.
041113199
Halaman 580-581
25.4 Standar IIA untuk mendeteksi dan menginvestigasi Pelanggaran
Internal auditor memiliki tempat yang lebih strategis untuk mendeteksi fraud
ketimbang aunditor eksternal. Karena waktu yang dimiliki eksternal auditor dalam
memahami klien lebih terbatas, sedangkan internal auditor memiliki waktu lebih lama karena,
dapat mengamati dan memahami perusahaan sehari-hari. Sehingga dengan mudah internal
auditor mendeteksi pelanggaran ketimbang auditor eksternal.
Standar IIA menekankan bahwa internal audit memiliki peran yang amat
penting untuk mendeteksi dan pencegahan terjadinya fraud. Namun, tugas utama pendeteksi
fraud adalah tugas manajemen. Seorang auditor internal harus memahami keadaan-keadaan
yang memicu terjadinya fraud dan mencari bukti ketika ada aktivitas illegal dalam audit.
Dalam standar IIA dikatakan bahwa internal auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup
untuk mengidektifikasi indicator sebuah fraud, namun bukan berarti ia merupakan orang yang
mempunyai tanggung jawab utama dalam mendeteksi dan mengidentifikasi pelanggaran.
Internal auditor bertanggung jawab membimbing dalam mengelola sebuah
pelanggaran dengan memeriksa dan mengevaluasi kecukupan dan keefektifan system
pengendalian internal. Saat seorang internal auditor mengetahui adanya aktivitas yang
berpotensi terjadinya pelanggaran, legal department harus diberitahu terlebih dahulu, baru
kemudian ia memberikan rekomendasi aktivitas investigasi apa yang perlu diambil. Setelah
itu, internal auditor harus terus memfollow up apa saja yang menjadi tanggung jawabnya.