1. Apakah perlu dilakukan oleh perusahaan dalam menguji
produk
sebelum diperkenalkan ke pasar
sebuah
(launching product).
Jelaskan appraisal cost dan berikan contohnya!
2. Dalam sebuah produksi kadang terjadi suatu kegagalan produk, atau produk cacat. Hal tersebut juga merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Apa yang perusahaan lakukan ketika menghasilkan produk yang cacat dalam segi kegagalan internal (internal Failure costs), berikan contoh salah satunya. 3. Jelaskan Functional Benchmarking dan berikan contoh ! JAWAB : 1. Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana produk baru tersebut akan diluncurkan ke pasar. Selain hal hal diatas. Point penting lainnya adalah Diferensiasi menjadi suatu strategi yang baik. Adanya diferensiasi menjadikan suatu produk memilki identitas yang khas dan unik. Sehingga menjadi pembeda bagi produk pesaing dan memungkinka untuk sulit ditiru. Terkadang pula, perilaku konsumen yang sangat sensitif terhadap sesuatu yang baru dan beda, menjadikan suatu produk yang memiliki diferensiasi dengan produk pesaingnya sangat dicari konsumen. Kemudian Hal yang harus diperhatikan pula dalam pengenalan awal suatu produk baru adalah penentuan strategi harga produk tersebut. Dimana strategi harga ini diperlukan untuk meminimalisir resiko produk tersebut ditolak pasar, karena terlalu mahal atau bahkan terlalu murah.Biaya Peniliaian (Appraisal Cost) adalah biaya yang timbul saat melakukan penyaringan atau pendeteksian kegagalan produk seperti Biaya Pengujian, Inspeksi dan Proses Audit.contohnya yaitu
Segala Jenis Pengujian (testing) dan Inspeksi, Biaya Perubahan
Desain
(Design
Change),
Biaya
Kelebihan
Persedian
(Excess
Inventory Cost), Biaya Pembelian Bahan
2. Yang perusahaan lakukan ketika menghasilkan produk yang cacat dalam segi kegagalan internal (internal Failure costs) yaitu Salah satu Strategi yang dipergunakan oleh Manajemen Perusahaan untuk meng-eliminasi COPQ (Cost of Poor Quality) adalah dengan menerapkan Metodologi Six Sigma. Dengan Six Sigma Manajemen Perusahaan dapat meng-identifikasikan penyebab-penyebab terjadinya kegagalan dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan Kualitas secara keseluruhan. Contohnya yaitu sisa behan, pengerjaan ulang, penghentian mesin, pemeriksaan ulang, dan perubahan desain.Jadi biaya kegagalaninternal dilakukan untuk mendeteksi ketidaksesuaian produk dan merupakan biaya yangdikeluarkan oleh perusahaan karena menghasilkan produk rusak, tetapi produk tersebut belum sampai pada pelanggan. Biaya kegagalan internal juga digunakan untuk mendeteksi produk yang rusak/kualitasnya buruk. 3. Functional Beanchmarking merupakan jenis asumsi yang tidak harus membetasi pada perbandingan terhadap pesaing langsung. Functional Benchmarking dapat melakukan investigasi pada perusahaan perusahaan yang unggul dalam industri tidak sejenis. Bagaimanapun, relevansi dari perbandingan pada functional benchmarking, nilai nilai target pembanding dapat berasal dari perusahaan tidak sejenis yang unggul. Implementasi functionak benchmarking memang lebih sulit untuk dilakukan, mengingat informasi yang diperlukan pada umumnya lebih sulit diperoleh, dan bencmark targets-nya memerlukan imajinasi dan kreativitas yang tinggi.