A.
UMUM
VIII 2
VIII 7
VIII 9
VIII 11
B.
PROGRAM-PROGRAM
PEMBANGUNAN
Perilaku
Sehat,
dan
Pelaksanaan
i.
VIII 15
Pelaksanaan
i.
Pelaksanaan
i.
lain: (1) prevalensi gizi kurang pada balita adalah 26,1 persen
dan 27,5 persen; (2) prevalensi ibu hamil kurang energi
kronik (KEK) 20,1 persen dan 16,7 persen; (3) prevalensi ibu
hamil anemia gizi besi (AGB) 40,1 persen dan 45 persen; (4)
prevalensi balita yang mengalami kekurangan vitamin A
(KVA) 0,33 persen; (5) rumah tangga yang mengkonsumsi
garam yodium 64 persen dan 78,5 persen; dan (6) pemberian
air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi 0 4 bulan sebesar 52
persen dan 53 persen. Hasil pencapaian indikator kinerja
lainnya dapat dilihat pada matriks terlampir.
ii.
VIII 21
Pelaksanaan
i.
VIII 23
Pelaksanaan
i.
VIII 26
meningkatkan
program.
dukungan
administrasi
dan
operasional
VIII 28
dan
Manajemen
Pembangunan
VIII 30
b.
Pelaksanaan
i.
VIII 31
Pelaksanaan
i.
Manajemen
dan
VIII 37
b.
Pelaksanaan
i.
Pelaksanaan
i.
VIII 40
VIII 41
b.
Pelaksanaan
i.
VIII 42
dan
Keserasian
Kebijakan
VIII 43
Pelaksanaan
i.
VIII 45
Tindak Lanjut
VIII 47
VIII 48
b.
Pelaksanaan
i.
VIII 51
b.
Pelaksanaan
i.
VIII 53
Pelaksanaan
i.
VIII 57
VIII 58
b.
Pelaksanaan
i.
VIII 61
Kebudayaan
VIII 62
b.
Pelaksanaan
i.
3.
VIII 66
b.
Pelaksanaan
i.
VIII 69
dan
Keserasian
Kebijakan
Pelaksanaan
i.
VIII 75
b.
Pelaksanaan
i.
4.1 Program
Olahraga
a.
Pengembangan
dan
Keserasian
Kebijakan
Pelaksanaan
i.
VIII 81
Pelaksanaan
i.
VIII 82
ii.
Tindak Lanjut
VIII 83
Pelaksanaan
i.
Tindak Lanjut
VIII 86
VIII 87
Pelaksanaan
i.
VIII 88
VIII 89
dan
Keserasian
Kebijakan
Pelaksanaan
i.
Beberapa
permasalahan
dalam
upaya
untuk
mewujudkan keserasian kebijakan pemuda di berbagai
bidang pembangunan antara lain: (1) data pendukung untuk
pengkajian cukup sulit diperoleh; dan (2) belum
terumuskannya kebijakan pembangunan kepemudaan secara
serasi, menyeluruh, terintegrasi, dan terkoordinasi
antarkebijakan di tingkat nasional dengan kebijakan di
tingkat daerah.
Tantangan untuk mewujudkan keserasian kebijakan
kepemudaan di berbagai bidang pembangunan adalah
terciptanya sistem koordinasi antarunit terkait, baik di
tingkat pusat sampai di tingkat daerah, sehingga dapat
mewujudkan adanya keserasian dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian kebijakan kepemudaan.
iii.
Tindak Lanjut
VIII 93
b.
Pelaksanaan
i.