Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAREL SADSUITUBUN LANGGUR


Jalan Merdeka Raya No.03 ( 0916 ) 21612 - 21613 21614
Email: rsudkarelsadsuitubun@gmail.com

PROGRAM PENANGANAN
KEBAKARAN DAN EVALUASI

A. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu, tempat atau

siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini
menunjukkan betapa perlunya kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan.
Kebakaran dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran
mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit penanggulangan kebakaran,
penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta
pembinaan dan latihan.
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang memerlukan tindakan penanganan secara
cepat dan tepat. Semakin oepat dan tepat penanganan bencana kebakaran, maka kerugian (baik
kerugian berupa hilangnya nyawa, cederanya manusia maupun kemgian materiil) yang timbul
akibat kebakaran ini akan semakin kccil. Tidak terkecuali apabila bencana kebakaran teriadi di
rnunah sakit. Penanganan bencana kebakaran di rumah sakit meliputi dua kegiatan besar, yaitu
kegiatan pemadaman kebakaran itu sendiri dan kegialan kedua adalah tindakan evakuasi
terhadap penghuni gedung apabila ternyata kebakaran tidak dapat Iagi diatasi. Agar kedua
kegiatan tersebut dapat berialan dengan cepat, maka semua sumber daya di rumah sakit tersebut
harus dapat berfungsi dengan baik, dengan cara penetapan masing-masing tugas dan tanggung
jawab pada sumber daya manusia yang ada, serta kesiapan dan ketersediaan sumber daya
peralatan yang memadai.

Bencana kebakaran harus dikelola dengan baik dan terencana mulai dari pencegahan,
penanggulangan dan rehabilitasi setelah terjadi kebakaran, karena kecenderungan masyarakat
selama ini hanya bereaksi setelah kebakaran terjadi bahkan bahaya kebakaran sering diabaikan
dan tidak mendapat perhatian dari sistem manajemen. Pengelolaan bencana kebakaran juga
bukan sekedar menyediakan alat pemadam atau melakukan latihan peran kebakaran, namun
diperlukan suatu program yang terencana dalam suatu sistem manajemen kebakaran yang
merupakan upaya terpadu untuk mengelola resiko kebakaran mulai dari perecanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan tindak lanjutnya (Ramli, 2010).

B Tujuan
1 Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat kegawatdaruratan dan
2

bencana.
Tujuan Khusus
a Memberikan acuan bagi rumah sakit dalam penyusunan Disaster Plan Rumah Sakit
b Mempersiapkan rumah sakit dalam menghadapi bencana dari dalam dan luar rumah

sakit.
Kegiatan Poko Dan Rincian Kegiatan
3 Penyususnan Disaster plan rumah sakit.
a Data dasar.
2 Di dalam rumah sakit
a Sumber daya manusia
b Denah, lokasirumah sakit
c Lokasi peralatan medic
d Lokasi peralatan non medic
e Lokasi obat-obatan.
3 Di luar rumah sakit.
a Data lokasi sarana dan prasarana kesehatan terdekatdengan rumaha sakit (puskesmas,
rumah sakit, apotik, klinik, rumah bersalin, gudang obat dll)
b Jumlah ambulans.
c Peta geomedik
d Posisi pemadam kebakaran
e Pos polisi.
4 Data potensial bencana.
Data yg dibuat dengan mempertimbangkan factor-faktor yang spesifik (local spesifik)
untuk suatu daerah.
Misalnyarumah sakit yang lokasinya didekat pabrik, pihak rumah sakit terdekat harus
mengetahui jenis pabrik dan jenis dan produk apa yang dihasilkan serta bahan-bahan
yang digunakan, sehingga bila terjadi bencana /keracunan zat tertentu dipabrik

tersebut

pihak

rumah

sakit

terdekat

sudah

dapat

mengantisipasi

zat

antidotumnya.identifikasi hazard dan lokasinya.


Misalnya untuk daerah rawan banjir, tanah longsor, gempa bumi, kerusuhan akibat
5

konflik, kecelakaan pabrik, daerah rawan kebakaran hutan.dan lain-lain.


Struktur organisasi.
Perlu dibuat struktur organisasi yang memuat tentang :
a Hirarki organisasi
b Tugas dan tanggung jawabmasing-masing
Alur dan tata kerja
Respon terhadap kejadian bencana dan kegawat daruratan :
a Eksternal disaster
1 Active responder :
- Hanya menerima korban bencana/kegawat daruratan.
2 Active responder dan coordinator
- Selain menerima korban bencana kegawatdaruratan di rumah sakit juga
menjadi coordinator sarana pelayanan kesehatan disekitarnya.
3 Active responder dan mampu bergerak ketingkat nasional :
- menggerakan tenaga dan sarana untuk membantu penanganan bencana yang
berskala nasional.
b Internal Disaster:
Kejadian internal disaster yang sering adalah :
Gangguan listrik,gangguan supply air, gangguan supply oksigen, kebakaran,
ancaman bom, banjir dan lain-lain.
Prinsip penanganan :
1 Hilangnya factor resiko
2 Lokasi sumber bencana
3 Perkecil keruskan bila terjadi masalah
4 Pemulihanfungsi secepatnya.
Tingkat respon penanganan internal disaster:
a Respon Lokal :
Upaya penanganan local
Aktifasi system rumah sakit
Persiapan evakuasi
b Respon tingkat rumah sakit
Mengirimkan tim penangan bencana untuk mengatasi masalah yang

terjadi (misalnya : tim pemadam kebakaran untuk peristiwa kebakaran).


Kendalikan faktor resiko lainnya yang dapat membantu mengatasi

masalah yang ada.


Persiapan Bantuan Luar Rumah Sakit
Aktifasi system bantuan diluar rumah sakit seperti :
1 Pemadam Kebakaran
2 Kepolisisn

3 Tim Rescue dan tim lainnya untuk dimobilisasi jika diperlukan.


Upaya pemulihan fungsi :
Mengembalikan semua fungsi fasilitas yang terganggu akibat bencana

seperti semula.
Pengorganisasian.
a Pembina : Direktur Rumah Sakit X Makassar
b Penanggung jawab : Wadir Umum & Operasional Rumah Sakit X Makassar
c Pelaksanan :
Untuk tingkat pelaksanaan dibagi atas 2 koordinator :
Koordinator medical support
Koordinator management support
Syarat coordinator pelaksana :
Mempunyai Kewenangan
Dapat dihubungi 24 jam
Memiliki kemampuan manajemen penanggulangan bencana
TUGAS
Pembina bertugas untuk :
8 Memonitor penyusunan disaster plan rumah sakit
9 Melakukan kordinasi lintas sector jika terjadi eksternal disaster.
Penanggung jawab bertugas untuk :
a Menjadi penanggung jawab administratif penyusunan hospital disaster plan
b Sebagai vocal point rumah sakit untuk koordinasi dengan pihak luar
c Menganalisa situasi berdasarkan laporan tim da lapangan.
Pelaksana, unsure pelaksana dipinpin langsung oleh coordinator, yang bertugas
untuk :
1 Menjadi coordinator untuk memobilisasi sumber daya rumah sakit jika terjadi
2
3

bencana.
Pengendali operasi pertolongan
Tugas Koordinator Management support untuk rumah sakit :
a Mengembalikan fungsi manajemen rumah sakit bila kolaps.
b Menyusun system jejaring logistic dan obat-obatan dengan dinas
c

kesehatan atau depkes pusat.


Menginventarisasi dan memfasilitasi pengelolaan tenaga kesehatan yang

ada.
Mencatata dan melaporkan kegiatan yang telah dilakukan ke direktur RS

dan Departemen Kesehatan RI.


Mengkoordinasikan penyusunan

protap

di

tiap

instalasi

dalam

management support. Baik internal/eksternal disaster.


Tugas Koordinator medical
a Menfasilitasi / melakukan fungsionalisasi ruang operasi/ ruang rawat
rumah sakit yang masih bias dipergunakan.

Mengkoordinir pendirian rumah sakit lapangan lokasi tertentu oleh pihak

lain (TNI,LSM,Partai Politik, Luar Negeri, Dan Lain-lan.


Menfasilitasi upaya-upaya surveilans, pencegahan pengendalian penyakit

menular,higene dan sanitasi.


Mengkordinasikan tenaga-tenaga kesehatan bantuan luar rumah sakit /luar
daerah

dalam

penempatannyakerumah

sakit/pos

kesehatan

/pos

pengunsian, dan lain-lain.


Bertanggung jawab pada upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan
bencana dan pencegahan penyakit menular dan penyehatan lingkungan

diloksi agar dapat berjalan sebagai mana mestinya.


Bekerja sama dengan pihak Dinkes TNI-PMI. Dalam melakukan
evakuasi korban keluar rumah sakit.untuk penapisan kasus atau

pengiriman kasus.
Membuat pencatatan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan
bencana dan membuat laporan kepada direktur atas pelaksanaan tugas

secara berkala beserta hambatan-hambatan yang ditemui.


Mengkoordinasikan penyusunan protap ditiap instalasi dalam medical
support baik internal/eksternal disaster.

Cara Melaksanakan Kegiatan.


Metoda pelatihan ini adalah :
1 Presentasi/ kuliah/ ceramah dan Tanya jawab.
2 Diskusi kelompok dan curah pendapat.
3 Praktek lapangan.
Langkah / proses pelatihan :
1 Panitia (fasilitator) menjelaskan secara singkat deskripsi, tujuan, pokok bahasan dan
2

metoda yang dipakai.


Panitia / pemateri menyiapkan materi penanggulangan dan pencegahan bencana dan

memberi kesempatan kepada peserta untuk diskusi.


Peserta dibagi dalam beberapa kelompok

B Sasaran
Kelompok sasaran adalah Para Kepala Instalasi Rumah Sakit dan Pengelola Program K3,
Kepala Ruangan, Petugas Non-Medis, dan semua pegawai yang bertugas dirumah sakit.

C Skedul (Jadwal Pelaksanaan Kegiatan)


Program pelatihan kewaspadaan bencana (Disaster Program) dilaksanakan bulan .
2015.
NO

KEGIATAN

BULAN
1

10

11

12

1.
2.
3.

D Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan & Program


Tujuan Evaluasi ini adalah untuk menilai perkembangan dan kemajuan yang
telah dicapai program. Bila dalam monitoring dan evaluasi ini ada masalah dapat cepat
diperbaiki. Lembaga yang mengadakan monitoring ini terdiri dari unsur Direksi, SPI,
Diklat, Panitia K3, dan Instalasi lain yang terkait.
Semua kegiatan akan dicatat dan dilaporkan kepada direksi melalaui rapat Panitia
K3. Dalam laporan akan dituliskan pencapaian sasaran, penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil.
E Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan
Semua kegiatan akan dicatat dan dilaporkan kepada direksi melalaui rapat Panitia
K3. Dalam laporan akan dituliskan pencapaian sasaran, penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil.

F Penutup
Agar kegiatan Pelatihan pencegahan dan Penanggulangan bencana di RSUD
Karel Sadsuitubun Langgur dapat berjalan dengan baik maka harus ditunjang dengan
sarana dan prasarana serta tenaga yang berkompeten. Untuk itu, perlu adanya kegiatan
peningkatan kapasitas kerja bagi petugas melalui pelatihan tentang K3 rumah sakit.

DITETAPKAN DI: ........................................


PADA TANGGAL: ........................................

DIREKTUR
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur

dr. K. Notanubun, M.Kes


NIP : 19631016 199803 002

Anda mungkin juga menyukai