PRAKTEK
Disampaikan oleh:
Dewi Tenty Septi Artiany SH, MH, Mkn
Pihak Beneficiary
Pemilik sebenarnya yang
memperoleh manfaat
(beneficiary) atas
kepemilikan Tanah atau
Aset
Saham
Tanah
Pasal
1320
Pasal
1337
Syarat Subyektif
Syarat Obyektif
Tidak
Dipenuhinya
Syarat
SUBYEKTIF
Dapat Dibatalkan/
Permohonan
Pembatalan
Tidak
Dipenuhinya
Syarat
OBYEKTIF
BATAL DEMI
HUKUM
Pasal 9
Pasal 21
Pasal 26
45 UUPA
42 UUPAYang dapat menjadi pemegang45
Yang dapat mempunyai hak pakai adalah:
hakUUPA
sewa ialah:
a.Warga Negara Indonesia;
b.Orang asing yang berkedudukan di Indonesia;
c.Badan hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia;
d.Badan hukum asing yang mempunyai
perwakilan di Indonesia
Pasal 33 UU PM
42yang
UUPA(1) Penanam Modal Dalam Negeri
45 UUPA
Penanam modal dalam negeri dan asing
dan
melakukan penanaman modal dalam bentuk
perseoran terbatas dilakukan dengan:
a. mengambil bagian saham pada saat pendirian
perseroan terbatas;
b.membeli saham; dan
c. melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
42 UUPA
45 UUPA
Saya bersumpah/berjanji:
bahwa saya akan patuh dan setia
kepada Negara Republik
Indonesia, Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945,
Undang-Undang tentang Jabatan
Notaris serta peraturan
perundang-undangan lainnya.
bahwa saya akan menjalankan
jabatan saya dengan amanah,
jujur, saksama, mandiri, dan
tidak berpihak. bahwa saya akan
menjaga sikap, tingkah laku
saya, dan akan menjalankan
kewajiban saya sesuai dengan
kode etik profesi, kehormatan,
martabat, dan tanggung jawab
saya sebagai Notaris. ..
Notaris berwenang
memberikan penyuluhan hukum
sehubungan dengan pembuatan
Akta;.
Pasal 9,
Pasal 21,
Pasal 26
UU PA
Pasal 5 (3)
Pasal 33
UU PM
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 16
UU JN
Perbuatan
Melawan
Hukum
Aspek
Pidana
Peraturan
Per UU
Notaris
Kode Etik
Notaris
(Pasal 3 ayat 4)
Badan Akta
Akhir/
Penutup Akta
Judul Akta
Nomor Akta
Jam, Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun
Nama Lengkap dan Kedudukan
Notaris
2.
Karena pewarisan
Berdasarkan prinsip tersebut, maka yang berhak mewaris hanyalah orang-orang yang mempunyai hubungan
darah dengan pewaris. Baik itu berupa keturunan langsung maupun orang tua, saudara, nenek/kakek atau
keturunannya dari saudara-saudaranya. Sehingga, apabila dimasukkan dalam kategori, maka yang berhak mewaris
ada empat golongan besar, yaitu:
1.
Golongan I: suami/isteri yang hidup terlama dan anak/keturunannya (Pasal 852 KUHPerdata).
2.
3.
Golongan III: Keluarga dalam garis lurus ke atas sesudah bapak dan ibu pewaris
4. Golongan IV: Paman dan bibi pewaris baik dari pihak bapak maupun dari pihak ibu, keturunan paman dan bibi
sampai derajat keenam dihitung dari pewaris, saudara dari kakek dan nenek beserta keturunannya, sampai derajat
keenam dihitung dari pewaris.
2.
3. Golongan III: Keluarga dalam garis lurus ke atas sesudah bapak dan ibu
pewaris
4. Golongan IV: Paman dan bibi pewaris baik dari pihak bapak maupun dari pihak ibu,
keturunan paman dan bibi sampai derajat keenam dihitung dari pewaris, saudara dari
kakek dan nenek beserta keturunannya, sampai derajat keenam dihitung dari pewaris.