Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

Mata Kuliah Geologi Teknik

Oleh :
Nama :

Dian Rahma Yoni

NPM :

270110140022

Kelas:

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016

MATERIAL GEOLOGI
Material geologi secara garis besar terbagi 2 yaitu batuan dan tanah. Batuan adalah
material dari kerak bumi yang terdiri dari satu atau lebih mineral sedangkan tanah adalah masa
yang terdiri dari partikel dan material lepas yang merupakan hasil pelapukan batuan baik secara
insitu maupun tidak. batuan dan tanah memiliki klasifikasinya masing masing.
BATUAN
Berdasarkan ilmu geologi kita dapat membagi batuan menjadi 3 yaitu batuan beku,batuan
sedimen dan batuan metamorf dan di klasifikasikan berdasarkan analisis petrografi. Namun
berdasarkan ilmu keteknikan batuan terbagi menjadi 2 yaitu intact dan insitu. Intact berate blok
atau fragment batuan yang hidrolika dan property mekaniknya di control oleh karakteristik
petrografi materialnya dan dapat di klasifikasikan berdasarkan kekerasan. Sedangkan insitu
berarti masa batuan yang mengalami kerusakan seperti retakan atau lubang di klasifikasikan
berdasarkan kualitas batuannya kompeten atau tidak. Untuk lebih detailnya ada pada
pembahasan berikut.
A. Batuan Beku
Batuan yang terbentuk oleh pembekuan magma yang berasal dari bawah permukaan
bumi. Berdasarkan tempat keterbentukannya batuan beku terbagi 2 yaitu intrusif dan ekstrusif.
Intrusive artinya pembekuan magma terjadi di bawah permukaan bumi sedangkan Ekstrusif
artinya pembekuan magma terjadi di permukaan. Klasifikasi batuan beku dapat berdasarkan
kandungan silikanya. Menurut Turner dan Verhoogan (1960) batuan baku di bagi menjadi berikut
:

Batuan beku Asam : Silika > 65 %


Batuan beku Menengah : Silika 65 - 52 %
Batuan beku Basa : Silika 52 - 45 %
Batuan beku Ultrabasa : Silika < 45 %

Tekstur Batuan Beku


Tekstur untuk batuan Intrusif :
1. Faneritic : dapat dilihat oleh mata
2. Mikrokristalin : tidak dapat dilihat oleh mata
3. Porfiri : terdiri dari krital berukuran beragam
4. Afanitik : ukuran butir sangat halus tidak dapat dilihat oleh mata
5. Glassy : tidak memiliki butiran.
Tekstur untuk Batuan Piroklastik

1. Volcanic Breccia : breksi yang terbentuk oleh material vulkanik


2. Tuff : material halus yang dapat terbawa oleh udara
Kemas
1. Equigranular : memperlihatkan ukuran butir yang kurang lebih sama
2. Porfiritik : memperlihatkan ukuran butir yang beragam
Struktur
1. Vesicular : adanya lubang di permukaan batuan akibat adaya pelepasan gelembung gas
2. Amygdaloidal : lubang lubangyang terisi oleh mineral
B. Batuan Sedimen
Batuan yang terbentuk dari sedimen yang telah tertransportasi dan mengalami
pengendapan yang terlifikasi suhu dan temperature atau reaksi kimia. Batuan sedimen yang
berada di permukaan akan mengalami pelapukan baik secara mekanik maupun kimiawi. Lama
kelamaan batuan tersebut akan pecah dan mengalami transportasi. Setelah transportasi berhenti
maka sedimen akan mulai deposisi dan terakhir akan terlitifikasi. Karakteristik deposisi dapat
berupa horizontal bedding,cross bedding,conformity,unconformity dan ripple marks. Sedimen
dapat di klasifikasan menjadi 2 yaitu :
Detrital : yaitu batuan sedimen yang memiliki butiran seperti sandstone, siltstone,

conglomerate dan shale.


Non detrital : tidak memiliki butir seperti batuan hasil presipitasi kimia dan organik

C. Batuan Metamorf
Batuan yang terbentuk oleh tekanan dan suhu yang menyebabkan perubahan kimia atau
pembentukan mineral baru.batuan metamorf dapat di bedakan berdasarkan strukturnya yaitu
foliasi dan non foliasi. Dapat berasal dari batuan beku maupun batuan sedimen seperti tabel di
bawah ini :

TANAH
Berdasarkan ilmu geologi tanah dapat di klasifikasikan oleh beberapa acuan seperti,asal
muasal,jenis keterdapatan,tekstur dan morfologinya.sedangakan menurut ilmu keteknikan tanah
dapat di klasifikasikan berdarkan gradasi,elastisitas,organic konten dan di deskripsi berdasarkan
kohesi atau tidaknya dan,granular atau tidak. Tanah juga dapat di kelompokkan di lihat dari
karakteristiknya kuat atau lemah,sensitive atau tidak ,kompresibel atau tidak,mengembang atau
tidak,dan masih banyak yang lainnya . secara umum tanah bisa di kelompokkan menjadi
gravel,silt,clay,organic dan campuran. Berrdasarkan ukuran butir,karakteristik fisik dan
komposisinya tanah dapat di kelompokkan menjadi :

Boulders dan cobbles


Granular Soil
Clay soil
Organic soil

A. Granular or Cohesionless Soils

Mineral type : mineral yang pada umumnya ditemukan pada tanah adalah mineral kuarsa.
Mineral lainnya ada garnet,amfibol dan hornblende tergantung pada wilayahnya.
Misalnya endapan pada laut dangkat akan banyak di termukan mineral karbonat.
Silt : memiliki ukuran butir kurang dari 0.074 m. di klasfikasikan sebagai in organic

bersifat non plastis hingga plastis


B. Clay

Merupakan partikel yang berukuran kurang dari 2mm. partikel lempung ini dapat di bagi 2
berdasarkan tipe strukturnya yaitu :
a. Flocculated : memiliki orientasi edge to faca
b. Dispersed : memiliki orientasi face to face
Properties
Cohesion : hasil dari ikatan kontak permukaan partikel lempung yang disebabkan oleh
elektrokimia.semakin erat dikemas partikel maka akan semakin kuat ikatannya. Kohesi
disebabkan oleh 2 faktor yaitu luas permukaan persatuan berat dan muatan listrik pada struktur
silikat.
Adhesion : kecendrungan lempung untuk menarik material asing
Plasticity :kecendrungan material untuk berubah bentuk tanpa mengalami perubahan dalam
volume,dengan kadar air tetap konsisten.
Consistency: dengan menurunnya kadar air tanah liat hingga batuan menjadi padat
Activity : mengacu pada afinitas untuk kelembaban, sehingga perubahan volume besar dengan
peningkatan kadar air (pembengkakan) atau penurunan kadar air (menyusut) yang disebabkan
oleh struktur kristal dan kimia.
Mineral Lempung dan Kimianya
Lempung yang silikat aluminium hidro yang diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan pada struktur kristal dan kimia. kelompok umum termasuk kaolinit, haloisit,illite,
dan montmorillonite. kelompok yang kurang umum termasuk vermikulit dan klorit, Lempung
juga diklasifikasikan atas dasar kation teradsorpsi pada permukaan partikel mineral (H, Ca, K,
Mg, atau Na).

Cara mengidentifikaasi :

Suspensi : jika sampel lempung bercampur dengan


Electron microscope : digunakan untuk melihat partikel yang berukuran kurang dari 1

mikrometer. Untuk mendapatkan bentuk Kristal


X-ray diffraction
Differential Thermal Analyzer

MATERIAL ORGANIK
Merupakan bahan organik berasal terutama dari tanaman hidup membusuk dan kadangkadang dari hewan. ketebalan dan karakteristik adalah fungsi dari iklim dan drainase; yang
terakhir ini terkait dengan lereng dan jenis tanah. Diantaranya bentuk Rootmat yang terbentuk
di daerah beraw dan merupakan akumulasi tebal dari tumbuhan rawa yang hidup dan mati.

Selain itu ada gambut,yaitu bahan berserat dengan struktur seperti spons, terdiri hampir
seluruhnya dari bahan organik, yang dapat membentuk ketebalan yang luas. silts organik dan
tanah liat terbentuk di danau dan lingkungan muara, di mana mereka dapat mencapai ketebalan
25 m atau lebih.
Engineering Properties

Anda mungkin juga menyukai