Berbicara tentang kemajuan teknologi yang berbau mesin, pada awalnya kemajuan teknologi
berkembang oleh beberapa ahli mesin yang dahulu-dahulu kala yang berusaha untuk mencari
metode-metode unutk meningkatkan prosduktifitas kerja yang lebih efektif dan efisien dengan
pengontrolnya manusia itu sendiri. contoh awal penemu mesin yaitu Gutenberg pada tahun
1440an iya menemukan mesin cetak pertama kali di dunia. menurut penulis yang menghasilkan
pradigma baru di dunia permesinan ialah beliau. beliau merupakan inspirasi-inspirasi lain
penemu-penemu lain di dunia ini setelah beliau menghasilkan suatu alat mesin konvensioanlnya.
Tantangan disini yaitu persaingan yang sangat berat,bukan karena sesama pesaing Indonesia
bahkan tenaga kerja asingpun ikut bersaing,karena Era Globalisasi yang datang begitu cepat.
Pada tahun 2007 tercatat kurang lebih 75.000 tenaga asing yang bekerja di Indonesia,yang terdiri
dari Advisor/consultan, Profesional, Direksi, Manager, Teknisi, supervisor dan komisaris.
Asumsinya dari 2-5%nya adalah Insinyur Teknik Mesin. Maka ada 1500-3750an adalah teknik
mesin. Coba jika 50%nya dari posisi teknik mesin tersebut diisi oleh tenaga lokal yakni teknik
mesin juga. yaitu sekitar 750-1875an diisi oleh Teknik Mesin Indonesia maka yang hilang oleh
factor globalisasi.
Dan penyebab Rendahnya daya saing Indonesia rendah yaitu
Konsultan
Industri Petrokimia
Industri Manufaktur
Industri Baja
Penerbangan
Industri Jasa
Staf Pengajar
dll
Tapi yang saat ini sedang Berprospek Cerah saat ini adalah
Peran Perguruan Tinggi,Industri maupun Pemerintah untuk mahasiswa agar dapat maju dan
berkembang yaitu:
Dengan memberikan tambahan mata kuliah diluar kurikulum yang ada. Mata kuliah
tambahan yang diberikan berupa mata kuliah praktis yang dapat dipilih oleh mahasiswa
sesuai dengan bidang pekerjaan yang kelak diidam-idamkan.
Membuka peluang lebih banyak kepada lulusan baru untuk menjadi karyawannya, karena
tanpa harus rugi waktu untuk memberikan pelatihan sebelum bisa dijual hasil kerjanya.
Untuk posisi atau tingkat keprofesionalan tertentu, bisa memberikan apresiasi yang
seimbang dengan tenaga asing yang mempunyai kualitas hasil kerja yang sama.
Pemerintah bisa lebih proaktif mencari data prospek lapangan kerja yang lebih up to date
baik di dalam maupun di luar negeri untuk kemudian diinformasikan ke masyarakat
secara on line melalui internet.
Pemerintah bisa mendata lebih detail para ekspatriat sehingga para Insinyur lokal dapat
mempersiapkan diri dan mengatur strategi untuk bersaing.
Untuk itu peluang Teknik mesin mencakup di berbagai bidang sehingga tidak begitu sulit untuk
mencari posisi dimana seorang Teknik Mesin akan bekerja. Dan tantanganya hanyalah tenaga
kerja asing,yang dimana tenaga asing lebih dahulu mempunyai pengetahuan praktis,bahasa
asing, dan mempunyai kemampuan IT/Internet yang dikarenakan dimana tempat belajar para
tenaga kerja asing mempunyai Unit-unit dan fasilitas yang memadai dibandingkan Oleh
Indonesia sendiri.
Maju dan Kembangkan Industri Indonesia dengan Tangan-Tangan Anak Bangsa!!!
Sumber: http://bongez.wordpress.com
Setelah lulus Kuliah dan dapat nilai bagus yaitu IPK diatas 2,75 (negeri) dan IPK diatas 3,0
(swasta),
kita
berusaha
untuk
mencari
kerja.
Adapun bidang pekerjaan yang biasa digeluti lulusan Teknik Mesin menurut Badan Kejuruan
Teknik
Mesin
PII
adalah
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
bidang
1.
-
Kontraktor
Perminyakan
(Rekayasa
Rancang
Industri
Industri
Pembangkit
Industri
Industri
Industri
Staf
Dan
pekerjaan
yang
lagi
booming
saat
Bidang
Minyak
3.
Peralatan
Otomotif
Bara
Kontraktor:
Rancang
Bidang
Bidang
ini
Gas
Bidang
dan
Pertambangan
Bangun
Konsultan
Petrokimia
Listrik
Manufaktur
Baja
Penerbangan
Jasa
Pengajar
lain-lain
Pertambangan:
dan
Batu
2.
Rekayasa
Rekayasa
4.
Non
dan
dan/atau
Bangun
Manufaktur:
Industri
Pembangkitan
Listrik:
BBM
Dan peluang diatas tidaklah bisa di dapat apabila lulusan Teknik Mesin tidak mau tahu dengan
perkembangan zaman dimana ada beberapa point yang menjadi dasar kenapa lulusan Teknik
Mesin agak kalah bersaing dengan lulusan jurusan lain.
Yaitu
1.
2.
3.
4.
:
Kurangnya
bekal
alias
pengalaman
Kurangnya
pengetahuan
Kurangnya
penguasaan
Bahasa
Kurangnya
kemampuan
IT
/
akses
praktis
Inggris
internet
Dan 4 point di atas menjadikan lemahnya lulusan Teknik Mesin yang baru sehingga kadang
kalah cepat gagal dibandingkan lulusan lainnya. Untuk itu dharapkan untuk mahasiswa Teknik
Mesin yang masih berkuliah hendaknya dapat meningkatkan kemampuannya.
Adapun untuk Perguruan Tinggi diharapkan peran serta aktif dalam meningkat kwalitas ini
yaitu :
1. Memperkuat basic knowledge lulusan perguruan tinggi.
2. Dengan memberikan tambahan mata kuliah diluar kurikulum yang ada. Mata kuliah
tambahan yang diberikan berupa mata kuliah praktis yang dapat dipilih oleh mahasiswa
sesuai dengan bidang pekerjaan yang kelak diidam-idamkan.
3. Perguruan tinggi perlu mendukung unit-unit kegiatan mahasiswa yang bersifat
keprofesian.
Karena pada dasarnya mata kuliah yang diberikan selama menjalani di bangku kuliah adalah
ilmu-ilmu dasar dari semua bidang pekerjaan yang ada. Cuma kadang para mahasiswa belum
tahu
aplikasinya
saja.
Diharapkan juga peran alumni untuk dapat menyokong peningkatan kwalitas dari lulusan Teknik
Mesin.
Adapun Peran Pemerintah dan Swasta diharapkan agar kiranya :
1. Membuka peluang lebih banyak kepada lulusan baru untuk menjadi karyawannya, karena
tanpa harus rugi waktu untuk memberikan pelatihan sebelum bisa dijual hasil kerjanya.
2. Untuk posisi atau tingkat keprofesionalan tertentu, bisa memberikan apresiasi yang
seimbang dengan tenaga asing yang mempunyai kualitas hasil kerja yang sama.
3. Pemerintah bisa lebih proaktif mencari data prospek lapangan kerja yang lebih up to date
baik di dalam maupun di luar negeri untuk kemudian diinformasikan ke masyarakat
secara on line melalui internet. 4.Pemerintah bisa mendata lebih detail para ekspatriat
sehingga para Insinyur lokal dapat mempersiapkan diri dan mengatur strategi untuk
bersaing.
Referensi
:
Prospek Lapangan Kerja Insinyur Mesin di Era Globalisasi oleh Handoko - BADAN
KEJURUAN MESIN PERSATUAN INSINYUR MESIN INDONESIA KONVENSI
NASIONAL INSINYUR MESIN VIII-2008 17 Juni2008 di Auditorium Gedung BPPT