Anda di halaman 1dari 31

Makalah Antenatal Care

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya itu baik ibu yang mengandung
dan janin yang ada dalam kandungannya. Maka perlunya pengawasan dan pendidikan yang
diberikan oleh seorang petugas kesehatan kepada ibu hamil. Petugas kesehatan ini kemudian di
jadikan sebuah program yang di sebut Antenatal care. Program ini sebuah program untuk
mengarahkan dan memberikan informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan seorang ibu hamil
agar janin nya tetap sehat dan terjadi kelahiran normal bagi bayi.
B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan ini kita bias menarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan anternatal care?
2. Apakah tujuan program anternatal care?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antenatal Care
ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memantau keadaan ibu dan janin
secara berkala yang diikuti oleh upaya koreksi terhadap penyimpanan yang ditemukan.Menurut
Maternal Neonatal Health asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care merupakan prosedur
rutin yang dilakukan oleh petugas (dokter/bidan/perawat)dalam membina suatu hubungan daalm
proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan.
Dengan memberikan asuhan antenatal care yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga
dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.
B. Tujuan Dari Antenatal Care
Tujuan dari ANC adalah sebagai berikut :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang
sehat.
Menurut Rustam Muchtar (1998) adalah :Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin
fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat.

Tujuan khusus adalah


1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan,persalinan,dan nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin.
3. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaikbaiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan
masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi
juga mental.
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan,
dan nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,
laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
C. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN (7 T)
Adapun Standar Pelayanan Kebidanan (7 T) adalah sebagai berikut:
1. Timbang berat badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT lengkap
5. Pemberian Tablet zat besi,minimal 90 tablet selam masa kehamilan dan bisa diberiakan pada
masa nifas 30 tablet
6. Tes penyakit menular seks (PMS)
7. Temu wicara
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor
sosial budaya dan ekonomi.
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut.
Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan
kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari
pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
1. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat
dipastikan keadaannya.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran
dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara
dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka

persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan
dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor
kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa
kekurangan suatu apa pun
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa
kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan
janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan
makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik
juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan
kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat,
protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu,
tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau
makanan yang terlalu asin.
Faktor Psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin
dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress
pada ibu tidak tertangani dengan baik.
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu.
Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia
dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Yang terakhir adalah Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor ini mempengaruhi
kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya
hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak
merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada.
Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika
ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap
dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu
hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa
lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga
dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan
persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan
adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan
proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang
berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur
yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan
sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman.
E. Perubahan Fisiologi Pada Ibu Hamil

1. Trimester I (Minggu 1-15) berat badan naik tiap minggu 0,5 kg


a. Perubahaan payudara: rasa nyeri,lembek dan rasa geli.
b. Sering kencing dan tidak bias ditunda.
c. Rasa letih,lesu,dan lemah
d. Mual dan muntah
e. Hidung tersumbat dan kadang-kadang terjadi mimisan keputihan
2. Trimester II (Minggu 16-27)berat badan tiap minggu 1 kg
a. Pigmentasi bertambah,jerawat dan kulit berminyak
b. Tai lalat bertambah dileher,dada,wajah,dan lengan
c. Kedua telapak tangan memerah
d. Sering pingsang
e. Perubahan kiulit pada abdomen: linia nigra dan stria gravidarum
f. Sembelit
g. Varices pada tugkai,nyeri sampai vulva dan hemoroid
3. Trimester III berat badan naik tiap 1 kg gram selama 3-4 minggu
a. Sesak nafas
b. Insomnia
c. Rasa kwatir dan lemas
d. Rasa tidak nyaman dan tertekan pada perineum
e. Kontraksi Braxton his
f. Kram betis
g. Edema kaki sampai tungkai
F. Sembilan Tanda Bahaya Kehamilan
1. Sakit kepala yang menetap ditakutkan hipertensi.
2. Oedemo pada wajah dan tungkai
3. Penglihatan kabur
4. Mual muntah
5. Pergerakan janin berkurang
6. Nyeri perut yang hebat
7. Keluarnya darah atau cairan dari jalan lahir
8. Demam
9. Kejang

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk membantu seorang ibu melalui kehamilan dan persalinan yang sehat, bidan harus : 1.
Menbantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin
terjadi. 2. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan,
baik yang bersifat medis, bedah atau obstetri 3. Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial
ibu serta bayi dengan memberikan pendidikan, suplemen immunisasi 4. Membantu
mempersiapkan ibu untuk menyusuai, melalui masa nifas yang normal, serta menjaga kesehatan
anak secara fisik, psikologi dan sosial.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu pengetahuan kepada
pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca semua agar sudi kiranya
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA
Kontjoro, T.,2005. Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
Sebagai Strategi Dalam Peningkatan Mutu Klinis, Jurnal Manajemen
Pelayanan Kesehatan Vol.08/No3. Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri,
Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi/Rustam Mochtar; Editor, Defli Lutan, Ed 2 Jakarta : EGC,
1998.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah
dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan
lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan
yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu
ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan
untuk mengurangi penyulit saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan
neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai dengan
standart yang diterapkan.
1.2.

Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan Umum


Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan
kebidanan langsung kepada pasien secara optimal dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan, sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.

1.2.2. Tujuan Khusus

Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan
kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan penulis
diharapkan mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3. Menentukan antisispasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
6. Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
1.3.

Manfaat Penulisan

1.3.1. Bagi Penulis


Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga dapat digunakan sebagai
berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.
1.3.2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada aasuhan kebidanan pada
ibu hamil fisiologis.
1.3.3. Bagi Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan
secara fisiologis maupun psikologis serta masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran
bagi klien untuk memperhatikan kehamilannya.
1.3.4. Bagi lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.
1.3.5. Bagi Masyarakat
Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada
kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah pada kehamilan.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1

Definisi
Pada umumnya kehamilan berkembang secara normal dan mengshasilkan kelahiran bayi

sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit
sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis.
Tetapi kondisi normal dapat menjadi patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau
40 minggu. Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas
Bio, Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu dengan
yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).

Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai
dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk
janin dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim
membesar karna pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah
mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.
Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu melahirkan selamat.
2.2.

Diagnosa Kehamilan
Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui

riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil laboratorium.


2.2.1. Tanda Dugaan Hamil
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Amenorea (tidak datng haid).


Payudara tegang
Mengidam (ingin makanan khusus)
Mual muntah pagi hari (morning sickness)
Hipersalivasi
Konstipasi
Pigmentasi kulit
2.2.2. Tanda Kemungkinan Hamil

a)
b)

c)

Pembesaran rahim dan perut


Pada pemeriksaan dijumpai
Tanda hegar
Tanda chadwik
Tanda discasek
Teraba ballotement
Reaksi pemeriksaan kehamilan positif
2.2.3. Tanda Pasti Hamil

a) Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.


b) Pemeriksaan USG
c) Terdenagr denyut jantung janin.

2.3.

Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta Perubahan Terhadap Maternal

2.3.1. Perubahan dan Perkembangan Janin


0-4 Minggu

Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh belakang
yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan
semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah, mata, kaki
dan tangan.
8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus
berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam
rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang
dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.
12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh
alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka mulut.
Rambutnay muali tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul dibelakang
gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol
dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan bisa
membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat kelaminnya
mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan.
Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu
tertentu untuk tidur.
24-28 Minngu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut
mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat

mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali suara
ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan pada
masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin mempersiapkan dirinmenghadapi hari
kelahirannya.
28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya,
kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
38 Minggu
Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi
kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut halus
di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir)
yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat dekat dan
bisa terjaid kapan saja.
2.3.3. Perubahan Terhadap Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi perubahan
yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke satu bentuk yang
akan mampu hidup di luar uterus.
Adapun perubahan yang terjaid ada 3 bagian, yaitu :
a.

Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3


Ibu terlambat menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu akan
mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning sickness atau mual

muntah yang biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.
b. Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi tetap normal
juka tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai sekresi
kolostrum, kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah diatas pusat,
sakit punggung dan kram pada kaki mungkin melai terjadi, mengalami gatal-gatal pada abdomen
c.

karrena uterus dan kulit merenggang.


Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi, pernapasan dada
berganti menjadi npenapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali
menjadi ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul ibu/kepala

masuk PAP, sakit punggung dan sering kencing, barxton Hik meningkat karna serviks dan
segmen bawah rahim disiapkan.
2.4.

Perubahan Psikologis Pada ibu hamil

1. Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan meningkat
dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya
payudara, bu merasa tiak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama
seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya memang
hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum
teralu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan
mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak
ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada sebab pada saat itu ibu merasa
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal
yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan
lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya tanda
dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal.
2.5.

Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil


Diet dan Pengawasab Berat Badan

Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama
mengenai jumlah kalori, ptotein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan
sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karna dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat
mengakibatkan komplikasi-komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya.
Anjurkan wanita tersebut makan seccukupnya saja. Bahan makanan tak perlu mahal, akan tetapi

cupup mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi
selama kehaminan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta,
perumbuhan voluma darah, mamae membesar dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagi
pengawasan akan keculupan gizi ini dapat dipai kenaikan berat badan wanita himil tersebut.
Kenaiksn berat badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg sampai b16 kg.
Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik pada saat hamil maupun tidak hamil dan
baik merokok secara katif maupun pasif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu
banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus
prematurus. Maka dari itu, sbeiknya wanita hamil dilarang merokok.
Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perku benar, terutama pada trimesdter pertama dan kedua
kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat meenimbulkan kelainan teratogenig pada
janin, misalnya thalidomid, yang sekarang telah dicabut dalam peredaran.

Kebersihan dan Pakaian


Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk kebersihan atau
hygiene terutama perawwatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan
menggunakan sabun yang lembut/ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan. Baju hendaknya
yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit tinggi hendaknya
jangan dipakai, oleh karena itu tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah
tergelincir dan terjatuh.
Koitus
Bila dalam anamnesa ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda
sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan
abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus memang diperbolehkan pada kehamilan jika
dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk PAP, koitus
sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Perawatan Gigi

Pada trimester pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan
ini menyebabkan perawwatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga tumbuh karies,
ginggivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat
mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga mulut. Misalnya, pulpitis, yang
telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu
bila keadaan memungkinkan, tiap hamil harus memeriksakan gignya secara teratur sewaktu
hamil.
Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian keluar negri dan di dalam negri dibolehkan mengambil
bvaksinasi ulangan terhadap cacar, colera dan tifus. Dahulu di indonesia pencacaran merupakan
suatu keharusan, maka untuk wanita hamil opencacaran merupakan pencacaran ulang yang tidak
membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap
dilkukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melewati plasenta dan dapat
menyebabkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi
transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama kali dicacar. Maka dari itu
dianjurkan untuk pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20
minggu. Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatorium dewas ini
dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil.
Perawatan Payudara
Per4awatan payudara merupakan sumber air susu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi,
karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan
besarnya payudara, yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari
depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah putingg
susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dab aerola payudara dirawat baik-baik dengan
cara dibersihkan menggunakan air sabun atau biocream bila putingg sus masuk kedalam perbaiki
dengan cara menarik-narik keluar.
Posisi Meneran
Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin atau melahitkan memilih posisi melahirkan
yang diinginkan dan bukan berdasarkan keinginkan bidanya sendiri. Dengan kebebasan untuk
menentukan posisi yang dipilihnya, ibu akan merasa aman.

Berdasarkan penelitian pilihan posisi berdasarkan keinginan ibu :


Memberi banyak manfaat
Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan
Kala II persalinan dapat menjadi lebih sedikit
Lebih membantu dalam meneran
Nilai APGAR lebih baik.

Posisi untuk meneran :

Posisi berjongkok, berlutut, merangkak


Posisi jongkok/ setengah jongkok
Posisi merangkak
Posisi mereng ke samping
Posisi berdiri
Cara Mengedan
Mengedan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yaitu mulut rahim sudah membuka
kira-kira 10 cm. Jika para calon ibu mengedan sebelum pembukaan lengkap, bisa-bisa mulut
rahim pembengkakan dan bisa menghambat proses pembukaan dan berujung pada lamanya
proses persalinan. Juga agar ibu tidak tidak kehabisan tenaga karena tidak kelelahan pada waktu
tiba sebenarnya untuk waktu para ibu harus menarik nafas panjang untuk menghindari rasa ingin
mengedan dan mengurangi rasa nyeri kontraksi.

2.6.

Pemeriksaan Kehamilan (ANC)


ANC adalah pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan untuk

mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu menghadapi
persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar.
Tujuan utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan kematian maternal
dan perinatal.
Sedang tujuan Khusus ANC adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu

3. Mengenal secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
termasuk riwayat penyakit secara, umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan
trauma semenimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara optimal.
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :
Satu kali pada trimester 1
Satu kali pada trimester II
Dua kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama, dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid, Kunjungan ANC
yang saint adalah:
- setiap bulan sampai kehamilan 28 munggu
- setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- setiap 1 minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
- pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu
Pelayanan Asuhan Standar Minimal 7T
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Timbang berat badan


Tekanan darah
Tinggu fundus uteri (TFU)
TT lengkap imunisasi
Tablet Fe minimal 90 paper selama kehamilan
Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki
Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan

2.6.1

Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)

Standar 1 : Metode Asuahan,


Asuahan kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan langkah :
Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan dokumentasi.

Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis
berkisinambungan. Data yang dioeroleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Bidan memlakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotipasi ibu , suami dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memeberi sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah pembengkakan berlangsung
normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, PMS, (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency
Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait
lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap
kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu megambil tindakan yang diperlikan
dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdomenal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomenal secara seksama dan melakukan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan
bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan, serta melakukan rujukan tetap waktu.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua
khasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidana menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.

Standar 8 : Pemeriksaan Persalinan


Bidan memberipat kepadakan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ke tiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman suasana
yang menyengkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini.
2.6.2 Penatalaksanaa Ante Natal Care (ANC)
Timbang berat badan
Ukuran berat badan kg tanpa sepatu dan memakai yang seringan-ringannya. Berat badan
kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah. Ukur tekanan darah.
Ukur (Tinggi) Fundus Uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
Pemberian imunisasi TT lengkap
Untuk mencegah tetanus neonatorum,

2.6.3 Kunjungan Antenatal Care


Kunjungan antenatal sebauknya di lakukan 4 kali selama kehamilan (Saifuddin,2006) yaitu:
1. Satu kali trimester pertama
2. Satu kali trimester kedua
3. Dua kali trimester ke tiga
2.6.4 Kriteria Keteraturan ANC
a. Pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:

Pemeriksaan pertama kali yng ideal sedini mungkin ketika haid nya terlambat satu bulan
Periksa ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan
Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
Pemeriksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan

Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan


b. Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal
melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada
trimester 1, 1 kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III, Namun jika terdapatt
kelainana dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan
masing-masing sehingga dapat di simpulkan bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali
kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali
kinjungan.
2.6.5 Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
2. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
1. Meningkatkan angka mortalitas dan mortabilitas ibu
3. kelaianan fisik yang terjadi pada saat persalaman tidak dapat dideteksi secara dini.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan Rahmat dan Karunia_Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tanpa ada hambatan. Dalam makalah ini membahas tentang Ante
Natal Care.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen Pembimbing,
teman-teman dan semua pihak yang terlibat yang telah memberi semangat dan
dukungan dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi
yang berarti bagi pembaca, mahasiswa (i) STIK AVICENNA KENDARI
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Amin......
Wassalamualaikum Wr. Wb
Kendari, 28 Maret 2011
Penulis

Kata pengantar............................................................................................................ 1
Daftar isi........................................................................................................................ 1
BAB I Pendahuluan.................................................................................................. 3
A. Latar Belakang........................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4
C. Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB II Pembahasan................................................................................................... 6
A. Pengertian ANC......................................................................................... 6
B. Tujuan ANC................................................................................................ 6
C. Standar Pelayanan ANC.......................................................................... 6
D. Penatalaksanaan ANC.............................................................................. 8
E. Kunjungan ANC......................................................................................... 9
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ANC............................................... 10
BAB III Penutup........................................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................................ 13
Daftar Pustaka............................................................................................................. 14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil kebidan atau dokter
sedini

mungkin

semenjak

ia

merasa

dirinya

hamil

untukmendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatalcare (ANC), petugas


mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosiskehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, dkk., 2002).
Menurut Wiknjosastro (2005), pada pengawasan wanita hamil hubungan dan
pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin
wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilan. Tujuan pengawasan wanita
hamil ialah menyiapkan ia sebaikbaiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu
dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan postpartum
sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ibu hamil di anjurkan untuk
melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu kali pada
trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan dua kali pada trimester III (DepKes RI,
2009).
Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihatdari cakupan
pelayanan antenatal. Peningkatan pelayanan kesehatan antenatal dipengaruhi oleh
pemanfaatan pengguna pelayanan antenatal. Dengan tidak dimanfaatkannya sarana
pelayanan antenatal dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti: ketidakmampuan
dalam hal biaya, lokasi pelayanan yang jaraknya terlalu jauh atau petugas kesehatan
tidak pernah datang secara berkala (Wiknjosastro, 2005). Pelayanan antenatal
terintegrasi merupakan integrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program
lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang
diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal. (Depkes, RI. 2009)

Notoatmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu setelah


seseorang seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan. Pengetahuan
juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan informasi yang diperbarui yang didapat dari
proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat
penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ANC (Ante Natal Care)
2. Apakah tujuan dari ANC
3. Bagaimana Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
4. Bagaimana Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
5. Faktor-Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ANC (Ante Natal Care)
2. Untuk Mengetahui Tujuan ANC
3. Untuk Mengetahui Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
4. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
5. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ANC
Ante Natal Care merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa

dirinya

hamil

untuk

mendapatkan

pelayanan

dan

asuhan

antenatal

(Prawirohardjo. S, 2006 :52).

B. Tujuan Ante Natal Care (ANC)


1.

Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.

2.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

3.

Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengans elamat ibu dan bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.

4.

Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.

5.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal.

C. Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)


Standar 1 : Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan
langkah : Pengumpulan data dan analisa data, penentuan diagnosa perencanaan,
evaluasi dan dokumentasi.
Standar 2 : Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis
berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil

Bidan melakukan kunjungan rurnah dan berinteraksi dengan masyarakat secara


berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan
secara teratur.
Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis
dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya
anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human
Immuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka
harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan rnerujuknya untuk tindakan
selanjutnya.
Standar 5: Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman
serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping

persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi kadaan gawat
darurat. Bidan hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini.
(PPIBI, 1999:26-27)

D. Penatalaksanaan Antenatal Care


Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik
umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar
dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal 7T untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1. (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringanringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
2. Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
3. Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4. Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5. Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Interval
Antigen
TT 1

(selang

waktu

Lama

perlindungan
minimal)
Pada kunjungan-

%
Perlindungan
-

TT 2

antenatal pertama
4 minggu setelah3 tahun

80

TT 3

TT 1
1-6 bulan setelah5 tahun

95

TT 4

TT 2
1 tahun setelah TT10 tahun

95

TT 5

3
1 tahun setelah TT25 tahun/

99

4
seumur
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi
yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung
normal.
7. (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada
ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI,
2001:23)

E. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)


Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah
kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke
fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu,
pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan
Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu
hamil (Depkes RI, 2001:31)
Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan.
Kunjungan ulang

Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan
seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama
satu periode kehamilan berlangsung.
K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan
dengan syarat:
1)

Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).

2)

Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)

3)

Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke

36).
4)

Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)


1. Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan
berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
2. Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah
keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan,
masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil
kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga
untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama
kehamilan.
3. Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam
memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita
meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang
menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4. Geografis

Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang


terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang
sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).
5.

Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini
mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.

6.

Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan
seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya
digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang
berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu
yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan,
media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam
melakukan kunjungan antenatal care.

7.

Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini
dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang
terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat
diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri,
suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri,
mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdoa untuk keselamatan istri
dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Untuk membantu seorang ibu melalui kehamilan dan persalinan yang sehat, bidan
harus :
1. Menbantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang
mungkin terjadi.
2. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan, baik
yang bersifat medis, bedah atau obstetric.
3. Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan memberikan
pendidikan, suplemen immunisasi.
4. Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusuai, melalui masa nifas yang normal, serta
menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologi dan sosial.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu
pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca
semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA
Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 29
Maret 2011
http://www.kti-skripsi.com/2010/05/kti-kebidanan-tentang-anc.html
Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai