Oleh:
Imam Yanuar
3308 100 045
Latar Belakang
Kabupaten Bangkalan merupakan tempat persinggahan jalur transportasi menuju
kawasan tengah dan timur pulau Madura setelah kendaraan bermotor melalui
penyeberangan Tanjung Perak (Surabaya) Ujung Kamal (Bangkalan)
Kegiatan transportasi mempunyai kontribusi terhadap polusi udara atmosfer. Setiap
liter bahan bakar yang dibakar akan mengemisikan sekitar 100 gram Karbon
Monoksida: 30 gram , Oksida Nitrogen: 2,5 Kg , Karbon Dioksida dan berbagai
senyawa lainnya termasuk senyawa sulfur (Hickman, 1999).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah
dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan
bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi.
Sulfur diokside memiliki karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar diudara,
sedangkan sulfur triokside merupakan komponen yang tidak reaktif. Hanya sepertiga
dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan hasil dari aktivitas manusia,
dan kebanyakan dalam bentuk SO2 (Fardiaz, 1992).
Dengan dibangunnya jembatan Suramadu, aktifitas penyeberangan Tanjung Perak
Ujung Kamal semakin berkurang karena banyak kendaraan bermotor yang memilih
untuk melewati jembatan Suramadu daripada melalui penyeberangan Ferry
Rumusan Masalah
Berapa jumlah kadar gas NOx dan SO2 yang dihasilkan dari kegiatan
transportasi di Kamal - Bangkalan sebelum dan setelah dioperasikannya
Jembatan Suramadu
Bagaimana perubahan kadar emisi gas NOx dan SO2 yang dihasilkan dari
kegiatan transportasi di Kamal - Bangkalan setelah dioperasikannya
Jembatan Suramadu
Tujuan
Menghitung jumlah kadar gas NOx dan SO2 yang dihasilkan dari kegiatan
transportasi di Kamal - Bangkalan sebelum dan setelah dioperasikannya
Jembatan Suramadu
Mengevaluasi perubahan kadar gas NOx dan SO2
kegiatan transportasi di Kamal - Bangkalan.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup
Manfaat
Manfaat dari tugas akhir ini adalah untuk:
Sebagai informasi sumber emisi gas buang NOx dan SO2 yang paling
tinggi dari aktifitas transportasi di wilayah studi Kamal - Bangkalan
Tinjauan Pustaka
Kegiatan Transportasi
Kegiatan transportasi sudah dikenal sejak lama sebagai salah satu sektor yang
memberikan dampak terhadap lingkungan dalam cakupan spasial dan
temporal. Kabupaten Bangkalan merupakan pusat transportasi darat di Pulau
Madura setelah melalui penyeberangan laut dari kota Surabaya.
Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara akibat kegiatan transportasi adalah akibat kegiatan
transportasi di darat. Selain pencemar tersebut, kegiatan transportasijuga
dapat menyebabkan adanya efek rumah kaca yang sering disebut global
warming.
Tinjauan Pustaka
Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida merupakan pencemar. Sekitar 10% udara setiap tahun adalah
nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi bila bereaksi dengan
oksigen yang jumlahnya cukup banyak hanyalah tiga, yaitu N2O, NO, NO2.
Yang berhubungan dengan pencemaran udara adalah NO dan NO2 (Fardiaz,
1992).
Sulfur Oksida
Polusi oleh sulfur diokside terutama disebabkanoleh dua komponen gas yang
tidak berwarna, Yaitu sulfur diokside (SO2) dan sulfur triokside (SO3), dan
keduanya disebut sebagai SOx. Sulfur diokside memiliki karakteristik bau
yang tajam dan tidak terbakar diudara, sedangkan sulfur triokside merupakan
komponen yang tidak reaktif. Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang
terdapat di atmosfer merupakan hasil dari aktivitas manusia, dan kebanyakan
dalam bentuk SO2 (Fardiaz, 1992).
Tinjauan Pustaka
Faktor Emisi Kendaraan Bermotor
Faktor emisi dapat juga didefinisikan sebagai sejumlah berat tertentu polutan
yang dihasilkan oleh terbakarnya sejumlah bahan bakar selama kurun waktu
tertentu. Definisi tersebut dapat diketahui bahwa jika faktor emisi sesuatu
polutan diketahui, maka banyaknya polutan yang lolos dari proses
pembakarannya dapat diketahui jumlahnya persatuan waktu
Surfer 8
Pada akhir penelitian ini untuk mempermudah informasi penyebaran
konsentrasi emisi NOx dan SO2. ini menggunakan program Surfer 8 untuk
memudahkan dalam penggambarannya. Surfer 8 merupakan salah satu
perangkat lunak produk Golden Software, Inc. Untuk pembuatan peta kontur
dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan padaa grid, perangkat lunak ini
berperan besar dalam pemetaan kawasan
10
Ide Penelitian:
Evaluasi Perubahan Emisi Gas NOx dan SO2 dari Kegiatan Transportasi di
Kamal Bangkalan Akibat Pengoperasian Jembatan Suramadu
Metodologi Penelitian
Studi Literatur:
Teori emisi gas buang
Teori sistem transportasi
Pencemaran Udara
Metode Sampling Lalu lintas
Persiapan Penelitian:
Persiapan alat dan bahan
Penentuan lokasi titik sampling
Penentuan waktu penelitian
11
Metodologi Penelitian
A
Penyusunan Laporan
12
Metodologi Penelitian
Tabel Faktor Emisi Jenis Kendaraan Bermotor
Faktor emisi (gram/liter)
Tipe kendaraan/bahan
bakar
Catatan
(km/l)
NOx
CH4
NMV
OC
CO
N2O
CO2
Bensin:
Kendaraan penumpang
21,35
0,71
53,38
462,63
0,04
2597,86
Aaa 8,9
24,91
0,71
49,82
295,37
0,04
2597,86
Ass 7,4
32,03
0,71
28,47
281,14
0,04
2597,86
Ass 4,4
7,12
0,71
85,41
427,05
0,04
2597,86
Ass 19,6
Kendaraan penumpang
11,86
0,08
2,77
11,86
0,16
2924,9
Ass 13,7
15,81
0,04
3,95
15,81
0,16
2924,9
Ass 9,2
39,53
0,24
7,91
35,57
0,12
2924,9
Ass 3,3
Lokomotif
71,15
0,24
5,14
24,11
0,08
2964,43
Sepeda motor
Diesel:
Catatan: *) liter ekuivalen terhadap bensin, Sumber: Dikompilasi dari IPCC (1996)
13
Metodologi Penelitian
Tabel Faktor Emisi Jenis Kendaraan Bermotor
Kategori
SO2
(g/km)
Sepeda motor
0,008
0,026
0,44
Bus
0,93
Truck
0,82
Angkot
0,029
14
Metodologi Penelitian
Tabel Konsumsi Energi Spesifik Kendaraan Bermotor
No.
1.
Jenis Kendaraan
Mobil Penumpang
2.
- Bensin
11,79
- Diesel/solar
11,36
Bus Besar
- Bensin
23,15
- Diesel/solar
16,89
3.
Bus Sedang
13,04
4.
Bus Kecil
5.
- Bensin
11,35
- Diesel/solar
11,83
Bemo, Bajaj
10,99
15
Metodologi Penelitian
Lanjutan Tabel Konsumsi Energi Spesifik Kendaraan Bermotor
No.
6.
Jenis Kendaraan
Taksi
- Bensin
- Diesel/solar
10,88
6,25
7.
Truk Besar
15,82
8.
Truk Sedang
15,15
9.
Truk Kecil
- Bensin
- Diesel/solar
8,11
10,64
16
Analisa Pembahasan
Gambaran Umum Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Bangkalan merupakan pusat kegiatan ekonomi di Pulau
Madura
dengan
keberadaan
Pelabuhan
Kamal
yang
menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura. Fungsi
dominan Kabupaten Bangkalan adalah sebagai pusat kegiatan
komersial, finansial, perdagangan, dan transportasi.
Penentuan Titik Sampling
Jumlah lokasi titik sampling yang diambil pada tugas akhir ini
sebanyak tiga (3) titik sampling, yaitu pada ruas jalan Kamal, ruas
jalan Burneh, dan ruas jalan Suramadu. Namun pada penelitian ini
dilakukan pembeda waktu sampling untuk membandingkan
perubahan pada hari kerja dan hari minggu
17
Analisa Pembahasan
Penentuan Waktu Survey
Pengambilan waktu survey ditentukan berdasarkan jam puncak
pada masing-masing jalan yang akan disurvey dan dilakukan pada
hari Senin (hari kerja) dan hari Minggu (hari libur) sebagai
perbandingan hari.
18
Analisa Pembahasan
Contoh penentuan waktu survey di Jalan Kamal
Grafik Lalu Lintas Jalan Suramadu hari Selasa (PT. Jasa Marga, 2012)
Grafik pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa jumlah kendaraan terbanyak terdapat pada pukul
17.00 18.00 WIB. Jadi, survey di Jalan Suramadu dilakukan pada hari Minggu dan Kamis
pukul 17.00 18.00 WIB.
19
Analisa Pembahasan
Contoh penentuan waktu survey di Jalan Kamal
Tanggal 15 April 2012
Surveyor Agil, Imam, Ryan
Ruas Jalan Suramadu
Arah Surabaya
no
waktu
Sepeda
Motor
Mobil
Mobil
Penumpang Penumpang Niaga Kecil
(bensin)
(solar)
Bensin
Niaga Kecil
solar
Truk Kecil
Truk Besar
Bus
1 16.00-16.15
195
68
10
11
2 16.15-16.30
270
78
15
3 16.30-16.45
285
92
17
12
4 16.45-17.00
439
71
5 17.00-17.15
492
68
11
6 17.15-17.30
494
93
7 17.30-17.45
547
89
14
13
8 17.45-18.00
383
61
9 18.00-18.15
373
57
10 18.15-18.30
293
57
13
11 18.30-18.45
325
52
14
15
12 18.45-19.00
Jumlah
272
73
12
12
4368
859
69
32
86
112
11
38
Analisa Pembahasan
Perhitungan Emisi Karbon dengan Konversi dan Tanpa Konversi ke
Satuan Mobil Penumpang
Dari hasil survey counting kendaraan kemudian dilakukan perhitungan
rata-rata dari tiap jenis jalan selama 1 jam kemudian dinormalisasikan ke
dalam satuan mobil penumpang dengan cara mengalikan jumlah kendaraan
yang telah disurvey dengan faktor konversi.
Perhitungan Jumlah Kendaraan Rata-rata tiap Jalan Perhitungan
jumlah kendaraan rata-rata tiap jalan diperoleh dengan menganalogikan
data sekunder yang didapat (data dari Dinas Perhubungan Kabupaten
Bangkalan, PT. Jasa Marga wilayah Suramadu, dan PT. ASDP Ujung
Kamal) dengan data primer survey volume kendaraan selama tiga jam
puncak. Berikut langkah perhitungan jumlah kendaraan rata-rata tiap ruas
jalan:
21
Analisa Pembahasan
Data Sekunder dan Data Primer pada Jam Puncak
Jalan yang tidak memiliki data sekunder per jam maka dilakukan
survey selama 12 jam untuk mengetahui total kendaraan rata-rata per
hari. Dari data sekunder dan primer tersebut akan diambil volume
kendaraan selama satu jam pada jam puncak dan digunakan dalam
perhitungan rasio analogi.
Rasio Analogi
Penganalogian ini dilakukan karena data primer yang didapat dari
survey memiliki kondisi waktu yang berbeda (perbedaan waktu
survey). Contoh perhitungannya adalah:
Perhitungan rasio analogi pada Jalan Suramadu hari Kerja untuk jenis
kendaraan sepeda motor:
Data primer jumlah sepeda motor pada jam puncak = 1854
kendaraan/jam
Data sekunder jumlah kendaraan sepeda motor pada jam puncak =
2488 kendaraan/ jam
22
Analisa Pembahasan
23
Analisa Pembahasan
Contoh perhitungan total kendaraan rata-rata tiap jenis kendaraan
pada Jalan Suramadu dapat dilihat pada Tabel
Data Jam Puncak
Primer
(kendaraan/jam)
Rasio
Analogi
Rata-rata
Kendaraan Data
Sekunder per Jam
(kendaraan/jam)
Total Kendaraan
Rata-rata
(kendaraan/jam)
Spd. Motor
1854
2488
0.77
1149
889
Mobil Penumpang
Bensin
376
425
1.05
222
233
Mobil Penumpang
Solar
25
28
1.06
16
17
28
32
1.05
17
18
43
49
1.07
33
35
Truk Kecil
108
122
1.05
63
66
Truk Besar
22
163
0.15
88
13
Bus
1.09
Jenis Kendaraan
Jumlah
1277
24
Analisa Pembahasan
25
Analisa Pembahasan
Jumlah emisi SO2 rata-rata
Q
= n x FE
= 1081 kendaraan/jam x 0,008 g/km / 1000
= 0,0086 kg/jam.km
26
Analisa Pembahasan
Perhitungan Emisi gas NOx dan SO2 Rata-rata Tiap Jenis Kendaraan pada
Jalan Suramadu pada hari Minggu
n
(kendaraan/
jam)
Faktor
Emisi NOx
(gram/liter)
Faktor
Emisi SO2
(gram/km)
Konsumsi
Energi
Spesifik
(liter/100 km)
Emisi NOx
Rata-rata
(kg/jam.km)
Emisi SO2
Rata-rata
(kg/jam.km)
Spd. Motor
1081
7.12
0.008
2.66
0.20
0.0086
Mobil Penumpang
Bensin
388
21.35
0.026
11.79
0.98
0.0101
Mobil Penumpang
Solar
50
11.86
0.440
11.36
0.07
0.0220
16
24.91
0.029
11.79
0.05
0.0005
34
15.81
0.820
11.36
0.06
0.0279
Truk Kecil
43
39.53
0.820
10.64
0.18
0.0353
Truk Besar
39.53
0.820
15.82
0.04
0.0049
Bus
16
39.53
0.930
16.89
0.11
0.0146
1.68
0.12
Jenis Kendaraan
27
Analisa Pembahasan
Perhitungan Konversi Beban Emisi Gas NOx dan SO2 ke Emisi Udara
Ambien
Setelah menghitung beban emisi yang dihasilkan dari aktifitas transportasi
di tiap ruas jalan, maka selanjutnya adalah mengkonversi beban emisi gas
NOx dan SO2 ke emisi udara ambien gas NOx dan SO2 untuk mengetahui
pola persebarannya pada saat dipetakan dalam program Surfer 8
C = 2 * Q/((2*)^1/2 z x V) x exp -1/2 (He/z)^2)
Keterangan :
C = Konsentrasi Ambien (gram/m3)
Q = Hasil Emisi (gram/jam.km)
z = Koefisien Dispersi Vertikal (m)
V = Kecepatan Angin (m/s)
He = Tinggi Sumber Emisi (m)
Berikut adalah contoh perhitungan NOx menggunakan permodelan hukum Gauss
pada Jalan Suramadu hari kerja.
C = 2 * Q/((2*)^1/2 z x V) x exp -1/2 (He/z)^2)
= 2 * 79502,29/((2*)^1/2 217 x 1,54) x exp -1/2 (0,4/217)^2)
= 0,00018 gram/m3
28
Analisa Pembahasan
Setelah mendapatkan konsentrasi ambien selanjutnya, mengkonversi satuan
gram/m3 menjadi ml/m3 (ppm). Berikut contoh perhitungannya.
ppm = C x 1 mol/BM x 22,4 L/1mol
= 0,00018 gram/m3 x (1mol/44gram) x (22,4L/1mol)
= 0,092 ml/m3
= 0,092 ppm
Setelah diketahui Emisi Udara Ambien Gas NOx dan SO2 pada beberapa ruas
jalan maka dapat dipetakan dengan program Surfer 8.0 dengan satuan g/m3.
Berikut adalah hasil pemetaan dari program Surfer 8.0
29
Analisa Pembahasan
30
Analisa Pembahasan
31
Analisa Pembahasan
32
Analisa Pembahasan
33
Analisa Pembahasan
Analisa Pembahasan
35
Analisa Pembahasan
36
Analisa Pembahasan
37
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian tugas akhir ini adalah:
Besarnya total perkiraan beban emisi gas NOx yang dihasilkan dari kegiatan
transportasi di jalan Kamal sebelum beropersi Jembatan Suramadu pada hari
Kerja adalah sebesar 21840,72 gram/jam.km dan SO2 sebesar 2436,53
gram/jam.km Sedangkan pada hari Minggu beban emisi NOx yang dihasilkan
sebesar 15301,58 gram/jam.km dan SO2 sebesar 1424,02 gram/jam.km.
Besarnya total perkiraan beban emisi Gas NOx yang dihasilkan dari kegiatan
transportasi di jalan Kamal setelah beroperasi Jembatan Suramadu pada hari
Kerja adalah sebesar 754,08 gram/jam.km dan SO2 sebesar 61,81 gram/jam.km,
sedangkan pada hari Minggu beban emisi NOx yang dihasilkan sebesar 645,18
gram/jam.km dan SO2 sebesar 52,40 gram/jam.km.
38
Kesimpulan
Terjadi penurunan kadar emisi gas NOx dan SO2 di Jalan Kamal akibat
pengoperasian Jembatan Suramadu, hal ini terbukti dengan perbedaan jumlah
kadar emisi yang sangat drastis dimana sebelum beroperasinya Jembatan
Suramadu besar kadar emisi gas NOx sebesar 21840,72 gram/jam.km dan SO2
sebesar 2436,53 gram/jam.km sedangkan setelah beroperasinya Jembatan
Suramadu besar kadar emisi gas sebesar 754,08 gram/jam.km dan SO2 sebesar
61,81 gram/jam.km dengan prosentase penurunan sebesar 96-97%.
39
Saran
Saran yang dapat direkomendasikan untuk studi mengenai penelitian ini adalah:
Perlu adanya data sekunder yang membedakan jenis kendaraan berbahan
bakar bensin dengan kendaraan berbahan bakar solar serta pusat informasi yang
mengakomodasi seluruh kebutuhan data yang dipergunakan untuk memudahkan
melihat perubahan kecenderungan beban emisi secara cepat dan mudah.
40
SEKIAN
41