Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

PEMANCANGAN JEMBATAN MUARA


KEC. BARAMBAI, KAB. BATOLA
DOSEN PENGAJAR :
Ir. Marzuki, MT
MATA KULIAH :
REKAYASA PONDASI II
KELOMPOK : 1 (SATU)
ELLVANDRY MAULUDY RACHMAD
S03140003
HENDRA KURNIAWAN
S03140006
RISKY FAHLUVI
S03140014
GINDA NOVRISMAN
S03140029
HAIFA AYU LESTARI
S03140030

KELAS :
5/A

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM D III TEKNIK SIPIL
BANJARMASIN
2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1.1 Landasan Teori .................................................................................
1.2 Ruang Lingkup .................................................................................
1.3 Tujuan Kunjungan Lapangan ...........................................................
1.4 Data Umum Proyek ..........................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................
BAB III HASIL SURVEY LAPANGAN ............................................
2.1 Bahan ................................................................................................
2.2 Alat ...................................................................................................
2.3 Metode Pemancangan ......................................................................
BAB IV KESIMPULAN ......................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pipa Baja ..........................................................................
Gambar 3.2 Kawat Las ........................................................................
Gambar 3.3 Semen Gresik ...................................................................
Gambar 3.4 Pasir Barito .......................................................................
Gambar 3.5 Batu Pecah (2-3) ...............................................................
Gambar 3.6 Besi Tulangan Polos .........................................................
Gambar 3.7 Besi Tulangan Ulir ...........................................................
Gambar 3.8 Kawat Bendrat ..................................................................
Gambar 3.9 Pile Drive + Hammer .......................................................
Gambar 3.10 Truck ..............................................................................
Gambar 3.11 Genset .............................................................................
Gambar 3.12 Molen .............................................................................
Gambar 3.13 Las listrik ........................................................................
Gambar 3.14 Alat Las + Tabung Oksigen ............................................
Gambar 3.15 Tabung Gas .....................................................................
Gambar 3.16 Arco ...............................................................................
Gambar 3.17 Tali ..................................................................................
Gambar 3.18 Keranjang .......................................................................
Gambar 3.10 Pipa Baja (Spun Pile) .....................................................
Gambar 3.20 Pembuatan Sepatu Tiang Panjang ..................................
Gambar 3.21 Saat Pemancangan Pipa Baja (Spun Pile) ......................
Gambar 3.22 Penyambungan Pipa Baja dengan Alat Las ....................
Gambar 3.23 Pengukuran Tinggi Pipa Baja (Spun Pile) ......................
Gambar 3.24 Marking Pemotongan Pipa Baja (Spun Pile) .................
Gambar 3.25 Pemotongan Pipa Baja (Spun Pile) dengan Las Karbit ..
Gambar 3.26 Pengambilan Data Grafik Kalendering .........................
Gambar 3.27 Grafik Hasil Kalendering ...............................................
Gambar 3.28 Pabrikasi Tulangan Spiral ..............................................
Gambar 3.29 Tulangan Spiral Hasil Pabrikasi .....................................

Gambar 3.30 Pemasangan Tulangan Spiral pada Pipa


Baja (Spun Pile) ............................................................
Gambar 3.31 Pencampuran Material ...................................................
Gambar 3.32 Pengecoran Tiang Pancang Mutu Beton K-250 .............
Gambar 3.33 Hasil Pengecoran Tiang Pancang ...................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Negeri Banjarmasin adalah perguruan tinggi vokasi yang
menitik beratkan pada penguasaan ilmu praktis dan lapangan tanpa
mengindahkan teori yang ada, terutama untuk Program Studi D III Teknik
Sipil. Mahasiswa dibekali dengan ilmu-ilmu lapangan dan diharapkan untuk
menguasai teknis pelaksanaan di lapangan serta metode yang benar sesuai
dengan standar yang berlaku.
Tujuan Mata Kuliah Rekayasa Pondasi II yaitu agar mahasiswa dapat
mengevaluasi serta memahami bagaimana teknis Pelaksanaan Pemancangan
Pondasi, dimulai dari proses awal pemancangan hingga proses akhir pada saat
pondasi telah selesai dipancang.

Oleh karena itu sangat penting agar

mahasiswa melakukan Kunjungan Lapangan dan berdiskusi dengan anggota


kelompok masing-masing untuk menambah ilmu tentang Mata Kuliah
Rekayasa Pondasi II.
1.2 Ruang Lingkup
Setelah melakukan Kunjungan Proyek, batasan masalah yang akan dibahas
sesuai dengan hasil pengamatan pada saat Pelaksanaan Pemancangan di
lapangan adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Pemancangan
2. Pekerjaan Kalendering (Pengujian Tiang Pancang)
3. Pekerjaan Penulangan
4. Pekerjaan Pengecoran
1.3 Tujuan Kunjungan Lapangan
Tujuan Kunjungan Lapangan perkelompok yaitu :
1. Mengetahui fungsi bahan dan peralatan baik alat manual maupun
bertenaga mesin yang digunakan saat Proses Pemancangan
2. Mengetahui Proses Pemancangan di lapangan serta mendiskusikannya
dengan sesama anggota kelompok

1.4 Data Umum Proyek


Pekerjaan

: Pembangunan Jembatan Barambai Muara (DAK


Reguler)

Lokasi

: Kecamatan Barambai

Pelaksana

: PT. Cipta Bakumpai Abadi

No. Kontrak

: 203/KPA-BM/DPU/2016

Tanggal Kontrak

: 13 April 2016

Biaya

: Rp 17.578.836.000,00

Sumber Dana

: DAK Reguler

Waktu Pelaksanaan

: 260 (Dua Ratus Enam Puluh) Hari Kalender

Waktu Pemeliharaan

: 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) Hari Kalender

BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Pondasi

BAB III
HASIL KUNJUNGAN PROYEK
2.1 Bahan
Berikut adalah material atau bahan yang digunakan pada saat
Pemancangan di Proyek Pembangunan Jembatan Berambai MuaraMarabahan, antara lain:
1. Pipa Baja (Spun Pile) Diameter 500 mm
Pipa baja (spun pile) berdiameter 500 mm tebal 12 mm,

dengan

panjang 6 meter.

Gambar 3.1 Pipa Baja


2. Kawat Elektroda
Kawat las atau elektroda adalah bahan yang digunakan untuk
membantu proses pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar
untuk menimbulkan busur nyala pada saat pengelasan.

Gambar 3.2 Kawat Las


3. Semen
Semen sebagai bahan pengikat yang berfungsi merekatkan material lain
seperti agregat kasar dan halus sehingga membentuk sebuah campuran
pengisi tiang pancang Semen yang digunakan adalah semen Gresik.

Gambar 3.3 Semen Gresik


4. Pasir
Pasir sebagai salah satu bahan untuk campuran cor beton. Pasir yang
digunakan adalah Pasir Barito.

Gambar 3.4 Pasir Barito


5. Air
Air sebagai bahan batu pencampuruntuk pembuatan cor beton. Air yang
digunakan adalah air bersih, tidak bewarna dan tidak mengandung
bahan-bahan organisme yang dapat merusak beton.
6. Batu Split
Material Agregat Batu Split yang digunakan berukuran 2-3, sebagai
bahan pelengkap campuran pengecoran, material berasal dari martadah.

Gambar 3.5 Batu Pecah (2-3)


7. Besi Tulangan Polos
Besi tulangan polos yang digunakan berukuran 10 - 12.

Gambar 3.6 Besi Tulangan Polos


8. Besi Tulangan Ulir
Besi tulangan ulir yang digunakan berukuran D13, D16, D19, D22 dan
D25.

Gambar 3.7 Besi Tulangan Ulir


9. Kawat Bendrat
Kawat bendrat berfungsi untuk mengikat tulangan ke tulangan lainnya.

Gambar 3.8 Kawat Bendrat


2.2 Alat

Berikut adalah peralatan baik bermesin manual manual yang digunakan


pada saat Pemancangan di Proyek Pembangunan Jembatan Berambai
Muara-Marabahan, antara lain:
1. Pile Driver + Hammer
Pile Driver + Hammer merk Arcon tipe DD - 35 dengan kapasitas
pemukul 3.5 ton. Alat ini dapat dapat beroperasi selama 8 jam dengan
bahan bakar solar sebanyak 10 liter perhari.

Gambar 3.9 Pile Drive + Hammer


2. Truck
Truck berfungsi untuk mengangkut dan memindahkan material dari
quarry ke lokasi pemancangan.

Gambar 3.10 Truck


3. Genset
Genset berfungsi sebagai instalasi listrik untuk alat bermesin yang
menggunakan listrik untuk menghidupkannya.

Gambar 3.11 Genset


4. Molen
Molen berfungsi untuk mencampur material pada untuk pekerjaan
pengecoran.

Gambar 3.12 Molen


5. Las Listrik
Las listrik berfungsi sebagai alat bantu untuk menyambungkan 2
logam dengan menggunakan nyala busur listrik serts kawat elektroda.

Gambar 3.13 Las listrik


6. Las Gas (Karbit)
Las gas atau karbit berfungsi sebagai alat bantu untuk menyambung
dan motong logam, terdiri dari gas oksigen (O 2) dan LPJ ( Liquid
Petrolium Gasess) sebagai bahan bakar.

Gambar 3.14 Alat Las + Tabung Oksigen

Gambar 3.15 Tabung Gas


7. Arco
Arco dipergunakan sebagai alat pengangkut material.

Gambar 3.16 Arco


8. Tali
Tali berfungsi sebagai bantu pada saat pemancangan.

Gambar 3.17 Tali


9. Keranjang
Keranjang berfungsi sebagai alat bantu pengangkut material.

Gambar 3.18 Keranjang


2.3 Metode Pemancangan
Tipe tiang pancang yang digunakan dalam pekerjaan proyek jembatan ini
adalah tiang pancang pipa baja, pekerjaan pabrikasi tulangan dan
pengecoran dilakukan dilapangan. Mutu tulangan yang digunakan yaitu
jenis U-24 dan U- 39, sementara mutu betonnya menggunakan K-250.
Berikut proses pelaksanaannya :
1 Pekerjaan Pemancangan
a) Menyiapkan material yang akan dipancang dengan jenis tiang yaitu
spun pile dengan diameter 500 mm dan tebal 12 mm.

Gambar 3.19 Pipa Baja (Spun Pile)

b) Selanjutnya membuat sepatu tiang pancang dengan cara melancipkan


bagian ujung tiang untuk dijadikan end plat dengan cara
menggunakan alat pemotong dan alat las.

Gambar 3.20 Pembuatan Sepatu Tiang Panjang


c) Pekerjaan kemudian dilanjutkan dengan pemancangan tiang pancang
baja dengan panjang 6 meter menggunakan alat pancang Pile Driver
+ Hammer. Pemancangan dilaksanakan pada titik pancang yang
telah ditentukan sebelumnya sehingga mencapai kedalaman yang
sesuai dengan rencana yaitu pada Abutmen dengan kedalaman 35
meter sebanyak 12 titik, pada pile slibe yaitu 37 meter sebanyak 6
titik, pada fender sebanyak 15 titik dengan kedalaman tegak lurus 36
meter dan miring 20 meter, sedangkan pada pilar yaitu kedalaman 36
meter sebanyak 32 titik.

Gambar 3.21 Saat Pemancangan Pipa Baja (Spun Pile)

d) Penyambungan tiang pancang baja dengan cara dilas dengan


menggunakan alat las. Pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa
hingga kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan.
Bilamana tiang pancang pipa akan diisi dengan beton setelah
pemancangan, sambungan yang dilas harus kedap air.

Gambar 3.22 Penyambungan Pipa Baja dengan Alat Las


e) Apabila setelah dipancang tinggi tiang melebihi kedalaman yang di
tentukan, dilakukan pemotongan menggunakan las karbit.

Gambar 3.34 Pengukuran Tinggi Pipa Baja (Spun Pile)

Gambar 3.24 Marking Pemotongan Pipa Baja (Spun Pile)

Gambar 3.25 Pemotongan Pipa Baja (Spun Pile) dengan Las Karbit
2. Pekerjaan Kalendering (Pengujian Tiang Pancang)
Kalendering

dilakukan

untuk

mengetahui

detail

dan

keakuratan

pemancangan. Secara umum kalendering digunakan pada pekerjaan


pemancangan tiang pancang (beton maupun pipa baja) untuk mengetahui
daya dukung tanah melalui perhitungan yang didapat saat proses
pemukulan tiang pancang. . Biasanya juga dilakukan monitoring
pemukulan saat pemancangan fungsinya untuk mengetahui jumlah
pukulan tiap centimeter dan total, sebagai salah satu bentuk data yang

dilampirkan. Pelaksanaan kalendering dilakukan pada saat 10 pukulan


terakhir.
1.

Pengambilan data kalendering dilakukan

pada saat pemukulan tiang dengan menggunakan Hammer.


2.
Kertas millimeter blok dipasang pada
3.

tiang dengan menggunakan selotip.


Grafik didapat dengan menumpukan
spidol pada pada kayu dengan posisi tegak lurus ke bagian tiang yang

4.

sudah dipasangkan millimeter blok.


Grafik

Kalendering

diambil

setiap

Hammer memukul sepuluh kali atau kelipatannya, dengan catatan


kertas millimeter blok harus bersih agar data grafik yang didapat valid.
5.
Setelah tahapan selesai hasil Grafik
Kalendering ditandatangani oleh kontraktor, pengawas dan dewan
direksi untuk selanjutnya dihitung Daya Dukung Tanahnya.

Gambar 3.26 Pengambilan Data Grafik Kalendering

Gambar 3.27 Grafik Hasil Kalendering


3. Pekerjaan Penulangan

Pekerjaan Penulangan dilakukan setelah Pekerjaan Pemancangan selesai.


Pabrikasi tulangan dilaksanakan di lapangan dengan cara memasukkan
tulangan yang sudah selesai dipabrikasi ke dalam tiang pancang (spun
pile). Dimensi tulangan yang digunakan yaitu tulangan dengan diameter
25 dan 10 milimeterdengan panjang tiap tulangan yaitu 12 meter.

Gambar 3.28 Pabrikasi Tulangan Spiral

Gambar 3.29 Tulangan Spiral Hasil Pabrikasi

Gambar 3.30 Pemasangan Tulangan Spiral pada Pipa Baja (Spun Pile)
4. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan Pengecoran dilakukan setelah pipa baja sudah selesai dipancang
dan di pasang tulangan , selanjutnya tiang pancang pipa baja (spun pile)
tersebut di isi dengan campuran beton mutu K-250, pengecoran dilakukan
hingga campuran beton mencapai ujung tiang bagian atas.
Biasanya pekerjaan pengecoran dilakukan pada saat air sungai dalam
keadaan surut agar tidak ada genangan air pada bagian dalam tiang yang
akan menghambat proses pengecoran atau bisa juga dengan cara menyedot
air yang tergenang di dalam pipa menggunakan pipa selang.

Gambar 3.31 Pencampuran Material

Gambar 3.32 Pengecoran Tiang Pancang Mutu Beton K-250

Gambar 3.33 Hasil Pengecoran Tiang Pancang

BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan Kunjungan Lapangan ke Proyek Pembangunan Jembatan
Barambai Muara di Kecamatan Barambai, Kabupaten Batola didapat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang digunakan di lokasi Kunjungan Lapangan mempunyai
spesifikasi tertentu yang sudah cantumkan pada Syarat-Syarat Umum
Kontruksi.
2. Peralatan yang digunakan di lokasi Kunjungan Lapangan mempunyai fungsi
masing-masing yang bertujuan untuk menunjang Proses Pemancangan Tiang
Pancang.
3. Pondasi yang dibuat di lokasi Kunjungan Proyek jenisnya adalah Pondasi
Sumuran (Bored Pile), sementara jenis Tiang Pancangnya adalah Pipa Baja
(Spun Pile).
4. Pemancangan Tiang Pancang dilakukan dengan 4 tahapan; Pekerjaan
Pemancangan, Pekerjaan Kalendering (Pengujian Tiang Pancang), Pekerjaan
Penulangan, dan Pekerjaan Pengecoran
5. Pekerjaan Kalendering (Pengujian Tiang Pancang) dilakukan untuk
mengetahui Daya Dukung Tanah pada titik pemancangan dengan cara
mengambil data grafik pada saat pemukulan tiang menggunakan Hammer.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai