Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS KAPAL CEPAT

PERBANDINGAN PERHITUNGAN HAMBATAN SMALL WATER PLANE


AREA TWIN HULL & SLICE

Disusun Oleh :

Astarry Nugroho

21090113190062

Fikri Khalis Tenar

21090113140099

Ricky Tri Haryadi

21090113130093

Xantiano Cristianus S.

21090113120005

Ladwika Ilham A.

21090113120033

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME, karena atas segala rahmat dan berkahNya lah Tugas kelompok Kapal Cepat yang pertama dapat selesai.
Dalam tugas pertama ini terdapat informasi mengenai perbandingan hambatan antara
Kapal Small Water Plane Area Twin Hull (SWATH) dengan kapal SLICE.
Dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan sangat membantu demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Amin.

Semarang, Oktober 2016

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SWATH (Small Water Plane Twin Hull) adalah kapal yang memiliki dua lambung (pod)
yang bertujuan untuk mengurangi luas badan kapal yang tercelup air. Design kapal SWATH
pada umumnya ada yang menggunakan single strut dan double strut. Strut adalah bagian
yang menghubungkan lambung (pod) ke badan kapal bagian atas (box). SWATH
mendapatkan gaya yang sedikt dari gelombang dan memiliki kemampuan seakeeping yang
baik dikarenakan designnya yang demikian.
SLICE adalah pengembangan design dari kapal SWATH dimana menggunakan 2
lambung (pod) pada sisi portside & starboard. Pada makalah ini akan dibahas perbandingan
hambatan pada kapal SWATH dan SLICE dari jurnal ilmiah Comparative resistance
calculations for SLICE/SWATH hulls milik Al-Jowder, Jassim Abdulla, yang melakukan
penelitian pada tahun 1995. Pada penilitian tersebut menggunakan ketentuan dari ketentuan
hidrodinamik kapal dan ketentuan drag yang diaplikasikan untuk aerodinamik dan kapal
selam, Karena adanya lambung (pod) yang tenggelam.
1.2 Tujuan
Hambatan merupakan salah satu pertimbangan dalam menggunakan design SWATH atau
SLICE. Oleh Karena itu dilakukan perbandingan perhitungan hambatan yang telah
dilakukan Al-Jowder dan Jassim Abdulla. Penilitian yang dilakukan meliputi menghitung
hambatan vicous dan hambatan gelombang.
Hal yang menjadi fokus utama dalam penilitian ini adalah perbandingan besarnya
hambatan yang dipengaruhi oleh penggunan disconnected pod pada kapal SLICE dan single
pod pada kapal SWATH.
1.3 Batasan Masalah
Batasan yang digunakan pada penilitian ini adalah:
1. Diasumsikan bahwa volume dari pod kapal SWATH dan SLICE sama
2. Sturt yang digunakan pada penilitian ini adalah tipe double sturt dan memiliki
geometri yang sama
3. Displacement, kecepatan, rasio l/d, nf dan na memiliki nilai yang sama untuk kedua
kapal
4. Diasumsikan tidak ada interaksi viscous antara pod pada kapal SLICE
5. Hambatan tambahan dapa kapal SWATH dan SLICE memiliki besaran yang sama

BAB II

ISI
2.1 Geometri Pod
Berikut adalah komponen geometri pada pod kapal SWATH dan SLICE

Gambar 2.1 komponen geometri SWATH dan SLICE

= Diameter Pod

= Panjang Pod

L PMB= Panjang parallel middle body


Lf

= Panjang bagian depan

La

= Panjang bagian belakang

Lship = Panjang keselurhan dari bagian depan sampai belakang pod

= Panjang antara pod depan dan pod belakang

nf

= Faktor bentuk bagian depan

na

= Faktor bentuk bagian belakang

Pada penilitian ini ada dua kasus yang diteliti. Kasus pertama yaitu dengan menggunakan
panjang pod yang sama dan yang kedua adalah menggunakan diameter pod yang sama.
Karena geometri pod pada kapal SLICE dan SWATH diasumsikan sama maka besaran
nilai parameter dibawah ini adalah sama untuk kedua kapal:

1.
2.
3.
4.

Displacement
Kecepatan kapal
Rasio l/d
Faktor bentuk nf dan na

Gambar 2.2 Kesamaan geometri strut pada Kapal SWATH dan SLICE

Selain parameter diatas, diasumsikan juga bahwa geometri dari strut yang digunakan
pada kapal SWATH dan SLICE untuk penelitian ini adalah sama.

2.2 Hambatan Viscous (Rv)


Untuk badan suatu benda yang tercelup penuh didalam suatu fluida, maka hambatan
viscous adalah suatu komponen hambatan yang diasosiasikan dengan energi yang meluas
dikarenakan kekentalan dari fluida itu sendri atau efek dari viskositas (Harvald, 1983). Rumus
dari hambatan viscous adalah sebagai berikut:

Rv

= hambatan viscous

= massa jenis fluida

= kecepatan

= Luas badan kapal yang tercelup air

Cv

= Koefisien viscous

Cv sendiri mempunyai rumus sebagai berikut:

Cv = CF +CA+Cr
CF

= Koefisien hambatan gesek

CA

= Korelasi dari correlation allowance

Cr

= Koefisien bentuk

2.3 Hambatan Gelombang


Hambatan gelombang yang dihitung pada penilitian ini adalah hambatan gelombang pada
pod yang tercelup di dalam air. Salah satu hal yang digunakan dalam perhitungan hambatan
gelombang adalah Froud Number.
Froud Number memiliki rumus sebagai berikut:

Fn/Fr = Froud Number


U

= Kecepatan

= Percepatan Gravitasi

= Panjang

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pada penilitian ini, perbandingan perhitungan hambatan didasari pada hambatan
total pada pod. Hambatan total terdiri dari hambatan viscous dan hambatan gelombang.
Pada penelitian ini menggunakan software mathlab dan FORTRAN. Software mathalab
akan menampilakn grafik dari tiap rasio dan untuk FORTRAN untuk mengitung
hambatan gelombang.
Pada makalah ini hanya hasil dari pengaruh dari bentuk pod yang akan
ditampilkan. Karena menggunakan software mathlab, maka sisi positif untuk SLICE
dan sisi negatif untuk SWATH.

Gambar 3.1 Rasio hambatan total vs. jarak pada kasus panjang yang sama untuk rasio perbandingan
displacement dengan panjang

Dari gambar di atas menenjukan bahwa pada yang lebih besar pengurangan
hambatan total pada kapal SLICE lebih besar dari pada kapal SWATH jika dilihat dari
persen rasio hambatan total.

Gambar 3.2 Rasio hambatan total vs. jarak pada kasus panjang yang sama untuk rasio perbandingan
panjang dengan panjang.

Pada gambar diatas juga masih menunjukan bahwa pada yang lebih besar
pengurangan hambatan total pada kapal SLICE lebih besar dari pada kapal SWATH jika
dilihat dari persen rasio hambatan total.

Gambar 3.3 Rasio hambatan total vs. jarak pada kasus panjang yang sama untuk factor bentuk yang
berbeda

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada 0-0,1 untuk factor bentuk 3,5 dan
5, kapal SWATH menunjukan hambatan total yang lebih kecil dari kapal SLICE namun
untuk factor bentuk 3 menunjukan sebaliknya. Pada 0,2-0,4 untuk semua faktpr
bentuk menunjukkan Kapal SLICE mempunyai hambatan total yang lebih kecil dari
kapal SWATH.
Jadi pada kasus panjang pod yang sama dapat disimpulkan bahwa kapal SLICE
mempunyai hambatan total yang lebih kecil dari kapal SWATH. Selanjutnya akan kita
lihat untuk kasus diameter pod yang sama.

Gambar 3.4 Rasio hambatan total vs. rasio perbandingan displacement dengan panjang pada kasus
diameter yang sama untuk jarak yang berbeda

Gambar 3.5 Rasio hambatan total vs. rasio l/d pada kasus diameter yang sama untuk jarak yang
berbeda

Gambar 3.6 Rasio hambatan total vs. faktor bentuk dengan panjang pada kasus diameter yang sama
untuk jarak yang berbeda

Pada kasus diameter yang sama, bias di lihat dari Gambar 3.4, 3.5, dan 3.6, bahwa
hambatan total dari kapal SLICE mempunyai hambatan total yang lebih kecil dari kapal
SWATH. Oleh Karena itu dapat ditarik kesimpulan, bahwa hambatan total yang ditinjau
dari pengaruh bentuk pod untuk kapal SLICE lebih kecil dari kapal SWATH

DAFTAR PUSTAKA
Jawdor, Al- dan Jassim Abdulla. 1995. Tesis dan Disertasi: Comparative resistance
calculations for SLICE/SWATH hulls. California: Calhoun

Anda mungkin juga menyukai