Anda di halaman 1dari 3

Minum Khamar, Tidak Diterima Shalat 40 Hari?

Muslim category

Minum Khamar, Tidak Diterima Shalat 40 Hari? ketegori Muslim. Assalamu alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Pak ustadz, saya ingin bertanya tentang dosa minuman keras/narkoba. Seberapa besar dosa
untuk meminum minuman keras dan saya pernah dengar jika minum minuman keras/ mabuk
karena narkoba maka selama 40 hari ibadahnya tidak akan diterima, apa benar?
Sekian pertanyaan saya, atas penjelasannya saya sampaikan banyak terima kasih.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Achmad Farid
Jawaban Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Apa yang Anda tanyakan memang
benar dan hal itu terdapat di dalam banyak hadits nabawi. Kalau kita telusuri kitab-kitab
matan hadits, kita akan mendapatkan banyak hadits yang menjelaskan bahwa orang yang
minum khamar memang tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari. Beberapa di antara
hadits yang telah berhasil kami cari antara lain adalah hadits berikut ini.


Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi SAW bersabda, Orang yang minum khamar, tidak diterima
shalatnya 40 hari. Siapa yang bertaubat, maka Allah memberinya taubat untuknya. Namun bila
kembali lagi, maka hak Allah untuk memberinya minum dari sungai Khabal. Seseorang
bertanya, Apakah sungai Khabal itu? Beliau menjawab, Nanahnya penduduk neraka.




Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang yang minum khamar lalu
mabuk, tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila dia mati masuk neraka. Bila dia taubat, maka
Allah akan mengampuninya. Namun bila kembali minum khamar dan mabuk, tidak diterima
shalatnya 40 hari. Bila mati masuk neraka. Bila dia kembali minum, maka hak Allah untuk
memberinya minum dari Radghatul Khabal di hari kiamat. Para shahabat bertanya, Ya
Rasulallah, apakah Radaghatul khabal? Beliau menjawab, Perasan penduduk neraka.

Dari Ibnu Umar ra. berkata, Siapa yang meminum khamar meski tidak sampai mabuk, tidak
diterima shalatnya selagi masih ada tersisa di mulutnya atau tenggorokannya. Apabila dia mati
maka dia mati dalam keadaan kafir. Bila sampai mabuk, maka tidak diterima shalatnya 40
malam. Dan bila dia mati maka matinya kafir.
Para ulama mengatakan bahwa orang yang minum khamar itu kafir, maksudnya bukan dia
murtad dari Islam, melainkan maksudnya adalah bahwa dia seperti orang non muslim yang
apabila melakukan shalat, maka shalatnya tidak diterima, selama dia menunaikan sesuai
dengan rukun dan aturannya. Namun bukan berarti kewajibannya untuk shalat menjadi gugur.
Tidak, shalat tetap wajib atasnya, namun selama 40 hari tidak akan diterima shalat itu di sisi
Allah.
Sungguh sangat rugi orang yang minum khamar, sudah tetap wajib tidak diterma lagi.
Hukuman di Dunia Dalam hukum Islam, seseorang yang meminum khamar, selain berurusan
dengan Allah, juga berurusan dengan hukum positif yang Allah turunkan. Hukumannya adalah
dipukul/cambuk. Para ulama mengatakan bahwa untuk memukul peminum khamar, bisa
digunakan beberapa alat antara lain: tangan kosong, sandal, ujung pakaian atau cambuk.
Bentuk hukuman ini bersifat mahdhah, artinya bentuknya sudah menjadi ketentuan dari Allah
SWT. Sehingga tidak boleh diganti dengan bentuk hukuman lainnya seperti penjara atau denda
uang dan sebagainya. Dalam istilah fiqih disebut hukum hudud, yaitu hukum yang bentuk,
syarat, pembuktian dan tatacaranya sudah diatur oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
Siapa yang minum khamar maka pukullah.
Hadits ini termasuk jajaran hadits mutawatir, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah
besar perawi pada tiap thabawatnya dan mustahil ada terjadi kebohongan di antara mereka.
Di tingkat shahabat, hadits ini diriwayatkan oleh 12 orang shahabat yang berbeda. Mereka
adalah Abu Hurairah, Muawiyah, Ibnu Umar, Qubaishah bin Zuaib, Jabir, As-Syarid bin suwaid,
Abu Said Al-Khudhri, Abdullah bin Amru, Jarir bin Abdillah, Ibnu Mas`ud, Syarhabil bin Aus dan
Ghatif ibn Harits.
Ada perbedaan pendapat dikalangan ulama dalam menentukan jumlah pukulan.
Jumhur Ulama sepakat bahwa peminum khamar yang memenuhi syarat untuk dihukum, maka
bentuk hukumannya adalah dicambuk sebanyak 80 kali. Pendapat mereka didasarkan kepada
perkataan Sayyidina Ali ra.,
Bila seseroang minum khamar maka akan mabuk. Bila mabuk maka meracau. Bila meracau
maka tidak ingat. Dan hukumannya adalah 80 kali cambuk . .
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Ali ra. berkata,

Rasulullah SAW mencambuk peminum khamar sebanyak 40 kali. Abu bakar juga 40 kali.
Sedangkan Utsman 80 kali. Kesemuanya adalah sunnah. Tapi yang ini lebih aku sukai. .
Sedangkan Imam Asy-Syafi`i ra. berpendapat bahwa hukumannya adalah cambuk sebanyak 40
kali. Dasarnya adalah sabda hadits Rasulullah SAW:
Dari Anas ra. berkata bahwa Rasulullah SAW mencambuk kasus minum khamar dengan pelepah
dan sandal sebanyak 40 kali. .
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber Minum Khamar, Tidak Diterima Shalat 40 Hari? : http://www.salaf.web.id

Anda mungkin juga menyukai