Anda di halaman 1dari 6

Peran Perawat :

1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan.


Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memeprhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bias direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.
10 Faktor Asuhan dalam Keperawatan :
1. Menunjukkan system nilai kemanusian dan altruisme.
2. Memberi harapan dengan :
- mengembangkan sikap dalam membina hubungan dengan klien
- memfalitasi untuk optimis
- percaya dan penuh harapan
3. Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain.
4. Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan hangat.
5. Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan.
6. Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif
7. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
8. Memeberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan spiritual
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10. Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
Kekuatan dalam Asuhan :
1. Aspek Transformasi
Perawat membantu klien untuk mengontrol perasaannya dan berpartisipasi aktif dalam
asuhan.
2. Integrasi asuhan
Engintegrasikan individu ke dalam sosialnya.
3. Aspek Pembelaan
4. Aspek penyembuhan Membatu klien memilih support social, emosional, spiritual.
5. Aspek Partisipasi.
6. Pemecahan masalah dengan metoda ilmiah.
2. Peran Sebagai Advokat ( Pembela) Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam meninterpretasikan
berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaikbaiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan
nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Peran Sebagai Edukator
Peran ini dilakukan untuk :
1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi

kesehatanya.
2. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien
4. Peran Sebagai Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuhan klien.
Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
- merencanakan
- mengorganisasikan
- mengarahkan
- mengontrol
5. Peran Sebagai Kolaborator
Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
6. Peran Sebagai Konsultan
Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peran Sebagai Pembeharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
- Kemajuan teknologi
- Perubahan Lisensi-regulasi
- Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
- Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.
CLIENT ADVOCATE
Sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain
Membela kepentingan klien dan membantu klien
Menjadi nara sumber dan fasilitator
Melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kes.
Melindungi hak-hak klien
Hak-hak klien
Hak atas informasi
Mendapatkan pelayanan yg manusiawi, adil dan jujur serta bermutu sesuai dgn standar

Hak atas persetujuan dan atau penolakan


Hak atas keselamatan dan keamanan
Hak atas rahasia medik dll
CONSELOR
Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya
Membimbing klien, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan
Membantu meningkatkan kemampuan adaptasi
EDUCATOR
Mendidik klien , keluarga dan masyarakat menuju hidup sehat, mandiri
COLLABORATOR
Bekerjasama dgn tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan pelaksanaan asuhan
guna memenuhi kebutuhan klien
COORDINATOR
Memanfaatkan semua sumber2 dan potensi yg ada utk :
- mengkoordinasi seluruh yankep
- mengatur tenaga kep yg akan bertugas
- mengembangkan sistem yankep
CHANGE AGENT
Mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku
Meningkatkan keterampilan klien dan keluarga agar menjadi sehat
CONSULTANT
Menjadi sumber informasi yg berkaitan dengan kondisi klien

Fungsi Perawat :
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenhuan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari
perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya

dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara tam
satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan ini tidak dapat diatasi dengan
tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti dokter dalam memberikan
tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah di
berikan.

C.FUNGSI PERAWAT
Fungsi independen
Fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain.
Mandiri
Perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan keamanan dan kenyamanan
Kebutuhan mencintai dan dicintai
Kebutuhan harga diri
Aktualisasi diri
Fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain.
Pelimpahan tugas diberikan.Biasa dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum
atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
Fungsi interdependen
Dilakukan dalam kelompok tim yang saling ketergantungan diantara tim satu dengan tim
lainnya.
Fungsi ini terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang
mempunyai penyakit kompleks.

a. Tanggung jawab Kepala Ruang


1)
Perencanaan

Menunjukkan ketua tim akan bertugas di ruangan masing-masing.


Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat, transisi, dan

persiapan pulang bersama ketua tim.


Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas
dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur panugasan atau

penjadwalan.
Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tidakan
medis yang dilakukan, progam pengobatan dan mendiskusikan dengan

2)

3)

dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.


Mengatur dan mengendalikan Asuhan Keperawatan.
- Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
- Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan

keperawatan.
- Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
- Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk.
Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
Menjaga terwujudnya visi dan misikeperawatan dan Rumah Sakit.
Pengorganisasian
Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
Merumuskan tujuan metode penugasan.
Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim dan

ketua tim membawahi 2-3 perawat.


Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan : membuat proses dinas,

mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain-lain.


Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat, kepada

ketua tim.
Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi

pasien.
Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya.
Identifikasi masalah dan cara penugasan.
Pengarahan
Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan
baik.

4)

Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan

sikap.
Menginformasikan hal hal yang dianggap penting dan berhubungan

dengan askep pasien.


Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
Membimbing bawahan yang mengalamikesulitan dalam melaksanakan

tugasnya.
Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
Pengawasan
Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai Asuhan Keperawatan yang

diberikan kepada pasien.


Melalui Supervisi :
- Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi
-

kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga.


Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim.
Membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
( didokumentasikan) , mendengar laporan ketua tim tentang

pelaksanaan tugas.
Evaluasi
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingakan dengan

rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.


Audit keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai