Anda di halaman 1dari 309

SPESIFIKASI JEMBATAN

DAN
PEKERJAAN JALAN BETON
SPESIFIKASI 2010 revisi 3
Tahun 2014

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

KRITERIA DESAIN JEMBATAN


(mengacu edaran Dirjen BM no UM 0103-Db/242, 21 maret 2008)
Kekuatan dan stabilitas struktur

Kenyamanan dan keselamatan (bagi pengguna jalan)


Kemudahan (dalam pelaksanaan dan pemeliharaan)
Ekonomis
Pertimbangan aspek lingkungan, sosial, dan aspek
keselamatan jalan
Keawetan dan kelayakan jangka panjang
Estetika
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Umur rencana jembatan standar 50 tahun dan 100


tahun untuk jembatan penting atau pada ruas penting
(tol )

Pembebanan BM 100 untuk semua jembatan permanen

Lebar jembatan minimum jalan nasional kelas A adalah


1+7+1m
Pada lantai jembatan, superelevasi/ kemi-ringan
melintang adalah 2% dan kemiringan memanjang
maksimum adalah 5%.

Material beton:
Lantai

: Beton 30 MPa

Bangunan atas

: Beton30 MPa (minimal)

Bangunan bawah : Beton 25 MPa (termasuk untuk isian


tiang pancang) Bore pile Beton 30 MPa

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SPESIFIKASI STRUKTUR
DIVISI 7

SEKSI 7.1.
SEKSI 7.2.
SEKSI 7.3.
SEKSI 7.4.
SEKSI 7.5.
SEKSI 7.6.
SEKSI 7.7.
SEKSI 7.8.
SEKSI 7.9.
SEKSI 7.10
SEKSI 7.11
SEKSI 7.12
SEKSI 7.13
SEKSI 7.14
SEKSI 7.15
SEKSI 7.16

BETON
BETON PRATEKAN
BAJA TULANGAN
BAJA STRUKTUR
PEMASANGAN RANGKA BAJA
PONDASI TIANG
PONDASI SUMURAN
ADUKAN SEMEN
PASANGAN BATU
PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG
SAMBUNGAN EKSPANSI (EXPANSION JOINT)
PERLETAKAN (BEARING)
SANDARAN (RAILING)
PAPAN NAMA JEMBATAN
PEMBONGKARAN JEMBATAN
DRAINASE LANTAI JEMBATAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Spek 2014
masih sama
dengan spek
2010 rev 2 ??

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BETON
Terdiri atas:
SEMEN
AIR
AGREGAT KASAR
AGREGAT HALUS
ADMIXTURE (bahan kimia)
BAHAN TAMBAH (fly ash, pozzolan)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BETON
Semen
Air

Pasta
Mortar

Fine aggr. ( Pasir )


Coarse aggr.( Split )
Kekuatan beton tergantung dengan
faktor air semen ( f.a.s )

Beton

Tujuan pencampuran
bahan beton dengan
Komposisi tertentu adalah
Mudah transport
Mudah penangananan
Mudah dipadatkan
Mudah pengerjaan akhir

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Diharapkan apabila
Mengeras akan
Didapat
Kuat dan Awet

Sudah tidak ada K..

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Coef.of Variation for different


standard percent

Description
Excelent
Very Good
Good
Fair
Poor

Field

Lab.

below 3
3-4

below 2
2-3

4-5
5-6
Above 6

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

3-4
4-5
Above 5

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Penyesuaian Campuran
Faktor air semen tidak diubah
Perbandingan antara jumlah semen dengan air
tetap
Sand/Agregat rasio tidak diubah
Jumlah agregat halus dibanding dengan
jumlah agregat secara total tetap

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Workability/slump /konsistensi
Workability yang dinyatakan dalam nilai slump tertentu mempunyai tujuan
agar beton mudah dikerjakan (dicor) dan dipadatkan tanpa terjadi
segregasi.
Hal ini tergantung pada sifat beton dan lokasi pengecorannya
Beton segar dengan kadar air tertentu akan menjadi beton dengan suatu
konsistensi kekakuan tertentu sehingga dapat dengan mudah dicor pada
suatu acuan dengan jumlah baja tulangan tertentu dengan suatu
pemadatan secara normal.
Beton disebut workable (dapat dikerjakan), tergantung pada sifat beton
dan dimana serta bagaimana beton akan dicor dan dipadatkan
Sehingga akan didapat beton keras yang memenuhi kuat tekan yang
disyaratkan.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

KONDISI TEMPAT KERJA

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

KONDISI TEMPAT KERJA


Penyedia Jasa tidak boleh melakukan
pengecoran bilamana :

Penyedia Jasa harus menjaga temperatur


semua bahan, terutama agregat kasar:

dengan temperatur pada tingkat yang


serendah mungkin
harus dijaga agar selalu di bawah
30oC sepanjang waktu pengecoran.

PENGENDALIAN MUTU

penguapan melampaui 1,0


kg/m2/jam
Lengas nisbi dari udara kurang dari 40
%.
Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan,
selama turun hujan atau bila udara
penuh debu atau tercemar.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengaruh suhu beton, suhu


udara, kelembaban relatif dan
kecepatan angin pada laju
penguapan air permukaan
beton

Suhu Beton =
0,1 Suhu Pasta semen +
0,3 Suhu air +
0,6 Suhu agregat

PENGENDALIAN MUTU

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

ACI 305R-99
Hot Weather
Concreting

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Length ranges from 5 to 100 cm

Spaced in an irregular pattern from


5 to 60 cm

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BAHAN - SEMEN

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I, II,
III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.

Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III dengan
air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC (Portland
Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaaan.
Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali
rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.

Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek
semen yang digunakan.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

JENIS SEMEN YANG UMUM


DIPAKAI DI INDONESIA
SEMEN TYPE I
( Semen biasa )
SEMEN TYPE II
( Semen tahan sulfat sedang )
SEMEN TYPE V
( Semen tahan sulfat tinggi )

BLENDED CEMENT
( Semen yang dicampur dengan pozzolan )
Dapat menjadi pengganti type II & V

PENGENDALIAN MUTU

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SEMEN
PENGUJIAN BAHAN

SPESIFIKASI

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN


MUTU BETON

Maksimum tertahan
diatas saringan #

Kehalusan

100

0%

200

20%

kecepatan pengikatan, kekuatan


mortar, workability, permeability

Waktu pengikatan
awal

.. menit

Menentukan waktu beton segar masih


diizinkan dicor, waktu curing dimulai

Waktu pengikatan
akhir

menit

Kesinambungan pengecoran, waktu


cutting dimulai

Kekuatan tekan
mortar

Minimum

mutu semen, kekuatan beton

Panas hidrasi

derajat C

retak, kualitas beton

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Apa yang dimaksud


dengan beton?

Beton adalah suatu sistem yang


terdiri atas 5 komponen

Admixtures mengontrol
konsistensi dan durabilitas
Air berpengaruh pada
Kepadatan beton:

0.5%
Pengaruh tambahan
Pada durabilitas beton:
Pengaruh semen terhadap
Kuat tekan beton:

2.5%

Agregat

9%

Semen

18%

Tambahan

Air
Agegat dalam beton:
- 0/4 mm Mortar
- 0/>4 mm Concrete

70%

Admixtures

37

Semen
Proses hidrasi (Setelah ditambah air):

38

Semen
Proses hidrasi (Setelah ditambah air):
Pore area

Quantity

CSH
short-fibrously

CSH
long-fibrously

Hours
Hydration time

Minutes
Hydration stage I

stiffening
Menjadi
Kaku
39

stage II

Days
Hydration stage III

hardening
Mengeras

Beton Bahan Tambah (Additive)


Penggunaan bahan tambah :
Sebagai pengganti semen
Untuk meningkatkan beberapa sifat beton (beton keras)
Menjadikan kondisi beton segar yang lebih baik

Bahan tambahan semen secara umum sebagai bahan


pengganti semen atau untuk meningkatkan fraksi halus.
Bahan tambahan semen juga digunakan untuk
meningkatkan sifat-sifat beton segar/beton keras seperti
warna, meningkatkan kuat tekan ultimit , sifat terhadap
termperatur dan lain sebagainya
40

Beton Bahan tambahan


Introduction

Terms

Hydraulic Materials
Materials which harden in, and with water, and are afterwards
water insoluble.

Cement / Hydraulic lime

Latently Hydraulic Materials


Also forms hydration products, but only in presence of Ca(OH)2
(hydrated lime). But it's not needed for the reaction .

Granulated blast-furnace slag / Ca loaded fly ashes

41

Concrete - Additions
Introduction

Definisi

Material pozzolan
Merupakan bentuk produk hidrasi, tetapi dalam kondisi adanya of
Ca(OH)2 (hydrated lime).

Micro silica / Fly ash

Materials di dalam semen (innert)


Ntidak ada reaksi kimia yang mengganti tempat.. Inert materials
mengisi struktur di dalam matrix (densify).
Bubuk Limestone

42

Bahan Tambahan
Latent Hydraulic
- Slag, Fly-ash (high Ca)

Fillers:
- Limestone Powder

43

Pozzolanic

- Micro-silica
- Fly-ash (low Ca)

Hydraulic:

- Semen
- Hydraulic Lime

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Blastfurnace slag / granulated blast-furnace slag

44

Blastfurnace slag adalah produk limbah, yang diproduksi pada saat


peleburan biji besi..

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Blastfurnace slag / granulated blast-furnace slag


KEUNTUNGAN
Meningkatkan durabilitas, terutama terhadap serangan sulfate
Menurunkan panas pada saat terjadinya hidrasi
Mengurangi biaya dalam campuran beton
KERUGIAN
Pembentukan kuat tekan awal yang lebih rendah
Seringkali rpduk beton segar tidak stabil kecuali adanya rancangan
campuran yang baik (betul).

45

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Fly ash

46

Fly ash adalah produk limbah, yang dihasilkan dari proses filter
elektrostatik pada saat proses filter produksi elektricity. Juga bisa
didapat dari penghalusan (grinded) batu bara keras.

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Fly ash
KEUNTUNGAN
Meningkatkan workability (pumping /compacting)
Mengurangi susut dan panas hidrasi
Meningkatkan ketahanan terhadap serangan kimia.

KERUGIAN
Peningkatan kekuatan yang rendah

47

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Micro Silica

48

Micro silica is adalah bahan limbah atau produksi, yang dihasilkan


pada saat pembuatan Ferro-silicon atau silicon alloys.

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Micro Silica
KEUNTUNGAN
Meningkatkan durabilitas dan kuat tekan ultimit.
Mengurangi segregasi dan stabilitas campuran beton segar yang lebih
baik
Densiti yang lebih baik
KERUGIAN
Kebutuhan air yang lebih banyak
Terbatasnya ketersediaan
Memerlukan curing yang benar.

49

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Limestone powder

50

Sebagai bahan pengisi (filler) dan dihasilkan dari gridning batuan


kapur tertentu

Beton Bahan Tambahan


Mineral Materials

Limestone powder
KEUNTUNGAN
Biasanya untuk mendapatkan daya ikat yang lebih baik di dalam
beton
Seolah-olah bahan tambahan untuk beton, tetapi sebenarnya
merupakan bahan tambahan kehalusan untuk agregat
Mudah didapat

KERUGIAN
Sangat tergantung pada jenis kualitas bahan baku dan prosesnya.
Tidak ada reaksi tambahan dalam pembentukan kekuatan beton.

51

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BAHAN - AIR

Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya


harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik.
Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 036817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam
beton.
Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena
sesuatu sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus
diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil
sulingan.
Air yang diusulkan (bukan air yang dapat diminum) dapat digunakan apabila
kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua
puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan
mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama.
Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

JENIS PENGUJIAN AIR


pH
Rasa
Bau
Bahan tersuspensi
Bahan padat
Kadar minyak
Bikarbonat
Ion sulfat
Ion khlor
Ion Magnesium
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Air
PENGUJIAN BAHAN

pH

SPESIFIKASI
4,5 8,5

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN


MUTU BETON
Perubahan sifat semen, hidrasi,
kekuatan

Benda padat max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan


beton

Bahan tersuspensi, max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan


beton

Bahan organik, max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan


beton

2% terhadap berat semen

Pengikatan, mengurangi kekuatan


beton

Ion sulfat, max

10.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan


beton, durability, korosi

Ion klorida, max

20.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan


beton, durability, korosi

Minyak, max

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

AGREGAT

AGREGAT HALUS

Koreksi Mix dengan FM


FM >2,70 < , per 0,20 = +/- 1,0%

AGREGAT KASAR

Rounded
Angular /
sub-angular
Elongation
Flakiness

Pengaruh batu
Elongation & Flakiness
dalam mix

SP. GRAVITY & ABSORPTION


OF AGGREGATE

Dry aggregate

Bulk Sp. Gravity

= WA / VB

SSD Sp. Gravity

= WB / VB
Berat Jenis ini dipakai untuk
perhitungan design beton

Berat A (WA)
Volume A (VA)

App. Sp. Gravity

= WA / VA

Absorption

= (WB WA) / WA x 100

Aggr. + water (ssd)

Keterangan :

Berat B (WB)
Volume B (VB)

WA = Berat Kering
WB = Berat SSD
VA = Volume absolut
VB = Volume + void
SSD = Saturated Surface Dry

Ir. Lanny Hidayat, MSi

TOTAL AIR
DI DALAM BETON
Water

Tingkat penyerapan air adalah :


air dalam aggregate
Air Bebas adalah :
Air untuk Beton ( Faktor Air Semen )
Water Allowance adalah :
Moist. Content - Absorption

Aggregate

Tambahan air adalah :


Air bebas Water Allowance

PENGUJIAN AGREGAT
Agregat Halus:
- Sieve analysis
- Sp. Gravity & Absorption
- Sand Equivalent
- Organic Impurities
- Clay Lump
- Silt Content
-Soundness
- Bulk Density

Agregat Kasar:
- Sieve analysis
- Sp. Gravity & Absorption
- Flakiness & Elongation
-Abrasion
-Soundness
- Bulk Density

Pengujian & Specification


Bahan Beton
Agregat Halus
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Grading
Sp. gravity of F/Aggr.
Sand Equivalent.
Organic Impurities.
Clay Lump
Unit Weight.

Specification
ASTM-C33
ASTM-C128
ASTM-D2419
ASTM-C40
ASTM-C142
ASTM-C29

Spec. F/Aggr.
2.50 3.00 gr/cc
> 65 %
<#3
< 1,0 %
> 1,40 kg/ltr

Pengujian & Specification


Bahan Beton
Agregat Kasar
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Grading
Sp. gravity of F/Aggr.
Abrasion
Elongation Index
Flakiness Index
Unit Weight.

Specification
ASTM-C33
ASTM-C127
ASTM-C131
BS 812
BS 812
ASTM-C29

Spec. C/Aggr.
2.50 3.00 gr/cc
< 35 %
< 15 %
< 15 %
> 1,40 kg/ltr

KETENTUAN MUTU AGREGAT


Batas Maksimum yang diizinkan untuk Agregat
Sifat-sifat

Metode Pengujian
Halus

Keausan agregat dengan


mesin Los Angeles
Kekekalan
bentuk
agregat terhadap larutan
natrium
sulfat
atau
magnesium sulfat

SNI 2417:2008

SNI 3407:2008

10% - natrium

12% - natrium

15% - magnesium

18% - magnesium

3%

2%

5% untuk kondisi umum,


3% untuk kondisi
permukaan terabrasi

1%

Gumpalan lempung dan


partikel yang mudah
pecah

SNI 03-4141-1996

Bahan
yang
saringan No.200.

SNI 03-4142-1996

lolos

Kasar

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

40% .. ??

Agregat
PENGUJIAN BAHAN
Bahan < saringan # 200
(max)

Kotoran organik max.

SPESIFIKASI
Halus

Kasar

3 % utk
permukaan
terabrasi
5% utk kondisi
umum

1%

Standar warna < no. 3

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU


BETON
Pengikatan (bonding) , workability,
terbentuknya lapisan film, kekuatan beton turun

Setting time bton, perkembangan kekuatan,


durability

Berat jenis minimum

2,5

2,5

Mutu agregat, workability, kekuatan beton

Peresapan, max

5%

2,5 %

Berat jenis, mutu agregat, kekuatan beton

Berat isi, kg/dm3, min

1,2

1,2

Mutu bahan, berat jenis, perhitungan volume,


kekuatan beton

Gumpalan lempung,
mudah pecah, max

3%

2%

Bonding, keperluan air, pemakaian semen,


kekuatan beton

Partikel ringan, max

1%

1%

Pemeability, kekuatan, durability

20 %

Workability, kuat tekan, kuat lentur

Butiran pipih dan


panjang, max

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Agregat
PENGUJIAN BAHAN

SPESIFIKASI

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU


BETON

Halus

Kasar

28 %

Soundness max terhadap


Na2SO4

10 %

12 %

Soundness max terhadap


Mg2 SO4

15 %

18 %

28 %

Workability, kekuatan, bonding, ketahanan


aus permukaan

40 %

Mutu agregat, workability, kekuatan beton

Ketahanan terhadap
keausan, max

Crushing value

Impact value max

Alkali reaktif

Workability, kekuatan, bonding, ketahanan


aus permukaan

Pengembangan agregat (ekspansif pada


suhu dingin) beton pecah

Pengembangan agregat (pengaruh dari


dalam) , beton pecah

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Admixtures
Introduction:

Definisi

BS EN206-1, DIN 1045, EN 480, ASTM C 494 dan standar lain yang
mendefinisikan admixtures, dapat didefinisikan sebagai berikut:

Material, yang ditambahkan dalam jumlah yang sedikit (berhubungan


dengan jumlah berat semen) pada saat proses pencampuran, untuk
mengubah sifat-sifat beton segar ataupun beton keras.

72

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tipe Admixture ASTM C-494


Description

Type A
Type B
Type C
Type D
Water
Retarding Accelerator (A+B)
Reducing

Water Content
95
Max., % of control
Water Reduction 5

Type E Type F
Type G
(A+C) High Range (B+F)
Water Rdc

95

95

88

88

12

12

Setting Time (deviation from control)


Initial at least

+1:00
not more than -1 to +1:30 +3:30

-1:00
-3:30

+1:00
+3:30

-1:00
-3:30

+1:00
-1 to +1:30 +3:30

Comp. Strength, min. % of control


1 day

140

125

3 days
7 days
28 days

125
100
100

110
110
110

125
110
110

125
115
110

125
115
110

75

110
110
110

90
90
90

Untuk keuntungan siapa?


Pemilik:

- Durable material/Struktur
Mutu
- Mengurangi waktu pelaksanaan
Biaya

Pelaksana:

- Workability: mudah dalam


pengecoran
Workability, biaya
- Mengurangi waktu pelaksanaan
biaya

76

Produsen (RMC):

- penjualan lebih baik (lebih mahal)


produk
meningkatkan turnover, profitability

Pemasok:

- menjual produk yang beragam


Increases turnover, profitability

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENAKARAN BAHAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pedoman Awal
Rancangan campuran
Mutu beton

Rasio
Air/semen
max
Thd berat

Kadar
semen
Minimum
(kg/m3)

Jenis
beton

fc (MPa)

bk (kg/cm2)

Ukuran agregat
(Max-mm)

Mutu tinggi

> 50

> K 600

45

K 500

19 - 37

0,40

455 - 395

38

K 450

19 - 37

0,425

430 - 370

35

K 400

19 - 37

0,45

405 - 350

30

K 350

19 - 35

0,475

385 335

25

K 300

19 - 35

0,50

365 315

20

K 250

19 - 35

0,55

335 290

15

K 175

19 - 35

0,60

305 265

10

K 125

19 - 35

0,70

260 - 225

Mutu
sedang

Mutu
rendah

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Rasio agregat & Mutu Beton


S/G dan G/S
No.
1
2
3
4

FA / CA
50/50
48/52
46/54
44/56

S/G

G/S

GRADE

1,00
0,81
0,85
0,79

1,00
1,08
1,17
1,27

K-100
K-150
K-200
K-250

5
6
7

42/58
40/60
38/62

0,72
0,67
0,61

1,38
1,50
1,63

K-275
K-350
K-450

8
9

36/64
34/66

0,56

1,78

K-500

10
11
12

32/68
30/70
28/72

0,52
0,47
0,43
0,38

1,94
2,12
2,33
2,57

K-550
K-600
K-650
K-750

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENCAMPURAN

Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang dapat menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan.
Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat (ditambah sebagian air untuk
membasahi permukaan agregat yang kering) dan semen yang telah ditakar, dan
selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam campuran
bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelum waktu
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian.
Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas m3 atau kurang haruslah 1,5 menit;
untuk mesin yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap
penambahan 0,5 m3.
Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual harus dibatasi pada beton nonstruktural.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pemadatan

Harus menggunakan alat penggetar mekanis


Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton
dari satu titik ke titik yang lain

Pemadatan pada daerah antar tulangan harus hati-hati sehingga tulangan


tidak bergeser
Waktu penggetaran harus dibatasi untuk mengihidari terjadinya segregasi

Putaran alat penggetar minimum 5000/menit dengan berat efektif 0,25 kg


Jarak antar alat pengetar 45 cm dan waktu penggetaran maksimum 30 detik
pada satu titik atau sampai permukaan beton mengkilap

Alat penggetar harus vertikal hingga dapat penetrasi sampai 10 cm dari dasar
beton
Pemadatan harus selesai sebelum terjadi pengikatan awal (initial setting)

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)

Permukaan akhir harus dirapihkan setelah pembongkaran acuan.


Semua kawat atau logam yang digunakan untuk memegang acuan
harus dipotong paling tidak 2,5 cm di bawah permukaan
Tidak ada tonjolan akibat sambungan acuan

Penambalan hanya boleh dilaksanakan pada bagian struktur minor


Akibat adanya keropos pada beton, maka harus dilakukan perbaikan
sesuai dengan pedoman perbaikan beton dengan bahan polymer
semen yang tidak menyusut

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tujuan perawatan

Memperbaiki kualitas beton dan menjadikan beton lebih awet terhadap


agresi kimia

Menjadikan beton lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap
air

Reaksi kimia pada beton terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton
tergantung pada pengadaan airnya, sehingga perlu adanya jaminan bahwa air
masih tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan reaksi kimia

Penguapan menyebabkan beton kehilangan air sehingga terhenti proses


hidrasi dengan konsekuensi berkurangnya peningkatan kekuatan

Penguapan menyebabkan penyusutan kering yang terlalu awal dan cepat,


sehingga berakibat timbulnya tegangan tarik yang dapat menyebabkan retak.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Perbandingan beton yang di curing


dan tanpa curing

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Metoda pengukuran workability /


kelecakan beton

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Faktor Modifikasi Standar Deviasi


Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20
Faktor Modifikasi
Jumlah hasil Uji
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

1,37
1,29
1,23
1,19
1,15
1,12
1,10
1,07
1,06
1,04
1,03
1,01
1

Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30


Faktor Modifikasi
Jumlah hasil Uji
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

1,36
1,31
1,27
1,24
1,21
1,18
1,16
1,14
1,12
1,11
1,09
1,08
1,07
1,06
1,05
1,04
1,03
1,02
1,02
1,01
1

Statistical Analysis
Concrete Strength
Number of specimen
Mean strength
Strength :
Max. strength
Min. strength
Range
Mean Deviation
Standard Deviation

avrg
max.
min.
100( max.- min )
avrg

S( Xarrg - X ) + S( X Xavrg )
n
S( X Xavrg )
S
n-1
V

100 S / Xavrg

Probability Calculation

t(n1)

( Xavrg R ) / S

Probability to get

> R

Coeff. of Variation

Characteristic of Strength
R = Specified Strength

bk = bm k (S)

Proportion falling belowLower control level :

k value

1,00
16 %
1 in 6
1,28
10 %
1 in 10
1,64
5%
1 in 20
1,75
4%
1 in 25
1,88
3%
1 in 33
1,96
2,5 %
1 in 40
2,05
2%
1 in 50
2,33
1%
1 in 100
Coef.of Variation for different
standard percent
Field
Lab.
Description
Excelent
Very Good
Good
Fair
Poor

below 3
3-4
4-5
5-6
Above 6

below 2
2-3
3-4
4-5
Above 5

Target Strength of Concrete


Mix-Design

bm = bk + k (S)

Margin Strength
Example : K-225

Characteristic of Strength = 225 kg/cm2


k value ( 1 in 20 - 5,0 % )
1,64
Standard Deviation S
= 30 kg/cm2
Margin Strength

Standard Deviation

(design)

bm = bk + k (S)
bm = 225 + 1,64 (30)
bm = 274,2 kg/cm2
S=

S( X Xavrg )
n-1

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Spek 2010 rev 2

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Catatan:
Yang dimaksud fc adalah fck = mutu beton karakteristik sesuai desain
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Seksi 5.3.

PERKERASAN BETON SEMEN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BAHAN
Agregat halus
Agregat halus < # 4
Pasir alam 50%
Uji Tingkat penyerapan air

Agregat kasar
Abrasi < 40%
Berat isi lepas minimum 1200
kg/m3
Berat jenis 2,1
Penyerapan maksimum 6%
(ampas besi)
Penyerapan maksimum 2,5%
lainnya
Kepipihan maksimum 25%

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BAHAN
Membran
Polyethene tebal 125
mikron
Overlap 300 mm

Semen
Dalam setiap rancangan
harus ada kadar
maksimum dan
minimum

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PERSYARATAN
Benda uji dan slump
Slip form
slump 20-50 mm
Lot 50 m3 2 pasang benda uji
(untuk 7 hari dan 28 hari)

Kekuatan

Umur 7 hari harus mempunyai


kuat lentur 80% FS 7 hari
Lean concrete pada 28 hari kuat
tekan 80-110 kg/cm2

Tetap
Slump 50-75 mm
Lot 30 m3 2 pasang (7 hari dan
28 hari)
Jika FS 90% syarat core 4
benda uji

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

YANG DITUNJUK
OLEH DIREKSI
PEKERJAAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGUKURAN
KEKUATAN
Harus 90% syarat FS yang
ditentukan
Antara 90 100% diterima
dengan syarat setiap
pengurangan 0,1 Mpa
pembayaran dikurangi 4%
terhadap harga satuan

KETEBALAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

KEKUATAN
Harus 90% syarat FS yang
ditentukan
Antara 90 100% diterima
dengan syarat setiap
pengurangan 0,1 Mpa
pembayaran dikurangi 4%
terhadap harga satuan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Penggunaan angka acak dalam


pengambilan sampel

Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGGUNAAN ANGKA ACAK


Angka acak adalah angka yang tidak teratur
urutannya
Angka acak ini digunakan untuk menentukan sampel
yang tidak dipengaruhi oleh subyektivitas pengambil
sampel
Dalam penentuan pengambilan sampel untuk sampel
beton segar atau letak sampel pada penentuan
jumlah sampel pada jalan digunakan angka acak
Angka acak ini digunakan agar sampel yang diambil
mewakili produksi yang telah dilaksanakan
Ir. Lanny Hidayat, MSi

FRAKSI DESIMAL DALAM POSISI ACAK ( 4 POSISI)


X

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

0.4721
0.6936
0.6112
0.7930
0.0652
0.4604
0.0167
0.0077
0.6777
0.8010
0.3027
0.9831
0.7159
0.3609
0.8915
0.6442
0.1904
0.6074
0.7522
0.7041
0.5102
0.2471
0.5693

R 0.2091
L
0.3182
R 0.2909
R 0.8908
L 0.4818
L 0.2091
L 0.3727
R 0.6181
R 0.8636
L 0.8362
L 0.3454
L 0.2364
R 0.6181
R 0.6454
L 0.2636
R 0.3182
R 0.1818
R 0.8908
R 0.9181
L 0.8362
R 0.2364
L 0.3182
L 0.5636

24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.

0.8583
0.3093
0.9144
0.7944
0.8725
0.0135
0.2044
0.2517
0.2763
0.0314
0.9560
0.4622
0.1327
0.6922
0.0010
0.7609
0.5957
0.3115
0.3377
0.5651
0.4742
0.9483
0.2951

R
R
R
L
R
R
R
L
L
R
L
R
L
L
L
R
L
L
R
L
R
L
R

0.4545
0.1818
0.9181
0.5909
0.2636
0.8908
0.7272
0.2909
0.8090
0.4818
1.0000
0.4000
0.7817
0.5636
0.1273
0.2091
0.1000
0.4000
0.8362
0.1545
0.6727
0.4000
0.6451

Ir. Lanny Hidayat, MSi

47.

0.0441

48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.

0.9143
0.5723
0.6069
0.6985
0.3410
0.5937
0.6912
0.0318
0.1303
0.6893
0.3886
0.0312
0.0166
0.4609
0.0893
0.4542
0.9363
0.8183
0.9401
0.5967
0.7547
0.0101

L 0.1273
L 0.1272
L 0.8362
R 0.4000
L 0.8636
L 0.5636
R 0.3727
R 0.4545
R 0.7272
R 0.8090
R 1.0000
R 0.7817
R 0.8090
R 0.5909
L 0.4000
L 0.9726
L 0.1545
R 0.1000
R 0.5636
L 0.5091
L 0.9726
R 0.2636
R 0.2909

FRAKSI DESIMAL DALAM POSISI ACAK ( 4 POSISI)

X
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.

0.2896
0.8011
0.6718
0.5567
0.0481
0.4266
0.3941
0.9876
0.6313
0.6803
0.7955
0.7399
0.9328
0.1507
0.3087
0.7513

Y
L
R
L
L
L
L
R
L
R
R
L
R
L
L
R
L

0.8362
0.6454
0.6454
0.1818
0.2636
0.9454
0.5636
0.7545
0.7272
0.3182
0.9726
0.8080
.05909
0.4000
0.6182
0.1818

X
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.

0.6469
0.2536
0.1488
0.9411
0.0571
0.4797
0.0866
0.2889
0.4783
0.0304
0.8945
0.4499
0.9209
0.5627
0.4560

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Y
R
R
R
L
R
R
R
R
L
R
R
R
L
L
L

0.4818
0.7545
0.1818
0.5636
1.0000
0.9454
0.4272
0.1273
0.7000
0.9181
0.4515
0.2081
0.9454
0.5636
0.8908

JUMLAH SAMPEL

n m
3

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BANGUNAN ATAS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGENDALIAN MUTU
Umum
Data pengujian harus diserahkan

Penerimaan bahan
Hasil penerimaan dibuktikan dengan tertulis

Pengawasan
Tenaga ahli sesuai dengan sistem penegangan

Banda uji
Rakitan angkur
Penerimaan unit-unit
Penerimaan sebelumnya

BANGUNAN ATAS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.3. BAJA TULANGAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Umum
Uraian
Mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan
sesuai dengan spesifikasi

Penerbitan detail pelaksanaan


Detail pelaksanaan baja tulangan yang tidak termasuk
dalam dokumen kontrak pada saat pelelangan akan
diterbitkan oleh Direksi pekerjaan setelah peninjauan
lapangan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Persyaratan Bahan
Baja tulangan

BJ 24 baja lunak fs = 240 MPa


BJ 32 baja sedang fs= 320 MPa
BJ 39 baja keras fs = 390 MPa
BJ 48 baja keras fs = 480 MPa

Tumpuan untuk tulangan


Mutu beton untuk tumpuan > fc 20 Mpa

Pengikat untuk tulangan


Kawat pengikat dari baja lunak

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.4. BAJA STRUKTUR

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Sifat Mekanis Baja Struktural


Jenis Baja

Tegangan putus
minimum fu
(MPa)

Tegangan leleh
minimum fy
(MPa)

Peregangan
minimum
(%)

Bj 34
Bj 37
Bj 41
Bj 50
Bj 55

340
370
410
500
550

210
240
250
290
360

22
20
18
16
13

BANGUNAN ATAS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Structural Bolting

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

ASTM Bolt Types

(AISC & NISD 2000)

A307 Low carbon steel

A307 Low carbon steel


Not
commonly
used
Tidak
umum digunakan
Only
used
forkomponen
secondary
members
Hanya
untuk
sekunder
saja

A325
A325High-strength
High-strength medium
medium
carbon
carbon
steel
steel
kiri atas)
(above left)
Bautcommon
yang umum
digunakan
konstruksi
bangunan
Most
bolts
used inpada
building
construction

A490High-strength
High-strength heat
steel
(kanan
atas)right)
A490
heattreated
treated
steel
(above

Lebih mahal dibanding A325s, tetapi lebih kuat sehingga jumlah baut dapat

Cost
more than A325s, but are stronger so fewer bolts may be necessary
dikurangi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi


Note that the ASTM designation
is indicated on the head of the bolts above

Slip-Critical Joints

Pada sambungan slip-critical baut harus fully pretensioned agar didapat


clamping force diantara elemen sambungan.

Gaya yang terjadi akibat gesekan antara elemen sambungan elemen

Tahanan gesek mengizinkan sambungan menahan beban tanpa


tergeser (no slip) didalam bagian tumpunya baut, meskipun demikian
baut tetap didesain dengan cara tumpu.

Permukaan yang bergesekan pada sambungan slip-critical harus


memenuhi persyaratan persiapan yang khusus. (AISC)
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tensile strength adalah maksimum


tegangan yang diterapkan, sbg contoh
seberapa besar peregangan awal yang
mengakibatkan patah. Satuannya MPa
Clamp Load - untuk mendapat clamp load,
maka baut harus berada dalam kondisi
tension. Jika baut tdk dalam kondisi tension,
maka tidak akan terjadi jepitan antar pelat
dan diam pada posisinya. Baut pada waktu
dikencangkan berada dalam 2 posisi yaitu
tarikan dan torsi.
Pada sambungan baut, baut harus
mempunyai perload yang lebih besar
daripada beban luar yang akan dipikulnya.
Beban luar harus diketahui, sehingga dapat
ditentukan mutu baut (grade), ukuran,
diameter, thread pitch dan jumlah baut yang
diperlukan
BANGUNAN ATAS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Proof load stress


Beban tarikan yang diterapkan pada baut, sehingga material berada
dalam kondisi batas plastis

Baut pada umumnya dikencangkan sampai 65% terhadap proof load


yang ditentukan (sesuai dengan diameter dan bentuk ulirnya), tetapi
dapat mencapai hingga 80% (Roymech 2009)

Preload
Adalah beban awal yang diberikan pada baut melalui mur (nut) bukan
beban. Preload terjadi pada baut akibat adanya peregangan pada baut
dengan nilai tertentu dari alat torsi. Torsi adalah momen pada baut
atau mur, sesuai dengan spesifikasi alat torsi. Pada umumnya preload
maksimum tidak lebih dari 15% terhadap maksimum load

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BANGUNAN ATAS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Torque (alat torsi momen)


Pengencangan baut dilakukan untuk mendapatkan friksi sebelum terjadinya
beban. 50% dari pengencangan ini untuk mengatasi friksi pada bagian
kepala baut, 35% untuk mengatasi friksi pada bagian uliran, 15% sebagai
beban baut (bolt tensioning)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Luas Area Tegangan Tarik Baut


Ukuran
Nominal

Diameter
nominal
(mm)

Pitch
(mm)

Luas Area
Tegangan
(mm2)

M16

16

2.0

157

M20

20

2.5

245

M22

22

2.5

303

M24

24

3.0

353

M27

27

3.0

459

M30

30

3.5

561

M36

36

4.0

817

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PITCH ULIRAN mm/PUTARAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Diameter
nominal (mm)

Gaya tarik untuk


permanen bolt =
0.9*At*p

Torsi Momen
T=k*F*D (Nm)

Gr 8.8

Gr 8.8

Gr 10.9

81,990.00 117,270.00 236.13

337.74

Gr 8.8

Gr 10.9

Gr 10.9

16

580.2548

829.9363

20

600.0000

830.2041

132,300.00 183,060.00

476.28

659.02

22

600.0000

830.0330

163,620.00 226,350.00

647.94

896.35

24

600.0000

830.0283

190,620.00 263,700.00 823.48

27

600.0000

830.0654

247,860.00 342,900.00 1,204.60 1,666.49

30

600.0000

829.9465

302,940.00 419,040.00 1,635.88 2,262.82

36

600.0000

829.9878

441,180.00 610,290.00 2,858.85 3,954.68

Catatan: Baut mutu Gr 8.8 ~ A325 dan Gr.10.9 ~A490


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

1,139.18

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Urutan Pengencangan Baut

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tambahan pada spek 2014

No. Mata
pembayaran

Uraian

Satuan
Pengukuran

7.4.(4)a

Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang 40 m


lebar 9 m

Buah

7.4.(4)b

Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang 50 m


lebar 9 m

Buah

7.4.(4)c

Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang 60 m


lebar 9 m

Buah

7.4.(4)d

Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang m


lebar .. m

Buah

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Jenis-jenis Tiang Pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

TIANG PANCANG

Tumpu

Tiang uji
Loading Test
Panjang tiang
alat pancang
Kalendering
Material tiang pancang
daya dukung tanah
Penyambungan tiang

Geser

Panjang tiang
Daya dukung tanah
Kalendering
Alat pancang
Material tiang pancang
Penyambungan tiang
Loading test

TIANG PANCANG

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PERSYARATAN KERJA

ANALISIS

TIANG PANCANG

PEMANCANGAN

Disiapkan oleh PENGELASAN


Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tiang Pancang Baja Struktur

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tiang Pancang Baja Struktur

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BERAT TIANG PANCANG BETON PRATEGANG


Panjang (m)

Diameter tiang / tebal tiang (mm)


400/75

500/80

600/100

191

290

393

12

2.297

2.478

4.712

18

3.446

5.217

7.069

24

4.595

6.955

9.425

30

5.743

8.694

11.781

36

6.892

10.433

14.137

42

8.041

12.172

16.493

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BERAT TIANG PANCANG PIPA


BAJA
Panjang (m)

Diameter pipa / tebal (mm)


400/12

500/12

600/12

1000/16

118

148

177

394

12

1.420

1.775

2.130

4.733

18

2.130

2.662

3.195

7.099

24

2.840

3.549

4.259

9.465

30

3.549

4.437

5.324

11.832

36

4.259

5.324

6.389

14.198

42

4.469

6.212

7.454

16.564

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Structural Welding

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Structural Welding

Pengelasan adalah proses untuk menyatukan beberapa bagian baja


dengan pemanasan metal pengisi sampai kondisi cair

Las yang baik mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada logam
dasarnya.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Strength of Structural Welds

(Part of Table J2.5 AISC 2005)

Las dapat menahan beban untuk kondisi geser, tarikm tekan atau
kombinasinya

Kapasitas las sesuai dengan AISC Specification Section J2 (2005)

Kekuatan las tergantung pada beberapa faktor termasuk logam dasarnya,


Disiapkan
oleh Ir.las.
Lanny Hidayat, MSi
logam pengisi, jenis las, dan
ukuran

PENGELASAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Hydrogen adalah suatu bahan penyebab terjadinya kerusakan pada


pengelasan.

1 ksi = 6.895 KPa

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGGUNAAN JENIS
KAWAT LAS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Fundasi Tiang Bor


Persiapan

Lokasi titik bor


Hasil penyelidikan tanah
Jenis alat bor dan diameternya
Metode pengeboran
Pembuatan tulangan sesuai dengan gambar rencana

Pelaksanaan
Pengeboran sampai kedalaman yang disyaratkan, tetapi harus ada kepastian
sudah mencapai tanah keras
Pemasangan tulangan, dan dipasang dalam kondisi bersih
Pembuatan beton dengan mutu sesuai persyaratan
Pengecoran beton (tinggi jatuh atau langsung dengan pemompaan W/C
ratio)
Waktu pengecoran dan syarat pendukung lainnya

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Analisis Pekerjaan Tiang pancang Dinamis

Kasus I
Ada kesepakatan dengan ahli teknik sistem analisis TPD untuk pengukuran
gelombang tegangandalam menentukan kedalaman TP dan kriteria pemancangan
Jumlah pengujian 5% dari jumlah TP
Pemancangan harus sesuai dengan kriteria (pengawasan produksi) sejumlah
pengujian 20% jumlah TP untuk jaminan bahwa kapasitas mencukupi.
Kontrol total sebanyak 25% dari jumlah TP, nilai faktor keamanan dapat direduksi
dari 3 menjadi 2

Kasus II
Perencana sudah konsultasi dengan analis TPD untuk menentukan jenis TP yang
paling efisien.
Ahli teknik sistem ATPD melakukan studi untuk beberapa jenis TP untuk
menentukan pilihan yang akan digunakan

Kasus III
Pelaksana melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi, TP tidak sesuai desain
Dilakukan pengujian sebelum pelaksanaan pemancangan dilanjutkan

Kasus IV
Adanya kerusakan pada TP
Ahli teknik melakukan pemeriksaan keutuhan dengan menggunakan pengujian
dinamis

Gambar tiang pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

TIANG PANCANG

DYNAMIC LOADING TEST


Teknik Testing:
Catatan gelombang pantul dari
test di lapangan
[MN]
2

-1

-2
10

20

30

40

50

60

70

[ms]

Force Average

Velocity Average

Signal Matching: Modeling


properties tanah sehingga
sesuai dengan gelombang
lapangan
PDA/DLT
Gambar tiang pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengendalian Mutu

Jaminan mutu
Penerimaan bahan
Penyimpanan dan perlindungan bahan

Tiang uji (test pile)


Dilaksanakan untuk mengetahui kepastian kapasitas daya dukung TP pada suatu
kedalaman tertentu
Jumlah tiang uji minimal 1 dan maksimal 4
Lokasi tiang uji dapat di dalam lokasi atau di luar lokasi proyek

Pengujian pembebanan (loading test)


Pembebanan I dilaksanakan sesuai beban rencana dan dipantau
Pembebanan II adalah sampai 2 x beban rencana dengan 3 x penambahan beban
interval waktu 2 jam, jika terdapat penurunan 0,15 mmdalam waktu 15 menit,
maka pembebanan dikurangi 50%
Pembebanan tersebut ditahan selama 48 jam, kemudian beban ditiadakan
Pembebanan dapat ditingkatkan lebih dari 2 x dengan setiap penambahan sebesar
100 kN sampai tiang runtuh yaitu terdapat penurunan total sebesar 25 mm atau
penurunan permanen 6,5 mm

Mutu pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan

Gambar tiang pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran

Cerucuk
Pengadaan tiang pancang
Pemancangan tiang pancang
Tiang bor beton cor langsung di tempat
Pelaksanaan tiang bor beton cor langsung di tempat yang berair
Tiang uji
Pengujian pembebanan tiang

Dasar pembayaran
Kompensasi penuh terhadp penyediaan, penanganan, pemancangan,
penyambungan, perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan,
perawatan, pengujian, baja tulangan , pemboran, hilangnya casing dll
Untuk tiang bor cor ditempat, beton dibayar sesuai seksi 7.1. dan baja
tulangan seksi 7.3.
TIANG PANCANG

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Kuantitas Yang Dibayar

Spesifikasi 2010 revisi 1


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Bilamana cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, termasuk


dalam Mata pembayaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka
pekerjaan ini akan dibayar menurut ketentuan berikut ini, pekerjaan ini mencakup
penyediaan, pembuatan, pemeliharaan dan pembuangan setiap dan semua
cofferdam, penyokong, pengaku, sumuran, penurapan, pengendali air (water
control) dan operasi-operasi lain nya yang diperlukan untuk diterimanya
penyelesaian galian yang termasuk dalam pekerjaan dari pasal ini sampai suatu
kedalaman yang ditentukan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Persegi

Persegi
Persegi
Spesifikasi
2014

Persegi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Spesifikasi
2014

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Spesifikasi
2014

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Spesifikasi
2014

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Spesifikasi
2014

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.7. PONDASI SUMURAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Sumuran
Fondasi sumuran adalah komponen struktur fondasi
yang berinteraksi dengan tanah secara loangsung
dan menyalurkan beban ke dalam tanah
Pekerjaan mencakup penyediaan dan penurunan
dinding sumuran yang dicor ditempat atau pracetak
sesuai dengan spesifikasi dan dimensi sesuai dengan
gambar rencana

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran
Berdasarkan dimensi dan panjang terpasang
Beton kedap air diukur berdasarkan metre kubik sesuai seksi 7.1.

Dasar pembayaran
Berdasarkan kompensasi penuh penyediaan pekerja, bahan, peralatan,
galian untuk penurunan dan pembuangan bahan galian,
pembongkaran (jika perlu), penghubung, sambungan dan semua
pekerjaan pelengkap.
Pembayaran berdasarkan :
Pengadaan dinding sumuran
Penurunan dinding sumuran

FONDASI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.6.20
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.6.20

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.8. ADUKAN SEMEN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SNI-15-0302-2004: Semen Portland pozolan


SNI-7064-2004 : Semen Portland Komposit

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.9. PASANGAN BATU

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.10. PASANGAN BATU KOSONG


dan BRONJONG

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.11. Sambungan Ekspansi (expansion joint)

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SIAR MUAI
(Expansion joint)
Sambungan siar muai
Tergantung pada jenis pergerakan struktur
Dapat menahan perubahan temperatur
Tanah terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan beban dinamis
kendaraan, nyaman

Jenis sambuangan siar muai


Sambungan siar muai terbuka
Berbentuk pelat, baja siku, baja bergerigi
Tahan terhadap karat/terlindung terhadap korosi
Sambungan dengan baja dan baut angkur

Sambungan siar muai tertutup


Terbuat dari bahan neoprene, aspal karet
Tahan terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan nenahan dinamis, nyaman
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SIAR MUAI
jenis asphaltic plug
Bahan
Rubberized bitumen binder
Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent

Single size agregat


Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau kelompok
granit
Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm
Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius

Pelat baja
Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat pelaksanaan
Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan

Angkur
Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya
pergerakan dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SIAR MUAI
jenis penutup karet neoprene

Mortar
Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa
Diberi CFRP untuk menahan geser

Joint sealant rubber

Mempunyai elongation > 300%


Aging test dengan variasi tensile strength 20%
Hardness < 10 Hs
Hubungan antara rubber dengan mortar dengan perekat yang mempunyai
elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa

Bahan dasar sambungan


Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Sambungan Siar Muai Tipe Khusus

Untuk jenis pergerakan struktur yang cukup besar


Bahan tergantung pada
Pergerakan struktur
Ukuran celah sambungan
Tingkat kepentingan struktur

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Jenis Joints dan Gap

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Permasalahan pada expansion joints

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Menahan pergerakan dan rotasi dalam


arah 3 dimensi
100% tahan air (water-tight) awet, dan
sudah teruji
Pergerakan sampai 80 mm (untuk
pergerakan sampai 200 mm
menggunakan profil khusus)
Simpel dan mudah dalam
pemasangan
Biaya ringan
Waktu pelaksanaan sekitar 4 jam
Limbah atau sisa bahan mudah
ditangani
Mudah disesuaikan baik material lain
maupun ketebalannya dengan
permukaan jalan
Tahan terhadap bahan kimia
Menggunakan bahan beton khusus
yang disebut ROBOFLEX
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Penghamparan lapisan aspal


permukaan jalan

Pemotongan celah sesuai


dengan desain yang telah
ditentukan
Dilakukan leveling permukaan
dengan pemasangan baja profil dan
penutupan celah

Pemasangan beton polymer,


ROBOFLEX yang telah dicampur dan
dicorkan pada celah yang ada hingga
membentuk permukaan yang rata dan
tidak memerlukan pemadatan
Terakhir, memasangan seal mageba
untuk menjadikan expansion joint 100%
water-tight
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.12. LANDASAN JEMBATAN

(perletakan bearing)

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Elastomer untuk Perletakan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengujian bantalan elastomer

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGUJIAN BANTALAN KARET

Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui


Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet
Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet yang diuji
Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness, pelapukan dll.

Mutu bantalan harus:


Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung, sobek)
Sesuai dengan spesifikasi dan desain

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SPESIFIKASI LANDASAN KARET


ALAM DAN SINTETIS
Sifat Material

ASTM
Standard

Persyaratan Pengujian

Polyisoprene (Natural Rubber)

Satuan

50 Duro

60 Duro

70 Duro

50 Duro

60 Duro

70 Duro

50 5
15,5
450

60 5
15,5
400

70 5
15,5
300

50 5
15,5
400

60 5
15,5
350

70 5
15,5
300

Shore A points
Mpa
Percent

Sifat fisik

D 2240
D 412

Ketahanan
terhadap
panas

D 573
Pada
temperatur
yang
disyaratkan

Temperatur yang disyaratkan


Aging time
Perubahan max dalam
derometer hardness)
Perubahan max dalam tensile
strength
Perubahan mad dalam
pemuluran ultimit

70
168
+ 10
- 25
- 25

70
168
+ 10
- 25
- 25

70
168
+ 10
- 25
- 25

100
70
+ 15
- 15
- 40

100
70
+ 15
- 15
- 40

100
70
+ 15
- 15
- 40

C
Jam
Shore A points
Percent
Percent

Pengaturan
terhadap
tekan

D 395
Method B
pada
temperatur
yang
disyaratakan

Temperatur yang dusyaratkan


Perubahan max diizinkan
(setelah 22 jam)

70
25

70
25

70
25

100
35

100
35

100
35

C
Percent

Kerapuhan
pada
temperatur
rendah

D 746
Prosedur B

Grade 0 & 2 tanpa pengujian


Pengujian grade 3 pada 40
0C
Pengujian grade 4 pada - 48 0C
Pengujian grade 5 pada - 57 0C

Memenuhi
Memenuhi
memenuhi

Memenuhi
Memenuhi
memenuhi

Memenuhi
Memenuhi
memenuhi

Memenuhi
Memenuhi
memenuhi

Memenuhi
Memenuhi
memenuhi

Memenuhi
Memenuhi
memenuhi

Ketahanan
terhadap
ozone

D 1149

Konsentrasi ozone
Lamanya pengujian
Pengujian regangan 20% pada
37,7 0C 1 0C. menggunakan
prosedur A pada D 518

25
48
Tidak retak

25
48
Tidak retak

25
48
Tidak retak

100
100
Tidak retak

100
100
Tidak
retak

100
100
Tidak retak

Kelekatan

D 429, B

Kelekatan pada saat vulkanisir,


lba per inch (kg/m)

40
(714)

40
(714)

40
(714)

40
(714)

40
(714)

40
(714)

LANDASAN & SIAR MUAI

Hardness
Tensile Strength minimum
Pemuluran minimum

Polychloroprene (Neoprene)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

MPa
Jam

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.13. SANDARAN
(railing)
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.14. PAPAN NAMA JEMBATAN

Ukuran minimal 40 x 60 cm2


Bahan marmer dengan lambang PU
Toleransi 10 cm
Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet
Isi tulisan :

Nomor jembatan
Nama jembatan
Lokasi
Data teknis
Tahun pembangunan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Nomor Mata
Pembayaran
7.14

Uraian

Papan Nama Jembatan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Satuan
Pengukuran
Buah

7.15. PEMBONGKARAN STRUKTUR


Pembongkaran dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada
bagian struktur lainnya
Pembuangan bahan bongkaran tidak menimbulkan dampak
lingkungan dan hambatan lainnya
Bahan bongkaran yang berupa bahan yang masih dapat digunakan
adalah milik Pemilik dan harus diamankan
Bongkaran bangunan bawah struktur lama jembatan dibongkar
sampai kedalaman 30 cm di bawan dasar sungai dan rongga
ditimbun kembali

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.16. DRAINASE LANTAI JEMBATAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Anda mungkin juga menyukai