KELOMPOK 788
ENDAH MURNI
REZKY FAHRUDINUR RAMADHAN
TRI NURWAHYUNI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR
JL. BATU BERLIAN NO.II TELP. (0531) 22960
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya, makalah ini
dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper pemkab kotim
maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Anak I dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S DENGAN
MASALAH GANGGUAN SEKSUAL. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh
karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca
untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................
J. RENCANA KEPERAWATAN..................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
2.2.. LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY DENGAN GANGGUAN SEKSUAL
PENGKAJIAN............................................................................................
15
ANALISA DATA.........................................................................................
18
RENCANA KEPERAWATAN.......................................................................
BAB III
19
PENUTUP
22
22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan seksual merupakan bagian dari kehidupan manusia, sehingga kualitas kehidupan
seksual ikut menentukan kualitas hidup. Hubungan seksual yang sehat adalah hubungan seksual yang
dikehendaki, dapat dinikmati bersama pasangan suami dan istri dan tidak menimbulkan akibat buruk baik
fisik maupun psikis termasuk dalam hal ini pasangan lansia.
Dewasa lanjut (Late adult hood) atau lebih dikenal dengan istilah lansia adalah periode dimana
seseorang telah mencapai usia diatas 45 tahun. Pada periode ini masalah seksual masih mendatangkan
pandangan bias terutama pada wanita yang menikah, termasuk didalamnya aspek sosio-ekonomi. Pada
pria lansia masalah terbesar adalah masalah psikis dan jasmani, sedangkan pada wanita lansia lebih
didominasi oleh perasaan usia tua atau merasa tua.
Pada penelitian di negara barat, pandangan bias tersebut jelas terlihat. Penelitian Kinsey yang
mengambil sampel ribuan orang, ternyata hanya mengambil 31 wanita dan 48 pria yang berusia diatas 65
tahun. Penelitian Masters-Jonhson juga terutama mengambil sampel mereka yang berusia antara 50-70
tahun, sedang penelitian Hite dengan 1066 sampel hanya memasukkan 6 orang wanita berusia di atas 70
tahun(Alexander and Allison,1995).
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa:
Banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas seksual sampai usia yang cukup lanjut, dan aktifitas
tersebut hanya dibatasi oleh status kesehatan dan ketiadaan pasangan.
Aktifitas dan perhatian seksual pasangan suami istri lansia yang sehat berkaitan dengan pengalaman
seksual kedua pasangan tersebut sebelumnya.
Mengingat bahwa kemungkinan hidup seorang wanita lebih panjang dari pria, seorang wanita lansia
yang ditinggal mati suaminya akan sulit untuk menemukan pasangan hidup.
Saat ini jumlah wanita di Indonesia yang memiliki Usia Harapan Hidup (UHH) diatas 45 tahun
lebih meningkat dan pada usia tersebut wanita masih berharap dapat melakukan hubungan seksual
secara normal. Karena faktor usia, hubungan seksual pada lansia umumnya memiliki frekwensi yang
relatif rendah, sehingga diperlukan suatu penelaahan tentang masalah seksual pada lansia.
Fenomena sekarang, tidak semua lansia dapat merasakan kehidupan seksual yang harmonis.
Ada tiga penyebab mengapa kehidupan seksual tidak harmonis. Pertama, komunikasi seksual diantara
pasangan tidak baik. Kedua, pengetahuan seksual tidak benar. Ketiga karena gangguan fungsi seksual
pada salah satu maupun kedua pihak bisa karena perubahan fisiologis maupun patologis.
Agar kualitas hidup lansia tidak sampai terganggu karena masalah seksual, maka setiap
disfungsi seksual harus segra diatasi dengan cara yang benar dan ilmiah. Yang perlu diperhatikan dalam
penanganan disfungsi seksual ialah pertama kita harus menentukan jenis disfungsi seksual dengan tepat,
mencari penyebabnya, memberikan pengobatan sesuai penyebab dan untuk memperbaiki fungsi seksual
seperti dijelaskan dalam makalah ini.
B.
1.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui masalah seksual pada masa usia lanjut
2.
Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
C.
1.
Manfaat
Bagi mahasiswa
Merupakan sumber tambahan informasi dan pengetahuan tentang permasalahan seksual pada masa
usia lanjut sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada saat praktik lapangan.
2.
D.
Rumusan Masalah
1.
2.
Apa perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian tahapan
seksual?
3.
Apa di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan penurunan fungsi
dan potensi seksual pada lanjut usia?
4.
5.
E.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode deskriptif dengan
menggunakan studi melalui pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian,
perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tehnik pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan studi kepustakaan yaitu mempelajari Dokumentasi Keperawatan serta sumber-sumber
lainnya yang berhubungan dengan judul makalah dan masalah yang dibahas
F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang
terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika
Penulisan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Wanita
Dengan berhentinya produksinya hormon estrogen, genitalia interna dan eksterna berangsurangsur mengalami atrofi.
Vagina
Vagina mengalami kontraktur, panjang dan lebar vagina mengalami pengecilan. Fornises menjadi
dangkal, begitu pula serviks tidak lagi menonjol ke dalam vagina. Sejak klimakterium, vagina berangsurangsur mengalami atropi, meskipun pada wanita belum pernah melahirkan. Kelenjar seks mengecil dan
berhenti berfungsi. Mukosa genitalia menipis begitu pula jaringan sub-mukosa tidak lagi
mempertahankan elastisitasnya akibat fibrosis.
Perubahan ini sampai batas tertentu dipengaruhi oleh keberlangsungan koitus, artinya makin
lama kegiatan tersebut dilakukan kurang laju pendangkalan atau pengecilan genitalia eksterna.
Uterus
Setelah klimaterium uterus mengalami atrofi, panjangnya menyusut dan dindingnya menipis,
miometrium menjadi sedikit dan lebih banyak jaringan fibrotik. Serviks menyusut tidak menonjol, bahkan
lama-lama akan merata dengan dinding jaringan.
Ovarium
Setelah menopause, ukuran sel telur mengecil dan permukaannya menjadi keriput sebagai
akibat atrofi dari medula, bukan akibat dari ovulasi yang berulang sebelumnya, permukaan ovarium
menjadi rata lagi seperti anak oleh karena tidak terdapat folikel. Secara umum, perubahan fisik genetalia
interna dan eksterna dipengaruhi oleh fungsi ovarium. Bila ovarium berhenti berfungsi, pada umumnya
terjadi atrofi dan terjadi inaktivitas organ yang pertumbuhannya oleh hormon estrogen dan progesteron.
2.
Pria
Prostat
Pembesaran prostat merupakan kejadian yang sering pada pria lansia, gejala yang timbul
merupakan efek mekanik akibat pembesaran lobus medius yang kemudian seolah-olah bertindak sebagai
katup yang berbentuk bola (Ball Valve Effect). Disamping itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang
merupakan 40% dari komponen kelenjar, kapsul dan leher kantong kemih, otot polos ini dibawah
pengaruh sistem alfa adrenergik. Timbulnya nodul mikroskopik sudah terlihat pada usia 25-30 tahun dan
terdapat pada 60% pria berusia 60 tahun, 90% pada pria berusia 85 tahun, tetapi hanya 50% yang
menjadi BPH Makroskopik dan dari itu hanya 50% berkembang menjadi BPH klinik yang menimbulkan
problem medik.
Kadar dehidrosteron pada orang tua meningkat karena meningkatnya enzim 5 alfa reduktase
yang mengkonfersi tetosteron menjadi dehidro steron. Ini yang dianggap menjadi pendorong hiperplasi
kelenjar, otot dan stroma prostat. Sebenarnya selain proses menua rangsangan androgen ikut berperan
timbulnya BPH ini dapat dibuktikan pada pria yang di kastrasi menjelang pubertas tidak akan menderita
BPH pada usia lanjut.
Testis
Penuaan pada pria tidak menyebabkan berkurangnya ukuran dan berat testis tetapi sel yang
memproduksi dan memberi nutrisi (sel Leydic) pada sperma berkurang jumlah dan aktifitasnya sehingga
sperma berkurang sampai 50% dan testoteron juga menurun. Hal ini menyebabkan penuruna libido dan
kegiatan sex yang jelas menurun adalah multipel ejakulasi dan perpanjangan periode refrakter. Tetapi
banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas sexsual sampai umur lanjut.
B. Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian tahapan
seksual menurut Kaplan adalah berikut ini :
1.
Fase desire
Dipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan kultural, kecemasan
akan kemampuan seks. Hasrat pada lansia wanita mungkin menurun seiring makin lanjutnya usia, tetapi
bias bervariasi.Interval untuk meningkatkan hasrat seksual pada lansia pria meningkat serta testoteron
menurun secara bertahap sejak usia 55 tahun akan mempengaruhi libido.
2.
Fase arousal
Lansia wanita: pembesaran payudara berkurang; terjadi penurunan flushing, elastisitas dinding vagina,
lubrikasi vagina dan peregangan otot-otot; iritasi uretra dan kandung kemih.
Lansia pria : ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat; penurunan produksi
sperma sejak usia 40tahun akibat penurunan testoteron; elevasi testis ke perineum lebih lambat.
3.
Lase orgasmik
Lansia wanita : tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit konstraksil kemampuan
mendapatkan orgasme multipel berkurang.
Lansia pria : kemampuan mengontrol ejakulasi membaik; kekuatan dan jumlah konstraksi otot
berkurang; volume ejakulat menurun.
4.
Penyebab iatrogenik
Tingkah laku buruk beberapa klinisi, dokter, suster dan orang lain yang mungkin membuat
inadekuat konseling tentang efek prosedur operasi terhadap fungsi seksual.
C. Di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan penurunan fungsi dan
potensi seksual pada lanjut usia seperti :
1.
Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia.
2.
Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya.
3.
4.
5.
Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas,
depresi, pikun dsb.
D. Beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah kehidupan sosial antara lain :
1.
Infark miokard
Mungkin mempunyai efek yang kecil pada fungsi seksual. Banyak pasien segan untuk terlibat
dalam hubungan seksual karena takut menyebabkan infark.
2.
Pasca stroke
Masalah seksual mungkin timbul setelah perawatan di rumah sakit karena pasien mengalami
anxietas akibat perubahan gambaran diri, hilangnya kapasitas, takut akan kehilangan cinta atau
dukungan relasi serta pekerjaan atau rasa bersalah dan malu atas situasi. Pola seksual termasuk
kuantitas dan kualitas aktivitas seksual sebelum stroke sangat penting untuk diketahui sebelum nasehat
spesifik tentang aktivitas seksual ditawarkan. Karena sistem saraf otonomik jarang mengalami kerusakan
pada stroke, maka respon seksual mungkin tidak terpengaruh.
Libido biasanya tidak terpengaruh secara langsung. Jika terjadi hemiplegi permanent maka
diperlukan penyesuaian pada aktivitas seksual. Perubahan penglihatan mungkin membatasi pengenalan
orang atau benda-benda, dalam beberapa kasus, pasien dan pasangannya mungkin perlu belajar untuk
menggunakan area yang tidak mengalami kerusakan. Kelemahan motorik dapat menimbulkan kesulitan
mekanik, namun dapat diatasi dengan bantuan fisik atau tehnik bercinta alternatif. Kehilangan
kemampuan berbicara mungkin memerlukan sistem non-verbal untuk berkomunikasi.
3.
Kanker
Masalah seksual tidak terbatas pada kanker yang mengenai organ-organ seksual. Baik operasi
maupun pengobatan mengubah citra diri dan dapat menyebabkan disfungsi seksual (kekuatan dan libido)
untuk sementara waktu saja, walaupun tidak ada kerusakan saraf.
4.
Diabetes mellitus
Diabetes menyebabkan arteriosklerosis dan pada banyak kasus menyebabkan neuropati
autonomik. Hal ini mungkin menyebabkan disfungsi ereksi dan disfungsi vasokonstriksi yang memberikan
kontribusi untuk terjadinya disfungsi seksual.
5.
Arthritis
Beberapa posisi bersenggama adalah menyakitkan dan kelemahan atau kontraktur fleksi
mungkin mengganggu apabila distimulasi secara memadai. Nyeri dan kaku mungkin berkurang dengan
pemanasan, latihan, analgetik sebelum aktivitas seksual.
6.
7.
8.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, antara lain beberapa
obat anti hipertensi, estrogen, anti psikotik, sedatif, dan lain-lain.
Manajemen yang dilakukan tenaga kesehatan untuk mengatasi gangguan seksual pada lansia
adalah sebagai berikut :
1.
Dapatkan latar belakang medis mencakup daftar lengkap tentang obat-obatan yang dikonsumsi oieh
pasien.
2.
Konseling Psikoseksual
Therapi Hormon
Peralatan Mekanis
Bedah Pembuluh
3.
Bimbingan Psikososial
Bimbingan dan konseling sangat dipentingkan dalam rencana manajemen gangguan seks dan
dikombinasikan dengan penyembuhan pharmakologi.
4.
Penyembuhan Hormon
Pada pria lansia : Penggunaan suplemen testosteron untuk menyembuhkan viropause/andropause
pada pria (pemanasan dan ejakulasi).
5.
Pada wanita lansia : Terapi pengganti hormon (HRT) dengan pemberian estrogen pada klimakterium.
Penyembuhan dengan Obat
Oral phentholamin
1 Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan perubahan
dalam mencapai kepuasan seksual
2. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
3.
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan efek penyakit akut dan kronis
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
Intervensi
Bantu
Rasional
pasien
untuk
1.
mengekspresikan perubahan
seksual
Kriteria hasil:
bertambahnya usia.
Mengekspresikan
2.
kenyamanan
seiring
kesehatan
Mengekspresikan
pasien
lebih
bisa
dengan
2.
pendidikan
Berikan
Agar
tentang
semua
di
alami
perubahan
nya
agar
kepercayaan diri
3.
Motivasi
untuk
makanan
klien
mengkonsumsi
vegetarian
4.
Anjurkan
klien
untuk
perasaan/persepsi
1.
pasien
secara positif
dengan
Kriteria hasil:
tubuhnya
tanpa
rasa
yakin
tentang
perubahan
keadaan
yang
angota
kurang
akan
3.
dan gel
Pasien dapat menerima 1.
Kaji
Tunjukkan
rasa
3.
empati,
Agar
klien
mau
4.
Bantu
4.
pasien
mengadakan
tidak
terlalu
hubungan
kesempatan
pasien
mengekspresikan
pasien
5.
Beri
Agar
untuk
5.
percaya diri
pada
untuk
perubahan
perasaan
kehilangan
3.
seksualitas yang
Kelelahan
disebabkan masalah
Nyeri
kesehatannya.
Nafas pendek
Kriteria Hasil :
Mengidentifikasi
pada
aktivitas
yang
Perubahan hormone
disebabkan
masalah
kesehatan
Depresi
Kurangnya informasi yang
Mengidentifikasi
modifikasi
seksual
Imobilisasi
keterbatasannya
seksual
yang
tepat
kegiatan
2.
pantas
untuk
keterbatasannya
penyakit
mengurangi
penyebab
3.
mengontrol
pada
pasien
gejala
2.
dan
pasangannya
tentang
3. Agar klien lebih mengerti dan
keterbatasan fungsi seksual bisa menerima bahkan tidak
yang
disebabkan
oleh memaksakan diri karena
keadaan sakit
4.
Ajarkan
mungkin
seksual
keterbatasan yang di
modifikasi
dalam
untuk
penyesuaian
yang
keterbatasan
akibat
sakit
(saran khusus)
No.
1.
1.
Dx. Kep.
1
1.
2.
IMPLEMENTASI
Implementasi
melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit mengerti
merasa percaya
membantu
pasien
untuk
- Suhu : 36C
memberikan
pendidikan
kesehatan
tentang
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada usia lanjut, hambatan untuk aktivitas seksual yang dapat dibagi menjadi hambatan
eksternal yang datang dari lingkungan dan hambatan internal,yang terutama berasal dari subjek
lansianya sendiri. Hambatan eksternal biasanya berupa pandangan sosial, yang menganggap bahwa
aktivitas seksual tidak layak lagi dilakukan lagi oleh lansia.Hambatan eksternal bilamana seorang janda
atau duda akan menikah lagi sering kali juga berupa sikap menentang dari anak-anak, dengan berbagai
alasan.
Hambatan internal psikologik seringkali sulit dipisahkan secara jelas dengan hambatan
eksternal. Seringkali seorang lansia sudah merasa tidak baisa dan tidaak pantas berpenampilan untuk
menarik lawan jenisnya. Pandangan sosial dan keagamaan tentang seksualitas diusia lanjut
menyebabkan keinginan dalam diri mereka ditekan sedemikian sehingga memberikan dampak pada
ketidakmampuan fisik, yang dikenal sebagai impotensia. Obat-obatan yang sering diberikan, pada
penderita usia lanjut dengan patologi multipel jika sering menyebabkan berbagai gangguan fungsi
seksual pada usia lanjut.
Masa tua merupakan masa yang sangat ditakuti dengan alasan terjadinya kemunduran fisik
terutama pada penampilan. Rasa khawatir akan kehilangan perhatian dari pasangan membawa akibat
terhadap frekwensi maupun kualitas hubungan seks, baik secara langsung maupun tidak.
Melalui konseling, peran konselor dan tenaga kesehatan dapat menjelaskan kondisi umum
dan masalah yang timbul pada masa usia lanjut serta pengaruhnya terhadap emosi, pola pikir dan
hubungan seksual sangat berpengaruh. Melalui beberapa tahapan konseling secara terbuka dan
kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, bisa diperoleh suatu pemecahan masalah
seksual pada lansia, dengan pemakaian krem vasoaktif, melakukan olah raga ringan dan konsumsi
makan seimbang, dan solusi-solusi lain secara bertahap masalah pada lansia akan terselesaikan.
B. SARAN
Permasalahan pada masa lansia sering terabaikan, tidak hanya di lingkungan keluarga lansia sendiri,
tetapi juga di lingkungan masyarakat bahkan pusat pelayanan kesehatan. Lansia sebagaimana pria dan
wanita mulai dari kanak-kanak hingga dewasa lainnya mempunya hak-hak untuk diperlakukan adil dan
sama, mendapat informasi dan pelayanan kesehatan yang sempurna dan optimal, serta diperlakukan dan
dihargai masa akhir usia mereka, merasakan kehidupan yang harmonis serta merasakan kenikmatan
seksual yang aman dan nyaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang permasalahan seksual pada
lansia baik pria maupun wanita perlu sebarluaskan sejak dini, dan perlunya kerjasama yang optimal
disetiap instansi pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini agar para lansia mendapatkan
kehidupan yang nayak, dan harmonis sebagai manusia dan warga negara seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nama
: Ny. S
TTL
: 7 juli 1943
Jenis kelamin
: perempuan
Pendidikan
: SD
Agama
: islam
Status perkawinan
: menikah
TB / BB
: 150 cm/45 kg
Penampilan
: bersih, rapi,
Alamat
Hubungan
Alamat / telepon
Golongan darah : O
: anak
:-
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
Genogram
Laki-laki
Garis keturunan
Perempuan
Tinggal serumah
Garis Hubungan
Meninggal
2.
Riwayat keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM ataupun penyakit menular
seperti TB paru
C. RIWAYAT PEKERJAAN
: klien tidak bekerja, klien hanya berdiam diri
dirumah
Alamat pekerjaaan
: tidak ada
Jarak dari rumah
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
Pekerjaan sebelumnya
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
& kecukupan terhadap kebutuhan : dari anak tertua dan dari menantu klien
: kayu
Keadaan lantai
: kering
Tangga rumah
: tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
Alat dapur
: tertata rapi
WC
: jamban
Kebersihan lingkungan
: bersih
E.
RIWAYAT REKREASI
Hobby / minat
Keanggotaan organsasi
F.
SISTEM PENDUKUNG
Klien di dukung oleh seorang perawat
Jarak dari rumah
: 1000 km
Rumah sakit
: tidak ada
di lakukan keluarga : keluarga klien tidak melakukan perawatan khusus kepada klien di rumah
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
: semenjak klien tua, klien jarang melakukan sholat lima waktu
H. STATUS KESEHATAN
elama setahun yang lalu : setahun terakhir, klienmenderita maag dan asam urat
lama 5 tahun yang lalu : klien mengatakan tidak prnah menderita penyakit yang parah, hsnya penyakit biasa seperti pilek,
demam
Keluhan utama
1.
Provocative / palliative
: maag
2.
Quality / quantity
: seperti di tusuk-tusuk
3.
Region
: di uluhati
4.
Severity scale
: 4 (0-10)
5.
Timing
: kadang-kadang
Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan : klien mengerti kalau sakit harus ke puskesmas
untuk berobat. .
Obat obatan :
NO
1
2
3
4
5
6
7
NAMA OBAT
ANTASIDA
Cimetidine
Paracetamol
Vit B.komplek
Allopurinol
Piroxicam
Vit B.1
DOSIS
2 X sehari
3 x sehari
1 x sehari
2 x sehari
3 x sehari
3 x sehari
2 x sehari
KETERANGAN
Sebelum makan
Sesudah makan
Bila nyeri
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
I.
Obat obatan
Makanan
Factor lingkungan
Aktivitas
: klien tidur cukup, tidur malam 7 jam dan tidur siang 1 jam dalam sehari, klien merasa puas saat
bangun
: untuk kebersihan klien mengerti dan membersihkan diri setiap mandi baik itu oral hygiene maupun
vulva hygiene
: saat ditanya klien mengatakan bahwa klien masih berhubungan seksual dengan suaminya tapi
sekarang sudah mulai jarang karena keinginan untuk berhubungan itu mulai menurun sementara suami
klien masih mempunyai keinginan yang kuat.
: klien jarang berekreasi ketempat yang jauh mengingat kondisi klien, klien hanya main kerumah
tetangga yang berada di dekat rumah
J.
Konsep diri
Emos
: klien mulai sulit untuk beradabtasi terhadap lingkungan maupun orang baru
Mekanisme pertahanan diri
: tidak terkaji
Status mental
Tingkat kesadaran
: kompos mentis
Afasia
:-
Kemampuan interaksi
Vertigo
= 5 (kemungkinan depresi)
APGAR
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
: TD : 130/90 mmHg
nadi : 88x/menit
RR : 18x/menit
suhu : 36 C
TB : 150 cm
BB : 50 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. Bentuk dada
: simetris
Nyeriwaktubernafas
3. Polanafas
a.
Frekuensi nafas
4. Bunyinafas
: 18x/menit
a.
Normal
Vasikuler di
Bronchial di
Bronchovesikuler di
5. Pergerakan dada
6. Tractilfremitis / fremitus vocal
7. Alat bantu pernafasan
: intercostal
: tidak meningkat dan tidak menurun
: tidak memakai alat bantu pernafasan
: 88 x/menit ,kuat
2. Bunyi jantung
: normal
3. Letak jantung
4. Pembesaran jantung
5. Nyeri dada
6. Edema
7. Clubbing finger
: tidak ada
: kompos mentis
: E4 M6 V5
: 15
2. Reflex
: normal
3. Koordinasi gerak
: ya
4. Kejang
: tidak
PENGINDERAAN (persepsisensori)
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk
: normal
b. Visus
:-
c. Pupil
: isokor
e. Medan penglihatan
: normal
f.
Butawarna
: tidak
2. Hidung (penciuman)
a.
Bentuk
: normal
b.
Gangguan penciuman
: tidak ada
3. Telinga (pendengaran)
a.
Aurikel
b.
Membrab tympani
: agak keruh
c.
Otorrhoea
: tidak ada
d.
Gangguan pendengaran
: ya
e.
Tinnitus
: tidak
4. Perasa
: menurun
5. Peraba
: menurun
Produksi urine
: 500 ml/hari
Frekuensi
: >3 x/hari
Warna
: kuning
Bau
: khas amoniak
b) Lidah
: agak kotor
d) Tenggorokan
e) Abdomen
: kenyal
f) Pembesaran hepar
g) Pembesaran lien
h) Asites
Obat pencahar
Dislokasi
Hematom
2. Integument
Warna kulit
: kuning langsat
Akral
: hangat
Turgor
: tidak elastis
Tulang belakang
: kiposis
REPRODUKSI
Perempuan :
Payudara
Bentuk
: normal
Benjolan
: tidakada
Kelamin
Bentuk
: normal
Keputihan
Siklus haid
: sudah menoupose
ENDOKRIN
1. Factor alergi
2. Kelainan endokrin
PENGETAHUAN
ANALISA DATA
NO
1
DATA
DS : klien mengatakan keinginan untuk
ETIOLOGI
Perubahan struktur
tubuh / fungsi
PROBLEM
Disfungsi seksual
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Pasien dapat menerima 1.
perubahan struktur tubuh
Intervensi
Rasional
hubungan
saling
Agar
klien
mau
Bantu
kepercayaan diri
untuk
mengekspresikan perubahan
2.
fungsi tubuh termasuk organ
seksual
Mengekspresikan
pasien
seiring
dengan
Agar
pasien
lebih
bisa
bertambahnya usia.
3.
Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
3.
semua
di
alami
perubahan
nya
agar
Motivasi
klien
mengkonsumsi
untuk
4.
makanan
No.
1
IMPLEMENTASI
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit mengerti
merasa percaya
2.
membantu
pasien
untuk
- Suhu : 36C
umur : 69 tahun
Agama : islam
suku : dayak
Alamat : islam
Pewwancara : mahasiswa akper pemkab kotim
SKOR
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah kesalahan total
PERYANYAAN
Tanggal berapa hari ini ?
Hari apa sekarang ini ?
Apa nama tempat ini ?
Dimana alamat anda ?
Kapan anda lahir ?
Berapa umur anda ?
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
Siapa presiden sebelumnya?
Siapa nama kecil ibu anda ?
15 - 6
Keterangan :
JAWABAN
28
Rabu
Rumah saya
camba
Tahun 43 an
lupa
SBY
Megawati
Tidak tahu
9
2
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini ? (dd/mm/hh)
Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapa no. Telp, bila tidak ada, no rumah / jalan ?
Berapakah usia anda ?
Kapan anda lahir ?
Siapa nama presiden sekarang ?
Siapa nama presiden sebelumnya ?
Siapa nama ibu mu sebelum menikah ?
15 6
JUMLAH KESALAHAN :
0-2 Kesalahan : Baik
3-4 kesalahan : gangguan intelektual ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelektual sedang
8-10 kesalahan : gangguan intelektual berat
BENAR
SALAH
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Mar
31
DENGANMASALAHGANGGUANO2DANCO2
KELOMPOK5:
ADITYATAGAF
DESINOVIANTY
RYANNOORPRATAMA
SUMIANTI
WANTOANDREANTO
AKADEMIKEPERAWATAN
PEMERINTAHKABUPATENKOTAWARINGINTIMUR
JL.BATUBERLIANNO.IITELP.(0531)22960
2012
KATAPENGANTAR
PujisyukurkepadaTuhanYangMahaEsakarenaberkattaufikdanhidayahNya,
makalahinidapatdiselesaikan.Makalahinimerupakanmakalahpengetahuanbagi
mahasiswa/iakperpemkabkotimmaupunparapembacauntukbidangIlmuPengetahuan.
Makalahinisendiridibuatgunamemenuhisalahsatutugaskuliahdari
dosenmatakuliahKeperawatanAnakIdenganjudulASUHANKEPERAWATAN
GERONTIKPADANY.RDENGANMASALAHGANGGUANO2DANCO2.
Dalampenulisanmakalahinipenulisberusahamenyajikanbahasayangsederhanadan
mudahdimengertiolehparapembaca.
Penulismenyadaribahwamakalahinijauhdarisempurnadanmasihbanyak
kekurangan.Olehkarenanya,penulismenerimakritikdansaranyangpositifdan
membangundarirekanrekanpembacauntukpenyempurnaanmakalahini.Penulisjuga
mengucapkanbanyakterimakasihkepadarekanrekanyangtelahmembantudalam
penyelesaianmakalahini.
Akhirkata,semogamakalahinidapatmemberikanmanfaatkepadakitasemua.
Amin.
Sampit, Maret2012
Penulis
DAFTARISI
HALAMANJUDUL
KATAPENGANTAR
ii
DAFTARISI
BAB
iii
PENDAHULUAN
1.1
LATARBELAKANG
1.2
TUJUANPENULISAN
1.3
RUMUSANMASALAH
BAB
1.4
METODEPENULISAN
1.5
SISTEMATIKAPENULISAN
II
PEMBAHASAN
2.1 LAPORANPENDAHULUANASUHANKEPERAWATANGERONTIKPADANY
RDENGANGANGGUANO2DANCO2
A.Pengertianoksigenasi
B.Tujuanpemberianoksigenasi
C.Anatomifisiologisistempernafasan
D.Factoryangmempengaruhisistempernafasan
E.PENATALAKSANAAN
F.MASALAHKEPERAWATAN
G.DIAGNOSAKEPERAWATAN
H.RENCANAKEPERAWATAN
DAFTARKEPUSTAKAAN
2.2 LAPORANKASUSASUHANKEPERAWATANGERONTIKPADANYDENGAN
GANGGUANo2danco2
PENGKAJIAN
15
ANALISADATA
18
RENCANAKEPERAWATAN
BAB
III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
22
19
3.2SARAN
22
DAFTARPUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
O2danCO2merupakanbagiandarikehidupanmanusia,sehinggakualitasoksigenasi
ikutmenentukankualitashidup.Oksigenasiadalahmemberikanalirangasoksigen(O2)
lebihdari21%padatekanan1atmosfirsehinggakonsentrasioksigenmeningkatdalam
tubuh.memberikanpengobatansesuaipenyebabdanuntukmemperbaikifungsi
oksigenasisepertidijelaskandalammakalahini.
B.Tujuan
TujuanInstruksionalUmum
Setelahmempelajarimateriini,pesertadidikdiharapkanmampumemberikanasuhan
keperawatanpadapasiendengangangguanpemenuhankebutuhanoksigenasi.
TujuanInstruksionalKhusus
Setelahmenyelesaikanbabini,pesertadidikakanmampuuntuk:
1.Menjelaskanpengertianoksigenasi
2.Menjelaskantujuanpemberianoksigen
3.Menguraikanstukturanatomisistempernapasansertafungsinya
4.Menguraikanfisiologisistempernapasan(ventilasi,difusidantransportasi)
5.Menjelaskanfaktorfaktoryangmempengaruhipernapasan
6.Menjelaskanmasalahmasalahyangtimbuldalampemenuhankebutuhanoksigen
7.Mengidentifikasitindakankeperawatanuntukmempertahankandanmemenuhi
kebutuhanpertukaranO2danCO2:
a.Pengaturanposisi
b.Latihannafasdalam
c.Batukefektif
d.Hidrasi
e.Inhalasi
f.PemberianO2
g.Fisioterapidada(vibrasidanperkusi)
h.Posturaldrainage
i.Massagepunggung
j.Pengumpulandahak
8.Menjelaskanpengkajianfungsipernapasan
9.Menjelaskankemungkinandiagnosakeperawatanyangtimbul
10.Menjelaskanperencanaan,tujuanyangakandicapaisecaraumum
11.Menjelaskanintervensikeperawatansertaevaluasi
C.Manfaat
1.Bagimahasiswa
Merupakansumbertambahaninformasidanpengetahuantentangpermasalahan
oksigenasipadamasausialanjutsebagaiacuandalammemberikanpelayanan
keperawatanpadasaatpraktiklapangan.
2.Bagiinstitusidancivitasakademika
Mengukurpengetahuandanpengalamanmahasiswadalammenyusunsuatumakalah
denganmengambildariberbagaisumberliteraturesertadijadikansebagaisumberbacaan
tambahandiperpustakaan
D.RumusanMasalah
1.Apapengertianoksigenasi?
2.Apatujuanpemberianoksigenasi?
3.Apasajaanatomisistempernafasan?
4.Apafisiologisistempernafasan?
5.Apasajafactorfactoryangmempengaruhipernafasan?
E.MetodePenulisan
Metodeyangdigunakandalampenulisanmakalahiniyaitumetodedeskriptif
denganmenggunakanstudimelaluipendekatanproseskeperawatandenganlangkah
langkahpengkajian,perumusandiagnosa,perencanaan,pelaksanaandanevaluasi.
Tehnikpengumpulandatayaitudenganmenggunakanstudikepustakaanyaitu
mempelajariDokumentasiKeperawatansertasumbersumberlainnyayang
berhubungandenganjudulmakalahdanmasalahyangdibahas
F.SistematikaPenulisan
SistematikapenulisanmakalahiniyaituKataPengantar,DaftarIsi,BabI
PendahuluanyangterdiridariLatarBelakang,RumusanMasalah,TujuanPenulisan,
MetodePenulisan,danSistematikaPenulisan.BabIIPembahasan.BabIIIPenutup
yangterdiridariKesimpulandanSaran.DaftarPustaka.
BABII
PEMBAHASAN
I.PENGERTIANOKSIGENASI
Oksigenasiadalahmemberikanalirangasoksigen(O2)lebihdari21%pada
tekanan1atmosfirsehinggakonsentrasioksigenmeningkatdalamtubuh.
II.TUJUANPEMBERIANOKSIGENASI
1.Untukmempertahankanoksigenyangadekuatpadajaringan
2.Untukmenurunkankerjaparuparu
3.Untukmenurunkankerjajantung
III.ANATOMISISTEMPERNAPASAN
A.SaluranNafasAtas
1.Hidung
Terdiriatasbagianeksternaldaninternal
Bagianeksternalmenonjoldariwajahdandisanggaolehtulanghidungdan
kartilago
Bagianinternalhidungadalahronggaberlorongyangdipisahkanmenjadi
ronggahidungkanandankiriolehpembagivertikalyangsempit,yangdisebut
septum
Ronggahidungdilapisidenganmembranmukosayangsangatbanyak
mengandungvaskularyangdisebutmukosahidung
Permukaanmukosahidungdilapisiolehselselgobletyangmensekresi
lendirsecaraterusmenerusdanbergerakkebelakangkenasofaringoleh
gerakansilia
Hidungberfungsisebagaisaluranuntukudaramengalirkedandariparu
paru
Hidungjugaberfungsisebagaipenyaringkotorandanmelembabkanserta
menghangatkanudarayangdihirupkedalamparuparu
Hidungjugabertanggungjawabterhadapolfaktori(penghidu)karena
reseptorolfaktoriterletakdalammukosahidung,danfungsiiniberkurang
sejalandenganpertambahanusia
2.Faring
Faringatautenggorokmerupakanstruktursepertitubayangmenghubungkan
hidung
danronggamulutkelaring
Faringdibagimenjaditigaregion:nasal(nasofaring),oral(orofaring),danlaring
(laringofaring)
Fungsifaringadalahuntukmenyediakansaluranpadatraktusrespiratoriusdan
digestif
3.Laring
Laringatauorgansuaramerupakanstrukturepitelkartilagoyangmenghubungkan
faringdantrakea
Laringseringdisebutsebagaikotaksuaradanterdiriatas:
Epiglotis:daunkatupkartilagoyangmenutupiostiumkearahlaringselama
menelan
Glotis:ostiumantarapitasuaradalamlaring
Kartilagotiroid:kartilagoterbesarpadatrakea,sebagiandarikartilagoini
membentuk
jakun(Adamsapple)
Kartilagokrikoid:satusatunyacincinkartilagoyangkomplitdalamlaring(terletak
dibawahkartilagotiroid)
Kartilagoaritenoid:digunakandalamgerakanpitasuaradengankartilagotiroid
Pitasuara:ligamenyangdikontrololehgerakanototyangmenghasilkanbunyi
suara(pitasuaramelekatpadalumenlaring)
Fungsiutamalaringadalahuntukmemungkinkanterjadinyavokalisasi
Laringjugaberfungsimelindungijalannafasbawahdariobstruksibendaasing
danmemudahkanbatu
4.Trakea
Disebutjugabatangtenggorok
Ujungtrakeabercabangmenjadiduabronkusyangdisebutkarina
B.SaluranNafasBawah
1.Bronkus
Terbagimenjadibronkuskanandankiri
Disebutbronkuslobariskanan(3lobus)danbronkuslobariskiri(2bronkus)
Bronkuslobariskananterbagimenjadi10bronkussegmentaldanbronkuslobaris
kiri terbagimenjadi9bronkussegmental
Bronkussegmentalisinikemudianterbagilagimenjadibronkussubsegmentalyang
dikelilingiolehjaringanikatyangmemiliki:arteri,limfatikdansaraf
2.Bronkiolus
Bronkussegmentalbercabangcabangmenjadibronkiolus
Bronkiolusmengadungkelenjarsubmukosayangmemproduksilendiryang
membentuk selimuttidakterputusuntukmelapisibagiandalamjalannapas
3.BronkiolusTerminalis
Bronkiolusmembentukpercabanganmenjadibronkiolusterminalis(yangtidak
mempunyaikelenjarlendirdansilia)
4.Bronkiolusrespiratori
Bronkiolusterminaliskemudianmenjadibronkiolusrespiratori
Bronkiolusrespiratoridianggapsebagaisalurantransisionalantarajalannapaskonduksi
dan
jalanudarapertukarangas
5.DuktusalveolardanSakusalveolar
Bronkiolusrespiratorikemudianmengarahkedalamduktusalveolardansakusalveolar
Dankemudianmenjadialveoli
6.Alveoli
MerupakantempatpertukaranO2danCO2
Terdapatsekitar300jutayangjikabersatumembentuksatulembarakanseluas70m2
Terdiriatas3tipe:
SelselalveolartipeI:adalahselepitelyangmembentukdindingalveoli
SelselalveolartipeII:adalahselyangaktifsecarametabolikdanmensekresisurfaktan
(suatufosfolipidyangmelapisipermukaandalamdanmencegahalveolaragartidak
kolaps)
SelselalveolartipeIII:adalahmakrofagyangmerupakanselselfagotosisdanbekerja
sebagaimekanismepertahanan
PARU
Merupakanorganyangelastisberbentukkerucut
Terletakdalamronggadadaatautoraks
Keduaparudipisahkanolehmediastinumsentralyangberisijantungdanbeberapa
pembuluhdarahbesar
Setiapparumempunyaiapeksdanbasis
Parukananlebihbesardanterbagimenjadi3lobusolehfisurainterlobaris
Parukirilebihkecildanterbagimenjadi2lobus
Loboslobustersebutterbagilagimenjadibeberapasegmensesuaidengansegmen
bronkusnya
PLEURA
Merupakanlapisantipisyangmengandungkolagendanjaringanelastis
Terbagimejadi2:
Pleuraparietalisyaituyangmelapisironggadada
Pleuraviseralisyaituyangmenyelubingisetiapparuparu
Diantarapleuraterdapatronggapleurayangberisicairantipispleurayangberfungsi
untukmemudahkankeduapermukaanitubergerakselamapernapasan,jugauntuk
mencegahpemisahantoraksdenganparuparu
Tekanandalamronggapleuralebihrendahdaritekananatmosfir,haliniuntuk
mencegahkolapparuparu
IV.FISIOLOGISISTEMPERNAPASAN
Bernafas/pernafasanmerupkanprosespertukaranudaradiantaraindividudan
lingkungannyadimanaO2yangdihirup(inspirasi)danCO2yangdibuang
(ekspirasi).
Prosesbernafasterdiridari3bagian,yaitu:
1.Ventilasiyaitumasukdankeluarnyaudaraatmosfirdarialveoluskeparuparu
atausebaliknya.Proseskeluarmasuknyaudaraparuparutergantungpadaperbedaan
tekananantaraudaraatmosfirdenganalveoli.Padainspirasi,dada,mengembang,
diafragmaturundanvolumeparubertambah.Sedangkanekspirasimerupakan
gerakanpasif.
Faktorfaktoryangmempengaruhiventilasi:
a.Tekananudaraatmosfir
b.Jalannafasyangbersih
c.Pengembanganparuyangadekuat
2.Difusiyaitupertukarangasgas(oksigendankarbondioksida)antaraalveolusdan
kapilerparuparu.Proseskeluarmasuknyaudarayaitudaridarahyang
bertekanan/konsentrasilebihbesarkedarahdengantekanan/konsentrasiyanglebih
rendah.Karenadindingalveolisangattipisdandikelilingiolehjaringanpembuluh
darahkapileryangsangatrapat,membraninikadangdisebutmembranrespirasi.
Perbedaantekananpadagasgasyangterdapatpadamasingmasingsisimembran
respirasisangatmempengaruhiprosesdifusi.Secaranormalgradientekananoksigen
antaraalveolidandarahyangmemasukikapilerpulmonalsekitar40mmHg.
Faktorfaktoryangmempengaruhidifusi:
a.Luaspermukaanparu
b.Tebalmembranrespirasi
c.Jumlahdarah
d.Keadaan/jumlahkapilerdarah
e.Afinitas
f.Waktuadanyaudaradialveoli
3.Transporyaitupengangkutanoksigenmelaluidarahkeselseljaringantubuhdan
sebaliknyakarbondioksidadarijaringantubuhkekapiler.
Oksigenperluditransportasikandariparuparukejaringandankarbondioksidaharus
ditransportasikandarijaringankembalikeparuparu.Secaranormal97%oksigen
akanberikatandenganhemoglobindidalamseldarahmerahdandibawakejaringan
sebagaioksihemoglobin.Sisanya3%ditransportasikankedalamcairanplasmadan
selsel.
Faktorfaktoryangmempengaruhilajutransportasi:
a.Curahjantung(cardiacOutput/CO)
b.Jumlahseldarahmerah
c.Hematokritdarah
d.Latihan(exercise)
V.FAKTORFAKTORYANGMEMPENGARUHIPERNAPASAN
Faktorfaktoryangmempengaruhioksigenasiadalah:
1.TahapPerkembangan
Saatlahirterjadiperubahanrespirasiyangbesaryaituparuparuyangsebelumnya
berisicairanmenjadiberisiudara.Bayimemilikidadayangkecildanjalannafasyang
pendek.Bentukdadabulatpadawaktubayidanmasakanakkanak,diameterdari
depankebelakangberkurangdenganproporsiterhadapdiametertransversal.Pada
orangdewasathorakdiasumsikanberbentukoval.Padalanjutusiajugaterjadi
perubahanpadabentukthorakdanpolanapas.
2.Lingkungan
Ketinggian,panas,dingindanpolusimempengaruhioksigenasi.Makintinggidaratan,
makinrendahPaO2,sehinggamakinsedikitO2yangdapatdihirupindividu.Sebagai
akibatnyaindividupadadaerahketinggianmemilikilajupernapasandanjantungyang
meningkat,jugakedalamanpernapasanyangmeningkat.
Sebagairesponterhadappanas,pembuluhdarahperiferakanberdilatasi,sehingga
darahakanmengalirkekulit.Meningkatnyajumlahpanasyanghilangdaripermukaan
tubuhakanmengakibatkancurahjantungmeningkatsehinggakebutuhanoksigenjuga
akanmeningkat.Padalingkunganyangdinginsebaliknyaterjadikontriksipembuluh
darahperifer,akibatnyameningkatkantekanandarahyangakanmenurunkan
kegiatankegiatanjantungsehinggamengurangikebutuhanakanoksigen.
3.GayaHidup
Aktifitasdanlatihanfisikmeningkatkanlajudankedalamanpernapasandandenyut
jantung,demikianjugasuplayoksigendalamtubuh.Merokokdanpekerjaantertentu
padatempatyangberdebudapatmenjadipredisposisipenyakitparu.
4.StatusKesehatan
Padaorangyangsehatsistemkardiovaskulerdanpernapasandapatmenyediakan
oksigenyangcukupuntukmemenuhikebutuhantubuh.Akantetapipenyakitpada
sistemkardiovaskulerkadangberakibatpadaterganggunyapengirimanoksigenkesel
seltubuh.Selainitupenyakitpenyakitpadasistempernapasandapatmempunyaiefek
sebaliknyaterhadapoksigendarah.Salahsatucontohkondisikardiovaskuleryang
mempengaruhioksigenadalahanemia,karenahemoglobinberfungsimembawa
oksigendankarbondioksidamakaanemiadapatmempengaruhitransportasigasgas
tersebutkedandarisel.
5.Narkotika
Narkotikasepertimorfindandapatmenurunkanlajudankedalampernapasanketika
depresipusatpernapasandimedula.Olehkarenaitubilamemberikanobatobat
narkotikanalgetik,perawatharusmemantaulajudankedalamanpernapasan.
6.Perubahan/gangguanpadafungsipernapasan
Fungsipernapasandapattergangguolehkondisikondisiyangdapatmempengarhi
pernapasanyaitu:
a.Pergerakanudarakedalamataukeluarparu
b.Difusioksigendankarbondioksidaantaraalveolidankapilerparu
c.Transporoksigendantranspordioksidamelaluidarahkedandariseljaringan.
Gangguanpadarespirasiyaituhipoksia,perubahanpolanapasdanobstruksisebagian
jalannapas.
Hipoksiayaitusuatukondisiketikaketidakcukupanoksigendidalamtubuhyang
diinspirasisampaijaringan.Halinidapatberhubungandenganventilasi,difusigas
atautransporgasolehdarahyangdapatdisebabkanolehkondisiyangdapatmerubah
satuataulebihbagianbagiandariprosesrespirasi.Penyebablainhipoksiaadalah
hipoventilasialveolaryangtidakadekuatsehubungandenganmenurunnyatidal
volume,sehinggakarbondioksidakadangberakumulasididalamdarah.
Sianosisdapatditandaidenganwarnakebiruanpadakulit,dasarkukudanmembran
mukosayangdisebabkanolehkekurangankadaroksigendalamhemoglobin.
Oksigenasiyangadekuatsangatpentinguntukfungsiserebral.Korteksserebraldapat
mentoleransihipoksiahanyaselama35menitsebelumterjadikerusakanpermanen.
Wajahoranghipoksiaakutbiasanyaterlihatcemas,lelahdanpucat.
7.Perubahanpolanafas
Pernapasanyangnormaldilakukantanpausahadanpernapasaninisamajaraknyadan
sedikitperbedaankedalamannya.Bernapasyangsulitdisebutdyspnoe(sesak).
Kadangkadangterdapatnapascupinghidungkarenausahainspirasiyangmeningkat,
denyutjantungmeningkat.Orthopneoyaituketidakmampuanuntukbernapaskecuali
padaposisidudukdanberdirisepertipadapenderitaasma.
8.Obstruksijalannapas
Obstruksijalannapaslengkapatausebagaiandapatterjadidisepanjangsaluran
pernapasandisebelahatasataubawah.Obstruksijalannapasbagianatasmeliputi:
hidung,pharing,laringatautrakhea,dapatterjadikarenaadanyabendaasingseperti
makanan,karenalidahyangjatuhkebelakang(otrhopharing)bilaindividutidaksadar
ataubilasekresimenumpukdisalurannapas.
Obstruksijalannapasdibagianbawahmelibatkanoklusisebagianataulengkapdari
salurannapaskebronkhusdanparuparu.Mempertahankanjalannapasyangterbuka
merupakanintervensikeperawatanyangkadangkadangmembutuhkantindakanyang
tepat.Onbstruksisebagianjalannapasditandaidenganadanyasuaramengorokselama
inhalasi(inspirasi).
VI.PENGKAJIANKEPERAWATAN
Secaraumumpengkajiandimulaidenganmengumpulkandatatentang:
1.Biodatapasien(umur,sex,pekerjaan,pendidikan)
Umurpasienbisamenunjukkantahapperkembanganpasienbaiksecarafisikmaupun
psikologis,jeniskelamindanpekerjaanperludikajiuntukmengetahuihubungandan
pengaruhnyaterhadapterjadinyamasalah/penyakit,dantingkatpendidikandapat
berpengaruhterhadappengetahuankliententangmasalahnya/penyakitnya.
2.Keluhanutamadanriwayatkeluhanutama(PQRST)
Keluhanutamaadalahkeluhanyangpalingdirasakanmenggangguolehklienpada
saatperawatmengkaji,danpengkajiantentangriwayatkeluhanutamaseharusnya
mengandungunsurPQRST(Paliatif/Provokatif,Quality,Regio,Skala,danTime)
3.Riwayatperkembangan
a.Neonatus:3060x/mnt
b.Bayi:44x/mnt
c.Anak:2025x/mnt
d.Dewasa:1520x/mnt
e.Dewasatua:volumeresidumeningkat,kapasitasvitalmenurun
4.Riwayatkesehatankeluarga
Dalamhaliniperludikajiapakahadaanggotakeluargayangmengalamimasalah/
penyakityangsama.
5.Riwayatsosial
Perludikajikebiasaankebiasaankliendankeluarganya,misalnya:merokok,
pekerjaan,rekreasi,keadaanlingkungan,faktorfaktoralergendll.
6.Riwayatpsikologis
Disiniperawatperlumengetahuitentang:
a.Perilaku/tanggapanklienterhadapmasalahnya/penyakitnya
b.Pengaruhsakitterhadapcarahidup
c.Perasaanklienterhadapsakitdantherapi
d.Perilaku/tanggapankeluargaterhadapmasalah/penyakitdantherapi
7.Riwayatspiritual
8.Pemeriksaanfisik
a.Hidungdansinus
Inspeksi:cupinghidung,deviasiseptum,perforasi,mukosa(warna,bengkak,eksudat,
darah),kesimetrisanhidung.
Palpasi:sinusfrontalis,sinusmaksilaris
b.Faring
Inspeksi:warna,simetris,eksudatulserasi,bengkak
c.Trakhea
Palpasi:dengancaraberdiridisampingkananpasien,letakkanjaritengahpadabagian
bawahtrakheadanrabatrakheakeatas,kebawahdankesampingsehingga
kedudukantrakheadapatdiketahui.
d.Thoraks
Inspeksi:
Postur,bervariasimisalnyapasiendenganmasalahpernapasankronisklavikulanya
menjadielevasikeatas.
Bentukdada,padabayiberbedadenganorangdewasa.Dadabayiberbentuk
bulat/melingkardengandiameteranteroposteriorsamadengandiametertranversal
(1:1).Padaorangdewasaperbandingandiameteranteroposteriordantranversal
adalah1:2
Beberapakelainanbentukdadadiantaranya:Pigeonchestyaitubentukdadayang
ditandaidengandiametertranversalsempit,diameteranteroposteriormembesardan
sternumsangatmenonjolkedepan.Funnelchestmerupakankelainanbawaandengan
ciriciriberlawanandenganpigeonchest,yaitusternummenyempitkedalamdan
diameteranteroposteriormengecil.Barrelchestditandaidengandiameterantero
posteriordantranversalsamaatauperbandingannya1:1.
Kelainantulangbelakangdiantaranya:Kiposisataubungkukdimanapunggung
melengkung/cembungkebelakang.Lordosisyaitudadamembusungkedepanatau
punggungberbentukcekung.Skoliosisyaitutergeliatnyatulangbelakangkesalahsatu
sisi.
Polanapas,dalamhaliniperludikajikecepatan/frekuensipernapasanapakah
pernapasanklieneupneayaitupernapasannormaldimanakecepatan1624x/mnt,
klientenang,diamdantidakbutuhtenagauntukmelakukannya,atautachipneayaitu
pernapasanyangcepat,frekuensinyalebihdari24x/mnt,ataubradipneayaitu
pernapasanyanglambat,frekuensinyakurangdari16x/mnt,ataukahapneayaitu
keadaanterhentinyapernapasan.
Perlujugadikajivolumepernapasanapakahhiperventilasiyaitubertambahnyajumlah
udaradalamparuparuyangditandaidenganpernapasanyangdalamdanpanjang
ataukahhipoventilasiyaituberkurangnyaudaradalamparuparuyangditandaidengan
pernapasanyanglambat.
Perlujugadikajisifatpernapasanapakahklienmenggunakanpernapasandadayaitu
pernapasanyangditandaidenganpengembangandada,ataukahpernapasanperutyaitu
pernapasanyangditandaidenganpengembanganperut.
Perlujugadikajiritme/iramapernapasanyangsecaranormaladalahreguleratau
irreguler,ataukahklienmengalamipernapasancheynestokesyaitupernapasanyang
cepatkemudianmenjadilambatdankadangdiselingiapnea,ataupernapasankusmaul
yaitupernapasanyangcepatdandalam,ataupernapasanbiotyaitupernapasanyang
ritmemaupunamplitodunyatidakteraturdandiselingiperiodeapnea.
Perlujugadikajikesulitanbernapasklien,apakahdispneayaitusesaknapasyang
menetapdankebutuhanoksigentidakterpenuhi,ataukahortopneayaitukemampuan
bernapashanyabiladalamposisidudukatauberdiri.
Perlujugadikajibunyinapas,dalamhaliniperludikajiadanyastertor/mendengkur
yangterjadikarenaadanyaobstruksijalannapasbagianatas,ataustidoryaitubunyi
yangkeringdannyaringdandidengarsaatinspirasi,atauwheezingyaitubunyinapas
sepertiorangbersiul,atauralesyaitubunyiyangmendesakataubergelembungdan
didengarsaatinspirasi,ataukahronchiyaitubunyinapasyangkasardankeringserta
didengarsaatekspirasi.
Perlujugadikajibatukdansekresinya,apakahklienmengalamibatukproduktifyaitu
batukyangdiikutiolehsekresi,ataubatuknonproduktifyaitubatukkeringdankeras
tanpasekresi,ataukahhemoptueyaitubatukyangmengeluarkandarah
Statussirkulasi,dalamhaliniperludikajiheartrate/denyutnadiapakahtakhikardi
yaitudenyutnadilebihdari100x/mnt,ataukahbradikhardiyaitudenyutnadikurang
dari60x/mnt.
Jugaperludikajitekanandarahapakahhipertensiyaitutekanandaraharteriyang
tinggi,ataukahhipotensiyaitutekanandaraharteriyangrendah.
Jugaperludikajitentangoksigenasipasienapakahterjadianoxiayaitusuatukeadaan
denganjumlahoksigendalamjaringankurang,atauhipoxemiayaitusuatukeadaan
denganjumlahoksigendalamdarahkurang,atauhipoxiayaituberkurangnya
persediaanoksigendalamjaringanakibatkelainaninternalataueksternal,atau
cianosisyaituwarnakebirubiruanpadamukosamembran,kukuataukulitakibat
deoksigenasiyangberlebihandariHb,ataukahclubbingfingeryaitumembesarnya
jarijaritanganakibatkekuranganoksigendalamwaktuyanglama.
Palpasi:
Untukmengkajikeadaankulitpadadindingdada,nyeritekan,massa,peradangan,
kesimetrisanekspansidantaktilvremitus.
Taktilvremitusadalahvibrasiyangdapatdihantarkanmelaluisistem
bronkhopulmonalselamaseseorangberbicara.Normalnyagetaranlebihterasapada
apeksparudandindingdadakanankarenabronkhuskananlebihbesar.Padaprialebih
mudahterasakarenasuarapriabesar
VII.DIAGNOSAKEPERAWATAN
Diagnosakeperawatanyanglazimterjadipadapasiendengangangguanpemenuhan
kebutuhanoksigenasidiantaranyaadalah:
1.Bersihanjalannafastidakefektif
2.Polanapastidakefektif
3.Gangguanpertukarangas
4.Penurunankardiakoutput
5.Rasaberduka
6.Kopingtidakefektif
7.Perubahanrasanyaman
8.Potensial/resikoinfeksi
9.Interaksisosialterganggu
10.Intoleransiaktifitas,dllsesuairesponklien
1.Bersihanjalannapastidakefektif
Yaitutertumpuknyasekresiatauadanyaobstruksipadasalurannapas.
Tandatandanya:
Bunyinapasyangabnormal
Batukproduktifataunonproduktif
Cianosis
Dispnea
Perubahankecepatandankedalamanpernapasan
Kemungkinanfaktorpenyebab:
Sekresiyangkentalataubendaasingyangmenyebabkanobstruksi
Kecelakaanatautrauma(trakheostomi)
Nyeriabdomenataunyeridadayangmengurangipergerakandada
Obatobatyangmenekanrefleksbatukdanpusatpernapasan
Hilangnyakesadaranakibatanasthesi
Hidrasiyangtidakadekuat,pembentukansekresiyangkentaldansulituntukdi
expektoran
Immobilisasi
Penyakitparumenahunyangmemudahkanpenumpukansekresi
2.Polanapastidakefektif
YaituresponpasienterhadaprespirasidenganjumlahsuplayO2kejaringantidakadekuat
Tandatandanya:
Dispnea
Peningkatankecepatanpernapasan
Napasdangkalataulambat
Retraksidada
Pembesaranjari(clubbingfinger)
Pernapasanmelaluimulut
Penambahandiameteranteroposterior
Cianosis,flailchest,ortopnea
Vomitus
Ekspansiparutidaksimetris
Kemungkinanfaktorpenyebab:
Tidakadekuatnyapengembanganparuakibatimmobilisasi,obesitas,nyeri
Gangguanneuromuskulerseperti:tetraplegia,traumakepala,keracunanobatanasthesi
Gangguanmuskuloskeletalseperti:frakturdada,traumayangmenyebabkankolaps
paru
CPPOseperti:empisema,obstruksibronchial,distensialveoli
Hipoventilasiakibatkecemasanyangtinggi
Obstruksijalannapasseperti:infeksiakutataualergiyangmenyebabkanspasme
bronchialatauoedema
PenimbunanCO2akibatpenyakitparu
3.Gangguanpertukarangas
Yaituperubahanasambasadarahsehinggaterjadiasidosisrespiratoridanalkalosis
respiratori.
4.Penurunankardiakoutput
Tandatandanya:
Kardiakaritmia
Tekanandarahbervariasi
Takikhardiaataubradikhardia
Cianosisataupucat
Kelemahan,vatigue
Distensivenajugularis
Outputurineberkurang
Oedema
Masalahpernapasan(ortopnea,dispnea,napaspendek,ralesdanbatuk)
Kemungkinanpenyebab:
Disfungsikardiakoutputakibatpenyakitarterikoroner,penyakitjantung
Berkurangnyavolumedarahakibatperdarahan,dehidrasi,reaksialergidanreaksi
kegagalanjantung
Cardiakarrestakibatgangguanelektrolit
Ketidakseimbanganelektrolitsepertikelebihanpotassiomdalamdarah
VIII.RENCANAKEPERAWATAN
1.Mempertahankanterbukanyajalannapas
A.Pemasanganjalannapasbuatan
Jalannapasbuatan(artificialairway)adalahsuatualatpipa(tube)yangdimasukkanke
dalammulutatauhidungsampaipadatingkatke2danke3darilingkarantrakheauntuk
memfasilitasiventilasidanataupembuangansekresi
Rutepemasangan:
Orotrakheal:mulutdantrakhea
Nasotrakheal:hidungdantrakhea
Trakheostomi:tubedimasukkankedalamtrakheamelaluisuatuinsisiyangdiciptakan
padalingkarankartilagoke2atauke3
Intubasiendotrakheal
B.Latihannapasdalamdanbatukefektif
Biasanyadilakukanpadapasienyangbedrestataupostoperasi
Carakerja:
Pasiendalamposisidudukataubaring
Letakkantangandiatasdada
Tariknapasperlahanmelaluihidungsampaidadamengembang
Tahannapasuntukbeberapadetik
Keluarkannapassecaraperlahanmelaluimulutdampaidadaberkontraksi
Ulangilangkahke3sampaike5sebanyak23kali
Tariknapasdalammelaluihidungkemudiantahanuntukbeberapadetiklalukeluarkan
secaracepatdisertaibatukyangbersuara
Ulangisesuaikemampuanpasien
Padapasienpotop.Perawatmeletakkantelapaktanganataubantalpadadaerahbekas
operasidanmenekannyasecaraperlahanketikapasienbatuk,untukmenghindari
terbukanyalukainsisidanmenguranginyeri
C.Posisiyangbaik
Posisisemifowleratauhighfowlermemungkinkanpengembanganparumaksimal
karenaisiabdomentidakmenekandiafragma
Normalnyaventilasiyangadekuatdapatdipertahankanmelaluiperubahanposisi,
ambulasidanlatihan
D.Pengisapanlendir(suctioning)
Adalahsuatumetodeuntukmelepaskansekresiyangberlebihanpadajalannapas,suction
dapatdilakukanpadaoral,nasopharingeal,trakheal,endotrakhealatautrakheostomitube.
E.Pemberianobatbronkhodilator
Adalahobatuntukmelebarkanjalannapasdenganmelawanoedemamukosabronkhus
danspasmeototdanmengurangiobstruksidanmeningkatkanpertukaranudara.
Obatinidapatdiberikanperoral,subkutan,intravena,rektaldannebulisasiatau
menghisapataumenyemprotkanobatkedalamsalurannapas.
2.Mobilisasisekresiparu
A.Hidrasi
Cairandiberikansecaraoraldengancaramenganjurkanpasien22,5literperhari,tetapi
dalammengkonsumsicairanyangbanyakbataskemampuan/cadanganjantung.
B.Humidifikasi
Pengisapanuappanasuntukmembantumengencerkanataumelarutkanlendir.
C.Posturaldrainage
Adalahposisikhuusyangdigunakanagarkekuatangravitasidapatmembantudidalam
pelepasansekresibronkhialdaribronkhiolusyangbersarangdidalambronkhusdan
trakhea,denganmaksudsupayadapatmembatukkanataudihisapsekresinya.
Biasanyadilakukan24kalisebelummakandansebelumtidur/istirahat.
Tekniknya:
Sebelumposturaldrainage,lakukan:
Nebulisasiuntukmengalirkansekret
Perkusisekitar12menit
Vibrasi45kalidalamsatuperiode
Lakukanposturaldrainage,tergantungletaksekretdalamparu.
3.Mempertahankandanmeningkatkanpengembanganparu
A.Latihannapas
Adalahteknikyangdigunakanuntukmenggantikandefisitpernapasanmelalui
peningkatanefisiensipernapasanyangbertujuanpenghematanenergimelalui
pengontrolanpernapasan
Jenislatihannapas:
Pernapasandiafragma
Pursedlipsbreathing
Pernapasansisiigabawah
Pernapasanigadanlowerback
Pernapasansegmental
B.Pemasanganventilasimekanik
Adalahalatyangberfungsisebagaipenggantitindakanpengaliran/penghembusan
udarakeruangthoraksdandiafragma.Alatinidapatmempertahankanventilasisecara
otomatisdalamperiodeyanglama.
Adaduatipeyaituventilasitekanannegatifdanventilasitekananpositif.
C.Pemasanganchesttubedanchestdrainage
Chesttubedrainage/intrapleuraldrainagedigunakansetelahprosedurthorakik,
satuataulebihchestkateterdibuatdironggapleuramelaluipembedahandindingdada
dandihubungkankesistemdrainage.
Indikasinyapadatraumaparuseperti:hemothoraks,pneumothoraks,open
pneumothoraks,flailchest.
Tujuannya:
Untukmelepaskanlarutan,bendapadat,udaradarironggapleuraatauronggathoraks
danronggamediastinum
Untukmengembalikanekspansiparudanmenatakembalifungsinormalkardiorespirasi
padapasienpascaoperasi,traumadankondisimedisdenganmembuattekanannegatif
dalamronggapleura.
Tipenya:
a.Thesinglebottlewatersealsystem
b.Thetwobottlewater
c.Thethreebottlewater
4.Mengurangi/mengoreksihipoksiadankompensasitubuhakibathipoksia
DenganpemberianO2dapatmelalui:
Nasalcanule
Bronkhopharingealkhateter
Simplemask
Aerosolmask/trakheostomycollars
ETT(endotrakhealtube)
5.MeningkatkantransportasigasdanCardiakOutput
Denganresusitasijantungparu(RJP),yangmencakuptindakanABC,yaitu:
A:Airwayadalahmempertahankankebersihanataumembebaskanjalannapas
B:Breathingadalahpemberiannapasbuatanmelaluimulutkemulutataumulutke
hidung
C:Circulationadalahmemulaikompresijantungataumemberikansirkulasibuatan
Jadisecaraumumintervensikeperawatanmencakupdidalamnya:
a.Healthpromotion
Ventilasiyangmemadai
Hindarirokok
Pelindung/maskersaatbekerja
Hindariinhaler,teteshidung,spray(yangdapatmenekannervus1)
Pakaianyangnyaman
b.Healthrestorationandmaintenance
Mempertahankanjalannapasdenganupayamengencerkansekret
Teknikbatukdanposturaldrainage
Suctioning
Menghilangkanrasatakutdenganpenjelasan,posisifowler/semifowler,significant
other
MengaturistirahatdanaktifitasdenganmemberikanHEyangbermanfaat,fasilitasi
lingkungan,tingkatkanrasanyaman,terapiyangsesuai,ROM
Mengurangiusahabernapasdenganventilasiyangmemeadai,pakaiantipisdanhangat,
hindarimakanberlebihdanbanyakmengandunggas,aturposisi
Mempertahankannutrisidanhidrasijugadenganoralhygienedanmakananyang
mudahdikunyahdandicerna
Mempertahankaneliminasidenganmemberikanmakananberseratdanajarkanlatihan
Mencegahdanmengawasipotensialinfeksidenganmenekankanprinsipmedikal
asepsis
TerapiO2
Terapiventilasi
Drainagedada
IX.IMPLEMENTASIKEPERAWATANDANEVALUASI
Implementasikeperawatansesuaidenganintervensidanevaluasidilakukansesuaitujuan
dankriteriatermasukdidalamnyaevaluasiproses.
FORMATPENGKAJIANINDIVIDU
ASUHANKEPERAWATANGERONTIK
TanggalPengkajian:25Maret
2012
A.DATABIOGRAFI
Nama :NyR
TTL
:26November1939
JenisKelamin
:perempuan
Pendidikan
:SD
Agama
:Islam
Gol.Darah:O
StatusPerkawinan:Janda
TB/BB
:160cm,44kg
Penampilan
:Rapi,berjilbabCiriciritubuh:Kurus,kulitsawomatang
Alamat
:Kel.KotaBesiHuluRT02/RW05
Kec.KotaBesiTelp/HP08125086514
Kab.Kotamadya
OrangYangDekat
:Anak
Hubungan
:Ibudananak
Alamat/Telpon
:Kel.KotaBesiHuluRT02/RW05
B.RIWAYATKEPERAWATAN
1.
Genogram
Keterangan: :Lakilaki
:Perempuan
:GarisKeturunan
.......:TinggalSerumah
:GarisHubungan
:Meninggal
2.RiwayatKeluarga
Dalamkeluargaklientidakadayangmnderitapenyakitmenurunseperti
DM,hipertensi,asma,dll.Tidakadapulayangmnderitapenyakitmenularseperti
TBC.
C.RIWAYATPEKERJAAN
Pekerjaansaatini
:saatiniklienbekerjasebagaipetani
Alamatpekerjaan
Jarakdarirumah
:1km
Alattransportasi
:jalankaki
Pekerjaansebelumnya
:sebelumnyaklienbekerjasebagaipetanijuga
Jarakdarirumah
:1km
Alattransportasi
:jalankaki
Sumbersumberpendapatan&kecukupanterhadapkebutuhan:pendapatankliendi
dapatdarihasilpanen,danjugabiasanyadidapatdarianakanaknyayangsudah
bekerja.
D.RIWAYATLINGKUNGANHIDUP
Jenislantairumah
:Kayu
Kondisilantai
:Kering
Tanggarumah
:Ada :aman(adapegangan)
Penerangan
:cukup
Tempattidur
:aman(pagarpembatas,tidakterlalutinggi)
Alatdapur
:tertatarapi
WC
:Ada
Kebersihanlingkungan
:bersih(tidakadabarangmembahayakan)
:aman(posisiduduk,adapegangan)
Jumlahorangyangtinggaldalamsaturumah:5orang
TetanggaTerdekat:Ada
E.RIWAYATREKREASI
HobbyatauMinat:berkebun,bertani,menjahit,memasak
Keanggotaanorganisasi:ketuaarisankampong,anggotaarisankeluarga
LiburanatauPerjalanan:pernahmemunaikanibadahHaji
F.SISTEMPENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterafi*
Jarakdarirumah
:perawat
:500meter
RumahSakit
:tidakada
Klinik
:ada,jarak1km
PelayananKesehatanDirumah
:tidakada
Makananyangdihantarkan
:tidakada
Perawatanseharihariyangdilakukankeluarga:tidakada
G.DESKRIPSIKEKHUSUSAN
KebiasaanRitual :klienbiasanyatiapmalamjumatmenyiapkansesajianuntuk
leluhur
Yanglainnya
H.STATUSKESEHATAN
StatusKesehatanumumSelamasetahunyanglalu:asma,rematik,vertigo
Statuskesehatanumumselama5tahunyanglalu:asma,batukbatuk
KeluhanUtama:asma
1.Provocative/Paliative
:sesaknafas
2.Quality/Quantity
:sepertitertusuktusuk
3.Region
:uluhati
4.SeverityScale
:5(skalasedang)
5.Timing
:hilangtimbul
Pemahaman&PenatalaksanaanMasalahKesehatan:biasanyabilatimbulklien
minumobatyangtelahdianjurkandanseringminumairhangat.
Obatobatan:
NO
1.
2.
3.
NAMAOBAT
Salbutamol2mg
dexametason
Vit.C
DOSIS
3x1
3x1
3X1
Alergi(CatatanAgentdanReaksiSpesifik)
Obatobatan
Makanan
KETERANGAN
:tidakada
:tidakada
FaktorLingkungan :cuacadingin,debu,polusi
Penyakityangdiderita:asma,rematik,vertigo
I.AKTIVITASHIDUPSEHARIHARI(ADL)
IndeksKATZ
:A
Oksigenasi
CairandanElektrolit
dampingitehdankopi
:klienminumairputih1500mlperhari,di
Nutrisi
:klienmakannasi,lauk,dansayur3kalisehari
Eliminasi
:BAK3kaliperhari,BAB1kaliperhari
Aktivitas
:tiaphariklienpergikesawahuntukbertani
IstirahatdanTidur
:istirahatkliencukup,tidurseharikira210jam
PersonalHygiene
:klienmampumandi,BAB,BAKsendiritanpabantuan
Seksual
:kebutuhanseksualtidakterpenuhikarenasuamiklien
sudahlamameninggal
J.PSIKOLOGI,KOGNITIFDANPERSEPTUAL
KonsepDiri
lansia
:klienmampumenerimabahwadirinyaseorang
Emosi
:stabil
Adaptasi
:klienmampuberadaptasidenganlingkungansekitar
Statusmental
:baik
TingkatKesadaran
:composmentis
Dimensia
:tidak
Orientasi
:normal
Bicara
:normal
Bahasayangdigunakan
:jawa,indonesia
Kemampuanmembaca
:bisa
Kemampuaninteraksi
:sesuai
Vertigo
:ya
ShortPortebleMentalStatusQuestionaire(SPMSQ)=
MiniMentalStateExam(MMSE)=
GeriatrikDepresionScale
APGAR
=
=
K.TINJAUANSISTEM
KeadaanUmum
:Baik
TingkatKesadaran
:Composmentis
TandatandaVital
:TD130/90mmHgNadi:88x/menit
RR26X/menitSuhu:36,20c
TB:160cm BB:44Kg
PENGKAJIANPERSISTEM
PERNAFASAN(B1:BREATHING)
1.Bentukdada:Simetris
2.SekresidanBatuk
Batuk
:ya
Sputum:tidak
ada
Nyeriwaktubernafas:ya
3.Polanafas
a.FrekwensiNafas:28x/menit
Irguler
HiperVentilasi
4.Bunyinafas
a.Normal
vesikulerdi.........................................
Bronchialdi..............................................
Bronchovesikulerdi.....................................
b.Abnormal
Stridorlokasi............................
Strerorlokasi...............................
Wheezinglokasi..........................
Raleslokasi...............
Ronchilokasi....................
Krepitasilokasi.................................
FrictionRaplokasi.......................
c.ResonenLokal
Pectoreloguy
Bronchofoni
Egofoni
5.Pergerakandada
Intercostal
TrachealTag
SupraClavicula
Lainlain
Substernal
Suprasternal
FlailChest
BagandMask
Tracheostomi
6.TractilFremitis/FremitusVokal
Meningkat
lokasi
Menurunlokasi
Lainlain
7.AlatBantuPernafasan
Nasal
Masker
Respirator
CARDIOVASKULER(B2:BLEEDING)
1.Nadi
Frekuensi88x/menit
Reguler
Kuat
2.BunyiJantung
Normal
3.LetakJantung
Ictuscordisterabapada.................
4.PembesaranJantung
tidak
5.NyeriDada
Ya
6.Edema:TidakAda
7.ClubbingFinger
Tidak
PERSYARAFAN(B3:BRAIN)
TingkatKesadaran:
ComposMentis
1.GCS:
Eye:4Verbal:5Motorik:6
TotalGCS:15
2.Refleks
Normal
3.KoordinasiGerak:
Ya
4.Kejang
Tidak
5.Lainlain..........................................
PENGINDERAAN(PERSEPSISENSORI)
1.Mata(Penglihatan)
a.Bentuk
Normal
b.Visus.....................
Pupil:
Isokor
c.GerakbolaMata:
Normal
d.MedanPenglihatan:
Normal
e.ButaWarna
Tidak
f.
Tekananintraokuler
Meningkat
2.Hidung(Penciuman)
a.
Bentuk
Normal
b.
GangguanPenciuman
Tidak
3.Telinga(Pendengaran)
a.
Aurikel
Normal
b.Membrantympani
Terang
c.Otorrhoea:
Ya,jenis.......................
d.
GangguanPendengaran: Tidak
e.
Tinitus:
4.Perasa
Normal
Tidak
Tidak
5.Peraba
Normal
PERKEMIHANELIMINASIURI(B4:BLADDER)
MasalahKandungKemih
Tidakadamasalah
ProduksiUrine250ml/hari Frekuensi5.x/hari
Warnakuningpekat,BauamoniakLainlain....................................
PENCERNAANELIMINASIALVI(B5:BOWEL)
1.MulutdanTenggorokan
a.Mulut
SelaputLendirMulut
Lembab
b.Lidah
bersih
c.
KebersihanRonggaMulut
TidakBerbau
GigiBersih
d.Tenggorokan:
tidakadasakitmenelan
e.Abdomen
Kenyal
Nyeritekan,tidakada
Benjolan,tidakada
f.
Pembesaranhepar
tidak
g.
PembesaranLien
tidak
h.
Asites
tidak
i.Lainlain.............................
2.Masalahususbesardanrektum/anus
BAB1X/hari
Tidakadamasalah
OTOT,TULANGDANINTEGUMENT(B6:BONE)
1.OtotdanTulang
Kemampuanpergerakansendilengandantungkai(ROM)
Terbatas
Kemampuankekuatanotot
Fraktur
Tidak
Dislokasi
Tidak
Haemotom
Tidak
2.Integumen
WarnaKulit:sawomatang
Turgor: TidakElastic
REPRODUKSI
Akral:hangat
Perempuan:
Payudara
Bentuk
Simetris
Benjolan tidak
Kelamin
Bentuk
normal
Keputihan
tidak
ENDOKRIN
1.FaktorAlergi
Tidak
Manifestasi:tidakada
CaraMengatasi:tidakada
2.Kelainanendokrin:tidakada
PENGETAHUAN:
Pengetahuankliententangkesehatandirinya:klienmengetahuijikadirinyamempunyai
penyakitasmabiasanyaminumobatyangdianjurkandanjugaminumairhangatsaat
terasanyeri
Sampit,25Maret2012
Mahasiswayangmengkaji,
.........................................
NIM.
ANALISADATA
NO
DATA
1.DS:Klienmengatakansayasesak
nafasbilacuacadingindanada
debu
DO:KlienNampaksesaknafas
disertaibatukkering
tidakadasputum
ETIOLOGI
kerusakan
membranealveoli
PROBLEM
Gangguanpertukarangas
O2danCO2
frekuensinafas28x/mnt
typepernafasankusmaul
terdengarbunyironchipada
apexparukiri/kanan
RENCANAKEPERAWATAN
No.
1.
Dx.
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kep.
1
GangguanpertukaranO2 1.Kajidanmonitor
1.Sebagaiindicatoradanya
danCO2teratasi
frekuensinafas
gangguannafasdan
dengancriteria:
indicatordalamtindakan
Kilenmengatakan
selanjutnya
sesaknafasberkurang
atauhilang
2.Berkurangnyatekanan
Klientidakbatuklagi 2.Beriposisiyang
diafragmakeatassehingga
Frekuensinafasdalam
menyenangkansesuai
ekspresiparumaksimal
batasnormal(1618
dengankeinginanklien.
sehinggakliendapat
x/mnt)
(posisisemifowler)
bernafasdenganleluasa
3.Batukyangefektif
3.Ajarkanklienuntukbatuk merupakansalahsatucara
efektif
yangbaikdanefektifuntuk
mengeluarkansecret.
4.Menurunkanjumlah
konsumsiataukebutuhan
4.klkienuntukmembatasi
selamaperiodepenurunan
aktifitas
pernafasansehinggadapat
menurunkangejala
gangguanpertukarangasO2
danCO2.
5.Untukmempertahankan
sirkulasiO2danCO2
5.PertahankansirkulasiO2
dalamruangan
No
.
1.
1.
Dx.
Kep.
1
Implementasi
1.Mengkajidanmonitorfrekuensinafas
Evaluasi
S:Klienmengatakansayamasih
seringsesaknafas
2.memberiposisiyangmenyenangkansesuai
dengankeinginanklien.(posisisemifowler)O:KlienNampaksesaknafasdisertai
3.mengajarkanklienuntukbatukefektif
batukkering
4.menganjurkanklienuntukmembatasi
aktifitas
5.mempertahankansirkulasiO2dalam
ruangan
BABIII
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
tidakadasputum
frekuensinafas28x/mnt
typepernafasankusmaul
terdengarbunyironchipadaapex
parukiri/kanan
LansiamengalamipersoalankhusustentanggangguanO2danCO2,itutidak
jauh dari penyebab penurunan fungsi tubuh dan factor usia. Kita tentunya
mengetahuifungsitubuhsangatmemerlukanO2danCO2yangdisurveymelalui
system Kardiovaskuler, apabila dalam sytem kardiovaskuler tergganggu tentu
akanmengganggudalampertukarangasO2danCO2keberbagaijaringantubuh.
Akhirakhirinibanyakmasalahyangterjadidikotakotabesardalammasalah
kesehatan udara, terutama polusi yang semakin hari semakin mengkhawtirkan
karenamerusakkesehatanterutamaterhadapmanula.
3.2
SARAN
PerludiingatdalammasalahkesehatanpernapasandalamhalO2danCO2
sangatpentingdijagakarena2halinisangatpentingdandiperlukandalamsystem
hidup.MakadariituKitaharusmenjagasejakdini.Banyakcaraagarkitahidup
selalu sehat baik itu dengan gaya hidup yang tidak sehat perlu ditinggalkan,
konsumsimakanandengangiziyangseimbang,danolahragateratur.Semuayang
kitaakukanpadamasamudaakankitapetiksaattua.
Tambahkan komentar
2.
Mar
31
KATAPENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhanYangMAhaEsa,atasberkat,rahmaddanhidayahNya,
sehinggakamidapatmenyelesaikanmakalahdenganjudulPsikologiPadaLansia
Dalampenyusunanmakalahinikamibanyakmengalamiberbagaimasalah,
atasbantuandandukungandariberbagaipihak,makalahinidapatselesai.
Dalamkesempataninikamibanyakmengucapkanterimakasihkepadarekan
rekanmahasiswasertadosenAkperyangbanyakmembantudalampenyelesaianmakalahini.
Kamimenyadaridalampenulisanmakalahinimasihjauhdarisempurna,olehkarenaitu
sarandankritikyangsifatnyamembangunsangatkami
harapkanuntukpenyempurnaanmakalahinidansemogabermanfaatbagikitasemua.
Sampit,maret2012
TimPenulis
DAFTARISI
KATAPENGANTAR
DAFTARISI
BAB I
i
ii
PENDAHULUAN
1.1
LATARBELAKANG
1.2
TUJUANPENULISAN
1.3
METODEPENULISAN
1.4
SISTEMATIKAPENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1DEFINISI
2.2ETIOLOGI
2.3ASUHANKEPERAWATAN
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
DAFTARPUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
1.1.LATARBELAKANG
Penuaanadalahkonsekuensiyangtidakdapatdihindari.Walaupunproses
penuaanbenaradanyadanmerupakansesuatuyangnormal,tetapipadakenyataannya
prosesinimenjadibebanbagioranglaindibadingkandenganproseslainyangterjadi.
Perawatyangakanmerawatlansiaharusmengertisesuatutentangaspekpenuaanyang
normaldantidaknormalsertamengetahuikonsepgangguanpsikologipadalansia.
1.2.TUJUANPENULISAN
Penulisanmakalahbertujuanagarpembacamengetahuidanmemahamikonsep
psikologipadalansia.Untukparaperawatagardapatmengaplikasikanpengetahuanyang
didapatkedalamprakteklapangan.
1.3.METODEPENULISAN
Dalampenulisanmakalahinikamimenggunakanmetodekepustakaan.
1.4.SISTEMATIKAPENULISAN
BABII
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN
Prosesmenua(lansia)adalahprosesalamiyangdisertaiadanyapenurunan
kondisifisik,psikologismaupunsosialyangsalingberinteraksisatusamalain.Keadaan
itucenderungberpotensimenimbulkanmasalahkesehatansecaraumummaupun
kesehatanjiwasecarakhususpadalansia.
Masalahkesehatanjiwalansiatermasukjugadalammasalahkesehatanyang
dibahaspadapasienpasienGeriatridanPsikogeriatriyangmerupakanbagiandari
Gerontologi,yaituilmuyangmempelajarisegalaaspekdanmasalahlansia,meliputi
aspekfisiologis,psikologis,sosial,kultural,ekonomidanlainlain(Depkes.RI,1992:6)
SementaraPsikogeriatriadalahcabangilmukedokteranjiwayangmempelajari
masalahkesehatanjiwapadalansiayangmenyangkutaspekpromotof,preventif,kuratif
danrehabilitatifsertapsikososialyangmenyertaikehidupanlansia.
PsikologiLansia
Ada4ciriyangdapatdikategorikansebagaipasienGeriatridanPsikogeriatri,yaitu:
1.Keterbatasanfungsitubuhyangberhubungandenganmakinmeningkatnyausia.
2.Adanyaakumulasidaripenyakitpenyakitdegeneratif
3.Lanjutusiasecarapsikososialyangdinyatakankrisisbila:a)Ketergantunganpada
oranglain(sangatmemerlukanpelayananoranglain),b)Mengisolasidiriataumenarik
diridarikegiatankemasyarakatankarenaberbagaisebab,diantaranyasetelahmenajalani
masapensiun,setelahsakitcukupberatdanlama,setelahkematianpasanganhidupdan
lainlain.
4.Halhalyangdapatmenimbulkangangguankeseimbangan(homeostasis)sehingga
membawalansiakearahkerusakan/kemerosotan(deteriorisasi)yangprogresifterutama
aspekpsikologisyangmendadak,misalnyabingung,panik,depresif,apatisdsb.Halitu
biasanyabersumberdarimunculnyastressorpsikososialyangpalingberat,misalnya
kematianpasanganhidup,kematiansanakkeluargadekat,terpaksaberurusandengan
penegakhukum,atautraumapsikis.
ASPEKASPEKPSIKOLOGISPADAPENUAAN
Aspekpsikologispadalansiatidakdapatlangsungtampak.Pengertianyangsalahtentang
lansiaadalahbahwamerekamempunyaikemampuanmemorydankecerdasanmental
yangkurang.Berikutaspekpsikologispadapenuaan:
A.Kepribadian,intelegensidansikap
Tesintelegensidenganjelasmemperlihatkanadanyapenurunankecerdasanpada
lansia.Lansiaseringkalimempertahankansikapyangkuat,sehinggasikapnyalebihstabil
dansedikitsulituntukdiubah.
B.Teoriaktivitasdanpelepasan
Teoripelepasan:Lansiasecaraberangsurangsurmengurangiaktivitasnyadanbersama
menarikdiridarimasyarakat.
Teoriaktivitas:Sebagaiorangyangtelahberumur,merekameninggalkanbentuk
aktivitasyangpasti,danmengkompensasidenganmelakukanbanyakaktivitasyangbaru.
PERUBAHANASPEKPSIKOSOSIAL
Padaumumnyasetelahorangmemasukilansiamakaiamengalamipenurunan
fungsikognitifdanpsikomotor.Fungsikognitifmeliputiprosesbelajar,persepsi,
pemahaman,pengertian,perhatiandanlainlainsehinggamenyebabkanreaksidan
perilakulansiamenjadimakinlambat.Sementarafungsipsikomotorik(konatif)meliputi
halhalyangberhubungandengandorongankehendaksepertigerakan,tindakan,
koordinasi,yangberakibatbahwalansiamenjadikurangcekatan.
Denganadanyapenurunankeduafungsitersebut,lansiajugamengalami
perubahanaspekpsikososialyangberkaitandengankeadaankepribadianlansia.
Beberapaperubahantersebutdapatdibedakanberdasarkan5tipekepribadianlansia
sebagaiberikut:
1.TipeKepribadianKonstruktif(Constructionpersonalitiy),biasanyatipeinitidak
banyakmengalamigejolak,tenangdanmantapsampaisangattua.
2.TipeKepribadianMandiri(Independentpersonality),padatipeiniadakecenderungan
mengalamipostpowersindrome,apalagijikapadamasalansiatidakdiisidengan
kegiatanyangdapatmemberikanotonomipadadirinya.
3.TipeKepribadianTergantung(Dependentpersonalitiy),padatipeinibiasanyasangat
dipengaruhikehidupankeluarga,apabilakehidupankeluargaselaluharmonismakapada
masalansiatidakbergejolak,tetapijikapasanganhidupmeninggalmakapasanganyang
ditinggalkanakanmenjadimerana,apalagijikatidaksegerabangkitdarikedukaannya.
4.TipeKepribadianBermusuhan(Hostilitypersonality),padatipeinisetelahmemasuki
lansiatetapmerasatidakpuasdengankehidupannya,banyakkeinginanyangkadang
kadangtidakdiperhitungkansecaraseksamasehinggamenyebabkankondisiekonominya
menjadimoratmarit.
5.TipeKepribadianKritikDiri(SelfHatepersonalitiy),padalansiatipeiniumumnya
terlihatsengsara,karenaperilakunyasendirisulitdibantuoranglainataucenderung
membuatsusahdirinya.
PERUBAHANDALAMPERANSOSIALDIMASYARAKAT
Akibatberkurangnyafungsiinderapendengaran,penglihatan,gerakfisikdan
sebagainyamakamunculgangguanfungsionalataubahkankecacatanpada
lansia.Misalnyabadannyamenjadibungkuk,pendengaransangatberkurang,penglihatan
kaburdansebagainyasehinggaseringmenimbulkanketerasingan.Halitusebaiknya
dicegahdenganselalumengajakmerekamelakukanaktivitas,selamayangbersangkutan
masihsanggup,agartidakmerasaterasingataudiasingkan.Karenajikaketerasingan
terjadiakansemakinmenolakuntukberkomunikasidenganoranglaindankdangkadang
terusmunculperilakuregresisepertimudahmenangis,mengurungdiri,mengumpulkan
barangbarangtakbergunasertamerengekrengekdanmenangisbilaketemuoranglain
sehinggaperilakunyasepertianakkecil.
Dalammenghadapiberbagaipermasalahandiataspadaumumnyalansiayang
memilikikeluargabagiorangorangkita(budayaketimuran)masihsangatberuntung
karenaanggotakeluargasepertianak,cucu,cicit,sanaksaudarabahkankerabat
umumnyaikutmembantumemelihara(care)denganpenuhkesabarandan
pengorbanan.Namunbagimerekayangtidakpunyakeluargaatausanaksaudarakarena
hidupmembujang,ataupunyapasanganhidupnamuntidakpunyaanakdanpasangannya
sudahmeninggal,apalagihidupdalamperantauansendiri,seringkalimenjaditerlantar.
KEPERAWATANGERONTIKGERIATRINURSING
Geriatrinursingadalahspesialiskeperawatanlanjutusiayangdapatmenjalankan
perannyapadatiapperananpelayanandenganmenggunakanpengetahuan,keahlian,dan
keterampilanmerawatuntukmeningkatkanfungsioptimallanjutusiasecara
komprehensif.Karenaitu,perawatanlansiayangmenderitapenyakitdandirawatdiRS
merupakanbagiandarigeronticnursing.
PENDEKATANPERAWATANLANJUTUSIA
A.Pendekatanfisik
Perawatanfisiksecaraumumbagiklienlanjutusiaada2bagianyaitu:
Klienlanjutusiayangmasihaktif,yangmasihmampubergeraktanpabantuanorang
lain.
Klienlanjutusiayangpasifatautidakdapatbangunyangmengalamikelumpuhanatau
sakit.
B.Pendekatanpsikis
Perawatanmempunyaiperananyangpanjanguntukmengadakanpendekatanedukatif
padaklienlanjutusia,perawatdapatberperansebagaisupporter,interpreterterhadap
segalasesuatuyangasing,sebagaipenampungrahasiapribadidansebagaisahabatyang
akrab.
C.Pendekatansosial
Mengadakandiskusi,tukarpikiran,danberceritamerupakanupayaperawatandalam
pendekatansosial.Memberikesempatanberkumpulbersamadengansesamaklienlanjut
usiauntukmenciptakansosialisasimereka.
D.Pendekatanspiritual
Perawatharusbisamemberikanketenangandankepuasanbatindalamhubungannya
dengantuhanatauagamayangdianutnya,terutamajikakliendalamkeadaansakitatau
mendekatikematian.
MASALAHKEPERAWATANPSIKOSOIALPADALANSIA:
Berdukadisfungsional,
Ketidakberdayaan,
Gangguanpolatidur,
Resikoterhadapcedera,
Perubahannutrisi,
Defisitperawatandiri,
Ansietas.
TUJUAN&TINDAKAN
Tujuan:mengajarkanklienuntukberseponsemosionalyangadaptif.
Tindakan:
Lingkunganaman,
Cegahterjadinyakecelakaan,
Hubungansalingpercayaperawatklien,
Doronguntukmengekspresikanpengalamanyangmenyakitkanuntukmengurangi
intensitasmasalah,
Ubahpikirannegatifdanidentifikasiaspekpositif(kemampuan,keberhasilan),
Bantumengubahpersepsiyangsalah/negatifmenjadipositif,
Beripujian,
Libatkandalamkegiatandaninteraksisosial,
Meningkatkanstatuskesehatan:perawatandiri,istirahat,makan,minum.
BABIII
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan
kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling ber interaksi satu sama lain.
Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum
maupunkesehatanjiwasecarakhususpadalansia.
Aspekpsikologispadalansiatidakdapatlangsungtampak.Pengertianyangsalah
tentang lansia adalah bahwa mereka mempunyai kemampuan memory dan
kecerdasan mental yang kurang.Oleh karena itu Untuk para perawat agar dapat
mengaplikasikanpengetahuanyangdidapatkedalamprakteklapangan.
DAFTARPUSTAKA
Carpenito,L.DiagnosaKeperawatanAplikasiPadaPraktekKlinis,Edisike6,EGC,
Jakarta,2000.
Nugroho,Wahjudi.KeperawatanGerontik,Edisike2,EGC,Jakarta2000.
Leeckenotte,AnneteGlesler.PengkajianGerontologi,Edisike2,EGC,Jakarta,1997.
Watson,Roger.PerawatanLansia,Edisike3,EGC,Jakarta2003
: Ny.R
Jenis Kelamin
: Perempuan
Golongan Darah
:-
: Pembuang,
Pendidikan Terakhir
: SD
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Janda
TB/BB
: 130 cm
Penampilan
Alamat
: Baamang, RT 2, RW 1
: Juai
: 085752752487
A. Riwayat Keluarga
Genogram :
B. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini
: Tidak ada
Alamat pekerjaan
:-
:-
Pekerjaan Sebelumnya
: Memantat
: 100 meter
Alat Transportasi
tidak aman
Penerangan : x cukup,
kurang
Tempat Tidur : x aman, (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi),
Alat dapur : x berserakan,
tertata rapi,
WC :
tidak aman
Tidak ada
x Ada :
pegangan)
Kebersihan lingkungan :x bersih (tidak ada yang membahayakan),
tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku,dll.)
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah :5 orang
Derajat Privasi
:Baik
Tetangga Terdekat :Suriansyah
Alamat dan Telpon :-
D. Riwayat Rekreasi
Hobbi/Minat
Keanggotaan dalam organisasi
Liburan/perjalanan
: Memasak
:PKK
:-
E. System Pendukung
Perawat/Bidan/dokter/fisiotherapi :Perawat dan bidan
Jarak dari rumah
:2 KM
Rumah Sakit
: RSUD Dr. MURJANI Jaraknya 15 KM
Klinik
:
Pelayanan kesehatan di rumah
:Tidak ada
Makanan yang dihantarkan
:Nasi, Sayur, dan Lauk.
Perawat sehari-hari yang dilakukan keluarga
:Menyediakan Makanan.
Lain-lain
:F. Diskripsi Kekhususan
Kebiasaan ritual
Yang lainnya
G. Status Kesehatan
Riwayat Penyakit dahulu
Keluhan Utama
Obat-obatan :
NO
NAMA OBAT
DOSIS
KET
Alergi :
-
Obat-obatan
:Tidak Ada
Makanan
:Tidak Ada
Faktor Lingkungan
:Tidak Ada
Penyakit yang diderita : Reumatik
Dimentia
:xya,
tidak
Orientasi
: x normal,
bingung,
tidak ada respon
Bicara
: x normal,
gagap,
afasia,
Blocking
Bahasa yang digunakan : Banjar
Kemampuan membaca : x bisa,
tidak
Kemampuan interaksi : x sesuai,
tidak. Sebutkan!
Pendengaran
: x normal,
terganggu kanan/kiri,
pendengaran
Penglihatan
kanan/kiri,
: xnormal,
buta kanan/kiri,
kacamata,
lensa kontak,
terganggu
kabur kanan/kiri, lainnya. Sebutkan!
Vertigo
:
ya,
tidak
Short Portable Mental Status Quenstionare
Mini-Mental State Exam
(MMSE)
Ringgan
Inventaris Depresi Beck
J. Pengkajian Fisik
1. Data Klinik
:
Keadaan umum
Tingkat Kesadaran
GCS
Tinggi Badan
Kg.
Temperatur
Tekanan Darah
alat bantu
:
:Gangguan
:Kemungkinan Defresi
: Baik,
:CM
:M = 4, V = 5, P = 6, (15)
:130cm
6
6 cNadi
:36
:120/90mmHg
Intelektual
Berat badan : 36
: 80x/menit.
3. Metabolik Integumen
Kulit :
Mulut
Warna :
normal,
pucat,
cianosis,
bintik hitam
Turgor :
norma,
menurun
Lecet: tidak,
ya !sebutkan.................
Bengkak: tidak,
ya !sebutkan.............
Bercak: tidak,
ya !sebutkan................
kunin,
lainnya! Bintik-
Gusi : normal,
putih,
lecet,
lainnya................
Gigi :
normal, lainya! Sebutkan beberapa ada.
Skore Norton : jelas, 19 (kecil sekali/tidak terjadi)
4. Persarafan Sensori
Pupil : sama,
tidak sama, sebutkan, disebelah kanan ada selaput putih
Reaksi terhadap cahaya
Kiri : ya,
tidak
Kanan : ya
tidak
Mata :
jelas,
berair, kabur,
lainnya. Sebutkan.....................
5. Muskuloskeletal
Range of motion
: penuh,
tidak.sebutkan..............
Keseimbangan
: Stabil,
tidak stabil.sebutkan..............
Menggenggam
Kanan
: Kuat,
Lemah
Kiri
:
Kuat,
Lemah
Kekuatan otot kaki
:
Kanan : Kuat,
lemah
Kiri :
Kuat,
lemah
K. Pengetahuan
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
Klien mengatakan jarang sakit. Hanya sewaktu-waktu nyeri di kaki dan pusing
ANALISA DATA
NO. DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
1.
Social ekonomi
ansietas
Diagnosakeperawatan:
Ansietas berhubungan dengan social ekonomi
Ditandai dengan:
DS : saya cemas dg anak-anak saya yang masih belum kerja dan berkeluarga
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Intervensi
Selama dilakukan
1.
tindakan keperawatan 2.
diharapkan cemas klien
teratasi dengan kriteria3.
hasil:
Menunjukan ekspresi 4.
tenang
Waktu tidur trpenuhi
5.
Nafsu makan
meningkat
Rasional
6.Untuk memantapkan
hubungan & meningkatkan
ekspresi perasaan
IMPLEMENTASI
No
.
1.
1.
Dx.
Kep.
1
Implementasi
Evaluasi
Tambahkan komentar
P: lanjutkan intervensi
Kaji tingkat cemas klien
Catat pembatasan focus pikiran
Observasi pola bicara klien apakah
cepat atau lambat
Diskusikan dengan klien tentang
apa yang dicemaskan oleh klien
Tanyakan mekanisme koping yang
digunakan oleh klien jika sedang
cemas
Pertahankan kontak sering dengan
klien untuk mendengarkan klien
bercerita
3.
Mar
31
MAKALAH KEPERAWATAN
GERONTIK PERSONAL HYGIENE
PADA LANSIA (kelompok 10)
MAKALAH
KEPERAWATAN GERONTIK
KELOMPOK 10:
Eny Novianti
Harianto
Melinda Lestari
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR
JL. BATU BERLIAN NO.II TELP. (0531) 22960
2012
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2004).
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam
meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Klasifikasi
Menurut Tarwoto (2004), macam-macam personal hygiene antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan
1
2
3
4
5
6
Citra tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri. Misalnya, karena
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2.
Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan
pola Personal Hygiene.
3.
Status sosioekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat
mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4.
Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5.
Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
6.
Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti
penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7.
Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2.
Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.
Bagi mereka yang masih aktif, hal hal yang perlu di perhatikan antara lain:
1. Mandi
Mandi agar dibatasi karena kulit lansia biasanya mengering. Hal ini disebabkan kelenjar kulit yang
mengeluarkan lemak mulai kurang bekerja. Maka sehabis mandi kulit lansia sebaiknya diolesi
baby oil terutama di lengan, siku, ketiak, paha, dan sebagainya.
2. Kebersihan mulut
Kenersihan mulut adalah sangat penting. Perlu diingat atau dibantu para lansia untuk menyikat
gigi yang hanya tinggal beberapa buah. Gigi palsu perlu mendapat perhatian khusus, dibersihkan
dengan sabun dan sikat. Untuk menghilangkan bau gigi palsu direndam dalam air hangat yang
telah dibubuhi obat pembersih mulut beberapa tetes selama 5 10 menit, setelah itu bilas sampai
bersih dari sabun dan bubuk pembersih mulut tersebut. Sebaiknya jangan mencuci gigi palsu di
bawah air mengalir untuk mencegah bahaya gigi palsu terjatuh dan pecah.
3. Perawatan rambut
Lanjut usia terutama wanita kadang kadang mengalami kesulitan dalam mencuci rambut
sehingga perlu mendapat bantuan perawat atau ank cucunya. Sama halnya dengan kulit, rambut
orang lansia juga kehilngan lemaknya sehingga sehabis keramas perlu diberi conditioner. Setelah
selesai mencuci rambut harus segera dikeringkan agar lansia tidak kedinginan.
4. Perawatan kuku
Kuku jari tangan dan kaki perlu mendapatkan perawatan, Menggunting kuku jangan terlalu pendek
dan jangan sampai terluka karena luka pada orang tua lebih sulit sembuh.
5. Pakaian
Pakaian hendaknya jangan terbuat dari bahan yang kasar. Dasar pakainan harus lunak, harus
mudah dikenakan dan dibersihkan. Pakaian lansia dijaga agar tetap rapi karena cenderung para
lansia tidak peduli lagi terhadap pakaiannya. Lansia lebih enak dengan piyama tipis jangan
pakaian dari wool karena bias terjadi iritasi.
6. Mata
Elastisitas lensa mata pada lansia berkurang akibatnya tulisan kecil terlihat kabur pada jarak
normal, sedangkan pada jarak jauh akan terlihat terang. Gejala yang tidak normal antara lain:
7. Lingkungan
Suasana lingkungan harus disesuaikan. Bila memungkinkan jagalah kelembapan ruang tidur atau
ruangan lainnya dirumah dengan memasang humidifier. Perubahan temperature secara tiba tiba
harus dihindarkan.
2. Latihan bangun dan tidur dengan usaha sendiri agar oto badan tetap aktif dan menghindarkan
pegal pegal serta atrofi otot
3. Letak tidur diatur antara lain:
Berikan bantal angin yang berbentuk cincin untuk mencegah lecet pada tumit dan bokong
Pada letak atau posisi setengah duduk, di bagian kepala tempat tidur diberi sandaran atau
papah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada lansia antara lain:
1. Faktor Pengetahuan
Menurut Purwanto (1999) dalam Friedman (1998), domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan
yang bersifat intelektual (cara berpikir, berabstraks, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain).
Yang meliputi pengetahuan (knowledge), pemahaman (comperehension), penerapan (aplication),
analisa (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation).
Individu dengan pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri akan selalu menjaga kebersihan
dirinya untuk mencegah dari kondisi / keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998).
2. Kondisi Fisik Lansia dan Psikis Lansia
Semakin lanjut usia seseorang, maka akan mengalami kemunduran terutama di bidang
kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan peranan-peranan sosialnya. Hal ini
mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Sehingga dapat
meningkatkan bantuan orang lain (Nugroho, 2000).
Menurut Zainudin (2002) penurunan kondisi psikis pada lansia bisa disebabkan karena Demensia
di mana lansia mengalami kemunduran daya ingat dan hal ini dapat mempengaruhi ADL (Activity
of Daily Living yaitu kemampuan seseorang untuk mengurus dirinya sendiri), dimulai dari bangun
tidur, mandi berpakaian dan seterusnya.
3. Faktor Ekonomi
Menurut Geismer dan La Sorte (1964) dalam Friedman (1998), besar pendapatan keluarga akan
mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menyediakan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan untuk menunjang hidup dan kelangsungan hidup keluarga.
4. Faktor Budaya
Kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuan perawatan hygiene. Seorang dari latar
belakang kebudayaan berbeda memiliki praktik perawatan diri yang berbeda. Keyakinan yang
didasari kultur sering menentukan definisi tentang kesehatan dan perawatan diri (Potter dan Ferry,
2005).
5. Faktor Lingkungan
Lingkungan mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat
terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup lingkungan berpengaruh terhadap kemampuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan status fungsional, dan meningkatkan kesejahteraan (Potter
dan Ferry, 2005).
1. Kurang perawatan diri, makan berhubungan degan penurunan kemampuan visual dan motorik,
keleamahan otot
Intervensi :
Pastikan dari klien atau anggota keluarga makanan apa yang disukai atau tidak disukai klien.
Berikan teknik pengurangan nyeri, sejak nyeri mempengaruhi nafsu makan dan kemampuan
untuk makan sendiri
Tempatkan klien dalam posisi paling normal yang sesuai dengan ketidakmampuan fisiknya
(terbaik dalam posisi duduk di kursi dengan meja)
- Dorong makan dengan menggunakan tangan ( missal, makan - makanan roti, daging,
buah, hot dog) untuk meningkatkan kemandirian
Untuk meningkatkan jumlah maksimum kemandirian, berikan alat bantu adaptif yang
diperlukan
- Perlindungan piringu ntuk menghindari terdorongnya makanan keluar dari piring
- Alat bantu hisap dibawah piring atau mangkok untuk menstabilkan
- Ganggang bantalan pada alat makanan untuk meamanan memegang
- Belatan pergelangan atau tangan dengan klem untuk memegang alat makan
- Cangkir minuman khusus
- Pisau atau alat pemotong
Bantu dengan pengadaan jika dibutuhkan: alat pembuka, serbet, sediaan bumbu, alat
pemotong daging, roti, mentega
Kaji untuk meyakinkan bahwa individu dan keluarga memahami alasan dan tujuan seluruh
intervensi
2. Kurang perawatan diri, mandi / hygiene berhubungan dengan penurunan kemampuan visual dan
motorik, kelemahan otot
Intervensi :
Dorong individu untuk menggunakan lensa koretif yang diresepkan atau alat bantu
pendengaran
Pertahankan kehangatan suhu kamar mandi, pastikan suhu air yang disukai klien
Berikan keamanan dalam kamar mandi (lantai tidak licin, batang pegangan)
Jika klien secara fisik mampu, dorong penggunaan bak mandi atau pancuran, tergantung
pada fasilitas yang ada dirumah (klien harus latihan di RS dalam persiapan pulang ke rumah)
Pastikan fasilitas mandi di rumah tersedia dan bantu dalam menentukkan jika ada berbagai
kebutuhan beradaptasi, rujuk keterapi ekupasi atau pelayanaan sosial untuk membantu dalam
mendapatkan pelengkapan yang dibutuhkan
3. Kurang perawatan diri berpakaian atau berdandan berhubungan dengan penurunan kemampuan
visual dan motorik, kelemahan otot
Intervensi :
Dorong individu untuk menggunakan lensa korektif yang diresepkan atau alat bantu
pendengaran
Tingkatkan kemandirian dalam mengenakan pakaian melalui latihan ters menerus dan tidak
dibantu
Pilih pakaian yang tidak sempit, dengan lengan baju besar dan celana pendek serta bukan
bagian depan
Sediakan waktu yang cukup untuk mengenakan pakaian dan melepaskan pakaian, sejak
tugas dapat melemahkan, membuat nyeri atau mengalami kerusakan
Renacanakan individu untuk belajar dan mendemonsrtasikan satu bagian dari aktivitas
sebelum berkembang lebih lanjut
Berikan bantuan dalam mengenakan pakaian jika di perlukan (umumnya beberapa bantuan
yang digunakan termasuk gantungan pakaian, penarik ritsleting, kancing, sendok sepatu yang
panjang, pengikat sepatu yang elastis
Dorong individu atau klien untuk menggunakan pakaian atau luar biasa daripada pakaian
malam
Kaji pemahaman dan pengetahuan individu serta keluarga terhadap instruksi dan rasional
diatas
Keterangan :
Garis keturunan
Laki laki
Pasien
Perempuan
Tinggal serumah
Garis hubungan
Meninggal
2. Riwayat Keluarga
Klien anak ke 3 dari 4 bersaudara
Klien seorang janda dan mempunyai 6 orang anak
Klien tinggal bersama 1 orang anaknya
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Alamat pekerjaan : Jarak dari rumah : Alat transportasi : Pekerjaan sebelumnya :
Jarak dari rumah : Alat transportasi : Sumber sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan
bulanan dari anak - anaknya
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal
:
Permanen (rumah pribadi)
Jenis lantai rumah : Papan
Kondisi lantai : Kering
Tangga rumah : Tidak ada
Penerangan
: Cukup
Tempat tidur
: Aman, tidak tinggi
Alat dapur
: Rapi
WC
: Aman, lantai tidak licin
Kebersihan lingkungan:
Cukup baik
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah
:
2 orang
Derajat privasi : Cukup terjaga
Tetangga terdekat : Ny. M
Alamat / Telpon : Baamang Tengah
E. RIWAYAT REKREASI
Hobbi / Minat : Berkebun
Keanggotaan organisasi
Liburan / Perjalanan :
:
Keluar kota (mengunjungi anak)
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi
: L (perawat)
Jarak dari rumah
: 1 km
Rumah Sakit
: RSUD DR. MURJANI / 3 km
Klinik
: PKM BMG I / 1,5 km
Pelayanan kesehatan di rumah
: Makanan yang dihantarkan
: Perawatan sehari hari yang dilakukan keluarga :
Lain lain
: G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : Klien beragama Islam, melaksanakan solat 5 waktu.
Yang lainnya
: H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :
Klien sering merasa lemah dan cepat lelah
jika
beraktifitas banyak.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu :
Klien tidak ada menderita penyakit berat.
Paling hanya
sakit kepala, demam, batuk, atau flu biasa.
Keluhan Utama
1.
Provocative / Paliative
:
2.
Quality / Quantity
:
3.
Region :
4.
Severity Scale :
5.
Timing :
Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan
:
Jika sakit klien biasa membeli obat
di warung
Obat obatan
Alergi (Catatan agent dan reaksi spesifik)
Obat obatan : Makanan
: Faktor lingkungan : Penyakit yang diderita
I.
J.
: Skor 4
APGAR
: 6 (Sedang)
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum :
Baik
Tingkat kesadaran
:
Tanda tanda vital
N 72 x/m
RR 20 x/m
S 36,4
Composmentis
: TD 130 / 80 mmHg
BB 51 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
1. Bentuk Dada
: Simetris
2. Sekresi dan Batuk
: Tidak Ada
3. Pola Nafas
a. Frekuensi nafas
: 20x/m dan teratur
4. Bunyi Nafas
b. Normal
: Vesikuler di semua lapang paru
c. Abnormal
: d. Resonen lokal
: 5. Pergerakan dada
: Simetris
6. Tractil Fremitus/Fremitus Lokal :
7. Alat Bantu Pernafasan
: CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
1. Nadi
Frekuensi
: 72x/m dan reguler
2. Bunyi jantung
: Normal
3. Letak jantung
: Normal
4. Pembesaran jantung
: Tidak
TB 151 kg
5.
6.
7.
Nyeri dada
Edema
Clubbing finger
:
:
:
Tidak
Tidak
Tidak
Motorik: 6
:
:
:
:
Normal
Ya
Tidak
-
Lavemen
Tidak
REPRODUKSI
Perempuan:
Payudara
Kelamin
:
:
ENDOKRIN
Klien tidak memiliki kelainan endokrin
PENGETAHUAN
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya: klien menyadari dirinya sudah lansia, merasa lemah dan
sering cepat lelah sehingga terbatas dalam melakukan perawatan diri.
ANALISA DATA
No.
1.
Data
DS : Saya merasa lemah dan sering cepat
lelah bila beraktivitas jadi untuk perawatan
diri ya seadanya saja
DO : - K/U Baik
- Tampak tidak rapi, kotor, dan tidak terawat
- Rambut putih, kulit keriput
Etiologi
Problem
KelemahAn otot
I.
PRIORITAS MASALAH
1. Kurang perawatan diri
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang perawatan diri b/d penurunan kelemahan otot
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1.
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Intervensi
Rasional
IMPLEMENTASI
No
.
1.
1.
Dx.
Kep.
1
Implementasi
1. Menganjurkan klien mandi 2x sehari dan mengajarkan
klien memakai baby oil setiap habis mandi
2. Menganjurkan klien menyikat gigi minimal setiap
mandi
3. Mengnjurkan klien mencuci rambut rutin 3x seminggu,
memakai conditioner dan menganjurkan untuk minta
bantuan orang terdekat / anak
4. Mengnjurkan klien menyisir rambutnya tiap hari dan
ditata rapi
5. Menganjurkan klien minta bantuan pada orang terdekat /
anak untuk memotong kuku bila panjang, bila bisa
Evaluasi
Tanggal 28 Maret 2012
Jam 17.00 WIB
S : Saya sudah mulai mencoba
menjalankan anjuran anjuran untuk
perawatan diri saya dan saya meminta
bimbingan dari anak saya karena saya
sudah tua begini tidak bisa melakukannya
sendiri
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu
sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di
antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta
tingkat perkembangan.
Memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada lansia adalah suatu tindakan perawatan sehari
hari yang harus diberikan kepada klien lanjut usia terutama yang berhubungna dengan kebershan
perorangan (Personal Hygiene), yaitu antara lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan
badan, kebersihan kepala, rambut dan kuku, serta kebersihan tempat tidur dan posisi tidur.
3.2
SARAN
Perawat mempunyai peranan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan
diri, yaitu sebagai family advocacy. Perawat berperan sebagai pendamping bagi keluarga baik bagi
lansia maupun keluarganya ketika dihadapkan pada suatu masalah termasuk dalam hal kebersihan
diri. Perawat sebagai conselor perawat di mana perawat dapat memberikan ide atau pendapat kepada
lansia dan kepada keluarga sebagai pelaksana asuhan keperawatan. Perawat memberikan asuhan
dengan kebutuhan perawat sebagai pendidikan memberikan pendidikan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J, 2000. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Nugroho, 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta : EGC Kedokteran
Setiabudhi, T & Hardiwinoto, 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai
Aspek Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Tarwoto & Wartonah, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proes Keperawatan. Edisi
4. Jakarta : EGC
Tambahkan komentar
2
Mar
31
GILANG RAMADAN
ISTIQOMAH
NOVITA SARI
RETNO WULANDARI RIPHA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air (H 0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di
dalam tubuhmanusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri
dari air. Namun bergantung kepadakandungan lemak & otot yang terdapat di
dalam tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasiantara 50-70% dari total
beratbadan orang dewasa.Oleh karenaitu maka tubuh yang terlatih &terbiasa
berolahraga sepertitubuh seorang atlet biasanyaakan mengandung lebih
banyakair jika dibandingkan tubuh nonatlet.
Di dalam tubuh, sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling tinggi
antara lain adalahsel-sel otot dan organ-organ padarongga badan, seperti paruparuatau jantung, sedangkan sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling
rendah adalah sel-seljaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairanyang ideal
untuk memenuhi kebutuhan harian bagitubuh manusiaadalahmengkonsumsi1 ml
air
untuksetiap
kkalkonsumsi
energy
tubuhataudapat
juga
diketahui
berdasarkan estimasi totaljumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara
rataratatubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 Lcairan per harinya. Sekitar 1.5
L cairan tubuh keluarmelalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400ml
keluar dalam bentuk uap air melalui prosesrespirasi (pernafasan) dan 100
mlkeluar bersama dengan feces(tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini,
konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas 240 ml) biasanyadijadikan sebagai
pedomandalam pemenuhan kebutuhancairan per- harinya.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana anatomi cairan tubuh?
2. Apa pengertian dari cairan tubuh
3. Apapenyebab terjadinya ketidakseimbangan volume cairan?
4. Bagaimana patofisiologinya?
5. Apasaja tanda dan gejalanya?
6. Sebutkan klasifikasinya?
7. Apa saja pemeriksaan diagnostic?
8. Bagaimana penatalaksanaanna?
9. Apa saja diagnosa keperawatannya?
10. Bagaiamana asuhan keperawatannya?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan penjelasan tentang
cairan dan elektrolit. Selain itu, makalah ini juga untuk memenuhi salah satu
tugas dari dosen mata kuliah Keperawatan Gerontik.
1.4
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini berupa
tinjauan pustaka dari berbagai macam sumber data yang memiliki kaitan dengan
asuhan keperawatan gerontik baik melalui buku kepustakaan ataupun melalui
kepustakaan dari media elektronik/dunia maya (internet).
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Halaman Judul, Kata Pengantar,
Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan, Bab
II Pembahasan, Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan, Daftar Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Bayi premature
80
3 bulan
70
6 bulan
60
1-2 tahun
59
11-16 tahun
58
Dewasa
58-60
40-50
Dewasa kurus
70-75
Dikutip dari : Garner MW: Physiology and pathophysiology of the
kompartemen
sekitar 70kilogram), sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya
merupakancairan intraselular.
b. Cairan ekstraselular
Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif
cairanekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir, sekitar
setengahdari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. Setelah usia 1 tahun,
jumlahcairan ekstraselular menurun sampai sekitar sepertiga dari volume total.
Inisebanding dengan sekitar 15 liter pada dewasa muda dengan berat rata-rata
70kg.
Cairan ekstraselular dibagi menjadi:
Cairan Interstitial
Cairan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar
11-12
liter pada
orang
dewasa.Cairan limfe
termasuk dalam
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit
dan non elektrolit.
Elektrolit
Merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik.
Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah
kationdan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen).
o Kation
Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na +), sedangkankation
utama dalam cairan intraselular adalah potassium (K +).Suatusistem pompa
terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodiumdan potassium ini.
o Anion
Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl -) danbikarbonat
(HCO3 ), sedangkan anion utama dalam cairan intraselularadalah ion fosfat
-
(PO4 ).Karena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada
3-
mengatur
keseimbangan
cairan.
Kadar
natrium
plasma:
135-
cairan terus berlangsung, air akan ditarik daridalam sel dan apabila volume
plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilahkegagalan sirkulasi.
b) Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler
berperanpenting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit.
Jumlah kalium dalamtubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubahubah sedangkan yang tidak dapatberpindah adalah kalium yang terikat dengan
protein didalam sel.Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap hari
1-3 mEq/kgBB.Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi
H+ ekstraseluler. Ekskresikalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72 mEq/liter
dan keringat 10 mEq/liter.
c) Kalsium
Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90%
dikeluarkanlewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini
tergantung pada intake,besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme
kalsium sangat dipengaruhi olehkelenjar-kelenjar paratiroid, tiroid, testis,
ovarium, dan hipofisis. Sebagian besar (99%)ditemukan didalam gigi dan + 1%
dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalamsel.
d) Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan.Kebutuhan unruk pertumbuhan
+10 mg/hari.Dikeluarkan lewat urine dan faeces.
e) Karbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu
hasilakhir daripada metabolisme.Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. Sedikit
sekalibikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh
paru-paru dansangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa.
Non elektrolit
Merupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat
lainya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin.
2.1
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air
tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna
perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal.
Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume
cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi
oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel.
Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan
ekternal, terdiri dari cairan tubuh total.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh
adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh
pada yang lainnya.
2.2
2.3
a) Osmosis
Osmosis adalah
bergeraknya
molekul
(zat terlarut)
melalui
membrane
2.4
1. Perubahan volume
Symptom/Sign
Dehydration
Moderate
Dehydration
Mild
Severe
Level of
Alert
Lethargic
Dehydration
Obtunded
consciousness*
Capillary refill*
2 Seconds
2-4 Seconds
Greater than 4
seconds, cool limbs
Membranes*
Normal
Dry
Mucous
Parched, cracked
Tears*
Normal
Decreased
Absent
Heart rate
Slight increase
Increased
Very increased
Respiratory rate
Normal
Increased
Increased and
Blood pressure
Normal
Normal, but
hyperpnea
Decreased
Pulse
Normal
orthostasis
Thready
Faint or impalpable
Skin turgor
Normal
Slow
Tenting
Fontanel
Normal
Depressed
Sunken
Eyes
Normal
Sunken
Very sunken
Urine output
Decreased
Oliguria
Oliguria/anuria
Dewasa
Anak
Ringan
4%
4%-5%
Sedang
6%
5 % - 10 %
Berat
8%
10 % - 15 %
Shock
15-20%
15 % - 20%
asi Dewasa
Terapi untuk dehidrasi (rehidrasi) dilakukan dengan mempertimbangkan
kebutuhan
cairan untuk rumatan, defisit cairan dan kehilangan cairan yang sedang
berlangsung.
Beberapa pendekatan terangkum dalam tabel 5.
Cararehidrasi:
1) Nilai status rehidrasi (sesuai tabel 4 di atas), banyak cairan yang
2)
Kelebihan volume
2. Perubahan konsentrasi
- Hiponatremia
Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala disorientasi, gangguan mental,
letargi,iritabilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika kadar < 110 mg/L
makaakan timbul gejala kejang, koma. Hiponatremia ini dapat disebabkan
oleheuvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik), hipovolemia (disfungsi tubuli
ginjal,diare, muntah, third space losses, diuretika), hipervolemia (sirosis,
nefrosis).
Keadaan ini dapat diterapi dengan restriksi cairan (Na+ 125 mg/L) atau
NaCl3% ssebanyak (140-X)xBBx0,6 mg dan untuk pediatrik 1,5-2,5 mg/kg.
Koreksi hiponatremia yang sudah berlangsung lama dilakukan scara
perlahanlahan,sedangkan
untuk
hiponatremia
akut
lebih
agresif.
Untuk
berupa
cairan
(diare,
muntah,
diuresis,
diabetes
insipidus,
yang
membatasi
ekskresi
kalium
(NSAIDs,
ACE-inhibitor,
kelemahan
otot)
dan
sistem
kardiovaskular
(disritmik,
sekunder
untuk
potasium yangterjadi.
Asidosis metabolik (pH<7,35 dan bikarbonat <21 mEq/L)
Kondisi ini disebabkan oleh retensi atau penambahan
asam
atau
bedahadalah
ekstraselular.Terapiyang
hipokloremik,
digunakan
hipokalemik
adalah
sodium
akibat
klorida
defisit
volume
isotonik
dan
2.5
samadengan
konsentrasi
natrium
terhadap
darah.
ekstravaskular,
sehingga
menyebabkan
2.6
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
dengan menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi
dengan pemeriksaan gas darah menurut ASTRUP (bila
memungkinkan)
2. Pemeriksaan eletrolit terutama kadar Natrium, Kalium, dan Fofor dalam
serum.
2.7
PENATALAKSANAAN
Asupan dan kehilangan cairan dan elektrolit pada keadaan normal
Homeostasis cairan tubuh yang normalnya diatur oleh ginjal dapat
berubah olehstres akibat operasi, kontrol hormon yang abnormal, atau
pun oleh adanya cedera padaparu-paru, kulit atau traktus gastrointestinal.
Pada keadaan normal, seseorang mengkonsumsi air rata-rata
sebanyak 2000-2500ml per hari, dalam bentuk cairan maupun makanan
padat dengan kehilangan cairan rata-rata 250 ml dari feses, 800-1500 ml
dari urin, dan hampir 600 ml kehilangan cairan yangtidak disadari
(insensible water loss) dari kulit dan paru-paru.
Kepustakaan lain menyebutkan asupan cairan didapat dari
metabolisme oksidatifdari karbohidrat, protein dan lemak yaitu sekitar 250300 ml per hari, cairan yang diminum setiap hari sekitar 1100-1400 ml tiap
hari, cairan dari makanan padat sekitar800-1000 ml tiap hari, sedangkan
kehilangan cairan terjadi dari ekskresi urin (rata-rata1500 ml tiap hari, 4080 ml per jam untuk orang dewasa dan 0,5 ml/kg untuk pediatrik),kulit
(insensible loss sebanyak rata-rata 6 ml/kg/24 jam pada rata-rata orang
dewasa yang mana volume kehilangan bertambah pada keadaan demam
yaitu 100-150 ml tiapkenaikan suhu tubuh 1 derajat celcius pada suhu
tubuh di atas 37 derajat celcius dansensible loss yang banyaknya
tergantung dari tingkatan dan jenis aktivitas yang dilakukan), paru-paru
(sekitar 400 ml tiap hari dari insensible loss), traktus gastrointestinal (100200 ml tiap hari yang dapat meningkat sampai 3-6 L tiap hari jika terdapat
penyakitdi traktus gastrointestinal), third-space loses.
FLUID GAINS
FLUID LOSES
Oxidative 300 ml
Kidneys 1200-1500 ml
Metabolism
Skin 500-600 ml
Lungs 400 ml
GI tract 100-200 ml
TOTAL 2200-2700 ml
TOTAL 2200-2700 ml
2.8
DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No.
Keluhan / Data
Data objektif :
1. Klien merasa lemah
2. Klien merasa haus
berlebihan
Data subjektif :
Etiologi
Problem
Diare;
kehilangan Ketidakseimbangan
cairan
lambung; volume cairan kurang
secara diaphoresis;
dari kebutuhan tubuh
polyuria.
1. Kelemahan
2. Haus
3.
Penurunan turgor kulit /
penurunan intensitas tidur
4. Membrane mukosa / kulit kering
5.
Peningkatan
denyut
nadi,
penurunan
tekanan
darah,
penurunan volume / tekanan nadi
6. Pengisian vena menurun
7. Perubahan status mental
8. Konsentrasi urine meningkat
9. Temperature tubuh meningkat
10. Hemtokrit tinggi
11. Kehilangan berat badan seketika
2.1
GOL.darah: O
ciri-ciri
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
tubuh:
rambut
1. Genogram
xxxx
keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis hubungan
-----x
: garis keturunan
: garis serumah
: meninggal
: klien
2. Riwayat Keluarga
Aklien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara.klien berasal dari
keluarga yang tidak berada.orang tua klien sudah meninggal,dan
suami klien sudah meninggal 5 tahun yang lalu.klien tinggal
bersama ke-2 anaknya. orang tua laki-laki klien meninggal karena
hipertensi dan ibu klien meniggal karena sakit.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaan
Alat transportasi
: 4000 km
Alat transportasi
: jalan kaki
: kayu
: kayu
: kering
: tidak ada
: cukup
: tidak aman
: tertata rapi
: ada (tidak aman, lantai licin tidak ada
lingkungan
bersih
(tidak
ada
barang
yang
membahayakan)
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 7 orang
Derajat privasi
: klien merasa cukup dihargai dirumah
Tetangga terdekat
: ny S hubungan : keluarga
Alamat/tlfn
: jl. Mujahidin / 085349xxxx
E.RIWAYAT REKREASI
Hobby/minat
: klien suka memasak dan membuat kue
Keanggotaan Organisasi
: Tidak Ada
Liburan/perjalanan
: klien lebih sering berdiam diri dirumah
dan jarang melakukan refresing
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat : disekitar rumah klien tnggal salah seorang tenaga kesehatan
puskesmas
Jarak dari rumah : 1000 km
Klinik : 5000 km
Pelayanan kesehatan dirumah : tidak ada
Makanan yang dihantarkan
: tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : tidak ada
Lainnya : klien masih mampu melakukan aktivitas sehari hari secara
mandiri
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Nama obat
NEO ENTROSTOP
Dosis
2X1
Keterangan
Obat anti diare
Rekreasi
: baik
: stabil
: klien dapat beradaptasi dengan keluarga dan
tetangga
Mekanisme pertahanan diri: klien dapat mempertahankan diri dengan
baik
Status mental
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Afasia
: tidak
Dimensia
: tidak
Orientasi
: normal
Bicara
: normal
Bahasa yang digunakan:bahasa banjar
Kemampuan membaca : bisa
Kemampuan interaksi : sesuai
Vertigo
: tidak
Short portable mental status quetionaire (SPMSQ)
: 0 2
:0 2 kesalahan :
:skor 5 9
=kemungkinan depresi
Apgar
: rendah
baik
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
Tingkat kesadaran
Tanda- tanda vital
: baik
: compos mentis
: TD : 110/80 mmHg
NADI
RR :
SUHU : 36,5
88
x/m
0
20 x/m
TB :
153 cm
BB
: 42 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. bentuk dada
Simetris
funne chestl
asimetris
barrel chest
pigeons chest
ya
tidak
sputum:
ya
tidak
warna :
nyeri waktu bernafas : tidak
3. pola nafas
a. frekwensi nafas : 20 x/ menit
4. bunyi nafas
a. normal
vasikuer disemua lapangan dada
: regular
frekuensi : 88 x/menit
regular
kuat
irregular
lemah
2. Bunyi jantung
Normal
Tambahan
3.Letak jantung
Ada
Tidak,jelaskan
Ya
Tidak
5.Nyeri Dada
Ya
Tidak
6.Edema
Palpebra
anasarka
ekstremitasatas
asites
tidak ada
ekstremitas bawah
7. Clubbing Finger
Ya
Tidak
PERSARAFAN (B3: Brain)
Tingkat Kesadaran:
compos mentis apatis samnolen
koma
1. GCS:
Eye: 4
Verbal: 5
Total GCS: 15
2. Refleks
sopor
Motorik: 6
Normal
Babinsky
parese
hemi parese
paraplegi
tetraplegia
ya
tidak
3.koodinasi gerak :
4. kejang
: ya
tidak
5.lain-lain :
PENGINDERAAN (persepsi sensori)
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk
Normal
enoftalmus
eksoptalmus
lain
b. visus
c. pupil
iskor
unisokor
miosis
midriasis
d. Gerak bola mata :
normal
menyempit
e. Medan penglihatan:
f. Buta warna :
positif
refleks cahaya
negative
Ya,jenis
tidak
g. Tekanan Intra Okuler :
meningkat
tidak
2. Hidung (Penciuman)
a. bentuk
: normal
denasi
b. gangguanpenciuman
ya
tidak
anomaly
keterangan
3. Telinga (Pendengaran)
a. aurikel :
normal
b. membrane tympani
terang
keruh
intake
perforasi
c. otorrhoea
ya,jenis
kemerahan
ya
tidak
e. tinnitus :
ya
tidak
4. perasa
normal
tremor
parese
lain-lain,sebutkan
5. peraba
normal
kelainan,sebutkan
menetes
incosntinensia
oliguria
nyeri
retensi
polyuria
panas
hematuria
dysuria
sering
nokturia
pasang kateter
sistostomi
nokturia
produksi urine: 1800 ml/hari
frekuensi : 5x/hari
warna
: kuning
bau : amoniak
PENCERNAAN ELIMINASI ALVI( B5: BOWEL)
1. Mulut dan tengorokan
a.mulut
selaput lendir mulut
lembab
merah
stomatitis
b. lidah
hiperemik
kotor
lain lain
c. kebersihan rongga mulut
tidak berbau
berbau
gigi bersih
gigi kotor
d. tenggorokan
sakit menelan/ nyeri menelan
sulit menelan
lain-lain
e. abdomen
kenyal
tegang
kembung
nyeri tekan, lokasi
benjolan, lokasi
f. pembasaran hepar
g. pembesaran lien
: ya
tidak
: ya
tidak
h. asites
ya
tidak
i. lain-lain
2.masalah usus besar dan rectum / anus
BAB :5X/hari
diare
menelan
konstipasi
faeses berdarah
inkontinensia
feses berlendir
colostomy
wasir lain-lain
obat pencahar
ya
tidak
lavamen
ya
tidak
bebas
terbatas
kemampuan kekuatan otot
tidak
ya
dislokasi
lokasi
tidak
ya
lokasi
ya
lokasi
haematom
tidak
2. integument
warna kulit :
akral:
ikterik
hangat
seasonik
pucat
kemerahan
panas
dingin kering
dingin basah
hyperpigmentasi
turgor : elastic
tidak elastic
tulang belakang
lordosi:
kiposis:
scoliosis:
REPRODUKSI
laki-laki :
kelamin bentuk
:
kebersihan alat kelamin
perempuan
payudara
bentuk :
simetris
benjolan :
ya
kelamin
bentuk :
normal
keputihan :
ada
siklus haid 28 hari
ENDOKRIN
1. factor alergi
lain-lain ,sebutkan
normal
tidak normal,keterangan
:
bersih
kotor keterangan
asimetris
tidak
tidak
tidak
keterangan
ya
tidak
manifestasi
:
cara mengatasi :
2.kelainan endokrin
tidak ada kelainan pada endokrin
PENGETAHUAN
pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :
klien saat merasa sakit langsung kepuskesmas diantar keluarganya
Tanggal
: 29 maret - 2012
Jenis Kelamin
: perempuan
Umur
: 70 tahun
Agama
: islam
Suku
: banjar
Alamat
Pewawancara
SKOR
+
NO
Pertanyaan
Jawaban
1.
2.
29 maret 2012
Kamis
3.
4.
5.
6.
7.
Rumah
Jl. sarigading
72 tahun
?
Indonesia SBY
8.
9.
10.
sekarang?
Siapa presiden sebelumnya?
Mega wati
Siapa nama kecil ibu anda?
Siti halimah
Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 15 5= 10
3 dari setiap angka baru,semua secara 25 - 5 =10
menurun!
21 - 5 = 16
Ruang
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini? (dd/mm/hh)
Hari apa hari ini?
Apakah nama tempat ini?
Berapa no.telp,bila tidak ada,no. rumah /jalan
Berapakah usia anda?
Kapan anda lahir? (tanggal/bulan/tahun)
Siapa nama presiden Indonesia sekarang?
Siapa nama presiden sebelumnya?
Siapa nama ibumu sebelum menikah?
20 dikurang 3 dan seterunya?
BENAR
JUMLAH KESALAHAN
0-2 Kesalahan
: Baik
3-4 kesalahan
5-7 kesalahan
8-10 kesalahan
SALAH
Ruang
Mandiri dalam :
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Ke Toilet,
4. Berpindah
5. Kontinen BAK/BAB
Katz B
6. Makan
Mandiri, untuk 5 fungsi diatas
Katz C
Katz D
Katz E
Mandiri,kecuali mandi
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,& 1 fungsi diatas
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet & 1 fungsi
Katz F
diatas
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet, Berpindah&
Katz G
1 fungsi diatas
Ketergantungan untuk semua 6 fungsi diatas
Ruang
PERTANYAAN
APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS DENGAN
JAWABAN
TIDAK
2.
KEHIDUPAN ANDA?
APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN BANYAK
YA
3.
YA
4.
5.
KOSONG?
APAKAH ANDA MERASA SERING BOSAN?
APAKAH ANDA MEMPUNYAI SEMANGAT YANG
YA
TIDAK
6.
YA
7.
TIDAK
8.
YA
9.
BERDAYA?
APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH DARI
YA
YA
TIDAK
12.
SEKARANG MENYENANGKAN?
APAKAH ANDA ME RASA TIDAK BERHARGA
13.
14.
15.
TIDAK
YA
YA
: KEMUNGKINANA DEPRESI
: DEPRESI
YA
:
:
SKORE NORTON
NO
KEADAAN PASIEN
1.
2.
3.
4.
5.
SKOR
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
KATEORI SKOR
16-20 : kecil sekali /tidak terjadi
12-15 :kemungkinan terjadi kecil
< 12
:
:
APGAR
NO
URAIAN
1
Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada
FUNGSI
Adaptation
SKORE
2
Partnership
Growth
Affection
3.
4.
atau mencintai
Saya puas dengan cara temen-temen saya dan
5.
Resolve
Total
selalu
: skore 2
kadang-kadang
:skore 1
hampir tidak pernah :skore 0
>3 = tinggi
4-6= menengah / sedang
7-10= rendah
ANALISA DATA
No.
Keluhan / Data
Etiologi
Problem
1.
DS :
k/u lemah
Klien nampak haus
Membrane mukosa kering
TTV :
TD = 110/80 mmHg RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
N = 88 x/m
BB sebelum sakit = 45 kg
BB sesudah sakit = 42 kg
TB = 153 cm
Minum = 1800 ml/hari
BAB = 5x/hari
Diare
Ketidakseimbangan
volume
cairan
kurang
dar
kebutuhan tubuh
I.
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1.
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah
dilakukan Mandiri :
tindakan
1. Pantau masukan dan
1.
Dengan pemantauan
keperawatan selama haluaran
tersebut dapat dievaluasi
1
x
24
jam
keaktifan terapi.
diharapkan
cairan
dalam tubuh klien
terpenuhi
dengan
criteria hasil :
1.
Mempertahankan
urine output sesuai
dengan usia dan
7.
Kolaborasi :
Pertahankan cairan
7.
Mengetahui
apakah
parenteral dan elektrolit. cairan tersebut masuk ke
dalam
tubuh
secara
periodic agar tidak terjadi
diare misalnya.
IMPLEMENTASI
No
.
1.
1.
Dx.
Kep.
Implementasi
1
1. Memantau masukan dan haluaran
Evaluasi
S = Klien mengatakan, Saya
berak cair terus menerus
Hasil :
Intake :
Minum = 1800 ml/hari
Output :
BAB = 800 ml/hari
IWL
630 ml/hari +
= 1430 ml/hr
BC : I O = 1800 1430
= + 270 ml/hari
2. Memantau tanda vital
Hasil :
TTV :
TD = 110/80 mmHg
RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
N = 88 x/m
O=
1. k/u lemah
2. Klien nampak haus
= 3.
Membrane mukosa kering
4. TTV :
TD = 110/80 mmHg
RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
N = 88 x/m
5. BB sebelum sakit = 45 kg
6. BB sesudah sakit = 42 kg
7. TB = 153 cm
8. Minum = 1800 ml/hari
9. BAB = 5x/hari
10. IWL = 630 ml/hari
A = Masalah keperawatan
ketidakseimbangan
volume
cairan
kurang
dari
kebutuhan
3. Monitor adanya tanda tanda dehidrasi.
Hasil : klien nampak haus, membrane tubuh belum teratasi.
mukosa kering.
4. Menganjurkan untuk minum 1500
P = Lanjutkan intervensi :
2500 ml / hari.
Mandiri :
Hasil : minum = 1800 ml/hari
1. Monitor masukan dan haluaran
2. Monitor tanda vital
5. Mendorong keluarga untuk membantu
3. Observasi
adanya tanda
klien makan.
Hasil : keluarga klien tidak ada yang tanda dehidrasi.
4. Evaluasi jumlah minum klien
membantu klien makan.
antara 1500 2500 ml / hari.
6. Tawarkan snack (jus / buah buahan Kolaborasi :
5. Evaluasi cairan parenteral dan
segar) atau makanan kesukaannya.
Hasil : klien makan makanan yang telah elektrolit.
disediakan anaknya.
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat
berubahtergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang.
Pada bayi usia< 1tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan
pada bayi usia > 1 tahunmengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan
pertumbuhan seseorang persentasejumlah cairan terhadap berat badan
berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa50-60% berat badan,
sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pandey CK, Singh RB. Fluid and electrolyte disorders. Indian J.Anaesh.
2003;47(5):380-387.
2. Kaswiyan U. Terapi cairan perioperatif. Bagian Anestesiologi dan Reanimasi.
Fakultas KEdokteran Unpad/ RS. Hasan Sadikin. 2000.
3. Holte K, Kehlet H. Compensatory fluid administration for preoperative
dehydrationdoes
it improve outcome? Acta Anaesthesiol Scand. 2002; 46: 1089-93
4. Keane PW, Murray PF. Intravenous fluids in minor surgery. Their effect on
recovery
from anaesthesia. 1986; 41: 635-7.
5. Heitz U, Horne MM. Fluid, electrolyte and acid base balance. 5 th ed. Missouri:
Elsevier-mosby; 2005.p3-227
6. Guyton AC, Hall JE.Textbook of medical physiology. 9 th ed. Pennsylvania: W.B.
saunders company; 1997: 375-393
7. Latief AS, dkk. Petunjuk praktis anestesiologi: terapi cairan pada pembedahan.
Ed.
Kedua. Bagian anestesiologi dan terapi intensif, FKUI. 2002
8. Mayer H, Follin SA. Fluid and electrolyte made incredibly easy. 2 nd ed.
Pennsylvania:
Springhouse; 2002:3-189.
9. Schwartz SI, ed. Principles of surgery companion handbook. 7 th ed. New york:
McGraw-Hill; 1999:53-70.
10. Silbernagl F, Lang F. Color atlas of pathophysiology. Stuttgart: Thieme; 2000:
122-3.
11. Lyon Lee. Fluid and Electrolyte Therapy. Oklahoma State University - Center
for
Veterinary Health. 2006. (Diakses tanggal 29 September2007). Tersedia dari:
http://member.tripod.com/~lyser/ivfs.htm
12. Leksana E. Terapi cairan dan elektrolit. Smf/bagian anestesi dan terapi
intensif FK
Undip: Semarang; 2004: 1-60.
13. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Handbook of clinical anesthesia. 5th ed.
Philadelphia: Lippincot williams and wilkins; 2006: 74-97.
14. Sunatrio S. Resusitasi cairan. Jakarta: Media aesculapius;2000:1-58.
15. Ellsbury DL, George CS. Dehydration. eMed J [serial online] 2006 Mar
[dikutip 6
Okt 2007]. Tersedia dari: URL: http://www.emedicine.com/CHILD/topic925.htm.
16. Fakultas Kedokteran Unpad. Protokol Tindakan Bedah. Bandung. 2003
17. Grsaber MA. Terapi cairan, elektrolit dan metabolik. Ed.2. Farmedia; 2003:
17-40.
Tambahkan komentar
3
Mar
31
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
PADA LANSIA (kelompok9)
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA LANSIA
DI SUSUN OLEH :
AHMAD RIZKI FAUJI
RISTI WULANDARI
SITI ROHANA
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Tahun 2012
SAMPIT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmad dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/I Akper Pemkab Kotim maupun para pembaca
untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari
dosen mata kuliah keperawatan Gerontik dengan judul Asuhan Keperawatan
Kebutuhan Istirahat dan Tidur . Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif
dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................
.....................
i
DAFTAR
ISI ..............................................................................................
....................... ii
BAB
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.......................................................................................
..
1
1.2 Tujuan
Penulisan .....................................................................................
1
1.3 Rumusan
Masalah....................................................................................
1
1.4 Metode
Penulisan.....................................................................................
2
1.5 Sistematika
Penulisan...............................................................................
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Istirahat dan
Tidur ...................................................................
2.2 Mekanisme
Tidur..............................................................................
........
3
2.3 Tahap Tahap
Tidur..............................................................................
...
3
2.4 Kegunaan
Tidur..............................................................................
.......... 4
2.5 Kebutuhan Tidur Rata Rata
Perhari........................................................
2.8 askep
pengkajian.......................................................................
.......... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau
berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai
pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit
mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian
merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat
dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang
nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien.
Sedangkan Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang
relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan
yang tinggi
terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti
dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan
istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran
membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur
sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai
perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang Pemenuhan
Kebutuhan Istirahat dan Tidur secara lebih lengkap lagi pada makalah ini.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
2.1. Pengertian
Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres
emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan
aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas
tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding,
klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat
begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan
istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini
suatu
memperbaiki
waktu
sistem
tertentu,
berkurangnya
tubuh/memulihkan
energi.
kesadaran
Juga
membantu
tidur
sebagai
fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik
psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
2.2. Mekanisme Tidur
Teori Chemics : peningkatan CO2 menyebabkan rasa ngantuk.
Teori Vaskuler : penurunan TD di otak yang menyebabkan rasa ngantuk.
Salah satu fungsi kelenjar hipofise sebagai pusat pengaturan tidur.
Para Ahli neurifisiologis : sekresi hormone serotonin yang menyebabkan rasa
ngantuk
Teori Feed Back : Kelemahan sel-sel saraf yang menyebabkan rasa ngantuk
Instink/Naluri
2.3. Tahap Tahap Tidur
Pernapasan melambat
Otot2 rileks
Saat perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang
tidak disadari.
TD menngkat.
Sekresi getah/asam lambung meningkat
Basal metabolisme dan SB meningkat
Terjadi mimpi yang menyenangkan, bersemangat dan sibuk.
Orang yang tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa puas
dengan tidurnya.
Orang biasanya mengalami 4-5x masa REM
Tidur
Delirium/Mengigau.
TIMUR
AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB KOTIM
Jalan Batu Berlian Nomor 11 Telp.(0531)22960/ Fax (0531)22940 Sampit
pos : 74322
Kode
25 Maret 2012
Tanggal Pengkajian :
A. DATA BIOGRAFI
Nama
: Tn. M
TTL
Jenis Kelamin
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
: 165 cm,. 60 kg
Penampilan
: Bersih dan rapi, Ciri-ciri tubuh : berambut pendek,
berwarna putih, bentuk tubuh bungkuk,berjanggut
Alamat
:Ny. T
Hubungan
: istri
Alamat/ Telpon
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
Genogram
Keterangan :
: Garis Keturunan
: Laki laki
: Perempuan
.......
Tinggal Serumah
: Garis Hubungan
: Meninggal
2.
Riwayat Keluarga
..Di dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti DM, Hipertensi, Asma Dan menular seperti Hepatitis, TBC dan lain
lain.
C.RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
: tidak ada
Alamat pekerjaan
: -
: - ......................km/meter*
Alat transportasi
: -
Pekerjaan sebelumnya
: PERUN TNI AD
: 20 km/meter*
Alat transportasi
: Tidak ada
: Rumah
: Keramik
Kondisi lantai
: Kering
Tangga rumah
: Tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
Alat dapur
: tertata rapi
WC
Ada
Kebersihan lingkungan
E.RIWAYAT REKREASI
Hobby atau Minat : memancing dan memelihara ayam dan bunga
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Liburan atau Perjalanan :jalan jalan ke pantai dan ketempat anak
F.SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterafi* : ada
Jarak dari rumah
Rumah Sakit
: 20 km/meter*
: Ada ,Jarak 5 km
Klinik
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
jarak
km
G.DESKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual
: sholat 5 waktu
Yang lainnya
: Tidak ada
H.STATUS KESEHATAN
Status Kesehatan umum Selama setahun yang lalu: klien pernah menderita
demam,sakit kepala, flu,batuk, maag, dan hernia. Yang sering kambuh yaitu
maag.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien menderita hernia.
Keluhan Utama: nyeri ulu hati
1.Provocative / Paliative
2.Quality/ Quantity
3.Region
: Epigastrium
4.Severity Scale
5.Timing
Obat-obatan :
NO
1.
2.
NAMA OBAT
Paracetamol
Promaag
DOSIS
500mg
250mg
KETERANGAN
Sesudah makan
Sebelum makan
: Tidak ada
: tidak ada
Rheumatoid
Dimensia
: A
: kebutuhan oksigenasi klien terpenuhi
: klien minum air 1500ml/hari
: klien makan 3x sehari lengkap dengan nasi,
Eliminasi
Aktivitas
bunga
: 2x sehari
Seksual
: 1bulan sekali
Rekreasi
Emosi
: terkontrol
Adaptasi
Tingkat Kesadaran
: komposmentis
Afasia
:-
Dimensia
: tidak
Orientasi
: normal
Bicara
: normal
Kemampuan membaca
: bisa
Kemampuan interaksi
: sesuai
Vertigo
tidak
= Tidak depresi
APGAR
K.TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum
: Baik
Tingkat Kesadaran
:Composmentis
: TD 140
RR
/ 90 mmHg
Nadi: 80
20 X/menit
TB : 165 cm
Suhu : 36
BB:
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
1.Bentuk dada
: simetris
: Tidak ada
3.Pola nafas
Frekwensi Nafas :
20 x/menit
Tracheal Tag
Supra
Lain lain
60 Kg
Substernal
Suprasternal
Flail Chest
lokasi
Menurun
lokasi
Lain-lain
Masker
Respirator
CARDIOVASKULER ( B2 : BLEEDING )
1.Nadi
Frekuensi.........80.........................x/menit
Reguler
Irreguler
2.Bunyi Jantung
Normal
Kuat
Lemah
Tracheostomi
Tambahan
Ada
Tidak,Jenis..............
3.Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada.................
4.Pembesaran Jantung
5.Nyeri Dada
: Tidak
: Tidak
6.Edema :
Palpebra
Anasarka
Ekstrimitas atas
Asites
Tidak Ada
Ekstrimitas bawah
Lainnya.........................
7.Clubbing Finger
: Tidak
: normal
: Tidak
:Tidak
5.Lain-lain..........................................
Mata ( Penglihatan )
a.
Bentuk
: Normal
b.
Visus.....................
Pupil : isokor
2.
3.
c.
: normal
d.
e.
Buta Warna
f.
: tidak
Hidung (Penciuman )
a.
Bentuk
b.
Gangguan Penciuman
:
:
Normal
Ya
Telinga ( Pendengaran )
a.
Aurikel
: Normal
b.
Membran tympani
c.
Otorrhoea
d.
Gangguan Pendengaran
e.
Tinitus
: Terang
: Tidak ada
: Tidak
: Tidak
4.
Perasa
: normal
5.
Peraba
: normal
Mulut
Selaput Lendir Mulut : lembab
b.
Lidah : bersih
c.
d.
Tenggorokan
e.
Abdomen
f.
Pembesaran hepar
tidak ada
g.
Pembesaran Lien
tidak ada
h.
Asites
tidak ada
i.
2.
: Bebas
Fraktur
2.
: Tidak ada
Dislokasi
: Tidak ada
Haematom
: Tidak ada
Integumen
Warna Kulit : cokelat
Turgor :Elastik
Tulang Belakang
: kiposis
Akral
: hangat
REPRODUKSI
Laki laki :
Kelamin bentuk
pembesaran pada alat kelamin.
Kebersihan Alat Kelamin
: Bersih
ENDOKRIN
1.
2.
PENGETAHUAN :
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
.klien menganggap bahwa kesehatan dirinya itu sangatlah penting.sehingga
klien rutin melakukan control.
...................................
......
NIM.
ANALISA DATA
NO
1.
DATA
S: saya sering terbangun
apabila tidur malam
O : - ku baik
- konjungtiva anemis
ETIOLOGI
Ketidak normalan
status fisiologi
PROBLEM
Gangguan rasa
nyaman(istirahat
tidur)
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Setelah dilakukan 1.
tindakan
keperawatan
diharapkan gangguan
istirahat tidur tidak
terjadi,dengan 2.
criteria hasil:
1.
Klien tampak
rileks dan lebih segar
2.
Ttv dalam batas
Intervensi
Rasional
Lakukan pengkajian 1.
Memberikan informasi
masalah gangguan
dasar dalam menentukan
tidur klien,
rencana keperawatan.
karakteristik dan
2.
Mengatur pola tidur.
penyebab kurang tidur.3.
Meningkatkan tidur.
Lakukan persiapan 4.
Meningkatkan tidur.
untuk tidur malam
5.
Meningkatkan tidur.
seperti pada jam 9
6.
Meningkatkan tidur.
malam sesuaidengan 7.
Mengurangi gangguan
pola tidur klien.
tidur.
3.
normal
3.
Lakukan mandi air 8.
Mengurangi gangguan
Klien dapat tidur
hangat.
tidur.
6-8 jam setiap
4.
Anjurkan makan yang9.
Mengurangi gangguan
malam.
cukup satu jam sebelum tidur.
tidur.
10. Mengurangi tidur.
5.
Berikan susu hangat 11.
Meningkatkan
pola
sebelum tidur.
tidur.
6.
Keadaan tempat
tidur yang nyaman,
bersih dan bantal yang
nyaman.
7.
Bunyi telepon dan
alarm hp di kecilkan.
8.
Berikan pengobatan
seperti analgetik dan
sedative,setengah jam
sebelum tidur.
9.
IMPLEMENTASI
No
.
1.
1.
Dx.
Kep.
1
Implementasi
1.
Evaluasi
S : klien mengatakan saya
masih sering terbangun pada
malam hari
O : - : - ku baik
- konjungtiva anemis
2.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada tress
emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak
melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau
berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat.
Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi
mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan
mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan
jalan-jalan
B.
SARAN
Tambahkan komentar
4
Mar
31
KELOMPOK 7:
ENDAH MURNI
TRI NURWAHYUNI
AKADEMI KEPERAWATAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i
akper pemkab kotim maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata
kuliah Keperawatan Anak I dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S
DENGAN MASALAH GANGGUAN SEKSUAL. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun
dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Amin.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.. LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY
DENGAN GANGGUAN SEKSUAL
A. Perubahan anatomik sistem genetalia pada lansia.................
B. Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau
dari pembagian tahapan seksual menurut Kaplan..........................
DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................
J. RENCANA KEPERAWATAN..................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
2.2.. LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY DENGAN
GANGGUAN SEKSUAL
PENGKAJIAN............................................................................................
15
ANALISA DATA.........................................................................................
18
RENCANA KEPERAWATAN.......................................................................
BAB III
19
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................
3.2 SARAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
22
22
A.
Latar Belakang
Kehidupan seksual merupakan bagian dari kehidupan manusia, sehingga kualitas
kehidupan seksual ikut menentukan kualitas hidup. Hubungan seksual yang sehat adalah
hubungan seksual yang dikehendaki, dapat dinikmati bersama pasangan suami dan istri dan
tidak menimbulkan akibat buruk baik fisik maupun psikis termasuk dalam hal ini pasangan lansia.
Dewasa lanjut (Late adult hood) atau lebih dikenal dengan istilah lansia adalah periode
dimana seseorang telah mencapai usia diatas 45 tahun. Pada periode ini masalah seksual
masih mendatangkan pandangan bias terutama pada wanita yang menikah, termasuk
didalamnya aspek sosio-ekonomi. Pada pria lansia masalah terbesar adalah masalah psikis dan
jasmani, sedangkan pada wanita lansia lebih didominasi oleh perasaan usia tua atau merasa
tua.
Pada penelitian di negara barat, pandangan bias tersebut jelas terlihat. Penelitian Kinsey
yang mengambil sampel ribuan orang, ternyata hanya mengambil 31 wanita dan 48 pria yang
berusia diatas 65 tahun. Penelitian Masters-Jonhson juga terutama mengambil sampel mereka
yang berusia antara 50-70 tahun, sedang penelitian Hite dengan 1066 sampel hanya
memasukkan 6 orang wanita berusia di atas 70 tahun(Alexander and Allison,1995).
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa:
Banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas seksual sampai usia yang cukup
lanjut, dan aktifitas tersebut hanya dibatasi oleh status kesehatan dan ketiadaan
pasangan.
Aktifitas dan perhatian seksual pasangan suami istri lansia yang sehat berkaitan dengan
pengalaman seksual kedua pasangan tersebut sebelumnya.
Mengingat bahwa kemungkinan hidup seorang wanita lebih panjang dari pria, seorang
wanita lansia yang ditinggal mati suaminya akan sulit untuk menemukan pasangan
hidup.
Saat ini jumlah wanita di Indonesia yang memiliki Usia Harapan Hidup (UHH) diatas 45
tahun lebih meningkat dan pada usia tersebut wanita masih berharap dapat melakukan
hubungan seksual secara normal. Karena faktor usia, hubungan seksual pada lansia umumnya
memiliki frekwensi yang relatif rendah, sehingga diperlukan suatu penelaahan tentang masalah
seksual pada lansia.
Fenomena sekarang, tidak semua lansia dapat merasakan kehidupan seksual yang
harmonis. Ada tiga penyebab mengapa kehidupan seksual tidak harmonis. Pertama, komunikasi
seksual diantara pasangan tidak baik. Kedua, pengetahuan seksual tidak benar. Ketiga karena
gangguan fungsi seksual pada salah satu maupun kedua pihak bisa karena perubahan fisiologis
maupun patologis.
Agar kualitas hidup lansia tidak sampai terganggu karena masalah seksual, maka setiap
disfungsi seksual harus segra diatasi dengan cara yang benar dan ilmiah. Yang perlu
diperhatikan dalam penanganan disfungsi seksual ialah pertama kita harus menentukan jenis
disfungsi seksual dengan tepat, mencari penyebabnya, memberikan pengobatan sesuai
penyebab dan untuk memperbaiki fungsi seksual seperti dijelaskan dalam makalah ini.
B.
1.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui masalah seksual pada masa usia lanjut
2.
Tujuan Khusus
C.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Manfaat
1.
Bagi mahasiswa
Merupakan sumber tambahan informasi dan pengetahuan tentang permasalahan seksual pada
masa usia lanjut sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada saat praktik
lapangan.
2.
D.
Rumusan Masalah
1.
2.
Apa perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian
tahapan seksual?
3.
Apa di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan penurunan
fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia?
4.
5.
E.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode deskriptif dengan
menggunakan studi melalui pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah
pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tehnik
pengumpulan data yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan yaitu mempelajari
Dokumentasi Keperawatan serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan judul
makalah dan masalah yang dibahas
F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I
Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan, dan Sistematika Penulisan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup yang terdiri dari
Kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Wanita
Dengan berhentinya produksinya hormon estrogen, genitalia interna dan
eksterna berangsur-angsur mengalami atrofi.
Vagina
Vagina mengalami kontraktur, panjang dan lebar vagina mengalami
pengecilan. Fornises menjadi dangkal, begitu pula serviks tidak lagi menonjol ke
dalam vagina. Sejak klimakterium, vagina berangsur-angsur mengalami atropi,
meskipun pada wanita belum pernah melahirkan. Kelenjar seks mengecil dan
berhenti berfungsi. Mukosa genitalia menipis begitu pula jaringan sub-mukosa tidak
lagi mempertahankan elastisitasnya akibat fibrosis.
Perubahan ini sampai batas tertentu dipengaruhi oleh keberlangsungan
koitus, artinya makin lama kegiatan tersebut dilakukan kurang laju pendangkalan
atau pengecilan genitalia eksterna.
Uterus
Setelah klimaterium uterus mengalami atrofi, panjangnya menyusut dan
dindingnya menipis, miometrium menjadi sedikit dan lebih banyak jaringan fibrotik.
Serviks menyusut tidak menonjol, bahkan lama-lama akan merata dengan dinding
jaringan.
Ovarium
Setelah menopause, ukuran sel telur mengecil dan permukaannya menjadi
keriput sebagai akibat atrofi dari medula, bukan akibat dari ovulasi yang berulang
sebelumnya, permukaan ovarium menjadi rata lagi seperti anak oleh karena tidak
terdapat folikel. Secara umum, perubahan fisik genetalia interna dan eksterna
dipengaruhi oleh fungsi ovarium. Bila ovarium berhenti berfungsi, pada umumnya
terjadi atrofi dan terjadi inaktivitas organ yang pertumbuhannya oleh hormon
estrogen dan progesteron.
oleh karena atrofi hanya mempengaruhi kelenjar payudara saja. Kelenjar pituari
anterior mempengaruhi secara histologik maupun fungsional, begitu pula kelenjar
tiroid dan adrenal menjadi keras dan mengkibatkan bentuk tubuh serupa
akromegali ringan. Bahu menjadi gemuk dan garis pinggang menghilang. Kadang
timbul pertumbuhan rambut pada wajah. Rambut ketiak, pubis mengurang, oleh
karena pertumbuhannya dipengaruhi oleh kelenjar adrenal dan bukan kelenjar
ovarium. Rambut kepala menjadi jarang. Kenaikan berat badan sering terjadi pada
masa klimakterik.
2.
Pria
Prostat
Pembesaran prostat merupakan kejadian yang sering pada pria lansia,
gejala yang timbul merupakan efek mekanik akibat pembesaran lobus medius yang
kemudian seolah-olah bertindak sebagai katup yang berbentuk bola (Ball Valve
Effect). Disamping itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang merupakan 40%
dari komponen kelenjar, kapsul dan leher kantong kemih, otot polos ini dibawah
pengaruh sistem alfa adrenergik. Timbulnya nodul mikroskopik sudah terlihat pada
usia 25-30 tahun dan terdapat pada 60% pria berusia 60 tahun, 90% pada pria
berusia 85 tahun, tetapi hanya 50% yang menjadi BPH Makroskopik dan dari itu
hanya 50% berkembang menjadi BPH klinik yang menimbulkan problem medik.
Kadar dehidrosteron pada orang tua meningkat karena meningkatnya enzim
5 alfa reduktase yang mengkonfersi tetosteron menjadi dehidro steron. Ini yang
dianggap menjadi pendorong hiperplasi kelenjar, otot dan stroma prostat.
Sebenarnya selain proses menua rangsangan androgen ikut berperan timbulnya
BPH ini dapat dibuktikan pada pria yang di kastrasi menjelang pubertas tidak akan
menderita BPH pada usia lanjut.
Testis
Penuaan pada pria tidak menyebabkan berkurangnya ukuran dan berat
testis tetapi sel yang memproduksi dan memberi nutrisi (sel Leydic) pada sperma
berkurang jumlah dan aktifitasnya sehingga sperma berkurang sampai 50% dan
testoteron juga menurun. Hal ini menyebabkan penuruna libido dan kegiatan sex
yang jelas menurun adalah multipel ejakulasi dan perpanjangan periode refrakter.
Tetapi banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas sexsual sampai umur
lanjut.
B. Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian
tahapan seksual menurut Kaplan adalah berikut ini :
1.
Fase desire
Dipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan
kultural, kecemasan akan kemampuan seks. Hasrat pada lansia wanita mungkin
menurun seiring makin lanjutnya usia, tetapi bias bervariasi.Interval untuk meningkatkan
hasrat seksual pada lansia pria meningkat serta testoteron menurun secara bertahap
sejak usia 55 tahun akan mempengaruhi libido.
2.
Fase arousal
Lansia pria : ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat;
penurunan produksi sperma sejak usia 40tahun akibat penurunan testoteron; elevasi
testis ke perineum lebih lambat.
3.
Lase orgasmik
Lansia wanita : tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit konstraksil
kemampuan mendapatkan orgasme multipel berkurang.
4.
Penyebab iatrogenik
Tingkah laku buruk beberapa klinisi, dokter, suster dan orang lain yang
mungkin membuat inadekuat konseling tentang efek prosedur operasi terhadap
fungsi seksual.
C. Di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan penurunan
fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia seperti :
1.
Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia.
2.
Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya.
3.
4.
5.
Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya
cemas, depresi, pikun dsb.
D. Beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah kehidupan sosial antara lain :
1.
Infark miokard
Mungkin mempunyai efek yang kecil pada fungsi seksual. Banyak pasien segan
untuk terlibat dalam hubungan seksual karena takut menyebabkan infark.
2.
Pasca stroke
Masalah seksual mungkin timbul setelah perawatan di rumah sakit karena pasien
mengalami anxietas akibat perubahan gambaran diri, hilangnya kapasitas, takut akan
kehilangan cinta atau dukungan relasi serta pekerjaan atau rasa bersalah dan malu atas
situasi. Pola seksual termasuk kuantitas dan kualitas aktivitas seksual sebelum stroke
sangat penting untuk diketahui sebelum nasehat spesifik tentang aktivitas seksual
ditawarkan. Karena sistem saraf otonomik jarang mengalami kerusakan pada stroke,
maka respon seksual mungkin tidak terpengaruh.
Libido biasanya tidak terpengaruh secara langsung. Jika terjadi hemiplegi
permanent maka diperlukan penyesuaian pada aktivitas seksual. Perubahan penglihatan
mungkin membatasi pengenalan orang atau benda-benda, dalam beberapa kasus,
pasien dan pasangannya mungkin perlu belajar untuk menggunakan area yang tidak
mengalami kerusakan. Kelemahan motorik dapat menimbulkan kesulitan mekanik,
namun dapat diatasi dengan bantuan fisik atau tehnik bercinta alternatif. Kehilangan
kemampuan berbicara mungkin memerlukan sistem non-verbal untuk berkomunikasi.
3.
Kanker
Masalah seksual tidak terbatas pada kanker yang mengenai organ-organ
seksual. Baik operasi maupun pengobatan mengubah citra diri dan dapat menyebabkan
disfungsi seksual (kekuatan dan libido) untuk sementara waktu saja, walaupun tidak ada
kerusakan saraf.
4.
Diabetes mellitus
Arthritis
Beberapa posisi bersenggama adalah menyakitkan dan kelemahan atau
kontraktur fleksi mungkin mengganggu apabila distimulasi secara memadai. Nyeri dan
kaku mungkin berkurang dengan pemanasan, latihan, analgetik sebelum aktivitas
seksual.
6.
7.
8.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, antara
lain beberapa obat anti hipertensi, estrogen, anti psikotik, sedatif, dan lain-lain.
Manajemen yang dilakukan tenaga kesehatan untuk mengatasi gangguan seksual pada
lansia adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
Konseling Psikoseksual
Therapi Hormon
Peralatan Mekanis
Bedah Pembuluh
Bimbingan Psikososial
Bimbingan dan konseling sangat dipentingkan dalam rencana manajemen
gangguan seks dan dikombinasikan dengan penyembuhan pharmakologi.
4.
Penyembuhan Hormon
Pada wanita lansia : Terapi pengganti hormon (HRT) dengan pemberian estrogen
pada klimakterium.
5.
Oral phentholamin
1 Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan
perubahan dalam mencapai kepuasan seksual
2.
Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
3.
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan efek penyakit akut dan kronis
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
Intervensi
Bantu
Rasional
pasien
untuk
1.
mengekspresikan perubahan
seksual
Kriteria hasil:
bertambahnya usia.
Mengekspresikan
2.
kenyamanan
seiring
kesehatan
Mengekspresikan
pasien
lebih
bisa
dengan
2.
pendidikan
Berikan
Agar
tentang
semua
di
alami
perubahan
nya
agar
kepercayaan diri
3.
Motivasi
untuk
makanan
klien
mengkonsumsi
vegetarian
4.
Anjurkan
klien
untuk
dan gel
Pasien dapat menerima 1.
Kaji
perasaan/persepsi
1.
pasien
tentang
perubahan
secara positif
dengan
Kriteria hasil:
tubuhnya
keadaan
yang
angota
kurang
tanpa
rasa
yakin
hubungan
Tunjukkan
saling
2.
rasa
empati,
3.
perhatian dan penerimaan
pada pasien
4.
Bantu
pasien
mengadakan
untuk
4.
hubungan
5.
Beri
Agar
klien
mau
pasien
tidak
terlalu
nya
pada
5. Untuk mengetahui apakah
untuk klien depresi terhadap
perasaan perubahan
kesempatan
pasien
mengekspresikan
kehilangan
3.
seksualitas yang
Kelelahan
disebabkan masalah
Nyeri
kesehatannya.
Nafas pendek
Kriteria Hasil :
Mengidentifikasi
pada
aktivitas
yang
Perubahan hormone
disebabkan
masalah
kesehatan
Depresi
Kurangnya informasi yang
Mengidentifikasi
modifikasi
seksual
Imobilisasi
keterbatasannya
seksual
yang
tepat
kegiatan
2.
pantas
untuk
keterbatasannya
penyakit
mengurangi
penyebab
3.
pada
mengontrol
pasien
pasangannya
gejala
2.
dan
tentang
3. Agar klien lebih mengerti dan
keterbatasan fungsi seksual bisa menerima bahkan tidak
yang
disebabkan
oleh memaksakan diri karena
keadaan sakit
4.
Ajarkan
mungkin
seksual
keterbatasan yang di
modifikasi
dalam
untuk
kegiatan
4.
membantu
penyesuaian
keterbatasan
yang
dengan
akibat
tidak
nyaman
saat
sakit
(saran khusus)
IMPLEMENTASI
No.
1.
1.
Dx. Kep.
1
1.
2.
Implementasi
melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit mengerti
merasa percaya
membantu
pasien
untuk
- Suhu : 36C
memberikan
pendidikan
kesehatan
tentang
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada usia lanjut, hambatan untuk aktivitas seksual yang dapat dibagi menjadi
hambatan eksternal yang datang dari lingkungan dan hambatan internal,yang terutama
berasal dari subjek lansianya sendiri. Hambatan eksternal biasanya berupa pandangan
sosial, yang menganggap bahwa aktivitas seksual tidak layak lagi dilakukan lagi oleh
lansia.Hambatan eksternal bilamana seorang janda atau duda akan menikah lagi sering kali
juga berupa sikap menentang dari anak-anak, dengan berbagai alasan.
Hambatan internal psikologik seringkali sulit dipisahkan secara jelas dengan
hambatan eksternal. Seringkali seorang lansia sudah merasa tidak baisa dan tidaak pantas
berpenampilan untuk menarik lawan jenisnya. Pandangan sosial dan keagamaan tentang
seksualitas diusia lanjut menyebabkan keinginan dalam diri mereka ditekan sedemikian
sehingga memberikan dampak pada ketidakmampuan fisik, yang dikenal sebagai
impotensia. Obat-obatan yang sering diberikan, pada penderita usia lanjut dengan patologi
multipel jika sering menyebabkan berbagai gangguan fungsi seksual pada usia lanjut.
Masa tua merupakan masa yang sangat ditakuti dengan alasan terjadinya
kemunduran fisik terutama pada penampilan. Rasa khawatir akan kehilangan perhatian dari
pasangan membawa akibat terhadap frekwensi maupun kualitas hubungan seks, baik secara
langsung maupun tidak.
Melalui konseling, peran konselor dan tenaga kesehatan dapat menjelaskan
kondisi umum dan masalah yang timbul pada masa usia lanjut serta pengaruhnya terhadap
emosi, pola pikir dan hubungan seksual sangat berpengaruh. Melalui beberapa tahapan
konseling secara terbuka dan kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan,
bisa diperoleh suatu pemecahan masalah seksual pada lansia, dengan pemakaian krem
vasoaktif, melakukan olah raga ringan dan konsumsi makan seimbang, dan solusi-solusi lain
secara bertahap masalah pada lansia akan terselesaikan.
B. SARAN
Permasalahan pada masa lansia sering terabaikan, tidak hanya di lingkungan keluarga lansia
sendiri, tetapi juga di lingkungan masyarakat bahkan pusat pelayanan kesehatan. Lansia
sebagaimana pria dan wanita mulai dari kanak-kanak hingga dewasa lainnya mempunya hak-hak
untuk diperlakukan adil dan sama, mendapat informasi dan pelayanan kesehatan yang sempurna
dan optimal, serta diperlakukan dan dihargai masa akhir usia mereka, merasakan kehidupan
yang harmonis serta merasakan kenikmatan seksual yang aman dan nyaman. Oleh karena itu,
pengetahuan tentang permasalahan seksual pada lansia baik pria maupun wanita perlu
sebarluaskan sejak dini, dan perlunya kerjasama yang optimal disetiap instansi pemerintah dan
masyarakat untuk mengatasi masalah ini agar para lansia mendapatkan kehidupan yang nayak,
dan harmonis sebagai manusia dan warga negara seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
: Ny. S
TTL
: 7 juli 1943
Jenis kelamin
: perempuan
Pendidikan
: SD
Agama
: islam
Status perkawinan
: menikah
TB / BB
: 150 cm/45 kg
Penampilan
: bersih, rapi,
Alamat
Hubungan
Alamat / telepon
: anak
:-
Golongan darah : O
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
Genogram
Laki-laki
Garis keturunan
Perempuan
Tinggal serumah
Garis Hubungan
Meninggal
2.
Riwayat keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM ataupun penyakit
menular seperti TB paru
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaaan
: tidak ada
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
Pekerjaan sebelumnya
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
Sumber-sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan : dari anak tertua dan dari
menantu klien
: kayu
Keadaan lantai
: kering
Tangga rumah
: tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
Alat dapur
: tertata rapi
WC
: jamban
Kebersihan lingkungan
: bersih
E.
RIWAYAT REKREASI
Hobby / minat
Keanggotaan organsasi
Liburan / perjalanan
F.
SISTEM PENDUKUNG
: 1000 km
Rumah sakit
Klinik
: tidak ada
Perawatan sehari-hari yang di lakukan keluarga : keluarga klien tidak melakukan perawatan
khusus kepada klien di rumah
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : setahun terakhir, klienmenderita maag
dan asam urat
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien mengatakan tidak prnah menderita
penyakit yang parah, hsnya penyakit biasa
seperti pilek, demam
Keluhan utama
1.
Provocative / palliative
: maag
2.
Quality / quantity
: seperti di tusuk-tusuk
3.
Region
: di uluhati
4.
Severity scale
: 4 (0-10)
5.
Timing
: kadang-kadang
Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan : klien mengerti kalau sakit harus ke
puskesmas untuk berobat. .
Obat obatan :
NO
1
2
3
4
5
6
7
NAMA OBAT
ANTASIDA
Cimetidine
Paracetamol
Vit B.komplek
Allopurinol
Piroxicam
Vit B.1
DOSIS
2 X sehari
3 x sehari
1 x sehari
2 x sehari
3 x sehari
3 x sehari
2 x sehari
KETERANGAN
Sebelum makan
Sesudah makan
Bila nyeri
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
I.
Obat obatan
Makanan
Factor lingkungan
IndeksKATZ: A
Oksigenasi
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas
Personal hygiene
Seksual
Rekreasi
J.
Emos
Adaptasi
: tidak terkaji
Status mental
Tingkat kesadaran
: kompos mentis
Afasia
:-
Dimensia
Orientasi
Bicara
Bahasa yang digunakan
Kemampuan membaca
Kemampuan interaksi
Vertigo
= 5 (kemungkinan depresi)
APGAR
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
: TD : 130/90 mmHg
nadi : 88x/menit
RR : 18x/menit
suhu : 36 C
TB : 150 cm
BB : 50 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. Bentuk dada
: simetris
Nyeriwaktubernafas
3. Polanafas
a.
Frekuensi nafas
: 18x/menit
4. Bunyinafas
a.
Normal
Vasikuler di
Bronchial di
Bronchovesikuler di
5. Pergerakan dada
6. Tractilfremitis / fremitus vocal
: intercostal
: tidak meningkat dan tidak menurun
: 88 x/menit ,kuat
2. Bunyi jantung
: normal
3. Letak jantung
4. Pembesaran jantung
5. Nyeri dada
6. Edema
7. Clubbing finger
: tidak ada
: kompos mentis
: E4 M6 V5
: 15
2. Reflex
: normal
3. Koordinasi gerak
: ya
4. Kejang
: tidak
PENGINDERAAN (persepsisensori)
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk
: normal
b. Visus
:-
c. Pupil
: isokor
e. Medan penglihatan
: normal
f.
Butawarna
: tidak
2. Hidung (penciuman)
a.
Bentuk
: normal
b.
Gangguan penciuman
: tidak ada
3. Telinga (pendengaran)
a.
Aurikel
b.
Membrab tympani
: agak keruh
c.
Otorrhoea
: tidak ada
d.
Gangguan pendengaran
: ya
e.
Tinnitus
: tidak
4. Perasa
: menurun
5. Peraba
: menurun
Produksi urine
: 500 ml/hari
Frekuensi
: >3 x/hari
Warna
: kuning
Bau
: khas amoniak
b) Lidah
: agak kotor
d) Tenggorokan
e) Abdomen
: kenyal
f) Pembesaran hepar
g) Pembesaran lien
h) Asites
Obat pencahar
Dislokasi
Hematom
2. Integument
Warna kulit
: kuning langsat
Akral
: hangat
Turgor
: tidak elastis
Tulang belakang
: kiposis
REPRODUKSI
Perempuan :
Payudara
Bentuk
: normal
Benjolan
: tidakada
Kelamin
Bentuk
: normal
Keputihan
Siklus haid
: sudah menoupose
ENDOKRIN
1. Factor alergi
2. Kelainan endokrin
PENGETAHUAN
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya : klien kurang peka terhadap masalah
kesehatan
ANALISA DATA
NO
1
DATA
DS : klien mengatakan keinginan untuk
ETIOLOGI
Perubahan struktur
tubuh / fungsi
PROBLEM
Disfungsi seksual
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Intervensi
Rasional
bina
hubungan
Bantu
kepercayaan diri
pasien
seiring
klien
mau
untuk
mengekspresikan perubahan
2.
fungsi tubuh termasuk organ
seksual
Mengekspresikan
saling
Agar
dengan
Agar
pasien
lebih
bisa
bertambahnya usia.
3.
Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
3.
semua
di
alami
perubahan
nya
agar
Motivasi
klien
mengkonsumsi
untuk
4.
makanan
IMPLEMENTASI
No.
1
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit mengerti
merasa percaya
2.
membantu
pasien
untuk
- Suhu : 36C
umur : 69 tahun
Agama : islam
suku : dayak
Alamat : islam
Pewwancara : mahasiswa akper pemkab kotim
SKOR
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah kesalahan total
PERYANYAAN
Tanggal berapa hari ini ?
Hari apa sekarang ini ?
Apa nama tempat ini ?
Dimana alamat anda ?
Kapan anda lahir ?
Berapa umur anda ?
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
Siapa presiden sebelumnya?
Siapa nama kecil ibu anda ?
15 - 6
Keterangan :
JAWABAN
28
Rabu
Rumah saya
camba
Tahun 43 an
lupa
SBY
Megawati
Tidak tahu
9
2
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini ? (dd/mm/hh)
Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapa no. Telp, bila tidak ada, no rumah / jalan ?
Berapakah usia anda ?
Kapan anda lahir ?
Siapa nama presiden sekarang ?
Siapa nama presiden sebelumnya ?
Siapa nama ibu mu sebelum menikah ?
15 6
JUMLAH KESALAHAN :
0-2 Kesalahan : Baik
3-4 kesalahan : gangguan intelektual ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelektual sedang
8-10 kesalahan : gangguan intelektual berat
BENAR
SALAH
Tambahkan komentar
5
Mar
31
Disusun oleh:
Dwi kirnawati
Juliansyah
Fauzi herawan
Sari dwi ratman
AKADEMI KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/i akper pemkab kotim maupun para pembaca
untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah
dari dosen mata kuliah Keperawatan Anak I dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. A DENGAN MASALAH GANGGUAN
AKTIVITAS. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang
positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BABI
PEMBAHASAN
1.1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY
DENGAN GANGGUAN AKTIVITAS
1.2
DAFTAR KEPUSTAKAAN...................................................................
2.2 LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY DENGAN
GANGGUAN AKTIVITAS
PENGKAJIAN......................................................................................
ANALISA DATA...................................................................................
RENCANA KEPERAWATAN...............................................................
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Pengertian
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukannya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
b. Epidemologi/insiden kasus
Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut tentang
kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri.
Gangguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang beresiko
tinggi terjadi gangguan mobilisasi adalah orang yang lanjut usia, post cedera dan post
trauma.
c.
Etiologi/penyebab
- Kelainan postur
- Gangguan perkembangan otot
- Kerusakan system saraf pusat
- Trauma lanngsung pada system mukuloskeletal dan neuromuscular
- Kekakuan otot
d. Factor predisposisi
- Pengobatan
- Terapi pembatasan gerak
- Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
- IMT diatas 75% sesuai dengan usia
- Kerusakan sensori persepsi
- Nyeri, tidak nyaman
- Intoleransi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
- Depresi mood dan cemas
- Keengganan untuk memulai gerak
- Gaya hidup menetap, tidak fit
- Malnutrisi umum dan spesifik
- Kehilangan integrasi struktur tulang
- Keterbatasan lingkungan fisik dan social
- Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
- Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang tepat
disesuaikan dengan umur
e.
f.
g. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur/bentuk tubuh
o Skoliosis
o Kiposis
o Lordosis
o Cara berjalan
c. Ekstremitas
o Kelemahan
o Gangguan sensorik
o Tonus otot
o Atropi
o Tremor
o Gerakan tak terkendali
o Kekuatan otot
o Kemampuan jalan
o Kemampuan duduk
o Kemampuan berdiri
o Nyeri sendi
o Kekakuan sendi
h. Pemeriksaan diagnostic
pemeriksaan kekuatan otot (neuthopografi)
i.
Prognosis
Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap system tubuh beresiko terjadi
gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung pada umur klien, dan
kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat imobilisasi yang dialami. Misalnya,
perkembangan pengaruh mobilisasi lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan
dengan klien yang lebih muda.
j.
a. Pengkajian
1. Tingkat aktivitas sehari-hari
a. Pola aktivitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh
b. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
1. Intoleransi aktivitas
Definisi: kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energy
fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelemahan umum
b. Bedres yang lama (imobilisasi)
c. Motivasi yang kurang
d. Pembatasan pergerakan
e. Nyeri
2. Keletihan
Definisi: kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih yang
berlebihan secara terus-menerus dan penuruna kapasitas kerja fisik dan mental
yang tidak dapat hilang dengan istirahat.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Menurunnya produksi metabolism
b. Pembatasan diet
c. Anemia
d. Ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi: kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan
secara mandiri.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Gangguan persepsi kognitif
b.
c.
d.
e.
Imobilisasi
Gangguan neuro muskuler
Kelemahan
Pasien dengan traksi
c.
Rencana keperawatan
1. Untuk diagnose keperawatan intoleransi aktivitas
Intervensi:
o Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
o Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
o Catat tanda vital
o Kolaborasi dengan dokter
o Lakukan aktivitas yang adekuat
Rasional:
o
o
o
o
o
2.
4.
Rasional:
o
o
o
o
o
d. Evaluasi
LAPORAN KASUS
A. DATA BIOGRAFI
Nama
TTL
Jenis kelamin
Gol. Darah
Agama
Pendidikan
Status perkawinan
TB/BB
Penampilan
Ciri-ciri
: Ny. A
: Sampit, 13 juli 1949
: perempuan
:B
: islam
:: janda
: 145 cm, 43 kg
: rapi
: rambut kelabu, kulit keriput, gigi bersih, warna kulit pucat, agak
bungkuk
Alamat
: kelurahan ketapang, kecamatan mentawa baru ketapang, RT 04,
RW 05, kabupaten kotawaringin timur
Orang yang dekat
: Ny. K
Hubungan
: anak klien
Alamat/telpon : 0852459734xx
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Garis keturunan
: Perempuan
Tinggal serumah
: Garis hubungan
Meninggal
2. Riwayat keluarga
Klien adalah anak kedua dari sepuluh bersaudara. Suami klien meninggal
sepuluh tahun yang lalu. Dikeluarga klien tidak ada riwayat penyakit
menurun maupun menular berbahaya lainnya. Saat muda klien bekerja
sebagai petani dan suami klien bekerja sebagai tukang kayu. Kedua orang
tua klien bekerja sebagai petani. Sejak kecil hingga menikah klien hidup
serba kekurangan, tapi klien masih bisa membiayai anaknya sekolah. Saat
semua anak klien sudah bekerja dan menikah hidup klien mulai
berkecukupan, tetapi klien sering mengeluhkan nyeri sendi dan postur
tulang punggung klien mulai bungkuk dan klien agak susah saat berjalan.
J. PSIKOLOGI
Klien merupakan anak kedua dari sepuluh bersaudara yang berusia 62 tahun, klien
menyukai semua bagian tubuhnya, klien ingin hidupnya tenang sampai akhir
hayatnya, klien merasa dirinya berharga karena seluruh keluarganya
menyayanginya. Emosi klien labil, klien gampang tersinggung. Klien dapat
beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya. Mekanisme pertahanan diri
minimal.
Status mental
:
Tingkat kesadaran klien compos mentis, klien tidak mengalami dimensia,
orientasi dan bicara klien normal. Bahasa yang digunakan bahasa banjar. Klien
mampu membaca dan mampu berinteraksi dengan lawan bicaranya. Klien tidak
memiliki vertigo.
Short portable mental status questionnaire (SPMSQ) : 3
Mini mental state exam (MMSE)
:3
Geriatric depression scale
:4
APGAR
:7
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum klien baik, tingkat kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital ; TD:
140/100 mmHg, RR: 20x/menit, Nadi: 82x/menit, suhu: 35,4C, TB: 145cm, BB: 43kg.
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
Bentuk dada simetris, klien tidak ada batuk dan tidak mengeluarkan sputum, pola nafas
regular dengan frekuensi 20x/menit, bunyi nafas normal.
CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
Nadi regular dengan frekuensi 82x/menit, bunyi jantung normal, tidak ada pembersaran
jantung, tidak ada edema dan clubbing finger.
PERSARAFAN (B3: BRAIN)
ANALISA DATA
NO
1.
DATA
DS: saya sering merasa
ETIOLOGI
Kelemahan
PROBLEM
Gangguan mobilitas
fisik
DO:
-k/u lemah
-kesadaran compos mentis
-P: nyeri sendi dan punggung
-Q:
nyut-nyut
seperti
membawa batu
-R: di persendian dan
punggung
-S: 4
-T: setiap mau tidur
-klien tidak bisa berdiri lama
-berjalan ataupun mandi
dibantu keluarga
-TD: 140/100mmHg
-RR: 20x/menit
-N: 82x/menit
-S: 35,4C
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan mobilitas fisik
DIAGNOSA MASALAH
1. Gangguan mobilitas fisik b/d kelemahan
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1.
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Setelah
dilakukan
1.
tindakan keperawatan,
diharapkan gangguan
mobilitas
fisik
2.
berkurang atau teratasi,
dengan criteria hasil:
- klien dapat melakukan
3.
aktivitas secara adekuat
- k/u baik
- tidak terjadi cidera
- klien meningkatkan
4.
Intervensi
Rasional
iritasi
dan
fisiotheraphy
4. Meningkatkan fungsi paru
Dx.
Kep.
1
Implementasi
Evaluasi
1. mempertahanan body aligment dan posisi S: saya masih merasa lemah saat
yang nyaman
terlalu lama berdiri
Hasil: klien mempertahankan body aligment.
O:
2. mencegah pasien jatuh
-k/u lemah
Hasil: klien dibantu saat berpindah dan mandi -aktivitas klien meningkat
sehingga mencegah terjadinya jatuh
-tidak terjadi cidera
3. melakukan latihan aktif maupun pasif
A: masalah belum teratasi
Hasil: klien melakukan latihan aktif dengan
berjalan ditempat selama 1 menit
P: lanjutkan intervensi
4. meningkatkan aktivitas sesuai batas
toleransi
Hasil: klien mencoba mandi sendiri tetapi
masih dalam pengawasan
DAFTAR PUSTAKA
Stockslager Jaime L. 2007. Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2. Jakarta. EGC
Rosidawati, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta. Salemba
Medika
Tambahkan komentar
6
Mar
31
DI SUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Makalah
Asuhan Keperawatan Gangguan Eliminasi Pada Lansia
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Keperawatan Gerontik. Selain itu
diharapkan makalah ini dapat membantu teman-teman yang lain dalam memahami
konsep eliminasi pada lansia khususnya.
Harapan
kami
mudah-mudahan
makalah
kami
ini
bermanfaat.
Kami
menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik pembaca sangat kami harapkan sebagai masukan perbaikan makalah kami
berikutnya.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses secra perlahan lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti dan mempertahankan
fungsi
normalnya
sehingga
tidak
dapat
bertahan
terhadap
infeksi
dan
yang
normal,
seperti
berkurangnya
ketajaman
panca
indera,
merupakan
ancaman bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagi mereka masih harus
berhadapan dengan kehilangan peran diri, kedudukan sosial serta perpisahan
dengan orang-orang yang dicintai.
II.
TUJUAN PENULISAN
Setelah menyelesaikan tugas keperawatan gerontik diharapkan:
1.
2.
3.
III.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah bagaimana asuhan keperawatan pada lansia (Lanjut Usia)
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi.
IV.
METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode
kepustakaan
dan
dikutip
dari
sumber-sumber
yang
dapat
dibuktikan
kebenarannya.
V.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini yaitu kata pengantar, daftar isi, bab I
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka. Bab
III penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Daftar pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Komposisi Urine
a.
b.
c.
2.
3.
Gaya hidup
Tersedianya
fasilitas
toilet
atau
kamar
mandi
dapat
Stress psikologi
Meningkatnya stres seseorang dapat meningkatkan frekuensi keinginan
berkemih.
Hal
ini
karena
meningkatnya
sensitif
untuk
keinginan
Tingkat aktivitas
Aktifitas
sangat
dibutuhkan
untuk
mempertahankan
tonus
otot.
Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga akan mempengaruhi pola
berkemih. Pada wanita hamil kapasitas kandung kemihnya menurun
karena adanya tekanan dari fetus atau adanya
7.
Kondisi patologis
Saat seseorang dalam keadaan sakit,produksi urinnya sedikit hal ini
disebabkan oleh keinginan untuk minum sedikit.
2.
Inkontinensia
urine.
Ketidakmampuan
otot
sfingter
eksternal
2.
3.
4.
5.
Eliminasi fekal
Eliminasi fekal sangat erat kaitannya dengan saluran pencernaan. Saluran
pencernaan
merupakan
mempersiapkannya
saluran
untuk
yang
diserap
oleh
menerima
tubuh
makanan
dengan
dari
proses
luar
dan
penernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair dari
mulut sampai anus. Organ utama yang berperan dalam eliminasi fekal adla usus
besar. Usus besar memiliki beberapa fungsi utama yaitu mengabsorpsi cairan dan
elektrolit, proteksi atau perlindungan dengan mensekresikan mukus yang akan
melindungi
dinding
usus
dari
trauma
oleh
feses
dan
aktivitas
bakteri,
digestif
dan
peristaltik
lamban
sehingga
terjadi
penurunan
Pada lansia banyak makanan yang tidak tercerna dan kadangkadang tak
cukup cairan untuk mencerna sehingga timbul konstipasi.. konstipasi dapat
juga terjadi karena tidak mengkonsumsi makanan yang memadai/kurang
melakukan latihan fisik.
3.
4.
5.
6.
7.
a)
b)
8.
2.
Imfaksi fekal : massa fees yang keras di lipatan rectum yang diakibatkan
oleh retensi dan akumulasi material yang berkepanjangan. Biasanya
disebabkan oleh konstipasi.
3.
Diare : keluarnya feses cairan dan meningkatnya buang air besar akibat
cepatnya kimus melewati usus besar, sehingga usus besar tidak mempunyai
waktu cukup untuk menyerap air. Diare disebabkan oleh stress fisik, obatobatan,alergi dan lain-lain.
4.
5.
disebakan
karena konstipasi,
darah
tersebut.
Penyebabnya
adalah,
konstipasi
kronis,
II.
1.
Gerontologi
Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia (lansia), yaitu
2.
Geriatri
Geriatri
berasal
dari
kata
Geros
Lanjut
usia
dan
Eatrie
kesehatan/medikal.
Ilmu yang mempelajari proses menjadi tua pada manusia serta akibat
akibatnya pada tubuh manusia. Dengan demikian jelaslah bahwa objek dari
geriatri adalah manusia lanjut usia.
3.
Geriatric Nursing :
a.
b.
4.
Proses Menua
Menua
(menjadi
tua)
adalah
suatu
proses
menghilangnya
secara
orang
belum
tergolong
lanjut
usia
(masih
muda)
tetapi
undang-undang
no.
tahun
1960
tentang
pokok-pokok
sebagai
semacam
penyakit.
Hal
ini
tidak
benar. Gerontologi
berpendapat lain, sebab lanjut usia bukan suatu penyakit melainkan suatu
masa/tahap hidup manusia, yaitu : bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut
usia.
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam tubuh maupun
dari luar tubuh. Walaupun demikian memang harus diakui bahwa ada berbagai
penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia. Proses menua sudah
mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa, misalnya dengan
terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf, dan jaringan lain
sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sampai saat ini banyak sekali teori
yang menerangkan proses menua, mulai dari teori degeneratif yang didasari
oleh habisnya daya cadangan vital, teori terjadinya atrofi, yaitu : teori yang
mengatakan bahwa proses menua adalah proses evolusi dan teori imunologik,
yaitu : teori adanya produk sampah/waste products dari tubuh sendiri yang
makin
bertumpuk.
Tetapi
seperti
diketahui
lanjut
usia
akan
selalu
5.
b.
Secara individual
1.
2.
3.
Tidak ada satu factor pun ditemukan untuk mencegah proses menua.
Teori-teori biologi
1.
2.
Pemakaian dan Rusak kelebihan usaha dan stres menyebabkan selsel tubuh lelah (terpakai).
3.
4.
5.
6.
c.
d.
Teori stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan
internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah
terpakai.
e.
f.
Teori program
Kemampuan organisme untuk menetapakan jumlah sel yang membelah
setelah sel-sel tersebut mati.
6.
Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut
usia.
b)
yang
terjadi
pada
seseorang
yang
lanjut
usia
sangat
pergaulan/hubungan
dengan
masyarakat
dan
kemunduran
individu dengan individu lainnya. Pada lanjut usia pertama diajukan oleh
Cumming
and
Henry
1961.
teori
ini
menyatakan
bahwa
dengan
diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lanjut usia menurun, baik
secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda
(Triple loos), yakni:
1.
2.
3.
7.
8.
Hereditas : Keturunan/genetik
b.
Nutrisi : Makanan
c.
Status kesehatan
d.
Pengalaman hidup
e.
Lingkungan
f.
Stress
a)
b)
c)
d)
b)
c)
d)
9.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sistem persyarafan
1.
Berat otak menurun 10-20 % (setiap orang berkurang sel saraf otaknya
dalam setiap harinya).
2.
3.
4.
5.
6.
Sistem pendengaran
1.
2.
3.
Sistem penglihatan
1.
2.
3.
4.
Meningkatnya
ambang
pengamatan
sinar, daya
adaptasi
terhadap
6.
7.
Sistem kardiovaskuler
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Sistem respirasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sistem gastrointestinal
1.
2.
Indera pengecap menurun, adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir,
atropi indera pengecap ( 80 %), hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap
di lidah terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensitifitas dari saraf
pengecap tentang rasa asin, asam dan pahit.
3.
Esofagus melebar.
4.
5.
6.
7.
Sistem reproduksi
1.
2.
Atrofi payudara.
3.
4.
2.
Hubungan
seksual
secara
teratur
membantu
mempertahankan
kemampuan seksual.
3.
4.
reaksi
sifatnya
menjadi
alkali
dan
terjadi
perubahan-
perubahan warna.
Sistem genitourinaria
1.
Ginjal
Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin
darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan (unit) terkecil dari ginjal
yang disebut nefron (tepatnya di glomerulus). Kemudian mengecil dan
nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, fungsi
tubulus berkurang akibatnya: kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin,
berat jenis urin menurun, proteinuria (biasanya + 1); BUN (blood urea
nitrogen) meningkat sampai 21 mg %, nilai ambang ginjal terhadap glukosa
meningkat.
2.
3.
4.
Atrofi vulva
5.
Vagina
Orang-orang
yang
makin
menua,
sexual
intercourse
masih
juga
bertahap tiap tahun tetapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan
terus sampai tua.
Sistem endokrin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
b.
c.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
2.
Kifosis
3.
4.
5.
6.
7.
8.
III.
ASUHAN KEPERAWATAN\
Asuhan keperawatan adalah suatu proses pemecahan masalah yang
mengarahkan
perawat
dalam
memberikan
asuhan.
Pengkajian
merupakan
langkah pertama dalam proses ini yaitu meliputi pengumpulan dan analisa data
dan
1.
Pengkajian
a.
Eliminasi urine
1.
overhidrasi
hampir
tidak
berwarna.
Pada
dehidrasi
orange-
kecoklatan.
2.
3.
4.
5.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
b.
2.
Eliminasi bowel
1.
Status gizi
2.
Pemasukan diit
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keadaan diare.
Intervensi
a.
Eliminasi Urine
1.
2.
b.
3.
b)
c)
d)
Eliminasi Bowel
1.
2.
3.
4.
Cukup cairan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
I.
Data Biografi
Nama
: Ny. S
Umur
: 74 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Janda
TB/BB
: 149 cm / 37 kg
Penampilan
:
rambut
Rapi,bersih,wangi,berpakaian
bungkuk.
Alamat
Orang yang dekat
II.
Hubungan
: Anak klien
Alamat
: Sda
RIWAYAT KEPERAWATAN
sesuai,
1.
GENOGRAM
Keterangan:
perempuan
garis
perkawinan
: laki-laki
satu rumah
------
: tinggal dalam
: garis keturunan
2.
: meninggal dunia
Riwayat Keluarga
Klien adalah anak ke-4 dari lima bersaudara, klien dulunya berasal dari
keluarga petani. Ayah dan ibu klien sudah meninggal. Suami klien sudah
meninggal sejak klien berumur 51 tahun. Sekarang klien tinggal ikut anaknya.
Dalam keluarga klien ada yang menderita penyakit stroke yaitu kakak
pertamanya dan sudah meninggal. Dalam lingkungan keluarga klien tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti TBparu.
: tidak bekerja
Alamat pekerjaan
:-
:-
Transportasi
:-
Pekerjaan sebelumnya
: 10 km
Transportasi
: Jalan kaki
: porselen
: kering
Tangga rumah
: tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
: tanpa ranjang
Alat dapur
: tertata rapi
WC
Kebersihan lingkungan
mebahayakan klien
: baik
Tetangga terdekat
:Mbah Saras
Alamat
V.
: 5 (lima) orang
RIWAYAT REKREASI
Hobi/minat
Keanggotaan organisasi
Liburan/perjalanan
: Mantri Sri
: 1 km
RS
Klinik
:-
VII.
DESKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual
VIII.
STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :sering pegal-pegal dan
kesemutan pada ektremitas, dan hipertensi
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu : Klien pernah mederita
sakit stroke dan di opname di RSUD Sragen, Jawa tengah selama 2 minggu
Keluhan utama
:-
:-
:-
:-
:-
Obat-obatan
Alergi
Obat-obatan
:-
Makanan
:-
Faktor lingkungan
:-
: Katz A
Oksigenasi
Cairan/elektrolit
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas
Istirahat&tidur
Personal hygiene
Seksual
tahun, dan sudah tidak memiliki pasangan, sejak menopause klien sudah tidak
ada keinginan untuk berhubungan dengan dengan lawan jenis.
X.
: baik
Emosi
: stabil
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Afasia
: tidak ada
Dimensia
: ada
Orientasi
: baik
Bicara
Kemampuan membaca
Kemampuan interaksi
sesuai
Vertigo
: ada
SPSMQ
MMSE
: skor 2 = baik
GDS
APGAR
: skor 10 = rendah
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
20x/m,
Suhu : 36,5 C, TB : 149 cm, BB, 37 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
B1/pernapasan
Bentuk dada
: simetris
Pola napas
Bunyi napas
: vesikuler
Pergerakan dada
: normal
Tractil fremitis
: tidak ada
pernapasan
B2/Kardiovaskuler
Nadi
Bunyi janting
: normal
Letak jantung
kira-kira
satu jari medial dari garis midclviucla
Pembesaran jantung
: ada
Nyeri dada
: tidak ada
Oedeme
: tidak ada
Clubbing finger
: tidak ada
B3/ persarafan
Tingkat kesadaran
: compos mentis
GCS
Reflek
: normal
Koordinasi gerak
Kejang
: tidak ada
1.
Mata
Bentuk
: normal
Visus
:-
Pupil
: isokor
: menyempit
Medan penglihatan
: menyempit
Buta warna
2.
: tidak ada
Hidung
Bentuk
: normal
Gagguan penciuman
: tidak ada
3.
Telinga
Aurikel
: normal
Membaran timpani
: keruh
Ottorhochea
: tidak ada
Tinitus
: ada
4.
Perasa
: normal
5.
Peraba
: normal
B4/perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak terjadi nyeri saat BAK, tidak ada distensi
suprapubik , BAK lancar , tidak terjadi infeksi, tidak terjadi terjadi
inkontinensia urine.
Produksi urin
Frekuensi BAK
Warna
: kuning
Bau
:amoniak
: 3 4 x/hari
B5/eliminasi alvi
1.
2.
Mulut
: mukosa lembab
Lidah
: normal
Tengorokan
Abdomen
: dintensi
Pembesaran hepar
: tidak ada
Pembesaran lien
: tidak ada
Asites
Masalah usus dan rektum
: tidak ada
BAB
Obat pencahar
Lavamen
B6/Otot/tulang/integumen
1.
Otot-tulang
2.
Fraktur
: tidak ada
Dislokasi
: tidak ada
Hematoma
: tidak ada
Integumen
Warna kulit
Turgor
Tulang belakang
: sawo matang
: tidak elastis
: kiposis
REPRODUKSI
Payudara
Bentuk
: simetris
Benjolan
: tidak ada
Kelamin
Bentuk
: normal
Keputihan
: tidak ada
Siklus haid
ENDOKRIN
Faktor alergi
: tidak ada
Manifestasi
:-
Cara mengatasi
:-
Kelainan endokrin
: tidak ada
ANALISA DATA
No
Data
Penyebab
Masalah
DS :
1.
2.
Klien
Pemenuhan
Gangguan Bowel
kebutuhan gizi
Eliminasi ( BAB )
tidak seimbang.
mengatakan
tidak
suka
DO :
1.
Klien
hanya
makan
nasi
dan
3.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1.
Dx. Kep.
Gangguan
Tujuan
Setelah dilakukan
Intervensi
1. Kaji pengetahuan klien1.
Bowel
Intervensi
mengenai pemahaman
tingkat pengetahuan
Eliminasi
keperawatan dalam
tentang nutrisi.
( BAB ) b.d
waktu 2 X 24 jam
Pemenuhan
kebutuhan
secara normal.
gizi tidak
Kriteria hasil :
2.
Rasional
Untuk mengetahui
sehingga dapat
membantu melancarnak
n pencernaan.
seimbang.
2. Klien dapat BAB
3.
3. klien untuk
dengan lancer
maksimal dalam
meningkatkan intake
waktu 2 X 24 jam .
Untuk membantu
melunakan feses.
dipenuhi secara
bertahap.
Untuk mengurasi
kembung/ distensi.
tidak bergas.
5. Lakukan auskultasi
bising usus.
5.
Untuk mengetahui
keefektifan rencana
sebelumnya.
IMPLEMENTASI
No
.
1.
1.
Dx.
Kep.
1
Implementasi
1. Mengkaji pengetahuan klien mengenai
Evaluasi
S: Saya sudah dapat BAB dengan
O:
Bising usus 10x / menit.
Makan dengan lauk pauk dan
sayuran.
intake cairan 1500 cc yang dipenuhi secara Perkusi abdomen tympani.
bertahap. Hasil: nanti saya akan mencoba
minum yang banyak.
A:Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Pada
lansia
sistem
gastrointestinal
mengalami
perubahan
seperti
kehilangan gigi, indra pengecap yang mengalami penurunan fungsi, rasa lapar
yang menurun, peristaltic yang menurun dan lain-lain. Sehingga pada lansia pola
eliminasi urine dan fekal mengalami perubahan dimana perawat harus mampu
membantu lansia dalam menghadapi perubahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Asfawan. M, Dkk. 1988. Gizi dan Kesehatan Manula (Manusia Lanjut Usia).
Jakarta : PT Mediyatama Sarana Prakarsa
Lueckenofte, 1998. Pedoman Praktis Pengkajian Gerontologi Edisi 2. Jakarta:
EGC
Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC
Tambahkan komentar
7
Mar
31
DisusunOleh:
KELOMPOK2
1.DediDarmaPutra
2.EdiTaufikurahman
3.KikiApriliyanti
4.NoviaYesiana
AKADEMIKEPERAWATAN
PEMERINTAHKABUPATENKOTAWARINGINTIMUR
Jl.BatuBerlianNo.11Telp(0531)22960
2012
KATAPENGANTAR
PujisyukurkepadaTuhanYangMahaEsakarenaberkattaufikdanhidayah
Nya,makalahinidapatdiselesaikan.Makalahinimerupakanmakalahpengetahuanbagi
mahasiswa/IakperpemkabkotimmaupunparapembacauntukbidangIlmuPengetahuan.
Makalahinisendiridibuatgunamemenuhisalahsatutugaskuliah daridosen
matakuliahKeperawatanGerontikdenganjudulStandarASUHANKEPERAWATAN
GERONTIK PADA PASIEN LANSIA DENGAN MASALAH PEMENUHAN
KEBUTUHANKESELAMATANDANKEAMANAN.Dalampenulisanmakalahini
penulisberusahamenyajikanbahasayangsederhanadanmudahdimengertiolehpara
pembaca.Penulismenyadaribahwamakalahinijauhdarisempurnadanmasihbanyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan
membangundarirekanrekanpembacauntukpenyempurnaanmakalahini.
Penulisjugamengucapkanbanyakterimakasihkepadarekanrekanyangtelah
membantudalampenyelesaianmakalahini.
Akhirkata,semogamakalahinidapatmemberikanmanfaatkepadakitasemua.
Amin.
Sampit,Maret2012
DAFTARISI
KATA
PENGANTAR .................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG...............................................................................................1
B.
TUJUAN
PENULISAN............................................................................................2
C.
RUMUSAN
MASALAH...........................................................................................2
D.
METODE
PENULISAN............................................................................................2
E.
SISTEMATIKA
PENULISAN..................................................................................2
BABIIPEMBAHASAN
A. PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEAMANAN....3
B.
KESELAMATAN
KEAMANAN...................................................................4
DAN
BAB III.............................................................................................................................
PENUTUP
A.
KESIMPULAN...................................................................................................
......39
B.
SARAN...............................................................................................................
.......39
DAFTARPUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
A.LATARBELAKANG
Seiringdenganmeningkatnyakualitaspelayanankesehatandinegaramajudan
negara berkembang, maka bertambahlah usia harapan hidup penduduk negara
tersebut.Haliniberarti,akanbertambahnyapopulasipenduduklanjutusia(lansia).
DiIndonesiadanbeberapanegaraberkembanglainnyaseseorangdikelompokkanke
dalamgolonganlansiajikaumurkronologisnyasudah60tahun(Kane,1994).
Penyakitpadausialanjutdengangejalakhasyaitumultipatologi(lebihdarisatu
penyakit),kemampuanfisiologistubuhyangsudahmenurun,tampilangejalayang
tidakkhas/menyimpang,danpenurunanstatusfungsional(kemampuankreraktivitas).
Penyakitpenyakit yang ditemukan pada pasien geriatri umumnya adalah penyakit
degeneratifkronik(Kane,1994).
Setiaporangpastiinginmemilikimasatuayangbahagiatetapikeinginantidaklah
selaludapatmenjadinyata.Padakehidupannyata,banyaksekalilansialansiayang
menjadidepresi,stress,danberpenyakitan.Banyakkitatemukanlansiayangdikirim
ke panti jompo dan tidak terurus oleh keluarga, ada lansia yang diasingkan dari
kehidupananakcucunyameskipunhidupdalamlingkunganyangsama,adalansia
yang masih harus bekerja keras meskipun sudah tua, dan masih banyak halhal
lainnyayangmenjadipenyebab(Lueckenotte,2000;Hall&Hassett,2002).
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan
palingbesaruntukmemberikanpelayanan/asuhankeperawatanyangkomprehensif
dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik, salah satunya
dalampemenuhankebutuhankeselamatandankeamanan.
B.TUJUANPENULISAN
C.RUMUSANMASALAH
Berdasarkanlatarbelakangdiatas,makarumusanmasalahdalammakalahini
adalahbagaimanaasuhankeperawatanpadalansia(LanjutUsia)denganpemenuhan
kebutuhankeselamatandankeamanan.
D.METODEPENULISAN
Metodeyangdigunakandalampenulisanmakalahiniyaitumetodekepustakaan
dandikutipdarisumbersumberyangdapatdibuktikankebenarannya.
E.SISTEMATIKAPENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I
PendahuluanyangterdiridariLatarBelakang,RumusanMasalah,TujuanPenulisan,
MetodePenulisan,danSistematikaPenulisan.BabIIPembahasan.BabIIIPenutup
yangterdiridariKesimpulandanSaran.DaftarPustaka.
BABII
PEMBAHASAN
A.PERANPERAWATDALAMPEMENUHANKEBUTUHANKEAMANAN
Peranperawatdalampemenuhankebutuhankeamanandapatberperansecara
langsungmaupuntidaklangsung.Secaralangsungperawatdapatmelakukanasuhan
keperawatanpadaklienyangmengalamimasalahterkaitdenganketidakterpenuhinya
kebutuhankeamanan.Adapunperanperawatdalampemenuhankebutuhankeamanan
adalahsebagaiberikut:
B.KESELAMATANDANKEAMANAN
Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
ancamanbahayaataukecelakaan.Kecelakaanmerupakankejadianyangtidakdapat
didugadantidakdiharapkanyangdapatmenimbulkankerugian,sedangkankeamanan
adalahkeadaanamandantentram.
KONSEPDASAR
1.Faktorfaktoryangmempengaruhikebutuhankeselamatandankeamanan
a.Usia
Padaanakanaktidakterkontroldantidakmengetahuiakibatdariapayangdilakukan.
Padaorangtuaataulansiaakanmudahsekaliterjatuhataukerapuhantulang.
b.Tingkatkesadaran
Padapasienkoma,menurunnyaresponsterhadaprangsang,paralisis,disorientasi,dan
kurangtidur.
c.Emosi
Emosi seperti kecemasan, depresi, dan marah akan mudah sekali terjadi dan
berpengaruhterhadapmasalahkeselamatandankeamanan.
d.Statusmobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun
memudahkanterjadinyarisikoinjuriataugangguanintegritaskulit.
e.Gangguanpersepsisensori
Kerusakansensoriakanmemengaruhiadaptasiterhadaprangsanganyangberbahaya
sepertigangguanpenciumandanpenglihatan.
f.Informasi/komunikasi
Gangguan komunikasi seperti afasia atau tidak dapat membaca menimbulkan
kecelakaan.
g.Penggunaanantibiotikyangtidakrasional
Antibiotikdapatmenimbulkanresistendansyokanafilaktik
h.Keadaanimunitas
Gangguan imunitas akan menimbulkan daya tahan tubuh yang kurang sehingga
mudahterserangpenyakit.
i.Ketidakmampuantubuhdalammemproduksiseldarahputih
Seldarahputihberfungsisebagaipertahanantubuhterhadapsuatupenyakit.
j.Statusnutrisi
Keadaannutrisiyangkurangdapatmenimbulkankelemahandanmudahterserang
penyakit,demikiansebaliknya,kelebihannutrisiberisikoterhadappenyakittertentu.
k.Tingkatpengetahuan
Kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
2.Macammacambahayaataukecelakaan
a.Dirumah
Tersedak.
Jatuh.
Tertelanalatalatrumahtangga.
Tersiramairpanas.
Jatuhdarijendelaatautangga.
Terpotong.
Lukatusukataulukagores.
Lukabakar.
Tenggelam.
Terkenapecahankaca.
Jatuhdarisepeda.
Keracunan.
b.Dirumahsakit
Mikroorganisme.
Cahaya.
Kebisingan.
Temperatur.
Kelembapan.
Cederaataujatuh.
Kesalahanprosedur.
Peralatanmedik.
Radiasi.
Keracunaninhalasi,injeksi.
Syokelektrik.
Asfiksiadankebakaran.
3.Pencegahankecelakaandirumahsakit
a. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri dari
kecelakaan.
b.Menjagakeselamatanpasienyanggelisahselamaberadaditempattidur.
c. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik
aseptik,menggunakanalatkesehatansesuaitujuan.
d.Menjagakeselamatanklienyangdibawadengankursiroda.
e.Menghindarikecelakaan:
Menguncirodakeretadorongsaatberhenti.
Tempattidurdalamkeadaanrendahdanadapenghalangpadapasien
yanggelisah.
Belberadapadatempatyangmudahdijangkau.
Mejayangmudahdijangkau.
Keretadorongadapenghalangnya.
f.Mencegahkecelakaanpadapasienyangmenggunakanalatlistrikmisalnya
suction,kipasangin,danlainlain.
g. Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah
meledaksepertitabungoksigendantermos.
h.Memasanglabelpadaobat,botol,danobatobatanyangmudahterbakar.
i. Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti
penempatanklienterpisahantarainfeksidannoninfeksi.
j.Mempertahankanventilasidancahayayangadekuat.
k.Mencegahterjadinyakebakaranakibatpemasanganalatbantupenerangan.
l.Mempertahankankebersihanlantairuangandankamarmandi.
m.Menyiapkanalatpemadamkebakarandalamkeadaansiappakaidanmampu
menggunakannya.
n.Mencegahkesalahanprosedur;identitasklienharusjelas.
KESELAMATANDANKEAMANANPADALANSIA
PENYEBABKECELAKAANPADALANSIA:
1.Fleksibilitasekstremitasyangberkurang
2.Fungsipenginderaandanpendengaranmenurun
3.Pencahayaanyangkurang
4.Lantailicindantidakrata
5.Tanggatidakadapengaman
6.Kursiatautempattiduryangmudahbergerak
7.Kehilangankesadarantibatiba(syncope)
TINDAKANPENGAMANANPADALANSIA:
1.Berikanalatbantuyangsesuai
2.Latihlansiauntukmobilisasi
3.Usahakanadayangmenemanijikabepergian
4.Letakkanperalatanterjangkaulansia
5.Gunakantempattidurtidakterlalutinggi
6.Penataanruanganharusbebaslalulalang
7.Upayakanlantaibersih,tidaklicin,rata,dantidakbasah
8.Hindarilampuredup/menyilaukan
PENGKAJIANDANPENCEGAHANJATUHPADALANSIA
A.DEFINISI
Jatuhadalahsuatukejadianyangdilaporkanpenderitaatausaksimata,yang
melibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai /tempat yang lebih
rendahatautanpakehilangankesadaranatauluka(Reuben)Jatuhseringterjadiatau
dialami oleh usia lanjut. Banyak faktor berperan di dalamnya ,kelemahan otot
ekstremitasbawahkekakuansendi,sinkopedandizzines,sertafaktorekstrinsiksertai
lantaiyanglicindantidakratatersandungbendabenda,pengelihatankurangterang
dan sebagainya. Tidak mengejutkan bahwa jatuh merupakan kejadian yang
mempercepat patah tulang pada orang dengan kepadatan mineral tulang {Bone
MineralDensity(BMD)}rendah.
Jatuhdapatdicegahsehinggaakanmengurangirisikopatahtulang.Jatuhadalah
penyebabterbesaruntukpatahtulangpingguldanberkaitandenganmeningkatnya
risikoyangberartiterhadapberbagaipatahtulangmeliputipunggung,pergelangan
tangan,pinggul,lenganbagianatas.
Jatuhdapatdisebabkanolehbanyakfaktor,sehinggastrategipencegahanharus
meliputiberbagaikomponenagarsukses.Aktivitasfisikmeliputipolagerakanyang
beragamsepertilatihankekuatanataukelasaerobikdapatmeningkatkanmassatulang
sehinggatulanglebihpadatdandapatmenurunkanrisikojatuh.
MengurangiRisikoJatuh
Banyakhalyangdapatdilakukanuntukmengurangirisikojatuhdanmeminimalisir
dampakdarijatuhyangterjadi.PedomanyangdikeluarkanolehAmericanGeriatrics
Society,BritishGeriatricsSociety,danAmericanAcademyofOrthopediSurgeons
pada pencegahan jatuh meliputi beberapa rekomendasi untuk orang tua(AGS et
al.2001).
B.PENCEGAHAN
Pencegahan dilakukan berdasar atas faktor resiko apa yang dapat
menyebabkanjatuhsepertifaktorneuromuskular,muskuloskeletal,penyakityang
sedangdiderita,pengobatanyangsedangdijalani,gangguankeseimbangandan
gayaberjalan,gangguanvisual,ataupunfaktorlingkungan.dibawahiniakandi
uraikanbeberapametodepencegahanjatuhpadaorangtua:
1.Latihanfisik
Latihanfisikdiharapkanmengurangiresikojatuhdenganmeningkatkankekuatantungkai
dantangan,memperbaikikeseimbangan,koordinasi,danmeningkatkanreaksiterhadap
bahaya lingkungan,latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obatobatan sedatif.
Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan
semampunya,salahsatunyaadalahberjalankaki.(1,4,5,6)
2.Managemenobatobatan
Gunakandosisterkecilyangefektifdanspesifikdiantara:
Perhatikanterhadapefeksampingdaninteraksiobat
Gunakanalatbantuberjalanjikamemangdiperlukanselamapengobatan
Kurangi pemberian obatobatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama
sedatifdantranquilisers
Hindaripemberianobatmultiple(lebihdariempatmacam)kecualiatasindikasi
kliniskuat
Menghentikanobatyangtidakterlaludiperlukan
3.Modifikasilingkungan
Atursuhuruangansupayatidakterlalupanasataudinginuntukmenghindaripusingakibat
suhudiantara:
4.Memperbaikikebiasaanpasienlansiamisalnya:
Berdiridariposisidudukataujangkokjanganterlalucepat.
Janganmengangkatbarangyangberatsekaligus.
MengambilbarangdengancarayangbenardariLantai.
Hindariolahragaberlebihan.
5.Alaskaki
Perhatikanpadasaatorangtuamemakaialaskaki:
Hindarisepatuberhaktinggi,pakaisepatuberhaklebar
Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga
keseimbangan
Pakaisepatuyangantislip
6.Alatbantujalan
Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan difokuskan untuk
mengatasiataumengeliminasipenyebabnyaataufaktoryangmendasarinya.
Penggunaannya alat bantu jalan memang membantu meningkatkan
keseimbangan,namundisisilainmenyebabkanlangkahyangterputusdan
kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak
menggunakan roda. Karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah
direkomendasikansecaraindividual.
Apabilapadalansiayangkasusgangguanberjalannyatidakdapatditangani
dengan obatobatan maupun pembedahan. Oleh karena itu, penanganannya
adalahdenganalatbantujalanseperticane(tongkat),crutch(tongkatketiak)
danwalker.(Jikahanya1ekstremitasatasyangdigunakan,pasiendianjurkan
pakai cane). Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh
kebutuhandanfrekuensimenunjangberatbadan.Jikake2ekstremitasatas
diperlukanuntukmempertahankankeseimbangandantidakperlumenunjang
beratbadan,alatyangpalingcocokadalahfourwheeledwalker.Jikakedua
ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan
menunjangberatbadan,makapemilihanalatditentukanolehfrekuensiyang
diperlukandalammenunjangberatbadan.
7.Periksafungsipenglihatandanpendengaran
8.Hipprotektor:terbuktimengurangiresikofrakturpelvis.
9.Memeliharakekuatantulang
Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan
densitastulangdanmengurangiresikofrakturakibatterjatuhpadaorangtua
Berhentimerokok
Hindarikonsumsialkohol
Latihanfisik
Antiresorbsisepertibiophosphonatesdanmodulatorreseptorestrogen
Suplementasihormonestrogen/terapihormonpengganti.
ASUHANKEPERAWATAN
Pengkajian
1. Faktorfaktor yang berhubungan dengan sistem sensori komunikasi pasien seperti
adanyaperubahanperilakupasienkarenagangguansensorikomunikasi:
a.Halusinasi;
b.Gangguanprosespikir;
c.Kelesuan;
d.Ilusi;
e.Kebosanandantidakbergairah;
f.Perasaanterasing;
g.Kurangnyakonsentrasi;
h.Kurangnyakoordinasidankeseimbangan.
2.Faktorrisikoyangberhubungandengankeadaanlain:
a.Kesadaranmenurun;
b.Kelemahanfisik;
c.Imobilisasi;
d.Penggunaanalatbantu.
Pengkajiankliendenganresikoinjurimeliputi:
Pengkajian resiko (Risk assessment tools) dan adanya bahaya dilingkungan klien
(homehazardsappraisal).
a.ResikoJatuh
Usiaklienlebihdari65tahun
RiwayatjatuhdirumahatauRS
Mengalamigangguanpenglihatanataupendengaran
Kesulitanberjalanataugangguanmobilitas
Menggunakanalatbantu(tongkat,kursiroda,dll)
Penurunanstatusmental(disorientasi,penurunandayaingat)
Mendapatkan obat tertentu (sedatif, hypnotik, tranquilizers, analgesics,
diuretics,orlaxatives)
b.Riwayatkecelakaan
Beberapa orang memiliki kecenderungan mengalami kecelakaan berulang, oleh
karena itu riwayat sebelumnya perlu dikaji untuk memprediksi kemungkinan
kecelakaanituterulangkembali
c.Keracunan
Beberapaanakdanorangtuasangatberesikotinggiterhadapkeracunan.Pengkajian
meliputiseluruhaspekpengetahuankeluargatentangresikobahayakeracunandan
upayapencegahannya.
d.Kebakaran
Beberapapenyebabkebakarandirumahperluditanyakantentangsejauhmanaklien
mengantisipasiresikoterjadikebakaran,termasukpengetahuankliendankeluarga
tentangupayaproteksidaribahayakecelakaanakibatapi.
e.PengkajianBahaya
Meliputi mengkaji keadaan: lantai, peralatan rumah tangga, kamar mandi, dapur,
kamar tidur, pelindung kebakaran, zatzat berbahaya, listrik, dll apakah dalam
keadaanamanataudapatmengakibatkankecelakaan.
f.Keamanan(spesifikpadalansiadirumah)
Gangguan keamanan berupa jatuh di rumah pada lansia memiliki insidensi yang
cukup tinggi, banyak diantara lansia tersebut yang akhirnya cedera berat bahkan
meninggal. Bahaya yang menyebabkan jatuh cenderung mudah dilihat tetapi sulit
untukdiperbaiki,olehkarenaitudiperlukanpengkajianyangspesifiktentangkeadaan
rumahyangterstuktur.
Contoh pengkajian checklist pencegahan jatuh pada lansia yang dikeluarkan oleh
DepartemenkesehatandanpelayananmasyarakatAmerika.
DiagnosaKeperawatandanIntervensi(TarwotodanWartonah)
1.Risikoinjuri
Definisi:kondisidimanapasienberisikomengalamiinjuriakibathubungannyadengan
kondisilingkungan,adaptasi,dansumbersumberyangmengancam.
YKemungkinanberhubungandengan:
a.Kurangnyainformasitentangkeamanan;
b.Kelemahan;
c.Gangguankesadaran;
d.Kurangnyakoordinasiotot;
e.Epilepsi;
f.Episodekejang;
g.Vertigo;
h.Gangguanpersepsi.
YKemungkinandatayangditemukan:
a.Perlukaandaninjuri.
YKondisikliniskemungkinanterjadipada:
a.AIDS;
b.Demensia;
c.Pengobatanbarbiturat,halosinogen,danbenzodiazepin;
d.Epilepsi;
e.Penyakitperdarahan.
YTujuanyangdiharapkan:
a.Injuritidakterjadi.
YIntervensi:
a. Cekkeadaanpasiensetiapjamdanberikanpenghalangpadatempat
tidurnya
b.Cektandavitalsetiap4jamdankepatenansaluranpernapasan
c.Jangantinggalkanobatyangdekatdengantempattidurnya
d.Siagakanalatalatemergensisepertisuctiondanintubasipadatempatnya
e.Kuncirodatempattidur
f.Posisikepalalebihditinggikan
g.Berikanpeneranganyangcukuppadamalamhari
h.Kolaborasidengandokterdalammenanganimasalahgangguanpersepsi
pasien
i.Bantupasiendalampergerakan/aktivitasketoilet
j.Lakukankajiankeadaankulitpasiendangunakantempattidurkhusus
untukmencegahdekubitus
k.Berikanpendidikankesehatantentang:
Perubahangayahidupsepertimerokokdanminumalkohol
Pencegahaninjuridirumah
YRasional:
a.Pencegahanprimer
b.Monitorfaktorrisiko
c.Mencegahterjadinyakecelakaan
d.Dibutuhkanpadasaatemergensi
e.Mempertahankankeamanan
f.Mencegahaspirasi
g.Mencegahjatuh
h.Mencegahkecelakaanakibatgangguansensori
i.Mencegahkecelakaan
j.Mencegahkomplikasiakibatinjuri
k.Mencegahinjuri
2.Perubahanproteksi
Definisi:kondisidimanapasienmengalamipenurunankemampuanuntukmelindunginya
dirinyasendiridaripenyakit,baikdariluarmaupundaridalamtubuh.
YKemungkinanberhubungandengan:
a.Defisitimunologi;
b.Malnutrisi;
c.Kemoterapiatauefekpengobatan;
d.Penglihatanyangkurang;
e.Kuranginformasitentangkeselamatan.
YKemungkinandatayangditemukan:
a.Riwayatkecelakaan;
b.Lingkunganyangberesiko.
YKondisikliniskemungkinanterjadipada:
a.Usia:kematangan,sangattua;
b.Nutrisikurang;
c.Gangguandarah;
d.Pembedahan;
e.Radiasiataukemoterapi;
f.Penyakitimunitas;
g.AIDS.
YTujuanyangdiharapkan:
Pasientidakmengalamiinfeksinosokomial
YIntervensi:
a.Luangkanwaktuuntukmenjelaskantentangproteksi/metodeisolasi
b.Kolaborasidengandokterdalampemberianpengobatan
c.Jagapasiendariinjuridaninfeksi
d. Monitor tanda vital, integritas kulit, efek obat, dan pendarahan dari
bekassuntikan
e.Tekantempatpenyutikansetelahmenyuntik
f.Berikandietadekuat
g.Lakukanpendidikankesehatantentang:
Pemberianpengobatan
Mempertahankankeamanan
Teknikisolasi
Penggunaanalatalatproteksi
YRasional:
a.Mengurangirisikopenularanpenyakit
b.Mengatasifaktorpenyebab
c.Mengurangirisikoinfeksi
d.Datadasaruntukmembandingkanadanyagangguanproteksi
e.Menghindaripendarahan
f.Meningkatkandayatahantubuh
g.Memberikanpengetahuandasartentangmenjagakeamanandiri
3.Risikotinggiinfeksi
Definisi:kondisidimanapasienmempunyairisikoyangtinggiterhadapmasuknyavirus
penyakit.
YKemungkinanberhubungandengan:
a.Tidakadekuatnyapertahananprimer;
b.Kerusakanjaringan;
c.Terpaparnyalingkunganyangterkontaminasipenyakit;
d.Prosedurinvasif;
e.Malnutrisi;
f.Penyakitkronis.
YKemungkinandatayangditemukan:
a.Kondisikulit;
b.Nilailaboratorium;
c.Pemakaianalatalatinvasif.
YKondisikliniskemungkinanterjadipada:
a.AIDS;
b.Infeksibakteridanvirus;
c.Kondisisetelahoperasi.
YTujuanyangdiharapkan:
a.Pasiendapatmenunjukkanpenurunaninfeksi.
b.Tidakadatandatandainfeksi.
YIntervensi:
a.Monitortandavitalsetiap4jam
b.Gunakanmetodepengontroladanyainfeksi
c.Pertahankandietadekuat,vitaminC,dantabletFe
d.Catathasillaboratorium
e.Monitorpemberianantibiotikdankajiefeksampingnya
f.Informasikantentangefekpengobatan
g.Lakukantekniksteril
h.Lakukanpendidikankesehatantentang:
Pencegahandanpenularanpenyakit
Tandadangejalainfeksi
Hidupsehat
YRasional:
a.Datadasaruntukmengetahuikeadaannormal
b.Melindungipasiendariinfeksi
c.Meningkatkandayatahantubuh
d.Mengidentifikasiadanyainfeksi
e.Mencegahkomplikasi
f.Mencegahinfeksisilang
g.Mencegahterjadinyainfeksi
h.Memberikanpengetahuandasarbagaimanacaramemproteksidiri
DiagnosaKeperawatandanIntervensi(NANDA)
1. Diagnosa umum sering muncul pada kasus keamanan fisik menurut NANDA
adalah:
Resikotinggiterjadinyacedera(Highriskforinjury).
Seorang klien mengalami masalah keperawatan resiko tinggi terjadinya cidera bila
kondisi lingkungan dan adaptasi atau pertahanan seseorang beresiko menimbulkan
cedera.
Resikoterjadinyakeracunan:adanyaresikoterjadinyakecelakaanakibatterpapar,atau
tertelannyaobatatauzatberbahayadalamdosisyangdapatmenyebabkankeracunan.
Resikoterjadinyasufokasi:adanyaresikokecelakaanyangmenyebabkantidakadekuatnya
udarauntukprosesbernafas.
Resikoterjadinyatrauma:adanyaresikoyangmenyebabkancederapadajaringan(ms.
Luka,lukabakar,ataufraktur).
Responalergilateks:responalergiterhadapprodukyangterbuatdarilateks.
Resikoresponalergilateks:kondisiberesikoterhadapresponalergiterhadapprodukyang
terbuatdarilateks.
Resikoterjadinyaaspirasi:klienberesikoakanmasuknyasekresigastrointestinal,sekresi
orofaringeal,bendapadatataucairankedalamsaluranpernafasan.
Resikoterjadinyasindromdisuse(gejalayangtidakdiinginkan):klienberesikoterhadap
kerusakansistemtubuhakibatinaktifitassistemmusculoskeletalyangdirencanakanatau
tidakdapatdihindari.
2.Perencanaan
Secaraumumrencanaasuhankeperawatanharusmencakupduaaspekyaitu:
Pendidikankesehatantentangtindakanpencegahandanmemodifikasilingkunganagar
lebihaman.
1.Contohrencanaasuhankeperawatan:
Diagnosa keperawatan: Resiko tinggi cedera: jatuh berhubungan dengan penurunan
sensori(tidakmampumelihat)
Tujuan: Klien memperlihatkan upaya menghindari cedera (jatuh) atau cidera (jatuh)
tidakterjadi
Kriteriahasil:Setelahdilakukantindakankeperawatanberupamodifikasilingkungan
danpendidikankesehatandalam1harikunjungandiharapkanKlienmampu:
3.Intervensi
a.Kajiulangadanyafaktorfaktorresikojatuhpadaklien.
b.Tulisdanlaporkanadanyafaktorfaktorresiko
c. Lakukan modifikasi lingkungan agar lebih aman (memasang pinggiran
tempattidur,dll)sesuaihasilpengkajianbahayajatuhpadapoin1
d.Monitorkliensecaraberkalaterutama3haripertamakunjunganrumah
e. Ajarkan klien tentang upaya pencegahan cidera (menggunakan
pencahayaanyangbaik,memasangpenghalangtempattidur,menempatkan
bendaberbahayaditempatyangaman)
f. Kolaborasidengandokteruntukpenatalaksanaanglaukomadangangguan
penglihatannya,sertapekerjasosialuntukpemantauansecaraberkala.
Secaraumumkriteriahasilpalingpentingpadakasusresikotinggicideraadalah
membantuklienuntukmengidentifikasibahaya,danmampumelakukantindakan
menjagakeamanan.Kriteriahasilyanglebihspesifikdiantaranya,Klienmampu:
mengidentifikasi bahaya lingkungan yang dapat meningkatkan kemungkinan
cidera, mengidentifikasi tindakan preventif atas bahaya tertentu, melaporkan
penggunaancarayangtepatdalammelindungidiridaricidera.
FORMATPENGKAJIANINDIVIDU
ASUHANKEPERAWATANGERONTIK
TanggalPengkajian:22Maret2012
A.DATABIOGRAFI
Nama:Ny.M
TTL:KualaKapuas,15September1939
JenisKelamin:Perempuan
Pendidikan:SD
Agama:Islam
StatusPerkawinan:Janda
TB/BB:151cm/45kg
Penampilan:Bersih,kurangrapi,gigiompong
CiriciriTubuh : Kulitkeriput,adabekaslukagoresdilututkiri,
kifosis
Alamat:Jl.BatuManyarNo.21
OrangYangDekat:Ny.S
Hubungan:Anakkandung
Alamat/Telepon:Jl.BatuManyarNo.21
B.RIWAYATKEPERAWATAN
1.
Genogram
Keterangan::Lakilaki:GarisKeturunan
: Perempuan : Tinggal
Serumah
:GarisHubungan:Meninggal
2.RiwayatKeluarga
Klienadalahanakketigadari3orangbersaudara.Merupakananakdaripasanganpetani.
Ayah klien meninggal dunia saat klien duduk di kelas 4 SD. Sedangkan ibu klien
meninggal saat klien kelas 6 SD. Klien sendiri tidak tahu penyakit apa yang pernah
dideritaolehmendiangorangtuanya.Setelahorangtuaklienmeninggaldunia,awalnya
klien tinggal bertiga dengan saudarasaudara klien saja sebelum akhirnya kakak
pertamanya menikah. Klien akhirnya tinggal berdua dengan kakak keduanya sampai
akhirnya kakak klien juga menikah. Klien lupa kapan tepatnya klien menikah. Klien
menikahdenganseoranggurudanmemiliki4oranganak.Setelahsuamiklienmeninggal
duniatahun2003karenastroke,klientinggaldengananakbungsunyadirumah.
C.RIWAYATPEKERJAAN
Pekerjaansaatini:
AlamatPekerjaan:
JarakDariRumah:
AlatTransportasi:
PekerjaanSebelumnya:
JarakDariRumah:
AlatTransportasi:
SumbersumberPendapatan&KecukupanTerhadapKebutuhan:
Sumberpendapatandidapatdarihasilpensiunansuamikliendandaripenghasilan
anakanakklienterutamaanakbungsuklien.
D.RIWAYATLINGKUNGANHIDUP
Tipetempattinggal
Jenislantairumah:KayuUlin
Kondisilantai:Kering
Tanggarumah:
Penerangan:Cukup
Tempattidur:Aman
Alatdapur:Berserakan
WC:Cukupbaik,lumayanbersih,tapiagaklicin
Kebersihanlingkungan:Kurangbersih
Jumlahorangyangtinggaldalamsaturumah:3orang
Derajatprivasi:
Tetanggaterdekat:Ny.K
Alamatdantelepon:Jl.BatuberlianNo.11
E.RIWAYATREKREASI
Hobbi/Minat:BerkebundanMenyulam
KeanggotaanOrganisasi;OrganisasiWanitaWredatama
Liburan/Perjalanan : Terakhir kali pada tahun 2011, klien pergi
mengunjungianaktertuanyadibanjarmasin
F.SISTEMPENDUKUNG
Perawat:Ny.N
Jarakdarirumah:2Km
RumahSakit:RSUDDr.MurjaniJarak3,5km
Klinik:Jarak
PelayananKes.Dirumah:
Makananygdihantarkan:
Perawatanseharihariyangdilakukandirumah:
Lainlain:
G.DISKRIPSIKEKHUSUSAN
KebiasaanRitual:Shalatwajib5waktu,shalatsunat
YangLainnya:mengajisetiapshalatmagribberakhir
H.STATUSKESEHATAN
StatusKesehatanUmumSelamaSetahunYangLalu:
SetahunyanglalukliensempatdirawatdiRSkarenamengalamikecelakaanlalulintas
dengananakklien.Klienmengalamilukalecetdipergelangantangandankakiklien.
StatusKesehatanUmumSelama5TahunYanglalu:
Klien sering mengeluh sakit di punggung, dan lutut klien terasa ngilu. Keluhan itu
berlangsungsampaisekarang.Klienjugapunyariwayatpenyakitgastritis.
KeluhanUtama:lututterasangilu
1.Provocative/Paliative:penumpukanKristalasamurat
2.Quality/Quantity:ngilungilu
3.Region : didaerahlututpalingterasasakit,selainitujuga
terasasakitdipunggungsampaidaerahpinggang
4.SeverityScale:6(dariskala010)
5. Timing : sangat terasa saat malam hari. Sifatnya hilang
timbuldanterkadangterasasakitberkisarantara10
15menit
Pemahaman&PenatalaksanaanMasalahKesehatan:
klienmenyadaridirinyasudahlansiadanseringsakitsakitan.Klientergolongorangyang
peduli terhadap kesehatannya, kalau sakit klien akan segera berobat. Klien juga tahu
kalaudiamenderitaarthritisgoutatauumumnyadikenalolehorangawam(termasuk
klien)denganasamurat.Tapikliensendiritidaktahudenganjelasapasebenarnyaasam
uratitusendiridanobatobatapayangdiminumklienselamaini.
Obatobatan:
Menurutklienobatyangdiminumnyaadalahparacetamoldanvitamin(karenasampel
sudahtidakada)
Alergi(CatatanAgentdanReaksiSpesifik)
Obatobatan:
Makanan:
FaktorLingkungan:
PenyakitYangDiderita
ArthritisGout(AsamUrat)
I.AKTIVITASHIDUPSEHARIHARI(ADL)
IndeksKATZ:A
Oksigenisasi:Baik,tanpaalatbantu
Cairan&Elektrolit : Klienminum46gelas/hari,kliensukaminum
kopi
Nutrisi : Baik, klien terkadang makan nasi lunak. Sayur
sayuranterutamakangkung,danikan
Eliminasi : BAB kadang lancar kadang tidak, BAK dalam
sehari35kali
Aktivitas : Terbatas, klien sering merasa lelah terutama
menahanrasacenatcenutdilututnya.Klienjarang
melakukanaktivitasyangberlebihandanberat.
Istirahat&Tidur:Tidursiangkadangkadang,tidurmalamdaripukul
21.00WIBdanterbangunpukul03.00WIB
PersonalHygiene:Dapatdilakukansecaramandiri
Seksual : Sudahtidakmemilikikeinginanuntukmelakukan
hubunganseksuallagi
Rekreasi : Klien tidak pernah rekreasi selain mengunjungi
anaktertuanyadiBanjarmasintahun2011lalu
J.PSIKOLOGI,KOGNITIFDANPERSEPTUAL
KonsepDiri:Baik,positif,klienmenyadaridirinyasudahlansia
Emosi:Labil,klienmudahtersinggung
Adaptasi : Baik, klien mudah membaur dengan masyarakat
sekitarnya
Mekanismepertahanandiri:Baik
Statusmental
Tingkatkesadaran:Composmentis
Afasia:
Demensia:Tidak
Orientasi:Normal
Bicara:Normal
Bahasayangdigunakan:Dayak
Kemampuanmembaca:Bisa
Kemampuaninteraksi:Sesuai
Vertigo:Tidak
ShortPortableMentalStatusQuistionaire(SPMSQ) : 6(KerusakanIntelektual
Sedang)
MiniMental State Exam (MMSE) : 6(Gangguan Intelektual
Sedang)
GeriatrikDepressionScale:Skor4
APGAR:6(Sedang)
K.TINJAUANSISTEM
Keadaanumum:Baik
Tingkatkesadaran:Composmentis
Tandatandavital:TD:130/70mmHgN:68x/m
RR:20x/mT:36,3oC
TB:152cmBB:48Kg
L.PENGKAJIANPERSISTEM
PERNAFASAN(B1:BREATHING)
1.BentukDada:Simetris
2.SekresidanBatuk:TidakAda
3.PolaNafas
a.Frekuensinafas:20x/mdanteratur
4.BunyiNafas
b.Normal:Vesikulerdisemualapangparu
c.Abnormal:
d.Resonenlokal:
5.Pergerakandada:
6.TractilFremitus/FremitusLokal:
7.AlatBantuPernafasan:
CARDIOVASCULAR(B2:BLEEDING)
1.Nadi
Frekuensi:68x/mdanreguler
2.Bunyijantung:Normal
3.Letakjantung:IctuscordisterabapadaICS5kirakira
satujarimedialdarigarismidclavicula
4.Pembesaranjantung:Tidak
5.Nyeridada:Tidak
6.Edema:Tidak
7.Clubbingfinger:Tidak
PERSARAFAN(B3:BRAIN)
TingkatKesadaran:Composmentis
1.GCS
TotalGCS:14
2.Refleks:Normal
3.Koordinasigerak:Ya
4.Kejang:Tidak
5.Lainlain:
PENGINDERAAN(PERSEPSISENSORI)
1.Mata(Penglihatan)
a.Bentuk:Normal
b.Visus:
c.Pupil:Isokor
d.Gerakbolamata:Normal
e.Medanpenglihatan:Menyempit
f.Butawarna:Tidak
g.TekananIntraOkuler:Tidak
2.Hidung(Penciuman)
a.Bentuk:Normal
b.GangguanPenciuman:Tidak
3.Telinga(Pendengaran)
a.Aurikel:Normal
b.Membrantympani:Keruh
c.Otorrhae:Tidak
d.GangguanPendengaran:Ya
e.Tinitus:Ya
4.Perasa:Normal
5.Peraba:Normal
PERKEMIHANELIMINASIURI(B4:BLADDER)
Masalahkandungkemih:Sering
Produksiurine:250ml/hari
Frekuensi:26x/hari
Warna:KuningJernih
Bau:Amoniak
PENCERNAANELIMINASIALVI(B5:BOWEL)
1.MulutdanTenggorokan
a.Mulut:Selaputlendirmulutlembab
b.Lidah:Hiperemik
c.KebersihanRonggaMulut:Tidakberbau
d.Tenggorokan:SakitMenelan
e.Abdomen:Kenyal
f.PembesaranHepar:Tidak
g.PembesaranLien:Tidak
h.Asites:Tidak
2.MasalahUsusBesardanRectum/Anus
BAB:2X/hari,Tidakadamasalah
Obatpencahar:Tidak
Lavemen:Tidak
OTOT,TULANG,DANINTEGUMEN(B6:BONE)
1.OtotdanTulang
Kemampuanpergerakansendilengandantungkai(ROM):Bebas
Kemampuankekuatanotot:
Tidakadafraktur
Tidakadadislokasi
Tidakadahaematom
2.Integumen
Warnakulit:Hiperpigmentasi
Akral:Hangat
Turgor:TidakElastik
Tulangbelakang:Kiposis
M.REPRODUKSI
Perempuan:
Payudara:Bentuksimetris,Tidakadabenjolan
Kelamin:Bentuknormal,tidakadakeputihan,klienmenopause
N.ENDOKRIN
Klientidakmemilikikelainanendokrin
O.PENGETAHUAN
Pengetahuankliententangkesehatandirinya:klienmenyadaridirinyasudahlansia
danakanrentanterhadapsakit.Klienmemangselaluberobattiapkalidiasakit.Tapi
klientidakmengertimanfaatobatobatanyangdidapatnyasecaraspesifik.
ANALISADATA
NO
1.
KELUHAN
DS: Aduh, kaki saya ini ngilu. Rasanya
cenat-cenut kalau jalan
DO:
klien tampak memijat kedua kakinya
klien tampak hati-hati saat merubah posisi
dari duduk jadi berdiri
- klien kifosis
P : penumpukan Kristal asam urat
Q : ngilu, cenat-cenut
R ; di daerah lutut paling terasa sakit, selain
itu juga terasa sakit di punggung sampai
daerah pinggang
S : 6 (dari 0-10)
T : di daerah lutut paling terasa sakit, selain
itu juga terasa sakit di punggung sampai
daerah pinggang
-
ETIOLOGI
Penumpukan
Kristal asam urat
PROBLEM
Nyeri akut
DO:
Fokus penglihatan mulai berkurang
Lapang pandang menyempit
Aktivitas terbatas karena sakit pada
ekstrimitas dan punggung, gerak agak pelan
dan hati-hati
Lingkungan kurang aman. WC agak licin. Di
halaman belakang terdapat beberapa pecahan
kaca, duri salak (di halaman belakang rumah
klien tumbuh 2 pohon salak), dan tanah agak
licin karena ditumbuhi lumut
Penurunan sensori,
lingkungan kurang
kondusif,
fleksibelitas
ekstremitas
menurun
Resiko injuri
RENCANAKEPERAWATAN
No.
1.
Dx.
Kep.
1
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Intervensi
Setelah dilakukan
1.
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan nyeri hilang
atau terkontrol dengan
kriteria hasil:
2.
Klien tidak
mengungkapkan
perasaan nyeri
Gerak tidak terbatas
Aktivitas bisa sedikit
meningkat
3.
Skala nyeri 0 (dari 010)
Menunjukkan
ekspresi rileks
4.
Rasional
Akan melancarkan
peredaran darah sehingga
kebutuhan oksigen pada
jaringan terpenuhi dan
mengurangi nyeri
Pengetahuan tersebut
membantu mengurangi
nyeri dan dapat membantu
meningkatkan kepatuhan
klien terhadap rencana
terapeutik
5.
2.
No
.
1.
1.
Setelah
dilakukan
1.
tindakan
perawatan
selama
2x24
jam
diharapkan cidera tidak
terjadi dengan kriteria
2.
hasil:
1.
Mengidentifikasi
bahaya apa saja yang
dapat
meningkatkan
kemungkinan
cidera
terutama
bahaya3.
lingkungan
2.
Mengidentifikasi
tindakan preventif atas
bahaya tertentu
3.
Melaporkan
4.
penggunaan cara yang
tepat dalam melindungi
diri dari cidera.
Dx.
Kep.
1
Pemakaian alkohol,
kafein, dan oba-obatan
diuretik akan menambah
peningkatan kadar asam urat
dalam serum.
Implementasi
1.
5.
Evaluasi
2.
3.
4.
5.
2.
2.
1.
6 (dari 0-10)
Membantu klien dalam mengidentifikasi
factor pencetus (22/3/2012)
Hasil: nyeri karena terjadinya penumpukankristal asam urat pada sendi
Mengajarkan relaksasi: anjurkan klien untukmenggunakan air hangat untuk mandi(22/3/2012)
Hasil: klien memahami anjuran yang diberikan
dan akan mulai melakukan apa yang
dianjurkan
Meningkatkan
pengetahuan
tentang
penyebab nyeri dan hubungan dengan berapa lama nyeri akan berlangsung (22/3/2012)
Hasil: klien masih belum sepenuhnya
memahami HE yang diberikan. Klien hanya tahu kalau dirinya mengalami asam urat begitu
saja.
Menganjurkan klien untuk tidak meminum minuman seperti alkohol, kafein atau
mengonsumsi obat-obatan diuretik, tapi
perbanyak minum air putih (22/3/12)
Hasil: Karena klien suka kopi, klien
mengatakan kalau klien akan mencoba
mengurangi minum kopi secara bertahap
setelah mendengar anjuran yang diberikan dan
akan minum air putih lebih sering
dibandingkan dengan kopi.
Mengkaji adanya faktor-faktor resiko injuri
O:
Fokus
penglihatan
mulai
rentan terjatuh
4.
3.
masih
berpotensi
6.
7.
lebih
aman
sesuai
hasil
Hasil: klien dan keluarga memahami apa yang terutama 2 hari pertama kunjungan
diajarkan seperti mengatur pencahayaan di
rumah
rumah (karena klien mengalami penurunan
sensori), menjaga lingkungan agar tetap bersih
Ajarkan klien dan keluarga
dan tidak menimbulkan resiko cidera dan
tentang upaya pencegahan cidera
komplikasi cidera bagi klien
BABIII
PENUTUP
A.KESIMPULAN
KebutuhanKeselamatandanKeamananjugamerupakankebutuhandasarbagilansia.
Di sini perawat dalam pemenuhan kebutuhan keamanan dapat berperan secara
langsungmaupuntidaklangsungyaitusebagaiPemberiPerawatanLangsung(care
giver), Pendidik, Pengawas Kesehatan, Konsultan, dan Kolaborasi. Keselamatan
adalahsuatukeadaanseseorangataulebihyangterhindardariancamanbahayaatau
kecelakaan,sedangkankeamananadalahkeadaanamandantentram.
B.SARAN
Perawatsebagaitenagakesehatanyangprofesionalmempunyaikesempatanpaling
besaruntukmemberikanpelayanan/asuhankeperawatanyangkomprehensifdengan
membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik, salah satunya dalam
pemenuhankebutuhankeselamatandankeamanan.
DAFTARPUSTAKA
Tarwoto,Wartonah.2010.KebutuhanDasarManusia.Jakarta:SalembaMedika
http://www.stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/19/pengkajiandanpencegahan
jatuhpadalansia/
http://www.cita09060144.student.umm.ac.id/2010/02/05/peranperawatdalam
pemenuhankebutuhankeamanandankeselamatan/
Tambahkan komentar
8
Mar
31
KEPERAWATAN GERONTIK
DI SUSUN OLEH :
BAMBANG SURYADINOR
NITA RAHMADANI
NOVA ZAHROTUL HAYYA
SUMIRLAN TRISNO
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Jl. Batu Berlian No.11 Sampit
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan
makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper pemkab kotim maupun para
pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Keperawtan Gerontik dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .....................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI ....................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG ............................................................................
1.2 TUJUAN
PENULISAN ........................................................................
1.3 RUMUSAN
MASALAH.......................................................................
1.4 METODE
PENULISAN.........................................................................
1.5 SISTEMATIKA
PENULISAN................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN.................................................................................
.......
2.2 PROSES
MENUA...................................................................................
4
2.3 KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA...........................................
7
2.4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI PADA
LANSIA
11
2.7.
ASKEP...........................................................................................
......... 12
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN ................................................................................
....... 13
B.
SARAN ..........................................................................................
......... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN KASUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia Lanjut
Usia
(MANULA)
dimasukkan
ke
dalam
copot,
sehingga
memberikan
kesulitan
dalam
tetapi
harus
cukup
mengandung
protein
dan
tetapi
harus
cukup
tersedia
untuk
melancarkan
enersi
MANULA
sudah
Tujuan
Setelah membaca makalah ini di harapkan mahasiswa mampu
melakukan Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Nutrisi Pada
Lansia
1.3.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nutrisi
Metode Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode kepustakaan.
1.5.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Halaman Judul, Kata
Pengantar, Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar
Belakang,
Rumusan
Masalah,
Tujuan
Penulisan,
Metode
kesehatan
lansia. Faktor-faktor
fisiologis
yang dapat
peningkatan
kolesistokinin
yang
dapat
memengaruhi
terakhir
mengindikasikan
bahwa
lansia
dan
kebutuhan
mineral
meliputi
Proses Menua
Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan
yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan
fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis ini
dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain :
dan
asam
folat.
Sedangkan
gangguan
pada
indera
penurunan
daya
ingat
jangka
pendek,
tujuan
(apraksia)
dan
gangguan
dalam
yang
dapat
mengakibatkan
kesulitan
dalam
sehingga
usia
lanjut
yang
mengalami
IU
seringkali
meliputi
organ-organ
yang
terletak
diluar
saluran
fungsi
tubuh
dan
perubahan komposisi
tubuh.
lendir.atropi
sensitivitas
dari
indera
syaraf
pengecap
pengecap
di
(80%),hilangnya
lidah
teritama
rasa
bagian
bawah
sehingga
berupa
menjadi
(presbyusofagus).Keadaan
usofagus
dan
ini
tidak
memperlambat
jarang
pengosongan
berlanjut
sebagaiher
tepatnta
di
daerah
osofaring
penyebabnya
seperti
jumlah
ganglion
yang
menyusut
lapar
pepsin
berkurang,asam
lambung
menurun,waktu
zat
gizi
pada
umumnya
masih
dalam
batas
reduksi,yang
menyebabkan
metabolisme
obat
dan
2.3
bahwa
kecepatan
Kalori
(energi)
diperoleh
dari
lemak
9,4
kal,
maka
cadangan
energi
tubuh
akan
digunakan,
lansia,
masa
ototnya
berkurang.
Tetapi
ternyata
efisien).
Beberapa
penelitian
merekomendasikan,
penyakit
atherosclerosis
(penyumbatan
poly
unsaturated
faty
acid).
Minyak
nabati
bahwa
umumnya
lansia
lansia
adalah
kurang
mineral
kalsium
yang
tidak
mampu
merencanakan
dan
menyediakan
makanannya sendiri.
.Kehilangan: terutama terlihat pada pria lansia yang tidak
pernah memasak untuk mereka sendiri, mereka biasanya
d.
e.
mau
bersusah
payah
berbelanja,
memasak
atau
memakan makanannya.
Pendapatan yang rendah: ketidak mampuan untuk membeli
makanan yang cermat untuk meningkatkan pengonsumsian
makanan yang bergizi.
f.
Penyakit
saluran
cerna:
termasuk
sakit
gigi
dan
gigi
atau
ompong,
Esophagus/kerongkongan
konstipasi,Penyerapan
menurun
g.
penyalahgunaan
alcohol:
makanan
penyalah
di
gunaan
usus
alcohol
kelompok
usia
lain
yang
lebih
muda
ini
status
kesehatan
(Watson,
Roger.
2003.
yang
tidak
normal,
kimia
yang
bertugas
sehingga
lansia
menderita
wasir
yang
bisa
2.7
ASKEP
a.PENGKAJIAN
atau rusak?
Kebiasaan makan,
Aspek
pribadi,
budaya,
dan
agama
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Lansia mengalami persoalan khusus tentang nutrisi. Mereka
beresiko tinggi menderita malnutrisi dan lebih rentan terkena
dampak malnutrisi. Salah satu indikator yang sangat penting
pada status nutrisi adalah berat badan. Perawat berperan sangat
penting dalam pemenuhan nutrisi lansia terutama di Rumah
Sakit. Setiap orang harus makan. Makanan merupakan bagian
yang paling pentingdalam kehidupan sebagian lansia dan saatsaat bersantap menjadi bagian pentingyang dialami manula
setiap harinya. Makanan juga harus menjadi sumber kesehatan
serta kegembiraan bagi orang-orang yang berusia lanjut ini.
3.2
SARAN
Patut
diingat
bahwa
keperluan
enersi
MANULA
sudah
DAFTAR PUSTAKA
2005-2006.
Prima
Tanggal Pengkajian : 25
Maret 2012
A. DATA BIOGRAFI
Nama
TTL
Jenis Kelamin
Pendidikan
Agama
Status Perkawinan
TB / BB
Penampilan
Alamat
:Tn S
:Sampit, 20 Oktober 1945
:laki-laki
: SMA
: Islam
:Duda
: 162 cm, 50 Kg
:Rapih danbersih
Ciri ciri tubuh :Kurus
: Jl. Merdeka, Kel. Ketapang
RT 3
RW V
Orang Yang Dekat
Hubungan
Alamat / Telepon
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Genogram
Telp/ Hp : -
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Tinggal serumah
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Klien
2. RiwayatKeluarga
Klien seorang duda, mempunyai anak satu. Klien hidup
bersama anak laki-lakinya. Di keluarga klien tidak ada yang
menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi, asma, TB,
atau hepatitis.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaan
Jarak dari rumah
: Berkebun
: Jl. MajuMundur
: 1km
Alat transportasi
: Jalan kaki
Pekerjaan sebelumnya
: Swasta
Jarak darirumah
: 3 Km
Alat transportasi
: Sepeda Motor
Sumber-sumber Pendapatan & Kecukupan Terhadap Kebutuhan:
Pendapatan berasal dari hasil berkebun dan dibiayai oleh anak.
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Type tempa tinggal
:Rumah
Jenis lantai rumah
:Kayu
Kondisi lantai
:Kering
Tangga rumah
:Tidakada
Penerangan
:Cukup
Tempat tidur
:Aman
Alatd apur
:Rapi
WC
:Aman
Kebersihan lingkungan
:bersih
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah :Sendiri
Derajat privasi
:Terjaga
Tetangga terdekat
: Ada
Alamat dan telepon
: Jl. Merdeka No. 46
E. RIWAYAT REKREASI
Hobbi / Minat
KeanggotaanOrganisasi
Liburan / Perjalanan
: Memancing
: Pengajian
: Jalan jalan, berkunjung ketempat Anak
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi
: Perawat
Jarak Dari Rumah
: 1 Km
RumahSakit
: Ada Jarak 5 Km
Klinik
: Ada Jarak 4 Km
Pelayanan Kes. Dirumah
: Tidakada
Makanan Yang dihantarkan
: Tidakada
Perawatan Sehari-hari Yang Dilakukan Keluarga : Check Up
kePuskesmas
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual
: klien shalat 5 waktu, klien kadang menjalankan
shalat tahajud.
Yang Lainnya
: Tidakada
H. STATUS KESEHATAN
: klien pernah
menderita Anemia
Status KesehatanSelama 5 Tahun Yang Lalu
: Tidak ada
masalah
KeluhanUtama
Klien mengatakan tidak nafsu makan
: Klien sering
berobat ke puskesmas
Alergi :
Obat-Obatan
:Tidakada
Makanan
:Tidakada
FaktorLingkungan
I.
: Tidakada
mampu
menghabiskan
konjugtiva
anemis,
porsi
BB
Aktivitas
Personal Hygiene
Seksual
Klien
tidak
ada
niat
lagi
untuk
J.
K. TINJAUAN SISTEM
KeadaanUmum
:Baik
Tingkat Kesadaran
: Compos mentis
: 2 Fungsi
: 2 Baik
: 4 Baik
: 6 Menengah
Tanda-Tanda Vital
80 x/m
: TD
130/90 mmhg
RR
16 x/m
TB
168 cm
Nadi
Suhu 36,5oC
BB
50kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
1) PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. Bentuk Dada
: Simetris
2. SekresidanBatuk
: Tidakada
Nyeriwaktubernapas
: Tidakada
3. PolaNapas
: RR 16 x/m, Reguler
4. BunyiNapas
: Normal
(tidakadaRonchi)
5. Pergerakan Dada
: Intercostal
6. TractilFremitis/Fremitus Vokal
:Tidakada
7. Alat Bantu Pernapasan
: Tidakada
2) CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
1. Nadi
: Frekuensi
80 x/m
nt ,
Reguler
2. Bunyi Jantung
: Normal
3. LetakJantung
: Ictus Cordis teraba pada
intercostal V, kira-kira 1 jari medial darigaris midklavikular
4. Pembesaran Jantung : Tidakada
5. NyeriDada
: Tidakada
6. Edema
: Tidakada
7. Clubbing Finger
: Tidak
3) PERSARAFAN (B3: BRAIN)
Tingkat kesadaran :
Compos Mentis
1. GCS :
Eye : 4
Verbal : 5
Motorik : 6
Total GCS
: 15
2. Refleks
: Normal
3. Koordinasi Gerak
: Ya
4. Kejang
: Tidak
4) PENGINDERAAN
1. Mata (Penglihatan)
2.
3.
4.
5.
a. Bentuk
b. Pupil
c. Gerak Bola Mata
d. Medan Penglihatan
e. ButaWarna
f. TekananInraOkuler
Hidung (Penciuman)
Bentuk
GangguanPenciuman
Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel
b. Membran Tympani
c. Otorrchea
d. GangguanPendengaran
e. Tinitus
Perasa
Peraba
: Normal
: Ishokor
: Normal
: Normal
: Tidak
: Tidak
: Normal
: Tidak
: Normal
: Terang
: Tidak
: Tidak
: Tidak
: Normal
: Normal
Fraktur
: Tidak
Dislokasi
:Tidak
Haemotom : Tidak
2. Integumen
Warna Kulit
: Kuning langsat
Akral
: Hangat
Turgor
: Tidakelastis
Tulang Belakang
: Normal
8) REPRODUKSI
Laki-laki :
Kelamin Bentuk
: Normal
Kebersihan Alat Kelamin
: Bersih
9) ENDOKRIN
1. Faktor Alergi
Manifestasi
Cara Mengatasi
2. Kelainan Endokrin
: Tidak
: Tidakada
: Tidakada
: Tidakada
10) PENGETAHUAN
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :
Klien mengetahui tentang kondisi kesehatannya dan klien
sering cek up untuk kesehatannya
ANALISA DATA
NO
1.
KELUHAN
ETIOLOGI
PROBLEM
Intake yang
tidakadekuat
Ketidak
seimbangan
nutrisi : nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1.
Dx.
Kep.
1
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Intervensi
Setelah dilakukan
1.
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam
diharapkan
ketidakseimbangan 2.
nutrisi : nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
teratasi dengan
Kriteria hasil :
Nafsu makan
3.
meningkat
Berat badan meningkat
Adanya perubahan pola
makan
Konjungtiva normal 4.
Klien tampak tidak
lemah
Rasional
1. R/mengetahui perubahan
keadaan umum nutrisi pada
klien
4. Membantu meningkatkan
nafsu makan
5. R/ Mencegah terjadinya
5. Anjurkan makan makanan mual dan membantu
yang disajikan dalam
meningkatkan nafsu makan
kondisi hangat
No
.
1.
1.
Dx.
Kep.
1
Implementasi
Evaluasi
DO :
K/u baik
Nafsumakanklienmeningkat
Konjungtiva normal
TD : 100 / 70 mmhg
N : 80 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,6 oC
BB 50 kg
1.
2.
3.
4.
Lihat komentar
Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.