Peraturan Perundang - Undangan Dan Baku Mutu Lingkungan PDF
Peraturan Perundang - Undangan Dan Baku Mutu Lingkungan PDF
A. Peraturan Perundang-Undangan
Beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia yang berkaitan dengan
masalah lingkungan hidup, pencemaran lingkungan dan pengendalian pencemaran air
antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 255/BAPEDAL/08/1996 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas.
bagi
perlindungan
dan
pengembangan
lingkungan
menurut
Baku mutu aliran: adalah baku mutu yang diterapkan pada air dalam badan air
dengan mengingat peruntukan air dan kemampuan swa penahiran (self
purification) air.
2.
Baku mutu limbah: adalah baku mutu yang diterapkan pada limbah sebelum
limbah dibuang ke badan air dengan mengingat peruntukan air dan kemampuan
swa penahiran air pada badan air tempat limbah tersebut dibuang.
Ditinjau dari fungsinya, baku mutu air mempunyai fungsi ganda, yaitu: di satu
pihak merupakan tingkat mutu air yang diinginkan bagi suatu peruntukan, dan di lain
pihak merupakan arahan serta pedoman bagi langkah-langkah pengendalian
pencemaran air. Walaupun sekarang ini teknologi alat pengukur dan pemantau
kualitas air sudah sangat maju dan kualitas sumberdaya manusia yang melakukan
pengukuran dan pemantauan kualitas air juga sudah cukup
baik, tetapi dalam penentuan baku mutu aliran masih terdapat beberapa kelemahan
antara lain dalam penentuan tersebut:
1.
2.
3.
Golongan A : air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b)
Golongan B : air yang dapat digunakan sebagai bahan baku air minum.
peternakan.
d)
Golongan D: air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian serta dapat
dimanfaatkan untuk usaha perkotaan dan industri pembangkit
tenaga listrik.
2.
3.
4.
5.
Golongan A
Golongan I
Golongan B
Golongan II
Golongan C
Golongan III
Golongan D
Jika suatu sumber air atau badan air diperuntukkan sebagai Golongan A, maka
sama sekali dilarang membuang Iimbah ke dalam badan air tersebut. Jika suatu
sumber air diperuntukkan sebagai Golongan B, maka limbah yang boleh dibuang ke
dalamnya harus memenuhi baku mutu limbah I. Jika suatu sumber air diperuntukkan
sebagai Golongan C, maka Iimbah yang boleh dibuang ke dalamnya harus memenuhi
baku mutu limbah II.
C. Beban Pencemaran
Selain baku mutu limbah yang berdasarkan atas besaran konsentrasi parameter,
juga
diberlakukan
ketetapan
tentang
beban
pencemaran
maksimum
yang
Ad s.d. A.XXI dan Lampiran B.1 s.d. B.XXI untuk masing-masing industri, didasarkan
pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya. Rumus yang digunakan yaitu:
DM = Dm x Pb
Keterangan:
DM
Dm
Pb
Debit Iimbah cair yang sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut:
DA = Dp x H
Keterangan:
DA = debit Iimbah cair sebenarnya, dinyatakan dalam m 3/bulan
Dp = hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m 3/hari
H = jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan.
Penilaian debit: nilai DA tidak boleh Iebih besar daripada nilai DM.
a.
BPM = (CM)j x Dm x f
Keterangan:
BPM = beban pencemaran maksimum per satuan produk, dinyatakan
dalam kg parameter per satuan produk
(CM)j = kadar maksimum unsur pencemar j, dinyatakan dalam mg/I
Dm = debit limbah cair maksimum sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Lampiran A.I s.d. A.XXI dan Lampiran B.I s.d. B.XXI yang
sesuai dengan industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m 3
Iimbah cair per satuan produk
f
= faktor konversi = 1/1000.
Keterangan:
BPA
b.
Keterangan:
BPMi = beban pencemaran maksimum per hari yang dibolehkan bagi
industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam kg parameter per hari
Pb = produksi sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan
produk yang sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A.I s.d.
A.XXI dan Lampiran B.I s.d. B.XXI untuk jenis industri yang
bersangkutan
H
= jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan.
Beban pencemaran sebenarnya per hari dihitung dengan cara sebagai berikut:
BPAi = (CA)j x Dp x f
Keterangan:
BPAi = beban pencemaran sebenarnya per hari, dinyatakan dalam kg
parameter per hari
(CA)j = kadar sebenarnya unsur pencemar j, dinyatakan dalam mg/I
Dp = hasil pengukuran debit Iimbah cair, dinyatakan dalam m 3/hari
f
= faktor konversi = 1/1000.
Penilaian beban pencemaran:
BPA tidak boleh Iebih besar daripada BPM dan BPAi tidak boleh Iebih besar daripada
BPMi.
Contoh perhitungan:
Industri minyak sawit (CPO) memproduksi 10.000 ton minyak sawit per bulan. Hari
kerja 30 hari. Debit Iimbah terukur 500 m 3/hari. BOD terukur 90 mg/I. Dalam baku mutu
Iimbah cair untuk industri minyak sawit (Lamp. B.IV Kep. Men. LH No. Kep51/MENLH/I0/1995) ditetapkan debit limbah maksimum sebesar 2,5 m 3/ton produk
minyak sawit.
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa debit Iimbah cair sebenarnya masih Iebih
kecil daripada debit Iimbah cair maksimum yang diperbolehkan.
Terlihat bahwa beban pencemaran sebenarnya per hari (BPAi) Iebih rendah daripada
beban pencemaran maksimum per hari (BPMi).