Rel Dan Bantalan
Rel Dan Bantalan
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
Agar supaya rel dapat menahan momen-momen tersebut, maka rel dibuat
sebagai batang dengan bentuk dasar profil I. Pengembangan dan bentuk dasar profil I
tersebut terdapat tiga macam bentuk rel, yaitu (lihat Gambar 3.2):
a) rel berkepala dua,
b) rel alun (Grooved Rail), dan
c) rel Vignota.
Gambar 3.2 Macam-macam bentuk rel
Rel Vignota (ditemukan pertama kali oleh Charles Vignoles tahun 1836)
merupakan bentuk rel yang umum digunakan pada jalan rel, termasuk di Indonesia.
Pada uraian selanjutnya yang akan dibahas adalah rel bentuk Vignota.
Rel bentuk Vignota terdiri atas tiga bagian rel, yaitu: kepala, badan, dan kaki.
Dengan bentuk yang sepenti itu, rel bentuk Vignota mempunyai keunggulankeunggulan sebagai berikut:
a) momen perlawanan cukup besar (bentuk seperti profil I), tetapi retatif mudah untuk
dibentuk lengkung horisontal, kaki yang lebar dengan sisi bawah datar, menjadikan
rel mudah diletakkan dan ditambatkan pada bantalan, serta lebih stabil
kedudukannya,
b) kepala rel sesuai dengan bentuk kasut roda.
Keausan rel terutama terjadi pada bagian kepala, oleh karenanya untuk
mendapatkan umur rel yang lebih panjang, bagian kepala diperbesar. Selain hal
tersebut (untuk ketahanan terhadap aus), diperbesarnya kepala rel adalah karena
kepala rel merupakan tempat tumpuan roda kereta (kedudukan roda pada rel).
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
Tipe Rel
R.60/R.54
R.54 / R.50
R.54 / R.50 / R.42
R.54/R.50/R.42
R.42
Tipe Rel
R.50
R.54
R.42
R.60
dan
Tinggi rel
satuan
H
138,00
153,00
159,00
172,00
Lebar kaki
(mm)
B
110,00
127,00
140,00
150,00
Lebar kepala
(mm)
C
68,50
65,00
70,00
74,30
Tebal badan
(mm)
D
13,50
15,00
16,00
16,50
Tinggi kepala
(mm)
E
40,50
49,40
5 1,00
Tinggi kaki
(mm)
F
23,50
49,00
30,00
30,20
3 1,50
Jarak tepi
(mm)
G
72,00
76,00
74,97
80,95
(mm)
320,00
500,00
508,00
120,00
ke garis
horisontal dan
pusat
kelengkungan
badan rel
Jari-jari
kelengkungan
12
(mm)
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
badan rel
Luas
penampang
Berat rel
54,26
64,20
69,34
76,86
(cm2)
W
42,59
50,40
54,43
60,34
1.369
1.960
2.364
3.055
68,50
7 1,60
76,20
80,95
(kg/m)
Momen inersia
Ix
4
terhadap sumbu
(cm )
x
Jarak tepi bawah
Yb
(mm)
rel ral
Penampang
melintang
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
ini dapat mencapai kekerasan sebesar 320 - 388 Brinelt. Dengan perlakuan panas
umur rel dapat menjadi 2 hingga 3 kali lebih panjang dibandingkan dengan umur rel
biasa. Mengingat keausan rel luar pada tengkung/tikungan lebih cepat terjadi
dibandingkan dengan yang terjadi pada sepur lurus maka rel yang mendapat
perlakuan panas (heat treated rails) cocok digunakan untuk rel luar dimaksud.
5.2.4 Macam Rel
Terdapat tiga macam rel tahan aus (wear resistant - WR) menurut klasifikasi UIC
(Union Internationale des Chemins de Fer), yaitu WR-A, WR-B, WR-C. label 3.3.
menunjukkan kadar C dan Mn yang ada pada rel klasifikasi UIC dan rel yang
digunakan di Indonesia oleh PT. Kereta Api (persero).
Tabel 3 Kadar C dan Mn dalam rel.
Macam Rel
WR-A
WR-B
WR-C
Digunakan oleh
Kadar C (%)
0,60-0,75
0,50-0,65
0,45-0,60
0,60 - 0,80
Kadar Mn (%)
0,80-1,30
1,30-1,70
1,70-2,10
0,90 - 1,10
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
lapangan, dikenal pula sebagai Continuous Welded Rail (CWR). Panjang minimum rel
panjang tergantung pada jenis bantalan yang digunakan dan tipe rel, seperti yang
tercantum pada Tabel 4.
Tabel 4 Panjang minimum rel panjang
Jenis Bantalan
Bantalan kayu
Bantalan beton
R.42
325 m
200 m
Tipe Rel
R.50
R.54
375 m 400 m
225 m 250 m
R.60
450 m
275 m
Penentuan panjang minimum rel panjang ialah berdasarkan pada pemuaian rel,
gaya normal pada rel dan gaya lawan bantalan sepenti uraian benikut ini.
Dilatasi pemuaian rel ialah:
L=L x x T..............................3.1
dengan:
L : pertambahan panjang (m),
L
: panjang net(m),
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
LxExA
.............................3.2
L
dengan:
F
A : luas penampang.
Dengan mensubstitusi (3.1) ke (3.2) maka didapat:
F ExAxxT
Dengan diagram gaya normal pada rel seperti di bawah ini :
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
12
Jalan Rel
Ir Alizar MT.
12
10
Jalan Rel
Ir Alizar MT.