Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan komunikasi matematika merupakan hal yang sangat penting
dan perlu ditingkatkan dalam pembelajaran matematika karena komunikasi bisa
membantu pembelajaran siswa tentang konsep matematika ketika mereka
memerankan situasi, menggambar, menggunakan objek, memberikan laporan dan
penjelasan verbal. Keuntungan sampingannya adalah bisa mengingatkan siswa
bahwa mereka berbagi tanggung jawab dengan guru atas pembelajaran yang
muncul dalam pembelajaran tertentu. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
oleh Fosnot (Maarif,2015 : 188) mengungkapkan bagian penting matematika
adalah proses pembentukan keterkaitan konsep dan mencoba untuk membuktikan
hubungan matematis untuk kemudian mengkomunikasikannya kepada orang lain.
Membentuk keterkaitan konsep di butuhkan sebuah unsur pemahaman terhadap
prinsip-prinsip matematika
Sedikitnya ada dua alasan penting mengapa komunikasi matematika perlu
ditumbuhkembangkan dikalangan siswa. Pertama,mathematics as language,
artinya matematika tidak hanya sekedar alat bantu berfikir (a tool to aid
thingking), alat untuk menemukan pola, menyelesaikan masalah atau mengambil
kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai suatu alat yang berharga untuk
mengkomuniksikan

berbagai

ide

secara

jelas,

tepat,

dan

cermat.

Kedua, mathematicslearning as social activity, artinya sebagai aktivitas sosial


dalam pembelajaran matematika, matematika juga sebagai wahana interaksi antar
siswa dan juga komunikasi antar guru dan siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa upaya
peningkatan komunikasi matematika menjadi sangat penting dan merupakan
salah satu kunci keberhasilan dalam pembelajaran matematika.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dapat ditentukan rumusan maslah sebagai
berikut:
1. apa yang dimaksud dengan komunikasi matematika?
2. apa saja yang merupakan indikator indikator komunikasi matematika?
3. apa media pembelajaran yang dapat mendukung kemampuan komunikasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan komunikasi matematika
2. menyebutkan indikator indikator yang terkait dengan komunikasi
matematika
3. mengetahui media pembelajaran yang dapat mendukung kemampuan
komunikasi.
1.4 Manfaat
Manfaat makalah ini bagi pembaca adalah dapat mengetahui dan
menambah wawasan tentang komunikasi matematiaka dan media apa yang dapat
digunakan untuk pembelajaran matematika.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Matematis

Menurut Endang (Maarif,2015 : 187) komunikasi secara etimologis berasal


dari bahasa latin communication mengacu pada kata comunis yang berarti sama
makna. Komunikasi ialah penyampain pesan dari komunikator (sender) kepada
kounikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek.
Mengembangkan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran
sangatlah

pentng,

karena

dapat

mengembangkan

kemampuan

berpikir.

Matematika adalah subjek penting untuk mengembangkan kemampuan


komunikasi karena komunikasi matematis dan pemikiran matematika diperlukan
oleh siswa untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupannya terutama ketka
memasuki dunia kerja.
Fosnot (Maarif,2015 : 188) mengungkapkan bagian penting matematika
adalah proses pembentukan keterkaitan konsep dan mencoba untuk membuktikan
hubungan matematis untuk kemudian mengkomunikasikannya kepada orang lain.
Membentuk keterkaitan konsep di butuhkan sebuah unsur pemahaman terhadap
prinsip-prinsip matematika.
Menurut NCTM (Maarif,2015 : 188), komunikasi merupakan bagian
esensial dari matematikaan pendidikan matematika. Tanpa komunikasi yang
baik,maka perkembangan matematika akan terlambat. Tanpa komunikasi yang
baik, maka perkembangan matematika akan terhambat. Seorang guru tidak dapat
menyapaikan pesan materi dengan efektif dan efisien apabila tidak memiliki
kemampan komunikasi matematis yang baik. Begitu pula dengan seorang siswa,
apabila kemampuan komunikasi matematis kurang maka siswa tidak dapat
menyampaikan masalah yang di hadapi dalam belajar atematika kepada gurunya.
Selain itu, siswa tidak dapat mengungkapkan argumen jika kemampuan
komunikasi matematis tidak terbangun dengan baik.
Madina

(Maarif,2015

189)

mengungkapkan

komunikasi

dalam

matematika dapat berupa argumentasi yang melibatkan pengetahuan bukti


matematika dan ekspresi seorang terhadap bukti bukti matematika tersebut.
Pada pembelajaran matematika untuk menuliskan sebuah bukti diperlukan
sebuah bahasa matematis yang mengaitkan teorema satu dengan teorema yang

lain. Bahasa dapat berupa gambar, pemodelan matematis ataupun kalimat logika
yang sesuai dengan prinsip-prinsip matematika. Alur logika pembuktian akan
tertulis secara sistematis dan jelas jika menggunakan komunikasi matematis yang
baik. Sehingga seseorang dapat mengespresikan bukti-bukti matematika secara
terperinci dan jelas.
Wilkins dan Kosko (Maarif,2015 : 189) mendefinisikan komunikasi
sebagai bagian penting dari matematika dan pendidikan matematika. karena
pembelajaran matematika akan lebih terbangun apabila interaksi siswa dengan
siswa, siswa dengan guru terjalin atas dasar kemampuan komunikasi siswa yang
baik. Menulis dan diskusi dapat dilihat sebagai bagian yang terintegrasi dari
komunikasi yang dapat membangun pemahaman mendalam tentang konsep
materi geometri yang dipelajari. Menulis dilihat sebagai cara siswa untuk
mereflesikan atau menjelaskan secara detail tentang ide-ide matematika.Menulis
membantu

siswa

untuk

mengungkapkan

strateginya

sehingga

dapat

meningkatkan penngetahuan proseduralnya dan menghasilkan keuntungan


kognitif secara umum. Diskusi antar siswa merupakan jalan lain untuk
memperdalam suatu konsep melalui interaksi.
Kemampuan komunikasi matematis seorang siswa dapat di artikan
kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang di ketahuinya. Hal yang
diketahui dapat berupa informasi atau pengetahuan matematika yang telah
diketahui sebelumnya. Informasi yang siswa ketahui dapat berpa dialog atau
salinh hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan
pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari
siswa, misalnya berupa konsep,rumus, atau sterategi penyelesaian suatu masalah.
Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi di dalam kelas adalah guru dan
siswa, dan cara pengalihan pesannya dapat secara lisan maupun tertulis.
2.2 Indikator Komunikasi Matematis
Menurut Prayitno (2014 : 386), indikator kemampuan komunikasi
matematis seorang siswa meliputi kemampuan dalam:

1. memahami gagasan matematis yang disajikan dalam tulisan atau lisan


2. mengungkapkan gagasan matematis secara tulisan atau lisan
3. menggunakan pendekatan bahasa matematika (notasi, istilah,gambar dan
lambang)

untuk menyatakan informasi matematis

4. menggunakan representasi matematika (rumus, diagram, tabel, grafik, model)


untuk menyatakan informasi matematis
5. menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematika dengan
tepat.
2.3 Media Pembelajaran yang Mendukung Kemampuan Komunikasi Matematis
Salah satu media yang dapat mendukung kemampuan komunikasi
matematis dalam pembelajaran matematika adalah software cabri II plus.Cabri II
Plus adalah sebuah software yang termasuk dalam jenis Dynamic Geometric
Software (DGS). Cabri II Plus dirancang untuk membantu pengguna untuk
mengkonstruksi dan mengeksplorasi bangun geometri dengan teliti dan tepat.
Bangun geometri yang dikonstruksi dengan cabri II plus dapat dimanipulasi dan
digerakkan sehingga mempermudah pengguna melakukan eksplorasi tanpa
mengkonstruksi kembali bangun yang sama. Disamping itu penggunaan
antarmuka, terstruktur dan interaktif dengan pengguna maka cabri II plus dapat
digunakan untuk mengeksplorasi sifat-sifat bangun datar dengan perhitungan
secara teliti dan akurat. Konstruksi bangun geometri yang sulit diperoleh dengan
mengkonstruksi secara manual menggunakan alat gambar manual yang serig
digunakan seperti, pensil, peggaris, dan lain sebagainya daapat dengan mudah
dan tepat jika dilakukan dengan cabri II plus. Sehingga, keefektifan dan efisiensi
dalam mengeksplorasi dan mengkonstruksi bangun datar lebih tajam.
Contoh pembelajaran : Ayah mempunyai tanah berbentuk segitiga
berukuran 160 m, 200 m, dan 180 m. Amir diminta untuk menggambar situasi
tanah tersebut dengan 20 m digambar sebagai 1 cm. Setelah digambar dengan
mengukur garis tinggi segitiga diperoleh luas segitiga adalah 8 cm2.
a. Gunakan cabri ll plus untuk menggambar masalah tersebut!
b. Hitung keliling kebun dan keliling yang digambar menggunakan cabri ll plus!

No
Penyelesaian Masalah
1. Diketahui : Tanah berbentuk segitiga

Indikator
Memahami

Ukuran = 160m, 200m, 180m.

gagasan

Skala perbandinga = 1 cm : 40

matematis

yang

Luas segitiga (diukur garis tingginya) = 8cm2

disajikan

dalam

Ditanya : a. gambarkan masalah tersebut menggunakan bentuk lisan atau


cabri II plus!
2.

tulisan.

b. keliling dan luas kebun?


Perbandingan skala sebenarnya dengan gambar yang akan Mengungkapkan
dikonstruksikan, yaitu skala 1 : 40 sehingga ukuran gagasan
panjang sisi segitiganya adalah 4cm, 5cm, dan 4,5 cm.

matematis secara
lisan atau tulisan.

3.

Masalah ini dapat dibantu dengan menggunakan dua buah Menggunakan


lingkaran bantu untuk menentukan tempat kedudukan titik pendekatan
C, dimana jari-jari ( r ) lingaran I = jari-jari ( r ) lingkaran bahasa
II.

matematika
(gambar)
menyatakan
informasi
matematis.

Gambar masalah tersebut menggunakan cabri II plus


adalah :

untuk

4.

Dari gambar di atas, kita dapat menentukan keliling dan Menggunakan


luas segitiga tersebut menggunakan cabri II plus, yaitu :

representasi
matematika untuk
menyatakan
informaasi
matematika.

Dengan menggunakan cabri ll plus didapat luas daerah


segitiga ABC pada gambar 8.55 cm dengan kelilingnya
13.50 cm.
5.

Untuk menkonfirmasi hasil yang telah diperoleh maka kita Menggunakan


dapat melakukan perhitungan secara aljabar.

bahasa

Keliling segitiga ABC = AB + BC + AC

matematika untuk

= 4 cm + 5 cm + 4.5 cm
= 13.5 cm
Sehingga untuk keliling sebenarnya,
Keliling tanah = 40 keliling ABC pada gambar
= 40 13,5
= 540 cm
Luas daerah segitiga ABC =

s ( sa ) ( sb )( sc )

menyatakan
matematika
dengan tepat.

ide

S=

1
2

keliling ABC pada gambar

1
2

13,5

= 6,75
Luas

daerah

segitiga

ABC

(6,75)(2,75)(1,75)(2,25)
=

73,1

= 8,55 cm2
Luas tanah sebenarnya = 402 8.55
= 13678.82 cm2

10

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpilan bahwa:
1. Komunikasi merupakan interaksi secara tatap muka membicarakan suatu hal,
komunikasi matematika dalam pembelajaran sangatlah penting karena dapat
mengembangkan kemampuan berfikir.
2. Indikator kemampuan komunikasi matematis seorang siswa meliputi
kemampuan dalam :
a. Memahami gagasan matematis yang disajikan dalam tulisan atau lisan.
b. Mengungkapkan gagasan matematis secara tulisan atau lisan
c. Menggunakan pendekatan bahasa matematika (notasi, istilah dan lambang)

untuk menyatakan informasi matematis

d. Menggunakan representasi mate-matika (rumus, diagram, tabel, grafik,


model) untuk menyatakan informasi matematis
e. Mengubah dan menafsirkan informasi matematis dalam representasi
matematika yang berbeda
3. Salah satu media yang dapat mendukung kemampuan komunikasi matematis
dalam pembelajaran matematika adalah software cabri II plus.
3.2 Saran
Untuk pemerintah dan guru diharapkan dapat menekankan pentingnya
kemampuan matematis dalam bentuk aplikasi matematika dengan mendukung
media

pemebalajaran

yang

dapat

mendukung

kemampuan

komunikasi

matematsi.
Untuk

mahasiswa

matematika,

diharapkan

dapat

mengembangkan

kreatifitas dalam membuat media pemebalajaran yang dapat mendukung


kemampuan komunikasi matematsi.

11

Daftar Pustaka
Maarif, Samsul. 2015. Pembelajaran Geometri Berbantu Cabri 2 Plus. Jakarta: In
Media.
Prayitno,Sudi. 2014. Indentifikasi Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berjenjang pada Tiap=tiap
Jenjangnya. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya .

12

Anda mungkin juga menyukai