'Dokumen - Tips - Makalah Confined Space
'Dokumen - Tips - Makalah Confined Space
TK3 VI A
KELOMPOK 1 :
1. Dio Dita pradana
6510040005
6510040016
6510040028
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ruang tertutup (confined space) adalah ruang yang cukup besar
yang memungkinkan orang untuk masuk ke dalamnya untuk melakukan
pekerjaan, dan memiliki keterbatasan untuk keluar dan masuk serta tidak
dirancang untuk tempat kerja yang terus menerus seperti tangki, silo, dan
bejana lainnya.
Bekerja di dalam ruang terbatas (confined spaces) mempunyai
resiko terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di dalamnya. Oleh
karenanya diperlukan aturan dalam rangka memberikan jaminan
perlindungan terhadap pekerja dan aset lainnya, baik melalui peraturan
perundang-undangan, program memasuki ruang terbatas dan persyaratan
ataupun prosedur untuk memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas.
Mengandung beberapa sumber bahaya baik yang berasal dari bahan kimia
yang mengandung racun dan mudah terbakar dalam bentuk gas, uap, asap,
debu dan sebagainya. Selain itu masih terdapat bahaya lain berupa
terjadinya oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang
berlebihan, suhu yang ekstrem, terjebak atau terliputi (engulfment),
maupun resiko fisik lainnya yang timbul seperti kebisingan, permukaan
yang basah atau licin dan kejatuhan benda keras yang terdapat di dalam
ruang terbatas tersebut yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja sampai
dengan kematian tenaga kerja yang bekerja di dalamnya.
Banyak kecelakaan fatal (mengakibatkan meninggal dunia) terjadi
terhadap pekerja yang bekerja dalam ruang tertutup tersebut, karena tidak
memahami dan mengindahkan praktek dan prosedur kerja yang selamat.
Sebagian besar dari yang meninggal justru terjadi pada mereka yang
berusaha untuk menyelamatkan teman sekerjanya yang mengalami
kecelakaan saat bekerja dalam ruang tertutup tersebut. Kecelakaan ini
dapat terjadi karena beberapa bahaya yang ada dalam ruang tertutup
seperti potensi kekurangan
Makalah ini dibuat karena banyak sekali bahaya dan kecelakaan
yang terjadi akibat bekerja di dalam ruang terbatas. Sebagai calon ahli K3
kami harus mengetahui prosedur dan bahya apa yang akan timbul apabila
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Ada ruang untuk masuk yang cukup besar atau setidaknya sebagian
terbuka.
2.2
2.3
Dia
juga
harus
menjelaskan
setiap
resiko
dan
space)
Persyaratan Umum Bekerja Di Dalam Ruang Terbatas
2.4.1 Pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap
tempat kerja untuk menentukan apakah terdapat ruang terbatas
2.4.2
2.4.3
2.5
terlebih dahulu
Aliran udara tersebut diarahkan sedemikian rupa
sehingga dapat mencapai area dimana pekerja
akan berada dan harus berlangsung terus
2.5.1.4.3
selama
kegiatan
berlangsung:
2.5.1.6.1 Setiap pekerja harus meninggalkan ruangan
2.5.1.6.2
2.5.1.6.3
2.5.1.6.4
sebelum
kegiatan
pengujian
dan
pemeriksaan
selama
kegiatan
ruangan
penglihatan
yang
dan
sempit,
dapat
keseimbangan
menyebabkan
karena
gangguan
menurunnya
fungsi
kesehatan
kerja
bahwa
petugas
tersebut
tidak
mempunyai riwayat :
2.6.2.1 Sakit sawan atau epilepsi
2.6.2.2 Penyakit jantung atau gangguan jantung
2.6.2.3 Asma, bronchitis atau sesak napas apabila kelelahan
2.6.2.4 Gangguan pendengaran
2.6.2.5 Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang dapat
menyebabkan disorientasi
2.6.2.6 Klaustropobia, atau gangguan mental lainnya
2.6.2.7 Gangguan atau sakit tulang belakang
2.6.2.8 Kecacatan penglihatan permanen
2.6.2.9 Penyakit lainnya yang dapat membahayakan keselamatan
2.7
kekurangan
oksigen
dapat
terjadi
dalam
ruang
manusia
akan
mengalkami
kesulitan
bernafas
dan
akan
(sesak napas)
12%-14% Proses pernapasan mulai berat, laju napas mulai naik, dan
mulai terjadi gangguan koordinasi otot, persepsi dan
penilaian.
10%-12% Laju pernapasan makin cepat dan dalam, penilaian makin
8%-10%
6%-8%
4%-6%
kemungkinan meninggal
Koma dalam 40 detik, kejang, pernapasan terhenti, dan
meninggal
b) Bahaya keracunan
Didalam ruang ruang terbatas sering ditemukan gas gas
berbahaya bagi manusia, pada tangki, bejana atau aparat lain bekas
berisi minyak atau gas bumi sering ditemukan senyawa hydrokarbon,
CO, CO2, H2S dll, gas tersebut mempunyai sifat - sifat tertentu serta
efek keracunan terhadap manusia. Untuk itu sebelum memsuki ruang
terbatas atau tertutup harus diyakinkan terlebih dahulu bahwa ruangan
tersebut telah bebas dari zat zat berbahaya.
c) Bahaya kebakaran dan peledakan
Pada tangki tangki, bejana, vessel atau ruangan lainnya yang
bekas mengandung zat mudah terbakar dapat terjadi bahaya kebakaran
atau peledakan, walaupun suatu tangki atau bejana telah dikosongkan
dari isinya mungkin masih ditemukan sisa kotoran, kerak, media
absorbent didalamnya dan sebagainya yang masih cukup potensial
untuk menimbulkan gas gas yang mudah terbakar. Campuran gas dan
udara dalam jumlah yang cukup akan membentuk campuran yang
mudah meledak dan mengakibatkan bahaya kebakaran atau peledakan.
Apabila campuran tersebut terkena atau mendapat sumber panas yang
Api terbuka
Yaitu sumber api yang berasal dari pekerjaan pengelasan dan
lainnya yang terdapat di sekitar lokasi kerja.
dari
exhoust
motor
atau
alat-alat
lainnya
yang
Listrik statis
Menurut berbagai penelitian bahwa listrik statis ini ternyata cukup
mampu sebagai sumber panas dari salah unsur segi tiga api (fire
triangle) bila udara dan bahan bakar di sekitarnya telah berada
dalam batas ledak. Listrik statis terjadi karena pergesekan fluida
gas atau cair dan zat padat pada suatu benda isolator yang
berbentuk selang, pipa dan sebagainya, apabila muatan listrik statis
yang terakumulasi telah cukup maka ion positip atau negatif akan
berpindah sehingga terjadi listrk statis yang dapat menghasilkan
energi panas tinggi, guna mencegah terjadinya listrik statis pada
selang atau pipa diberi grounding.
Sulfida besi
Sulfida besi sering ditemukan pada tangki-tangki minyak atau
bejana-bejana pada kilang gas alam bila mana terkena udara
(oksigen)
dapat
bereaksi
dengan
sendirinya
dan
mampu
2.9
2.10
Gas masker
b. Tali penyelamat
c. Sarung tangan
d. Sepatu karet
e. Topi keselamatan
f. Pelindung kepala dengan tali dagu.
g. Kacamata atau pelindung mata.
h. Pelindung telinga.
i. Senter yang aman secara intrinsik.
j. Baju Pelindung (pakaian pelindung)
k. ELSA, EEDB atau alat bantu bernafas lainnya.
sebagai
Post Check
Inspeksi akhir diperlukan untuk menyakinkan bahwa semuanya
sudah kembali seperti semula dengan mengadakan pemeriksaan:
2.13
a.
b.
c.
d.
b.
c.
Senter penerangan.
d.
Tandu
e.
f.
Peralatan resusitasi
g.
b. Mengamati situasi.
c. Memakai APD
d. Minta bantuan.
e. Sadarkan atau first aid
f. Bantuan medis
Contoh kecelakaan
Contoh 1
PANGKALAN KERINCI - Kecelakaan kerja yang menimpa
karyawan PT. Riau Prima Energi (RPE) yang menyebabkan korban
meninggal dunia dan tiga karyawan rekanan PT. Naga Berlian Sejati
(NBS) yang harus diopname karena gangguan pernafasan. Penyebab
kejadian masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kecelakaan terjadi
pada saat keempat orang korban menjalankan tugas pengisian bahan
kimia Sulfamic Acid kedalam tangki untuk pembersihan pipa Green
Liquor, karyawan RPE dan ketiga karyawan rekanan tidak dalam safety
standard kerja yang dianjurkan, namun hanya menggunakan masker
biasa. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga kerja Kabupaten
Pelalawan, Nasri FE kepada wartawan, di kantornya usai menerima
perwakilan PT. RPE yang menyampaikan laporan kecelakaan kerja yang
terjadi Senin dini hari. "Informasi yang kita dengar dari mereka bahwa
saat kejadian karyawan tersebut menggunakan masker biasa, bukan
masker standar khusus untuk bahan bahan kimia berbahaya," jelasnya.
Ditambahkan Nasri, dari laporan pihak perusahaan kepadanya, safety
PT. Naga Berlian Sejati yang saat ini masih di rawat di RS. Kepada
wartawan Elwan mengatakan, maksud kedatangannya ke Disnakertrans
untuk melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi di PT. RPE disertai
dengan kronologis singkat kejadian. "Kedatangan kita untuk melaporkan
telah terjadinya kecelakaan kerja di RPE ke Disnakertrans, dengan nama
korban dan kronolisnya," ujar Elwan.Mengingat kecelakaan terjadi pada
Senin dini hari namun baru dilaporkan pada Rabu ke Disnakertrans
Pelalawan, Elwan berkilah bahwa sebelumnya kasus kecelakaan kerja itu
tengah disidik oleh pihak kepolisian. "Kemaren dalam penyelidikan
kepolisian dan hari ini kita laporkan ke Disnakertrans," kilah Elwan. Saat
diminta menjelaskan kronologis kejadian secara rinci, Elwan enggan
menjelaskan dengan beralasan bahwa telah disidk secara detail oleh
kepolisian, "secara detailnya telah disidik oleh polisi,".Ketika diminta
penjelasan bagaimana kecelakaan bisa terjadi, apakah disebabkan oleh
kelalaian karyawan atau safety yang disediakan perusahaan tidak sesuai
standar yang ditetapkan? Elwan enggan berkomentar."Saya hanya bagian
hubungan industrial, masalah penyebab kecelakaan saya tidak bisa
menjawabnya," pungkasnya.
Contoh 2
Kecelakaan kerja di Gorong-gorong ITC Cempaka Mas - Jakarta (2005)
b.
Bahaya keracunan
c.
d.
Bahaya kecelakaan
e.
f.
g.
Listrik;
h.
i.
Panas;
j.
k.
l.
n.
Gas masker
b. Tali penyelamat
c. Sarung tangan
d. Sepatu karet
e. Topi keselamatan
f. Pelindung kepala dengan tali dagu.
g. Kacamata atau pelindung mata.
h. Pelindung telinga.
i. Senter yang aman secara intrinsik.
j. Baju Pelindung (pakaian pelindung)
k. ELSA, EEDB atau alat bantu bernafas lainnya.
Seseorang yang masuk ke dalam ruang confined space harus
mengisi Log In / Out Lembar dengan namanya, waktu masuk dan tanda
tangan. Ketika orang tersebut ke luar dari ruang confined space ia juga
harus mengisi Log In / Out Lembar dengan waktu dan tanda
tangan.Selain pekerja harus memiliki work permit dan memakai APD
yang lengkap , ruang kerja atau confined harus di periksa dan dipastikan
bahwa ruang confined space sudah aman untuk dimasuki para
pekerja.Perlu di ingat pekerja harus didampingi satu orang yang harus
tetap berada di luar ruangan untuk mengantisipasi terjadi kejadian diluar
kendali atau kecelakaan makapekerja yang didalam ruang cofined space
bisa tertolong dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
OHSAS 18001:2007
http://d.yimg.com/kq/groups/1051902/1592620420/name/Pedoman+K3+di
+Ruang+Terbatas.pdf diakses terakhir pada tanggal 26 Februari 2013
http://wfbaskoro2011.blogspot.com/2012/06/mengenal-confined-spacepengendalian.html diakses terakhir pada tanggal 28 Februari 2013
http://ergonomi-fit.blogspot.com/2012/11/penyelamatan-di-tempat-kerjaruang.html diakses terakhir pada tanggal 26 Februari 2013
http://q-hse.com/health-safety-a-environment/safety-practice/83-metodekerja-dan-pengendalian-kondisi-bekerja-di-ruang-terbatas-confinedspace diakses terakhir pada tanggal 26 Februari 2013
http://riautrust.com/read-3407--safety-tak-standar-penyebab-kecelakaankerja-pt-rapp.html diakses terakhir pada tanggal 26 Februari 2013
http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/54222356.png diakses terakhir pada
tanggal 26 Februari 2013
http://hse-edi.blogspot.com/ diakses terakhir pada tanggal 28 Februari 2013
http://danarpradhipta.blogspot.com/2012/01/confined-space.html diakses
terakhir pada tanggal 26 Februari 2013
http://healthsafetyprotection.com/bahaya-confined-space/ diakses terakhir
pada tanggan 01 Maret 2013
http://hr-interanekalestarikimia.blogspot.com/2012/09/pelatihan-confinedspaces.html diakses terakhir pada tanggal 03 Maret 2013
http://igedesumantra999.wordpress.com/category/umum/ diakses terakhir
pada tanggal 03 Maret 2013